Syirkah devi novitasari

12
HUKUM PERSEROAN DALAM ISLAM DEVI NOVITASARI

Transcript of Syirkah devi novitasari

HUKUM PERSEROAN DALAM ISLAM

DEVI NOVITASARI

PILAR-PILAR EKONOMI ISLAM

I. KEPEMILIKAN (AL MILKIYAH)

II. PEMANFAATAN KEPEMILIKAN

(AT TASHORUF FIL MILKIYAH)

III. DISTRIBUSI KEKAYAAN DI TENGAH MANUSIA (TAUZI’U TSARWAH BAYNANNAS)

SEBAB-SEBAB KEPEMILIKAN

JENIS-JENIS KEPEMILIKAN

PENGGUNAAN HARTA(INFAQUL MAL)

PENGEMBANGAN HARTA(TANMIYATUL MAL)

DISTRIBUSI SECARA EKONOMIS

DISTRIBUSI SECARA NON EKONOMIS

PERSEROAN DALAM ISLAMSyirkah secara bahasa bermakna penggabungan dua bagian atau lebih yang tidak bisa dibedakan lagi satu sama lain.

Sedangkan secara syara’, syirkah adalah transaksi antara dua orang atau lebih, yang bersepakat untuk melakukan kerja yang bersifat finansial dengan tujuan mendapatkan keuntungan.

Hukum syirkah itu “boleh” (mubah).

“Saya pernah bertanya kepada Abu al-Minhal mengenai bisnis secara tunai. Ia berkata, “Saya dan mitra bisnis saya pernah membeli sesuatu secara tunai dan tempo (kredit)”. Kemudian kami didatangi oleh Bara’ bin Azib. Kami lalu bertanya kepadanya. Ia menjawab, “Saya dan mitra bisnis saya, Zaid bin Arqam juga telah mempraktikkan hal demikian”.“Selanjutnya kami bertanya kepada Nabi saw. tentang tindakan kami tersebut. Beliau menjawab, “Barang yang diperoleh secara tunai, silahkan kalian ambil; sedangkan yang diperoleh secara kredit, silahkan kalian kembalikan”.” (HR al-Bukhari).

Syirkah Wujuh

Syirkah ‘Inan

Syirkah ‘Abdan

Syirkah Mudharabah

Syirkah Mufawadah

Mengundurkan diri/dikendalikan

orang lain

Meninggal

Modal Hilang

1. SYIRKAH ‘INAN

Syirkah ‘Inan adalah Syirkah dua orang dengan harta masing-masing. Dengan kata lain, dalam syirkah ‘inan ada dua orang bekerjasama dengan menyertakan harta masing-masing untuk dikelola secara bersama-sama dengan melibatkan badan (tenaga) mereka, dan keuntungannya dibagi dua diantara mereka.

Syirkah ‘Inan dibangun atas dasar perwakilan (wakalah) dan kepercayaan (amanah).

Pembagian laba tergantung kesepakatan bersama, sedangkan beban tanggungan kerugian hanya ditentukan berdasarkan pada kadar nilai kekayaan.

ا م� ىل� ع� الرب�ح� و� ال�مال� ىل� ع� ة� ع� ي� ض� ا�ل�و�ه� ل�ي� ع� ل�ح�وا ط� اص�

“Kerugian itu dibebankan pada kekayaan, sedangkan laba bergantung pada apa yang mereka sepakati

bersama.”(HR Abdurrazzaq).

2. SYIRKAH ‘ABDAN

Syirkah ‘Abdan adalah kerjasama usaha (kemitraan bisnis) antara dua orang atau lebih dengan badan masing-masing pihak tanpa menyertakan harta mereka, yakni dalam bidang usaha yang mereka upayakan dengan tangan-tangan atau tenaga kerja, untuk melakukan kerja tertentu, baik kerja pemikiran maupun fisik.

Pembagian laba dalam syirkah ‘abdan ini sesuai dengan apa yang menjadi kesepakatan mereka, bisa jadi sama dan bisa jadi berbeda. Sebab, pekerjaan tersebut layak memperoleh keuntungan sesuai keahlian masing-masing.

3. SYIRKAH MUDHARABAH

Syirkah Mudharabah atau disebut juga dengan Qiradh, adalah kerjasama usaha (kemitraan bisnis) antara badan dengan harta. Artinya, seseorang menyerahkan hartanya kepada pihak lain untuk dikelola dalam suatu usaha, dengan ketentuan, keuntungan (laba) yang diperoleh akan dibagi dua diantara mereka sesuai dengan syarat-syarat yang mereka sepakati. Hanya saja ketika terjadi kerugian dalam syirkah Mudharabah ini, kerugian tidak dikembalikan pada kesepakatan kedua belah pihak yang melakukan syirkah, namun dikembalikan pada ketentuan syariah.

4. SYIRKAH WUJUH

Syirkah Wujuh adalah kerjasama usaha (kemitraan bisnis) antara dua badan dengan modal dari pihak lain. Artinya, salah seorang memberikan modalnya kepada dua orang atau lebih secara mudharabah. Dengan begitu kedua pengelola tersebut bekerjasama dalam mendapatkan keuntungan dari modal pihak lain.

5. SYIRKAH MUFAWADAH

Syirkah Mufawadah adalah kerjasama dua mitra bisnis sebagai gabungan dari semua bentuk syirkah yang telah disebutkan diatas. Misalnya, kedua mitra bisnis menggabungkan syirkah ‘inan, ‘abdan, mudharabah, dan wujuh.Adapun keuntungannya bergantung pada kesepakatan mereka, keuntungan boleh dibagi berdasarkan nilai kedua modalnya, atau boleh fifty-fifty, meskipun investasinya tidak sama, dan boleh pula pembagian keuntungannya berbeda meskipun investasinya sama.

PEMBUBARAN SYIRKAH

Syirkah batal dengan meninggalnya salah seorang mitra bisnis, atau karena salah seorang diantara mereka gila atau dikendalikan pihak lain karena “kebodohannya”, atau karena salah seorang diantara mereka membubarkannya. Apabila salah seorang mitra bisnis menuntut pembubaran maka mitra bisnis yang lain harus memenuhi tuntutan tersebut.

SEKIAN TERIMAKASIH