Kasus Heti Devi

33
1 BAB I PENDAHULUAN Ovarium mempunyai fungsi yang sangat penting pada reproduksi dan menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan kanker ovarium. Kista adalah pertumbuhan berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh dibagian tubuh tertentu. Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh dalam ovarium. Penemuan kista ovarium pada seorang wanita akan sangat ditakuti oleh karena adanya kecenderungan menjadi ganas, tetapi kebanyakan kista ovarium memiliki sifat yang jinak (80-84%). Pada wanita usia muda (biasanya kurang dari 40 tahun) resiko pertumbuhan menjadi ganas berkurang, oleh karena itu kista dapat dikontrol dengan USG pelvic. Ada beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma terutama pada wanita wanita yang mulai menopause.

description

mata

Transcript of Kasus Heti Devi

Page 1: Kasus Heti Devi

1

BAB I

PENDAHULUAN

Ovarium mempunyai fungsi yang sangat penting pada reproduksi dan menstruasi.

Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, perkembangan dan

kematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom

ovarium polikistik, dan kanker ovarium.

Kista adalah pertumbuhan berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh dibagian

tubuh tertentu. Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid

yang tumbuh dalam ovarium.

Penemuan kista ovarium pada seorang wanita akan sangat ditakuti oleh karena

adanya kecenderungan menjadi ganas, tetapi kebanyakan kista ovarium memiliki sifat yang

jinak (80-84%).

Pada wanita usia muda (biasanya kurang dari 40 tahun) resiko pertumbuhan menjadi

ganas berkurang, oleh karena itu kista dapat dikontrol dengan USG pelvic. Ada beberapa

yang menjadi ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma terutama pada wanita wanita yang

mulai menopause.

Terdapat variasi dengan luas insidensi keganasan ovarium, rata-rata tertinggi terdapat

di Negara Skandinavia (14,5-15,3 per 100.000 populasi). Di Amerika insidensi keganasan

ovarium semua ras adalah 12,5 kasus per 100.000 populasi pada tahun 1988 sampai 1991.

Sebagian besar kista adalah kista fungsional dan jinak. Di Amerika , karsinoma ovarium

didiagnosa pada kira-kira 22.000 wanita, kematian sebanyak 16.000 orang.

Topik Kista Ovarium menjadi sangat menarik untuk dibahas karena sebagian besar

pasien dengan kista ovarium berada dalam kondisi asimptomatik dan baru dapat didiagnosis

secara tidak sengaja ketika menjalani pemeriksaan USG atau sedang dalam operasi sectio

caesaria

Page 2: Kasus Heti Devi

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Anatomi Ovarium

Gambar 1 : Anatomi Ovarium dan Tuba

Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri, dengan

penggantung mesovarium di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan. Ovarium

adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar

dan tebal kira-kira 1,5 cm.

Page 3: Kasus Heti Devi

3

Hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya pembuluh-

pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium. Pinggir bawahnya bebas.

Permukaan belakangnya pinggir keatas dan belakang , sedangkan permukaan depannya ke

bawah dan depan. Ujung yang dekat dengan tuba terletak lebih tinggi dari pada ujung yang

dekat pada uterus, dan tidak jarang diselubungi oleh beberapa fimbria dari infundibulum.

Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan ligamentum

ovarii proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi satu dengan yang ada di

ligamentum rotundum. Embriologik kedua ligamentum berasal dari gubernakulum

Gambar 2 : Anatomi Ovarium

Secara histologik, ovarium dilapisi oleh epitelium germinalis dan tunika albugenia.

Sisi dalam ovarium terdiri dari sel-sel folikel dan jaringan ikat yang sangat sensitif terhadap

hormon seks. Ovarium diperdarahi oleh arteri ovarica kanan dan kiri yang merupakan cabang

dari aorta desendens. Vena sebagai drainase mengikuti perjalanan arteri ovarica sebagai vena

ovarica kanan dan kiri.

Page 4: Kasus Heti Devi

4

II.2 Definisi Tumor Ovarium

Secara harfiah, Tumor adalah jaringan baru (neoplasma) yang timbul dalam tubuh

akibat pengaruh berbagai faktor penyebab dan menyebabkan jaringan setempat pada

tingkat gen kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Istilah neoplasma pada

dasarnya memiliki makna sama dengan tumor. Keganasan merujuk kepada segala

penyakit yang ditandai hiperplasia sel ganas.

Tumor ovarium adalah sebuah proses penumbuhan jaringan baru yang berasal

dari ovarium baik yang bersifat jinak maupun ganas. Beberapa literatur menggolongkan

kista sebagai tumor namun beberapa literatur lain memisahkan antara tumor dengan kista.

Perlu diketahui bahwa definisi kista adalah suatu jenis tumor berupa kantong abnormal

yang berisi cairan. Karena secara definisi tumor adalah jaringan, oleh karena itu beberapa

literatur membedakan antara kista dengan tumor ovarium.

Gambar 3 : Ilustrasi Tumor Ovarium

II. 3. Epidemiologi

Berdasarkan data penilitian Jurnal Medscape di Amerika Serikat, umumnya kista

ovarium ditemukan saat pasien melakukan pemeriksaan USG baik abdominal maupun

transvaginal dan transrektal. Kista ovarium terdapat disekitar 18% yang sudah

Page 5: Kasus Heti Devi

5

postmenopause. Sebagian besar kista yang ditemukan merupakan kista jinak, dan 10%

sisanya adalah kista yang mengarah ke keganasan.

Kista ovarium fungsional umumnya terjadi pada usia produktif dan relatif jarang pada

wanita postmenopause. Secara umum, tidak ada persebaran umur yang spesifik mengenai

usia terjadinya kista ovarium.

II.4 Sifat Kista

1. Kista Fisiologis

Sesuai siklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya berkembang, dan

gambaranya seperti kista. Biasanya kista tersebut berukuran dibawah 4 cm, dapat dideteksi

dengan menggunakan pemeriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan hilang. Jadi ,kista yang

bersifat fisiologis tidak perlu operasi, karena tidak berbahaya dan tidak menyebabkan

keganasan, tetapi perlu diamati apakah kista tersebut mengalami pembesaran atau tidak.

Kista yang bersifat fisiologis ini dialami oleh orang di usia reproduksi karena masih

mengalami menstruasi. Biasanya kista fisiologis tidak menimbuklkan nyeri pada saat haid.

Beberapa jenis kista fisiologis diantaranya adalah kista korpus luteal, kista folikular, kista

teka-lutein.

2. Kista Patologis

Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovarium

merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian

yang tinggi karena penyakit ini pada awalnya bersifat tanpa gejala dan tanpa menimbulkan

keluhan apabila sudah terjadi metastasis, sehingga 60-70% pasien datang pada stadium

lanjut, penyakit ini disebut juga sebagai silent killer. Angka kematian penyakit ini di

Indonesia belum diketahui dengan pasti.

Pada kista patologis, pembesaran bisa terjadi relatif cepat, yang kadang tidak disadari

penderita. Karena, kista tersebut sering muncul tanpa gejala seperti penyakit umumnya. Itu

sebabnya diagnosa agak sulit dilakukan. Gejala gejala seperti perut yang agak membuncit

Page 6: Kasus Heti Devi

6

serta bagian bawah perut yang terasa tidak enak biasanya baru dirasakan saat ukuranya

sudah cukup besar. Jika sudah demikian biasanya perlu dilakukan tindakan pengangkatan

melalui proses laparoskopi.

Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium. Jenis ini ada yang bersifat jinak dan

ganas. Bersifat jinak jika bisa berupa spot dan benjolan yang tidak menyebar. Meski jinak

kista ini dapat berubah menjadi ganas. Tetapi sampai saat ini, belum diketahui dengan pasti

penyebab perubahan sifat tersebut. Kista ganas yang mengarah ke kanker biasanya bersekat

sekat dan dinding sel tebal dan tidak teratur. Tidak seperti kista fisiologis yang hanya berisi

cairan, kista abnormal memperlihatkan campuran cairan dan jaringan solid dan dapat

bersifat ganas.

II.5 Klasifikasi Kista

Diantara tumor-tumor ovarium ada yang bersifat neoplastik dan non neoplastik. Tumor

neoplastik dibagi atas tumor jinak dan ganas, dan tumor jinak dibagi dalam tumor kistik dan

solid

A. Tumor Non Neoplastik

a. Tumor akibat radang

i. Abses ovarial

ii. Abses tubo – ovarial

iii. Kista tubo – ovarial

b. Tumor lain

i. Kista folikel

ii. Kista korpus lutein

iii. Kista teka-lutein

iv. Kista inklusi germinal

v. Kista endometrium

B. Tumor Neoplastik Jinak

a. Kistik

i. Kistoma ovarii simpleks

Page 7: Kasus Heti Devi

7

ii. Kistadenoma ovarii musinosum

iii. Kistadenoma ovarii serosum

iv. Kista endometroid

v. Kista dermoid

b. Solid

i. Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma, limfangioma

ii. Tumor Brenner

iii. Tumor sisi aderenal (makulinovo-blastoma).1

Kista Ovarium Non-Neoplastik

a. Tumor Akibat Radang

Tumor ini biasanya disebabkan oleh proses infeksi yang terjadi pada adneksa. Tumor

ini cukup jarang. Proses pembentukan tumor ini didahului oleh masuknya bakteri kedalam

uterus yang berlanjut ke bagian salfing dan menuju ke adneksa. Kemudian terjadilah infeksi

dan terjadi proses imunologis sehingga terbentuk abses.1

b. Kista Folikel

Kista ini berasal dari folikel de graff yang tidak sampai berovulasi, namun tumbuh

terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah bertumbuh di

bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang lazim, melainkan membesar

menjadi kista.bisa di dapati satu kista atau beberapa dan besarnya biasanya berdiameter 1-1

½cm. Dalam menangani tumor ovarium timbul persoalan apakah tumor yang dihadapi itu

neoplasma atau kista folikel. Umumnya jika diameter tumor tidak lebih dari 5 cm, dapat di

tunggu dahulu karena kista folikel dalam 2 bulan akan hilang sendiri.

Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak sampai saat

menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen sebagai respon terhadap

hipersekresi FSH (folikel stimulating hormon) dan LH (luteinizing hormone) normalnya

ditemui saat menopause berdiameter 1 -10 cm (folikel normal berukuran limit 2,5 cm);

berasal dari folikel ovarium yang gagal mengalami involusi atau gagal meresorpsi cairan.

Dapat multipel dan bilateral. Biasanya asimtomatik.

Page 8: Kasus Heti Devi

8

Gambar 4 : Kista Folikel

c. Kista Korpus Lutein

Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus

albikans. Kadang-kadang korpus luteum akan mempertahankan diri (korpus luteum

persisten); perdarahan yang terjadi di dalamnya akan menyebabkan kista, berisi cairan

berwarna merah coklat karena darah tua. Pada pembelahan ovarium kista korpus luteum

memberi gambaran yang khas. Dinding kista terdiri atas lapisan berwarna kuning, terdiri

atas sel-sel luteum yang berasal dari sel-sel teka. Penanganan kista luteum ini menunggu

sampai kista hilang sendiri. Dalam hal ini dilakukan operasi atas dugaan kehamilan ektopik

terganggu,kista korpus luteum diangkat tanpa mengorbankan ovarium.

Gambar 5 : Kista Korpus Luteal

Page 9: Kasus Heti Devi

9

d. Kista Teka Lutein

Kista biasanya bilateral dan sebesar tinju. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat

luteinisasi sel-sel teka.Tumbuhnya kista ini ialah akibat pengaruh hormone

koriogonadrotropin yang berlebihan.

Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung telur yang

fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh penimbunan darah yang

berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi.

Kista teka-lutein biasanya berisi cairan bening, berwarna seperti jerami; biasanya

berhubungan dengan tipe lain dari growth indung telur, serta terapi hormon.

Gambar 6 : Kista Teka Lutein

Page 10: Kasus Heti Devi

10

e. Kista Inklusi Germinal

Terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian terkecil dari epitel germinativum

pada permukaan ovarium. Biasanya terjadi pada wanita usia lanjut dan besarnya jarang

melebihi 1 cm. Kista terletak di bawah permukaan ovarium, dindingnya terdiri atas satu

lapisan epitel kubik atau torak rendah, dan isinya cairan jernih dan serous.

Gambar 7 : Kista Inklusi Germinal

f. Kista Endometrium

Kista ini endometriosis yang berlokasi di ovarium. Akibat proliferasi dari sel yang

mirip dinding endometrium, umumnya berisi darah yang merupakan hasil peluruhan dinding

saat menstruasi

Neoplasti Jinak

1. Kistik:

a. Kistoma Ovari Simpleks

Kista ini mempunyai permukaan yang rata dan halus, biasanya bertangkai, seringkali

bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan di dalam kista jernih,

serous dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik. Terapi

terdiri atas pengangkatan kista dengan reseksi ovarium, akan tetapi jarinngan yang

Page 11: Kasus Heti Devi

11

dikeluarkan harus segera diperiksa secara histologik untuk mengetahui apakah ada

keganasan.

b. Kistadenoma Ovarii Serosum

Kista ini ditemukan dalam frekwensi yang hampir sama dengan kistadenoma

musinosum dan dijumpai pada golongan umur yang sama. Kista ini sering ditemukan

bilateral (10-20%) daripada kistadenoma musinosum. Tumor serosa dapat membesar

sehingga memenuhi ruang abnomen, tetapi lebih kecil dibanding dengan ukuran

kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin, tetapi dapat

juga lobulated karena kista serosum pun dapat berbentuk multikolur, meskipun lazimnya

berongga satu. Warna kista putih keabuan.

Ciri khas dari kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler ke dalam rongga kista

sebesar 50% dan keluar pada permukaan kista sebesar 5%. Isi kista cair, kuning dan

kadang-kadang coklat karena bercampur darah. Tidak jarang, kistanya sendiri kecil,

tetapi permukaannya penuh dengan pertumbuhan papiler (solid papiloma)

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa sulit membedakan gambaran makroskopis

kistadenoma serosum papileferum yang ganas dari yang jinak, bahkan pemeriksaan

rnikroskopis pun tidak selalu mernberikan kepastian.

Pada pemeriksaan mikroskopis terdapat dinding kista yang dilapisi epitel kubik

atau torak yang rendah, dengan sitoplasma eosinofil dan inti sel yang besar dan gelap

warnanya. Karena tumor ini berasal dari epitel permukaan ovarium (germinal epithelum),

maka bentuk epitel pada papil dapat beraneka ragam, tetapi sebagian besar terdiri atas

epitel bulu getar seperti epitel tuba. Pada jaringan papiler dapat ditemukan pengendapan

kalsium dalam stromanya yang dinamakan psamoma. Adanya psamoma menunjukkan

bahwa kista adalah kistadenoma ovarium serosum papiliferum, tetapi bukan ganas.

Tidak ada gejala klasik yang menyertai tumor serosa proliferatif. Kebanyakan

ditemukan pada pemeriksaan rutin dari pelvis. Kadang-kadang pasien mengeluh rasa

ketidaknyamanan daerah pelvis dan pada pemeriksaan ditemukan massa abdomen atau

Page 12: Kasus Heti Devi

12

pun ascites. Kelainan ekstra abdomen jarang ditemukan pada keganasan ovarium kecuali

pada stadium terminal.

Apabila ditemukan pertumbuhan papiler, proliterasi dan stratifikasi epitel, serta

anaplasia dan mitosis pada sel-sel, kistadenoma serosum secara makroskopik

digolongkan ke dalam kelompok tumor ganas. 30-35% dari kistadenoma serosum

mengalami perubahan keganasan. Bila terdapat implantasi pada peritoneum disertai

dengan ascites, prognosis penyakit adalah kurang baik. Meskipun diagnosis 

histopatologis pertumbuhan tumor tersebut mungkin jinak (histopathologically benign),

tetapi secara klinis harus dianggap sebagai neoplasma ovarium ganas (clinicaly

malignant).

Terapi pada umumnya adalah pengangkatan tumor. Tetapi oleh karena berhubung

dengan besarnya kemungkinan keganasan perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti

terhadap tumor yang dikeluarkan. Bahkan kadang-kadang perlu diperiksa sediaan yang

dibekukan (frozen section) pada saat operasi, untuk menentukan tindakan selanjutnya

pada waktu operasi.1,3

Gambar 8 : Kista Ovarium Serosum

c. Kistadenoma Ovarii Musinosum

Page 13: Kasus Heti Devi

13

Asal tumor ini belum diketahui dengan pasti. Tumor ini mungkin muncul

sebagai tumor unilateral kista teratoma atau sebagai metaplasia mucinosum dari

mesothelium. Tumor mucinous yang berasal dari teratoid ditemukan pada penderia

yang muda. Paling sering pada wanita berusia antara 20-50 tahun dan jarang sekali

pada masa prapubertas. Tumor evarium ini terbanyak ditemukan bersama-sama

dengan kistadenoma ovarii serosum. Kedua  tumor ini merupakan kira-kira 60% dari

seluruh ovarium, sedang kistadenoma ovarii musinosum nerupakan 40% dari seluruh

kelompok neoplasma ovarium.

Kista ini biasanya mempunyai dinding yang licin, permukaan berbagala

(lobulated) dan umumnya multitokular dan odematosa; lokular yang mengandung

niukosa ini kelihatan biru dari peregangan kapsulnya. Kira-kira 10% dapat mencapai

ukuran yang amat besar dan pada tumor ini tidak dapat ditemukan jaringan yang

normal lagi. Tumor biasanya unilateral, akan tetapi dapat juga dijumpai yang bilateral

(8-10%).

Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabuan terutama apabila terjadi

perdarahan atau perubahan degeneratif di dalam kista. Pada permukaan terdapat

cairan lendir yang khas, kental seperti gelatin, melekat dan berwarna kuning sampai

coklat tergantung dari percampurannya dengan darah.

Pemeriksaan mikroskopik : tampak dinding kista dilapisi oleh epital torak tinggi

dan sel-sel goblet yang terisi lendir. Sel-sel epitel yang terdapat dalam satu lapisan

bersifat odernatus dan mempunyai potensi untuk tumbuh seperti struktur kelenjar,

kelenjar-kelenjar menjadi kista-kista baru, yang menyebabkan kista menjadi

multilokuler. Jika terjadi suatu sobekan pada dinding kista (spontan ataupun pada saat

operasi), maka sel-sel epitel dapat tersebar pada permukaan peritoneum rongga perut,

dan sekresinya menyebabkan pseudomiksoma peritonei. Akibat pseudorniksoma

peritonei timbul penyakit menahun dengan musin terus bertambah dan menyebabkan

banyak perlengketan. Akhirnya penderita meninggal karena ileus. Pada kista kadang-

kadang ditemukan daerah padat dan pertumbuhan papiler.

Page 14: Kasus Heti Devi

14

d. Kista Endometroid

Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang biasanya terlepas sewaktu haid dan

terlihat keluar dari kemaluan seperti darah); tidak terletak dalam rahim tetapi

melekat pada dinding luar ovarium. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan

tersebut menghasilkan darah haid yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi

kista. Kista ini bisa 1 pada dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit

terutama sewaktu haid/ sexual intercourse.

Gambar 9 :Kista Endometroid

e. Kista Dermoid

Tumor ini merupakan 10% dan seluruh neoplasma ovarium yang kistik,  dan

paling sering ditemukan pada wanita yang masih muda. 25% dari  semua kista dermoid

bilateral, lazimnya dijumpai pada masa reproduksi walaupun dapat ditemukan pada anak

kecil. Tumor ini dapat mencapai ukuran sangat besar, sehingga beratnya mencapai

beberapa kilogram.

Kista ini tumbuh akibat proses yang kurang sempurna saat pembentukan lapisan

embrional. Lapisan ektoderm yang saat dewasa akan menjadi sel sel folikel rambut,

tulang, serta gigi secara tidak sempurna tumbuh di sekitar ovarium. Kista ini tidak

mempunyai ciri yang khas. Dinding kista kelihatan putih keabuan dan agak tipis.

Page 15: Kasus Heti Devi

15

Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di bagian lain padat. Dapat ditemukan kulit,

rambut kelenjer sebasea, gigi (ektodermal), tulang rawan, serat otot jaringan ikat

(mesodemal) dan mukosa traktus gasttrointotinelis, epitel saluran kista terdapat produk

kelenjer sebasea berupa massa lembek seperti lemak, bercampur dengan rambut

Pada kista dermoid dapat terjadi torsio tangkai dengan gejala nyeri mendadak di

perut bagian bawah. Ada kemungkinan terjadinya sobekan dinding kista dengan akibat

pengeluaran isi kista dalam rongga   peritoneum.Perubahan keganasan dari kista sangat

jarang, hanya 1,5% dari semua kista dermoid dan biasanya pada wanita lewat menopause.

Gambar 10 : Kista Dermoid

2. Solid

Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma. Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa

termasuk suatu neoplasma yang ganas, meskipun semuanya berpotensi maligna. Potensi

menjadi ganas sangat berbeda pada berbagai jenis, umpamanya sangat rendah pada

fibroma ovarium dan sangat tinggi pada teratoma embrional yang padat.

a. Fibroma ovarii

Potensi menjadi ganas sangat rendah pada fibroma ovarium, kurang dari 1%.

Fibroma ovarii berasal dari elemen fibroblastik stroma ovarium atau sel mesenkim yang

multipoten. Tumor ini merupakan 5% dari semua neoplasma ovarium dan paling sering

ditemukan pada penderita menopause.

Tumor ini mencapai diameter 2 sampai 30 cm; dan beratnya 20 kg, dengan 90%

uniteral. Permukaan tidak rata, konsistensi keras, warnanya merah jambu keabuan.

Page 16: Kasus Heti Devi

16

Apabila konsistensi sangat padat disebut fibroma durum, dan apabila lunak disebut

fibroma molle. Neoplasma ini terdiri atas jaringan ikat dengan sel-sel di tengah jaringan

kolagen. Apabila terdiri atas kelenjar-kelenjar kistik, maka disebut kistadenofroma ovarii.

Fibroma ovarii yang besar biasanya mempunyai tangkai dan dapat terjadi torsi. Pada

tumor ini  sering  ditemukan sindroma Meigs (tumor ovarii, ascites, hidrotoraks).

b. Tumor Brenner

Merurupakan suatu neoplasma ovarium yang sangat jarang ditemukan, biasanya

pada wanita dekat atau sesudah menopause. Frekuensinya 0,5% dari semua tumor

ovarium. Besar tumor ini beraneka ragam, dari sangat kecil ke yang beratnya beberapa

kilogram. Lazimnya tumor ini unilateral. Pada pembelahan berwarna kuning muda seperti

fibroma, dengan kista-kista kecil. Kadang-kadang pada tumor ini temukan sindroma

Meigs. Gambar mikroskopis tumor ini sangat khas, terdiri dari 2 elemen, yakni sarang-

sarang yang terdiri atas epitel epitel, yang dikelilingi jaringan ikat yang luas dan padat.

Tumor Brenner tidak menimbulkan gejala-gejala klinik yang khas, dan jika masih kecil,

biasanya ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan histopatologik

ovarium. Meskipun biasanya jinak, dalam beberapa kasus tumor ini menunjukkan

keganasan pada histopatologi dan klinisnya.1,2,6

c. Maskulinovoblastoma (adrenal cell rest tumor)

Tumor ini sangat jarang terjadi. Biasanya unilateral dan besarnya bervariasi antara

0,5-16 cm. Beberapa dari tumor ini menyebabkan gejala maskulinasi, terdiri atas

hirsutisme, pembesaran klitoris, atrofi memmae, dan perubahan suara.

II.6 Etiologi

Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan hormon

pada hipotalamus, hipofise, atau ovarium itu sendiri. Kista ovarium timbul dari folikel

yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.

Faktor resiko terjadinya kista ovarium.

a. Riwayat kista ovarium sebelumnya

Page 17: Kasus Heti Devi

17

b. Siklus menstruasi yang tidak teratur

c. Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas

d. Menstruasi dini

e. Tingkat kesuburan

f. Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang

g. Terapi tamosifen pada kanker mamma

Sedangkan pada tumor padat, etiologi pasti belum diketahui, diduga akibat abnormalitas

pertumbuhan sel embrional, atau sifat genetis kanker yang tercetus oleh radikal bebas

atau bahan bahan karsinogenik.

II.7 Patofisiologi

Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut

Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8

cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang ruptur akan menjadi korpus luteum, yang

pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak

terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan

secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar

kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan.

Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan

selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista

theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan

HCG.1,2

Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau

sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik gestasional

(hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple

dengan diabetes, hcg menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam

terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau

terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama

bila disertai dengan pemberian HCG.

Page 18: Kasus Heti Devi

18

Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak

terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas

dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling

sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial.

Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan

mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini

adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel primordial.

Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal

embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal. Endometrioma adalah kista berisi

darah dari endometrium ektopik. Pada sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri

folikel-folikel dengan multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam

sonogram.

II.8 Tanda dan Gejala

Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulkan gejala dalam waktu

yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik.4,6

Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:

a. Gangguan haid

b. Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering

berkemih.

c. Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan

nyeri spontan dan sakit diperut.

d. Nyeri saat bersenggama.

Pada stadium lanjut:

a. Asites

b. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta organ di dalam rongga perut

c. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan

d. Gangguan buang air besar dan kecil.

Page 19: Kasus Heti Devi

19

e. Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.4

II.9 Diagnosis

Diagnosis kista ovarium dapat ditegakkan melalui pemeriksaan fisik. Namun biasanya

sangat sulit untuk menemukan kista melalui pemeriksaan fisik. Maka kemudian

dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis kista ovarium. Pemeriksaan yang

umum digunakan adalah :

1. Ultrasonografi (USG)

Alat peraba (transducer) digunakan untuk memastikan keberadaan kista,

membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista cairan atau

padat. Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material padat

memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.5,6

Dari gambaran USG dapat terlihat:

a. Akan terlihat sebagai struktur kistik yang bulat (kadang-kadang oval)

dan terlihat sangat echolucent dengan dinding yang tipis/tegas/licin,

dan di tepi belakang kista nampak bayangan echo yang lebih putih dari

dinding depannya.

b. Kista ini dapat bersifat unillokuler (tidak bersepta) atau multilokuler

(bersepta-septa).

c. Kadang-kadang terlihat bintik-bintik echo yang halus-halus (internal

echoes) di dalam kista yang berasal dari elemen-elemen darah di

dalam kista.

Gambar 11 : Gambaran Kista pada USG

Page 20: Kasus Heti Devi

20

2. Pemeriksaan Lab

Pemeriksaan lab dapat berguna sebagai screening maupun diagnosis apakah

tumor tersebut bersifat jinak atau ganas. Berikut pemeriksaan yang umum

dilakukan untuk mendiagnosis kista ovarium.

Pemeriksaan Beta-HCG Pemeriksaan ini digunakan untuk

screening awal apakah wanita tersebut hamil atau tidak.

Pemeriksaan ini dapat menyingkirkan kemungkinan kehamilan

ektopik.

Pemeriksaan Darah Lengkap Untuk sebuah penyakit

keganasan, dapat diperkirakan melalui LED. Parameter lain seperti

leukosit, HB, HT juga dapat membantu pemeriksa menilai keadaan

pasien.

Urinalisis Urinalisis penting untuk mencari apakah ada

kemungkinan lain, baik batu saluran kemih, atau infeksi dan untuk

menyingkirkan diagnosis banding.

Pemeriksaan Tumor Marker Tumor marker spesifik pada

keganasan ovarium adalah CA125. CEA juga dapat diperiksa,

namun CEA kurang spesifik karena marker ini juga mewakili

keganasan kolorektal, uterus dan ovarium.

3. Pemeriksaan Patologi Anatomi

Merupakan pemeriksaan untuk memastikan tingkat keganasan dari tumor

ovarium. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan bersama dengan proses operasi,

kemudian sampel difiksasi dan diperiksa dibawah mikroskop.6

II.10 Penatalaksanaan

1. Observasi dan Manajemen Gejala

Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor (dipantau) selama 1-2

bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan sendirinya setelah satu atau dua

Page 21: Kasus Heti Devi

21

siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas. Apabila terdapat nyeri, maka

dapat diberikan obat-obatan simptomatik seperti penghilang nyeri NSAID

2. Operasi

Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan, yakni dilakukan

pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau laparotomi. Biasanya kista yang

ganas tumbuh dengan cepat dan pasien mengalami penurunan berat badan yang

signifikan. Akan tetapi kepastian suatu kista itu bersifat jinak atau ganas jika telah

dilakukan pemeriksaan Patologi Anatomi setelah dilakukan pengangkatan kista itu

sendiri melalui operasi. Biasanya untuk laparoskopi diperbolehkan pulang pada hari ke-3

atau ke-4, sedangkan untuk laparotomi diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau ke-9.1,2,4

Indikasi umum operasi pada tumor ovarium melalu screening USG umumnya

dilakukan apabila besar tumor melebihi 5cm baik dengan gejala maupun tanpa gejala.

Hal tersebut diikuti dengan pemeriksaan patologi anatomi untuk memastikan keganasan

sel dari tumor tersebut.

II.11 Prognosis

Prognosis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh di

jaringan sisa ovarium atau di ovarium kontralateral. Apabila sujdah dilakukan operasi,

angka kejadian kista berulang cukup kecil yaitu 13%.

Kematian disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan

stadium saat terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering ditemukan

sudah dalam stadium akhir.1

Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%. Tumor sel granuloma

memiliki angka bertahan hidup 82% sedangkan karsinoma sel skuamosa yang berasal

dari kista dermoid berkaitan dengan prognosis yang buruk.

Page 22: Kasus Heti Devi

22

BAB III

KESIMPULAN

Tumor ovarium adalah sebuah proses penumbuhan jaringan baru yang berasal

dari ovarium baik yang bersifat jinak maupun ganas. Beberapa literatur menggolongkan

kista sebagai tumor namun beberapa literatur lain memisahkan antara tumor dengan kista.

Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua macam, yaitu kista non-

neoplastik dan kista neoplastik Pemeriksaan untuk kista dapat di lakukan dengan USG

dan dengan pemeriksaan lab. Penatalaksanaan pada tumor ovarium adalah operasi.

Indikasi umum operasi pada tumor ovarium melalu screening USG umumnya dilakukan

apabila besar tumor melebihi 5cm baik dengan gejala maupun tanpa gejala. Hal tersebut

diikuti dengan pemeriksaan patologi anatomi untuk memastikan keganasan sel dari tumor

tersebut. Prognosis kista jinak sangat baik, namun pada keganasan ovarium, angka

harapan hidup 5 tahun hanya mencapai 46%