Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

144
ANALISIS PENGARUH SURPRISE EARNINGS ANNOUNCEMENT TERHADAP RETURN SAHAM DAN DIVIDEND PAYOUT DENGAN UJI BEDA POSITIVE EARNINGS SURPRISE DAN NEGATIVE EARNINGS SURPRISE PADA PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Oleh : CHANDRA DEVI RIDHMADHANTIA NIM : 206081004145 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010M/1431H

Transcript of Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Page 1: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

ANALISIS PENGARUH SURPRISE EARNINGS

ANNOUNCEMENT TERHADAP RETURN SAHAM DAN

DIVIDEND PAYOUT DENGAN UJI BEDA POSITIVE

EARNINGS SURPRISE DAN NEGATIVE EARNINGS

SURPRISE PADA PERUSAHAAN LQ-45

DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Oleh :

CHANDRA DEVI RIDHMADHANTIA NIM : 206081004145

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010M/1431H

Page 2: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb
Page 3: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb
Page 4: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb
Page 5: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb
Page 6: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

ABSTRACT

This analysis aims to analyze the effect of stock returns and dividend

payout to the surprise earnings announcement through the Standardized

Unexpected Earnings (SUE) and to analyze the difference between earnings

surprise and earnings announcement surprise visits from the positive and negative

earnings surprise. In this study using a sample of companies listed in the LQ-45

index in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period 2007-2009 which

amounted to 24 companies. Companies are selected during the period 2007-2009

and is also included in the LQ-45 index has been selected in accordance with the

considerations in determining the method of the sample.

In this analysis, the calculation method used linear regression analysis

(Multiple Linear Regression Analysis) and different test (Independent Sample t-

Test). In studies using linear regression analysis (Multiple Linear Regression

Analysis) stock returns and dividend payout collectively have an influence on

Standardized Unexpected Earnings (SUE).Results obtained from different test

(independent sample t-test) that there are significant differences between positive

and negative earnings and earnings surprise.

Keywords: Standardized Unexpected Earnings (SUE), dividend payout and

positive and negative earnings surprise and earnings surprise.

Page 7: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

ABSTRAK

Analisis ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara return saham

dan dividend payout terhadap surprise earnings announcement melalui

Standardized Unexpected Earnings (SUE) serta untuk menganalisis perbedaan

antara surprise earnings announcement dilihat dari positive earnings surprise dan

negative earnings surprise. Di dalam penelitian ini menggunakan sampel

perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2007-2009 yang berjumlah 24 perusahaan. Perusahaan yang terpilih

selama periode 2007-2009 dan juga termasuk dalam indeks LQ-45 telah diseleksi

sesuai dengan pertimbangan dalam metode penentuan sampel. Dalam analisis ini

digunakan metode perhitungan analisis linear regresi berganda (Multiple Linear

Regression Analysis) dan uji beda (Independent Sample t-Test).

Pada penelitian menggunakan analisis linear regresi berganda (Multiple

Linear Regression Analysis) return saham dan dividend payout secara bersama-

sama memiliki pengaruh terhadap Standardized Unexpected Earnings (SUE).

Hasil yang diperoleh dari uji beda (Independent Sample t-Test) bahwa ada

perbedaan yang signifikan antara positive earnings surprise dan negative earnings

surprise.

Kata kunci: Standardized Unexpected Earnings (SUE), dividend payout dan

positive earnings surprise dan negative earnings surprise.

Page 8: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang menguasai seluruh alam semesta

dan kepada-Nya lah kita meminta pertolongan dari segala urusan. Salawat serta

salam atas junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat

dan para pengikutnya sampai pada hari pembalasan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Surprise

Earnings Announcement Terhadap Return Sahan Dan Dividend Payout

Dengan Uji Beda Positive Earnings Surprise Dan Negative Earnings Surprise

Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.

Karena berkat rahmat serta hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan, karena pengetahuan dan kemampuan yang penulis

miliki sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik

serta tanggapan yang dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini.

Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Papa (My Best Father) dan Mama (The Prefect Woman, So Beautiful Worth

More Than Precious Stones, She Keeps My Heart In Step And My Path

Towards Goodness) yang selalu memberikan dukungan morill maupun

materil, semangat dan doa yang selalu dipanjatkan bagi penulis, sehingga

penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Adikku yang tersayang dan satu-satunya Dicky (My Lovely Brother), yang

sudah banyak ikut mengorbankan waktu buat kakakmu ini.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(FEB) yang memberikan motivasi dan ilmu pengetahuan bagi para

mahasiswanya agar berguna dikemudian hari.

4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, selaku Pudek I Bagian Akademik Fakultas

Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Dosen Pembimbing I yang banyak

Page 9: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

memberikan arahan serta waktu demi perbaikan skripsi yang dibuat oleh

penulis.

5. Bapak Indo Yama Nasarudin, SE., MAB, selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Dosen Pembimbing II yang juga ikut

memberikan arahan serta waktu demi perbaikan skripsi yang dibuat oleh

penulis.

6. Bapak M. Arief Mufraini, Lc., M. Si, selaku penguji ahli I yang telah

memberikan saran sehingga revisi skripsi ini menjadi lebih baik.

7. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M. Si, selaku penguji ahli II yang juga telah

memberikan saran sehingga revisi skripsi ini menjadi lebih baik.

8. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Dosen serta seluruh karyawan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis (FEB) atas segala bantuan dan partisipasinya selama penulis

menuntut ilmu.

9. Semua temanku angkatan 2006 baik manajemen keuangan dan manajemen

pemasaran, teman-teman sekelompok KKS-BT (Fachry dan Teh Wanti),

teman seperjuangan (Fajriah ‘Ria’, Dede, Lina, Aditya ‘Ale’ Yudhistira, dan

Ardian Prima ‘Primbray’ Haryoto), teman-temanku di akuntansi (Sri dan

Rohma), Keluarga besar Ka Novi Zulfayanti, Ka Abdul Khoir, Ka Atiqah, Bu

Yusro, Bu Isna yang sudah banyak membantu, meluangkan waktu dan saling

memberikan semangat hingga akhir penyusunan skripsi.

10. Teman-temanku semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan doa dan motivasi selama penulis menuntut ilmu sampai

mennyelesaikan skripsi ini di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Semoga segala kebaikan atas bantuan yang diberikan oleh penulis terima

selama ini dalam menjalankan pendidikan dari semua yang telah membantu

mendapatkan ridha Allah SWT. Amin Ya Rabbal Alamin

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat meberikan sumbangan pikiran dan

saran untuk perkembangan dalam pendidikan.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, Juni 2010

Penulis

Page 10: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI ...................................... iii

LEMBAR PENGUJIAN KOMPREHENSIF .......................................... iv

LEMBAR PENGUJIAN SIDANG SKRIPSI .......................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................. vi

ABSTRACT ................................................................................................. vii

ABSTRAK .................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Penelitian ......................................................... 1

B. Perumusan Masalah Penelitian ................................................. 10

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ................................................ 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 13

A. Konsep Laba .............................................................................. 13

B. Earnings ..................................................................................... 17

C. Manajemen Laba ........................................................................ 18

D. Earning Per Share (EPS) dan Informasi Keuangan .................. 23

E. Hubungan Antara Earning Surprise dan Return Saham ............ 24

F. Standardized Unexpected Earning (SUE) ................................. 25

G. Dividen ....................................................................................... 26

Page 11: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

H. Indeks LQ-45 ............................................................................. 28

I. Konsep Dasar Pasar Efisien ...................................................... 30

J. Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Setengah Kuat (Semi-Strong

Form) ......................................................................................... 33

K. Pengujian Menggunakan Studi Peristiwa .................................. 35

L. Penelitian Sebelumnya ............................................................... 39

M. Kerangka Pemikiran ................................................................... 51

N. Hipotesis ..................................................................................... 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 53

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 53

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................... 53

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 55

D. Metode Analisis ......................................................................... 56

E. Uji Statistik ................................................................................ 61

F. Operasional Variabel Penelitian ................................................. 63

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................. 66

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 66

B. Analisa Dan Pembahasan ........................................................... 67

a. Data Objek Penelitian .......................................................... 67

b. Analisis Statistik Regresi Linear Berganda (Multiple Linear

Regression) ........................................................................... 71

c. Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda (Multiple

Linear Regression) ............................................................... 80

d. Interpretasi Regresi Linear Berganda (Multiple Linear

Regression) ........................................................................... 82

e. Analisis Statistik Uji Beda ................................................... 85

f. Interpretasi Statistik Uji Beda .............................................. 89

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ............................................. 92

Page 12: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

A. Kesimpulan ................................................................................ 92

B. Implikasi ................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 96

Page 13: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Sumber Data Dalam Kaitannya Dengan Pandangan

Seseorang tentang Efisien Tidaknya Sebuah Pasar Modal

31

2.2 Efisiensi Pasar Secara Informasi 36

2.3 Kerangka Pemikiran 51

3.1 Aturan Membandingkan Uji Durbin-Watson Dengan Tabel

Durbin-Watson

60

4.1 Gambar Normal Probability Plot (Normal P – P Plot) 72

4.2 Uji Heteroskedastis 75

Page 14: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Sebelumnya 50

3.1 Daftar Nama Perusahaan Yang Tercatat Dalam Indeks LQ-

45 (Periode 2007-2009)

54

4.1 Hasil Perhitungan Standardized Unexpected Earnings

Pada Perusahaan LQ-45 (Periode 2007-2009)

68

4.2 Hasil Perhitungan Dividend Payout 69

4.3 Hasil Perhitungan Return Saham 70

4.4 Uji Multikolinearitas 73

4.5 Hasil Uji Autokorelasi 74

4.6 Hasil Uji ANOVA 76

4.7 Hasil Perhitungan Uji-t 77

4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi 79

4.9 Hasil Uji Regresi Linear berganda 80

4.10 Hasil Uji Normalitas 85

4.11 Hasil Uji Independent Sample t-Test 87

4.12 Hasil Uji Independent Sample t-Test 87

Page 15: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Keterangan Halaman

1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN YANG

TERCATAT DALAM INDEKS LQ-45 (Periode 2007-

2009)

101

2 DAFTAR HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ-45

(Periode 2007-2009)

102

3 DAFTAR HASIL PERHITUNGAN RETURN SAHAM

PERUSAHAAN LQ-45 (Periode 2007-2009)

111

4 DAFTAR HASIL PERHITUNGAN DIVIDEND

PAYOUT RATIO PERUSAHAAN LQ-45 (Periode

2007-2009)

120

5 DATA EARNING PER SHARE (EPS)

PERUSAHAAN LQ-45

121

6 DATA DIVIDEND CASH PERUSAHAAN LQ-45 122

7 DATA SUE (Standardized Unexpected Earnings)

PERUSAHAAN LQ-45

123

8 HASIL UJI REGRESI BERGANDA (Multiple Linear

Regression Analysis)

124

9 HASIL INDEPENDENT SAMPLE T TEST 128

Page 16: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk

berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa

diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik

yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities maupun perusahaan

swasta. Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit

dari pasar keuangan (financial market). Dalam financial market,

diperdagangkan semua bentuk hutang dan modal sendiri, baik dana jangka

pendek maupun jangka panjang, baik negotiable ataupun tidak. Ada

beberapa daya tarik pasar modal.(Suad Husnan, 1998: 3). Pertama,

diharapkan pasar modal ini akan bisa menjadi alternatif penghimpunan dana

selain sistem perbankan umumnya dominan sebagai sistem mobilisasi dana

masyarakat. Bank-bank penghimpun dana tersebut ke pihak-pihak yang

memerlukan sebagian besar perusahaan, tetapi mungkin juga individu

sebagai kredit.(Suad Husnan, 1996). Dengan kata lain, perusahaan-

perusahaan yang memerlukan dana untuk ekspansi usaha mereka hanya bisa

memperoleh dana tersebut dalam bentuk kredit. Dalam teori keuangan

dijelaskan bahwa bagaimanapun juga akan terdapat batasan menggunakan

hutang. Keterbatasan tesebut biasanya diindikasikan dari telah terlalu

tingginya debt to equity ratio (yaitu perbandingan antara hutang dengan

Page 17: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

modal sendiri) yang dimiliki perusahaan. Kedua, pasar modal

memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang

sesuai dengan preferensi risiko mereka. Seandainya tidak ada pasar modal,

maka para lenders mungkin hanya bisa menginvestasikan dana mereka

dalam sistem perbankan. Dengan adanya pasar modal, para pemodal

memungkinkan untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk

portofolio (gabungan dari berbagai investasi) sesuai dengan risiko yang

mereka bersedia tanggung dan tingkat keuntungan yang mereka harapkan.

(Suad Husnan, 1998: 5).

Salah satu terobosan penting dalam perkembangan teori keuangan

perusahaan adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market

Hypothesis) oleh Fama di tahun 1970. Sejak dikemukakan tahun 1970, teori

pasar efisien seakan-akan menjadi magnet bagi peneliti keuangan untuk

terus diuji keabsahannya. Miller (1999), sebagai salah satu penerima hadiah

Nobel bidang Ekonomi dalam artikelnya tentang sejarah keuangan,

berpendapat bahwa Fama juga pantas untuk mendapatkan hadiah Nobel atas

teori yang disampaikannya tersebut. Miller (1999) dan beberapa ahli

keuangan perusahaan dengan tegas mengatakan bahwa salah satu temuan

penting dalam sejarah perkembangan teori keuangan adalah teori pasar

efisien dan dari sekian banyak teori keuangan, teori pasar efisien adalah

yang paling banyak mendapat perhatian dan diuji secara empiris di hampir

semua pasar modal di dunia. Dalam satu artikelnya yang berjudul “The

Theory of Corporate Finance: A Historical Overview”, Smith (1990)

Page 18: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

menyatakan bahwa teori pasar efisien merupakan tonggak penting dalam

perkembangan teori keuangan dan menyebutnya sebagai salah satu kerangka

bangun dasar (fundamental building block) keuangan. Hal senada juga

disampaikan oleh Megginson (1997) serta Shanken dan Smith (1996). Jadi,

teori pasar efisien merupakan bagian penting dalam kita membahas teori

keuangan perusahaan. Menyikapi beberapa pendapat tersebut di atas, tidak

berlebihan kiranya untuk mencoba mengulas lagi tentang teori pasar efisien.

Tulisan ini dimaksudkan untuk mengungkap teori pasar efisien dengan

memberikan tekanan pada bukti empiris yang pernah ditemukan berkaitan

dengan pengujian teori tersebut. Penyajian tulisan ini diharapkan

menyegarkan kembali ingatan kita tentang pentingnya memahami konsep

pasar efisien yang sampai saat ini masih menjadi topik menarik dalam

manajemen keuangan.

Dalam suatu pasar saham yang efisien, tidak ada perbedaan prestasi

yang nyata antara investor yang berkemampuan mencari informasi yang

belum diserap oleh harga saham dengan investor yang tidak berkemampuan

mencari informasi tersebut. Hasil penelitian yang telah menjadi contoh

klasik adalah penelitian yang dilakukan oleh Fama (1970). Penelitiannya

menunjukkan bahwa di New York Stock Exchange, model Random Walk

berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa New York Stock Exchange adalah pasar

saham yang efisien.

Perkembangan aktivitas pasar modal yang pesat akan membawa

perubahan besar pada tuntutan kualitas informasi. Keterbukaan informasi

Page 19: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

merupakan kata kunci dalam pasar modal. Pengujian kandungan informasi

dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar dari suatu peristiwa (event).

Apabila peristiwa (event) mengandung informasi maka diharapkan pasar

akan pasar akan bereaksi pada waktu peristiwa (event) tersebut diterima

pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan sekuritas tersebut.

Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return dan abnormal return

sebagai akibat perubahan harga (Hartono, 1998).

Menurut Yong (1997), istilah pasar efisien petama kali digunakan

dalam konteks pasar sekuritas oleh Fama, Fisher, Jensen dan Roll (1969).

Mereka menyatakan bahwa pasar efisien adalah pasar yang membuat

penyesuaian secara cepat terhadapa informasi baru yang muncul.

Selanjutnya Fama (1970) melanjutkan proses pembentukan resmi konsep

efisiensi ini dalam istilah ekonomi dengan menyatakan bahwa pasar efisien

sebagai suatu pasar yang menunjukkan keadaan harga yang senatiasa

mencerminkan sepenuhnya informasi relevan yang tersedia. Kemudian

Fama (1976) memperbaiki definisinya mengenai pasar efisien dengan

mengatakan bahwa pasar efisien merupakan pasar yang menggunakan

semua informasi secara benar.

Pasar efisien bisa terjadi jika harga-harga berubah secara acak

(random). Perubahan harga tidak dipengaruhi oleh data harga waktu lalu dan

oleh karena itu perubahan harga masa lalu tidak bisa digunakan untuk

menaksir perilaku harga waktu akan datang secara signifikan. Artinya semua

pergerakan harga dari waktu lalu, waktu sekarang dan waktu yang akan

Page 20: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

datang adalah bebas. Ada dua asumsi model perubahan acak (Berkman,

1978). Pertama harapan adalah rasional (rational expectation). Dalam proses

pembuatan ramalan, peramal atau investor menggunakan semmua informasi

saat ini (current information) yang relevan. Harapan ini rasional jika

informasi yang relevan dengan sekuritas bersangkutan dipertimbangkan oleh

investor. Kedua pasar modal adalah efisien. Asumsi ini merupakan dasar

bagi model perubahan acak. Pasar modal adalah adalah efisien jika

informasi yang tersedia diserap ke dalam harga saham saat ini dengan cara

yang cepat dan tepat (quickly and accurately). Oleh karena informasi yang

diterima berlaku secara acak dan harga berubah menurut informasi tersebut,

maka hal ini memberi implikasi bahwa harga sekuritas bergerak atau

berubah secara acak.

Haugen (2001) menerangkan bahwa ada empat ciri atau karakteristik

pasar efisien. Pertama, harga sekuritas bertindak secara cepat (quickly) dan

tepat (accurately) bila menerima informasi baru yang relevan. Kedua,

perubahan hasil (return) saham yang diharapkan dari waktu ke waktu

dihubungkan dengan tingkat bunga bebas risiko dan perubahan tingkat risiko

premium atas sekuritas bersangkutan. Ketiga, kita tidak bisa membedakan

antara investasi yang menguntungkan dengan investasi yang yang tidak

menguntungkan untuk waktu yang akan datang berdasar ciri-ciri investasi

saat ini atau waktu lalu. Keempat , jika kita memisahkan investor yang ahli

dengan investor yang tidak ahli (tidak pakar), maka kita tidak dapat

Page 21: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

membuat perbedaan secara nyata di antara prestasi kedua kelompok investor

tersebut.

Perkataan efisiensi dalam konsep efisiensi pasar menyangkut efisiensi

penyampaian informasi dari perusahaan emiten ke perusahaan pemodal

(Suad Husnan, 1998:18). Pasar dikatakan efisien jika penyebaran informasi

ini dilakukan secara cepat sehingga informasi menjadi simetris. Ini berarti

semua investor mendapatkan informasi yang sama kualitas dan jumlahnya

serta diterima pada saat yang sama. Sebagaimana layaknya sebuah pasar,

pasar modal juga berfungsi sebagai tempat belanja bagi pemodal. Para

pemodal saham mengevaluasi dan menganalisis saham dengan

menggunakan semua informasi yang relevan. Konsep pasar modal efisien

menyebutkan bahwa dalam pasar modal yang efisien, harga pasar saham

merefleksikan secara penuh semua informasi relevan yang ada, baik

mengenai pasar modal, maupun mengenai perusahaan tertentu yang terlibat

dalam pasar modal efisien, harga pasar saham merefleksikan secara penuh

semua informasi relevan yang ada, baik mengenai pasar modal maupun

mengenai perusahaan tertentu yang terlibat dalm pasar modal yang

bersangkutan.

Dalam pasar modal kita mengetahui adanya tiga bentuk efisiensi pasar

berdasarkan jenis-jenis informasi yang menyebabkan harga-harga saham

bereaksi dan menyesuaikan diri dengan informasi baru dan harga-harga yang

berlaku pada saat itu. Fama (1970) menyajikan tiga macam bentuk utama

dari efisiensi pasar, yaitu:

Page 22: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

1. Efisiensi pasar bentuk lemah (Weak Form).

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari

sekuritas tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu.

2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Semi Strong Form).

Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara

penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang

dipublikasikan, termasuk informasi yang berada di laporan-laporan

keuangan perusahaan emiten.

3. Efisiensi pasar bentuk kuat (Strong Form).

Pasar dikatakan efisien bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara

penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi privat.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Informasi kinerja perusahaan terutama

profitabilitas, diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya

ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa mendatang. Informasi

fluktuasi kinerja adalah penting dalam hubungan ini. Informasi kinerja

bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan

arus kas dari sumber daya yang ada. Di samping itu, informasi tersebut juga

berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan

dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. (PSAK No. 1).

Page 23: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Earning sering kali digunakan sebagai ukuran kinerja perusahaan.

Sebuah perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik dapat diukur

melalui perolehan earning setiap tahun, apalagi jika dari tahun ke tahun

earning yang diperoleh perusahaan emiten mengalami kenaikan sehingga

earning yang tinggi akan mempengaruhi pembagian dividen oleh

perusahaan emiten. Hal ini tentu saja menarik bagi para (calon) investor

yang akan menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Selain itu para

investor juga memiliki keyakinan bahwa perusahaan yang mengumumkan

earnings positif yang terus menerus akan menyebabkan harga saham

perusahaan tersebut menjadi tinggi, dari hal tersebut akan diperoleh capital

gain yang tinggi pula. (Indah Kurniawati, 2006).

Adanya informasi mengenai earning yang diumumkan oleh

perusahaan emiten akan membuat para (calon) investor melakukan reaksi.

Hal ini dapat dilihat dari sejumlah penelitian sebelumnya diantaranya adalah

penelitian yang dilakukan oleh Ball dan Brown (1968), Foster at al.(1984),

Na’im (2000) dan lain sebagainya. Di Indonesia penelitian mengenai

pengaruh pengumuman earning terhadap harga saham dilakukan oleh Utami

dan Suharmadi. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah

informasi earning mempengaruhi harag saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Beza dan

Na’im (1998) yang menghasilkan temuan bahwa pengumumna earning

secara statistik signifikan memperngaruhi perdagangan saham perusahaan

pada saat sepuluh hari sebelum dan setelah pengumuman earning.

Page 24: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Hartono (1998) menyatakan bahwa efisiensi pasar bentuk setengah

kuat menurut Fama (1970) dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi

efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi dan efisiensi pasar

bentuk setengah kuat secara keputusan. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat

secara informasi menekankan kepada fully reflect dan information available,

tapi tidak memperhitungkan kecanggihan pemodal dalam mengolah

informasi. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan mencakup

fully reflect, ketersediaan informasi dan kecanggihan pasar.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, maka akan diteliti analisis

surprise earnings announcement pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Penelitian mengenai pengujian pasar efisien bentuk

setengah kuat ini pernah dilakukan oleh Neddham Jones dan Frank Bacon

(2007). Mereka melakukan pengujian terhadap teori efisiensi pasar dengan

menguji pengaruh pada pengumuman positif laba tak terduga secara

kuartalan pada risiko harga-harga saham disesuaikan dengan tingkat

pengembalian (rate of return). Neddham Jones dan Frank Bacon (2007)

melakukan analisis pada 50 perusahaan terpilih secara kuartalan. Ketika

pengumuman positif laba tak terduga pada perusahaan, para investor merasa

ada pengaruh positif juga terhadap cash flow masa depan perusahaan

tersebut dimana menyebabkan peningkatan pada harga saham perusahaan.

Hasilnya menunjukkan bahwa pegumuman positif laba tak terduga

memberikan pengaruh positif terhadap profitabilitas, kesuksesan masa depan

Page 25: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

perusahaan, meningkatnya harga saham serta reaksi pasar secara cepat

terhadap informasi publik yang tersedia.

Berdasarkan konsep tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan

penelitian dengan menguji apakah surprise earnings announcement secara

langsung menjadikan hipotesis efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semi-

strong form) didasarkan dari kondisi pengumuman dan perubahan harga

saham itu terjadi. Sehingga penelitian ini berjudul tentang “Analisis

Pengaruh Surprise Earnings Announcement Terhadap Return Saham

Dan Dividend Payout Dengan Uji Beda Positive Earnings Surprise dan

Negative Earnings Surprise Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek

Indonesia (BEI)”.

B. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara return saham dan

dividend payout terhadap surprise earnings announcement?

2. Apakah terdapat perbedaan antara surprise earnings announcement

dilihat dari positive earnings surprise dan negative earnings surprise?

Page 26: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian

ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh antara return saham dan dividend payout

terhadap surprise earnings announccement.

2. Untuk menganalisis perbedaan antara surprise earnings announcement

dilihat dari positive earnings surprise dan negative earnings surprise.

b. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi Perusahaan atau Emiten

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

perusahaan yang listing pada indeks LQ-45.

2. Bagi Pemerintah

Penelitian ini akan berguna sebagai tambahan wawasan informasi dan

ilmu pengetahuan terhadap kemungkinan-kemungkinan risiko yang

terjadi. Sebab aktivitas ini tidak hanya di negara-negara dengan sistem

bisnis yang belum tertata, namun juga dilakukan oleh perusahaan-

perusahaan di negara yang sistem bisnisnya telah tertata, seperti halnya

Amerika.

Page 27: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

3. Bagi Peneliti

Sebagai bahan acuan dan referensi dalam memahami pengujian analisis

surprise earnings announcement pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Kemudian Untuk menguji apakah perusahaan-

perusahaan yang listing pada indeks LQ-45 (kelompok saham 45)

mempunyai pengaruh terhadap surprise earnings annoucement.

Sekaligus sebagai syarat menjadi Sarjana Ekonomi pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis (FEB) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bagi Investor

Diharapkan dapat mencerminkan dan memperkaya informasi ilmiah

mengenai keputusan strategi manajemen dan menggunakan analisis

kuantitatif.

Page 28: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Laba

Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan prestasi

perusahaan tetapi juga penting sebagai informasi bagi pembagian laba,

penentuan kebijakan investasi dan pembagian hasil. Oleh karena itu, laba

menjadi informasi yang dilihat banyak orang atau profesi akuntansi seperti

pengusaha, analisis keuangan, pemegang saham, ekonom, fiskus dan

sebagainya. (Harahap, 2001: 50). Hal ini menyebabkan adanya berbagai

definisi untuk laba.

1. Laba Ekonomi

Laba ekonomi (economic income) adalah konsep laba yang dibahas oleh

para ahli ekonomi. Adam Smith memberi definisi terhadap laba (income)

sebagai kenaikan dalam kekayaan. (Harahap, 2001:50-51).

2. Laba Akutansi

Laba akuntansi (accounting income) adalah perbedaan atau selisih antara

penghasilan (revenue) yang direalisasi yang berasal dari transaksi pada

periode tertentu dengan biaya-biaya (expense) yang dikeluarkan pada

periode tersebut. Menurut Belkoi dalam Harahap (2001), beberapa sifat

dari laba akuntansi adalah sebagai berikut:

Page 29: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

a. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi

yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.

b. Laba akuntansi merupakan prestasi perusahaan pada periode tertentu

(postulat periodik).

c. Laba akuntansi memiliki batasan-batasan tersendiri mengenai

transaksi-transaksi atau pos-pos yang termasuk hasil.

d. Laba akuntansi memerlukan perhitungan biaya dalam bentuk biaya

historis (historical cost) yang dikeluarkan perusahaan untuk

mendapatkan hasil tertentu.

e. Laba akuntansi berdasarkan prinsip penandingan (matching

principle) yaitu hasil dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan

atau diterima pada periode yang sama.

3. Laba Operasi

Konsep pelaporan laba operasi (current operating income) menyatakan

bahwa pendapatan yang diakui dalam penhitungan laba atau rugi

hanyalah pendapatan yang berasal dari kegiatan normal perusahaan

(normal operating income). Sedangkan yang berasal dari kegiatanyang

tidak biasa atau bersifat insidentil dicantumkan dalam laporan laba

ditahan. Konsep ini menganggap bahwa dalam menilai prestasi

manajemen, yang dinilai hanyalah yang berasal dari kegiatan normal

tidak termasuk kegiatan insidental dan angka inilah yang lebih tepat

dalam membuat prediksi kemampuan perusahaan mendapatkan laba di

masa yang akan datang. (Harahap, 2001:50-52).

Page 30: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

4. Laba Komprehensif

Konsep laba komprehensif (all inclusive income) menyatakan bahwa

semua laba (income) yang berasal dari kegiatan normal dan kegiatan

insidental harus dilaporakan dalam laporan laba rugi dan hanya hasil

akhirnya saja yang dilaporkan ke laporan laba ditahan. Penghitungan

laba dengan konsep all inclusive income (Hendriksen dan Breda, 1992:

90) didasarkan pada:

a. Pembebanan yang berasal dari peristiwa luar biasa dan dari

perbaikan periode-periode sebelumnya cenderung lebih besar dari

kredit, yang menimbulkan lebih dari laba bersih untuk serangkaian

tahun jika ini dihilangkan.

b. Peniadaan beban dan kredit tertentu dari perhitungan laba bersih

memberi peluang untuk manipulasi dan perataan angka penghasilan

tahunan.

c. Laporan laba rugi yang memasukan semua beban dan kredit laba

yang diakui selama tahun itu dikatakan lebih mudah untuk disiapkan

dan lebih mudah dimengerti oleh pembaca.

d. Pembaca laporan dianggap lebih mampu membuat klasifikasi yang

tepat untuk memperoleh pengukuran laba yang lebih tepat daripada

akuntan dan manajemen.

e. Perbedaan antara beban dan kredit operasi dan non-operasi belum

jelas benar.

Page 31: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Kemudian ada beberapa alasan untuk membedakan konsep earnings

yang tersirat dalam harga saham dengan konsep earnings dalam generally

accepted accounting principles (GAAP), yakni konsep earnings dalam

GAAP didasarkan pada notasi akuntansi seperti realisasi dan konservatisme.

Adanya notasi-notasi tersebut membatasi peristiwa yang direfleksikan dalam

pelaporan earnings misalnya perubahan periodik dalam nilai pasar utang

yang berkaitan dengan perubahan tingkat bunga dan timing peristiwa

tersebut, selain itu fokus waktu earnings menurut GAAP adalah periode

masa lalu, sedangkan fokus waktu yang digunakan pada konsep earning

dalam harga saham adalah untuk periode yang akan datang. (Foster, 1986).

Menurut Foster (1986), ada dua hipotesis mengenai hubungan antara

harga saham dan earning yang dilaporkan, yaitu:

1. Hipotesis mekanistik, hipotesis ini menyatakan bahwa pasar modal

ditetapkan pada earning yang dilaporkan tanpa melihat metoda akuntansi

yang digunakan untuk menghitung earning yang dilaporkan tersebut

atau sumber-sumber gain maupun loss yang mendasari earning yang

dilaporkan. Beberapa penelitian yang menggunakan dasar model

penilaian ekuitas memberikan bukti-bukti yang tidak konsisten dengan

hipotesis mekanis ini. Kriteria ekonomik dan statistik digunakan untuk

meranking ukuran earning alternatif dalam rangka menjelaskan

perbedaan-perbedaan pada nilai pasar pasar suatu perusahaan.

Page 32: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

2. Hipotesis myopic, hipotesis yang menyatakan bahwa pasar modal

memiliki fokus pada earning pendek yang dilaporkan pada tahun

berjalan.

Penelitian mengenai reaksi pasar terhadap pengumuman earning telah

dilakukan oleh para peneliti-peneliti sebelumnya. Reaksi pasar

mencerminkan bahwa pengumuman earning direspon oleh para pelaku pasar

melalui fluktuasi harga saham, tingkat likuiditas saham dan lain-lain. Hal ini

disebabkan karena pengumuman tersebut memiliki kandungan informasi,

sehingga pasar memproses dan mengevaluasi kandungan informasi tersebut.

Pengumuman earning memiliki kandungan informasi apabila pasar

melakukan reaksi di seputar tanggal pengumuman earning.

B. Earnings

Earning merupakan variabel yang sangat penting dalam perusahaan.

Pengumuman earning, seringkali menarik perhtian analisis keuangn

(investor). Investor seringkali pula mendiskusikan berkenaan dengan

kualitas earning (earning quality management). Berkenaan dengan hal ini

sebenarnya berkenaan dengan komponen earning, di mana earning terdiri

dari dua komponen utama yakni accrual dan kas.(Said Kelana Ansawi dan

Chandra Wijaya, 2006: 124). Laba perusahaan atau lebih dikenal sebagai

earnings, adalah nilai keuntungan perusahaan setelah dikurangi dengan

berbagai biaya perusahaan, baik itu biaya operasional, biaya modal, biaya

hutang dan jangka pajak. Dengan kata lain, earnings perusahaan merupakan

Page 33: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

nilai keuntungan bersih perusahaan setelah dikurangi dengan berbagai biaya-

biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan nilai

keuntungan tersebut. Earnings suatu perusahaan memiliki nilai yang tidak

selalu konstan di tiap periodenya.

Dalam pelaporan nilai earnings suatu perusahaan terdapat

kemungkinan adanya perbedaan antara nilai earnings forecast dengan nilai

earnings yang diumumkan oleh perusahaan (earnings announcement)

dengan adanya perbedaan antara nilai earnings forecast dan nilai earnings

announcement maka terdapat suatu kondisi yang biasa disebut sebagai

“earnings surprise”. Ada dua bentuk earnings surprise:

a. Positive earnings surprise, adalah suatu kondisi earnings di mana nilai

earnings forecast lebih rendah daripada nilai earnings announcement.

Dalam kondisi ini, umumnya harga saham akan mengalami peningkatan

pada harga saham.

b. Negative earnings surprise, adalah suatu kondisi earnings di mana nilai

earnings forecast lebih tinggi daripada nilai earnings announcement.

Dalam kondisi ini, umumnya harga saham akan mengalami penurunan

pada harga saham. (Zaenal Arifin, 2005: 30).

C. Manajemen Laba

Ada alasan mendasar mengapa manajer melakukan manajemen laba.

Harga pasar saham suatu perusahaan secara signifikan dipengaruhi oleh

laba, risiko dan spekulasi. Oleh sebab itu, perusahaan yang labanya selalu

Page 34: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

mengalami kenaikan dari periode ke periode secara konsisten akan

mengakibatkan risiko perusahaan ini mengalami penurunan lebih besar

dibandingkan persentase kenaikan laba. Hal inilah yang mengakibatkan

banyak perusahaan yang melakukan pengelolaan dan pengaturan laba

sebagai salah satu upaya untuk mengurangi risiko.

Secara logika hal itu bisa dipahami karena manusia merupakan pribadi

yang cenderungmenghindari risiko (risk adverse) yang selalu berusaha

mengeliminasi atau meminimalkan kerugian yang mungkin akan

dialaminya, walaupun upaya yang dilakukannya mungkin merugikan pihak

lain. Secara umum ada beebrapa definisi mengenai manajemen laba,

diantaranya: (H. Sri Sulistyanto, 2008: 47-50).

1. Davidson, Stickney dan Weil

Earnings management is the process of taking deliberate step within the

constrains of generally accepted accounting principles to bring about

desired level of reported earnings. (Manajemen laba merupakan proses

untuk mengambil langkah tertentu yang disengaja dalam batas-batas

prinsip akuntansi berterima umum menghasilkan tingkat yang diinginkan

dari laba yang dilaporkan).

2. Schipper

Earnings management is a purposes intervention in the external

financial reporting process, with the intent of obtaining some private

gain (a opposed to say, merely faciliting the neutral operation of the

process). (Manajemen laba adalah campur tangan dalam proses

Page 35: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

penyusunan pelaporan keuangan eksternal, dengan tujuan untuk

memperoleh keuntungan pribadi (pihak yang tidak setuju mengatakan

bahwa hal ini hanyalah upaya untuk memfasilitasi operasi yang tidak

memihak dari sebuah proses)).

3. National Association of Certified fraud Examiners

Earnings management is the intentional, deliberate, misstatement or

omission of material facts, or accounting data, which is misleading and

when considered with all the information made available, would cause

the reader to change or alter his or judgement or decision. (manajemen

laba adalah kesalahan atau kelalaian yang disengaja dalam membuat

laporan mengenai fakta material atau data akuntansi sehingga

menyesatkan ketika semua informasi itu dipakai untuk membuat

pertimbangan yang akhirnya akan menyebabkan orang membacanya

akan mengganti atau mengubah pendapat atau keputusannya).

4. Fisher dan Rosenzweig

Earnings management is a actions of a manager which serve to increase

(decrease) current reported earings of the unit which the manager is

responsible witout generating a corresponding increase (decrease) in

long term economic profitability of the unit. (Manajemen laba adalah

tindakan-tindakan manajer untuk menaikkan atau menurunkan laba

periode berjalan dari sebuah perusahaan yang dikelolanya tanpa

menyebabkan kenaikkan atau penurunan keuntungan ekonomi

perusahaan jangka panjang).

Page 36: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

5. Lewitt

Earnings management is flexibility in accounting allows it to keep pace

with business innovations. Abuses such as earnings occur when people

exploit this pliancy. (Manajemen laba adalah fleksibilitas akuntansi

untuk menyetarafkan diri dengan inovasi bisnis. Penyalahgunaan laba

ketika publik memanfaatkan hasilnya.)

6. Healy dan Wahlen

Earnings management occurs when managers use judgement in

financial reporting and in structuring transactions to alter financial

reports to either mislead some stakeholders about underlying economics

performance on the reported accounting numbers. (Manajemen laba

muncul ketika manajer menggunakan keputusan tertentu dalam

pelaporan keuangan dan mengubah transaksi untuk mengubah laporan

keuangan untuk mempengaruhi stakeholder yang ingin mengetahui

kinerja ekonomi yang diperoleh perusahaan atau untuk mempengaruhi

hasil kontrak yang menggunakan angka-angka akuntansi yang

dilaporkan itu).

Melihat definisi di atas ada kesamaan terminologi yang digunakan

setiap definisi itu, yaitu langkah tertentu yang disengaja untuk mengatur laba

(Davidson, Stickney dan Weil) campur tangan dalam penyusunan laporan

keuangan (Schipper), kesalahan atau kelalaian yang disengaja dalam

membuat laporan keuangan (National Association of Fraud Examiners),

tindakan untuk mengatur laba (Fisher dan Rosenzweig), fleksibilitas yang

Page 37: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

mendorong penyalahgunaan laba (Lewitt), serta menggunakan keputusan

tertentu untuk mengubah laporan keuangan (Healy dan Wahlen). Walaupun

menggunakan terminologi yang berbeda, definisi-definisi itu mempunyai

benang merah yang menghubungkan satu definisi dengan definisi lainnya,

yaitu menyepakati bahwa manajemen laba merupkan aktivitas manajerial

untuk mempengaruhi dan mengintervensi laporan keuangan.

Maka secara singkat manajemen laba dapat dikatakan sebagai perilaku

manajer untuk bermain-main dengan komponen akrual yang discretionary

untuk menentukan besar kecilnya laba, sebab standar akuntansi memang

menyediakan berbagai alternatif metode dan prosedur yang bisa

dimanfaatkan. Upaya ini diakui dan diperbolehkan dalam standar akuntansi

selama apa yang dilakukan perusahaan diungkapkan secara jelas dalam

laporan keuangan. Meski kewajiban untuk mengungkapkan semua metode

dan prosedur akuntansi belum mampu untuk mengeliminasi upaya-upaya

curang manajer untuk memaksimalkan keuntungan dirinya sendiri.

Atas dasar pemikiran itulah laporan keuangan harus memenuhi kaidah-

kaidah tertentu sehingga dapat menjadi informasi yang berkualitas dan dapat

memenuhi kebutuhan semua orang yang membutuhkannya. Sehingga tidak

hanya manajer sebagai pihak yang menyusun laporan itu yang akan

memperoleh imformasi berkualitas namun juga sumua pihak yang

mempunyai hubungan dengan perusahaan. (H. Sri Sulistyanto, 2008: 50-56).

Page 38: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

D. Earning Per Share (EPS) dan Informasi Keuangan

Bagi para investor yang melakukan analisis perusahaan, informasi

laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan salah satu jenis

informasi yang paling mudah dan paling murah didapatkan dibanding

alternatif informasi lainnya. Di samping itu, informasi laporan keuangan

akuntansi sudah cukup menggambarkan kepada kita sejauh mana

perkembangan kondisi perusahaan selama ini dan apa saja yang telah

dicapainya. Dengan menggunakan laporan keuangan, investor juga akan bisa

menghitung berapa besarnya pertumbuhan earning yang telah dicapai

perusahaan terhadap jumlah saham perusahaan. Perbandingan antara jumlah

earning (dalam hal ini laba bersih yang siap dibagikan bagi pemegang

saham) dengan jumlah lembar saham perusahaan akan diperoleh komponen

earning per share (EPS). Bagi para investor, informasi earning per share

(EPS) merupakan informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna,

karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan di masa depan.

Oleh karena itu, sebelum membahas manfaat earning per share (EPS)

beserta kelemahannya berikut akan dibahas terlebih dahulu laporan

keuangan perusahaan sebagai dasar untuk memahami komponen earning per

share (EPS)

Salah satu informasi yang bisa digunakan investor dalam menilai suatu

perusahaan laporan keuangan. Laporan keuangan ini merupakan informasi

akuntansi yang menggambarkan seberapa besar kekayaan perusahaan

seberapa besar penghasilan yang diperoleh perusahaan serta transaksi-

Page 39: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

transaksi apa saja yang telah dilakukan perusahaan yang bisa

memperngaruhi kekayaan dan penghasilan perusahaan.

Laporan keuangan sangat berguna untuk menentukan keputusan

investasi yang terbaik dan menguntungkan. Berdasarkan analisis terhadap

informasi laporan keuangan, investor bisa mengetahui perbandingan antara

nilai intrinsik saham perusahaan dibanding harga pasar saham perusahaan

bersangkutan, dan atas dasar perbandingan tersebut investor akan bisa

membuat keputusan apakah membeli atau menjual saham bersangkutan.

(Eduardus Tandelilin, 2010: 364-365).

E. Hubungan Antara Earnings Surprise dan Return Saham

Dalam pelaporan earnings suatu perusahaan, terdapat kemungkinan

adanya perbedaan antara nilai earnings forecast dengan nilai earnings yang

diumumkan oleh perusahaan (earnings announcement). Dengan adanya

perbedaan antara nilai earnings forecast dengan nilai earnings

announcement, maka terdapat gap yang menimbulkan suatu kondisi yang

biasa disebut sebagai ‘earning surprise’. Adanya earnings surprise ini,

dengan sendirinya akan berpengaruh pada return saham dari suatu

perusahaan.

Di mana, ketika nilai earning forecast lebih rendah daripada nilai

earnings announcement (positive earnings surprise), maka return saham

biasanya akan mengalami kenaikan. Sedangkan, ketika nilai earnings

forecast lebih tinggi daripada nilai earnings announcement (negative

Page 40: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

earnings surprise), akan menyebabkan turunnya return saham perusahaan

tersebut.

Perusahaan dengan unexpected earnings yang positif, diharapkan

memberikan respon yang positif terhadap return saham. Sedangkan

perusahaan dengan unexpected earnings negatif, diharapkan memberikan

respon negatif terhadap return saham. Pada saham dengan unexpected

earnings yang positif, umumnya harga saham akan mengalami kenaikan,

sehingga return dari saham tersebut juga ikut meningkat. Demikian, pada

saham dengan unexpected earnings yang negatif, harga saham umumnya

akan mengalami penurunan. Penurunan pada harga saham ini, tentunya akan

berimbas pada menurunnya return dari saham tersebut. (Di kutip dari skripsi

Universitas Kristen Petra berjudul “Analisa Pengaruh Earnings Surprise

Terhadap Return Saham dan Uji Beda Return Positive Earnings Surprise

Portofolio Dengan Negative Earnings Surprise Portofolio (Studi Kasus Pada

32 Saham LQ-45 Yang Terdaftar Di BES Periode 2002-2005)”).

F. Standarized Unexpected Earnings (SUE)

Untuk memperoleh earning announcement secara tepat, harus

dibedakan antara expected earnings dan unexpected earnings. Expected

earning adalah informasi yang diharapkan, sudah diduga dan diantisipasi

oleh pasar sehingga pada saat pengumuman, tidak membutuhkan

penyesuaian harga. Sedangkan unexpected earnings adalah bagian yang

Page 41: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

tidak terduga, tidak terantisipasi oleh pasar dan membutuhkan penyesuaian

harga.

Latane, Tuttle dan Jones (1968) mempelajari pengumuman quarterly

earnings dan menemukan adanya korelasi antara pengumuman tersebut

dengan pergerakan harga saham dalam jangka waktu pendek. Hal ini

memberikan indikasi adanya jangka waktu antara informasi pengumuman

quarterly earnings dan proses penyesuaian harga.

Pada 1974, Latane, Jones dan Rieke mengembangkan konsep

Standardized Unexpected Earnings (SUE) dengan tujuan untuk menyelidiki

pendapatan tak terduga (unexpected earnings) pada data triwulan dengan

membuat forecast mengenai pendapatan tersebut. Standardized Unexpected

Earnings (SUE) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengukur

pendapatan tak terduga yang tentu berpengaruh pada harga dari suatu saham.

(Di kutip dari skripsi Universitas Kristen Petra berjudul “Analisa Pengaruh

Earnings Surprise Terhadap Return Saham dan Uji Beda Return Positive

Earnings Surprise Portofolio Dengan Negative Earnings Surprise Portofolio

(Studi Kasus Pada 32 Saham LQ-45 Yang Terdaftar Di BES Periode 2002-

2005)”).

G. Dividen

Dividen menurut Weston dan Coperland (2005) adalah keuntungan

perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang diberikan kepada para

pemegang saham. Besarnya dividen yang diberikan ditentukan dalam rapat

Page 42: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

pemegang saham dan dinyatakan dalam suatu jumlah atau persentase (%)

tertentu atas nilai nominal saham dan bukan atas nilai pasarnya.

Pada perseroan terbatas, pembagian keuntungan kepada pemilik

dilakukan melalui dividen. Dividen hanya dapat dibayarkan jika saldo laba

ditahan positif. Jadi, walaupun dalam tahun berjalan diperoleh laba, suatu

peerseroan terbatas tidak boleh membagikan dividen jika saldo laba ditahan

pada akhir tahun masih negatif.

Di samping saldo laba ditahan, dapat tidaknya dividen dibagikan juga

tergantung pada tersedia uang kas dalam jumlah yang sama. Apabila laba

ditahan dianggap sebagai bagian laba yang ditanamkan kembali dalam

persediaan barang dagang, aktiva tetap atau aktiva-aktiva bukan kas yang

lain. Dengan demikian, ada kemungkinan perusahaan mempunyai saldo kas

kecil walaupun saldo laba ditahannya besar. (Ahmad Rodoni dan Herni Ali,

2010: 121-122).

Kebijakan perusahaan membagikan dividen kepada para investor

adalah kebijakan yang sangat penting. Kebijakan pemberian dividen

(dividend policy) tidak saja membagikan keuntungan yang telah diperoleh

perusahaan kepada para investor. Tetapi kebijakan perusahaan membagikan

dividen harus selalu diikuti dengan pertimbangan adanya kesempatan

investasi kembali (reinvestment). Sehubungan dengan rencana perusahaan

untuk melakukan investasi kembali (reinvestment), ada dua asumsi yang

mendasari kebijakan dividen. Pertama, kebijakan dividen pada perusahaan

yang tidak sedang tumbuh (A Low Investment Rate Plan).

Page 43: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Pada perusahaan-perusahaan yang termasuk kategori ini mampu

membayarkan dividen lebih tinggi pada awal periode tetapi pertumbuhan

dividen pada tahun-tahun berikutnya menjadi lebih rendah. Kedua,

kebijakan dividen dalam perusahaan yang sedang tumbuh (A High

Reinvestment Rate Plan). Perusahaan yang sedang tumbuh akan

memberikan dividen relatif rendah pada awalnya. Hal ini berkaitan dengan

adanya rencana reinvestasi dari sebagian laba yang diperolehnya. Karena

sebagian perolehan laba tersebut akan dipergunakan sebagai laba ditahan

untuk membiayai aktivitas ekspansinya (reinvestment). Tetapi perusahaan-

perusahaan yang termasuk kelompok perusahaan yang sedang tumbuh akan

mampu menghasilkan tingkat pertumbuhan dividen yang lebih tinggi pada

tahun-tahun berikutnya. (Dyah Ratih Sulistyastuti, 2006: 17-18).

H. Indeks LQ-45

Informasi mengenai kinerja saham seringkali diringkas dalam suatu

indeks yang disebut indeks pasar saham (stock market indexes). Indeks pasar

saham merupakan indikator yang mencerminkan kinerja saham-saham di

pasar. Karena merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga-

harga saham, maka indeks pasar saham juga disebut indeks harga saham

(stock price index). (Eduardus Tandelilin, 2010: 86). Intensitas transaksi

setiap sekuritas di pasar modal berbeda-beda. Setiap sekuritas memiliki

frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan di pasar modal,

namun sebagian sekuritas lainnya relatif sedikit frekuensi transaksi dan

Page 44: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

cenderung bersifat pasif. Hal ini menyebabkan perkembangan dan tingkat

likuiditas IHSG menjadi kurang mencerminkan kondisi real yang terjadi di

bursa efek. Di Indonesia persoalan tersebut dipecahkan dengan

menggunakan indeks LQ-45. Indeks LQ-45 terdiri dari 45 saham di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dengan likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar

yang besar serta lolos seleksi menurut beberapa kriteria pemilihan. Kriteria-

kriteria berikut digunakan untuk memilih 45 saham yang masuk dalam

indeks LQ-45 sebagai berikut :

1. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar

reguler (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).

2. Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata nilai kapitalisasi pasar

selama 12 bulan terakhir).

3. Telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama paling sedikit 3

bulan.

4. Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan

jumlah hari transaksi di pasar reguler.

Indeks LQ-45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997.

Hari dasar untuk perhitungannya adalah 13 Juli 1994 dengan nilai dasar 100.

Selanjutnya bursa efek secara rutin memantau perkembangan kinerja

masing-masing ke-45 saham yang masuk dalam perhitungan Indeks LQ-45.

Penggantian saham dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal

bulan Februari dan Agustus. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi

kriteria seleksi, maka saham tersebut dikeluarkan dari penghitungan indeks

Page 45: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

dan diganti dengan saham lain yang memenuhi kriteria. (Eduardus

Tandelilin, 2010: 87-88).

I. Konsep Dasar Pasar Efisien

Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakandan dipopulerkan oleh

Fama (1970). Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar

modal (capital market) dan pasar uang. Suatu pasar dikatakan efisien apabila

tidak seorang pun, baik investor, individu maupun investor institusi akan

mampu memperoleh return tidak nnormal (abnormal return), setelah

disesuaikan dengan risiko dan menggunakan strategi perdagangan yang ada.

Artinya harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari

informasi yang ada atau stock prices reflect all available information.

Ekspresi yang lain menyebutkan bahwa dalam pasar yang efisien harga-

harga aset atau sekuritas secara cepat dan utuh mencerminkan informasi

yang tersedia tentang asset sekuritas tersebut.

Dalam mempelajari konsep pasar efisien, perhatian kita akan diarahkan

pada sejauh mana dan seberapa cepat informasi tersebut dapat

mempengaruhi pasar yang tercermin dalam perubahan harga sekuritas.

Dalam hal ini Haugen (2001) membagi kelompok informasi menjadi tiga,

yaitu informasi harga saham masa lalu (information in past stock prices),

semua informasi yang ada termasuk informasi orang dalam (all available

information including inside or private information). Masing-masing

Page 46: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

kelompok informasi tersebut mencerminkan sejauh mana tingkat efisiensi

suatu pasar.

Jones (1998) menyebutkan bahwa harga sekarang suatu saham

(sekuritas) mencerminkan dua jenis informasi, yaitu informasi yang sudah

diketahui dan informasi yang masih memerlukan dugaan. Informasi yang

sudah diketahui dan informasi yang masih memerlukan dugaan. Informasi

yang sudah diketahui meliputi dua macam, yaitu informasi masa lalu

(misalnya laba tahun atau kuartal yang lalu) dan informasi saat ini (current

information) selain juga kejadian atau peristiwa yang telah diumumkan

tetapi masih akan terjadi (misalnya rencana pemisahan saham). Contohnya

untuk informasi yang masih membutuhkan dugaan adalah jika banyak

investor percaya bahwa suku bunga akan segera turun, harga-harga akan

mencerminkan kepercayaan ini sebelum penurunan sebelumnya terjadi.

Gambar 2.1 Sumber Data Dalam Kaitannya Dengan Pandangan Seseorang Tentang

Efisien Tidaknya Sebuah Pasar Modal (Sumber : Levy, 1996: 419)

Konsep pasar efisien menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian

harga sekuritas menuju harga keseimbangan yang baru, sebagai respons atau

informasi baru yang masuk ke pasar. Meskipun proses penyesuaian harga

Page 47: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

tidak harus berjalan dengan sempurna, tetapi yang dipentingkan adalah

harga yang terbentuk tersebut tidak bias. Dengan demikian, pada waktu

tertentu pasar bisa overadjusted atau underadjusted ketika bereaksi terhadap

informasi baru, sehingga harga baru yang terbentuk tersebut bisa jadi bukan

merupakan harga yang mencerminkan nilai intrinstik dari sekuritas tersebut.

Jadi, hal paling penting dari mekanisme pasar efisien adalah harga yang

terbentuk tidak bisa dengan estimasi harga keseimbangan. Harga

keseimbangan akan terbentuk setelah investor sudah sepenuhnya menilai

dampak dari informasi tersebut.

Ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi untuk tercapainya pasar

yang efisien berikut ini:

1. Ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan

profit. Investor-investor tersebut secara aktif berpartisipasi di pasar

dengan menganalisis, menilai dan melakukan perdagangan saham. Di

samping itu mereka juga merupakan price taker, sehingga tindakan dari

satu investor saja tidak akan mampu mempengaruhi harga dari sekuritas.

2. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama

dengan cara yang murah dan mudah.

3. Informasi yang terjadi bersifat random.

4. Investor bereaksi secara cepat terhadap informasi baru, sehingga harga

sekuritas akan berubah sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat

informasi tersebut.

Page 48: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Jika kondisi-kondisi tersebut terpenuhi maka akan terbentuk suatu

pasar yang para investornya dengan cepat melakukan penyesuaian harga

sekuritas ketika terdapat informasi baru di pasar (informasi ini terjadi secara

random), sehingga harga-harga sekuritas di pasar tersebut akan secara cepat

dan secara penuh memcerminkan semua informasi yang tersedia. Karena

informasi yang mempengaruhi harga sekuritas tersebut terjadi secara random

maka perubahan harga yang terjadi akan bersifat independen satu dengan

yang lainnya dan bergerak secara random pula. Artinya perubahan harga

yang terjadi hari ini tidak tergantung kepada perubahan harga yang terjadi di

waktu lalu karena harga baru tersebuut berdasarkan pada reaksi investor

terhadap informasi baru yang terjadi secara random. (Eduardus Tandelilin,

2010: 219-221).

J. Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Setengah Kuat (Semi-Strong Form)

Menurut hipotesis pasar efisien bentuk setengah kuat, Fama (1991)

menyebutnya sebagai studi peristiwa (event studies) yaitu harga

mencerminkan semua informasi publik yang relevan. Selain merupakan

cerminan harga saham historis, harga yang tercipta juga terjadi karena

informasi yang ada di pasar termasuk di dalamnya adalah laporan keuangan

dan informasi tambahan (pelengkap) sebagaimana diwajibkan oleh peraturan

akuntansi. Informasi yang tersedia di publik juga dapat berupa peraturan

keuangan lain seperti pajak bangunan (property) atau suku bunga dan beta

saham termasuk rating perusahaan.

Page 49: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Menurut konsep efisiensi pasar bentuk setengah kuat, investor tidak

akan mampu untuk memperoleh abnormal returns dengan menggunakan

strategi yang dibangun berdasarkan informasi yang tersedia di publik.

Dengan kata lain analisis terhadap laporan keuangan tidak memberikan

apapun. Ide dari pandangan ini adalah bahwa sekali imformasi tersebut

menjadi informasi publik (umum), artinya tersebar di pasar maka semua

investor akan bereaksi dengan cepat dan mendorong harga naik untuk

mencerminkan semua informasi publik yang ada. Contohnya, informasi

yang baru saja didapat dari membaca Koran Bisnis Indonesia atau Kompas

misalnya mengenai penemuan obat baru atau ancaman akan munculnya

perang di kawasan Asia Timur atau Timur Tengah maka dengan segera

sudah tercermin pada harga sekuritas. Investor sudah tidak mungkin

mendapatkan abnormal return ketika melakukan transaksi di pasar modal

berdasarkan informasi publik tersebut. Harga pada tingkat beli atau jual

saham sudah lebih dahulu mencerminkan informasi tersebut karena pasar

akan dengan segera bereaksi.

Berlawanan dengan pendukung hipotesis pasar efisien bentuk lemah,

pada pasar efisien bentuk setengah kuat ada banyak investor yang berpikir

bahwa mereka dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan

pengamatan secara seksama terhadap informasi publik yang tersedia di

pasar, khusunya informasi akuntansi. Investor yang melakukan analisis

dengan menggunakan data atau informasi akuntansi (dari laporan keuangan)

dan dari sumber lain untuk mengidentifikasi saham yang salah harga

Page 50: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

(misspriced) disebut investor tersebut melakukan analisis fundamental

(fundamental analysis).

K. Pengujian Menggunakan Studi Peristiwa

Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi

pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan

sebagai suatu pengumuman. Event study dapat dilakukan untuk melihat

seberapa cepat harga sekuritas benar-benar bereaksi terhadap informasi yang

diumumkan. Jadi, event study sebenarnya adalah uji bersama, karena uji

tersebut secara simultan melibatkan uji validitas model penetapan harga dan

uji efisiensi pasar. Satu penemuan bahwa harga bereaksi lambat terhadap

informasi dapat disebabkan oleh ketidakefisienan pasar atau disebabkan oleh

penggunaan yang kurang tepat dari model penentuan harga atau karena

disebabkan oleh keduanya. Sebagai contoh dari suatu event study,

pertimbangkan apa yang dalam pasar yang efisien semprna bila suatu

informasi diumumkan. Bila informasi sampai di pasar, harga-harga akan

bereaksi segera dan dalam proses tersebut akan segera bergerak ke nilai

investasinya yang baru.

Banyak event study mengenai harga sekuritas telah dilakukan,

khususnya harga saham terhadap diumumkannya. Suatu informasi seperti

berita (biasanya disebut dengan pengumuman) menyangkut pendapatan dan

dividen, program pembelian kembali saham, stock split, pencatatan saham,

perubahan peringkat obligasi, merger dan akuisisi dan divestitures. Tentu

Page 51: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

saja area riset akademis ini telah menjadi satu bidang yang tumbuh

sesungguhnya. (William F. Sharpe, Gordon J. Alexander, dan Jeffery V.

Bailey, 2005: 91-95).

Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari

suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi, maka

diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut. Reaksi

pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas

bersangkutan. Pengujian kandungan informasi hanya menguji reaksi dari

pasar, tetapi tidak menguji seberapa cepat pasar itu bereaksi. Jika pengujian

melibatkan kecepatan reaksi dan pasar untuk menyerap informasi yang

diumumkan, maka pengujian ini merupakan pengujian efisiensi pasar bentuk

lemah.

Gambar 2.2 Efisiensi Pasar Secara Informasi

Pada gambar 2.2 tersebut, terlihat bahwa jika suatu pengumuman tidak

mempunyai nilai ekonomis untuk pasar yang efisien maka seharusnya pasar

tidak bereaksi terhadap pengumuman tersebut. Sebaliknya jika pasar

Pengumuman Peristiwa

Ada Abnormal

Return

Tidak Ada Abnormal

Return

Cepat Efisien

Efisien

Lama dan Berkepanjang

Tidak Efisien

Page 52: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

bereaksi untuk pengumuman yang tidak mempunyai nilai ekonomis, maka

pasar tersebut belum efisien karena tidak dapat membedakan pengumuman

yang bernilai informasi ekonomis dengan yang tidak bernilai informasi

ekonomis.

Peristiwa yang menjadi fokus penelitian dapat dikelompokkan ke

dalam beberapa jenis, antara lain yang paling sering dijumpai dalam studi

peristiwa adalah peristiwa konvensional, peristiwa kluster, peristiwa yang

tak terduga dan peristiwa yang terjadi bersifat relevan dan berurutan.

1. Studi peristiwa konvensional, mempelajari respons pasar terhadap

peristiwa-peristiwa yang seringkali terjadi dan diumumkan secara

terbuka oleh emiten di pasar modal. Studi peristiwa konvensional telah

banyak dilakukan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Beberapa

contoh studi peristiwa konvensional, antara lain pengumuman laba,

pembayaran dividen, penawaran hak atas saham (right issue), merger

dan akusisi, pengumuman pembelanjaan kapital, stock split serta bentuk

sejenis lainnya. Oleh karena peristiwa bersifat konvensional, dampak

peristiwa pada umunya mudah diantisipasi oleh pelaku pasar. Namun

demikian dimungkinkan bahwa publikasi peristiwa oleh perusahaan

tidak selalu mengandung makna yang sama karena manajemen atau

pemilik perusahaan memiliki tujuan yang berbeda. Oleh karena itu,

peneliti perlu melakukan kajian literatur terhadap suatu peristiwa dari

berbagai sudut pandang teori untuk melandasi argumentasi mereka

dalam menyusun hipotesis.

Page 53: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

2. Studi peristiwa kluster atau kelompok mempelajari respons pasar

terhadap peristiwa yang diumumkan secara terbuka yang terjadi pada

waktu yang sama dan berdampak pada sekelompok perusahaan (kluster

perusahaan) tertentu. Peristiwa kluster memiliki bentuk yang beragam.

Kluster dapat bersifat relatif sempit hingga luas. Contoh peistiwa kluster

adalah pengumuman pemerintah yang membuat regulasi pada industri

tertentu sehingga diperkirakan berdampak pada aliran kas perusahaan

dalam industri yang bersangkutan.

3. Studi peristiwa tak terduga (unanticipated event), merupakan varian dari

studi peristiwa kluster. Studi ini mempelajari respons pasar terhadap

suatu peristiwa yang tidak terduga (unanticipated event). Sesuai dengan

namanya, karakteristik utama dari studi ini adalah peristiwa yang terjadi

bersifat tidak terduga. Penelitian tentang peristiwa tak terduga relatif

belum banyak dilakukan, selain karena sifat peristiwa sangat jarang

terjadi, tidak semua peristiwa tak terduga relevan dengan studi peristiwa

yang terkait dengan pasar modal.

4. Studi peristiwa berurutan (sequential events), merupakan varian dari

studi peristiwa kluster. Studi ini mempelajari respons pasar terhadap

serangkaian peristiwa-peristiwa yang terjadi secara berurutan dalam

situasi ketidakpastian yang tinggi. Dalam hal ini kecepatan dan ketepatan

informasi menjadi kunci dari respons pasar. (Eduardus Tandelilin, 2010:

566- 569).

Page 54: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

L. Penelitian Sebelumnya

Laporan earnings dianggap sebagai sumber informasi terpenting dari

semua jenis laporan tahunan yang disajikan oleh perusahaan. Di Inggris,

laporan keuangan menjadi prioritas utama bagi investor instutisional dan

laporan earnings dianggap lebih penting daripada neraca analisis keuangan

dan investor. Sementara di New Zealand, laporan bagi analisis keuangan

dianggap sebagai sumber informasi utama yang digunakan oleh para

pemakainya dalam pembuatan keputusan investasi. Akibatnya, laporan

earnings menjadi sumber informasi yang relatif penting dari neraca (Foster,

1986).

Penelitian yang dilakukan oleh Beaver (1986) yang menguji reaksi

investor terhadap laporan keuangan yang dipublikasikan, dengan kata lain

apakah laporan keuangan mempunyai kandungan informasi yang dapat

mengurangi ketidakpastian atau mengubah harapan para investor. Dampak

yang diteliti adalah pengaruh kandungan informasi terhadap harga saham.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa publikasi laporan keuangan memiliki

kaitan dengan perilaku investor dalam melakukan transaksi. Kemudian

Parawiyati (2000) meneliti kandungan informasi publikasi laporan keuangan

tahunan terhadap perubahan harga saham. Penelitian ini menggunakan

abnormal return. Hasil penelitian menunjukkan bahwa publikasi laporan

keuangan mempunyai kandungan informasi sehingga harga saham

mengalami perubahan.

Page 55: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Kemudian dalam penelitian skripsi Universitas Kristen Petra berjudul

Analisa Pengaruh Earnings Surprise Terhadap Return Saham dan Uji Beda

Return Positive Earnings Surprise Portofolio Dengan Negative Earnings

Surprise Portofolio (Studi Kasus Pada 32 Saham LQ-45 Yang Terdaftar Di

BES Periode 2002-2005), dijelaskan mengenai menganalisa dan memberi

informasi tentang pengaruh earnings surprise terhadap return saham yang

termasuk ke dalam liquidity LQ-45 dan menganalisa dan memberi informasi

tentang hasil uji beda return dan risiko pada positive earnings surprise dan

negative earnings surprise.

Earning sering kali digunakan sebagai ukuran kinerja perusahaan.

Sebuah perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik dapat diukur

melalui perolehan earning setiap tahun, apalagi jika dari tahun ke tahun

earning yang diperoleh perusahaan emiten mengalami kenaikan sehingga

earning yang tinggi akan mempengaruhi pembagian dividen oleh

perusahaan emiten. Hal ini tentu saja menarik bagi para (calon) investor

yang akan menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Selain itu para

investor juga memiliki keyakinan bahwa perusahaan yang mengumumkan

earnings positif yang terus menerus akan menyebabkan harga saham

perusahaan tersebut menjadi tinggi, dari hal tersebut akan diperoleh capital

gain yang tinggi pula. (Indah Kurniawati, 2006).

Stefano Della Vigna (2009) menjelaskan dalam problem set on

earnings announcement, the focus of the problem set is two fold. There are

to induce you to work with a data set, prepare the necessary variable and

Page 56: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

test hypotheses and to examine three anomalies. The main focus on

literature the earnings announcement has been on the response of investors

to new information.

Cameron Truong dan Philip B. Shane (2008) menjelaskan dalam A

New Measure Of Earnings News And Post Earnings Announcement Drift,

introduces a new proxy for expected value-relevant earnings: the most

optimistic (pessimistic) forecast of earnings that is higher (lower) than the

median of all analysts earnings forecast. Kemudian Needham Jones dan

Frank Bacon (2007) dalam penelitiannya yang berjudul ‘Surprise Market

Announcement: A Test Of Market Efficiency’, melakukan analisis pada 50

perusahaan terpilih secara kuartalan. Ketika pengumuman positif laba tak

terduga pada perusahaan, para investor merasa ada pengaruh positif juga

terhadap cash flow masa depan perusahaan tersebut dimana menyebabkan

peningkatan pada harga saham perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa

pegumuman positif laba tak terduga memberikan pengaruh positif terhadap

profitabilitas, kesuksesan masa depan perusahaan, meningkatnya harga

saham serta reaksi pasar secara cepat terhadap informasi publik yang

tersedia.

Setyowati (2002) menguji pengaruh kandungan informasi laporan rugi

laba terhadap abnormal return saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa publikasi laba merupakan variabel

berpengaruh terhadap abnormal return yang ditunjukkan dengan beta

standar yang terbesar. Ratih (2002) meneliti pengaruh publikasi laporan

Page 57: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

keuangan terhadap abnormal return saham perusahaan manufaktur di Bursa

Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang

signifikan terhadap abnormal return. Penelitian Ajie (2003) mencoba

menguji kandungan informasi pelaporan rugi-laba dan hubungannya dengan

return saham. Dan hasilnya menunjukkan bahwa opsi likuidasi adalah

merupakan sesuatu yang relevan bagi penaksiran (valuation) saham dalam

pengujian kandungan informasi dari earning.

Page 58: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

NO JUDUL PENELITI (Tahun)

VARIABEL ANALISIS KESIMPULAN

1. Relevansi Nilai Eanings Dengan Pendekatan Terintegrasi Hubungan Non Linear.

Rahmawati (2005)

Variabel dependen: Unexpected Earning

Variabel independen: return saham, harga saham

Data populasi dan sampel diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan laporan keuangan tahunan perusahaan diperoleh dari pojok BEJ Progran Magister Manajemen UGM. Sampel penelitian adalah dengan purposive sampling selama tahun 1998-2002

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informasi earning mulai kehilangan relevansi nilainya. Oleh karena itu, investor disarankan agar menggunakan informasi keuangan lainnya, seperti informasi arus kas sebagai dasar pengambilan keputusan.

2. Perkembangan Peranan Pasar Derivatif Membantu Peningkatan Efisiensi Pasar Keuangan Indonesia

Hinsa Siahaan (2006)

Variabel dependen: transfer of risk

Variabel independen: future LQ-45 oleh BursaEfek Surabaya, perdagangan KOS (Kontrak Opsi Saham) oleh Bursa Efek Jakarta (BEJ), bursa berjangka dengan menggunakan indeks saham luar negeri dan mata uang asing (valuta asing) seperti perdagangan kontrak indeks saham Nikkei, Hang

Pemerintah menyadari sepenuhnya pentingnya keberadaan pasar derivatif sebagai sub sistem pasar keuangan Indonesia, yang memiliki peranan strategis sebagai mekanisme transfer risiko, price discovery, market integrity yang membuat pasar keuangan semakin terpercaya, enchance efficiency dan enchance liquidity. Dan karena itu akan terus dikembangkan, karena kondisinya sekarang ini masih belum menggembirakan. Kemungkinan penyebab lambatnya pembangunan pasar derivatif di Indonesia dewasa ini adalah karena masih banyak anggapan perdagangan derivatif adalah judi. Sesungguhnya bukan judi tetapi spekulasi. Dan citra negative spekulasi dari percaya spekulator kiranya sudah waktunya dirubah.

Pasar kontrak dan berjangka sangat berguna bagi masyarakat Indonesia, sebab secara makro keberadaan pasar derivatif akam menbantu terciptanya pasar keuangan yang efisien sehingga pada akhirnya juga akan membantu sektor real (dunia usaha) mendapatkan modal usaha secara efisien. Dengan pasar keuangan yang efisien dalam arti transparan dan transaksi tidak tinggi biayanya sama dengan risiko. Ketidakpastian berusaha di Indonesia akan semakin kecil dan dunia luar akan melihat Indonesia sebagai pilihan berinvestasi, sehingga akan terjadi capital inflow yang sangat berguna untuk membantu pembangunan ekonomi di Indonesia.

Page 59: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Seng dan Indeks Saham Korea Selatan

3. Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan Saham dan Varian Return Saham Terhadap Bid-Ask Spread Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tergabung Dalam Indeks LQ-45 Periode 2003-2005.

Sri Dewi Ari Ambarwati

(2008)

Variabel dependen: bid-ask spread

relatif Variabel independen: return (sebagai perubahan relatif harga saham dari periode sebelumnya = Rt), volume perdagangan (jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada hari ke-t), dan varian return (saham yang dalam hal ini mewakili risiko saham).

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dihasilkan bahwa konstanta pada perhitungan menunjukkan bahwa jika variabel return saham dianggap konstan maka rata-rata bid-ask spread saham perusahaan manufaktur yang dijadikan objek penelitian. Maka variabel return saham mempunyai pengaruh positif terhadap bid-ask spread saham. Jadi ketiga variabel bebas yaitu return saham(X1), volume perdagangan (X2) dan varian return saham (X3) yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bid-ask spread saham (Y). Kemudian pada uji asumsi dasar klasik regresi ternyata dianggap tidak terjadi gejala multikoliniearitas dan tidak terjadi gejala heterokedastisitas. Oleh karena itu, model regresi tersebut dapat diteliti lebih lanjut. Dalam hasil uji pengaruh return saham terhadap bid-ask spread dan hasil penelitian ini konsisten menyatakan bahwa return saham tidak menunjukkan adanya pengatuh negatif atau terbalik terhadap bid-ask spread saham. Dalam hasil uji pengaruh volume perdagangan saham terhadap bid-ask spread menunjukkan bahwa variabel

Dalam penelitian pada saham perusahaan manufaktur yang tergabung dalam indeks LQ-45 periode tahun 2003-2005, menunjukkan bahwa secara bersama-sama return saham dan varian return saham mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap bid-ask spread saham.

Page 60: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

volume perdagangan saham mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap bid-ask spread saham. Dan dalam hasil uji pengruh varian return terhadap bid-ask spread menunjukkan bahwa variabel varian return saham berpengaruh positif terhadap bid-ask spread saham pada perusahaan manufaktur yang tergabung dalam LQ-45 periode 2003-2005 dan hipotesis ketiga diterima.

4. Random Walks And Market Efficiency: Evidence From International Real Estate Markets

Robert T. Kleiman James E. Payne Anandi P. sahu

(2002)

Variabel dependen: Co-integration in the long run Variabel independen: returns in the varians real estate markets, real estates share prices.

This study utilizes stock market indices on real estate share prices obtained from Global Property Research (GPR). GPR real estate stock index series is employed for three geographical configurations: Europe, Asia and The Far East (refereed to simply as Asia or ASI) and North America. Test of the random walks hypothesis and Co-integration analysis. Two techniques were used to analyse the unvariate time series properties of the real estate data to determine whether or not the individual series follow random walks: unit root test and variance ratio test. Co-movements among time series were the analyzed using the Co-integration analysis to examine if the series have a stable long term relationship. Co-integration analysis in vector error correction models. A well known method of testing for potential diversivication benefits has been to utilize the Co-integration

This study conduct test of the random walk hypothesis for international commercial real estate utilizing stock market radices of real estate share prices for three geographical regions: Europe, Asia and North America. This study contributes to the empirical literatureon market efficiency in general and on international commercial real estate in particular. This article provides evidence that supports the random walk hyphotesis both in international real estate markets considered and associated broader stock markets. However, since the real estate markets have a stable long-run retionship, investors in international real estate derive benefits from diversification in the short-run but not in the long-run. Terjemahan: Studi ini melakukan pengujian terhadap hipotesis random walks untuk real estat komersial internasional memanfaatkan pasar

Page 61: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

methodology to examine the presence of long term stable relationship among returns. A simple non-parametric runs test has utilized to examine the weak form efficiency of returns in the varians real estate markets. The rns test has been previously utilized in several studies of market efficiency. Terjemahan: Studi ini menggunakan indeks pasar saham pada harga saham real estat yang diperoleh dari Global Property Research (GPR). GPR real estat indeks saham seri ini digunakan untuk tiga konfigurasi geografis: Eropa, Asia dan Timur Jauh (pemisah untuk sekadar sebagai Asia atau ASI) dan Amerika Utara. Uji hipotesis berjalan acak dan analisis penggabungan perusahaan. Dua teknik yang digunakan untuk menganalisa sifat-sifat tidak bervariasi deret waktu data real estate untuk menentukan apakah random walks mengikuti: pengujian akar unit dan tes rasio varians. Pergerakan perusahaan di antara deret waktu adalah dianalisis menggunakan analisis penggabungan atau integrasi perusahaan untuk memeriksa jika seri memiliki hubungan jangka panjang stabil. Vektor analisis penggabungan atau integrasi perusahaan dalam model koreksi kesalahan. Sebuah metode yang terkenal

saham real estate hingga harga saham selama tiga wilayah geografis: Eropa, Asia dan Amerika Utara. Studi ini memberikan kontribusi untuk penelitian empiris efisiensi pasar secara umum dan pada real estat komersial internasional pada khususnya. Artikel ini memberikan bukti yang mendukung hipotesis random walks baik di pasar internasional dianggap real estat dan terkait pasar saham yang lebih luas. Namun, karena real estate yang berkerja sama jangka panjang investor real estate internasional memperoleh manfaat dari diversifikasi dalam jangka pendek tetapi tidak dalam jangka panjang.

Page 62: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

untuk pengujian potensi manfaat diversivikasi telah memanfaatkan metodologi integrasi perusahaan untuk memeriksa adanya hubungan yang stabil jangka panjang antara kembali.Uji nonparametrik deret sederhana telah digunakan untuk menguji efisiensi bentuk lemah kembali dalam varians pasar real estat. RNS tes yang sebelumnya telah digunakan dalam beberapa penelitian efisiensi pasar.

5. Surprise Earnings Announcement: A Test Of Market Efficiency

Needham Jones

Frank Bacon (2007)

Variabel dependen: actual daily return of each company. Variabel independen: the corresponding S&P 500 daily return over the pre-event period (day-180 to 31 or period prior to the event period of day –30 to day +30)to obtain the intercept alpha and the standardized coefficient beta.

This study sample includes 50 randomly selected firms with third quarter positive surprise earningas announcements on the randomly selected dates of October 17, 2006, November 10, 2006 and November 13, 2006. The random sample was selected from third quarter positive surprise earnings announcements traded either on NYSE or NASDAQ. The work analyzed 11, 183 observations using standard risk adjusted event study methodology and the market model from the finance literature. In conducting this event study, appropriate statistical test for significance were conducted. Terjemahan: Studi ini meliputi 50 sampel perusahaan yang dipilih secara acak dengan kabar positif di kuartal ketiga pendapatan

This study tested the effect of the announcement of third positive quarter earnings surprises onstock price’s risk adjusted rate of return for 50 randomly selected firms from the randomly selected date of October 17, 2006, November 2006 and November 13, 2006. When a firm announces positive surprise earnings, investors appear to perceive a positive signal about the firm’s future which causes an increase in the firm’s stock price. This study results suggest that positive surprise earnings announcements do indeed send a positive signal about the profitability and future success of a firm. Positive signal stock prices do increase and the market reacts quickly to available information. Rangkuman: Studi ini menguji pengaruh pengumuman laba

Page 63: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

pengumuman pada tanggal yang dipilih secara acak 17 Oktober 2006, 10 November 2006 dan 13 November 2006. Sampel acak dipilih dari kuartal ketiga pendapatan positif baik pengumuman yang diperdagangkan di NYSE atau NASDAQ. Pekerjaan dianalisis 11, 183 pengamatan dengan menggunakan risiko standar metodologi studi peristiwa disesuaikan dan pasar keuangan model dari literatur. Dalam melakukan studi ini, uji statistik yang sesuai untuk signifikansi dilakukan.

kuartal ketiga kabar positif harga saham risiko tingkat pengembalian disesuaikan untuk 50 perusahaan yang dipilih secara acak dari tanggal yang dipilih secara acak dari 17 Oktober 2006, 10 November 2006 dan 13 November 2006. Ketika perusahaan mengumumkan pendapatan positif, investor tampaknya melihat sinyal positif tentang masa depan perusahaan yang menyebabkan kenaikan harga saham perusahaan.Hasil studi ini menunjukkan bahwa pengumuman penghasilan positif mengejutkan memang mengirim sinyal positif tentang keuntungan dan kesuksesan masa depan perusahaan. Sinyal positif dapat meningkatkan harga saham dan pasar bereaksi cepat ke informasi yang tersedia.

6. A Study Of Autocorrelations And Lead-Lag Effects Using Game-Theoretic Efficient-Market Hypotheses

Wei wu

Glenn Shafer (2007)

Variabel dependen: theoretic efficient market hyphotheses. Variabel independen: individual stocks, size sorted potofolio, stock indices.

This section is divided into two interrelated topics: lead-lag auto-effect on a single security and lead-lag cross-effect between any pair of securities. We start with limiting market by bounding its consecutive returns. The constraint can be replaced with the use of options. Terjemahan: Bagian ini dibagi menjadi dua topik yang saling terkait: lead-lag auto-efek pada penanggungan sendiri dan lead-lag efek silang antara setiap pasang efek. Kita mulai dengan membatasi pasar menuju secara dengan berturut-turut kembali. Kendala

Study predictions concerning autocorrelations and other lead-lag effects that can be derived from game-theoretic efficient market hyphotheses profit that some specifies security or market index, which we may call the standard is unlikely to be beaten substantially by any simple trading strategy that does not risk bankcruptcy. This implies constraints on autcorrelation and lead lag cross effects. It also provides new implication for lead-lag effects among securities. Terjemahan: Studi tentang prediksi autokorelasi dan lead-lag menyebabkan efek yang dapat diturunkan

Page 64: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

dapat digantikan dengan penggunaan pilihan.

dari keuntungan hipotesis game-teori pasar yang efisien bahwa beberapa pasar menentukan keamanan atau indeks, yang kita sebut standar tidak mungkin dikalahkan secara substansial oleh strategi perdagangan yang risiko sederhana yang tidak pailit. Ini menunjukkan kendala di lag autokorelasi dan memimpin lintas efek. Ini juga memberikan implikasi baru untuk memimpin-efek lag antara sekuritas.

7. Efisiensi Pasar Modal Indonesia: Pengamatan Empirik Selama Tahun 1996.

Anwar Azazi (1999)

Variabel dependen: bursa saham BEJ Variabel independen: perubahan harga saham mingguan dan return saham

Penelitian ini berbentuk deskriptif analisis dengan menggunakan analisis korelasi perubahan harga saham mingguan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Semua data yang diperlukan tedapat pada file IHSG dan harga saham individual dari semua perusahaan sampel yang listing di BEJ selama tahun 1996, kemudia di cross chek catatan harga saham dan IHSG pada harian keuangan yang terbit di Indonesia , seperti Bisnis Indonesia dan Neraca Ekonomi IHSG dan data harga saham yang digunakan adalah IHSG dan harga saham mingguan yaitu pada hari penutupan Bursa Efek Jakarta setiap hari Jum’at (closing price).

Perilaku harga saham mingguan dan IHSG selama tahun 1996 menunjukkan kondisi yang cukup bervariatif. Harga saham rata-rata mingguan maksimum dicapai oleh PT. H.M Sampurna dan terendah PT. Pakuwon Jati masing-masing Rp. 23.113,94 dan Rp. 955,77. Sedangkan voltalitas absolut tertinggi diperoleh juga PT. H.M Sampurna dan terendah oleh PT. Tjiwi KImia berturt-turut sebesar 4705,67 dan 111,65 atau masing-masing 20,36% dan 11,68% dari harga rata-ratanya dalam periode yang sama. Sedangkan rata-rata IHSG mencapai 586,85, tertinggi 632,52 dan terendah 513,85 dengan voltalitas sebesar 29,29 atau 4,99% dari IHSG rata-rata. Pasar modal Indonesia adalah efisien dalam bentuk lemah (weak-form efficiency) baik dengan menggunakan time lag 1 minggu maupun 2 minggu. Hasil yang diperoleh konsisten dengan hasil studi Suad Husnan

Page 65: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

(1990). Sedangkan untuk time lag 3 minggu hanya 3 perusahaan yang menunjukkan bahwa informasi tidak random dan independen yaitu PT. Tambang Timah, PT. Bakrie Brothers dan PT. Indofood Sumber Makmur. Perilaku harga saham mingguan dan IHSG dengan menggunakan tes non parametrik (Kruskal-Wallis) menunjukkan hasil yang sama dengan tes parametrik, yaitu pasar modal Indonesia efisien dalam bentuk lemah.

8. Analisis Pengaruh Pengumuman Earning Terhadap Abnormal Return Dan Tingkat Likuiditas Saham: Analisis Empiris Pada Nonsynchronous Trading.

Indah Kurniawati

(2006)

Variabel dependen: pengumuman earning Variabel independen: perubahan harga saham yang ditunjukkan melalui abnormal return

Penelitian ini dilakukan karena selain menguji pengaruh earning terhadap abnormal return yang diperoleh investor, penelitian ini juga menguji mengenai tingkat likuiditas saham di seputar pengumuman earning tersebut. Selain itu, pada penelitian ini mempertimbangkan kondisi perdagangan kondisi perdagangan di Bursa Efek Jakarta yang masih tipis (Non-Synchronous Tading). Penelitian ini merupakan event studies dengan windows period 11 hari perdagangan pengamatan harga saham lima hari sebelum tanggal pengumuman earnings.

Pengumuman earning yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta mendapat reaksi dari pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang diperoleh para pelaku pasar modal khususnya para investor.

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya

Page 66: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

M. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

Bursa Efek Indonesia

Efisiensi Pasar Modal

Earnings Annoncement

Analisis Surprise Earnings Announcement Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Uji Regresi Berganda (Multiple Linear Regression Analysis)

Uji-t Dua Sampel Independen (Independent-sample t Test)

Hipotesis H0 : β1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara return saham dan dividend

payout dengan surprise earnings

announcement.

Ha : β1 ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang

signifikan antara return saham dan dividend

payout dengan surprise earnings

announcement.

Perusahaan LQ 45

Earnings Surprise

Kesimpulan dan Implikasi

Hipotesis H0 : μ1 = μ2 : Tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara positive earnings surprise dan

negative earnings surprise.

Ha : μ1 ≠ μ2 : Terdapat perbedaan yang signifikan

antara positive earnings surprise dan negative

earnings surprise.

Page 67: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

N. Hipotesis

Hipotetsis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. H0 : β1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara return

saham dan dividend payout dengan surprise earnings

announcement.

Ha : β1 ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara return saham dan

dividend payout dengan surprise earnings announcement.

2. H0 : μ1 = μ2 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara positive

earnings surprise dan negative earnings surprise .

Ha : μ1 ≠ μ2 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara positive

earnings surprise dan negative earnings surprise.

Page 68: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini menggunakan sumber data

sekunder yang bersumber dari indeks harga saham harian. Saham-saham

tersebut adalah diperdagangkan dari periode tahun 2007 hingga 2009.

Saham yang dijadikan sebagai sampel dipilih dari saham-saham pada

perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45.

Alasan memilih perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45,

karena merupakan perusahaan-perusahaan yang sahamnya aktif

diperdagangkan dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Selain itu

saham-sahamnya sangat selektif dalam pemilihannya setiap periode 6

bulanan dengan kriteria yang telah ditentukan di Bursa Efek Indonesia

(BEI).

B. Metode Penentuan Sampel

Penelitian menggunakan metode purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu di mana penentuan sampel

tergantung dari kepentingan penelitian. Dengan langkah data analisis

termasuk ke dalam analisis multivariat yaitu variabel dependen bersifat

kuantitatif dan variabel independen semua kuantitatif atau analisis multi

regresi.

Page 69: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Berdasarkan data perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam LQ 45

yakni sebanyak 45 perusahaan yang likuid, maka penulis menarik sampel

sebannyak 24 perusahaan dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Perusahaan-perusahaan tersebut memenuhi kriteria indeks LQ 45 dan

terdaftar dari tahun 2007-2009.

Tabel 3.1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DALAM

INDEKS LQ-45 (Periode 2007-2009)

No. Kode Efek

Nama Perusahaan

1. AALI Astra Agro Lestari Tbk 2. ASII Astra Internasional Tbk 3. BBCA Bank Central Asia Tbk 4. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 5. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 6. BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 7. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 8. BNBR Bakrie & Brothers Tbk 9. BNGA Bank Niaga Tbk 10. BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 11. BTEL Bakrie Telecom Tbk 12. BUMI Bumi Resources Tbk 13. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14. ISAT Indosat Tbk 15. KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 16. KLBF Kalbe Farma Tbk 17. LSIP PP London Sumatera Tbk 18. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 19. PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 20. PNLF Panin Life Tbk 21. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 22. SMCB Holcim Indonesia Tbk 23. TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 24. UNTR United Tractors Tbk

2. Tercatat sebagai emiten secara terus menerus (tidak pernah mengalami

delisting) selama periode 2007-2009.

Page 70: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

3. Data laporan keuangan tahunan perusahaan (LKT) tersedia berturut-turut

untuk tahun pelaporan dari 2007-2009.

4. Data harga saham tersedia selama periode estimasi dan pengamatan dan

tidak terjadi stock split.

5. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan auditan dengan

menggunakan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember.

C. Metode Pengumpulan Data

Untuk dapat menganalisis masalah, maka penulis menggunakan data

sekunder dengan cara sebagai berikut :

1. Melakukan penelitian lapangan (field research) adalah teknik

pengumpulan data dengan cara mengutip langsung pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) melalui pusat layanan informasi pada Pusat Referensi

Pasar Modal (PRPM) untuk memperoleh data-data yang diperlukan

dalam penelitian ini.

2. Melakukan penelitian terhadap earnings announcement perusahaan yang

terdaftar dalam indeks LQ 45 untuk periode 2007-2009 melalui Laporan

Keuangan Tahunan (LKT).

3. Penelitian kepustakaan (library research) yaitu dengan mengumpulkan

literatur-literatur ilmiah, buku-buku dan sumber-sumber lain yang

berhubungan dengan penelitian ini. Dimaksudkan agar penulis

memperoleh gambaran yang jelas tentang aspek-aspek teoris dari

masalah yang akan penulis bahas.

Page 71: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

D. Metode Analisis

Pengukuran dalam metode analisis mengikuti perhitungan sebagai

berikut:

1. Return saham. Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return

saham sesungguhnya (return realisasi) harian masing-masing saham

untuk periode tiga hari di seputar tanggal publikasi laporan keuangan.

Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham

penutupan (closing price) pada saat periode pengamatan. Penghitungan

return dalam penelitian ini mengabaikan dividen karena di Indonesia

jumlah dividen yang dibagikan relatif kecil. Return saham

sesusngguhnya (return realisasi) dihitung dengan cara sebagai berikut:

Pi,t – Pi,t-1 Ri,t =

Pi,t-1

Persamaan 3.1

Keterangan: R i,t = return realisasi perusahaan i pada periode (hari) t

Pi,t = harga saham penutupan (closing price)

perusahaan i pada periode (hari) t

P,t-1 = harga saham penutupan (closing price)

perusahaan i pada periode (hari) sebelumnya

(Sumber: Dewi Astuti, 2004: 64)

2. Divident Payout Ratio (DPR), rasio ini dikenal dengan nama constant

payout ratio, dengan kebijakan ini perusahaan kurang dapat

Page 72: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

memperkirakan jumlah pembayaran dividen dengan persentase tetap dari

Earnings Per Share (EPS) akan mempengaruhi posisi harga saham di

pasar. Pada saat laba menurun maka pembayaran dividen juga menurun

dan hal ini akan menyebabkan harga saham menurun juga.

Dividen Tunai per lembar saham DPR=

Laba Per Lembar Saham

Persamaan 3.2

3. Standardized Unexpected Earnings, adalah suatu teknik yang digunakan

untuk menyelidiki pendapatan yang tak terduga, yang tentu berpengaruh

pada harga dari suatu saham.

A - F SUE = SD

Persamaan 3.3

Keterangan: SUE: Standardized Unexpected Eearnings

A : Actual EPS

F : dividend cash

SD : Standard deviation of return

(Sumber: skripsi Universitas Kristen Petra berjudul “Analisa Pengaruh

Earnings Surprise Terhadap Return Saham dan Uji Beda Return Positive

Earnings Surprise Portofolio Dengan Negative Earnings Surprise

Page 73: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Portofolio (Studi Kasus Pada 32 Saham LQ-45 Yang Terdaftar Di BES

Periode 2002-2005)

4. Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression Analysis). Analisis

regresi memperhatikan peubah (variabel) yang mungkin merupakan

akibat, selain menelaah dua hal yang dilakukan oleh analisis korelasi.

Ada beberapa pengujian asumsi-asumsi model regresi, diantaranya uji

normalitas, uji autokorelasi, uji homoskedastisitas, uji heterokedastisitas

dan uji multikoliniearitas.

a. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas dan

variabel tak bebas mempunyai distribusi normal. Pengujian tersebut

dapat menggunakan metode grafis normal P-P plot dari

standartdized residual cumulative probability. Jika hasil identifikasi

berada di sekitar garis normal, asumsi kenormalan dapat dipenuhi.

Uji Kolmogorov-Sminov dapat digunakan untuk melihat kenormalan

dengan identifikasi. Jika niali p-value lebih besar dari, asumsi

kenormalan dapat diterima. Bentuk hipotesis untuk uji normalitas

adalah sebagai berikut: (Agus Purwoto, 2007: 96).

H0: data berasal dari populasi yang terdistribusi normal.

H1: data tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji ini dilakukan untuk mengetahi ada tidaknya korelasi antara

faktor pengganggu yang satu dengan yang lainnya (non auto

Page 74: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

korelasi). (Agus Purwoto, 2007: 96). Atau untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terjadi problem

autokorelasi yang menyebabkan model yang digunakan tidak layak

pakai. Tabel DW terdiri atas dua nilai, yaitu batas bawah (dL) dan

batas atas (dU). Nilai-nilai ini dapat digunakan sebagai pembanding

uji DW, dengan aturan sebagai berikut: (Nachrowi D. Nachrowi,

2006: 192).

a. Bila DW < dL; berarti ada korelasi yang positif atau

kecenderungannya ρ = 1.

b. Bila dL < DW < dU; kita tidak dapat mengambil kesimpulan apa-

apa.

c. Bila dU < DW < 4 – dU; berarti tidak ada korelasi positif amupun

negatif.

d. Bila 4 – dU < DW < 4 – dL; tidak dapat mengambil keputusan

apa-apa.

e. Bila DW > 4 – dL; berarti ada korelasi negatif.

Page 75: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Korelasi positif Tidak tahu Tidak ada korelasi Tidak tahu Korelasi negatif

0 dL dU 4-dU 4-dL 4

Gambar 3.1 Aturan Membandingkan Uji Durbin-Watson Dengan Tabel

Durbin-Watson

c. Uji Homoskedastisitas

Untuk menguji ada tidaknya kesamaan variabel residual dari satu

pengamatan ke pengamatan lain. Uji ini dapat menggunakan scatter

plot. Sumbu X adalah nilai-nilai prediksi ZPRED= Regression

Standardized Predicted Value dan sumbu Y adalah nilai ZRESID=

Regression Standardized Predicted Value. Jika grafik ini yang

diperoleh menunjukkan adanya pola tertentu dari titik-titik yang ada,

dikatakan terjadinya heteroskedastisitas. Akan tetapi, jika tidak

membentuk pola tertentu, dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.

(Agus Purwoto, 2007: 97).

d. Uji Heteroskedastisitas

Dalam praktiknya, heteroskedastisitas banyak ditemui pada data

cross section, karena pengamatan dilakukan pada individu yang

berbeda pada saat yang sama. Akan tetapi bukan berarti

heterokedastisitas tidak ada dalam data time series. Akibat varian

koefisien regresi yang lebih besar, maka akan mengandung berbagai

konsekuensi lain. Uji hipotesis, baik uji-t atau uji-F akan terpengaruh

yang berakibat uji hipotesis tidak akurat dan pada akhirnya akan

Page 76: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

membawa dampak pula pada keakuratan kesimpulan. Melihat hal-hal

tersebut, maka cukup banyak alasan untuk memberikan perhatian

cukup pada masalah heteroskedatisitas pada saat membuat model

regresi. (Naachrowi D Nachrowi, 2006: 112).

e. Uji Multikoliniearitas

Multikoliniearitas, yaitu adanya hubungan linear yang pasti

antara peubah-peubah bebasnya. Untuk mengetahui ada tidaknya

masalah multikolinearitas dapat mempergunakan nilai VIF (Variance

Inflation Factory). Menurut Hair, et.al (1998: 45), jika nilai VIF

masih kurang dari 10, multikoliniearitas tidak terjadi. Dengan

terpenuhi semua asumsi regresi linear di atas, model yang dihasilkan

dianggap baik untuk melihat pengaruh variabel-variabel bebas

terhadap variabel tak bebas. Selanjutnya, model dapat digunakan

sebagai alat peramal. Kemudian, lakukan pengujian terhadap

keandalan model secara keseluruhan (uji simultan) dan pengujian

terhadap keandalan sebagai variabel (uji parsial). (Agus Purwoto,

2007: 97).

E. Uji Statistik

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Regresi Berganda (Multiple Linear Regression Analysis),

merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana di mana

Page 77: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

terdapat lebih dari satu variabel independen x. Secara umum model

regresi linear berganda:

yi = α + β1x1i + β2x2i + β3x3i + ….. + βkxki + εi

Keterangan : α = konstanta

β = koefisien regresi

xi = variabel independen (variabel bebas)

yi = variabel dependen

(Sumber: Stanislaus S. Uyanto, 2009: 117)

2. Uji t Dua Sampel Independen (Independent-Samples t- Test),

digunakan untuk membandingkan selisih dua purata (mean) dari dua

sampel yang independen dengan asumsi data terdistribusi normal.

Adapun rumus untuk uji-t dua sampel independen:

1. Dengan asumsi kedua variance sama besar (equal variances

assumed):

t =

dengan derajat kebebasan: nx + ny – 2

Sp =

Keterangan: nx = besar sampel pertama

Page 78: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

ny = besar sampel kedua

x = sampel pertama

y = sampel kedua

2. Dengan asumsi kedua variance tidak sama besar (equal variances

not assumsed).

t =

dengan derajat kebebasan (degree of freedom):

v =

v = dibaca nu adalah alphabet Yunani untuk n

(Sumber: Stanislaus S. Uyanto, 2009: 160-161)

F. Operasional Variabel Penelitian

Memahami variabel dan kemampuan menganalisis atau

mengidentifikasi setiap variabel menjadi variabel yang lebih kecil (sub

Page 79: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

variabel) merupakan syarat mutlak bagi setiap peneliti. Memang

mengidentifikasi variabel dan sub variabel ini tidak mudah, karenanya

membutuhkan kejelian dan kelincahan berpikir perlakuannya.

Kategori, indikator, sub variabel ini akan dijadikan pedoman dalam

merumuskan hipotesis minor, menyusun instrumen, mengumpulkan data dan

kelanjutan langkah penelitian yang lain. Sedikitnya sub variabel atau

kategori akan menghasilkan kesimpulan yang besar (jika variabelnya terlalu

luas) dan sempit (jika variabelnya sedikit tetapi kecil).

Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan peneliti

dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukkan pada

dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari variabel penelitian yang

diperoleh melalui pengamatan terdahulu. Variabel-variabel utama dalam

penelitian ini adalah :

1. Harga saham adalah harga saham harian tiap saham (sampel) yang

terjadi selama periode pengamatan.

2. Harga saham penutupan (closing price) adalah harga yang terjadi pada

transaksi terakhir satu saham. Menggunakan harga saham penutupan

harian yang digunakan untuk mengukur perubahan setiap saham.

3. Indeks LQ-45 adalah suatu indeks yang terdiri dari saham-saham dengan

kapitalisasi pasar besar dan memiliki likuiditas tinggi yang tercatat di

Bursa Efek Indonesia.

4. Earnings surprise. Dalam pelaporan nilai earnings suatu perusahaan,

terdapat kemungkinan adanya perbedaan antara nilai earnings forecast

Page 80: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

dengan nilai earnings yang diumumkan oleh perusahaan (earnings

announcement). Dengan adanya perbedaan antara nilai earnings forecast

dan nilai earnings announcement.

5. Earning per share adalah laba bersih yang siap dibagikan kepada

pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan.

6. Positive earnings surprise adalah suatu kondisi earnings, di mana nilai

earnings forecast lebih rendah daripada nilai earnings announcement.

Dalam kondisi ini umumnya harga saham akan mengalami peningkatan.

Peningkatan pada harga saham, tentunya akan berimbas pada kenaikan

return dari saham tersebut.

7. Negative earnings surprise adalah suatu kondisi earnings, di mana nilai

earnings forecast lebih tinggi daripada nilai earnings announcement.

Dalam kondisi ini pada umumnya harga saham akan mengalami

penurunan. Penurunan pada harga saham, tentunya juga akan berimbas

pada return saham tersebut.

8. Return atau tingkat pengembalian adalah total keuntungan atau kerugian

yang diterima selama periode tertentukarena melakukan investasi.

9. Divident Payout Ratio (DPR), yaitu nilai dividen tunai per lembar dibagi

laba per lembar saham.

Page 81: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Kemajuan pasar modal juga ditentukan oleh kualitas dan efisiensi

bursa efeknya. Master Plan Pasar Modal Indonesia 2005-2009 yang

disusun Bapepam merencanakan untuk melakukan penggabungan BEJ

dan BES pada tahun 2008. Melalui penggabungan ini dan implementasi

dari program-program yang terarah, maka diharapkan terdapat

pengembangan pasar yang lebih terfokus dan terpadu, efisiensi dalam

pengembangan dan pemasaran produk, penghematan biaya dan

pengembangan teknologi informasi, serta perbaikan infrastruktur

perdagangan. Hal ini diharapkan dapat berdampak pada pengenaan biaya

jasa pelayanan yang semakin murah kepada pelaku pasar yang pada

akhirnya akan meningkatkan daya saing pasar modal Indonesia.

Penggabungan bursa efek bukanlah berita baru dalam pasar

modal dunia. Beberapa bursa efek dunia telah membentuk aliansi dengan

bursa lain untuk meningkatkan efisiensi dan likuiditasnya. Contohnya

adalah Euronext (penggabungan antara bursa Paris, Amsterdam dan

Brussel), Newex (penggabungan antara Deutsche Borse dan bursa

Vienna), Norex (penggabungan antara bursa Kopenhagen, Stockholm,

Oslo dan Irlandia) dan penggabungan antara Sidney Future Exchange

dan New Zealand Futures dan Options Exchanges.

Page 82: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Kecenderungan lain yang berkembang adalah demutualisasi

bursa efek. Tujuan dilakukannya demutualisasi bursa efek antara lain

adalah memperluas kepemilikan saham bursa efek, meningkatkan

alternatif sumber dana untuk pengembangan bursa, serta menghindarkan

benturan kepentingan antara bursa dan anggota bursa sebagai pemegang

saham.

B. Analisa danPembahasan

a. Data Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa data utama

yang digunakan sebagai variabel penelitian. Adapun data-data tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Surprise Earnings Announcement

Data Surprise Earning Annoucement diperoleh oleh peneliti

sesuai perhitungan dengan rumus yang berdasarkan kepada

persamaan 3.3 untuk mencari Standarized Unexpected Earnings

(SUE). Pada persamaan tersebut SUE diperoleh dari nilai earnings

actual (earning per share) dikurangi dengan nilai dividend cash

dibagi standar deviasi return saham. Adapun hasil perhitungannya

adalah sebagai berikut:

Page 83: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Standarized Unexpected Earnings Pada

Perusahaan LQ-45 (Periode 2007-2009) Kode

Perusahaan2007 2008 2009

AALI 36.26881 1.048545 27.78649 ASII 16356.24 15791.81 19789.55

BBCA 5528.099 3021.587 3745.255 BNBR 4324.351 5322.506 4734.799 BDMN 3442.489 3453.709 2648.456 BLTA 1963.292 4956.464 145.0723 BMRI 35.13659 247.993 301.282 BNBR 91.16181 -1862.54 4.734248 BNGA 834.5456 413.9516 1279.052 BNII 103.6023 759.2228 102.0206 BTEL 8.996357 5.674443 4.043041 BUMI 1941.817 1990.047 1140.506 INDF 0.506731 0.590061 1.495526 ISAT 39617.61 18222.69 28129.47 KIJA 79.36761 -160.507 111.2564 KLBF 1072.309 1029.229 1092.677 LSIP 4802.299 5480.807 4166.199 PGAS 4015.628 -163.922 1988.86 PNBN 2886.1 2360.484 1776.009 PNLF 793.6693 652.7054 343.4392 PTBA 1146.701 981.3968 6258.333 SMCB 289.5889 482.3862 1530.984 TLKM 6563.79 8281.582 15663.73 UNTR 7056.858 7948.972 7692.754

Sumber: hasil pengolahan data penelitian 2010

Tabel 4.1 adalah merupakan data Standardized Unexpected

Earnings (SUE) yang dihasilkan dari perhitungan secara manual

yang dilakukan oleh peneliti dan akan bertindak sebagai variabel Y

(dependent) dalam penelitian ini.

2. Divident Payout Ratio

Untuk memperoleh data Divident Payout Ratio (DPR)

peneliti melakukan perhitungan melalui berdasarkan kepada rumus

Page 84: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

persamaan 3.2 untuk menghitung Divident Payout Ratio (DPR).

Adapun hasil perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Divident Payout Ratio (DPR)

Hasil Divident Payout Ratio (DPR) Kode Perusahaan

2007 2008 2009 AALI -1.90939 -0.05563 -3.25253 ASII 0.099357 0.383209 0

BBCA 0.325397 0.42684 0.193761 BNBR 0 0 0 BDMN 0.496671 0.299528 0 BLTA 0.273988 0.014728 0 BMRI 0.887998 0.348444 0.087379 BNBR 0 0 0 BNGA 0.497681 0.450053 0 BNII 0.842548 0 0 BTEL 0 0 0 BUMI 0.20105 0.138938 0 INDF 0.414218 0.398947 0 ISAT 0 0.5 0 KIJA 0 0 0 KLBF 0.143906 0.179598 0 LSIP 0 0.305999 0 PGAS 0 1.512319 0.055078 PNBN 0 0 0 PNLF 0 0 0 PTBA 0.500015 0 0.069024 SMCB 0 0 0 TLKM 0.714387 0.56371 0.057768 UNTR 0 0.262575 0.359244

Sumber: data diolah dari dividend cash dan earning per share di Bursa

Efek Indonesia (BEI)

Tabel 4.2 adalah perolehan perhitungan dividend payout

ratio (DPR). Adapun dividend payout ratio (DPR) dalam penelitian

ini bertindak sebagai variabel X2 (variabel independen kedua).

3. Return Saham

Page 85: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Untuk memperoleh data return saham peneliti melakukan

perhitungan data dengan menggunakan rumus pada persamaan 3.1.

Adapun hasil perhitungan return saham tersebut adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Return Saham

Hasil Perhitungan Return Saham Kode Perusahaan

2007 2008 2009 AALI 0.0763 (0.0501) 0.0527 ASII 0.0621 (0.0608) 0.1114

BBCA 0.0301 (0.0444) 0.0348 BNBR 0.0338 (0.0253) 0.0514 BDMN 0.0154 (0.0560) 0.0664 BLTA 0.0416 (0.0869) 0.0132 BMRI 1.1763 (0.0308) 0.0782 BNBR 0.0593 (0.0938) 0.0673 BNGA 0.0019 (0.0339) 0.0414 BNII 0.0186 0.0211 (0.0020) BTEL 0.0536 (1.3721) 0.1295 BUMI 0.1783 (0.1132) 0.1362 INDF 0.0775 (0.0450) 0.0952 ISAT 102.0833 (137.0833) (0.0991) KIJA 0.0027 (0.0254) 0.0301 KLBF 0.0233 (0.0285) (0.0101) LSIP 0.0474 (0.1020) 0.0871 PGAS 0.0070 (0.0810) 0.1156 PNBN 0.0481 (0.0694) 0.0983 PNLF 0.0474 (0.0312) 0.1171 PTBA 0.0307 (0.0968) 0.0676 SMCB 0.0162 (0.0006) 0.0298 TLKM 0.0180 (0.0426) 0.0648 UNTR 0.2655 (0.0189) 0.0856

Sumber: data diolah dari harga saham di Bursa Efek ndonesia (BEI) 2010

Tabel 4.3 adalah merupakan data hasil perhitungan return

saham berdarkan kepada rumusan pada persamaan 3.1. Return saham

merupakan variabel X1 (variabel independen kesatu) dalam

penelitian ini.

Page 86: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

b. Analisis Statistik Regresi Linear Berganda (Multiple Linear

Regression)

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Asumsi normalitas merupakan prasyarat kebanyakan

prosedur statistika inferential. Ada beberapa cara untuk

mengeksplorasi asumsi normalitas ini, antara lain uji normalitas

Shapiro-Wilk dan Uji Normalitas Lilliefors (Kolmogorov-

Smirnov) yang terdapat dalam prosedur SPSS.

Secara grafis dalam prosedur SPSS ada dua jenis yang akan

ditampilkan dalam uji normalitas, yaitu normal probability plot

dan detrended normal plot. Dalam normal probability plot setiap

nilai data yang diamati dipasangkan dengan nilai harapannya

(expected value) dari distribusi normal. Jika sampel data berasal

dari suatu populasi yang terdistribusi normal, maka titik-titik

nilai data akan terletak kurang lebih dalam suatu garis normal.

Dalam detrended normal plot yang digambarkan adalah

simpangan dari nilai data terhadap garis lurus. Jika sampel data

berasal dari suatu populasi yang terdistribusi normal, maka titik-

titik nilai data tidak akan membentuk pola tertentu dan akan

tersebar di sekitar garis mendatar yang melalui titik nol.

(Stanislaus S. Uyanto, 2009: 41).

Page 87: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Hasil uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan

normal probability plot, sebagai berikut:

Gambar 4.1 Gambar Normal Probability Plot (Normal P – P Plot)

Dari Normal Probability Plot (Normal P-P) gambar 4.1

terlihat bahwa titik-titik data membentuk pola linear sehingga

konsisten dengan distribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Digunakannya beberapa variabel bebas tersebut saling

berkorelasi atau yang dikenal dengan adanya multikolinearitas di

antara variabel bebas. (Nachrowi D Nachrowi, 2006: 91)

Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas

Colinearity Statistics

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expect

ed Cu

m Prob

Dependent Variable: SUE_Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Page 88: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Tolerance VIF

.904

.904

1.106

1.106

Berdasarkan output SPSS pada tabel 4.4 yang dapat terlihat

bahwa nilai VIF dan TOLERANCE dari data penelitian dapat

dikatakan mengandung multikolienaritas memiliki nilai

TOLERANCE lebih dari 0.1 dan nilai VIF kurang dari 10.

Hal ini mengindikasikan bahwa antara variabel bebas tidak

ada yang mempunyai korelasi atau persamaan tidak mengandung

multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Data yang baik dalam penelitian regresi adalah data yang

tidak memiliki autokorelasi antar variabelnya. Dalam melakukan

uji autokorelasi dengan menggunakan grafik, tidak jarang akan

ditemui kesulitan untuk menentukan ada atau tidaknya

autokorelasi. Penilaian yang subjektif , tentunya akan dapat

mengakibatkan berbedanya kesimpulan antara satu orang dengan

lainnya. Apabila gambar yang dilihat mempunyai skala yang

berbeda. Oleh karena itu, uji formal tetap lebih diutamakan.

Salah satu uji formal yang paling populer untuk mendeteksi

Page 89: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

autokorelasi adalah uji Durbin-Watson. (Nachrowi D Nachrowi,

2006: 189).

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi

Nilai Durbin-Watson dari tabel 4.5 di atas adalah sebesar

1.803. Jika nilai statistik DW dijadikan pendekatan untuk

menghitung autokorelasi, maka:

ρ = 1 – DW/2 = 1 – 1,803/2 = 0,0985

Dari hasil perhitngan tersebut, membuktikan bahwa DW bernilai

2, maka ρ akan bernilai 0 yang berarti tidak ada autokorelasi.

(Nachrowi D Nachrowi, 2006: 225).

d. Uji Heteroskedastisitas

Bila multikolinearitas hanya mungkin terjadi dalam regresi

linear majemuk, maka heteroskedastis ini dapat pula terjadi pada

regresi sederhana. Sebagaimana salah satu asumsi yang harus

dipenuhi agar taksiran parameter dalam model regresi bersifat

BLUE maka var (ui) harus sama dengan σ2 (konstan) atau dengan

residual atau error mempunyai varian yang sama. Kondisi seperti

inilah disebut dengan homoskedastis, sedangkan bila varian tidak

Durbin Watson

1.803

Page 90: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

konstan atau berubah-ubah disebut dengan heteroskedastis.

(Nachrowi D Nachrowi, 2006: 109).

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas

Pada gambar 4.2 diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar

di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat

pola tertentu. Dengan demikian pada persamaan regresi linier

berganda dalam model ini tidak ada gejala atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

2. Uji Hipotesa

Uji hipotesa ini berguna untuk memeriksa atau menguji apakah

koefisien regresi yang didapat signifikan (berbeda nyata). Maksud

dari signifikan ini adalah suatu nilai koefisien regresi yang secara

statistik tidak sama dengan nol. Jika koefisien slope sama dengan

nol, berarti dapat dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk

Page 91: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

menyatakan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel

terikat.

Untuk kepentingan tersebut, maka semua koefisien regresi

harus diuji. Ada dua jenis uji hipotesis terhadap koefisien regresi

yang dapat dilakukan, yang disebut dengan uji-F dan uji-t. Uji-F

digunakan untuk menguji koefisien (slope) regresi secara bersama-

sama, sedangkan uji-t untuk menguji koefisien regresi, termasuk

intercept secara individu. (Nachrowi D Nachrowi, 2006: 16).

a. Uji-F (ANOVA)

Uji-F diperuntukkan guna melakukan uji hipotesis koefisien

(slope) regresi secara bersamaan. Adapun cara pengujian dalam

regresi sederhana maupun regresi majemuk sama, yaitu dengan

menggunakan suatu tabel yang disebut dengan tabel ANOVA

(Analysis of Variance). (Nachrowi D Nachrowi, 2006: 17).

Tabel 4.6 Hasil Uji ANOVA

Model Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 70.072 2 35.036 6.057 .005(a) Residual 242.958 42 5.785 Total 313.030 44

Pada tabel 4.6, dapat dijelaskan nilai dari ketiga komponen

yang ada dalam tabel ANOVA. Dari formulanya dapat terlihat

nilai Sum of Squared Regression (SSR) yaitu sebesar 70,072,

nilai dari Sum of Squared Error/Residual (SSE) yaitu sebesar

242,958 dan nilai dari Sum of Squared Total (SST) yaitu sebesar

Page 92: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

313,030. Kemudian degree of freedom (df), di mana k adalah

jumlah variabel bebas (koefisien slope) yaitu sebesar 2.

Kemudian nilai 42 didapat dari n-k-1 yaitu 45-2-1=42 dan 44

didapat dari n-1 yaitu 45-1=44. Didapatkan nilai F hitung adalah

6,057 dengan tingkat signifikansi 0,005 (kurang dari 0,05). Jadi,

dapat dikatakan bahwa return saham dan dividend payout secara

bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Standardized Unexpected Earnings (SUE).

b. Uji-t (Uji Parsial)

Uji-t (Uji Parsial) dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh dari setiap variabel independen terhadap variabel

dependen. Setelah melakukan uji koefisien regresi secara

keseluruhan maka langkah selanjutnya adalah menghitung

koefisien regresi secara individu, dengan menggunakan suatu uji

disebut dengan uji-t. (Nachrowi D Nachrowi, 2006: 18). Berikut

adalah hasil uji-t dari penelitian ini:

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji-t

Coefficientsa

1.332 1.285 1.036 .306-.596 .254 -.335 -2.344 .024.617 .194 .454 3.172 .003

(Constant)RS_X1DIV_X2

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. TC

Dependent Variable: SUE_Ya.

Page 93: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Jika return saham naik sebesar 1 kali, maka Standardized

Unexpected Earnings (SUE) akan turun sebesar -0,335 kali dan

jika dividend payout naik sebesar 1 kali, maka Standardized

Unexpected Earnings (SUE) akan naik sebesar 0,454 kali. Pada

kolom Sig. nilai return saham adalah 0,024 atau probabilitas di

bawah 5%, maka return saham signifikan terhadap Standardized

Unexpected Earnings (SUE) dan pada kolom Sig. dividend

payout adalah 0,003 atau probabilitas di bawah 5%, maka

dividend payout signifikan terhadap Standardized Unexpected

Earnings (SUE). Untuk menguji apakah masing-masing

koefisien regresi signifikan digunakan uji-t dengan hasil sebagai

berikut:

1. Variabel return saham : H0:β1=0 terhadap H1:β1≠0, hasil uji-

t: t = -2,344 dengan degree of freedom n-k-1 = 45-2-1 = 42

dan P-value = 0,024 yang lebih kecil dari α=0,05. Hal ini

merupakan bukti kuat penolakan H0:β1=0.

2. Variabel dividend payout: H0:β2=0 terhadap H1:β2≠0, hasil

uji-t: t = 3,172 dengan degree of freedom n-k-1 = 45-2-1 = 42

dan P-value = 0,003 yang lebih kecil dari α=0,05. Hal ini

merupakan bukti kuat penolakan H0:β2=0.

Page 94: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

c. Uji Koefesien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (Goodness of Fit), yang dinotasikan

dengan R2, merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi,

karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi

yang terestimasi. Atau dengan kata lain, angka tersebut dapat

mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi

dengan data sesungguhnya.

Nilai koefisien determinasi (R2) ini mencerminkan seberapa

variasi dari variabel terikat Y dapat dijelaskan oleh variabel

bebas X. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan nol (R2 =

0), artinya variasi dari Y tidak dapat dijelaskan oleh X sama

sekali. Sementara bila R2 = 1, artinya variasi dari Y secara

keseluruhan dapat diterangkan oleh oleh X. Dengan kata lain bila

R2 = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis

regresi. Dengan demikian baik atau buruknya persamaan regresi

ditentukan oleh R2-nya yang mempunyai nilai antara nol dan

satu. (Nachrowi D Nachrowi, 2006: 20).

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Change Statistics Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

R

Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .473(a) .224 .187 2.40515 .224 6.057 2 42 .005

Page 95: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Pada tabel 4.8 di atas, menunjukkan nilai Koefisien

Determinasi (R2). Di samping itu, terlihat pula adanya nilai

Adjusted R Square atau dilambangkan Adj R2. Nilai R Square

adalah 0.224 yang berarti 22,4% nilai Standarize Unexpected

Earnings (SUE) dapat dijelaskan oleh variabel return saham dan

dividend payout, sedangkan isinya sebesar 77,6% dijelaskan oleh

variabel lain.

c. Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda (Multiple Linear

Regression)

Hasil uji regresi linear berganda Standarized Unexpexted

Earnings (SUE) sebagai variabel dependen return saham dan

dividend payout sebagai variabel independen dilihat dari hasil output

SPSS berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Pada tabel 4.9, menyajikan hasil estimasi baik estimasi

tunggal maupun interval. Di samping itu juga terdapat hasil

perhitungan standar error masing-masing koefisien, yang akan

Coefficientsa

1.332 1.285 1.036 .306-.596 .254 -.335 -2.344 .024 .904 1.106.617 .194 .454 3.172 .003 .904 1.106

(ConstantRS_X1DIV_X2

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: SUE_Ya.

Page 96: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

berguna baik untuk menghitung interval keyakinan maupun untuk

melakukan uji signifikansi koefisien (uji-t). Persamaan regresi

berganda yang diperoleh adalah:

Y = 1,332 + (0,596)X1 + 0,617 X2

Keterangan: Y = Standardized Unexpected Earnings (SUE)

X1= return saham

X2= dividend payout

Dari hasil analisa statistik di atas dapat disimpulkan adanya

informasi Standardized Unexpected Earnings (SUE) mampu

mempengaruhi besarnya return saham dan dividend payout. Jadi,

total dari 24 perusahaan yang terpilih dalam perusahaan yang

termasuk ke dalam indeks LQ-45 dalam penelitian ini semuanya

mendukung adanya analisis surprise earnings announcement yang

diperoleh dari Standardized Unexpected Earnings (SUE).

Dari persamaan diatas dapat diketahui apabila nilai return

harga saham dan dividend payout nol maka nilai SUE 1.332. Jika

return saham naik sebesar 1 kali, maka Standardized Unexpected

Earnings (SUE) akan turun sebesar -0,335 kali dengan persyaratan

variabel lain konstan, dan jika perubahan harga saham naik sebesar 1

kali, maka Standardized Unexpected Earnings (SUE) akan naik

sebesar 0,454 kali dengan persyaratan variabel lain konstan.

Page 97: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

d. Interpretasi Regresi Linear Berganda (Multiple Linear

Regression)

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda (multiple

linear regression) pengaruh surprise earnings announcement

terhadap return saham dan dividend payout, dinyatakan dalam

beberapa teori penelitian sebelumnya. Indra dan Syam (2004)

mencoba mendapatkan bukti relevansi nilai informasi laba akuntansi,

nilai buku dan total arus kas dalam menjelaskan ’market value’

dengan menggnakan model penilaian harga dan return saham. Hasil

studi menyatakan pengujian dengan model harga menunjukkan

bahwa variabel laba akuntansi, nilai buku dan total arus kas berperan

sebagai dasar eksperktasi investor di masa mendatang.

Studi Das dan Lev (1994) menguji secara memadai

spesifikasi da penjelasan alternatif yang dihubungkan dengan non

linear pada hubungan earnings dan return, di mana hasil penelitian

menunjukkan ada hubungan non linear antara earnings dan return

dengan menggunakan data estimasi tahunan dan dengan prosedur

non parametrik tidak menunjukkan hubungan khusus dan ada

hubungan non linear antara return saham dengan earnings.

Ball dan Brown (1968), memberikan dua estimasi model

penelitian dalam pengujian salah satu komponen laporan keuangan

yang mempengaruhi harga saham yaitu, pengujian perubahan harga

saham (return studies) dan pengujian dari harga saham (levels

Page 98: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

studies). Pada 2001, Hsu juga melakukan penelitian mengenai

earnings surprise dengan menggunakan konsep Standarized

Unexpected Earnings (SUE). Dalam penelitiannya ini, Hsu

menemukan adanya hubungan antara earnings surprise dengan

return saham pada pasar modal Asia/Pasific dan Eropa.

Dalam pasar yang kompetitif, harga keseimbangan dari setiap

barang atau jasa adalah pada saat penawaran (supply) sama dengan

permintaan keseluruhan. Harga ini mencerminkan kesepakatan nilai

dari suatu barang atau jasa yang dicapai oleh pelaku-pelaku di pasar.

Menurut Suad Husnan, berdasarkan semua informasi publik yang

tersedia pada pasar efisien adalah pasar yang harga sekuritas telah

mencerminkan semua informasi yang relevan. (Suad Husnan, 1998:

256).

Hasil dari analisis regresi linear berganda untuk melihat

pengaruh surprise earnings announcement terhadap return saham

dan dividend payout, diperlihatkan deskripsi dari semua variabel

yang diregresikan yaitu variabel Y (Standardized Unexpected

Earnings-SUE) sebagai variabel dependen untuk mengukur nilai

surprise earnings announcement serta variabel X1 (return saham-

RS) dan variabel X2 (dividend payout-DIV) sebagai variabel

independen. Didapatkan nilai F hitung adalah 6,507 dengan tingkat

signifikansi 0,005 (kurang dari 0,05). Jadi, dapat dikatakan bahwa

return saham dan dividend payout secara bersama-sama (simultan)

Page 99: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Standardized

Unexpected Earnings (SUE). Dari hasil analisa statistik di atas dapat

dismpulkan adanya informasi Standardized Unexpected Earnings

(SUE) mampu mempengaruhi besarny return saham dan dividend

payout. Jadi, total dari 24 perusahaan yang terpilih dalam perusahaan

yang termasuk ke dalam indeks LQ-45 dalam penelitan ini semuanya

mendukung adanya analisis surprise earnings announcement yang

diperoleh dari perhitungan Standardized Unexpected Earnings

(SUE).

Permasalahan serius yang harus dihadapi seperti earnings

announcement ini adalah penting. Alasannya, pertama manajemen

laba seolah-olah telah menjadi budaya perusahaan (corporate

culture) yang dipraktikan semua perusahaan di dunia. Sebab aktivitas

ini tidak hanya di negara-negara dengan sistem bisnis yang belum

tertata, namun juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di negara

yang sistem bisnisnya telah tertata, seperti halnya Amerika. Kedua,

laporan keuangan tidak lagi mampu menjalankan fungsinya untuk

menginformasikan apa yang sesungguhnya telah dilakukan dan

dialami perusahaan selama satu periode.

Page 100: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

e. Analisa Statistik Uji Beda

1. Uji Normalitas Variabel Standard Unexpected Earnings (SUE)

Uji normalitas data One Sample Kolmogorov-Smirnov

dilakukan untuk mengetahui jenis alat statistik yang akan

digunakan untuk melakukan uji beda statistik parametrik ataupun

uji beda non-parametrik pada penelitian ini. Jika data terdistribusi

dengan normal maka alat uji beda yang digunakan Independent

Sample Test dan jika data tidak terdistribusi dengan normal maka

alat uji beda yang digunakan Mann Whitney.

Hasil analisa dalam pengujian Standardized Unexpected

Earnings (SUE) menggunakan tingkat signifikansi 5%, dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

SUE

N 70

Mean 5.3017 Normal Parametersa

Std. Deviation 2.39520

Absolute .096

Positive .040

Most Extreme Differences

Negative -.096

Kolmogorov-Smirnov Z .801

Asymp. Sig. (2-tailed) .543

a. Test distribution is Normal.

Page 101: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Terlihat pada tabel 4.10, pada uji normalitas diatas

menggunakan Kolmogorov-Smirnov Z di atas dapat diketahui

bahwa data sebaran Standardized Unexpected Earnings (SUE)

terdistribusi dengan normal. Hal ini dapat diketahui melalui nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,543 (lebih besar dari 0,05).

Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dikarenakan data sudah

terdistribusi dengan normal maka untuk uji beda akan dilakukan

dengan menggunakan uji parametrik yaitu independent sample t-

test.

2. Uji Independent Sample t-Test

Uji independent sample t-test digunakan untuk

membandingkan selisih dua purata (mean) dari dua sampel yang

independen dengan asumsi data terdistribusi normal.(Stanislaus

S. Uyanto, 2009: 137). Hasil uji independent sample t-test dari

penelitian terhadap positive earnings surprise dan negative

earnings surprise, sebagai berikut:

Page 102: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Tabel 4.11 Hasil Uji Independent Sample t-Test

Sumber: hasil olah data penelitian 2010

Pada table 4.11 di atas menjelaskan bahwa besar sampel

untuk setiap grup adalah positive earnings surprise sebanyak 68

dan negative earnings surprise sebanyak 23. Purata mean adalah

positive earnings surprise 5,4801 dan negative surprise earnings

-0,7619 dan simpangan baku (standard deviation) adalah sebesar

positive earnings surprise sebesar 2,18592 dan negative earnings

surprise sebesar 0,11610.

Tabel 4.12 Hasil Uji Independent Sample t-Test

Sumber: hasil olah data penelitian 2010

Group Statistics

Group N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Positif Suprise Earning 68 5.4801 2.18592 .26508SUE

Negatif Suprise Earning 2 -.7619 .11610 .08210

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. T Df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Equal variances assumed 2.901 .093 4.010 68 .000 6.24196 1.55670 3.13562 9.34831SUE

Equal variances not assumed

22.493 49.782 .000 6.24196 .27750 5.68452 6.79941

Page 103: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Pada tabel 4.12 diatas, menejelaskan Uji Levene’s Test

For Equality of Variances untuk mengetahui apakah asumsi

kedua varians sama besar atau berbeda. Dari hasil nilai levene’s T

test didapat P-value = 0.093 lebih besar dari 0.05. Sehingga dapat

diambil sebuah kesimpulan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak.

Dengan kata lain tidak terdapat perbedaan antara positive

earnings surprise dan negative earnings surprise.

Dikarenakan hasil levene’s test diatas menyatakan bahwa

asumsi kedua varian tidak berbeda atau sama besar maka kita

akan mengunakan uju t test. Pada hasil t-test diperoleh hasil nilai

t hitung = 4,010 lebih besar dari t tabel sebesar 1,980. Nilai P-

value sebesar 0.000 maka P- value (2-tailed) maka dibagi dua :

0,000/2 = 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan antara positive earnings surprise dan negative

earnings surprise.

Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa dalam analisis

surprise earnings announcement dilihat dari positive earnings

surprise dan negative earnings surprise terdapat perbedaan.

Perbedaan tersebut berpengaruh terhadap return saham dan

dividend payout. Ketika nilai earnings announcement (positive

earnings surprise), maka return saham biasanya akan mengalami

kenaikan dan dividend payout juga menaik. Ketika nilai earnings

Page 104: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

announcement (negative earnings surprise), maka return saham

akan turun dan dividend payout juga menurun.

f. Interpretasi Statistik Uji Beda

Earnings dikenal sebagai laba suatu perusahaan yang

diumumkan setiap periode pelaporan keuangan. Lapran mengenai

nilai earnings perusahaan dilakukan secara berkala baik secara

triwulanan (quarterly) maupun secara tahunan (annual) yang

dipublikasikan melalui laporan keuangan perusahaan.

Pelaporan nilai earnings oleh perusahaan bisa disebut sebagai

earnings announcement. Untuk mengetahui earnings announcement

secara tepat, harus dibedakan antara expected earnings dan

unexpected earnings. Expected earnings adalah informasi yang

diharapkan sudah diduga dan diantisipasi oleh pasar sehingga pada

saat pengumuman tidak membuuhkan penyesuaian harga. Sedangkan

unexpected earnings adalah bagian yang tidak terduga, tidak

terantisipasi oleh pasar dan membutuhkan penyesuaian harga.

Dalam pelaporan earnings suatu perusahaan, terdapat

kemungkinan adanya perbedaan antara nilai earnings forecast

dengan nilai earnings yang diumumkan oleh perusahaan (earnings

announcement). Dengan adanya, perbedaan antara nilai earnings

forecast dan nilai earnings announcement maka terdapat ’gap’ yang

Page 105: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

melahirkan suatu kondisi yang biasa disebut sebagai earnings

surprise.

Positive earnings surprise adalah suatu kondisi earnings, di

mana nilai earnings forecast lebih rendah daripada nilai earnings

announcement. Dalam kondisi ini, umumnya harga saham akan

mengalami peningkatan. Peningkatan pada harga saham tentu akan

berimbas pada kenaikan return dari saham tersebut dan nilai

dividend payout. Negative earnings surprise adalah suatu kondisi

earnings, di mana nilai earnings forecast lebih tinggi daripada nilai

earnings announcement. Dalam kondisi ini umumnya harga saham

akan mengalami penurunan. Penurunan pada harga saham, tentunya

akan berimbas pada penurunan return dari saham tersebut. Selain hal

tersebut juga akan berimbas pada dividend payout pada saat yang

bersamaan. (Zaenal Arifin, 2005: 30).

Hasil analisa dengan menggunakan uji beda dalam pengujian

Standardized Unexpected Earnings (SUE) menggunakan

Independent Sample t-Test terhadap positive earnings surprise dan

negative earnings surprise. Dijelaskan dalam Uji Levene’s test For

Equality of variances didapat P-value=0,093 lebih besar dari 0,05.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa H0 diterima dan H1

ditolak. Dengan kata lain tidak terdapat perbedaan antara positive

earnings surprise dengan negative earnings surprise.

Page 106: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Dikarenakan hasil Levene’s test menyatakna bahwa asumsi

kedua varian tidak berbeda atau sama besar maka digunakan uji t-

test. Pada hasil t-test diperoleh t hitung = 4,010 lebih besar dari t

tabel sebesar 1,980. Nilai P-value sebesar0,000 maka P-value (2-

tailed) dibagi dua: 0,000/2 = 0,000 kurang dari 0,05. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara positive earnings

surprise dengan negative earnings surprise. Perbedaan tersebut juga

akan berpengaruh terhadap return saham dan dividend payout.

Ketika nilai earnings announcement (positive earnings surprise),

maka return saham dan dividend payout biasanya akan mengalami

kenaikan dan ketika nilai earnings announcement (negative earnings

surprise), maka return saham dan dividend payout akan turun.

Semakin berkembangnya penelitian di bidang keuangan pada

perkembangan perspektif earning yang bukan hanya dalam konteks

informasi (information pperspective), artinya penelitian-penelitian

tidak hanya terfokus pada upaya untuk mendeteksi keberadaan,

bagaimana dan konsekuensi earnings tetapi mengalami perluasan.

Page 107: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang didapat dari analisis surprise earnings

announcement, yaitu:

1. Hasil uji regresi berganda mengenai analisis surprise earning

announement terhadap return saham dan dividend payout menunjukkan

bahwa koefisien determinasi R2 sebesar 0,224. hal ini berarti, variabel

independen (return saham dan dividend payout). Hal ini berarti variabel

dependen (Standardized Unexpected Earnings (SUE)) sebesar 22,4%,

sisanya dijelaskan oleh variabel lain. Dari hasil uji regresi berganda,

menyatakan bahwa jika return saham baik sebesar 1 kali, maka

Standardized Unexpected Earnings (SUE) akan turun sebesar -0,335 kali

dan jika dividend payout naik sebesar 1 kali, maka Standardized

Unexpected Earnings (SUE) akan naik sebesar 0,454 kali. Dengan F

hitung sebesar 6,057 pada tingkat signifikansi 0,005 (lebih kecil dari

0,05) atau dapat dikatakan bahwa return saham dan dividend payout

secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap Standardized

Unexpected Earnings (SUE). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa Standardized Unexpected Earnings (SUE) yang berpengaruh

secara signifikan terhadap return saham dan dividend payout. Hasil

penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian Neddham

Page 108: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Jones dan Frank Bacon (2007) melakukan analisis pada 50 perusahaan

terpilih secara kuartalan. Ketika pengumuman positif laba tak terduga

pada perusahaan, para investor merasa ada pengaruh positif juga

terhadap cash flow masa depan perusahaan tersebut dimana

menyebabkan peningkatan pada harga saham perusahaan. Hasilnya

menunjukkan bahwa pegumuman positif laba tak terduga memberikan

pengaruh positif terhadap profitabilitas, kesuksesan masa depan

perusahaan, meningkatnya harga saham serta reaksi pasar secara cepat

terhadap informasi publik yang tersedia.

2. Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan independent sample t-

test yang dilakukan dalam penelitian ini, bahwa pada periode sampel

pada tahun 2007 hingga tahun 2009 dengan menggunakan perusahaan

LQ-45 memiliki tingkat signifikansi kurang dari alpha 0,05.

Dikarenakan hasil Levene’s test menyatakan bahwa asumsi kedua varian

tidak berbeda atau sama besar maka digunakan uji t-test. Pada hasil t-test

diperoleh t hitung = 4,010 lebih besar dari t tabel sebesar 1,980. Nilai P-

value sebesar0,000 maka P-value (2-tailed) dibagi dua: 0,000/2 = 0,000

kurang dari 0,05. Dengan demikian H0 ditolak berarti ada perbedaan

yang signifikan antara positive earnings surprise dan negative earnings

surprise. Hasil dalam penelitian ini juga menunjukkan hasil yang

berbeda dengan penelitian pada skripsi Universitas Kristen Petra

berjudul Analisa Pengaruh Earnings Surprise Terhadap Return Saham

dan Uji Beda Return Positive Earnings Surprise Portofolio Dengan

Page 109: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Negative Earnings Surprise Portofolio (Studi Kasus Pada 32 Saham LQ-

45 Yang Terdaftar Di BES Periode 2002-2005), dengan hasil uji beda

menggunakan paired sample t-test yang menyatakan bahwa tidak

terdapat perbedaan yang signifikan pada Standardized Unexpected

Earnings (SUE).

B. Implikasi

1. Bagi investor yaitu, disarankan agar menggunakan informasi keuangan

lainnya, seperti informasi arus kas sebagai dasar pengambilan keputusan

serta untuk melihat pengaruh earnings terhadap jumlah pemegang saham

baik institusional maupun individu.

2. Bagi perusahaan yaitu, kesadaran emiten atau perusahaan untuk lebih

terbuka dalam informasi yang berhubungan dengan perkembangan

perusahaan. Dalam hal ini pembeli saham agar semua informasi yang

dibutuhkan oleh semua pihak yang berkepentingan dapat diperoleh

dengan mudah dan cepat sehingga pasar modal Indonesia dapat lebih

sehat dan menguntungkan bagi semua pihak.

3. Bagi peneliti, yaitu bagi penelitian selanjutnya adalah perlunya

menambah jumlah sampel yang digunakan dan mempertimbangkan

pengaruh perusahaan besar dan kecil (size effect), melihat pengaruh

secara lebih rinci terhadap sampel penelitian bahwa pengaruh earnings

dapat diuraikan menjadi beberapa kelompok sampel sesuai dengan

penggolongan serta perlunya memperpanjang periode pengamatan

Page 110: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

sehingga hasilnya lebih akurat dan perlunya penggunaan variabel nilai

sebagai populasi yang baik untuk earnings di masa mendatang.

Page 111: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Kammaruddin. Dasar-Dasar Manajemen Investasi Dan Portofolio. Edisi

Revisi. Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004. Alhusin, Syahri. Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS 10 for Windows. Edisi

Reivisi. Jakarta: Graha Ilmu, 2002. Arifin, Zaenal. Teori Keuangan Dan Pasar Modal. Yogyakarta: Ekonusa, 2005. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi

Revisi V. Yogyakarta : Rineka Cipta, 2002. Ari Ambarwati, Sri Dewi. Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan Saham

Dan Varian Return Saham Terhadap Bid-Ask Spread Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 Periode Tahun 2003-2005. Jurnal Siasat Bisnis Volume 12 Nomor 1, 2008.

Ary Gumanti, Tatang dan Sri Utami, Elok. Bentuk Pasar efisien Dan

Pengujiannya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 14 Nomor 1, 2002. Astuti, Dewi. Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Pertama. Jakarta :

Penerbit Ghalia Indonesia, 2004. Ball, R dan Brown, P. An Empirical Of Accounting Income Numbers. Journal of

Accounting Research. 6 (2), pp 159-178, 1968. Beaver, W.H. The Information Content Of Annual Earnings Announcement.

Empirical Research In Accounting: Selected Studies. Journal Of Accounting Research, page: 67-92, 1968.

Berkman, N. A Primer On Random Walk In The Stock Market. New England

Economic Review: 32-49, 1978.

Page 112: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Dass, S and Lev, B. Nonlinearity In The Returns-Earnings Relation: Test Of Alternative Spesification And Explanation. Contemporary Accounting Research, 11, pp. 353-379, 1994. Della V, Stefano. Problem Set On Earnings Announcement. Journal Of

Accounting Research, 2009. Fama, E.F. Efficient Capital Market: A Review Of An Empirical Work. Journal Of

Finance: 383-417, 1970. Foster George, Chris Olson dan Terry Shelvin. Earnings Release Anomalies And

The Behaviour Of Security Returns. The Accounting Review Vol. LIX No 4 pp. 63-92, 1984.

Foster, G. Financial Statement Analysis. 2nd Edition. New Jeraey: John Willey

and Sons, 1986. Gunawan, Greta dan Chandra Prasetya, Agatha. Analisis Pengaruh Earnings

Surprise Terhadap Return Saham dan Uji Beda Return Positive Earnings Surprise Portofolio Dengan Negative Surprise Portofolio (Studi Kasus Pada 32 Saham LQ-45 Yang Terdaftar Di BES 2001-2003). Skripsi Universitas Kristen Petra, 2005.

Hamid, Abdul. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. FEIS Press, 2007.

Harahap, S. S. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001.

Harjito, D. Agus. Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Lemah Di Bursa Saham

Kuala Lumpur. Jurnal Siasat Bisnis, 2003. Haugen, R.A. Modern Investment Theory. Fifth Edition, New Jersey, Prentice

Hall, 2001.

Page 113: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Husnan, Suad. Manajemen Keuangan: Teori Dan Penerapan. Yogyakarta: BPFE, 1996.

Husnan, Suad. Dasar-Dasar Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga.

Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN, 1998. Hsu, H. Christine. Earnings Surprise And Stock Returns: Some Evidence From

Asia/Pasific and Europe. Business Quest, 2001. Indra dan Syam, F. Hubungan Laba, Nilai Buku dan Total Arus Kas Dengan

Market Value: Studi Akuntansi Relevansi Nilai. Simposium Nasional Akuntansi VII. Denpasar, Bali, pp. 931-947, 2004.

Jones, Needham dan Bacon, Frank. Surprise Earnings Announcement: A Test Of

Market Efficiency. Proceddings Of The Academy Of Accounting And Financial Studies Volume 12 Nomor 1, 2007.

Jones, Charles P.Investment: Analysis And Management. John Willey And Sons

California. 6th Edition, 1998. Kleiman, Robert T., Payne, James E dan Sahu, Anandi P. Random Walks And

Market Efficiency: Evidence From International Real Estate Markets. JRER Volume 24 Nomor 3, 2002.

Kurniawati, Indah. Analisis Pengaruh Pengumuman Earning Terhadap Abnormal

Return Dan Tingkat Likuiditas Saham. JAAI Volume 10 No. 2, 2006. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya, 2006. Nachrowi, D Nachrowi dan Usman, Hardius. Pendekatan Populer Dan Praktis

Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi Dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2006.

Na’im Ainun dan Finn Frank. Announcement Effect And Market Efficiency In A

Thin Market. Asia Pasific Journal Of Management pp 243-265, 2000.

Page 114: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Purwoto, Agus. Panduan Laboratorium Statistik Inferensial. Jakarta: PT. Grasindo, 2007.

Rahmawati. Relevansi Nilai Earnings Dengan Pendekatan Terintegrasi:

Hubungan Non Linear. JAAI Vol 9 No : 45-59, 2005. Rodoni, Ahmad. Analisis Teknikal Dan Fundamental Pada Pasar Modal

(Disertai Hasil Penelitian). Jakarta: Penerbit Center For Social Economics Studies (CSES) Press, 2005.

Rodoni, Ahmad dan Ali HT, Herni. Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra

Wacana Media, 2010. Rodoni, Ahmad dan Yong, Othman. Analisis Investasi Dan Teori Portofolio.

Jakarta: Raja Grfindo Persada, 2002. Setiawan, Doddy. Pengujian Efisiensi Pasar bentuk Setengah Kuat Secara

Keputusan: Analisis pengumuman Dividen Meningkat. Tesis S-2 UGM, 2001.

Setyowati, W. Pengaruh Kandungan Informasi Keuangan Terhadap Abnormal

Return Saham Perusahaan: Studi Kasus Misscellaneous Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, 9 (1), PP 76-88, 2002.

Siahaan, Hinsa. Perkembangan Peranan Pasar Derivatif Membantu Peningkatan

Efisiensi Pasar Keuangan Indonesia. Jurnal Keuangan dan Moneter Volume 9 Nomor 3, 2006.

Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Ke Empat. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004. Sulistyanto, H. Sri. Manajemen Laba (Teori Dan Model Empiris). Jakarta:

Penerbit Grasindo, 2008.

Page 115: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Sulistyastuti, Dyah Ratih. Saham Dan Obligasi (Ringkasan Teori Dan Soal Jawab). Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), 2002.

Tandelilin, Eduardus. Portofolio dan Investasi (Teori dan Aplikasi). Edisi

Pertama. Yogyakarta: Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI), 2010. Truong, Cameron dan Shane, Philip B. A New Measure Of Earnings News And

Post Earnings Announcement Drift. Journal University Of Auckland Business School And Leeds School Of Business At The University Of Colorado, 2008.

Uyanto, Stanislaus S. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS. Edisi Tiga.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009 Wu, Wei dan Shafer Glenn. A Study Of Autocorrelations And Lead-Lag Effects

Using Game-Theoretic Efficient- Market Hypotheses. Journal Of Rutgers Business School, 2007.

Yong, O. Introduction To Financial Theory. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan

Pustaka, 1997. www.idx.co.id www.yahoo.com

Page 116: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

LAMPIRAN 1

DAFTAR NAMA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DALAM INDEKS LQ-45

(Periode 2007-2009)

No. Kode Efek Nama Perusahaan 1. AALI Astra Agro Lestari Tbk 2. ASII Astra Internasional Tbk 3. BBCA Bank Central Asia Tbk 4. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 5. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 6. BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 7. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 8. BNBR Bakrie & Brothers Tbk 9. BNGA Bank Niaga Tbk 10. BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 11. BTEL Bakrie Telecom Tbk 12. BUMI Bumi Resources Tbk 13. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14. ISAT Indosat Tbk 15. KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 16. KLBF Kalbe Farma Tbk 17. LSIP PP London Sumatera Tbk 18. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 19. PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 20. PNLF Panin Life Tbk 21. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 22. SMCB Holcim Indonesia Tbk 23. TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 24. UNTR United Tractors Tbk

Page 117: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

LAMPIRAN 2 DAFTAR HARGA SAHAM

PERUSAHAAN LQ-45 (Periode 2007-2009)

Astra Agro Lestari Tbk (AALI)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 12,600 13,200 28,000 30,200 9,800 22,750 Februari 13,200 12,550 30,200 31,600 22,750 22,300

Maret 12,550 12,600 31,600 25,850 22,300 21,650 April 12,600 15,750 25,850 23,700 21,650 21,050 Mei 15,750 15,100 23,700 26,450 21,050 21,500 Juni 15,100 13,750 26,450 29,550 21,500 19,300 Juli 13,750 15,350 29,550 21,900 19,300 16,850

Agustus 15,350 14,300 21,900 17,950 16,850 17,800 September 14,300 16,800 17,950 12,950 17,800 15,800

Oktober 16,800 22,500 12,950 6,050 15,800 14,100 November 22,500 25,450 6,050 8,450 14,100 12,850 Desember 25,450 28,000 8,450 9,800 12,850 10,900

Astra Internasional Tbk (ASII)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 14,000 14,850 27,300 27,250 10,550 13,000 Februari 14,850 14,050 27,250 27,850 13,000 11,300

Maret 14,050 13,200 27,850 24,250 11,300 14,250 April 13,200 14,400 24,250 20,000 14,250 18,000 Mei 14,400 16,400 20,000 21,000 18,000 20,800 Juni 16,400 16,900 21,000 19,250 20,800 23,800 Juli 16,900 18,750 19,250 22,550 23,800 29,300

Agustus 18,750 17,850 22,550 20,800 29,300 30,150 September 17,850 19,250 20,800 17,100 30,150 33,350

Oktober 19,250 25,600 17,100 9,350 33,350 31,300 November 25,600 25,000 9,350 10,200 31,300 32,350 Desember 25,000 27,300 10,200 10,550 32,350 34,700

Page 118: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 5,250 5,100 7,300 3,550 3,350 2,750 Februari 5,100 4,925 3,550 3,575 2,750 2,350

Maret 4,925 5,100 3,575 3,250 2,350 3,100 April 5,100 5,300 3,250 3,000 3,125 3,350 Mei 5,300 5,250 3,000 2,775 3,400 3,375 Juni 5,250 5,450 2,775 2,475 3,425 3,525 Juli 5,450 6,300 2,475 3,025 3,525 3,775

Agustus 6,300 6,000 3,025 3,175 3,775 4,250 September 6,000 6,150 3,175 3,150 4,275 4,625

Oktober 6,150 7,300 3,150 2,700 4,700 4,575 November 7,300 7,100 2,700 2,700 4,500 4,800 Desember 7,100 7,300 2,700 3,250 4,800 4,850

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 5,150 5,300 7,400 7,000 4,575 4,550 Februari 5,300 4,750 7,000 7,200 4,550 3,725

Maret 4,750 5,050 7,200 6,300 3,725 4,200 April 5,050 5,250 6,300 5,950 4,200 5,800 Mei 5,250 6,100 5,950 5,800 5,800 6,250 Juni 6,100 5,750 5,800 5,100 6,250 6,300 Juli 5,750 6,300 5,100 6,100 6,300 7,300

Agustus 6,300 6,250 6,100 5,850 7,300 7,600 September 6,250 6,600 5,850 5,400 7,600 7,500

Oktober 6,600 7,750 5,400 3,450 7,500 7,100 November 7,750 7,800 3,450 3,400 7,100 7,400 Desember 7,800 7,400 3,400 4,575 7,400 7,650

Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 6,800.00 5,900.00 8,000 7,200 3,150 2,275 Februari 6,000 5,750 7,200 7,650 2,250 2,625

Maret 5,800 6,550 7,250 6,900 2,625 3,125 April 6,550 6,450 6,800 5,700 2,450 3,125 Mei 6,350 7,000 5,750 5,700 3,125 3,750 Juni 7,050 6,900 5,700 4,700 3,850 4,825 Juli 6,900 8,450 4,700 5,550 4,825 4,825

Agustus 8,300 8,050 5,500 5,400 4,850 4,700 September 8,050 8,450 5,350 4,900 4,675 4,950

Oktober 8,400 8,650 4,950 2,600 4,975 4,550 November 8,850 8,300 2,725 2,625 4,425 4,425

Page 119: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Desember 8,400 8,000 2,600 3,100 4,350 4,550 Berlian Laju Tanker Tbk

(BLTA) Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 1,740 1,660 2,650 2,325 610 475 Februari 1,660 1,750 2,325 2,425 475 500

Maret 1,750 1,880 2,350 2,050 500 520 April 1,890 2,025 2,050 2,050 530 650 Mei 2,000 1,950 2,075 2,075 650 820 Juni 1,950 2,050 2,075 1,920 830 850 Juli 2,025 1,890 1,910 1,880 850 830

Agustus 1,880 1,550 1,860 1,760 830 740 September 1,550 1,950 1,750 1,330 740 790

Oktober 1,940 2,175 1,280 650 790 710 November 2,200 2,150 650 450 680 660 Desember 2,200 2,650 430 580 670 650

Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 2,900 2,575 3,500 3,325 2,100 1,820 Februari 2,600 2,325 3,375 3,275 1,820 1,740

Maret 2,350 2,500 3,200 3,150 1,740 2,175 April 2,500 3,075 3,200 2,875 2,225 2,775 Mei 3,075 3,250 2,900 2,900 2,750 2,975 Juni 3,275 3,125 2,900 2,600 3,025 3,175 Juli 3,125 3,525 2,625 2,975 3,150 4,175

Agustus 3,475 3,250 2,950 2,825 4,200 4,100 September 3,250 3,525 2,800 2,650 4,125 4,700

Oktober 3,525 3,775 2,550 1,560 4,725 4,675 November 3,850 3,550 1,600 1,490 4,500 4,450 Desember 3,600 3,500 1,500 2,025 4,400 4,700

Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 155 172 290 305 50 50 Februari 172 182 305 345 50 50

Maret 182 187 345 510 50 50 April 187 240 510 510 50 85 Mei 240 300 510 530 87 88 Juni 300 295 530 530 90 90 Juli 295 305 530 400 90 105

Agustus 305 270 400 345 106 132 September 270 300 345 245 132 131

Oktober 300 315 245 145 131 98 November 315 295 145 59 90 89

Page 120: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Desember 295 290 59 50 89 85

Bank Niaga Tbk (BNGA)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 920 900 900 710 495 425 Februari 900 770 720 760 415 395

Maret 770 740 740 750 400 470 April 740 840 750 680 480 700 Mei 830 870 680 960 730 690 Juni 870 820 960 960 700 620 Juli 830 940 960 960 620 700

Agustus 920 900 950 890 710 690 September 900 870 890 720 680 700

Oktober 870 860 720 470 690 680 November 870 850 500 420 660 730 Desember 850 900 420 495 710 710

Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 245 225 285 300 380 340 Februari 225 195 300 340 340 300

Maret 190 193 335 465 295 320 April 192 188 465 460 330 465 Mei 190 192 455 465 455 400 Juni 193 179 465 465 400 380 Juli 179 191 460 460 380 430

Agustus 190 202 460 460 430 390 September 200 235 420 310 395 395

Oktober 235 260 415 465 390 360 November 260 270 465 490 360 345 Desember 270 285 490 370 345 330

Bakrie Telecom Tbk (BTEL)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 245 255 420 365 51 50 Februari 260 285 365 375 50 52

Maret 285 290 365 340 52 51 April 290 290 345 285 50 109 Mei 290 425 285 270 110 135 Juni 430 410 270 265 140 130 Juli 410 445 265 245 130 138

Agustus 435 360 240 295 139 147

Page 121: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

September 355 400 295 250 147 141 Oktober 405 460 230 66 141 113

November 470 420 67 52 108 134 Desember 420 420 52 51 134 147

Bumi Resources Tbk (BUMI)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 900 1,080 6,000 6,400 960 510 Februari 1,080 1,210 6,400 7,700 510 770

Maret 1,210 1,330 7,700 6,200 760 820 April 1,330 1,380 6,200 6,650 820 1,480 Mei 1,380 1,750 6,650 8,050 1,500 1,960 Juni 1,750 2,275 8,050 8,200 2,000 1,860 Juli 2,275 2,700 8,200 6,750 1,860 2,800

Agustus 2,700 2,550 6,750 5,500 2,850 2,900 September 2,550 3,575 5,500 3,200 2,925 3,225

Oktober 3,575 4,800 3,200 2,175 3,225 2,375 November 4,800 5,650 2,175 1,010 2,200 2,350 Desember 5,650 6,000 1,010 910 2,325 2,425

Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 1,350 1,690 2,575 2,825 930 980 Februari 1,690 1,560 2,825 2,925 980 880

Maret 1,560 1,520 2,925 2,325 880 940 April 1,520 1,640 2,325 2,275 940 1,280 Mei 1,640 1,730 2,275 2,800 1,280 1,780 Juni 1,730 2,025 2,800 2,400 1,780 1,890 Juli 2,025 2,000 2,400 2,275 1,890 2,275

Agustus 2,000 1,860 2,275 2,250 2,275 2,500 September 1,860 1,930 2,250 1960 2,500 3,025

Oktober 1,930 2,200 1960 1090 3,025 3,075 November 2,200 2,525 1090 970 3,075 3,075 Desember 2,525 2,575 970 930 3,075 3,550

Indosat Tbk (ISAT)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 6,750 6,000 8,650 7,100 5,750 5,650 Februari 6,000 5,900 7,100 6,850 5,650 4,200

Maret 5,900 6,250 6,850 7,100 4,200 4,725 April 6,250 6,800 7,100 6,050 4,725 5,600 Mei 6,800 6,750 6,050 5,750 5,600 5,300 Juni 6,750 6,500 5,750 6,750 5,300 4,975 Juli 6,500 7,250 6,750 6,500 4,975 5,450

Agustus 7,250 7,200 6,500 6,150 5,450 5,250

Page 122: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

September 7,200 7,700 6,150 6,100 5,250 5,450 Oktober 7,700 8,700 6,100 5,300 5,450 5,150

November 8,700 8,300 5,300 5,100 5,150 4,850 Desember 8,300 8,650 5,100 5,750 4,850 4,725

Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 155 166 230 181 50 50 Februari 166 179 181 174 50 50

Maret 179 220 174 136 50 50 April 220 195 136 107 50 76 Mei 195 225 107 143 76 100 Juni 225 215 143 128 100 106 Juli 215 265 128 134 106 131

Agustus 265 220 134 119 131 127 September 220 285 119 92 127 133

Oktober 285 240 92 53 133 117 November 240 194 53 50 117 118 Desember 194 230 50 50 118 119

Kalbe Farma Tbk (KLBF)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 1,190 1,300 1,260 1,200 400 465 Februari 1,300 1,220 1,200 1,050 465 650

Maret 1,220 1,210 1,050 980 650 620 April 1,210 1,260 980 910 620 900 Mei 1,260 1,240 910 880 900 880 Juni 1,240 1,390 880 850 880 1,010 Juli 1,390 1,490 850 800 1,010 1,310

Agustus 1,490 1,360 800 750 1,310 1,270 September 1,360 1,330 750 650 1,270 1,330

Oktober 1,330 1,360 650 365 1,330 1,220 November 1,360 1,220 365 410 1,220 1,250 Desember 1,220 1,260 410 400 1,250 1,300

PP London Sumatera Tbk (LSIP)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 6,600 5,300 10,650 12,100 2,925 3,000 Februari 5,300 6,000 12,100 12,550 3,000 3,325

Maret 6,000 6,200 12,550 8,950 3,325 3,300 April 6,200 6,550 8,950 9,150 3,300 4,925 Mei 6,550 6,600 9,150 10,300 4,925 5,750

Page 123: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Juni 6,600 6,500 10,300 10,500 5,750 6,000 Juli 6,500 6,600 10,500 7,900 6,000 6,900

Agustus 6,600 6,500 7,900 5,750 6,900 7,800 September 6,500 6,950 5,750 3,550 7,800 7,650

Oktober 6,950 9,650 3,550 1,960 7,650 7,800 November 9,650 10,500 1,960 2,725 7,800 8,100 Desember 10,500 10,650 2,725 2,925 8,100 8,350

Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 11,600 9,400 15,350 13,400 1,860 2,200 Februari 9,400 8,950 13,400 13,800 2,200 1,900

Maret 8,950 9,350 13,800 14,150 1,900 2,150 April 9,350 10,500 14,150 12,100 2,150 2,600 Mei 10,500 10,250 12,100 14,000 2,600 2,875 Juni 10,250 9,450 14,000 13,000 2,875 3,150 Juli 9,450 9,250 13,000 12,200 3,150 3,500

Agustus 9,250 10,250 12,200 2,550 3,500 3,475 September 10,250 12,050 2,550 2,175 3,475 3,650

Oktober 12,050 14,000 2,175 1,400 3,650 3,625 November 14,000 16,900 1,400 1,840 3,625 3,650 Desember 16,900 15,350 1,840 1,860 3,650 3,900

Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 580 590 680 610 580 530 Februari 590 570 610 650 530 430

Maret 570 550 650 640 430 540 April 550 630 640 590 540 610 Mei 630 610 590 620 610 610 Juni 610 640 620 840 610 660 Juli 640 740 840 890 660 720

Agustus 740 670 890 930 720 730 September 670 700 930 760 730 860

Oktober 700 730 760 525 860 780 November 730 660 525 520 780 740 Desember 660 680 520 580 740 760

Panin Life Tbk (PNLF)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 165 177 195 158 83 75 Februari 177 156 158 164 75 59

Maret 156 169 164 149 59 67 April 169 168 149 170 67 79 Mei 168 168 170 160 79 103

Page 124: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Juni 168 205 160 210 103 110 Juli 205 205 210 210 110 114

Agustus 205 191 210 240 114 135 September 191 191 240 156 135 125

Oktober 191 215 156 81 125 130 November 215 194 81 80 130 165 Desember 194 195 80 83 165 156

Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 3,525 3,125 12,000 11,400 6,900 7,400 Februari 3,125 3,300 11,400 11,450 7,400 7,200

Maret 3,300 3,450 11,450 10,050 7,200 6,750 April 3,450 3,900 10,050 10,600 6,750 9,500 Mei 3,900 5,250 10,600 14,600 9,500 11,250 Juni 5,250 6,550 14,600 16,400 11,250 11,600 Juli 6,550 6,650 16,400 13,650 11,600 13,600

Agustus 6,650 5,750 13,650 14,500 13,600 13,000 September 5,750 6,550 14,500 9,350 13,000 14,100

Oktober 6,550 9,050 9,350 5,475 14,100 15,200 November 9,050 12,100 5,475 6,900 15,200 16,450 Desember 12,100 12,000 6,900 6,900 16,450 17,250

Holcim Indonesia Tbk (SMCB)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 670 650 1,560 1,380 630 580 Februari 650 660 1,380 1,200 580 550

Maret 660 720 1,200 910 550 700 April 720 760 910 900 700 1,000 Mei 760 950 900 1,110 1,000 1,100 Juni 950 1,010 1,110 1,120 1,100 1,450 Juli 1,010 1,030 1,120 1,160 1,450 1,260

Agustus 1,030 1,140 1,160 1,150 1,260 1,330 September 1,140 1,400 1,150 850 1,330 1,620

Oktober 1,400 1,650 850 445 1,620 1,500 November 1,650 1,750 445 435 1,500 1,550 Desember 1,750 1,560 435 630 1,550 1,630

Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 10,100 9,450 10,150 9,250 6,900 6,300 Februari 9,450 8,900 9,250 9,800 6,300 6,300

Page 125: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Maret 8,900 9,850 9,800 9,650 6,300 7,550 April 9,850 10,500 9,650 8,850 7,550 7,850 Mei 10,500 9,550 8,850 8,100 7,850 7,450 Juni 9,550 9,850 8,100 7,300 7,450 7,500 Juli 9,850 11,200 7,300 7,700 7,500 8,950

Agustus 11,200 10,850 7,700 8,000 8,950 8,400 September 10,850 11,000 8,000 7,150 8,400 8,650

Oktober 11,000 10,750 7,150 5,400 8,650 8,400 November 10,750 10,150 5,400 5,850 8,400 9,000 Desember 10,150 10,150 5,850 6,900 9,000 9,450

United Tractors Tbk (UNTR)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan Open Close Open Close Open Close

Januari 6,550 6,750 10,900 13,300 4,400 5,050 Februari 6,750 6,950 13,300 13,250 5,050 5,350

Maret 6,950 7,400 13,250 12,550 5,350 6,750 April 7,400 7,900 12,550 12,050 6,750 9,000 Mei 7,900 7,550 12,050 14,450 9,000 10,150 Juni 7,550 8,250 14,450 12,150 10,150 9,950 Juli 8,250 8,600 12,150 11,400 9,950 12,950

Agustus 8,600 8,100 11,400 10,350 12,950 13,500 September 8,100 8,200 10,350 9,450 13,500 15,600

Oktober 8,200 10,950 9,450 3,150 15,600 15,000 November 10,950 11,250 3,150 3,975 15,000 14,950 Desember 11,250 10,900 3,975 4,400 14,950 15,500

Page 126: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

LAMPIRAN 3 DAFTAR HASIL PERHITUNGAN RETURN SAHAM

PERUSAHAAN LQ-45 (Periode 2007-2009)

Astra Agro Lestari Tbk (AALI)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari 0.0476 0.0786 1.3214 Februari (0.0492) 0.0464 (0.0198)

Maret 0.0040 (0.1820) (0.0291) April 0.2500 (0.0832) (0.0277) Mei (0.0413) 0.1160 0.0214 Juni (0.0894) 0.1172 (0.1023) Juli 0.1164 (0.2589) (0.1269)

Agustus (0.0684) (0.1804) 0.0564 September 0.1748 (0.2786) (0.1124)

Oktober 0.3393 (0.5328) (0.1076) November 0.1311 0.3967 (0.0887) Desember 0.1002 0.1598 (0.1518)

Return Rata-Rata 0.0763 (0.0501) 0.0527

Astra Internasional Tbk (ASII)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari 0.0607 (0.0018) 0.2322 Februari (0.0539) 0.0220 (0.1308)

Maret (0.0605) (0.1293) 0.2611 April 0.0909 (0.1753) 0.2632 Mei 0.1389 0.0500 0.1556 Juni 0.0305 (0.0833) 0.1442 Juli 0.1095 0.1714 0.2311

Agustus (0.0480) (0.0776) 0.0290 September 0.0784 (0.1779) 0.1061

Oktober 0.3299 (0.4532) (0.0615) November (0.0234) 0.0909 0.0335 Desember 0.0920 0.0343 0.0726

Return Rata-Rata 0.0621 (0.0608) 0.1114

Page 127: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari (0.0286) (0.5137) (0.1791) Februari (0.0343) 0.0070 (0.1455)

Maret 0.0355 (0.0909) 0.3191 April 0.0392 (0.0769) 0.0720 Mei (0.0094) (0.0750) (0.0074) Juni 0.0381 (0.1081) 0.0292 Juli 0.1560 0.2222 0.0709

Agustus (0.0476) 0.0496 0.1258 September 0.0250 (0.0079) 0.0819

Oktober 0.1870 (0.1429) (0.0266) November (0.0274) - 0.0667 Desember 0.0282 0.2037 0.0104

Return Rata-Rata 0.0301 (0.0444) 0.0348

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari 0.0291 (0.0541) (0.0055) Februari (0.1038) 0.0286 (0.1813)

Maret 0.0632 (0.1250) 0.1275 April 0.0396 (0.0556) 0.3810 Mei 0.1619 (0.0252) 0.0776 Juni (0.0574) (0.1207) 0.0080 Juli 0.0957 0.1961 0.1587

Agustus (0.0079) (0.0410) 0.0411 September 0.0560 (0.0769) (0.0132)

Oktober 0.1742 (0.3611) (0.0533) November 0.0065 (0.0145) 0.0423 Desember (0.0513) 0.3456 0.0338

Return Rata-Rata 0.0338 (0.0253) 0.0514

Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari (0.1324) (0.1000) (0.2778) Februari (0.0417) 0.0625 0.1667

Maret 0.1293 (0.0483) 0.1905 April (0.0153) (0.1618) 0.2755 Mei 0.1024 (0.0087) 0.2000 Juni (0.0213) (0.1754) 0.2532 Juli 0.2246 0.1809 -

Agustus (0.0301) (0.0182) (0.0309) September 0.0497 (0.0841) 0.0588

Oktober 0.0298 (0.4747) (0.0854) November (0.0621) (0.0367) -

111

Page 128: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Desember (0.0476) 0.1923 0.0460 Return Rata-Rata 0.0154 (0.0560) 0.0664

Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari (0.0460) (0.1226) (0.2213) Februari 0.0542 0.0430 0.0526

Maret 0.0743 (0.1277) 0.0400 April 0.0714 - 0.2264 Mei (0.0250) - 0.2615 Juni 0.0513 (0.0747) 0.0241 Juli (0.0667) (0.0157) (0.0235)

Agustus (0.1755) (0.0538) (0.1084) September 0.2581 (0.2400) 0.0676

Oktober 0.1211 (0.4922) (0.1013) November (0.0227) (0.3077) (0.0294) Desember 0.2045 0.3488 (0.0299)

Return Rata-Rata 0.0416 (0.0869) 0.0132

Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari (0.1121) (0.0500) (0.1333) Februari (0.1058) (0.0296) (0.0440)

Maret 0.0638 (0.0156) 0.2500 April 0.2300 (0.1016) 0.2472 Mei 0.0569 - 0.0818 Juni (0.0458) (0.1034) 0.0496 Juli 0.1280 0.1333 0.3254

Agustus (0.0647) (0.0424) (0.0238) September 0.0846 (0.0536) 0.1394

Oktober 0.0709 (0.3882) (0.0106) November (0.0779) (0.0688) (0.0111) Desember (0.0278) 0.3500 0.0682

Return Rata-Rata 1.1763 (0.0308) 0.0782

Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari 0.1097 0.0517 - Februari 0.0581 0.1311 -

Maret 0.0275 0.4783 - April 0.2834 - 0.7000 Mei 0.2500 0.0392 0.0115 Juni (0.0167) - - Juli 0.0339 (0.2453) 0.1667

Agustus (0.1148) (0.1375) 0.2453 September 0.1111 (0.2899) (0.0076)

Oktober 0.0500 (0.4082) (0.2519)

Page 129: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

November (0.0635) (0.5931) (0.0111) Desember (0.0169) (0.1525) (0.0449)

Return Rata-Rata 0.0593 (0.0938) 0.0673 Bank Niaga Tbk

(BNGA) Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari (0.0217) (0.2111) (0.1414) Februari (0.1444) 0.0556 (0.0482)

Maret (0.0390) 0.0135 0.1750 April 0.1351 (0.0933) 0.4583 Mei 0.0482 0.4118 (0.0548) Juni (0.0575) - (0.1143) Juli 0.1325 - 0.1290

Agustus (0.0217) (0.0632) (0.0282) September (0.0333) (0.1910) 0.0294

Oktober (0.0115) (0.3472) (0.0145) November (0.0230) (0.1600) 0.1061 Desember 0.0588 0.1786 -

Return Rata-Rata 0.0019 (0.0339) 0.0414

Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari (0.0816) 0.0526 (0.1053) Februari (0.1333) 0.1333 (0.1176)

Maret 0.0158 0.3881 0.0847 April (0.0208) (0.0108) 0.4091 Mei 0.0105 0.0220 (0.1209) Juni (0.0725) - (0.0500) Juli 0.0670 - 0.1316

Agustus 0.0632 - (0.0930) September 0.1750 (0.2619) -

Oktober 0.1064 0.1205 (0.0769) November 0.0385 0.0538 (0.0417) Desember 0.0556 (0.2449) (0.0435)

Return Rata-Rata 0.0186 0.0211 (0.0020)

Bakrie Telecom Tbk (BTEL)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari 0.0408 (0.1310) (0.0196) Februari 0.0962 0.0274 0.0400

Maret 0.0175 (0.0685) (0.0192) April - (0.1739) 1.1800 Mei 0.4655 (0.0526) 0.2273 Juni (0.0465) (0.0185) (0.0714) Juli 0.0854 (0.0755) 0.0615

Agustus (0.1724) 0.2292 0.0576 September 0.1268 (0.1525) (0.0408)

Page 130: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Oktober 0.1358 (0.7130) (0.1986) November (0.1064) (0.2239) 0.2407 Desember - (0.0192) 0.0970

Return Rata-Rata 0.0536 (1.3721) 0.1295 Bumi Resources Tbk

(BUMI) Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari 0.2000 0.0667 (0.4688) Februari 0.1204 0.2031 0.5098

Maret 0.0992 (0.1948) 0.0789 April 0.0376 0.0726 0.8049 Mei 0.2681 0.2105 0.3067 Juni 0.3000 0.0186 (0.0700) Juli 0.1868 (0.1768) 0.5054

Agustus (0.0556) (0.1852) 0.0175 September 0.4020 (0.4182) 0.1026

Oktober 0.3427 (0.3203) (0.2636) November 0.1771 (0.5356) 0.0682 Desember 0.0619 (0.0990) 0.0430

Return Rata-Rata 0.1783 (0.1132) 0.1362

Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari 340 250 (0.0510) Februari (130) 100 0.1136

Maret (40) (600) (0.0638) April 120 (50) (0.2656) Mei 90 525 (0.2809) Juni 295 (400) (0.0582) Juli (25) (125) (0.1692)

Agustus (140) (25) (0.0900) September 70 (290) (0.1736)

Oktober 270 (870) (0.0163) November 325 (120) - Desember 50 (40) (0.1338)

Return Rata-Rata 102.0833 (137.0833) (0.0991)

Indosat Tbk (ISAT)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari (0.1111) (0.1792) (0.0174) Februari (0.0167) (0.0352) (0.2566)

Maret 0.0593 0.0365 0.1250 April 0.0880 (0.1479) 0.1852 Mei (0.0074) (0.0496) (0.0536) Juni (0.0370) 0.1739 (0.0613) Juli 0.1154 (0.0370) 0.0955

Agustus (0.0069) (0.0538) (0.0367)

Page 131: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

September 0.0694 (0.0081) 0.0381 Oktober 0.1299 (0.1311) (0.0550)

November (0.0460) (0.0377) (0.0583) Desember 0.0422 0.1275 (0.0258)

Return Rata-Rata 0.0233 (0.0285) (0.0101) Kawasan Industri Jababeka Tbk

(KIJA) Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari 0.0710 (0.2130) - Februari 0.0783 (0.0387) -

Maret 0.2291 (0.2184) - April (0.1136) (0.2132) 0.5200 Mei 0.1538 0.3364 0.3158 Juni (0.0444) (0.1049) 0.0600 Juli 0.2326 0.0469 0.2358

Agustus (0.1698) (0.1119) (0.0305) September 0.2955 (0.2269) 0.0472

Oktober (0.1579) (0.4239) (0.1203) November (0.1917) (0.0566) 0.0085 Desember 0.1856 - 0.0085

Return Rata-Rata 0.0474 (0.1020) 0.0871

Kalbe Farma Tbk (KLBF)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari 0.0924 (0.0476) 0.1625 Februari (0.0615) (0.1250) 0.3978

Maret (0.0082) (0.0667) (0.0462) April 0.0413 (0.0714) 0.4516 Mei (0.0159) (0.0330) (0.0222) Juni 0.1210 (0.0341) 0.1477 Juli 0.0719 (0.0588) 0.2970

Agustus (0.0872) (0.0625) (0.0305) September (0.0221) (0.1333) 0.0472

Oktober 0.0226 (0.4385) (0.0827) November (0.1029) 0.1233 0.0246 Desember 0.0328 (0.0244) 0.0400

Return Rata-Rata 0.0070 (0.0810) 0.1156

PP London Sumatera Tbk (LSIP)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari (0.1970) 0.1362 0.0256 Februari 0.1321 0.0372 0.1083

Maret 0.0333 (0.2869) (0.0075) April 0.0565 0.0223 0.4924 Mei 0.0076 0.1257 0.1675 Juni (0.0152) 0.0194 0.0435 Juli 0.0154 (0.2476) 0.1500

Page 132: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Agustus (0.0152) (0.2722) 0.1304 September 0.0692 (0.3826) (0.0192)

Oktober 0.3885 (0.4479) 0.0196 November 0.0881 0.3903 0.0385 Desember 0.0143 0.0734 0.0309

Return Rata-Rata 0.0481 (0.0694) 0.0983 Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

(PGAS) Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari (0.1897) (0.1270) 0.1828 Februari (0.0479) 0.0299 (0.1364)

Maret 0.0447 0.0254 0.1316 April 0.1230 (0.1449) 0.2093 Mei (0.0238) 0.1570 0.1058 Juni (0.0780) (0.0714) 0.0957 Juli (0.0212) (0.0615) 0.1111

Agustus 0.1081 (0.7910) (0.0071) September 0.1756 (0.1471) 0.0504

Oktober 0.1618 (0.3563) (0.0068) November 0.2071 0.3143 0.0069 Desember (0.0917) 0.0109 0.0685

Return Rata-Rata 0.0307 (0.0968) 0.0676

Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari 0.0172 (0.1029) (0.0862) Februari (0.0339) 0.0656 (0.1887)

Maret (0.0351) (0.0154) 0.2558 April 0.1455 (0.0781) 0.1296 Mei (0.0317) 0.0508 - Juni 0.0492 0.3548 0.0820 Juli 0.1563 0.0595 0.0909

Agustus (0.0946) 0.0449 0.0139 September 0.0448 (0.1828) 0.1781

Oktober 0.0429 (0.3092) (0.0930) November (0.0959) (0.0095) (0.0513) Desember 0.0303 0.1154 0.0270

Return Rata-Rata 0.0162 (0.0006) 0.0298

Panin Life Tbk (PNLF)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari 0.0727 (0.1897) (0.0964) Februari (0.1186) 0.0380 (0.2133)

Maret 0.0833 (0.0915) 0.1356 April (0.0059) 0.1409 0.1791 Mei - (0.0588) 0.3038 Juni 0.2202 0.3125 0.0680

Page 133: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Juli - - 0.0364 Agustus (0.0683) 0.1429 0.1842

September - (0.3500) (0.0741) Oktober 0.1257 (0.4808) 0.0400

November (0.0977) (0.0123) 0.2692 Desember 0.0052 0.0375 (0.0545)

Return Rata-Rata 0.0180 (0.0426) 0.0648 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

(PTBA) Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari (0.1135) (0.0500) 0.0725 Februari (0.0638) 0.0044 (0.0270)

Maret 0.1040 (0.1223) (0.0625) April 0.1818 0.0547 0.4074 Mei 0.5217 0.3774 0.1842 Juni 0.6795 0.1233 0.0311 Juli 0.2667 (0.1677) 0.1724

Agustus (0.1221) 0.0623 (0.0441) September (0.0150) (0.3552) 0.0846

Oktober 0.5739 (0.4144) 0.0780 November 0.8473 0.2603 0.0822 Desember 0.3260 - 0.0486

Return Rata-Rata 0.2655 (0.0189) 0.0856

Holcim Indonesia Tbk (SMCB)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari (0.0299) (0.1154) (0.0794) Februari 0.0154 (0.1304) (0.0517)

Maret 0.0909 (0.2417) 0.2727 April 0.0556 (0.0110) 0.4286 Mei 0.2500 0.2333 0.1000 Juni 0.0632 0.0090 0.3182 Juli 0.0198 0.0357 (0.1310)

Agustus 0.1068 (0.0086) 0.0556 September 0.2281 (0.2609) 0.2180

Oktober 0.1786 (0.4765) (0.0741) November 0.0606 (0.0225) 0.0333 Desember (0.1086) 0.4483 0.0516

Return Rata-Rata 0.0775 (0.0450) 0.0952

Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari (0.0644) (0.0887) (0.0870) Februari (0.0582) 0.0595 -

Maret 0.1067 (0.0153) 0.1984 April 0.0660 (0.0829) 0.0397 Mei (0.0905) (0.0847) (0.0510)

Page 134: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Juni 0.0314 (0.0988) 0.0067 Juli 0.1371 0.0548 0.1933

Agustus (0.0313) 0.0390 (0.0615) September 0.0138 (0.1063) 0.0298

Oktober (0.0227) (0.2448) (0.0289) November (0.0558) 0.0833 0.0714 Desember - 0.1795 0.0500

Return Rata-Rata 0.0027 (0.0254) 0.0301 United Tractors Tbk

(UNTR) Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Bulan

Return Saham Return Saham Return Saham Januari 0.0305 0.2202 0.1477 Februari 0.0296 (0.0038) 0.0594

Maret 0.0647 (0.0528) 0.2617 April 0.0676 (0.0398) 0.3333 Mei (0.0443) 0.1992 0.1278 Juni 0.0927 (0.1592) (0.0197) Juli 0.0424 (0.0617) 0.3015

Agustus (0.0581) (0.0921) 0.0425 September 0.0123 (0.0870) 0.1556

Oktober 0.3354 (0.6667) (0.0385) November 0.0274 0.2619 (0.0033) Desember (0.0311) 0.1069 0.0368

Return Rata-Rata 0.0474 (0.0312) 0.1171

Page 135: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

LAMPIRAN 4 DAFTAR HASIL PERHITUNGAN DIVIDEND PAYOUT RATIO PERUSAHAAN LQ-45

(Periode 2007-2009)

Nama Perusahaan

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

AALI -1.90939 -0.05563 -3.25253 ASII 0.099357 0.383209 0

BBCA 0.325397 0.42684 0.193761 BBRI 0 0 0

BDMN 0.496671 0.299528 0 BLTA 0.273988 0.014728 0 BMRI 0.887998 0.348444 0.087379 BNBR 0 0 0 BNGA 0.497681 0.450053 0 BNII 0.842548 0 0 BTEL 0 0 0 BUMI 0.20105 0.138938 0 INDF 0.414218 0.398947 0 ISAT 0 0.5 0 KIJA 0 0 0 KLBF 0.143906 0.179598 0 LSIP 0 0.305999 0

PGAS 0 1.512319 0.055078 PNBN 0 0 0 PNLF 0 0 0 PTBA 0.500015 0 0.069024 SMCB 0 0 0 TLKM 0.714387 0.56371 0.057768 UNTR 0 0.262575 0.359244

LAMPIRAN 5

Page 136: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

DATA EARNING PER SHARE

(EPS) PERUSAHAAN LQ-45

Nama

Perusahaan Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

AALI 346.39 28 181.56 ASII 1,610.35 2,270.30 1,754.79

BBCA 364.17 234.28 206.44 BBRI 392.77 483.43 430.05

BDMN 420.6 303.21 162.87 BLTA 182.49 339.48 9.79 BMRI 209.46 254.13 220.42 BNBR 8.28 -169.17 0.43 BNGA 62.53 28.33 48.14 BNII 8.32 9.6 1.29 BTEL 7.61 4.8 3.42 BUMI 382.99 364.19 179.72 INDF 103.81 117.81 179.47 ISAT 375.79 345.7 266.82 KIJA 2.24 -4.53 3.14 KLBF 69.49 69.6 60.62 LSIP 413.34 679.74 358.59

PGAS 346.39 27.6 181.56 PNBN 42.17 34.49 25.95 PNLF 18.58 15.28 8.04 PTBA 329.93 141.18 967.05 SMCB 22.11 36.83 116.89 TLKM 637.75 526.76 461.33 UNTR 523.58 799.77 890.76

Page 137: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

LAMPIRAN 6

DATA DIVIDEND CASH PERUSAHAAN LQ-45

Nama

Perusahaan Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

AALI -661.393 -1.54 -590.529 ASII 160.00 870.00 -

BBCA 118.5 100 40 BBRI - - -

BDMN 208.9 90.82 - BLTA 50 5 - BMRI 186 88.55 19.26 BNBR - - - BNGA 31.12 12.75 - BNII 7.01 - - BTEL - - - BUMI 77 50.6 - INDF 43 47 - ISAT - 172.85 - KIJA - - - KLBF 10 12.5 - LSIP - 208 -

PGAS - 41.74 10 PNBN - - - PNLF - - - PTBA 164.97 - 66.75 SMCB - - - TLKM 455.6 296.94 26.65 UNTR - 210 320

Page 138: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

LAMPIRAN 7

DATA SUE (Standardized Unexpected Earnings)

PERUSAHAAN LQ-45

Nama

Perusahaan

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

AALI 36.26881 1.048545 27.78649 ASII 16356.24 15791.81 19789.55

BBCA 5528.099 3021.587 3745.255 BBRI 4324.351 5322.506 4734.799

BDMN 3442.489 3453.709 2648.456 BLTA 1963.292 4956.464 145.0723 BMRI 35.13659 247.993 301.282 BNBR 91.16181 -1862.54 4.734248 BNGA 834.5456 413.9516 1279.052 BNII 103.6023 759.2228 102.0206 BTEL 8.996357 5.674443 4.043041 BUMI 1941.817 1990.047 1140.506 INDF 0.506731 0.590061 1.495526 ISAT 39617.61 18222.69 28129.47 KIJA 79.36761 -160.507 111.2564 KLBF 1072.309 1029.229 1092.677 LSIP 4802.299 5480.807 4166.199

PGAS 4015.628 -163.922 1988.86 PNBN 2886.1 2360.484 1776.009 PNLF 793.6693 652.7054 343.4392 PTBA 1146.701 981.3968 6258.333 SMCB 289.5889 482.3862 1530.984 TLKM 6563.79 8281.582 15663.73 UNTR 7056.858 7948.972 7692.754

Page 139: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

LAMPIRAN 8

HASIL UJI REGRESI BERGANDA

(Multiple Linear Regression Analysis)

Regression

Descriptive Statistics

5.5722 2.66727 45-2.815431 1.4998359 454.153014 1.9610845 45

SUE_YRS_X1DIV_X2

Mean Std. Deviation N

Correlations

1.000 -.195 .350-.195 1.000 .310.350 .310 1.000

. .100 .009.100 . .019.009 .019 .

45 45 4545 45 4545 45 45

SUE_YRS_X1DIV_X2SUE_YRS_X1DIV_X2SUE_YRS_X1DIV_X2

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

SUE_Y RS_X1 DIV_X2

Variables Entered/Removedb

DIV_X2,RS_X1

a . Enter

Model1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: SUE_Yb.

Page 140: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

a Predictors: (Constant), DIV_X2, RS_X1 b Dependent Variable: SUE_Y ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 70.072 2 35.036 6.057 .005(a) Residual 242.958 42 5.785 Total 313.030 44

a Predictors: (Constant), DIV_X2, RS_X1 b Dependent Variable: SUE_Y

Change Statistics Durbin-Watson

R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

.224 6.057 2 42 .005 1.803

Model Summaryb

.473a .224 .187 2.40515 .224 6.057 2 42 .005 1.803Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change

Change StatisticsDurbin-Watson

Predictors: (Constant), DIV_X2, RS_X1a.

Dependent Variable: SUE_Yb.

Coefficientsa

1.332 1.285 1.036 .306-.596 .254 -.335 -2.344 .024 .904 1.106.617 .194 .454 3.172 .003 .904 1.106

(Constant)RS_X1DIV_X2

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: SUE_Ya.

Page 141: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Collinearity Diagnosticsa

2.690 1.000 .01 .02 .02.260 3.216 .00 .40 .29.050 7.317 .99 .57 .69

Dimension123

Model1

EigenvalueCondition

Index (Constant) RS_X1 DIV_X2Variance Proportions

Dependent Variable: SUE_Ya.

Residuals Statisticsa

1.4287 7.3332 5.5722 1.26196 45-6.77322 5.07402 .00000 2.34985 45

-3.283 1.395 .000 1.000 45-2.816 2.110 .000 .977 45

Predicted ValueResidualStd. Predicted ValueStd. Residual

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: SUE_Ya.

3210-1-2-3

Regression Standardized Residual

20

15

10

5

0

Freq

uenc

y

Mean = 2.77E-16Std. Dev. = 0.977N = 45

Dependent Variable: SUE_Y

Histogram

Page 142: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expe

cted C

um Pr

ob

Dependent Variable: SUE_Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

210-1-2-3-4

Regression Standardized Predicted Value

3

2

1

0

-1

-2

-3

Regr

essi

on S

tand

ardi

zed

Resi

dual

Dependent Variable: SUE_Y

Scatterplot

Page 143: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

LAMPIRAN 9

HASIL INDEPENDENT SAMPLE T TEST

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

SUE

N 70

Mean 5.3017 Normal Parametersa

Std. Deviation 2.39520

Absolute .096

Positive .040

Most Extreme Differences

Negative -.096

Kolmogorov-Smirnov Z .801

Asymp. Sig. (2-tailed) .543

a. Test distribution is Normal.

Group Statistics

Group N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Positif Suprise Earning 68 5.4801 2.18592 .26508SUE

Negatif Suprise Earning 2 -.719 .11610 .08210

Page 144: Chandra Devi Ridhmadanthia-feb

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t Df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

Lower Upper

Equal variances

assumed 2.901 .093 4.010 68 .000 6.24196 1.55670 3.13562 9.34831

SUE

Equal variances not

assumed

22.493 49.782 .000 6.24196 .27750 5.68452 6.79941