Dasmen Devi b

34
TUGAS INDIVIDU DASAR-DASAR MANAJEMEN MANAJEMEN OPERASIONAL Disusun oleh NAMA : DEVI ARIASTUTI YUSRI NIM : L21112258 JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

description

dasmen

Transcript of Dasmen Devi b

Page 1: Dasmen Devi b

TUGAS INDIVIDU

DASAR-DASAR MANAJEMEN

MANAJEMEN OPERASIONAL

Disusun oleh

NAMA : DEVI ARIASTUTI YUSRI

NIM : L21112258

JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: Dasmen Devi b

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Setiap individu dalam organisasi membuat keputusan. Para

manajer puncak, sebagai contoh menentukan tujuan organisasi mereka,

produk atau jasa apa yang akan di produksi, bagaimana sebaiknya

mengorganisasikan dan mengkoordinasikan unit kegiatan dan

sebagainya, termasuk manajer tingkat menengah atau bawah tergantung

pada kewenangannya masing-masing.

Kualitas keputusan manjerial merupakan ukuran dari efektifitas manager.

Proses pengambilan keputusan adalah bagaimana perilaku dan pola

komunikasi manusia sebagai individu dan sebagai anggota kelompok

dalam struktur organisasi salah satu pentingnya adalah pengambilan

keputusan

Page 3: Dasmen Devi b

BAB II

PEMBAHASAN

MANAJEMEN PRODUKSI

Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan suatu

manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan keputusan dalam

upaya pengaturan dan pengkoordinasian penggunaan sumber daya dari

kegiatan produksi yang dikenal sebagai manajemen produksi atau

manajemen operasional. Berikut ini adalah definisi manajemen operasi

dan produksi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain :

Menurut Jay Heizer dan Barry Render manajemen operasi adalah

serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk

barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.

Menurut Pangestu Subagyo, manajemen operasi adalah penerapan

ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi

agar dapat dilakukan secara efisien.

Menurut Eddy Herjanto manajemen operasi dan produksi dapat

diartikan sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif

menggunakan fungsi fungsi manajemen untuk mengintegrasikan

berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai

tujuan.

Dari definisi definisi yang telah dikemukakan diatas, dapat

disimpulkan bahwa manajemen operasi dan produksi merupakan

serangkaian proses dalam menciptakan barang dan jasa atau kegiatan

mengubah bentuk dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu

barang dan jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan

manusia.

Pada umumnya, suatu sistem produktif adalah proses pengubahan

masukan-masukan sumber daya menjadi barang-barang dan jasa .

Masukan –masukan ke dalam sistem ini adalah barang mentah, tenaga

Page 4: Dasmen Devi b

kerja, modal ,energi, dan informasi diubah menjadi barang atau jasa oleh

teknologi proses yang menjadi metode untuk proses transformasi.

Sedangkan, informasi umpan balik digunakan untuk mengawasi

teknologi proses atau masukan-masukan. Infosmasi umpan balik perlu

digunakan untuk menyesuaikan terus menerus campuran masukan-

masukandan teknologi yang diperlukan untuk menghasilkan keluaran-

keluaran tetentu.

Manajemen operasi dapat juga didefinisikan sebagai pelaksan

kegiatan-kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan,

perancangan, pembaharuan, pengoperasian dan pengawasan sistem

produktif. Kegiatan tersebut dapat dibedakan atas dasar frekuensi relatif

terjadinya, dan kegiatan-kegiatan pemilihan, perancangan, pembaharuan

pada umumnya terjadi dengan frekuensi lebih jarang daraipada kegiatan

pengoperasian dan pengawasan. Oleh karena itu dapat dibedakan

sebagai ke kegiatan-kegiatan periodik untuk kelompok peratama dan terus

menerus untuk kelompok lainnya.

Fungsi Dan Sistem Produksi Dan Operasi

            Manajemen Produksi dan Operasi tidak hanya manajemen pabrik

manufaktur. Dalam pembahasan Manajemen Produksi dan Operasi, di

samping menyangkut pembahasan organisasi pabrik manufaktur, juga

menyangkut pembahasan organisasi jasa, seperti perbankan, rumah sakit

dan jasa transportasi. Perusahaan atau organisasi jasa,, pertumbuhannya

sangat pesat, dan dari hasil-hasil penemuan dapatlah diketahui bahwa

teknik-teknik Manajemen Produksi dan Operasi dapat dipergunakan

secara efektif untuk mengurangi biaya dan memperbaiki hasil jasa yang

ditawarkan atau dijual. Dalam kegiatan produksi dan operasi tercakup

seluruh proses yang mengubah masukan (inputs) dan menggunakan

sumber-sumber daya untuk menghasilkan keluaran (output) yang berupa

barang atau jasa.

            Dalam suatu kegiatan produksi dan operasi, Manajer Produksi dan

Page 5: Dasmen Devi b

Operasi harus mampu membina dan mengendalikan arus masukan

(inputs) dan keluaran (outputs), serta mengelola penggunaan sumber-

sumber daya yang dimiliki. Agar kegiatan dan fungsi produksi dan operasi

dapat lebih efektif, maka para manajer harus mampu mendeteksi

masalah-masalah penting serta mampu mengendalikan dan mengawai

sumber-sumber daya yang sangat terbatas. Manajer produksi dan operasi

harus dapat merencanakan secara efektif penggunaan sumber-sumber

daya yang sangat terbatas, memperkirakan dampak pada sasaran dan

mengorganisasikan pengimplementasian dari rencana. Berdasarkan

rencana yang disusun maka keputusan-keputusan yang lebih terinci harus

dibuat, seperti besarnya partai (batch) dari produk untuk macam-macam

yang berbeda, waktu-waktu lembur dan variabel-variabel tenaga kerja

yang lain, prosedur pengendalian mutu, pemesanan bahan dan banyak

prosedur-prosedur lain yang harus diterapkan atau diimplementasikan.

Rencana tidak harus selalu diikuti ketidak tepatan peramalan atau

prakiraan penjualan serta banyak alasan-alasan lain.

            Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan

mengenai fungsi produksi dan operasi, serta sistem transformasi yang

dipergunakan. Dari uraian ini terdapat tiga pengertian yang penting

mendukung pelaksanaan kegiatan Manajemen Produksi dan Operasi,

yaitu fungsi, sistem dan keputusan

            Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer

produksi dan operasi  bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau

fungsi dalam organisasi yang menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah

produksi dan operasi dipergunakan untuk menunjukkan fungsi yang

menghasilkan barang atau jasa. Sehingga produksi atau operasi sama

halnya dengan pemasaran dan keuangan atau pembelanjaan sebagai

salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan salah satu fungsi

bisnis.

            Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan

sistem transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian

sistem ini tidak hanya pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi

Page 6: Dasmen Devi b

yang lebih penting lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan dan

penganalisisan operasi produksi, yang terdapat dalam proses

pengkonversian di dalam persahaan. Dalam hal kita berbicara tentang

sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait dengan bidang-

bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.

            Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di

dalam manajemen prosuksi dan operasi adalah pengambilan keputusan.

Oleh karena seluruh manajer bertugas dan tidak terlepas dengan hal

pengambilan keputusan, maka penekanan utama dalam pembahasan

manajemen produksi dan operasi adalah proses pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi dan operasi, terdapat

di dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu.

MANAJEMEN PEMASARAN

Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan

pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis,

perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program

yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara

pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk

mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses

perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan

(Actuating) dan pengawasan.

Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang

dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan

perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses

pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan

tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus

juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan

usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang

lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).

Page 7: Dasmen Devi b

Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan,

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang

bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan

maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).

Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan

faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui

adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan

falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran".

Konsep Pemasaran

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan,

permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi

dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan

antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu

keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan

adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap

kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan

adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan

kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran

serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan

efisien dibandingkan para pesaing.

Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:

1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.

2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang

dapat dibuat.

3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.

4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)

5. Andalah yang menentukan (United Airlines)

6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai

uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC.

Page 8: Dasmen Devi b

Penney).

Strategi Pemasaran

Hellriegel D &Slocum JW mengemukakan 2 jenis strategi pemasaran,

yaitu :

1.    Market penetration strategy, yang berupaya untuk meningkatkan

pemasaran pada pasar yang sekarang ada melalui produk yang sekarang

telah ada pula. Kegiatan yang dilakukan meliputi upaya meningkatkan

jumlah pembelian dari produk, mencoba menarik konsumen yang

sekarang menggunakan produk dari kompetitor/pesaing atau malahan

sekaligus membeli kompetitor tersebut.

2.    Market development strategy yaitu upaya mencari pasar baru dari

produk yang sudah ada. Tiga kegiatan utama mencari pasar baru ini

adalah menemukan pasar secara geografis (contoh : buka cabang di

daerah lain), menemukan target market baru (contoh : video yang tadinya

untuk presentasi ilmiah kemudian dipasarkan untuk hiburan dalam rumah

tangga) serta menemukan penggunaan baru dari produk yang ada

(misalnya mobil niaga diubah menjadi mobil keluarga).

Fungsi manajemen pemasaran

Fungsi manajemen pemasaran meliputi riset konsumen, pengembangan

produk, komunikasi-promosi, distribusi, penetapan harga dan pemberian

service. Semua kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui, melayani,

memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen.

ARTI  FUNGSI  MANAJEMEN  PEMASARAN

Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,

mengimplementasikan( yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan,

mengarahkan, mengkoordinir ) serta mengawasi atau mengendalikan

Page 9: Dasmen Devi b

kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan

organisasi secara efesien dan efektif.  Di dalam fungsi manajemen

pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk

mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat

diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa

besar

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu

ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber

daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu  secara efisien dan efektif

serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal)

bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.

MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah

manusia- bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya

bisnis.

Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

(MSDM) menurut para ahli:

1.    Menurut Melayu SP. Hasibuan.

MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan

tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan

perusahaan, karyawan dan masyarakat.

2.    Menurut Henry Simamora

MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian,

pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota

organisasi atau kelompok bekerja.

MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan,

penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir,

Page 10: Dasmen Devi b

evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang

mulus.

3.    Menurut Achmad S. Rucky

MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses

akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan

personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk

mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang

optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.

4.    Menurut Mutiara S. Panggabean

MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan,

pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan

yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan,

pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan

hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan

5.    Menurut Mutiara S. Panggabaean

MSDM adalah kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat

dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi

pekerja. Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi

pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan

pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan

pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan

kerja.

Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli

tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber

daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan

dan masyarakat. Jadi, Manajemen Sumber Daya Manusia

merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,

pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan,

pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian,

Page 11: Dasmen Devi b

pemeliharaan, dan pemisahan tenagakerja dalam rangka mencapai

tujuan organisasi. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahan

permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdqapat

pada bahan mentar, alat-alat kerja, mesin-mesin produksi, uang

dan lingkungan kerja saja, namun juga menyakup karyawan (SDM)

yang mengelola faktor-faktor produksi lainnya tersebut. Namun,

perlu diingat bahwa sumber daya manusia sendiri sebagai faktor

produksi, seperti halnya faktor produksi lainnya, merupakan

masukan (input) yang diolah oleh perusahaan dan mengasilkan

keluaran (output).

.   Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam setiap kegiatan atau aktivitas organisasi dari waktu ke waktu

selalu timbul masalah-masalah. Untuk mengatasi masalah–masalah

yang timbul ada beberapa pendekatan sesuai dengan periodenya.

Maksudnya pendekatan yang lebih akhir menunjukkan lebih baru

ditinjau dari segi waktunya. Namun sampai sekarang pun masih ada

pimpinan perusahaan yang menggunakan pendekatan lama dalam

mengatasi permasalahan. Di bawah ini dikemukakan tiga pendekatan:

Pendekatan Mekanis, Pendekatan Paternalisme, dan, Pendekatan

Sistem Sosial.

1.    Pendekatan Mekanis (klasik)

Perkembangan di bidang Industri dengan penggunaan mesin–mesin

dan alat–alat elektronika membawa kemajuan yang sangat pesat

dalam efisiensi kerja.

Dalam pendekatan mekanis, apabila ada permasalahan yang

berhubungan dengan tenaga kerja, maka unsur manusia dalam

organisasi disamakan dengan faktor produksi lain, sehingga

pimpinan perusahaan cenderung menekan pekerja dengan upah

yang minim sehingga biaya produksi rendah. Pandangan

Page 12: Dasmen Devi b

pendekatan ini menunjukkan sikap bahwa tenaga kerja harus

dikelompokkan sebagai modal yang merupakan faktor produksi.

Dengan hal ini maka di usahakan untuk memperoleh tenaga kerja

yang murah namun bisa di manfaatkan semaksimal mungkin dan

memperoleh hasil yang lebih besar untuk kepentingan pemberi kerja.

Pendekatan ini cukup dominan di negara–negara industri barat

sampai dengan tahun 1920 – an.

2.    Pendekatan Paternalisme (Paternalistik)

Dengan adanya perkembangan pemikiran dari para pekerja yang

semakin maju dari para pekerja, yang menunjukkan mereka dapat

melepaskan diri dari ketergantungan manajemen atau pimpinan

perusahaan mengimbangkan dengan kebaikan untuk para pekerja.

Paternalisme merupakan suatu konsep yang menganggap

manajemen sebagai pelindung terhadap karyawan, berbagai usaha

telah dilakukan oleh pimpinan perusahaan supaya para pekerja tidak

mencari bantuan dari pihak lain. Pendekatan ini mulai hilang pada

waktu periode tahun 1930–an.

3.    Pendekatan Sistem Sosial (Human Relation)

Manajemen Sumber Daya Manusia atau personalia merupakan

proses yang kompleks. Dengan kekomplekan kegiatan manajemen

Sumber Daya Manusia, maka pimpinan perusahaan mulai mengarah

pada pendekatan yang lain yaitu pendidikan sistem sosial yang

merupakan suatu pendekatan yang dalam pemecahan masalah

selalu memperhitungkan faktor – faktor lingkungan. Setiap ada

permasalahan, maka diusahakan dipecahkan dengan sebaik

mungkin dengan resiko yang paling kecil, baik bagi pihak tenaga

kerja maupun pemberi kerja.

Proses Tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia

1.    Recruitment (pengadaan),

Pengadaan Manajemen Sumber Daya Manusia Recruitment disini

diartikan pengadaan, yaitu suatu proses kegiatan mengisi formasi yang

Page 13: Dasmen Devi b

lowong, mulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyarigan

sampai dengan pengangkatan dan penempatan. Pengadaan yang

dimaksud disini lebih luas maknanya, karena pengadaan dapat

merupakan salah satu upaya dari pemanfaatan. Jadi pengadaan disini

adalah upaya penemuan calon dari dalam organisasi maupun dari luar

untuk mengisi jabatan yang memerlukan SDM yang berkualitas.

Jadi bisa berupa recruitment from outside dan recruitment from within.

Recruitment from within merupakan bagian dari upaya pemanfatan SDM

yang sudah ada, antara lain melalui pemindahan dengan promosi atau

tanpa promosi. Untuk pengadaan pekerja dari luar tahapan seleksi

memegang peran penting. Seleksi yang dianjurkan bersifat terbuka (open

competition) yang didasarkan kepada standar dan mutu yang sifatnya

dapat diukur (measurable). Pada seleksi pekerja baru maupun

perpindahan baik promosi dan tanpa promosi, harus memperhatikan

unsur-unsur antara lain; kemampuan, kompetensi, kecakapan,

pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian.

Tahapan pemanfaatan SDM ini sangat memegang peranan penting, dan

merupakan tugas utama dari seorang pimpinan. Suatu hal yang penting

disini adalah memanfaatkan SDM atau pekerja secara efisien, atau

pemanfaatan SDM secara optimal, artinya pekerja dimanfaatkan sebesar-

besarnya namun dengan tetap memperhatikan dan mempertimbangkan

batas-batas kemungkinan pemanfaatan yang wajar. Orang tidak merasa

diperas karena secara wajar pula orang tersebut menikmati

kemanfaatannya.

Prinsip pemanfaatan SDM yang terbaik adalah prinsip satisfaction yaitu

tingkat kepuasan yang dirasakan sendiri oleh pekerja yang menjadi

pendorong untuk berprestasi lebih tinggi, sehingga makin bermanfaat bagi

organisasi dan pihak-pihak lain. Pemanfaatan SDM dapat dilakukan

dengan berbagai cara, mulai dari yang paling mudah dan sederhana

sampai cara yang paling canggih. Pemanfaatan SDM perlu dimulai dari

tahap pengadaan, dengan prinsip the right man on the right job.

Page 14: Dasmen Devi b

2.    Maintenance (pemeliharaan)

Pemeliharaan atau maintenance merupakan tanggung jawab setiap

pimpinan. Pemeliharaan SDM yang disertai dengan ganjaran (reward

system) akan berpengaruh terhadap jalannya organisasi. Tujuan

utama dari pemeliharaan adalah untuk membuat orang yang ada

dalam organisasi betah dan bertahan, serta dapat berperan secara

optimal. Sumber daya manusia yang tidak terpelihara dan merasa

tidak memperoleh ganjaran atau imbalan yang wajar, dapat

mendorong pekerja tersebut keluar dari organisasi atau bekerja tidak

optimal.

Pemeliharaan SDM pada dasarnya untuk memperhatikan dan

mempertimbangkan secara seksama hakikat manusianya. Manusia

memiliki persamaan disamping perbedaan, manusia mempunyai

kepribadian, mempunyai rasa, karya, karsa dan cipta. Manusia

mempunyai kepentingan, kebutuhan, keinginan, kehendak dan

kemampuan, dan manusia juga mempunyai harga diri. Hal-hal

tersebut di atas harus menjadi perhatian pimpinan dalam manajemen

SDM. Pemeliharaan SDM perlu diimbangi dengan sistem ganjaran

(reward system), baik yang berupa finansial, seperti gaji, tunjangan,

maupun yang bersifat material seperti; fasilitas kendaraan,

perubahan, pengobatan, dll dan juga berupa immaterial sepert:

kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain.

Pemeliharaan dengan sistem ganjaran ini diharapkan dapat

membawa pengaruh terhadap tingkat prestasi dan produktitas kerja.

3.    Development (pengembangan).

Pengembangan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang ada

didalam suatu organisasi perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu

sesuai dengan perkembangan organisasi. Apabila organisasi ingin

berkembang yang diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia.

Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui

pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.

Page 15: Dasmen Devi b

Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangaan SDM,

terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian.

Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon

tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih

berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan pekerja

yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.

Untuk pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu dilakukan

analisis kebutuhan atau need assessment, yang menyangkut tiga aspek,

yaitu:

a.    Analisis organisasi, untuk menjawab pertanyaan : “Bagaimana

organisasi melakukan pelatihan bagi pekerjanya”,

b.    Analisis pekerjaan, dengan pertanyaan : “Apa yang harus

diajarkan atau dilatihkan agar pekerja mampu melaksanakan

tugas atau pekerjaannya” dan,

c.    Analisis pribadi, menekankan “Siapa membutuhkan pendidikan

dan pelatihan apa”. Hasil analisis ketiga aspek tersebut dapat

memberikan gambaran tingkat kemampuan atau kinerja pegawai

yang ada di organisasi tersebut.

.   Peran dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Peranan karyawan bagi sebuah perusahan berupa keterlibatan mereka

dalam sebuah perencanaan, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai

oleh perusahaan. Berbicara mengenai peranan tenaga kerja, harus

dibedakan antara mereka yang memiliki pekerjaan dan mereka yang

bekerja. R.Kyosaki menyebutnya dalam empat tingkatan (quadrant) yaitu

self employed, employe, pebisnis dan investor. Karyawan adalah mereka

yang bekerja pada orang lain dengan menjual jasa mereka; waktu, tenaga

dan pikiran untuk perusahan dan mendapat kopensasi dari perusahan

tersebut. Namun berbicara mengenai tenaga kerja ini masih umum.

Karena ada yang tidak bekerja, yang bekerja (pada orang

lain/negara/swasta) dan mereka yang bekerja sendiri.

Page 16: Dasmen Devi b

Dalam MSDM yang ingin ditelah adalah karyawan (mereka yang menjual

jasa-pikiran, tenaga dan waktu- kepada orang lain atau perusahaan. Disini

terjadi sebuah ikatan atau kontrak mengenai hak dan kewajiban masing-

masing.

1.    Perencanaan

Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja (Preparation and

selection). Persiapan. Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan

kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai

pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan

melakukan perkiraan/forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya,

waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam

melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan

karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain.

Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga

kerja, dan lain sebagainya.

2.    Rekrutmen & Seleksi

Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu proses

untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer,

atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau

perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada

untuk membuat deskripsi pekerjaan/job description dan juga spesifikasi

pekerjaan/job specification.

1.    Seleksi tenaga kerja/Selection. Seleksi tenaga kerja adalah suatu

proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak

kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan

setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat

hidup/cv/curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar

dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan

yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya

Page 17: Dasmen Devi b

adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis,

wawancara kerja/interview dan proses seleksi lainnya.

Menurut Cut Zurnali (2010), sebuah organisasi atau perusahaan harus

dapat mencari dan menarik calon karyawan yang memiliki kemampuan

bekerja dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, yang

biasa disebut sebagai pekerja pengetahuan (knowledge worker). Mengutip

pendapat Drucker (2002:135): Kontribusi manajemen yang paling penting

yang dibutuhkan pada abad ke-21 ini adalah meningkatkan produktivitas

kerja pengetahuan (knowledge work) sekaligus meningkatkan

produktivitas pekerja pengetahuan (knowledge worker). Produktivitas kerja

pengetahuan (knowledge work) berarti perusahaan meningkatkan

cakupan kerjanya pada pemanfaatan teknologi yang berbasis

pengetahuan, termasuk didalamnya memanfaatkan semaksimal mungkin

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan

profitabilitas sekaligus memperkuat daya saing (competiveness)

perusahaan. Kerja pengetahuan adalah kenyataan yang harus dihadapi

oleh setiap perusahaan atau setiap organisasi, baik organisasi laba

(perusahaa atau korporasi) maupun organisasi nirlaba (seperti kantor-

kantor pemerintah atau NGO). Sedangkan peningkatan produktivitas

pekerja pengetahuan (knowledge worker) bermakna bagaimana

memanfaatkan semaksimal mungkin pengetahuan dan kemampuan para

pekerja pengetahuan dalam menjalankan setiap pekerjaan atau tugas

yang diberikan perusahaan kepada mereka.

Cut Zurnali (2010) mendefinisikan pekerja pengetahuan atau knowledge

worker (K-Worker) sebagai karyawan sebuah organisasi yang

bertanggung jawab untuk mendesain, membangun, menguji, memelihara,

dan mengoperasikan infrastuktur dan aplikasi keorganisasian dengan

sentuhan teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat mencapai

tujuan organisasi secara efektif dan efisien sekaligus dapat memberikan

kepuasaan bagi para stake holder organisasi tersebut.

Page 18: Dasmen Devi b

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Cut Zurnali tersebut,

dapatlah ditarik sebuah kesimpulan bahwa pada era sekarang ini sudah

saatnya sebuah departemen SDM merekrut karyawan-karyawan dengan

kualifikasi knowledge worker agar sebuah organisasi atau perusahaan

dapat mencapai keunggulan kompetitif dalam jangka panjang, sekaligus

memberikan keuntungan kepada para stake holder organisasi tersebut,

tidak hanya pada saat ini tapi juga di masa depan.

3.    Pelatihan, Pengembangan & Penilaian Prestasi

1. Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and

evaluation). Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau

perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan

tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar

tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya

masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan

begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi

sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun

yang tinggi.

2. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai

(Compensation and protection). Kompensasi adalah imbalan atas

kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau

perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan

disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada

lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan

kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di

kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada

organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada

pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang

sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap

maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang

diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada

Page 19: Dasmen Devi b

artikel lain pada situs organisasi.org ini.

Contoh usaha pada bidang TI

Usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan

suatu tujuan tertentu. Usaha dapat dilakukan atau dibangun pada

berbagai bidang, misalnya saja pada bidang Teknologi Informasi (system

informasi). Terdapat dua macam badan usaha, yaitu badan usaha yang

berbadan hukum (seperti PT, yayasan, koperasi, dan BUMN) dan badan

usaha yang tidak berbadan hukum (seperti UD, PD, Firma, dan CV). Dari

semua jenis badan usaha, khususnya dalam bidang teknologi informasi,

para pemula mencoba usaha seperti : 

1.Pembuatan warnet untuk kegiatan komputer. • Distributor dari produk-

produk IT, baik hardware ataupun software.  

2.Training dan pendidikan bidang IT, Dll. Berdasarkan artikel yang say

abaca, Lima komponen dalam membangun suatu usaha itu adalah : Arus

Kas / keuangan.

Beberapa hal yang termasuk arus kas diantaranya adalah laporan laba

rugi, laporan arus kas, neraca dan sebagainya. Anda harus bisa membaca

dan memahami laporan keuangan tersebut. Komunikasi / pemasaran.

Komunikasi adalah elemen utama dalam perencanaan bisnis manapun.

Pemasaran mencakup segmentasi pasar, targeting, konsumen, pesaing,

distribusi, hubungan, periklanan, penetapan harga, industri dan tren pasar,

strategi pemasaran, dan sebagainya.

Sistem Dalam sebuah usaha atau bisnis, pengendalian sistem sangat

diperlukan mengingat kebanyakan pengusaha bekerja berdasarkan

kebiasaan. Jadi apabila pengusaha tersebut sedang tidak berada disana,

maka usaha tersebut tidak bisa berjalan dengan semestinya. Hukum

Murphy’s Law (hukum Murphy, segalanya dapat berjalan salah) pasti akan

berlaku dalam bidang bisnis. Justru disaat anda berpikir bahwa anda tidak

perlu bantuan hukum, anda memerlukannya. Hukum bisnis sangat

beragam. Mulai dari pengurusan ijin gangguan sampai hak paten

Page 20: Dasmen Devi b

termasuk didalamnya. Produk Pada tahap inilah pengusaha harus

membuat sebuah produk atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen,

tetapi mempunyai diferensiasi yang kuat.

Sebagai seorang pengusaha yang sedang membuka usaha, anda dituntut

untuk menguasai kelima hal tersebut diatas. Tidak perlu sampai

mendetail. Anda cukup ahli di satu bidang, kemudian bidang yang lain

diserahkan ke orang lain dengan cara : Merekrut seseorang yang ahli di

bidang-bidang tersebut untuk masuk ke dalam satu tim bisnis anda, atau

mempekerjakan orang yang ahli dari bidang-bidang tersebut untuk bekerja

di perusahaan anda.

Kemudian, mengapa anda harus ahli atau expert di salah satu bidang?

Supaya pada waktu membangun usaha, tim bisnis anda berisi orang-

orang yang kuat dan hebat. Untuk membantu para pemula yang tertarik

menekuni dunia usaha, pada kesempatan kali ini sengaja kami

informasikan 10 poin penting yang perlu disiapkan para pemula ketika

mereka terjun membangun sebuah usaha. 

1. Menciptakan produk atau jasa. Langkah pertama yang perlu Anda

siapkan adalah memproduksi barang atau jasa yang akan ditawarkan

kepada konsumen. Setelah produk atau jasa berhasil diciptakan, maka

selanjutnya Anda bisa menentukan merek dagang yang akan digunakan

dan besaran harga yang akan ditawarkan kepada calon konsumen. 

2. Melakukan survei pasar untuk melihat respon konsumen. Langkah

kedua yang perlu dilakukan para pemula yaitu melakukan survei pasar

untuk mengetahui respon konsumen. Masukan dari konsumen menjadi

bekal utama bagi Anda untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan

sebagian besar pasar, dan sebagai bahan pertimbangan bagi Anda

sebelum akhirnya menentukan harga jual yang cukup ideal di pasaran. 

3. Mempersiapkan segala kebutuhan izin usaha. Meskipun masalah

perizinan usaha belum menjadi prioritas utama bagi sebagian besar

pelaku bisnis rumahan, namun bukan berarti urusan tersebut bisa Anda

abaikan begitu saja. Kelegalan bisnis Anda ternyata cukup mempengaruhi

kepercayaan para konsumen. Oleh karena itu, tidak ada salahnya bila

Page 21: Dasmen Devi b

Anda mempersiapkan persyaratan atau administrasi surat izin usaha yang

bersangkutan sebelum akhirnya Anda membangun kerajaan bisnis. 

4. Memilih lokasi usaha strategis. Tak bisa dipungkiri lagi bila keberadaan

lokasi usaha cukup mempengaruhi omset penjualan yang diterima para

pengusaha. 

5. Membuat standar operasional prosedur Setelah mendapatkan lokasi

usaha yang cukup potensial, selanjutnya Anda bisa mulai membuat

standar operasional prosedur sebagai acuan pokok pergerakan bisnis

Anda.

Beberapa sistem yang perlu Anda perhatikan antara lain alur operasional

usaha, sistem produksi dan pemasaran, kontrol barang masuk dan keluar,

laporan keuangan, dan lain sebagainya. Secara umum ada empat hal

yang harus menjadi perhatian utama yang perlu diperhatikan oleh seorang

eksekutif perusahaan. Yaitu : 

1.Akses Internet/Intranet Fasilitas akses ke Internet / informasi, ini bisa

berupa perangkat PC/Laptop, LAN, WAN, Hub/Switch Hub. Hanya fasilitas

akses ini yang dapat dilihat secara fisik oleh mata, sisanya akan sulit

dilihat menggunakan mata kepala. Konsekuensinya seringkali orang

berfikir bahwa dengan membeli PC/Laptop maka seluruh masalah akan

terpecahkan, padahal infrastruktur IT merupakan sebagian kecil dari solusi

yang harus diperhatikan oleh Seorang Eksekutif/manajemen. 

2.Aplikasi Sistem Informasi Suatu Sistem informasi yang berfungsi untuk

mengoptimalkan, mengeffisienkan dan mengefektifkan sebuah bisnis

proses, yaitu berupa Database, prosedur berbentuk sistem informasi

management (MIS), Enterprise Resource Planning (ERP), E-commerce.

E-Learning, MIS dsb ini memang di arahkan ke arah effisiensi

perusahaan. Jika kita mulai meng-online-kan sistem perusahaan ke

Internet sebaiknya diyakinkan bahwa sistem backroom yang berjalan

dibelakang layar sudah bisa berjalan dengan baik dan optimal. 

3.Corporate Competitiveness Sistem lain yang baru belakangan

dikembangkan terutama di fokuskan kearah meningkatkan

kompetitiveness corporate. Kemampuan kompetitif sebuah Perusahaan

Page 22: Dasmen Devi b

akan ditentukan terutama oleh tingkat penguasaan pengetahuan dan

manajemen pengetahuan internal Perusahaan tersebut. Percepatan

proses pengkoleksian, pengarsipan, pendistribusian, multiplikasi

pengetahuan yang tercatat secara elektronik akan menjadi kunci

utamanya. Manajemen pengetahuan merupakan jargon utama dalam

konteks kompetitiveness. 

4.Human Capital (Human Resources) Yang terakhir dan paling penting

adalah faktor manusia, sering kali kita melihat manusia sebagai salah satu

komponen pengeluaran (cost/OPEX) dari sebuah sistem. Dalam era

informatika saat ini, faktor manusia menjadi faktor yang sangat dominant

dan penting sekali jika kita ingin menjadi seorang pemimpin/leader. Aset

pengetahuan (Knowledge Asset) yang terpatri di dalam Human Capital

menjadi kunci keberhasilannya untuk menjadi seorang pemimpn (leader);

jadi bukan sekedar effisiensi proses bisnis semata

Page 23: Dasmen Devi b

BAB III

SIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan

keputusan adalah sarana untuk mencapai tujuan atau memecahkan suatu

masalah, hasil dari suatu proses yang dipengaruhi oleh berbagai

kekuatan.

Jadi keputusan harus dianggap sebagai sarana bukan hasil. Keputusan

adalah mekanisme organisasional dengan bentuk usaha untuk mencapai

suatu tujuan yang tertentu. Dengan kata lain merupakan respon

organisasional terhadap suatu masalah. Setiap keputusan merupakan

hasil dari suatu proses dinamik yang dipengaruhi oleh berbagai kekuatan.

Page 24: Dasmen Devi b

DAFTAR PUSTAKA

http://www.contohmakalah.co.cc/2010/01/manajemen-produksi-

dan-operasi.html

http://www.manajemenn.web.id/2011/04/fungsi-manajemen-

pemasaran.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_pemasaran

http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-

pemasaran/

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=fungsi%20manajemen

%20pemasaran&source=web&cd=7&ved=0CEYQFjAG&url=http%3A%2F

%2Fshinta.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2009%2F02%2Fbab-

1.doc&ei=M04KT7fnHYiyrAeMpr3aDw&usg=AFQjCNH6OhE6u0u5-

t644Bss9kGSUdtlVw&cad=rja