Determinan Kes

13
determinan kesehatan 1. Determinan Kesehatan adalah faktor-faktor yang menentukan dan mempengaruhi ( membentuk) status kesehatan dari individu atau masyarakat . Referensi : Ircham Machfoedz dan Eko Suryani.2008.Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan. Fitramaya.Yogyakarta) 2. Macam-macam Determinan Kesehatan : · Menurut Bloom, 1978, yang termasuk ke dalam determinan kesehatan meliputi genetic, lingkungan, peleyanan kesehatan, dan perilaku individu. Determinan kesehatan pada penyakit degenerative berupa : genetic: bakat penyakit dari seorang individu yang diturunkan oleh orang tuanya; misalnya hipertensi, DM dan sebagaianya. Lingkungan meliputi keterpaparan individu dari hal yang menyebabkan penyakit degenerative, misalnya terpapar radiasi dll. Determinan perilaku dalam hal penyakit degenerative misalnya adalah gaya hidup individu yang menyebabkan munculnya penyakit degenaratif, misanya gemar mengkonsumsi diet yang tinggi kolesterol, MSG, dll. Determinan pelayanan kesehatan pada penyakit degenerative meliputi kemmpuan dan ketersediaan institusi pelayanan kesehatan dalam menangani penyakit degenerative. · Menurut Simon-Morton,dan Green1995 determinan kesehatan meliputi Genetik, Lingkungan fisik, Lingkungan Sosial, Pelayanan kesehatan, dan Perilaku. Perbedaaan dengan teori Blum adalah untuk determinan lingkungan ebih dispesifikan menjadi lingkungan fisik dan lingkungan social. · Determinan sosial menurut Simon-Morton meliputi ekonomi, agama, gender, budaya, demografi, populasi penduduk. Status ekonomi seringkali mempengaruhi status kesehatan individu. Akses terhadap pelayanan kesehatan yang terhambat akibat kemiskinan menjadi factor yang mempengaruhi kesehatan seseorang. Agama menjadi determinan social karena agama merupakan panutan bagaimana seseorang individu berperilaku baik sebagai social maupun sebagai individu itu sendiri.

description

Kesehatan Global

Transcript of Determinan Kes

Page 1: Determinan Kes

determinan kesehatan

1. Determinan Kesehatan adalah faktor-faktor yang menentukan dan mempengaruhi ( membentuk) status kesehatan dari individu atau masyarakat .

Referensi : Ircham Machfoedz dan Eko Suryani.2008.Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan. Fitramaya.Yogyakarta)

2. Macam-macam Determinan Kesehatan :

· Menurut Bloom, 1978, yang termasuk ke dalam determinan kesehatan meliputi genetic, lingkungan, peleyanan kesehatan, dan perilaku individu. Determinan kesehatan pada penyakit degenerative berupa : genetic: bakat penyakit dari seorang individu yang diturunkan oleh orang tuanya; misalnya hipertensi, DM dan sebagaianya. Lingkungan meliputi keterpaparan individu dari hal yang menyebabkan penyakit degenerative, misalnya terpapar radiasi dll. Determinan perilaku dalam hal penyakit degenerative misalnya adalah gaya hidup individu yang menyebabkan munculnya penyakit degenaratif, misanya gemar mengkonsumsi diet yang tinggi kolesterol, MSG, dll. Determinan pelayanan kesehatan pada penyakit degenerative meliputi kemmpuan dan ketersediaan institusi pelayanan kesehatan dalam menangani penyakit degenerative.

· Menurut Simon-Morton,dan Green1995 determinan kesehatan meliputi Genetik, Lingkungan fisik, Lingkungan Sosial, Pelayanan kesehatan, dan Perilaku. Perbedaaan dengan teori Blum adalah untuk determinan lingkungan ebih dispesifikan menjadi lingkungan fisik dan lingkungan social.

· Determinan sosial menurut Simon-Morton meliputi ekonomi, agama, gender, budaya, demografi, populasi penduduk. Status ekonomi seringkali mempengaruhi status kesehatan individu. Akses terhadap pelayanan kesehatan yang terhambat akibat kemiskinan menjadi factor yang mempengaruhi kesehatan seseorang. Agama menjadi determinan social karena agama merupakan panutan bagaimana seseorang individu berperilaku baik sebagai social maupun sebagai individu itu sendiri. Gender menjadi determinan social karena di beberapa Negara, termasuk Indonesia, isu gender masih sangat kental. Kaum laki laki lebih dominan daripada perempuan, termasuk dalam hal kesehatan. Budaya patriakal merupakan salah satu contoh determinan social dalam hal budaya. Menempatkan laki laki ( suami) sebagai pelindung, dan pengambil keputusan untuk semuanya kadangkala sangat menentukan terhadap status kesehatan masing masing individu.

3. Definisi Advokasi : tindakan yang dilakukan oelh tenaga kesehatan untuk pengaruhi pihak2 lain agar program yg dijalankan berhasil

- Aksi strategis yg ditujukan untuk menciptakan kebijakan public yang bermanfaat bagi masyarakat atau mencegah munculnya (p’budi)

Page 2: Determinan Kes

- Upaya persuasif yang mencakup kegiatan penyadaran, rasionalisasi, argumentasi dan rekomendasi tindak lanjut mengenai sesuatu hal (foss and foss et, al. 1980)

- Strategi yang terpadu oleh individu atau kelompok masyarakat (p’irdan)

- Aksi dalam pendekatan kepada pembuat keputusan agar dapat mendukung usulan bersifat politis dalam melobi undan-undang tertentu atau kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial.

- Advokasi bisa diakukan melalui perubahan organisasi maupun legislative. Advokasi bisa digunakan untuk mencari dukungan dana, legislasi, peraturan, infrastruktur pemerintahan, pelayanan kesehatan maupun riset. Metode advokasi bisa melalui talking point, menulis di editorial surat kabar, pengumuman, konferensi pers, blog dan sebagainya

4. Kepada siapa advokasi

- Segitiga pengambil kebijakan : proses, contex dan content (aktor)

contex

Page 3: Determinan Kes

content

proses

Advokasi dilakukan oleh dan kepada actor ( pelaku kebijakan ) sehingga akan menjamin keberlangsungan kebijakan tersebut baik secara conten, contex maupun proses.

- Secara teknis, advokasi bisa dilakukan secara horisiontal dan secara vertikal

5. Sepuluh indikator PHBS secara nasional :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

Page 4: Determinan Kes

2. Memberi bayi ASI ekslusif

3. Menimbang balita setiap bulan

4. Menggunakan air bersih

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

6. Menggunakan jamban sehat

7. Memberantas jentik nyamuk

8. Makan sayur dan buah setiap hari

9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari

10. Tidak merokok didalam rumah

Sepuluh indikator PHBS Lokal yang ada di Propinsi DIY :

1. Gizi seimbang

2. Memeriksakan kehamilan sesuai standar

3. Memiliki jaminan kesehatan

4. Imunisasi lengkap pada bayi

5. pUS ikut KB

6. lantai rumah bukan dari tanah

7. pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan

8. pengelolaan sampah

9. memiliki toga

10. kebiasaan gosok gigi

6. Perilaku Hidup Bersih Sehat memiliki tatanan sebagai berikut :

- PHBS di Rumah Tangga

- PHBS di Sekolah

Page 5: Determinan Kes

- PHBS di Institusi Kesehatan

- PHBS di Tempat-Tempat Umum

- PHBS di Tempat Kerja

7. Data yang diperlukan untuk mengetahui penyakit degenartif yang terdapat dalam kasus scenario I adalah :

ABJ -> container indeks, jouse indeks ( dapat diperoleh di Dinkes setempat)

Data Epidemiologi misalnya angka kematian, angka insidensi, angka prevalensi, outbreak, case fatality rate dll (dapat diperoleh di Dinkes setempat)

Data Lingkungan misalnya rumah sehat atau tidak, lingkungan sehat atau tidak, terkait kelembaban, polusi dll (dapat diperoleh di Dinas Kimpraswil setempat)

Penyakit TB pada kasus scenario I, data yang perlu dicari meliputi:

- Data Epidemiologi: Prevalensi, Jumlah suspect, angka DO, penderita resisten, penderita sembuh, penderita konversi.

- Data lingkungan: Lantai tidak kedap air, kebersihan lingkungan

- Data Rumah sehat: ventilasi cukup, lantai, genting kaca

- Perilaku dari individu: meludah sembarang tempat, kebersihan diri dll

Data yang diperlukan untuk penyakit degeneratif meliputi: data epid, data perilaku (PHBS), maupun data dari hasil penelitian sebelumnya

8. Penyakit degenratif merupakan penyakit yang muncul karena kemunduran struktur & fungsi sel tubuh baik karena alami (menua) atau pengauh dari luar. Kemunduruan struktur maupun fungsi sel, jaringan maupun organ tersebut bisa dikarenakan proses menua maupun karena adanya penyakit/ kelainan. Struktur dan fungsi sel atau jaringan tuguh dapat berupa :

- Tidak berfungsi aktif secara normal

Kemunduran fungsi sistemik tubuh.

http://pujisutarjopuji.blogspot.com/2012/05/determinan-kesehatan.html

Page 6: Determinan Kes

Keperawatan Komunitas: Determinan Kesehatan

Dirangkum dari makalah Safira Hilwa Tsauri

A. Teori Blum

Ilustrasi Teori Blum

Dalam konsep Blum ada 4 faktor determinan yang dikaji, masing-masing faktor saling keterkaitan berikut penjelasannya :

1. Perilaku masyarakat

Perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan sangat memegang peranan penting untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010.Hal ini dikarenakan budaya hidup bersih dan sehat harus dapat dimunculkan dari dalam diri masyarakat untuk menjaga kesehatannya.Diperlukan suatu program untuk menggerakan masyarakat menuju satu misi Indonesia Sehat 2010. Sebagai tenaga motorik tersebut adalah orang yang memiliki kompetensi dalam menggerakan masyarakat dan paham akan nilai kesehatan masyarakat. Masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat akan menghasilkan budaya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.

Beberapa kegiatan yang mungkin kita lakukan seperti: berolah raga, tidur, merokok, minum, dll. Apabila kita mengembangkan kebiasaan yang bagus dari sejak awal, hal tersebut berpengaruh positif terhadap

Page 7: Determinan Kes

kesehatan tubuh.Sekali-kali atau dalam batas-batas tertentu untuk waktu yang lebih lama, kita bebas melakukan kebiasaan-kebiasaan harian.Namun, bagaimanapun juga sikap yang tidak berlebihan merupakan suatu keharusan agar benar-benar sehat.Tubuh kita memerlukan tidur, olah raga, dan rutinitas yang sehat dalam jumlah tertentu untuk mempertahankan kesejahteraannya.

2. Lingkungan

Berbicara mengenai lingkungan sering kali kita meninjau dari kondisi fisik.Lingkungan yang memiliki kondisi sanitasi buruk dapat menjadi sumber berkembangnya penyakit.Hal ini jelas membahayakan kesehatan masyarakat kita. Terjadinya penumpukan sampah yang tidak dapat dikelola dengan baik, polusi udara, air dan tanah juga dapat menjadi penyebab. Upaya menjaga lingkungan menjadi tanggung jawab semua pihak untuk itulah perlu kesadaran semua pihak.

Disamping lingkungan fisik juga ada lingkungan sosial yang berperan. Sebagai mahluk sosial kita membutuhkan bantuan orang lain, sehingga interaksi individu satu dengan yang lainnya harus terjalin dengan baik. Kondisi lingkungan sosial yang buruk dapat menimbulkan masalah kejiwaan.

3. Pelayanan kesehatan

Kondisi pelayanan kesehatan juga menunjang derajat kesehatan masyarakat.Pelayanan kesehatan yang berkualitas sangatlah dibutuhkan.Masyarakat membutuhkan posyandu, puskesmas, rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya untuk membantu dalam mendapatkan pengobatan dan perawatan kesehatan.Terutama untuk pelayanan kesehatan dasar yang memang banyak dibutuhkan masyarakat.Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di bidang kesehatan juga mesti ditingkatkan.

Puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat sangat besar perananya.sebab di puskesmaslah akan ditangani masyarakat yang membutuhkan edukasi dan perawatan primer. Peranan Sarjana Kesehatan Masyarakat sebagai manager yang memiliki kompetensi di bidang manajemen kesehatan dibutuhkan dalam menyusun program-program kesehatan.Utamanya program-program pencegahan penyakit yang bersifat preventif sehingga masyarakat tidaka banyak yang jatuh sakit.

Banyak kejadian kematian yang seharusnya dapat dicegah seperti diare, demam berdarah, malaria, dan penyakit degeneratif yang berkembang saat ini seperti jantung karoner, stroke, diabetes militus dan lainnya.penyakit itu dapat dengan mudah dicegah asalkan masyarakat paham dan melakukan nasehat dalam menjaga kondisi lingkungan dan kesehatannya.

4. Genetik

Page 8: Determinan Kes

Seperti apa keturunan generasi muda yang diinginkan ???. Pertanyaan itu menjadi kunci dalam mengetahui harapan yang akan datang. Nasib suatu bangsa ditentukan oleh kualitas generasi mudanya.Oleh sebab itu kita harus terus meningkatkan kualitas generasi muda kita agar mereka mampu berkompetisi dan memiliki kreatifitas tinggi dalam membangun bangsanya.

Dalam hal ini kita harus memperhatikan status gizi balita sebab pada masa inilah perkembangan otak anak yang menjadi asset kita dimasa mendatang.Namun masih banyak saja anak Indonesia yang status gizinya kurang bahkan buruk.Padahal potensi alam Indonesia cukup mendukung.oleh sebab itulah program penanggulangan kekurangan gizi dan peningkatan status gizi masyarakat masih tetap diperlukan. Utamanya program Posyandu yang biasanya dilaksanakan di tingkat RT/RW. Dengan berjalannya program ini maka akan terdeteksi secara dini status gizi masyarakat dan cepat dapat tertangani.

Contoh 4 Faktor yamg mempengaruhi Derajat Kesehatan :

Environment

· Adanya sanitasi lingkungan yang baik akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

· Semakin tinggi tingkat pendidikan individu/masyarakat maka pengetahuan akan cara hidup sehat akan semakin baik.

· Ada norma agama pada umat Islam tentang konsep haram terhadap alcohol akan menurunkan tingkat konsumsi alcohol.

Life Styles

· Perilaku merokok sejak usia dini akan meningkatkan resiko kanker paru

· Kebiasaan melakukan konsep 3 M (menguras, mengubur, menutup) pada pencegahan DBD akan menurunkan prevalensi DBD.

· Perilaku mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food) akan meningkatkan resiko obesitas yang beresiko pada penyakit jantung.

Heredity

· Perkawinan antar golongan darah tertentu akan mengakibatkan leukemia.

· Adanya kretinisme yang diakibatkan mutasi genetic

Page 9: Determinan Kes

Health Care Services

· Adanya upaya promotif terhadap penularan HIV/AIDS akan menurunkan prevalensi HIV/AIDS.

· Tersedianya sarana & prasaran kesehatan yang baik akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas.

· Adanya asuransi kesehatan akan memudahkan individu/masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan.

B. Determinan yang mempengaruhi status kesehatan

Teori klasik yang dikembangkan oleh Blum (1974) mengatakan bahwa adanya 4 determinan utama yang mempengaruhi derajat kesehatan individu, kelompok atau masyarakat. Empat determinan tersebut secara berturut-turut besarnya pengaruh terhadap kesehatan adalah: a). lingkungan, b). perilaku, c). pelayanan kesehatan, dan d).keturunan atau herediter. Keempat determinan tersebut adalah determinan untuk kesehatan kelompok atau komunitas yang kemungkinan sama di kalangan masyarakat. Akan tetapi untuk kesehatan individu, disamping empat faktor tersebut, faktor internal individu juga berperan, misalnya : umur, gender, pendidikan, dan sebagainya, disamping faktor herediter. Bila kita analisis lebih lanjut determinan kesehatan itu sebenarnya adalah semua faktor diluar kehidupan manusia, baik secara individual, kelompok, maupun komunitas yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kehidupan manusia itu. Hal ini berarti, disamping determinan-determinan derajat kesehatan yang telah dirumuskan oleh Blum tersebut masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi atau menentukan terwujudnya kesehatan seseorang, kelompok atau masyarakat.

1. Faktor makanan

Makanan merupakan faktor penting dalam kesehatan kita. Bayi lahir dari seorang ibu yang telah siap dengan persediaan susu yang merupakan makanan lengkap untuk seorang bayi. Mereka yang memelihara tubuhnya dengan makanan yang cocok, menikmati tubuh yang benar-benar sehat.Kecocokan makanan ini menurut waktu, jumlah, dan harga yang tepat. Hanya saat kita makan secara berlebihan makanan yang tidak cocok dengan tubuh kita, maka tubuh akan bereaksi sebaliknya. Sakit adalah salah satu reaksi tubuh, dan bila kemudian dicegah atau dirawat dengan benar, tubuh kembali sehat.Penyakit merupakan peringatan untuk mengubah kebiasaan kita.Perlu diingat selalu bahwa tubuh kita hanya memerlukan makanan yang tepat dalam jumlah yang sesuai.

2. Pendidikan atau tingkat pengetahuan

Page 10: Determinan Kes

Tingkat pengetahuan akan membentuk cara berpikir dan kemampuan seseorang untuk memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk menjaga kesehatannya. Pendidikan juga secara tidak langsung akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam menjaga kesehatannya. Biasanya, orang yang berpendidikan (dalam hal ini orang yang menempuh pendidikan formal) mempunyai resiko lebih kecil terkena penyakit atau masalah kesehatan lainnya dibandingkan dengan masyarakat yang awam dengan kesehatan.

3. Faktor sosioekonomi

Faktor-faktor sosial dan ekonomi seperti lingkungan sosial, tingkat pendapatan, pekerjaan, dan ketahanan pangan dalam keluarga merupakan faktor yang berpengaruh besar pada penentuan derajat kesehatan seseorang.Dalam masalah gizi buruk misalnya, masyarakat dengan tingkat ekonomi dan berpendapatan rendah biasanya lebih rentan menderita gizi buruk.Hal tersebut bisa terjadi karena orang dengan tingkat ekonomi rendah sulit untuk mendapatkan makanan dengan nilai gizi yang bisa dibilang layak.

4. Latar belakang budaya

Latar belakang budaya mempengaruhi keyakinan, nilai, dan kebiasaan individu, termasuk sistem pelayanan kesehatan dan cara pelaksanaan kesehatan pribadi. Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke memiliki beribu-ribu suku dengan adat istiadat yang berbeda-beda pula. Sebagian dari adat istiadat tersebut ada yang masih bisa dibilang “primitif” dan tidak mempedulikan aspek kesehatan.Misalnya saja, pada suku Baduy yang tidak memperbolehkan masyarakat menggunakan alas kaki.

5. Usia

Setiap rentang usia (bayi-lansia) memiliki pemahaman dan respon yang berbeda-beda terhadap perubahan kesehatan yang terjadi.

6. Faktor emosional

Setiap pemikiran positif akan sangat berpengaruh, pikiran yang sehat dan bahagia semakin meningkatkan kesehatan tubuh kita. Tidak sulit memahami pengaruh dari pikiran terhadap kesehatan kita.Yang diperlukan hanyalah usaha mengembangkan sikap yang benar agar tercapai kesejahteraan.

7. Faktor agama dan keyakinan

Page 11: Determinan Kes

Agama dan kepercayaan yang dianut oleh seorang individu secara tidak langsung mempengaruhi perilaku kita dalam berperilaku sehat.Misalnya, pada agama Islam.Islam mengajarkan bahwa “anna ghafatul minal iman” atau “kebersihan adalah sebagian dari iman”. Sebagai umat muslim, tentu kita akan melaksanakan perintah Allah SWT. untuk berperilaku bersih dan sehat.

http://zohrahs.blogspot.com/2012/06/keperawatan-komunitas-determinan.html