DERMATOLOGI

download DERMATOLOGI

of 2

Transcript of DERMATOLOGI

Pemfigoid Bulosa

ATROFI adalah penipisan kulit, baik epidermis maupun dermis. Kulit yang mengalami atropi akan nampak mengkilat, putih, dengan gambaran permukaan yang hilang, mengkerut, dan tidak mempunyai adnexa lagi. Contoh: proses penuaan, atrofi akrena steroid. Adanya atropi disertai teleangiektasi dan hipo atau hiperpigmentasi disebut poikiloderma FISURA adalah defek linier yang dapat mulai dari permukaan sampai lapisan dermis. Contoh: cheilitis angularis

ULKUS adalah defek yang mengenai seluruh epidermis dan melebihi membrana basalis, bahkan mungkin sampai dermis atau subkutis, sehingga pada proses penyembuhannya sering meninggalkan sikatriks. Contoh: ulkus stasis, ulkus tropikum. EROSI adalah defek pada sebagian atau seluruh epidermis tetapi tidak sampai pada membrana basalis, sehingga pada proses penyembuhannya tidak meninggalkan bekas sikatrik. Contoh: vesikel yang pecah KRUSTA adalah bahan cair ,eksudat, darah atau serum maupun jaringan nekrotik yang mengering. Contoh: impetigo krustosa

ABSES

SIKATRIKS (SCAR) adalah penonjolan kulit akibat penumpukan jaringan fibrosa sebagai pengganti jaringan kolagen normal.Jika jaringan terus menerus tumbuh berlebihan disebut keloid

ESKORIASI adalah erosi yang terjadi karena garukan; sehingga seringkali memberikan gambaran erosi yang berderet. SKUAMA adalah stratum korneum yang terkelupas..

KOMEDO adalah penonjolan kulit karena adanya pelebaran infundibulum folikel rambut yang terisi masa keratin, sebum & mikroorganisme tertentu. Komedo terjadi pada kasus: acne, comedo senilis PUSTULOSA penonjolan kulit berbatas tegas, diameter < 1 cm, berisi cairan pus/nanah. Lokasi pus bisa intra epidermal atau subepidermal. a) Pustula intraepidermal: Pustula intra epidermal subcorneal: mis, subcorneal pustular dermatosis Pustula intraepidermal intracorneal: candidiasis Pustula intraepidermal spongiform: psoriasis pustulosa

VESIKEL DAN BULA

NODUL Penonjolan kulit dengan batas tegas, letaknya dalam, diameternya > 1 cm. Nodul terjadi karena adanya infiltrasi yang bersifat massif pada dermis dan subkutis. Tumor sebenarnya juga seperti nodul, hanya istilah tumor digunakan untuk nodul dengan diameter yang besar. Tetapi skr ini istilah tumor sering untuk kelainan-kelainan yang bersifat neoplastik saja.

Vesikula dan bula dapat terjadi di lokasi yang berbeda pada lapisan kulit 1. Vesikel/bula intraepidermal atau suprabasal a. spongiosis: vesikel atau bula yang terjadi karena proses spongiosis dimulai dengan terjadinya edema interselular di antara sel-sel keratinosit yang terisi cairan. Contoh: dermatitis kontak alergi (DKA) b. degenerasi balon: vesikel atau bula terjadi karena proses degenerasi dimulai dengan terjadinya edema intraselular biasanya karena adanya suatu proses infeksi. Contoh: herpes zozter, herpes simplex c. akantolisis: vesikel atau bula terjadi karena adanya proses akantolisis, yakni hilangnya spina atau akanta atau jembatan antar sel, sehingga ikatan antara sel menjadi hilang atau lepas, dan akhirnya akan terbentuk celah atau rongga yang berisi cairan. Contoh: pemfigus d. sub-corneal: vesikel atau bula terbentuk karena lepasnya stratum korneum dari lapisan di bawahnya. Contoh: impetigo, miliaria kristalina

URTIKAPenonjolan kulit dengan batas tegas, timbulnya cepat, tetapi hilangnya juga cepat; biasanya berwana kemerahan dan pucat di bagian tengah, sering terdapat pseudopodia (kaki semu). Urtika timbul disebabkan karena adanya edema interselular yang biasanya merupakan kelanjutan dari meningkatnya permeabilitas kapiler dan hampir tidak pernah dijumpai adanya infiltrat radang Biasanya urtika timbul akibat adanya reaksi alergi, atau reaksi

b) Pustula subepidermal Contoh: infeksi sekunder dari dermatitis herpetiformis

hipersensitifitas. Urtika yang timbul di jaringan yang longgar, seperti di kelopak mata, bibir, dan scrotum biasanya berukuran besar (luas) dan dinamakan angioedema.