DEMAM TYPOID

17
DEMAM TYPOID 201 6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam tifoid terdapat di seluruh dunia dan penyebarannya tidak tergantung pada iklim, tetapi lebih banyak dijumpai di Negara-negara sedang berkembang di daerah tropis. Hal ini disebabkan karena penyediaan air bersih, sanitasi lingkungan dan kebersihan indifidu yang kurang baik. Di Indonesia demam tifoid jarang dijumpai secara epidemic, tetapi lebih sering bersifat seporadis, terpencar-pencar di suatu daerah, dan jarang menimbulkan lebih dari satu kasus pada orang-orang serumah. Demam tifoid dapat di temukan sepanjang tahun. Insiden tertinggi didapatkan pada anak-anak dan tidak ada perbedaan yang nyata anatra insidensi demam tifoid pada wanita dan pria. Tifoid Apdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran cerna dengan gejala STIKPER GUNUNG SARI MAKASSAR Page 1

description

catatan

Transcript of DEMAM TYPOID

Page 1: DEMAM TYPOID

DEMAM TYPOID 2016

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demam tifoid terdapat di seluruh dunia dan penyebarannya tidak

tergantung pada iklim, tetapi lebih banyak dijumpai di Negara-negara sedang

berkembang di daerah tropis. Hal ini disebabkan karena penyediaan air bersih,

sanitasi lingkungan dan kebersihan indifidu yang kurang baik. Di Indonesia

demam tifoid jarang dijumpai secara epidemic, tetapi lebih sering bersifat

seporadis, terpencar-pencar di suatu daerah, dan jarang menimbulkan lebih dari

satu kasus pada orang-orang serumah. Demam tifoid dapat di temukan sepanjang

tahun. Insiden tertinggi didapatkan pada anak-anak dan tidak ada perbedaan yang

nyata anatra insidensi demam tifoid pada wanita dan pria.

Tifoid Apdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat

pada saluran cerna dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan

pada saluran pencernaan dan gangguan kesadaran. Gejala kilnis pada anak

biasanya lebih ringan jika dibandingkan dengan penderita dewasa. Masa tunas

rata-rata 10 sampai 20 hari. Selama masa inkubasi mungkin ditemukan gejala

prodroma, yaitu perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak

bersemangat. Relaps dapat terjadi pada minggu ke-2 setelah suhu badan normal

kembali. Komlikasi pada usus halus jarang terjadi,akan tetapi sering fatal, yaitu

perdarahan usus, perforasi usus dan peritonitis. Komlikasi diluar usus dapat terjadi

STIKPER GUNUNG SARI MAKASSAR Page 1

Page 2: DEMAM TYPOID

DEMAM TYPOID 2016

oleh karena lokalisasi peradangan akibat sepsis, terjadinya infeksi sekunder,

masukan makanan yang kurang atau suhu tubuh yang tinggi.

B. Rumusan Masalah

STIKPER GUNUNG SARI MAKASSAR Page 2

Page 3: DEMAM TYPOID

DEMAM TYPOID 2016

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI

Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi

salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang

sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman

salmonella. ( Bruner and Sudart, 1994 ).Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus

halus yang disebabkan oleh kuman salmonella Thypi ( Arief Maeyer, 1999 ).

Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman

salmonella thypi dan salmonella para thypi A,B,C. sinonim dari penyakit ini

adalah Typhoid dan paratyphoid abdominalis, ( Syaifullah Noer, 1996 ).

Typhoid adalah penyakit infeksi pada usus halus, typhoid disebut juga

paratyphoid fever, enteric fever, typhus dan para typhus abdominalis

(.Seoparman, 1996).

Typhoid adalah suatu penyakit pada usus yang menimbulkan gejala-gejala

sistemik yang disebabkan oleh salmonella typhosa, salmonella type A.B.C.

penularan terjadi secara pecal, oral melalui makanan dan minuman yang

terkontaminasi (Mansoer Orief.M. 1999).Dari beberapa pengertian diatasis dapat

disimpulkan sebagai berikut, Typhoid adalah suatu penyakit infeksi usus halus

yang disebabkan oleh salmonella type A. B dan C yang dapat menular melalui

oral, fecal, makanan dan minuman yang terkontaminasi.

STIKPER GUNUNG SARI MAKASSAR Page 3

Page 4: DEMAM TYPOID

DEMAM TYPOID 2016

B. ETIOLOGI

1. Salmonella thyposa, basil gram negative yang bergerak dengan bulu getar,

tidak bersepora mempunyai sekurang-kurangnya tiga macam antigen

yaitu:

antigen O (somatic, terdiri darizat komplekliopolisakarida)

antigen H(flagella)

antigen V1 dan protein membrane hialin.

2. Salmonella parathypi A

3. salmonella parathypi B

4. Salmonella parathypi C

5. Faces dan Urin dari penderita thypus (Rahmad Juwono, 1996).

C. PHATAFISIOLOGI

Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang

dikenal dengan 5 F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan/kuku), Fomitus

(muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses.Feses dan muntah pada penderita typhoid

dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut

dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan

yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut kurang

memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang

tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut.

Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan

STIKPER GUNUNG SARI MAKASSAR Page 4

Page 5: DEMAM TYPOID

DEMAM TYPOID 2016

oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan

mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang

biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial

Sel-sel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi

darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus

dan kandung empedu.Semula disangka demam dan gejala toksemia pada typhoid

disebabkan oleh endotoksemia. Tetapi berdasarkan penelitian eksperimental

disimpulkan bahwa endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam

pada typhoid. Endotoksemia berperan pada patogenesis typhoid, karena

membantu proses inflamasi lokal pada usus halus. Demam disebabkan karena

salmonella thypi dan endotoksinnya merangsang sintetis dan pelepasan zat

pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.

D. MANIFESTASI KLINIS

Masa tunas 7-14 (rata-rata 3 – 30) hari, selama inkubasi ditemukan gejala

prodromal (gejala awal tumbuhnya penyakit/gejala yang tidak khas) :

Perasaan tidak enak badan

Lesu

Nyeri kepala

Pusing

Diare

Anoreksia

Batuk

STIKPER GUNUNG SARI MAKASSAR Page 5

Page 6: DEMAM TYPOID

DEMAM TYPOID 2016

Nyeri otot (Mansjoer, Arif 1999).

Menyusul gejala klinis yang lain:

1. Demam

Demam berlangsung 3 minggu

Minggu I : Demam remiten, biasanya menurun pada pagi hari dan

meningkat pada sore dan malam hari

Minggu II : Demam terus

Minggu III : Demam mulai turun secara berangsur – angsur

2. Gangguan Pada Saluran Pencernaan

Lidah kotor yaitu ditutupi selaput kecoklatan kotor, ujung dan tepi

kemerahan, jarang disertai tremor

Hati dan limpa membesar yang nyeri pada perabaan

Terdapat konstipasi, diare

3. Gangguan Kesadaran

Kesadaran yaitu apatis – somnolen

Gejala lain “ROSEOLA” (bintik-bintik kemerahan karena emboli

hasil dalam kapiler kulit) (Rahmad Juwono, 1996).

E. KOMPLIKASI

STIKPER GUNUNG SARI MAKASSAR Page 6

Page 7: DEMAM TYPOID

DEMAM TYPOID 2016

1. Komplikasi intestinal

a. Perdarahan usus

b. Perporasi usus

c. Ilius paralitik

d. Komplikasi extra intestinal

e. Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi (renjatan sepsis),

miokarditis, trombosis, tromboplebitis.

2. Komplikasi darah : anemia hemolitik, trobositopenia, dan syndroma

uremia hemolitik.

3. Komplikasi paru : pneumonia, empiema, dan pleuritis.

4. Komplikasi pada hepar dan kandung empedu : hepatitis, kolesistitis.

5. Komplikasi ginjal : glomerulus nefritis, pyelonepritis dan perinepritis.

6. Komplikasi pada tulang : osteomyolitis, osteoporosis, spondilitis dan

arthritis.

7. Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningiusmus, meningitis,

polineuritis perifer, sindroma Guillain bare dan sidroma katatonia.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang pada klien dengan typhoid adalah pemeriksaan

laboratorium, yang terdiri dari :

a. Pemeriksaan leukosit

STIKPER GUNUNG SARI MAKASSAR Page 7

Page 8: DEMAM TYPOID

DEMAM TYPOID 2016

Di dalam beberapa literatur dinyatakan bahwa demam typhoid terdapat

leukopenia dan limposistosis relatif tetapi kenyataannya leukopenia

tidaklah sering dijumpai. Pada kebanyakan kasus demam typhoid, jumlah

leukosit pada sediaan darah tepi berada pada batas-batas normal bahkan

kadang-kadang terdapat leukosit walaupun tidak ada komplikasi atau

infeksi sekunder. Oleh karena itu pemeriksaan jumlah leukosit tidak

berguna untuk diagnosa demam typhoid.

b. Pemeriksaan SGOT DAN SGPT

SGOT dan SGPT pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi dapat

kembali normal setelah sembuhnya typhoid.

c. Biakan darah

Bila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi bila

biakan darah negatif tidak menutup kemungkinan akan terjadi demam

typhoid. Hal ini dikarenakan hasil biakan darah tergantung dari beberapa

faktor :

Teknik pemeriksaan Laboratorium

Hasil pemeriksaan satu laboratorium berbeda dengan laboratorium

yang lain, hal ini disebabkan oleh perbedaan teknik dan media

biakan yang digunakan. Waktu pengambilan darah yang baik

adalah pada saat demam tinggi yaitu pada saat bakteremia

berlangsung.

STIKPER GUNUNG SARI MAKASSAR Page 8

Page 9: DEMAM TYPOID

DEMAM TYPOID 2016

Saat pemeriksaan selama perjalanan Penyakit.

Biakan darah terhadap salmonella thypi terutama positif pada

minggu pertama dan berkurang pada minggu-minggu berikutnya.

Pada waktu kambuh biakan darah dapat positif kembali.

Vaksinasi di masa lampau

Vaksinasi terhadap demam typhoid di masa lampau dapat

menimbulkan antibodi dalam darah klien, antibodi ini dapat

menekan bakteremia sehingga biakan darah negatif.

Pengobatan dengan obat anti mikroba. Bila klien sebelum

pembiakan darah sudah mendapatkan obat anti mikroba

pertumbuhan kuman dalam media biakan terhambat dan hasil

Uji Widal

Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi

(aglutinin). Aglutinin yang spesifik terhadap salmonella thypi

terdapat dalam serum klien dengan typhoid juga terdapat pada

orang yang pernah divaksinasikan. Antigen yang digunakan pada

uji widal adalah suspensi salmonella yang sudah dimatikan dan

diolah di laboratorium. Tujuan dari uji widal ini adalah untuk

menentukan adanya aglutinin dalam serum klien yang disangka

menderita typhoid.

STIKPER GUNUNG SARI MAKASSAR Page 9

Page 10: DEMAM TYPOID

DEMAM TYPOID 2016

G. PENATALAKSANAAN

Menurut Copstead, et al (2000: 170) “Pilihan pengobatan mengatasi

kuman Salmonella typhi yaitu ceftriaxone, ciprofloxacin, dan ofloxacin.

Sedangkan alternatif lain yaitu trimetroprin, sulfametoksazol, ampicilin dan

cloramphenicol”. Pengobatan demam typoid terdiri atas 3 bagian, yaitu:

Perawatan

Pasien demam typoid perlu dirawat di Rumah Sakit untuk isolasi,

observasi dan pengobatan. Pasien harus tirah baring absolut sampai

minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari. Maksud

tirah baring adalah untuk mencegah perdarahan usus. Mobilisasi pasien

dilakukan secara bertahap, sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien.

Diet

Di masa lampau, pasien demam typoid diberi bubur saring, kemudian

bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai dengan tingkat kesembuhan pasien.

Pemberian bubur saring tersebut dimaksudkan untuk menghindari

komplikasi perdarahan usus atau perforasi usus, karena ada pendapat

bahwa usus perlu di istirahatkan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

pemberian makanan padat dini, yaitu nasi dengan lauk pauk rendah

selulosa (pantang sayuran dengan selai kasar) dapat diberikan dengan

aman pada pasien demam typoid.

Obat

Obat-obatan antimikroba yang sering dipergunakan, ialah:

STIKPER GUNUNG SARI MAKASSAR Page 10

Page 11: DEMAM TYPOID

DEMAM TYPOID 2016

o Kloramfenikol

Dosis hari pertama 4 kali 250 mg, hari kedua 4 kali 500 mg,

diberikan selama demam dilanjutkan sampai 2 hari bebas demam,

kemudian dosis diturunkan menjadi 4 kali 250 mg selama 5 hari

kemudian.

o Tiamfenikol

Dosis dan efektifitas tiamfenikol pada demam typoid sama dengan

kloramfenikol. Komplikasi hematologis pada penggunaan

tiamfenikol lebih jarang dari pada kloramfenikol. Dengan

tiamfenikol demam pada demam typoid turun setelah rata-rata 5-6

hari.

o Ampicilin dan Amoxilin

Efektifitas keduanya lebih kecil dibandingkan dengan

kloramfenikol. Indikasi mutlak penggunaannya adalah klien

demam typoid dengan leukopenia. Dosis 75-150 mg/kg berat

badan, digunakan sampai 7 hari bebas demam.

o Kontrimoksazol (kombinasi trimetroprin dan sulfametaksazol)

Efektifitas nya kurang lebih sama dengan kloramfenikol. Dosis

untuk orang dewasa 2 kali 2 tablet sehari digunakan sampai 7 hari

bebas demam turun setelah 5-6 hari.

o Sepalosporin generasi ketiga

STIKPER GUNUNG SARI MAKASSAR Page 11

Page 12: DEMAM TYPOID

DEMAM TYPOID 2016

Beberapa uji klinis menunjukkan bahwa sepalosporin generasi

ketiga antara lain sefoperazon, cefriaxone, cefotaxim efektif untuk

demam typoid.

o Fluorokinolon

Fluorokinolon efektif untuk demam typoid, tetapi dosis dan lama

pemberian yang optimal belum diketahui dengan pasti.

Selain dengan pemberian antibiotik, penderita demam typoid juga

STIKPER GUNUNG SARI MAKASSAR Page 12