Delirium vs Demensia

20
Delirium VS Demensia

description

Delirium vs dimensia

Transcript of Delirium vs Demensia

  • Delirium VS Demensia

  • Delirium DEFINISI Delirium adalah keadaan yang yang bersifat sementara dan biasanya terjadi secara mendadak, dimana penderita mengalami penurunan kemampuan dalam memusatkan perhatiannya dan menjadi linglung, mengalami disorientasi dan tidak mampu berfikir secara jernih.

  • Penyebab deliriumAlkohol, obat-obatan dan bahan beracun Efek toksik dari pengobatan Kadar elektrolit, garam dan mineralHidrosefalus Hematoma subdural Meningitis, ensefalitis, sifilis Kekurangan tiamin dan vitamin B12 Hipotiroidisme maupun hipotiroidisme Tumor otak Fungsi jantung atau paru-paru yang burukStroke.

  • I Infection

    W WithdrawalA Acute metabolicT TraumaC CNS pathologyH Hypoxia

    D DeficienciesE EndocrineA Acute vascular/MIT Toxins-drugsH Heavy metalsPENYEBAB

  • Tanda dan gejalaDelirium ditandai oleh kesulitan dalam:Konsentrasi dan memfokusMempertahankan dan mengalihkan daya perhatianKesadaran naik-turunDisorientasi terhadap waktu, tempat dan orangHalusinasi biasanya visual, kemudian yang lainBingung menghadapi tugas se-hari-hariPerubahan kepribadian dan afekPikiran menjadi kacauBicara ngawurDisartria dan bicara cepatNeologismaInkoheren

  • Gejala termasuk: Perilaku yang inadekuat Rasa takutCurigaMudah tersinggungAgitatif HiperaktifSiaga tinggi (Hyperalert) Atau sebaliknya bisa menjadi: Pendiam Menarik diriMengantukBanyak pasien yang berfluktuasi antara diam dan gelisahPola tidur dan makan terganggu Gangguan kognitif, jadi daya mempertimbangkan dan tilik-diri terganggu

  • DiagnosisKemampuan atensi bisa diperiksa dengan:Pengulangan sebutan 3 bendaPengulangan 7 angka ke depan dan 5 angka ke belakang (mundur)Sebutkan nama hari dalam seminggu ke depan dan ke belakang (mundur)Ikuti kriteria diagnostik dari lCD-10 atau DSM-IV-TR Confusion Assessment Method (CAM)Wawancarai anggota keluargaPenggunaan obat atau zat psikoaktif overdosis atau penghentian mendadak.

  • Prognosis Morbiditas dan mortalitas lebih tinggi pada pasien yang masuk sudah dengan delirium dibandingkan dengan pasien yang menjadi delirium setelah di Rumah Sakit. Beberapa penyebab delirium seperti hipoglikemia, intoxikasi, infeksi, faktor iatrogenik, toxisitas obat, gangguan keseimbangan elektrolit. Biasanya cepat membaik dengan pengobatan. Beberapa pada lanjut usia susah untuk diobati dan bisa melanjutjadi kronik

  • TerapiMenghentikan penggunaan obatObati infeksi Suport pada pasien dan keluanga Mengurangi dan menghentikan agitasi untuk pengamanan pasien Cukupi cairan dan nutrisi Vitamin yang dibutuhkan Segala alat pengekang boleh digunakan tapi harus segera dilepas bila sudah membaik, alat infuse sesederhana mungkin, lingkungan diatur agar nyaman. Obat: Haloperidoi dosis rendah dulu 0,5 1 mg per os, IV atau IVRisperidone0,5 3mg perostiap l2jam Olanzapine 2,5 15 mg per os 1 x sehari Lorazepam 0,5 1mg per Os atau parenteral (tak tersedia di Indonesia), Perlu diingat obat benzodiazepine mi bisa memperburuk delirium karena efek sedasinya.

  • DEmensiaDemensia ialah kondisi keruntuhan kemampuan intelek yang progresif setelah mencapai pertumbuhan & perkembangan tertinggi (umur 15 tahun) karena gangguan otak organik, diikuti keruntuhan perilaku dan kepribadian, dimanifestasikan dalam bentuk gangguan fungsi kognitif seperti memori, orientasi, rasa hati dan pembentukan pikiran konseptual.

  • Etiologi dan klasifikasiMenurut Umur:Demensia senilis (>65th) Demensia prasenilis (
  • Menurut kerusakan struktur otak Tipe Alzheimer Tipe non-Alzheimer Demensia vaskular Demensia Jisim Lewy (Lewy Body dementia) Demensia Lobus frontal-temporalDemensia terkait dengan SIDA(HIV-AIDS) Morbus Parkinson Morbus Huntington Morbus Pick Morbus Jakob-Creutzfeldt Sindrom Gerstmann-Strussler-Scheinker Prion disease Palsi Supranuklear progresif Multiple sklerosis Neurosifilis Tipe campuran

  • Menurut sifat klinis: Demensia proprius Pseudo-demensia

  • Tanda dan gejalaSeluruh jajaran fungsi kognitif rusak. Awalnya gangguan daya ingat jangka pendek.Gangguan kepribadian dan perilaku, mood swings Defisit neurologik motor & fokal Mudah tersinggung, bermusuhan, agitasi dan kejang Gangguan psikotik: halusinasi, ilusi, waham & paranoia Agnosia, apraxia, afasia

  • ADL (Activities of Daily Living)susah Kesulitan mengatur penggunaan keuangan Tidak bisa pulang ke rumah bila bepergian Lupa meletakkan barang penting Sulit mandi, makan, berpakaian, toileting Pasien bisa berjalan jauh dari rumah dan tak bisa pulang Mudah terjatuh, keseimbangan buruk Akhirnya lumpuh, inkontinensia urine & alvi Tak dapat makan dan menelan Koma dan kematian

  • DiagnosisDiagnosis difokuskan pada 3 hal: Pembedaan antara delirium dan demensia Bagian otak yang terkena Penyebab yang potensial reversibel Perlu pembedaan dan depresi (ini bisa diobati relatif mudah) Pemeriksaan untuk mengingat 3 benda yg disebut Mengelompokkan benda, hewan dan alat dengan susah payah Pemeriksaan laboratonium, pemeriksaan EECPencitraan otak amat penting CT atau MRI

  • TerapiPertama perlu diperhatikan keselamatan pasien, lingkungan dibuat senyaman mungkin, dan bantuan pengasuh perlu. Koridor tempat jalan, tangga, meja kursi tempat barang keperkuannya Tidak diperbolehkan memindahkan mobil dsb. Diberi keperluan yang mudah dilihat, penerangan lampu terang, jam dinding besar, tanggalan yang angkanya besar

  • Obat: Nootropika: Pyritinol (Encephabol) 1 x 100 - 3 x 200 mg Piracetam (Nootropil) 1 x 400 - 3 x 1200 mg Sabeluzole (Reminyl) Ca-antagonist: Nimodipine(Nimotop 1- 3 x 30 mg) Citicholine (Nicholin) 1 - 2 x 100 - 300 mg i.v./i.m. Cinnanzine (Stugeron) 1 - 3 x 25 mg Pentoxifylline (Trental) 2 - 3 x 400 mg (oral), 200 - 300 mg infuse

  • Pantoyl-GABA Acetylcholinesterase inhibitors Tacnne 10 mg dinaikkan lambatlaun hingga 80 mg. Hepatotoxik Donepezil (Aricept) centrally active reversible cholinesterase inhibitor, 5 mg 1x /hari Galantamine (Riminil) 1 - 3 x 5 mg Rivastigmin (Exelon) 1,5, 3, 4, 5, 6 mg Memantine 2 x 5 mg 10 mg