Demensia (Autosaved)

45
Studi Kasus- Mary Mary, 79 tahun, adalah seorang buruh pabrik dan hidup sendiri setelah suaminya meninggal 3 tahun yang lalu. Mary kini khawatir akan memorinya. Baru-baru ini dia belanja dan meninggalkan troli belanjanya di perpustakaan saat ingin mengembalikan buku pinjamannya. Pada saat lainnya dia lupa nomor PIN nya ketika hendak mengambil gaji pensiun dari kantor pos. Dia pergi ke dokter karena dia berpikir menderita Alzheimer. Dr Thomas memperhatikan dengan seksama masalah yang dia utarakan kemudian memberikan beberapa tes. Hasilnya menunjukkan Mary tidak menderita demensia. “Ketika kita beranjak tua, ingatan kita akan memburuk”, kata Dr Thomas padanya. “Tetapi problem ingatan sendiri bukan berarti seseorang menderita Alzheimer atau penyakit demensia lainnya”. Topik ini akan menerangkan apa itu demensia, ringkasan tipe-tipe demensia, serta kondisi yang menyerupai demensia. DEFINISI Demensia merupakan suatu istilah yang digunakan untuk bermacam-macam kondisi yang mempengaruhi otak. Seperti kata ‘artritis’ yang mengacu pada bermacam penyebab dari nyeri sendi, ada beberapa macam tipe demensia, dengan gejala yang berbeda-beda. Penyebab

Transcript of Demensia (Autosaved)

Page 1: Demensia (Autosaved)

Studi Kasus- Mary

Mary, 79 tahun, adalah seorang buruh pabrik dan hidup sendiri

setelah suaminya meninggal 3 tahun yang lalu. Mary kini khawatir akan

memorinya. Baru-baru ini dia belanja dan meninggalkan troli belanjanya

di perpustakaan saat ingin mengembalikan buku pinjamannya. Pada saat

lainnya dia lupa nomor PIN nya ketika hendak mengambil gaji pensiun

dari kantor pos.

Dia pergi ke dokter karena dia berpikir menderita Alzheimer. Dr

Thomas memperhatikan dengan seksama masalah yang dia utarakan

kemudian memberikan beberapa tes. Hasilnya menunjukkan Mary tidak

menderita demensia. “Ketika kita beranjak tua, ingatan kita akan

memburuk”, kata Dr Thomas padanya. “Tetapi problem ingatan sendiri

bukan berarti seseorang menderita Alzheimer atau penyakit demensia

lainnya”.

Topik ini akan menerangkan apa itu demensia, ringkasan tipe-tipe demensia, serta

kondisi yang menyerupai demensia.

DEFINISI

Demensia merupakan suatu istilah yang digunakan untuk bermacam-

macam kondisi yang mempengaruhi otak. Seperti kata ‘artritis’ yang mengacu

pada bermacam penyebab dari nyeri sendi, ada beberapa macam tipe demensia,

dengan gejala yang berbeda-beda. Penyebab paling sering demensia adalah

Alzheimer, selain itu masih banyak penyebab yang lain.

Berbagai jenis demensia memiliki gejala yang sama, meliputi:

Kehilangan memori

Masalah pada berpikir dan berencana

Kesulitan berbahasa

Kegagalan mengenali seseorang atau suatu obyek

Perubahan kepribadian

Page 2: Demensia (Autosaved)

Otak kita (jika kita berpikir apa yang dikerjakan otak) mempunyai fungsi

yang berbeda-beda. Membuat secangkir teh tampak sebagai suatu pekerjaan yang

mudah, namun kenyataannya ini merupakan pekerjaan yang cukup sulit dan

memberi contoh fungsi otak yang berbeda-beda:

1. Membayangkan secangkir teh (pikiran abstrak) dan memutuskan

membuatnya (motivasi)

2. Kita mungkin bertanya siapa saja yang menginginkan teh (bahasa)

3. Berencana membuat teh memastikan bahwa semuanya dikerjakan secara

tepat, meletakkan teh dahulu ke dalam cangkir sebelum menuang air panas

(fungsi eksekutif)

4. Mengingat dimana teh, gula, dan susu disimpan (memori)

5. Meletakkan ketel dan menjadikan satu bahan-bahannya (fungsi motorik)

6. Mendengarkan suara ketel (pendengaran), memastikan bahwa kita tidak

mengalihkan perhatian dengan pekerjaan lainnya (atensi dan konsentrasi)

7. Menuang secara hati-hati (koordinasi) dengan takaran air yang tepat ke dalam

teh (penatalaksanaan)

8. Ingin menambahkan susu dan gula ke dalam gelas dengan tepat

(perencanaan)

9. Menunggu sampai tehnya dingin (penatalaksanaan) dan menikmati teh (rasa)

10. Segala yang kita miliki mungkin diutarakan dan dikerjakan dengan perilaku

yang sama seperti yangb biasa kita lakukan (kepribadian)

Banyak orang yang membaca buku ini membuat kesalahan ketika

membuat teh. Contohnya meletakkan kemasan teh di dalam kulkas dan susu di

almari, pergi ke kamar sebelah menanyakan siapa yang menginginkan teh dan

benar-benar lupa apa yang ingin anda minta, atau anda membuat secangkir teh dan

lupa meminumnya.

Ini bukan berarti anda menderita demensia. Ketika seseorang menderita

demensia, biasanya beberapa fungsi otak yang berbeda-beda seperti diungkapkan

di atas mulai salah, dan bukan hanya sekali namun berulang-ulang.

Page 3: Demensia (Autosaved)

Jadi demensia dapat diartikan sebagai suatu gangguan pada lebih dari satu

aspek fungsi otak (bahasa, perencanaan, motivasi, memori, dan kepribadian) yang

persisten dan progresif.

The International Classification of Disease mengartikan demensia sebagai

suatu keadaan seseorang dengan tanpa gangguan kesadaran mengalami hal-hal

berikut, yang berlangsung minimal enam bulan:

Penurunan daya ingat

Penurunan kemampuan kognitif lainnya, seperti penatalaksanaan, berpikir,

perencanaan

Penurunan kontrol emosi (contohnya iritabel) dan motivasi

GEJALA

Pada beberapa tipe demensia, gangguan memori dan berpikir komplek

merupakan gejala pertama. Kehilangan memori biasanya untuk memori segera.

Jadi seseorang mungkin ingat kejadian yang terjadi beberapa tahun yang lalu,

namun lupa akan sesuatu yang terjadi beberapa jam atau hari yang lalu.

Demensia harus dibedakan dengan penyebab bingung. Demensia terjadi

dalam hitungan bulan atau tahun. Jika seseorang menjadi bingung dalam waktu

jam atau hari, ini bukan merupakan demensia.

Bingung/ konfusi akut biasanya merupakan akibat dari sebab organik yang

lain seperti:

Infeksi (contohnya ISK atau infeksi pernafasan)

Reaksi dari obat-obatan

Nyeri atau konstipasi

Stroke

Penyebab organik lain

Page 4: Demensia (Autosaved)

Demensia merupakan faktor risiko menderita status konfusi akut. Namun

dalam beberapa kasus, jika seseorang mendadak bingung, dia harus segera

menghubungi dokter untuk menemukan penyebab dari status konfusi itu.

Seseorang dengan demensia juga dapat menjadi lebih bingung jika ada

perubahan kebiasaan, seperti saat liburan atau pergi ke rumahsakit.

TIPE DEMENSIA

Ada banyak tipe dan penyebab demensia, namun yang sering diderita

pasien adalah:

1. Alzheimer

2. Demensia vaskuler

3. Demensia Lewy body

4. Demensia frontotemporal

Kita akan membahas empat tipe ini. Alzheimer dan demensia vaskuler

menyebabkan sekitar 90% dari semua kasus demensia.

Scan otak dan tes khusus untuk fungsi otak (tes kognitif) dapat membantu

dokter mendiagnosis tipe demensia. Bagaimanapun, diagnosis pasti untuk

mengetahui tipe demensia adalah dengan biopsi otak (mengambil jaringan otak

dan dilihat di bawah mikroskop). Namun cara ini jarang dilakukan.

ALZHEIMER

Studi kasus- Gordon

Gordon berusia 74 tahun ketika isterinya, Liz, mulai melihat

sesuatu yang aneh pada diri Gordon. Awalnya Liz mengamati Gordon

tidak melakukan pekerjaannya dengan baik. Dia adalah seorang tukang

kebun yang handal, sering memenangkan lomba kebun. Baru-baru ini,

Gordon sering membuat kesalahan, menanam benih tidak tepat waktunya,

lupa menyiram, dan membiarkan rumput-rumput tumbuh. Tetangganya

mengatakan bahwa pekerjaannya kacau.

Page 5: Demensia (Autosaved)

Awalnya Liz berpikir Gordon hanya bosan dengan pekerjaannya,

namun sesuatu yang lain terjadi. Gordon mengendarai mobil saat pulang

dari supermarket, tiba-tiba dia mengambil jalan yang salah. Beberapa

minggu kemudian dia kesulitan menangani keuangannya dan mengamuk,

sesuatu yang sangat jarang dilakukan oleh Gordon.

Liz mencoba mengajak Gordon ke dokter namun dia tidak

menyadari ada suatu masalah pada dirinya. Akhirnya Liz meminta Dr.

Blunt, namun dia hanya mengatakan bahwa ini mungkin faktor ketuaan,

dan tidak perlu khawatir.

Tahun berikutnya segala sesuatu menjadi lebih buruk. Gordon

mulai kesulitan memakai baju, kadang-kadang memakai baju yang sama

sampai Liz mengingatkan untuk mengganti bajunya. Dia juga mulai

mengulang-ulang pembicaraan dan sering bertanya hal yang sama pada

Liz.

Dia menyerah dan bisa duduk berjam-jam tanpa berbuat apa-apa.

Liz mengajak Gordon ke dokter, dan saat itu dia pergi bersama Gordon.

Dokter mendengarkan seksama cerita dari Gordon, kemudian memberi

penatalaksanaan pada memori lokalnya..

Setelah mengunjungi Gordon dan Liz di rumahnya serta

melakukan beberapa tes, dokter mendiagnosis Gordon menderita

Alzheimer.

Alzheimer merupakan tipe demensia yang paling sering. Sekitar dua

pertiga penderita demensia adalah penderita Alzheimer. Penyakit ini pertama kali

dijelaskan lebih dari 100 tahun yang lalu oleh Alois Alzheimer yang melaporkan

kondisi dari seorang wanita usia 51 tahun. Penjelasannya menunjukkan gejala-

gejala yang ada pada keadaan ini:

Satu dari gejala awal dari penyakit yang diderita oleh wanita usia 51 tahun

ini adalah perasaan cemburu berat terhadap suaminya. Segera setelah itu dia

Page 6: Demensia (Autosaved)

menunjukkan gangguan memori yang progresif, dia tidak dapat mengingat jalan

ke rumahnya, menyeret sesuatu bolak-balik, mengumpat diri sendiri, dan kadang

berpikir bahwa orang sekitarnya ingin membunuhnya, kemudian dia akan

berteriak sangat keras. Dari waktu ke waktu dia menjadi sangat kacau,

memanggil-manggil suami dan anaknya, dan tampak mengalami halusinansi

auditori. Dia sering berteriak berjam-jam dengan suara yang sangat keras.

Umumnya alzheimer diawali dengan gejala yang sangat ringan. Gejala

awal adalah kehilangan memori yang ringan, sulit dibedakan dengan

forgetfullness yang merupakan suatu proses penuaan.

Konfusi ringan (misalnya dalam mengatur keuangan) dan problem dalam

penggunaan bahasa bisa terjadi pada stadium awal. Alzheimer biasanya bermula

sangat pelan dan dengan gejala yang sangat ringan. Jarang ditemukan penderita

alzheimer pada onset penyakit yang tepat, sedangkan penderita dapat menjalani

kondisi seperti ini selama 1-2 tahun sebelum terdiagnosis.

Keadaan Otak pada Alzheimer

Ilmuwan sekarang mengetahui banyak tentang apa yang terjadi pada otak

penderita alzheimer. Otak tersusun dari jutaan sel saraf (neuron) yang membuat

manusia mampu untuk berpikir dan mengingat sesuatu.

Pada otak seorang alzheimer, terbentuk protein abnormal yang disebut

amiloid. Sejumlah amiloid terhampar pada lapisan luar otak dan membentuk plak.

Plak amiloid ini mempengaruhi neuron. Neuron mengandung protein yang disebut

tau, yang ikut mempertahankan bentuk neuron. Neuron yang terganggu akan

membentuk tau yang abnormal. Bentuk tau yang abnormal ini dianggap sebagai

hasil dari perubahan struktur sel.

Beberapa neuron mati, kolaps, dan menyusut membentuk gumpalan.

Gunpalan dan plak dari protein amiloid ini tampak pada pemeriksaan

mikroskopis, ini merupakan cirikhas dari penyakit alzheimer.

Page 7: Demensia (Autosaved)

Bagian tertentu dari otak, khususnya lobus temporalis (tempat menyimpan

memori), menyusut sebagai akibat kematian neuron. Penyusutan ini dapat dilihat

pada scan otak. Gambaran ini dapat membantu diagnosis.

Neuron otak menggunakan suatu neurotransmitter untuk berkomunikasi

antar neuron. Pada penderita alzheimer didapatkan penurunan jumlah

neurotransmitter. Sehingga beberapa terapi alzheimer ditujukan untuk

meningkatkan level neurotransmitter.

Etiologi

Sedikit yang tahu tentang apa yang memicu proses seseorang dapat

menderita alzheimer. Alzheimer dapat diturunkan dari keluarga, namun hal ini

sangat jarang, hanya jika ditemukan penderita alzheimer usia muda.

Faktor Risiko

Faktor risiko artinya faktor-faktor yang dapat meningkatkan seseorang

menderita demensia. Satu-satunya faktor risiko utama seseorang menderita

alzheimer adalah bertambahnya usia. Usia lebih dari 70 tahun meningkatkan

risiko kejadian alzheimer.

Kata Kunci Alzheimer

Penyebab utama demensia Sedikit lebih sering diderita oleh wanita Menyerang 26 juta orang di seluruh dunia Pada 90% penderita, dimulai pada usia > 70 tahun Diawali dengan gejala yang sangat ringan Gangguan sering berawal dari gangguan memori Progresif lambat, sering dalam beberapa tahun Sering dapat bertahan hidup 10 tahun/ lebih setelah terdiagnosis, dan

sering meninggal karena sebab lain

Page 8: Demensia (Autosaved)

Faktor risiko lain, seperti jenis kelamin wanita, trauma kepala berulang

(misal pada petinju), hipertensi, overweight, kurang olahraga, sedikit

meningkatkan risiko kejadian alzheimer.

Riwayat Keluarga pada Alzheimer

Sangat sedikit seseorang menderita alzheimer pada usia muda. Jika ada,

hal ini mungkin disebabkan oleh gen abnormal yang diturunkan secara familial.

Gen terbentuk dari DNA, disimpan dalam kromosom, dan dapat

ditemukan di setiap sel. Gen mengirimkan informasi (misal karakteristik seperti

kulit dan warna mata) dari satu keturunan keluarga. Tiap orang memiliki sepasang

gen untuk tiap karakteristik. Beberapa gen mengalami kelainan (mutasi), gen

abnormal ini selanjutnya dapat mewariskan penyakit.

Mutasi gen pada kromosom yang berbeda (kromosom 1, 14, dan 21) telah

dilaporkan dapat menyebabkan alzheimer. Jika seseorang memiliki salah satu dari

gen yang mutasi ini, ia akan menurunkan kelainan ini pada separo anaknya.

Faktor Risiko Alzheimer

Usia tua

Jenis kelamin wanita

Genetik

Trauma kepala

Pendidikan rendah

Tekanan darah tinggi

Kolesterol tinggi

Diabetes

Obesitas

Page 9: Demensia (Autosaved)

Seseorang yang mewarisi salah satu dari gen ini, kemungkinan besar ia

akan menderita alzheimer, sering pada usia 40-50 tahun. Namun kejadian ini

sangat jarang. Alzheimer karena abnormalitas gen terjadi pada kurang dari 1

dalam tiap 1000 kasus.

Jika ada riwayat keluarga menderita alzheimer sebelum usia 60 tahun,

dokter dapat menilai apakah anggota yang sehat membawa gen alzheimer.

Sebagian besar penderita alzheimer tidak memiliki tipe gen (gen tunggal) yang

diturunkan kepada keluarganya.

Pada alzheimer ‘yang tidak diwariskan’ ini, risiko untuk keluarga dekat

lebih tinggi daripada pada seseorang dengan usia sama yang tidak memiliki

riwayat keluarga menderita alzheimer. Misalnya, seseorang yang tidak memiliki

riwayat keluarga alzheimer memiliki risiko 1 dari 50 menderita alzheimer pada

usia 17 tahun. Risiko ini akan meningkat sekitar 1 dari 20 pada seseorang dengan

keluarga dekat menderita alzheimer. Risiko lebih tinggi lagi jika dua anggota

keluarga dekat menderita alzheimer.

DEMENSIA VASKULER

Studi kasus -Frank

Namaku Frank, usia 69 tahun, bekerja puluhan tahun sebagai

sopir taksi. Saya pertama kali mengamati ada sesuatu yang salah pada

saya ketika saysa berkendara di rute yang salah ketika bekerja. Saya

selalu merasa bangga dengan kelihaianku di jalan, hal ini membuatku

khawatir.

Suatu hari saya merasa sedikit pusing dan punya problem dalam

menemukan kata yang tepat saat berbicara. Hal ini hanya berlangsung

sekitar 20 menit, namun saya merasa sangat terganggu. Saya pergi ke

dokter umum. Saat itu memori saya masih cukup baik. Dokter

menyarankan saya segera pergi ke dokter spesialis, akhirnya saya pergi ke

dokter spesialis.

Page 10: Demensia (Autosaved)

Setelah dokter spesialis mengerjakan beberapa pemeriksaan, dia

memberitahu saya bahwa hasil scan otak saya menunjukkan suplai

oksigen ke otak berkurang, dan terjadi stroke kecil (dia menyebutnya

sebagai ‘infark’). Saya tidak menyadari hal ini terjadi pada saya.

Dokter juga memeriksa memori saya dan dikatakan bahwa saya

menderita demensia vaskuler stadium awal. Saya memiliki kolesterol

tinggi dan hipertensi, juga dalam pengobatan aspirin dan obat-obat

hipertensi. Saya merasa tidak terlalu sakit, namun dokter menyarankan

saya untuk istirahat bekerja.

Penyebab terbanyak kedua dari demensia adalah demensia vaskuler. 1 dari

4 penderita demensia mengalami kondisi ini, baik primer atau campuran dengan

alzheimer (terkadang disebut demensia campuran).

Demensia vaskuler (terkadang dikenal sebagai demensia multiinfark atau

gangguan kognitif vaskuler) merupakan demensia yang terjadi karena suplai darah

ke otak berkurang.

Otak membutuhkan suplai darah yang cukup banyak untuk membawa

oksigen ke neuron, dan menerima ± 1/5 dari darah yang dipompa ke seluruh

tubuh. Darah dipompa dari jantung melalui arteri. Pembuluh darah arteri terbagi

menjadi pembuluh yang lebih kecil (arteriol). Tiap arteriol memberi nutrisi sel-sel

otak.

Normalnya dinding arteri dan arteriol rata. Namun bisa menebal karena

penumpukan lemak yang disebut ateroma. Pada keadaan ini pembuluh arteri

menyempit dan dindingnya kasar. Darah lebih sedikit melalui arteri yang sempit

ini, bahkan dapat terbentuk gumpalan darah di dalam arteri sehingga menyumbat

seluruh permukaan arteri. Jika hal ini terjadi pada otak dapat menyebabkan stroke/

infark.

Page 11: Demensia (Autosaved)

Terkadang berkurangnya suplai darah ke otak hanya dapat berefek

sementara, hal ini yang dinamakan TIA (Transient Ischemic Attack). Sedangkan

stroke berefek pada kerusakan yang lama.

Jika sumbatan yang menyebabkan stroke berada pada arteriol, maka akan

terjadi serangan stroke ringan dengan gejala yang sangat ringan. Namun apabila

sumbatan ini terjadi pada arteri yang besar akan mengakibatkan kematian sel-sel

otak yang luas, timbul gejala mayor -seperti paralisis, afasia, kebutaan-, atau

bahkan kematian.

Demensia vaskuler dapat terjadi karena suplai darah ke otak berkurang

sebagai akibat pembuluh arteri yang menyempit karena ateroma atau karena

stroke. Sering seseorang memiliki riwayat TIA atau stroke ringan sebelum ia

mengalami demensia vaskuler.

Demensia vaskuler bisa bermula lebih mendadak daripada alzheimer dan

lebih buruk perjalanannya. Seseorang yang menderita demensia vaskuler,

khususnya pada stadium awal, memiliki lucid interval (panjang atau pendek),

ketika dia merasa keadaannya lebih baik.

Gejala

Gejala demensia vaskuler bervariasi tergantung bagian otak yang

kekurangan suplai oksigen. Scan otak dapat menunjukkan bagian otak yang

terkena.

Faktor Risiko

Perokok

Diabetes

Tekanan darah tinggi

Obesitas

Page 12: Demensia (Autosaved)

DEMENSIA LEWI BODI

Studi kasus- Roy

Roy berusia 75 tahun dan hidup sendiri. Dia mulai kesulitan

beraktivitas sejak tiga tahun yang lalu. Gejala awal yang ia rasakan

adalah melihat sesuatu yang beberapa detik kemudian dia menyadari

bahwa sesuatu itu tidak ada. Dia sering mengatakan bahwa dia melihat

kucing duduk di atas kursi di ruang tamunya, namun ketika ia melihatnya

lagi, kucing itu tidak ada.

Sekitar 6 bulan sebelumnya, Roy merasa tangan kirinya sering

gemetar dan kesulitan berjalan. Dokternya mendiagnosis ia menderita

parkinson.

Ketika saudara perempuannya menjenguknya, saudaranya merasa

khawatir. Dia melihat Roy bangun di malam hari dan menatap pintu

depan. Ketika dia mencoba berbicara dengan Roy, dia tampak tidak

menyadari bahwa saudaranya di dekatnya serta tidak ingat apa-apa pada

hari berikutnya. Dia juga mengatakan bahwa Roy saat itu tampak

bingung, namun seperti normal lagi hanya beberapa jam setelah itu.

Saudaranya membawa Roy ke dokter, dan dokter mengatakan bahwa Roy

menderita demensia lewi bodi.

Demensia lewi bodi merupakan 1 dari 20 kasus demensia. Ini cukup

berbeda dari alzheimer atau demensia vaskuler. Pada awalnya, seorang penderita

demensia lewi bodi biasanya mempunyai gejala parkinson (tremor, -khususnya

tangan-, kekakuan, dan mobilitas berkurang). Mereka juga mengalami halusinasi,

sering melihat sesuatu yang tidak ada (seperti orang atau binatang).

Kesulitan berpikir dan mengingat sama seperti pada alzheimer, namun

dapat bervariasi dari jam ke jam. Seorang penderita demensia lewi bodi cenderung

ingin jatuh dan tidak bisa istirahat di malam hari karena ia banyak bergerak.

Kata Kunci Demensia Lewi Bodi

Penyebab utama ketiga demensia di Inggris

Lebih sering dialami oleh laki-laki

Penderita mengalami kebingungan yang fluktuatif –sering sebentar kemudian normal kembali

Mempunyai gejala parkinson dan halusinasi

Risiko tinggi untuk jatuh dan mobilitas berkurang

Page 13: Demensia (Autosaved)

Seseorang yang telah menderita parkinson selama bertahun-tahun berisiko

lebih tinggi mengalami demensia lewi bodi. Seperti demensia yang lain, usia tua

merupakan risiko menderita demensia lewi bodi. Faktor risiko lain meliputi jenis

kelamin laki-laki dan riwayat keluarga menderita demensia ini.

Sangat sedikit diketahui tentang penyebab demensia lewi bodi. Jika

peneliti mengamati otak penderita demensia lewi bodi, mereka menemukan

gumpalan protein di neuron otak yang dinamakan badan lewi (lewy body).

Simpanan protein ini merusak fungsi normal dari neuron.

DEMENSIA FRONTOTEMPORAL

Studi kasus- Adam

Adam, 56 tahun, cerai dengan istrinya dan hidup sendiri. Dia

seorang pengusaha sukses di sebuah perusahaan periklanan. Sekitar

empat tahun yang lalu sejawatnya mengamati Adam membuat keputusan

yang berani dan aneh sekali.

Adam, yang selalu bangga dengan kedisiplinannya, mulai lupa

jadwal rapat dan terlambat dalam bekerja. Dia mulai sering menyumpahi

dan berkata kasar kepada orang lain, suatu hal yang tidak pernah

dilakukannya.

Ketika Adam berkomentar masalah seksual yang tidak sopan

kepada teman wanitanya, beberapa temannya menganggap perilakunya

Page 14: Demensia (Autosaved)

sebagai ‘menopause pria’. Namun salah seorang temannya khawatir,

sehingga ia berkunjung ke rumah Adam. Ia mendapati rumah Adam

sangat berantakan dana sampah berserakan.

Adam tampak tidak terganggu dengan keadaannya dan tampak

bingung ketika temannya menyatakan kekhawatiran. Akhirnya temannya

mengajak Adam pergi ke dokter. Pada anamnesis diketahui bahwa Adam

menderita demensia frontotemporal.

Sekitar 1 dari 50 penderita demensia adalah tipe demensia frontotemporal.

Seseorang dengan demensia frontotemporal cenderung berusia lebih muda

dibandingkan demensia yang lain. Dari semua tipe demensia, demensia

frontotemporal adalah yang paling sulit untuk untuk diketahui, biasanya karena

penyakit ini menyerang seseorang di usia 50an tahun dimana diagnosis demensia

sangat jarang ditegakkan.

Regio otak yang terkena adalah lobus frontalis, berakibat perubahan

kepribadian, motivasi, serta timbul perilaku yang tidak terkontrol. Seseorang yang

terserang demensia ini mempunyai masalah dalam berkonsentrasi dan menjadi

agresif. Kadang memiliki masalah dalam menemukan kata-kata yang tepat, atau

pembicaraan mereka berulang-ulang dan tidak ada artinya.

Regio otak yang mengurus memori/ ingatan diserang lebih lambat,

sehingga awalnya tampak tidak ada gangguan memori. Gejala demensia

frontotemporal awalnya tidak menonjol, kemudian dapat berkembang dalam

kurun waktu yang lama. Gejalanya dapat disebut ‘krisis pertengahan usia’ atau

menopause.

Demensia frontotemporal umumnya didiagnosis setelah scan otak, yang

menunjukkan penipisan (atrofi) lobus frontalis, sementara regio otak yang lain

tampak normal. Tes kognitif menunjukkan kesulitan spesifik terhadap tes latihan

yang tergantung pada lobus temporal, seperti konsentrasi atau respon mengubah

pola informasi.

Page 15: Demensia (Autosaved)

Beberapa demensia frontotemporal diturunkan secara genetik, sekitar

separo dari penderitanya memiliki riwayat keluarga demensia frontotemporal.

Tidak diketahui penyebab non-genetik dari demensia ini.

DEMENSIA KARENA ALKOHOL

Minum sedikit alkohol dianggap dapat mengurangi risiko demensia.

Namun minum alkohol yang banyak (alkoholik) dapat meningkatkan risiko

demensia.

Kondisi spesifik yang berhubungan dengan alkoholik dinamakan sindroma

Korsakoff. Sindroma Korsakoff biasanya memiliki onset yang akut, sering terjadi

setelah periode konfusi akut. Pada kondisi seperti ini, seorang peminum alkohol

tidak mampu mengingat, meskipun memori untuk peristiwa-peristiwa sebelum

terjadinya penyakit ini tidak terpengaruh.

Akibatnya adalah amnesia, tetapi tanpa gejala demensia yang lain

(misalnya kesulitan bahasa dan berpikir, perubahan kepribadian). Sindroma

Korsakoff dianggap sebagai akibat dari defisiensi vitamin yang disebut Tiamin.

Terdapat kerusakan pada bagian spesifik otak (mamillary bodies) meskipun pada

scan bagian otak yang lain tidak terpengaruh.

Sebagai tambahan, alkoholik berat dan lama juga menyebabkan demensia

dengan gejala mirip pada alzheimer. Beberapa otoritas memperkirakan bahwa

lebih dari 10% dari semua kejadian demensia berhubungan dengan alkohol.

DEMENSIA YANG JARANG

Ada banyak penyebab demensia yang sangat jarang. Diantaranya:

1. Demensia Parkinson

Page 16: Demensia (Autosaved)

Ini sama dengan demensia lewi bodi, namun demensia ini muncul

beberapa tahun setelah seseorang menderita parkinson. Sekitar 1 dari 4 orang

penderita parkinson akan mengalami demensia. Ia memiliki sedikit masalah

dengan memorinya, lebih apati, dan sulit berencana dibandingkan dengan

seseorang dengan alzheimer.

2. Penyakit Huntington

Merupakan penyakit herediter yang menyerang seseorang usia 30-50

tahun. Seseorang dengan kondisi ini memiliki masalah dalam gerakan dan sulit

mengontrol anggota geraknya, sering disertai kecemasan dan depresi. Demensia

yang terjadi lebih sering dengan gejala frontal (problem dalam berencana dan

berpikir, perubahan kepribadian) daripada gangguan memori.

3. Penyakit Creutzfeldt-Jacob

Ada beberapa subtipe dari penyakit yang sangat jarang ini, yang

menyerang sekitar 50 orang di Inggris setiap tahun. Penyakit Creutzfeldt-Jacob

tipikal (CJD) umumnya menyerang seseorang usia tua.

Penyakit ini disebabkan oleh protein yang disebut prion, meskipun

penyakit ini dapat berkembang puluhan tahun setelah infeksi. Faktor risiko

penyakit ini belum diketahui, namun sedikit kejadian tampak karena herediter.

Ada progresivitas demensia, sering disertai kebutaan, dan kesulitan yang hebat

dalam bergerak. Kematian biasanya terjadi dalam setahun kemudian.

CJD varian (vCJD) lebih jarang dibanding CJD dan biasanya terjadi pada

usia muda (usia 20an-30an tahun). Varian ini bisa berhubungan dengan bovine

spongiform encephalopathy (BSE atau penyakit sapi gila). Kejadian paling sering

adalah di Inggris. Penderita akan mengalami depresi atau kecemasan serta

problem sensasi dan rasa nyeri sebelum tanda demensia muncul.

4. Demensia- HIV

Page 17: Demensia (Autosaved)

Sekitar 10% dari pengidap AIDS akan mengalami demensia, sering pada

stadium akhir penyakit. Gejala klinis utama adalah proses kejiwaan yang lambat

dan memori yang memburuk.

5. Palsy Supranuklear Progresif

Pada keadaan ini, neuron yang mengontrol keseimbangan dan gerakan

rusak, mengakibatkan kehilangan koordinasi, ucapan tidak jelas, dan jatuh. Juga

didapatkan perubahan kepribadian. Demensia sering terjadi setelah gejala-gejala

yang lain muncul.

KONDISI YANG MENYERUPAI DEMENSIA

Studi kasus- Anne

Anne, usia 74 tahun. Suaminya meninggal tahun lalu, dan sejak itu

Anne menjadi sangat pelupa. Dia harus berhenti bermain kartu di klub

karena dia tidak dapat berkonsentrasi. Dia juga lupa bahwa dia harus

menyiapkan teh di pertemuan wanita, suatu kesalahan yang sangat

memalukan.

Sejak itu semuanya menjadi lebih buruk. Dia kehilangan energi,

bahkan untuk hal-hal sepele seperti menjemur sulit dikerjakan. Sekian

lama dia menghabiskan waktu hanya untuk duduk-duduk tanpa berbuat

apa-apa. Dia tidak dapat mengingat alur cerita buku yang ia baca dan

juga tidak tertarik lagi dengan TV.

Ketika dokter menyatakan bahwa Anne depresi, dia mengelak. Dia

tidak merasa sedih atau menangis. Dia khawatir menderita alzheimer,

melihat temannya mengalami penyakit ini dua tahun sebelumnya.

Bagaimanapun, setelah menjalani pengobatan depresi, energi dan

konsentrasinya membaik dan memorinya meningkat. Tiga bulan

Page 18: Demensia (Autosaved)

berikutnya dia kembali bermain kartu dan menyiapkan teh untuk

pertemuan wanita.

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan kehilangan memori yang kronik

progresif yang tampak seperti demensia. Beberapa diantaranya dapat diobati. Ini

salah satu alasan mengapa penting bagi seseorang yang memliki gejala seperti

kehilangan memori atau perubahan kepribadian untuk pergi ke dokter guna check-

up menyeluruh.

1. Depresi

Depresi menimpa 1 dari 3 orang dalam hidupnya. Khususnya pada orang

tua, hal ini dapat dianggap sebagai demensia karena beberapa gejalanya sama.

Seseorang dengan depresi merasa rendah atau depresi, hilang energi, atau hilang

rasa senang. Sering tidak ada sesuatu yang menyenangkan dirinya.

Gejala lain meliputi sedikit tidur (bangun awal), hilang nafsu makan,

konsentrasi rendah, dan kurang ingatan. Ini juga merupakan gejala umum

demensia. Sebagai tambahan, pada demensia lebih sering mengalami depresi,

sebagaimana separo penderita demensia mengalami depresi.

Sesuatu yang cenderung merupakan depresi daripada demensia adalah:

Kondisi yang menyerupai Demensia

Depresi

Hipoaktivitas kelenjar tiroid

Parkinson

Status konfusional akut (delirium)

Defisiensi vitamin (misal vitamin B12

Infeksi (misal sifilis)

Jarang, tumor otak menyerupai demensia

Page 19: Demensia (Autosaved)

Merasa buruk pada pagi hari (seseorang dengan demensia cenderung ceria di

pagi hari)

Ada perasaan bersalah, tidak berharga, atau keinginan bunuh diri

Mood rendah, bertahan hingga beberapa minggu

2. Hipoaktivitas Kelenjar Tiroid

Juga disebut hipotiroidisme, hal ini onsetnya perlahan-lahan dan sulit

untuk diketahui. Seseorang dengan kondisi ini akan merasa dingin setiap saat,

kulit kering, dan sering lelah. Tes darah akan membantu diagnosis.

3. Parkinson

Merupakan gangguan yang sering terjadi pada orang tua. Penderita

parkinson mengalami tremor (sering dimulai oleh satu tangan) saat istirahat, dan

kekakuan pada lengan dan kaki. Penderita parkinson menunjukkan muka tanpa

ekspresi, juga mempunyai problem berjalan.

4. Delirium

Kadang-kadang seseorang mengalami kebingungan dalam beberapa jam

atau hari. Ini bukan demensia tetapi dinamakan delirium atau status konfusional

akut.

Salah satu perbedaannya adalah bahwa delirium mulai sangat akut.

Seseorang dengan delirium sering mengantuk, sering berubah perasaan dengan

cepat -misalnya ia tampak tenang dan sangat depresi, tiba-tiba menjadi agitasi

atau agresif-, sering berhalusinasi (melihat sesuatu yang nyatanya tidak ada), serta

gangguan perilaku pada malam hari.

Banyak hal yang menyebabkan delirium, umumnya adalah infeksi saluran

pernapasan atau saluran kemih, diabetes, obat-obatan, alkohol, atau stroke. Jika

seseorang mengalami delirium, dia harus segera pergi ke dokter.

Kata Kunci

Demensia adalah suatu penyakit, bukan merupakan proses penuaan fisiologis

Alzheimer merupakan tipe demensia yang paling sering, meskipun ada banyak penyebab lainnya

Ada beberapa kondisi yang menyerupai demensia. Seseorang yang mengalami gejala-gejala konfusi harus segera ke dokter

Page 20: Demensia (Autosaved)

GEJALA DEMENSIA

Mula Demensia

Demensia sering mulai sangat perlahan, ketika seseorang dengan demensia

dan keluarganya mengingat-ingat gejala awal, sering merasa kesulitan.

Terkadang seseorang menyadari ada masalah pada dirinya ketika dia

mengalami perubahan kebiasaan, misalnya saat pergi berlibur atau sakit.

Kematian teman terkadang dapat memicu demensia pada temannya yang hidup.

Perasaan duka tidak menyebabkan demensia namun dapat memicunya.

Di Inggris diperkirakan hanya 1 dari 3 orang dengan demensia pergi ke

dokter dan mendapat diagnosis yang tepat. Butuh waktu satu hingga dua tahun

antara mulainya gejala dengan mengunjungi dokter. Ini waktu yang terlalu lama.

Kami sarankan jika anda merasa anda atau teman/ kerabat dekat anda mengalami

demensia, segera konsultasi ke dokter. Ketepatan diagnosis demensia memberi

kemungkinan akan dapat mengobati kondisi berbeda seperti depresi yang

menyerupai demensia. Hal ini juga memungkinkan penderita demensia untuk

merencanakan dan menyiapkan masa depan yang lebih baik, serta pengobatan dan

manajemen penyakit yang lebih dini.

Perjalanan penyakit Demensia

Page 21: Demensia (Autosaved)

Demensia merupakan penyakit progresif, menyerang seseorang dengan

gejala yang berlainan. Hal ini karena gejala yang muncul adalah gangguan

kepribadian, gaya hidup, interaksi, serta kesehatan fisik dan mental.

Gejala bervariasi pada tiap tipe demensia, namun ada kesamaan umum

diantaranya, yaitu hilang ingatan/ memori dan kehilangan ketrampilan motorik

yang mengakibatkan ketergantungan pada orang lain, dan ini mempengaruhi

interaksi sosial mereka.

Model dari penyakit ini sangat bervariasi. Seseorang dapat hidup lebih dari

20 tahun atau mungkin lebih pendek. Pada akhir hidupnya, penderita demensia

umumnya meninggal karena beberapa kondisi, seperti seraangan jantung atau

infeksi, yang tidak terlalu berhubungan dengan demensia.

Dalam beberpa tahun ini, perhatian dan pemahaman yang lebih baik dapat

meningkatkan harapan dan kualitas hidup yang lebih tinggi pada penderita

demensia.

Meskipun perjalanan demensia berlainan pada tiap individu, namun dapat

menjelaskan perjalanan penyakit pada stadium awal maupun akhir, hanya sebagai

panduan secara kasar. Tidak ada yang memiliki semua gejala seperti yang

diterangkan, namun daftar ini dapat membantu penderita demensia dan

keluarganya untuk memahami harapan mereka dan membantu mereka

merencanakan masa depan.

1. Stadium awal

Studi kasus- Richard

Ketika Richard dan Bave mengingat-ingat, ada beberapa petunjuk

selama setahun ini. Hobi berkebunnya lenyap, kadang dia bertingkah

tidak jelas, berhenti mengerjakan teka-teki silang. Awal mula yang mereka

ingat adalah bahwa Richard kesulitan berbicara saat menelepon. Dia

Page 22: Demensia (Autosaved)

baik-baik saja jika dia menelepon, namun menjadi bingung jika orang lain

meneleponnya.

Onset demensia umumnya sangat perlahan sehingga sulit untuk

mengetahui waktu mulai/ onset yang tepat. Gejala pada stadium ini sering

diabaikan, hanya jika seseorang dibantu untuk mengingat kapan dia menyadari

gejala itu muncul namun tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi atau mereka

menganggapnya sebagai suatu proses penuaan.

‘Ini seperti syok. Dia berperilaku aneh, namun saya tidak percaya bahwa dia

menderita alzheimer.’

Seseorang pada stadium awal akan mengalami hal-hal berikut:

Menjadi pelupa, khususnya pada sesuatu yang baru saja terjadi.

Sering melewatkan suatu janji atau lupa membayar tagihan

Tampak kehilangan minat dan konsentrasi buruk

Kehilangan motivasi

Menjadi lebih grogi

Problem dalam berbahasa, ditandai kesulitan menemukan kata-kata yang

tepat

Menunjukkan perilaku yang aneh

‘Lapangan golf adalah tempat dimana gejala awal penyakitnya tampak. Dia

mulai melanggar aturan permainan, dan teman-temannya mulai menghindar

bermain dengannya’

Kesulitan membuat keputusan

Kurang berinteraksi dengan keluarga/ pekerjaan

Page 23: Demensia (Autosaved)

‘Dia berubah, menjadi sedikit bicara dan pendiam. Awalnya saya mengira dia

mengalami depresi’

Menjadi ‘berbeda’ dari masa tuanya

Menunjukkan perubahan mood dan menjadi depresi atau sensitif

‘Sebelum didiagnosis, saya bingung dengan problem lupa, lemah, dan depresi

saya. Awalnya saya tidak percaya dengan isteri saya karena saya berpikir ini

kesalahan saya, sehingga saya menerima kondisi ini

2. Stadium Tengah

Merupakan periode dimana seseorang jelas mengalami demensia, dimana

dijumpai kesulitan untuk hidup independen. Ditandai adanya perubahan perilaku,

sering frustasi, dan kurang pengertian.

Seseorang dengan demensia pada stadium ini mengalami hal-hal berikut:

Menjadi lebih pelupa -lupa nama keluarga dan sahabatnya, serta kejadian

baru- yang membutuhkan pertanyaan berulang.

Pergi dari rumah dan menghilang

Tidak mampu membedakan siang dan malam, serta sulit tidur

Kesulitan memahami pembicaraan

Kesulitan berbicara

Problem dengan pekerjaan rumah, seperti bersih-bersih dan memasak

Butuh bantuan dalam berpakaian, mencuci, dan pergi ke toilet

Kehilangan sesuatu dan menyalahkan orang lain

Agresif

Page 24: Demensia (Autosaved)

Halusinasi

3. Stadium Lanjut

Hal ini terjadi pada penderita demensia dengan gangguan memori berat

dan tergantung orang lain secara total dalam pemeliharaan dirinya.

Mereka mengalami:

Sangat kesulitan dalam berkomunikasi

Tidak mengenal keluarga atau sahabatnya

Tidak memahami apa yang dikatakan kepada mereka dan apa yang terjadi di

sekitar mereka

Butuh bantuan saat makan

Tidak dapat menahan BAB dan BAK

Kesulitan berjalan

Kesulitan menelan

Harus diikat di kursi atau tempat tidur

Stadium ini dapat bertahan beberapa bulan atau tahun tergantung keadaan

fisik penderita dan kualitas perawatan yang ia terima. Kematian dapat disebabkan

karena infeksi, stroke, atau serangan jantung

4. Stadium Akhir

Pada stadium ini penderita demensia tidak mampu bicara atau bertindak

dengan tepat, dia butuh perhatian penuh termasuk makan dan minum karena nyeri

telan. Bahkan pada stadium ini ia memiliki perhatian terhadap lingkungan dan

orang lain di sekitarnya. Hampir pasti ia bisa mampu merasakan nyeri (misalnya

sakit gigi atau konstipasi) dan juga merasa tidak nyaman jika lapar atau haus.

Page 25: Demensia (Autosaved)

Dahulu beberapa dokter menangani penderita demensia berbeda-beda. Ini

tidaklah tepat. Penderita demensia harus mendapat penanganan yang sama dari

dokter spesialis.

Penting bagi seorang penderita demensia untuk merencanakan

kematiannya. Jika anda menderita demensia, hal ini dapat membantu untuk

mendiskusikan perawatan yang anda inginkan atau tidak anda inginkan jika

mencapai stadium akhir.

Merupakan ide yang bagus untuk menulis pikiran dan harapan anda,

misalnya menggunakan pengarahan. Dapat juga meminta advokad yang bisa

membuatkan keputusan ketika anda tidak mampu lagi.

Keputusan yang ingin anda buat termasuk apakah anda ingin meninggal di

rumah atau di rumahsakit, juga apakah anda ingin dilakukan resusitasi jika anda

mengalami henti jantung.

Ketika menulis arahan, dokter harus menuruti kemauan anda jika anda

ingin menghentikan perawatan, namun anda tidak dapat memaksa mereka untuk

merawat anda jika menentang etika kedokteran profesional. Misalnya, anda dapat

mengatakan bahwa anda tidak menginginkan antibiotik jika mengalami infeksi

saluran nafas, namun anda tidak dapat meminta dokter mempercepat kematian

anda dengan memberikan morfin.

DIAGNOSIS

Mengenali gejala demensia merupakan langkah awal dalam mendiagnosis

dan memberikan terapi yang tepat. Jika anda atau teman anda khawatir anda

depresi, mudah lupa, atau menunjukkan tanda-tanda seperti yang dijelaskan di

atas, langkah pertama yang harus dilakukan adalah pergi ke dokter.

Diagnosis dini dan tepat berguna untuk beberapa alasan berikut:

Page 26: Demensia (Autosaved)

1. Memberi penjelasan tentang gejala dan perilaku aneh yang dialami penderita

demensia, sehingga membantu dia atau keluarganya untuk mengantisipasi

penyakit ini, dan tahu apa yang diharapkan seiring berjalannya waktu.

2. Memungkinkan penderita untuk memahami keadaan mereka dan memiliki

kontrol dalam hidup. Misalnya mereka dapat membuat keputusan dalam

berobat, menuliskan keinginan, pergi berlibur, berkunjung ke sahabat, dan

mengatur keuangan lewat advokad

3. Dukungan yang tepat dan bantuan finansial dapat membantu mereka

merencanakan masa depan

4. Memberi keyakinan bahwa masalah lain yang dapat memicu hilang ingatan,

seperti depresi dapat ditangani dengan tepat

5. Untuk beberapa penderita demensia, belum dapat diprediksi dengan pasti

pengobatan memungkinkan proses penyakit berjalan perlahan. Jika diagnosis

tidak dibuat untuk alasan apapun, ini tidak mungkin untuk memberikan

pengobatan

Membuat Diagnosis

Tidak ada tes yang praktis untuk mendiagnosis demensia. Diagnosis dibuat

dengan mengambil penatalaksanaan secara seksama terhadap pasien maupun

keluarga atau sahabatnya.

1. Pergi ke dokter

Langkah pertama mendapatkan diagnosis adalah pergi ke dokter. Hal ini

sering membutuhkan keberanian. Penderita demensia sering tidak menyadari

dirinya mempunyai masalah, jadi penting bagi orang lain menemaninya ke dokter.

Jika mereka menolak pergi ke dokter, berbicaralah langung dengan dokter

umum mereka. Dokter biasanya akan bertanya beberapa pertanyaan tentang

memori dan kesulitan-kesulitannya menggunakan tugas harian. Mereka mungkin

Page 27: Demensia (Autosaved)

mengatur sendiri beberapa tes, namun bisa juga langsung merujuk pasien ke

dokter spesialis.

2. Rujukan Dokter Spesialis

Biasanya kepada:

a. Psikiater geriatri (dokter spesialis menangani gangguan mental pada orang

tua)

b. Neurolog (dokter spesialis menangani penyakit sistem saraf)

c. Spesialis geriatri (dokter spesialis yang menangani penyakit usia tua)

Kepada siapa penderita dirujuk ke dokter spesialis tergantung usia mereka,

gejala yang muncul, dan ketersediaan layanan. Terkadang bagi penderita penting

mengunjungi lebih dari satu dokter spesialis, misalnya seorang neurolog meminta

psikiater sebagai opsi kedua jika muncul gejala depresi.

Dokter spesialis mungkin menemui pasien di ‘klinik memori’, rumahsakit,

atau ke rumahnya. Utamanya psikiater sering menemui pasien di rumahnya.

Menemui pasien di rumahnya tidak hanya lebih nyaman buat pasien namun juga

memungkinkan dokter menilai lingkungan rumahnya dan mempertimbangkan

sejauh mana pasien dapat terkontrol di rumah.

Meskipun dokter hampir pasti meminta orang lain (tetangga atau teman)

untuk menceritakan keadaan mereka, mereka ingin berbicara dengan pasien

sendiri untuk awalnya.

Ketika mengunjungi dokter, akan sangat membantu jika menyiapkan

beberapa catatan tentang apa-apa yang menjadi perhatian anda, gejala yang anda

temukan, dan kapan mula terjadinya. Penatalaksanaan ini bisa berlangsung satu

hari atau mungkin selama beberapa minggu.

Dokter akan menanyakan hal-hal berikut:

Page 28: Demensia (Autosaved)

Gejala yang muncul, khususnya awal mereka teramati, dan bagaimana

perjalanan penyakitnya

Bagaimana pengaruh penyakit terhadap kehidupan dan pekerjaan harian

mereka

Riwayat dahulu pasien, termasuk riwayat penyakit dan pegobatan

Penjelasan kepribadian pasien

Riwayat keluarga

Pandangan pasien mengenai gejala-gejala yang dia alami

Dokter harus membuat catatan pasien itu, dikenal sebagai riwayat hidup,

supaya pasien dapat melihat kesulitan-kesulitan yang mereka alami.

Penatalaksanaan ini harus meliputi pemeriksaan fisik untuk memastikan

jantung dan paru-parunya bekerja baik, memeriksa adanya tanda-tanda penyakit

susunan saraf, seperti parkinson atau stroke, serta untuk menilai risiko jatuh.

Pemeriksaan psikologi harus dilihat adanya gejala-gejala seperti depresi,

cemas, dan psikosis (misalnya halusinasi)

3. Pemeriksaan Status Mental Mini (MMSE)

Mini-Mental State Examination (MMSE) merupakan salah satu alat yang

paling banyak digunakan untuk melaksanakan tes memori yang praktis. Tes ini

berlangsung sekitar 10 menit. Dokter bertanya beberapa pertanyaan meliputi

kapan dan dimana pasien itu sekarang, dan tes komprehensi, konsentrasi, dan

memori, serta meminta pasien mengulangi frase, menyalin diagram, dan menulis

kalimat.

MMSE memiliki total nilai 30. Seseorang dengan demensia memiliki skor

di bawah 24, namun beberapa orang dengan skor lebih tinggi masih dapat

Page 29: Demensia (Autosaved)

mengalami demensia. Jika demensia berlanjut, maka skor MMSE semakin rendah.

Skor di bawah 10 mengindikasikan demensia yang cukup berat.

Dokter juga melakukan tes lain, seperti menamai binatang atau menebak

tinggi sesuatu. Dalam beberapa kesempatan dokter menyarankan tes memori dan

pikiran (neuropsikometri), yang dilakukan oleh seorang psikolog. Tes ini

berlangsung sekitar 1 jam, dapat memberi penjelasan detail tentang perubahan

pada fungsi otak, dan membantu memeta bagian otak (misalnya lobus frontalis)

yang paling banyak terserang. Tes ini juga dapat memperkirakan apakah telah ada

penurunan dibandingkan dengan apa yang diharapkan utuk pasien itu.

4. Terapis Okupasi

Terapis okupasi juga terlibat dalam penatalaksanaan demensia, yakni

menatalaksana di rumah atau di area rumahsakit. Hal ini berguna menilai

ketrampilan melakukan pekerjaan sehari-hari dan tempat kebiasaan dimana

penderita demensia butuh bantuan atau adaptasi. Selain itu juga menilai

lingkungan dan mengidentifikasi perlengkapan apa saja yang dapat digunakan

untuk mempertahankan pasien tetap hidup mandiri dan mengurangi risiko jatuh.

Dalam penatalaksanaannya, harus dicek apakah ada risiko (misalnya jatuh

dari tangga) dan apakah penderita mendapat cukup makanan serta dapat

menyiapkan makanan.

5. Pekerja Sosial

Pekerja sosial bisa terlibat dalam penatalaksanaan demensia. Ia dapat

memberi bantuan terhadap kebutuhan pasien. Seseorang dengan demensia

mempunyai risiko kehabisan finansial. Oleh karena itu keuangannya butuh

perlindungan, bisa melalui asuransi.

Pemeriksaan Lain

Page 30: Demensia (Autosaved)

Seseorang yang tersangka demensia akan dilakukan pemeriksaan lain oleh

dokter. Diantaranya:

CT Scan (Computed Tomography Scan)

MRI (Magnetic Resonance Imaging)

PET (Positro Emission Tomography)

EEG (Electro Encephalography)

Pemeriksaan di atas memberikan gambaran otak yang detail dan dapat

menunjukkan penyusutan atau kerusakan seperti yang terlihat pada stroke. Semua

alat scan ini terbentang di atas troli kecil dan bergerak melalui scanner.

MRI menggunakan pulsa magnetik yang kuat untuk memvisualisasikan

struktur otak dan dapat menghasilkan gambar yang sangat detail. MRI memakan

waktu sekitar 30 menit. Pasien berbaring di atas alat, terasa bising dan cukup

klaustrofobik.

CT Scan menggunakan sinar X dosis kecil untu membuat gambaran otak.

Mesipun tidak sedetail pada MRI, gambat yang dihasilkan cukup berguna. CT

Scan hanya butuh waktu beberapa menit.

PET menggunakan sedikit bahan radioaktif yang dimasukkan ke dalam

vena, menghasilkan gambaran kerja dari otak. PET lebih jarang dilakukan

dibanding MRI dan CT Scan, namun digunakan jika diagnosis penyakit belum

jelas.

Hasil dari pemeriksaan scan ini dapat keluar beberapa minggu kemudian.

Hampir pasti dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk mengecek anemia,

inflamasi, level vitamin, kelenjar tiroid, fungsi hati, dan fungsi ginjal.

Pemeriksaan ini hasilnya akan keluar beberapa hari kemudian.

Pemeriksaan lain adalah EEG. EEG menggunakan sesuatu seperti topi

renang dengan banyak kabel di atasnya. Hasil rekamannya dapat untuk

membedakan tipe-tipe demensia, namun ini jarang dilakukan.

Page 31: Demensia (Autosaved)

Mendiskusikan Hasil Pemeriksaan

Ketika pemeriksaan sudah selesai, dokter harus mendiskusikannya dengan

pasien. Pasien ditemani oleh keluarga atau temannya.

Dokter harus menanyakan apakah pasien ingin mengetahui diagnosis

penyakitya. Jika ya, maka dokter harus menerangkannya secara jelas dan mudah

dipahami. Dokter juga harus mendiskusikan pengobatan, bantuan yang

dibutuhkan dan ketersediaan dukungan pekerjaan sehari-hari, masalah psikis, dan

keuangan. Selain itu penting juga mendiskusikan rencana ke depan.

Biasanya sulit untuk mengambil keputusan segala sesuatunya dalam satu

waktu. Sehingga perlu untuk mengadakan perjanjian tindak lanjut dengan dokter

atau konsulan.

Kata Kunci

Mengetahui diagnosis yang tepat merupakan langkah awal untuk

mendapatkan bantuan dan dukungan

Seseorang dengan demensia harus diberi kesempatan untuk

mengetahui diagnosis penyakitnya

Penatalaksanaannya meliputi pemeriksaan fisik, psikologis, dan sosial

Sekitar 2/3 penderita demensia di Inggris tidak pernah mendapat

penanganan atau diagnosis yang tepat