Defisiensi Besi.docx

download Defisiensi Besi.docx

of 19

Transcript of Defisiensi Besi.docx

  • 8/14/2019 Defisiensi Besi.docx

    1/19

    1

    PENDAHULUAN

    Defisiensi Besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh

    (depleted iron store) sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang, yang pada

    akhirnya pembentukan hemoglobin (Hb) berkurang.

    Gambaran diagnosis etiologis dapat ditegakkan dari petunjuk patofisiologi, patogenesis,

    gejala klinis, pemeriksaan laboratorium, diagnosis banding, penatalaksanaan dan terapi.

    Beberapa zat gizi diperlukan dalam pembentukan sel darah merah. Yang paling penting

    adalah zat besi, vitamin B12 dan asam folat, tetapi tubuh juga memerlukan sejumlah kecil

    vitamin C, riboflavin dan tembaga serta keseimbangan hormone, terutama eritroprotein.

    Tanpa zat gizi dan hormone tersebut, pembentukan sel darah merah akan berjalan lambat dan

    tidak mencukupi, dan selnya bisa memiliki kelainan bentuk dan tidak mampu mengangkut

    oksigen sebagaimana mestinya.1

    ANAMNESIS

    Anamnesis adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara. Anamnesis terbagi

    menjadi dua tipe, yang pertama autoanamnesis yaitu wawancara yang ditujukan langsung

    kepada pasien, yang kedua alloanamnesis yaitu wawancara yang ditujukan kepada pihak

    keluarga, orang tua, atau kerabat selain pasien. Yang termasuk didalam alloanamnesis adalah

    semua keterangan dokter yang merujuk, catatan rekam medik, dan semua keterangan yang

    ANEMIA DEFISIENSI BESI

    Hensky Stallone Sitepu

    10.2009.063

    C-7

    Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

    Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11470

    No. Telp (021)56942061 No. Fax (021)5631731

    Email: [email protected]

  • 8/14/2019 Defisiensi Besi.docx

    2/19

    2

    diperoleh selain dari pasiennya sendiri. Dalam kasus ini yang perlu dilakukan adalah

    autoanamnesis karena pasien sudah dapat untuk dimintai keterangan secara langsung. Yang

    perlu ditanyakan pada anamnesis adalah sebagai berikut:

    a. Identitas : Nama lengkap Umur Jenis kelamin Alamat Pendidikan Agama dan suku bangsa

    b. Riwayat penyakit / keluhan : Keluhan/ gejala yang menyebabkan pasien dibawa berobat Tidak harus sejalan dengan diagnosis utama

    c. Riwayat perjalanan penyakit : Cerita kronologis, rinci, jelas tentang keadaan pasien sebelum ada keluhan

    sampai dibawa berobat

    Pengobatan yang pernah dipakai sebelumnya Reaksi alergi Riwayat penyakit pada anggota keluarga Perkembangan penyakit Riwayat penyakit lain yg pernah diderita sebelumnya

    d. Halhal yang perlu ditanyakan tentang keluhan / gejala : Lama keluhan Intensitas keluhan Keluhan lokal: lokasi, menetap, pindah-pindah, menyebar Bertambah berat/ berkurang Pertama kali dirasakan/ pernah sebelumnya Upaya yang dilakukan dan hasilnya

  • 8/14/2019 Defisiensi Besi.docx

    3/19

    3

    e. Anamnesis spesifik : Gejala apa yang dirasakan oleh pasien? Lelah, malaise, sesak napas, nyeri

    dada atau tanpa gejala?

    Apakah gejala tersebut muncul mendadak atau bertahap?

    Adakah penunjuk mengenai penyebab anemia? Tanyakan kecukupan makanan dan kandungan Fe. Adakah gejala yang

    konsisten dengan malabsorpsi? Adakah tanda tanda kehilangan darah dari

    saluran cerna?

    Jika pasien seorang wanita, adakah kehilangan darah menstruasi berlebihan?Tanyakan frekuensi dan durasi menstruasi, penggunaan tampn serta

    pembalut?

    Adakah sumber kehilangan darah yang lain? Adakah riwayat anemia sebelumnya atau pemeriksaan penunjang seperti

    endoskopi gastrointestinal?1

    Adakah riwayat anemia dalam keluarga? Obat-obatan tertentu berhubungan dengan kehilangan darah (misalnya OAINS

    menyebabkan erosi lambung atau supresi sumsum tulang akibat obat

    sitotoksik).

    PEMERIKSAAN FISIK

    Gejala klinis ADB sering terjadi perlahan dan tidak begitu diperhatikan oleh keluarga.Bila kadar Hb < 5g/dl ditemukan gejala iritabel dan anoreksia.

    Pucat ditemukan bila kadar Hb < 7 g/dl Tanpa Organomegali Gangguan pertumbuhan Rentan terhadap infeksi Penurunan aktivitas kerja Dapat ditemukan koilonika (kuku sendok), atrofi glositis (lidah halus), angular

    cheilitis (ulkus di sudut mulut), takikardi (jantung berdebar debar), gagal jantung.

  • 8/14/2019 Defisiensi Besi.docx

    4/19

    4

    PEMERIKSAAN LAB:

    Darah Lengkap :

    Hb rendah, MCV, MCH, MCHC rendah. RDW lebar dan MCV rendah merupakanskring anemia defisiensi besi.

    RDW > 14,5% bila RDW normal (13% Apusan darah tepi : anemia mikrositik hipokromik, anisositosis, poikilositosis, sel

    pensil.

    Kadar besi serum yang rendah, TIBC, Serum Feritin < 12ng/ml dipertimbangkansebagai diagnostik defisiensi besi.

    Nilai retikulosit normal atau menurun Serum transferrin receptor (STfR) : sensitif untuk menentukan defisiensi besi

    mempunyai nilai tinggi untuk membedakan anemia defisiensi besi dan anemia akibat

    penyakit kronis.

    kadar Zink protophorphyrin (ZPP) akan meningkat Respon terhadap pemberian terapi besi dengan dosis 3 mg/kgBB/hari ditandai

    dengankenaikan retikulosit 5 - 10 hari diikuti kenaikan kadar hemoglobin 1 g/dl atau

    hematokrit 3% setelah 1 bulan, setelah 6 bulan terapi hemoglobin dan hematokrit

    dinilai kembali untuk menilai keberhasilan terapi. 2

    Hemoglobin (Hb)

    Hemoglobin adalah parameter status besi yang memberikan suatu ukuran kuantitatif tentang

    beratnya kekurangan zat besi setelah anemia berkembang. Pada pemeriksaan dan pengawasan

    Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sederhana seperti Hb sachli, yang dilakukan

    minimal 2 kali selama kehamilan, yaitu trimester I dan III.

    Penentuan Indeks Eritrosit

    Penentuan indeks eritrosit secara tidak langsung dengan flowcytometri atau menggunakan

    rumus:

    Mean Corpusculer Volume (MCV)MCV adalah volume rata-rata eritrosit, MCV akan menurun apabila

    kekurangan zat besi semakin parah, dan pada saat anemia mulai berkembang. MCV

  • 8/14/2019 Defisiensi Besi.docx

    5/19

    5

    merupakan indikator kekurangan zat besi yang spesiflk setelah thalasemia dan anemia

    penyakit kronis disingkirkan. Dihitung dengan membagi hematokrit dengan angka sel

    darah merah. Nilai normal 70-100 fl, mikrositik < 70 fl dan makrositik > 100 fl.

    Mean Corpuscle Haemoglobin (MCH)MCH adalah berat hemoglobin rata-rata dalam satu sel darah merah. Dihitung

    dengan membagi hemoglobin dengan angka sel darah merah. Nilai normal 27-31 pg,

    mikrositik hipokrom < 27 pg dan makrositik > 31 pg.

    Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration (MCHC)MCHC adalah konsentrasi hemoglobin eritrosit rata-rata. Dihitung dengan

    membagi hemoglobin dengan hematokrit. Nilai normal 30-35% dan hipokrom