Decomp Cordis
-
Upload
nyannya-shishtya-ningtyas -
Category
Documents
-
view
101 -
download
0
Transcript of Decomp Cordis
Case ReportSeorang laki-laki 52tahun menderita decomp cordis dengan LVH dan ISK
Pembimbing dr setyo Sp JP
Fitriana sistyaningtyas
J500090019
I dentitas Pasien
• Nama pasien : Tn. Y• Umur : 5 2 tahun• Jenis kelamin : Laki-laki• Alamat : Wates, Jenangan, Ponorogo• Pekerjaan : Petani• Status perkawinan : Menikah• Agama : Islam• Suku : Jawa• Tanggal rawat di RS : 16 Juni 2013• Tanggal pemeriksaan : 17 Juni 2013
Keluhan Utama
Dada terasa panas
Riwayat Penyakit Sekarang
• Riwayat hipertensi : diakui (±10 tahun)• Riwayat diabetes melitus : diakui (±4 bulan)• Riwayat penyakit jantung : diakui• Riwayat penyakit ginjal : disangkal• Riwayat penyakit liver : disangkal• Riwayat asma : disangkal• Riwayat atopi : disangkal• Riwayat opname : diakui (dengan
keluhan serupa)• Riwayat trauma : disangkal• Riwayat penyakit serupa : diakui
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit serupa : disangkalRiwayat hipertensi : disangkalRiwayat diabetes melitus : disangkalRiwayat penyakit jantung : disangkalRiwayat atopi : disangkalRiwayat asma : disangkal
Merokok : disangkalKonsumsi alkohol : disangkalKonsumsi obat bebas : disangkalKonsumsi jamu : disangkalKonsumsi kopi : disangkalMakan tidak teratur : disangkal
Riwayat Pribadi
Keadaan umum : lemah.Kesadaran : kompos mentis (E4 V5 M6)
Vital Sign :Tekanan darah: 120/60 mmHg (berbaring, pada lengan kanan)Nadi : 100 x/menit (isi dan tegangan cukup), irama regulerRespiratory rate: 24 x/menit tipe thorakoabdominalSuhu : 36,20C per aksiler
PEMERIKSAAN FISIK (17 Juni 2013)
•Kulit Ikterik (-), petekie (-), purpura (-), akne (-), turgor cukup, hiperpigmentasi (-), bekas garukan (-), kulit kering (-), kulit hiperemis (-), sikatrik bekas operasi (-).
•Kepala Bentuk mesosefal, rambut warna hitam, luka (-).
•Mata Sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-), injeksi konjungtiva (-/-), perdarahan subkonjungtiva (-/-), pupil isokor dengan diameter 3 mm/3 mm, reflek cahaya (+/+), edema palpebra (-/-), strabismus (-/-).
•Hidung Nafas cuping hidung (-), deformitas (-), darah (-/-), sekret (-/-).
•Telinga Deformitas (-/-), darah (-/-), sekret (-/-).
•Mulut Sianosis (-), gusi berdarah (-), kering (-), stomatitis (-), mukosa pucat (-), lidah tifoid (-), papil lidah atrofi (-), luka pada tengah bibir (-), luka sudut bibir (-).
•LeherLeher simetris, deviasi trakea (-), JVP R0, pembesaran kelenjar limfe (-).
Pemeriksaan Fisik
•Inspeksi : iktus kordis tidak tampak.•Palpasi : iktus kordis kuat angkat.•Perkusi : batas jantung.
Batas kiri jantungAtas : SIC II linea parasternalis sinistra.Bawah : SIC V linea midclavicula sinistra.Batas kanan jantungAtas : SIC II linea parasternalis dextra.Bawah : SIC IV linea parasternalis dextra.
•Auskultasi : bunyi jantung I-II murni, reguler, Bising jantung SIC II sinistra,sistolik, IV/VI, menjalar ke SIC V , gallop (-).
Jantung
ParuInspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri,, simetrisPalpasi : Fremitus raba kanan = kiriPerkusi : Sonor seluruh lapang paruAuskultasi : Suara dasar (SVD/SVD), Rhonki (-/-), Wh(-/-)
Paru
•Inspeksi : dinding dada sejajar dengan dinding abdomen, distended (-), venektasi (-).
•Auskultasi: peristaltik (+) normal, metallic sound (-).•Perkusi : timpani, pekak alih (-), undulasi (-).•Palpasi : hepar dan lien tidak teraba membesar, defans
muskuler (-), nyeri tekan epigastrium (+), umbilicus (+), lumbal dextra (+), hipogastrium (+).
Abdomen
Nyeri ketok kostovertebra (-/-).
Pinggang
Superior : clubbing finger (-), deformitas (-), palmar eritema (-), edema (-), akral hangat (+).
Inferior : clubbing finger (-), deformitas (-), edema (-), akral hangat (+)
Ekstremitas
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Leukosit 10.6 103 ul 4 – 10
Limfosit# 3.0 103 ul 0.8 – 4
Mid# 0.5 103 ul 1. 0.9
Granulosit# 7.1 103 ul 2 – 7
Limfosit% 28.7 % 20 – 40
Mid% 4.8 % 3 – 9
Granulosit% 66.5 % 50 – 70
Hemoglobin 16.0 gr/dl 11 – 16
Eritrosit 5.72 106 ul 3.5 - 5.5
Hematokrit 45.5 % 37 – 50
Indeks eritrosit
MCV
MCH
MCHC
27.9
27.9
35.1
fl
pg
g/dl
82 - 95
27 - 31
32 – 36
Trombosit 238 103 ul 100-300
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
SGOT 22.5 uI 0 – 38
SGPT 24.8 uI 0 – 40
Urea 42.3 mg/dl 10 – 50
Kreatinin 1.32 mg/dl 0.7 - 1.4
Asam urat 3.2 g/dl 3.4 – 7
Kolesterol 174 mg/dl 140 – 200
Trigliserid 103 mg/dl 36 – 165
HDL 42 mg/dl 35 – 150
LDL 111 mg/dl 0 – 190
Natrium 142.6 mmol/L 135 – 148
Kalium 3.54 mmol/L 3.5 – 5.3
Clorida 105.6 mmol/L 98 – 107
CA 10.4 mg/dl 8.1 – 10.4
Magnesium 1.7 mg/dl 1.9 – 2.5
EKG 16 Juni 2013
EKG 17 Juni 2013
EKG 18 Juni 2013
Pemeriksaan Hasil Penderita Nilai Normal
Berat Jenis 1.030 1.005 – 1.030
pH 5,5 4,5 – 8,0
Blood Positif (+) Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Protein Positif (+) Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Mikroskopis (Sedimen)
Eritrosit Banyak Sekali 0 – 1 / LP
Leukosit Banyak sekali 0 – 2 / LP
Epitel 6 – 8 0 – 2 / LP
Silinder Negatif Negatif
Parasit Negatif Negatif
Jamur Negatif Negatif
Bakteri Positif (+) Negatif
Kristal Negatif Negatif
Lain- lain Negatif Negatif
Pemeriksaan Urine Lengkap
•Anamnesisa.Dada terasa panas terutama pada ulu hati.b.Pusing, ndredeg, tidak bisa tidur, batuk dan berkeringat dingin terutama pada pagi hari.c.BAK terasa panas, berwarna kuning jernih, nyeri saat kencing (+), panas (+).
•Pemeriksaana.Vital Sign
Takikardib. Pemeriksaan fisik
Bising jantung (+), nyeri tekan abdomen regio epigastrium (+), umbilicus (+), lumbal dextra (+), dan hipogastrium (+).
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Leukosit 10,6 103 ul 4 – 10
Granulosit # 7,1 103 ul 2 – 7
Eritrosit 5,72 106 ul 3.5 - 5.5
MCV 27,9 Fl 82 – 95
Pemeriksaan Hasil SatuanNilai
Normal
Asam Urat 3,2 g/dl 3,4 – 7
Magnesium 1,7 mg/dl 1,9 – 2,5
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Blood Positif (+) Negatif
Protein Positif (+) Negatif
Eritrosit Banyak Sekali 0 – 1 / LP
Leukosit Banyak sekali 0 – 2 / LP
Epitel 6 – 8 0 – 2 / LP
Bakteri Positif (+) Negatif
Resume Daftar Masalah
Daftar Masalah Problem Assesment Planning Diagnosa Planning Terapi Planning Monitoring
-Dada terasa panas terutama pada ulu
hati.
-Pusing, ndredeg, tidak bisa
tidur(batuk), dan berkeringat dingin
terutama pada pagi hari.
-Bising jantung SIC II
sinistra,sistolik, IV/VI, menjalar ke
SIC V
-BAK terasa panas, berwarna kuning
jernih
-nyeri saat kencing (+), panas (+)
- nyeri tekan abdomen regio
epigastrium (+), umbilicus (+),
lumbal dextra (+), dan hipogastrium
(+)
-takikardi
-EKG:
iskemik anterior luas
LVH
-darah rutin:
Leukosit 10,6
Granulosit # 7,1
Eritrosit 5,72
MCV 27,9
Hipertensi
SKA
Decomp cordis EKG
Foto thorax
Darah rutin
Kimia darah
-Bed rest 1-2 minggu
-diet rendah garam
-Inf Pz 12tpm
-inj farsix 1-1-0 amp
-ASA tab 100mg 1x100
-ISDN tab 5mg 3x5
-Captopril 3x12,5
EKG
FOLLOW
UP
16 Juni 2013 17 Juni 2013
S : dada terasa panas terutama di ulu hati, dredge, tidak bisa tidur(batuk), BAK panas
O :
-KU : Lemah
-Kesadaran : CM
-VS : TD: 160/100 Nadi: 86x
Suhu: 36,5 RR: 24x
-K/L : SI (-/-), CA(-/-), PKGB (-/-)
-Tho : SDV (+/+), BJ I&II regular, murmur (+), Wh(-/-), Rh(-/-)
-Abd : timpani (+), peristaltic (+), NT epigastrium (+), umbilicus (+), lumbal dextra(+),
hipogastrium (+)
-Eks : akral hangat (+), oedem (-)
-Lab : leukosit 10,6
Granulosit # 7,1
Eritrosit 5,72
MCV 27,9
Asam Urat 3,2
Magnesium 1,7
Urine Lengkap
Blood (+)
Protein (+)
Eritrosit dan Leukosit banyak sekali
Epitel 6-8
Bakteri (+)
A : decompensasi Cordis
P : Inf PZ 12 tpm
O2 2L/menit
ASA 1x100
ISDN 3x5
Farsix 1-1-0
Captopril 3x12,5
S : kepala berat, susah tidur, dredge, BAK panas, batuk
O :
-KU : Lemah
-Kesadaran : CM
-VS : TD: 120/60 Nadi: 100x
Suhu: 36,2 RR: 24x
-K/L : SI (-/-), CA(-/-), PKGB (-/-)
-Tho : SDV (+/+), BJ I&II regular, murmur (+), Wh(-/-), Rh(-/-)
-Abd : timpani (+), peristaltic (+), NT epigastrium (+), umbilicus (+), lumbal dextra(+),
hipogastrium (+)
-Eks : akral hangat (+), oedem (-)
--Lab : leukosit 10,6
Granulosit # 7,1
Eritrosit 5,72
MCV 27,9
Asam Urat 3,2
Magnesium 1,7
Urine Lengkap
Blood (+)
Protein (+)
Eritrosit dan Leukosit banyak sekali
Epitel 6-8
Bakteri (+)
A : decompensasi Cordis
P : Inf PZ 12 tpm
O2 2L/menit
ASA 1x100
ISDN 3x5
Farsix 1-1-0
Captopril 3x12,5
FOLLOW
UP
19 Mei 2013
S : dredge, pusing, BAK panas
O :
-KU : Lemah
-Kesadaran : CM
-VS : TD: 100/80 Nadi: 84x
Suhu: 37,3 RR: 20x
-K/L : SI (-/-), CA(-/-), PKGB (-/-)
-Tho : SDV (+/+), BJ I&II regular, murmur (+), Wh(-/-), Rh(-/-)
-Abd : timpani (+), peristaltic (+), NT umbilicus(+), dan lumbal dextra (+)
-Eks : akral hangat (+), oedem (-)
-Lab : leukosit 10,6
Granulosit # 7,1
Eritrosit 5,72
MCV 27,9
Asam Urat 3,2
Magnesium 1,7
Urine Lengkap
Blood (+)
Protein (+)
Eritrosit dan Leukosit banyak sekali
Epitel 6-8
Bakteri (+)
A : decompensasi Cordis.
P : Inf PZ 12 tpm
O2 2L/menit
ASA 1x100
ISDN 3x5
Farsix 1-1-0
Captopril 3x12,5
HIPERTENSI
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arteri sistemik yang konsisten. Hipertensi didefinisikan oleh JNC-7 sebagai tekanan darah sistole sebesar 140 mmHg atau lebih atau tekanan diastole 90mmHg atau lebih secara terus menerus
Definisi
Faktor Risiko
Klasifikasi
Klasifikasi hipertensi menurut JNC 7 untuk pasien dewasa (umur ≥ 18 tahun) berdasarkan rata-rata pengukuran dua tekanan darah atau lebih pada dua atau lebih kunjungan klinis :
Klasifikasi
Tekanan DarahTDS (mmHg) TDD (mmHg)
Normal < 120 And < 80
Prehipertensi 120-139 Or 80-89
Hipertensi stage I 140-159 Or 90-99
Hipertensi stage II ≥160 Or ≥100
Manifestasi Klinis
Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat tekanan darah intrakranium.
Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi.
Ayunan langkah tidak mantap karena kerusakan susunan syaraf.
Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus.
Edema dependen akibat peningkatan tekanan kapiler.
Tatalaksana
Sindrom koroner akut merupakan suatu keadaan gawat darurat jantung dengan manifestasi klinis berupa perasaan tidak enak di dada atau gejala-gejala lain sebagai akibat iskemik miokard.
Sindrom koroner akut adalah kumpulan proses penyakit yang meliputi angina pektoris tidak stabil (APTS), infark miokard gelombang non-Q atau miokard tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI), dan infark miokard gelombong Q atau infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI) yang terjadi karena adanya thrombosis akibat dari ruptur plak aterosklerosis yang tak stabil (vulnerable).
Definisi
Etiologi•Penyempitan arteri koroner karena robek/pecahnya thrombus yang ada pada plak aterosklerosis. Mikroemboli dari agregasi trombosit beserta komponennya dari plak yang rupture mengakibatkan infark kecil di distal.
•Obstruksi dinamik karena spasme fokal yang terus-menerus pada segmen arteri koroner epikardium. Spasme ini disebabkan oleh hiperkontraktilitas otot polos pembuluh darah dan/atau akibat disfungsi endotel.
•Penyempitan yang hebat namun bukan karena spasme/thrombus terjadi pada sejumlah pasien dengan aterosklerosis progresif atau dengan stenosis ulang setelah intervensi koroner perkutan (PCI).
•Inflamasi penyempitan arteri, destabilisasi plak, ruptur, trombogenesis. Makrofag, limfosit T ↑ metalloproteinase penipisan dan ruptur plak
•Keadaan/factor pencetus:↑ kebutuhan oksigen miokard demam, takikardi, tirotoksikosis↓ aliran darah koroner↓ pasokan oksigen miokard anemia, hipoksemia
Faktor Risiko Jantung Koroner
Faktor risiko yang tidak dapat dirubah Faktor risiko yang dapat diubah
- Usia
- Jenis kelamin laki-laki
- Riwayat keluarga
- Etnis
- Merokok
- Hipertensi
- Dislipidemia
- Diabetes melitus
- Obesitas dan sindrom metabolic
- Stres
- Diet lemak yang tinggi kalori
- Inaktifitas fisik
Diagnosis
gejala klinis nyeri dada spesifik, gambaran EKG (elektrokardiogram) dan evaluasi biokimia dari enzim jantung.
Sifat nyeri dada yang spesifik angina sebagai berikut :Lokasi : substermal, retrostermal, dan prekordialSifat nyeri : rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir.Penjalaran ke : leher, lengan kiri, mandibula, gigi, punggung/interskapula, dan dapat juga ke lengan kanan.Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat atau obat nitrat.Faktor pencetus : latihan fisik, stres emosi, udara dingin, dan sesudah makan.Gejala yang menyertai : mual, muntah, sulit bernafas, keringat dingin, dan lemas.
Membedakan APTS, NSTEMI, STEMI:
Jenis Nyeri Dada EKG Enzim Jantung
APTS Angina pada waktu istirahat /
aktivitas ringan.
Hilang dengan nitrat.
-Depresi segmen T
-Inversi gelombang T
-Tidak ada gelombang Q
Tidak meningkat
NSTEMI Lebih berat dan lama (> 30
menit).
Tidak hilang dengan nitrat,
perlu opium.
Depresi segmen ST
Inversi gelombang T
Meningkat minimal 2
kali nilai batas atas
normal.
STEMI Lebih berat dan lama (> 30
menit) tidak hilang dengan
nitrat, perlu opium.
Elevasi segmen T
Gelombang Q
Inversi gelombang T
Meningkat minimal 2
kali nilai batas atas
normal
Tatalaksana
Decompensasi Cordis
Definisi
Etiologi
Patogenesis
Mekanisme kompensasiAktivasi: simpatoadrenal, RAAS, endotelin arginin
vasopresin, sitokin
Hipertrofi, remodelling, apoptosisDisfungsi ventrikelGagal jantung asimtomatik
Gagal jantung simtomatik
Gagal jantung refrakter
Faktor presipitasiBeban miocard
Manifestasi klinis
Klasifikasi
New York Heart Association (NYHA)
Diagnosis
Kriteria Framingham dapat dipakai untuk diagnosis gagal jantung
No Kriteria Mayor No Kriteria Minor
1 Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND)atau ortopnea
1 Edema ekstremitas
2 Distensi vena leher 2 Batuk malam hari
3 Ronkhi paru basah tidak nyaring 3 Dispnea d’ effort
4 Kardiomegali 4 Hepatomegali
5 Edema paru akut 5 Efusi pleura
6 Gallop S3 6 Takikardi (>120x/menit)
7 Penigkatan tekanan vena jugularis 7 Penurunan kapasitas vital 1/3dari normal
8 Refluks hepatojugular
Penuruna BB ≥ 4,5 kg dalam 5 hari pengobatan (kriteria mayor dan minor)
Diagnosis ditegakkan apabila ditemukan: 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor + 2 kriteria minor yang ditemukan pada saat yang bersamaan
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
LVH
Left Ventrikel Hipertrofi (LVH) adalah suatu keadaan yang menggambarkan penebalan dan penambahan massa ventrikel .
Selain pertumbuhan miosit dijumpai juga penambahan struktur kolagen berupa fibrosis pada jaringan interstisial dan perivaskular fibrosis reaktif koroner intramiokardial
Definisi
Hipertrofi Ventrikel Kiri Secara Elektrokardiografi
Kriteria EKG Point
Kriteria voltase (salah satu )
a. R atau S pada limb lead ≥ 20 mm
b. S pada V1 atau V2 ≥ 30 mm
c. R pada V5 atau V6 ≥ 30 mm
3
Abnormalitas ST – T segmen :
Tanpa digitalis
Dengan digitalis
3
1
Pembesaran atrium kiri pada V1 3
Left axis deviation 2
Durasi QRS >0,09 detik 1
Delayed intrinsicoid deflection di V5 atau V6 (> 0,05 detik) / VAT 1
Kriteria ESTES ( diagnostik bila point ≥ 5, probable bila 4 point )
Kriteria LVH
T E R I M A K A S I H