189197119 Lapsus Decomp Cordis

56
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal jantung menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama pada beberapa Negara industri maju dan Negara berkembang seperti Indonesia (Hess OM, 2007). Data epidemiologi untuk gagal jantung di Indonesia belum ada, namun ada Survei Kesehatan Nasional 2003 dikatakan bahwa penyakit sistem sirkulasi merupakan penyebab kematian utama di Indonesia (26,4%) dan pada Profil Kesehatan Indonesia 2003 disebutkan bahwa penyakit jantung berada di urutan ke-delapan (2,8%) pada 10 penyakit penyebab kematian terbanyak di rumah sakit di Indonesia (Darmojo B, 2004). Di antara 10 penyakit terbanyak pada sistem sirkulasi darah, stroke tidak berdarahah atau infark menduduki urutan penyebab kematian utama, yaitu sebesar 27 % (2002), 30% ( 2003) , dan 23,2%( 2004). Gagal jantung menempati urutan ke-5 sebagai penyebab kematian yang terbanyak pada sistim sirkulasi pada tahun 2005 (Hardiman A, 2007). Penyakit jantung koroner merupakan penyebab tersering terjadinya gagal jantung di Negara Barat yaitu sekitar 60-75% kasus. Hipertensi mempunyai

description

decomp

Transcript of 189197119 Lapsus Decomp Cordis

5

BAB I

PENDAHULUAN1.1Latar Belakang

Gagal jantung menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama pada beberapa Negara industri maju dan Negara berkembang seperti Indonesia (Hess OM, 2007). Data epidemiologi untuk gagal jantung di Indonesia belum ada, namun ada Survei Kesehatan Nasional 2003 dikatakan bahwa penyakit sistem sirkulasi merupakan penyebab kematian utama di Indonesia (26,4%) dan pada Profil Kesehatan Indonesia 2003 disebutkan bahwa penyakit jantung berada di urutan ke-delapan (2,8%) pada 10 penyakit penyebab kematian terbanyak di rumah sakit di Indonesia (Darmojo B, 2004). Di antara 10 penyakit terbanyak pada sistem sirkulasi darah, stroke tidak berdarahah atau infark menduduki urutan penyebab kematian utama, yaitu sebesar 27 % (2002), 30%( 2003) , dan 23,2%( 2004). Gagal jantung menempati urutan ke-5 sebagai penyebab kematian yang terbanyak pada sistim sirkulasi pada tahun 2005 (Hardiman A, 2007).Penyakit jantung koroner merupakan penyebab tersering terjadinya gagal jantung di Negara Barat yaitu sekitar 60-75% kasus. Hipertensi mempunyai kontribusi untuk terjadinya gagal jantung sebesar 75% yang termasuk didalamnya bersamaan dengan penyakit jantung koroner. Gagal jantung dengan sebab yang tidak diketahui sebanyak 20 30% kasus (Hardiman A, 2007).Penegakkan diagnosis yang baik sangat penting untuk penatalaksanaan gagal jantung baik akut maupun kronik. Diagnosis gagal jantung meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan anamnesis dan pemeriksaan fisik merupakan modal dasar untuk menegakkan diagnosis.

Penatalaksanaan gagal jantung meliputi penatalaksanaan secara umum/ non farmakologi, farmakologi dan penatalaksanaan intervensi. Penatalaksanaan ini tergantung penyebab gagal jantung yang terjadi, dan fasilitas yang tersedia. Dengan penatalaksanaan yang baik diharapkan akan terwujud pengurangan angka morbiditas dan mortalitas yang disebabkan gagal jantung.1.2Tujuan

Tujuan penyusunan laporan kasus ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai congestive heart failure serta untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik bagian ilmu penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang di RSUD Kanjuruhan kepanjen.BAB IISTATUS PENDERITA

2.1Identitas Penderita

Nama

: Ny. NUmur

: 63 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Alamat

: Bantur

Pekerjaan

: IRT

Agama

: Islam

Suku/asal

: Jawa

Tanggal periksa

: 26 Juli 20132.2Anamnesis : sendiri : orang lain1. Keluhan Utama: Sesak nafas2. Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang ke IGD RSUD Kanjuruhan dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan sejak 2 minggu yang lalu dan memberat sejak 1 minggu ini. Sesak bertambah berat jika digunakan beraktifitas. Dipakai jalan sebentar pasien sudah kelelahan dan sesak nafas, dan 3 hari ini istirahat pun pasien juga sesak sehingga pasien sulit tidur, pasien membutuhkan 3 4 bantal saat tidur agar tidak sesak. Pasien juga mengeluh dada kirinya terasa berdebar-debar, nyeri sampai menembus punggung kiri terus menerus dan batuk kering hilang timbul terutama pada malam hari sejak 2 minggu ini. Selain itu juga kedua kakinya tiba-tiba membengkak sudah 3 hari ini. BAB dan BAK pasien dalam batas normal. Selama sakit pasien sudah pernah berobat ke puskesmas tetapi tidak ada perbaikan, sehingga pasien dibawa ke Rumah sakit oleh keluarganya. 3. Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. Riwayat hipertensi (+) dan tidak minum obat Riwayat asma (-) Riwayat alergi makanan (-) Penyakit diabetes melitus (-)4. Riwayat Penyakit Keluarga : Hipertensi (+) dari ayah Asma (-)

Penyakit jantung (-)

Penyakit paru (-)

DM (-)

Alergi obat/makanan (-)

Sakit maag (-) Tipes (-)5. Riwayat Kebiasaan

Riwayat merokok (-)

Minum kopi (+)

Minum alkohol (-)

Olah raga (+) Suka makan yang asin-asin dan jeroan (+)

2.3AnamnesisSistemik1. Kulit: kulit gatal (-)

2. Mata: pandangan mata berkunang-kunang (-), penglihatan kabur (-), ketajaman penglihatan berkurang (-)

3. Hidung: tersumbat (-), mimisan (-)

4. Telinga: pendengaran berkurang (-), berdengung (-), cairan (-)

5. Mulut: sariawan (-), lidah terasa pahit (-)

6. Ternggorokan: sakit menelan (-), serak (-)

7. Leher: sakit tengkuk (-), kaku (-), gondok (-)

8. Mammae: nyeri (-), benjolan (-)

9. Pernafasan: sesak nafas (+), batuk (+), mengi (-)

10. Jantung & peredaran darah: berdebar-debar (+), nyeri dada (+), ortopneu (-), paroxysmal nocturnal dipsneu (-), dipsnue deffort (+) 11. Gastrointestinal: nyeri (+), mual (-), muntah (-), diare (-), nafsu makan menurun (+), kembung (-)

12. Genitourinaria: BAK spontan (+),BAB spontan (+)

13. Neurologik: kejang (-), lumpuh (-), kaki kesemutan (-), sakit kepala (-), pusing (-)

14. Psikiatrik: emosi stabil (+), mudah marah (-)

15. Muskuluskeletal: kaku sendi (-), nyeri sendi pinggul (-), nyeri tangan dan kaki (-), nyeri otot (-), lemah (+)16. Ekstremitas atas dan bawah: bengkak (+), sakit (-), ujung jari, telapak tangan dan kaki dingin (-) 17. Endokrin: polidipsi (-), polifagi (-), poliuri (-)

18. Darah: kepucatan (-), mudah kebiruan (-)

19. Penyakit yang pernah diderita: TBC (-), alergi (-), asma (-), hipertensi (+) 20. Makanan: nasi/jagung (+), sayur (+), tahu (+), tempe (+), ikan (+), telur (+), susu (-)

kwantitas: cukup

2.4Pemeriksaan Fisik1. Keadaan umum: kesadaran compos mentis ( GCS E4V5M6), status gizi kesan cukup, tampak sesak nafas dan kesakitan2. Tanda Vital:

Tensi

: 150/100 mmHgNadi

: 110 x / menitPernafasan: 30 x /menit

Suhu

: 36,5oC

3. Kepala: bentuk mesocephal, luka (-), rambut mudah dicabut, keriput (-), macula (-), atrofi m. temporalis (-), papula (-), nodula (-)

4. Mata: conjunctiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflek kornea (+/+), warna kelopak (-), radang (-), mata cowong (-)

5. Telinga: nyeri tekan mastoid (-), secret (-), pendengaran berkurang (-), cuping telinga dalam batas normal

6. Hidung: napas cuping hidung (-), secret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-), hiperpigmentasi (-)

7. Mulut: bibir hiperemis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-), tremor (-), gusi berdarah (-), mukosa kering (-)

8. Tenggorokan: tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)

9. Leher: trakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-)

10. Thoraks: normochest, simetris, pernapasan abdominothorakal, retraksi (+), spidernevi (-), sela iga melebar (-)

Cor Inspeksi: ictus cordis tak tampakPalpasi: ictus cordis kuat angkat

Perkusi : batas kiri atas: SIC II Linea Para Sternalis Sinistra

batas kanan atas : SIC II Linea Para Sternalis Dextra

batas kiri bawah:SIC VI 1 cm lateral Linea midclavicula sinistra

batas kanan bawah: SIC V Linea Para Sternalis Dextra

pinggang jantung : SIC II Linea Para Sternalis Sinistra

(batas jantung terkesan membesar)

Auskultasi:Bunyi jantung III intensitas normal, regular, bising (-)

Pulmo Inspeksi: pengembangan dada kanan sama dengan kiri

Palpasi: fremitus raba kiri sama dengan kanan

Perkusi: sonor / sonor

Auskultasi: vesikuler, suara tambahan ronki (+/+), wheezing (-/-)11. Abdomen:

Inspeksi: bekas luka (-) , stria (-), bentuk cembung

Palpasi: nyeri tekan (-), tumor (-), hepar: sulit dievaluasi lien: sulit dievaluasi

Perkusi: meteorismus (-), shifting dullness (-)

Auskultasi: peristaltik usus BU (+) Normal

12. Sistem collumna vertebralis: inspeksi: deformitas (-), skoliosis (-), kiphosis (-), lordosis (-)

13. Ekstremitas: palmar eritema (-), jari tabuh (-)--Odem++Reflek Fisiologis

++++

++ Akral hangat--Reflek Patologis

++--

14. Sistem genetalia: dalam batas normal.

2.5Pemeriksaan penunjang

1. Foto thoraks

Cor : size (> 50%), site di tengah, shape tidak ada Lapang paru ada peningkatan radio opaq berbentuk garis linearKesimpulan : Cardiomegali dengan odem pulmonum2. EKG : LAD ( LVH, sinus takikardi

3. LaboratoriumTanggal 26 Juli 2013

Jenis PemeriksaanHasilNormalSatuan

Hemoglobin15,7L.13,5-18 P.12-16g/dl

Hitung Lekosit14.7004.000 - 11.000sel/cmm

Hitung Eritrosit5,024,0 - 5,5Juta/cmm

Hitung Trombosit267.000150.000 - 450.000sel/cmm

Hematokrit48,3L. 40-54 P. 35-47%

GDS145