Dasar-Dasar Bimbingan Konseling

5
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Bimbingan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan arti bimbingan sebagai suatu petunjuk, tuntunan atau pimpinan, sedangkan kata konseling memberikan arti suatu pengarahan, pemberian bimbingan oleh yang ahli kepada seseorang dengan menggunakan metode psikologis tertentu. Dalam dunia pendidikan, bimbingan dan konseling merupakan suatu aspek yang amat penting dalam hal membantu siswa menjadi matang dan lebih mengaktualisasikan dirinya, membantu siswa maju dengan cara yang positif, dan membantu dalam sosialisasi siswa dengan memanfaatkan sumber-sumber dan potensinya sendiri. B. Asas Bimbingan Konseling Asas bimbingan dan konseling merupakan suatu ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan konseling. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah menuntuk terpenuhinya sejumlah asas- asas yang melingkupinya. Menurut Prayitno (2003), asas-asas tersebut meliputi beberapa hal dibawah ini : a. Asas Kerahasian, menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta didik yang menjadi sasaran layanan. b. Asas Sukarela, menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik mengikuti kegiatan yang diperlukan baginya.

description

Rangkuman materi dasar dasar Bimbingan Konseling

Transcript of Dasar-Dasar Bimbingan Konseling

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELINGA. Pengertian Bimbingan dan KonselingBimbingan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan arti bimbingan sebagai suatu petunjuk, tuntunan atau pimpinan, sedangkan kata konseling memberikan arti suatu pengarahan, pemberian bimbingan oleh yang ahli kepada seseorang dengan menggunakan metode psikologis tertentu.Dalam dunia pendidikan, bimbingan dan konseling merupakan suatu aspek yang amat penting dalam hal membantu siswa menjadi matang dan lebih mengaktualisasikan dirinya, membantu siswa maju dengan cara yang positif, dan membantu dalam sosialisasi siswa dengan memanfaatkan sumber-sumber dan potensinya sendiri. B. Asas Bimbingan KonselingAsas bimbingan dan konseling merupakan suatu ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan konseling. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah menuntuk terpenuhinya sejumlah asas-asas yang melingkupinya. Menurut Prayitno (2003), asas-asas tersebut meliputi beberapa hal dibawah ini :a. Asas Kerahasian, menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta didik yang menjadi sasaran layanan.b. Asas Sukarela, menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik mengikuti kegiatan yang diperlukan baginya.c. Asas Terbuka, menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan bersifat terbuka dalam memberikan informasi yang membantu pengembangan dirinyad. Asas Kegiatan, menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan kegiatan bimbingan.e. Asas Mandiri, menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling yang diselenggarakan bagi berkembangnya kemandirian peserta didik.f. Asas Kekinian, menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didik dalam kondisinya sekarang.g. Asas Dinamis, menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton dan terus berkembang.h. Asas Terpadu, menghendaki agar koordinasi antara berbagai pemberi layanan saling menunjang, harmonis dan terpadu.i. Asas Harmonis, menghendaki agar segenap layanan didasarkan pada nilai dan norma yang ada, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat dan kebiasaan.j. Asas Keahlian, menghendaki agar layanan diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional.k. Asas Alih Tangan Khusus, menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik mengalihtangankan permasalahan itu pada ahli lain.l. Asas Tut Wuri Handayani, menghendaki agar pelayanan secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi, mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk maju.C. Fungsi BimbinganBimbingan dan konseling memiliki sejumlah fungsi yang seyogyanya dipenuhi dalam melaksanakan pelayanannya terhadap individu yang dalam konteks sekolah merupakan peserta didik. Menurut Syamsu (2012 : 16), terdapat beberapa fungsi bimbingan sebagai berikut :1. Pemahaman, yaitu membantu peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap dirinya(potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).2. Preventif, yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik.3. Pengembangan, yaitu konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif yang memfasilitasi perkembangan siswa.4. Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan dengan upaya pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar maupun karir.5. Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri kepribadian lainnya.6. Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor, guru atau dosen untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan dan kebutuhan individu.7. Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu indivisu (peserta didik) agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah dan norma agama.

D. Prinsip - Prinsip Bimbingan dan KonselingDalam penyelenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling dibutuhkan sejumlah prinsip yang menjadi dasar dari tindakan yang dilakukan oleh konselor. Menurut Syamsu (2012 : 17), prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut :a. Bimbingan yang diperuntukkan bagi semua individub. Bimbingan bersifat individualisasic. Bimbingan menekankan hal yang positifd. Bimbingan merupakan usaha bersamae. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensialf. Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting kehidupanE. Analisis Keseluruhan MateriBimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui tatap muka wawancara konseling oleh seorang konselor kepada konseli atau peserta didik yang memiliki problema dan bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan dan keharmonisan hidup.Keberadaan guru bimbingan konseling di sekolah perlu disokong dan dibantu oleh guru kelas sehingga dapat saling bersinergi demi kemajuan perkembangan kepribadian peserta didik. Karena itu setiap pendidik harus memiliki kompetensi yang cukup untuk dapat menjalani fungsinya baik sebagai guru di kelas maupun sebagai pembimbing konseling siswa. F. Sumber ReferensiDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta : Balai Pustaka.Prayitno dan Amti, Erman. (2003). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Depdikbud.Syamsu, Yusuf dan Nurihsan, Juntika. (2012). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya