Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

25
1 Indah Karmila NPM. 111100090 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bimbingan merupakan terjemahan dari suatu istilah dalam Bahasa Inggris, yaitu guidance yang akar katanya adalah guid. Shertzer dan Stone (1966:31) mengemukakan beberapa pandangan dari kata masing-masing dari kata guide, yaitu to direc, pilot, manage, or steer.Dalam bahasa Indonesia masing-masing kata ini dapat berarti memadu, mengarahkan, mengatur atau mengemudi. Sebagai suatu unsur esensial dalam pendidikan, arti yang paling mendasar dari bimbingan adalah membantu (helping atau assistance). Namun, tidak semua bentuk bantuan berarti bimbingan karena bantuan dalam konteks bimbingan memiliki cirri, persyaratan, prinsip, tujuan, dan prosedur yang tersendiri. Sebagai suatu konsep yang tersendiri, istilah “bimbingan” sering dipadankan dengan “konseling” yang diadopsi dari bahasa Inggris, yaitu counseling sehingga “Bimbingan dan Konseling” sering disingkat menjadi BK. Konseling harus dipahami sebagai salah satu jenis layanan dan teknik tersendiri dari program bimbingan di sekolah. Para ahli bimbingan, antara lain Gibson dan Mitchell (1981:27) member predikat khusus terhadap konseling. Dia menyatakan bahwa counseling has been Makalah “Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling”

description

Bimbingan Konseling

Transcript of Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

Page 1: Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

1

Indah KarmilaNPM. 111100090

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan merupakan terjemahan dari suatu istilah dalam Bahasa Inggris,

yaitu guidance yang akar katanya adalah guid. Shertzer dan Stone (1966:31)

mengemukakan beberapa pandangan dari kata masing-masing dari kata guide,

yaitu to direc, pilot, manage, or steer.Dalam bahasa Indonesia masing-masing kata

ini dapat berarti memadu, mengarahkan, mengatur atau mengemudi. Sebagai

suatu unsur esensial dalam pendidikan, arti yang paling mendasar dari bimbingan

adalah membantu (helping atau assistance). Namun, tidak semua bentuk bantuan

berarti bimbingan karena bantuan dalam konteks bimbingan memiliki cirri,

persyaratan, prinsip, tujuan, dan prosedur yang tersendiri.

Sebagai suatu konsep yang tersendiri, istilah “bimbingan” sering

dipadankan dengan “konseling” yang diadopsi dari bahasa Inggris, yaitu

counseling sehingga “Bimbingan dan Konseling” sering disingkat menjadi BK.

Konseling harus dipahami sebagai salah satu jenis layanan dan teknik tersendiri

dari program bimbingan di sekolah. Para ahli bimbingan, antara lain Gibson dan

Mitchell (1981:27) member predikat khusus terhadap konseling. Dia menyatakan

bahwa counseling has been identified as the heart of the guidance program. Jadi

konseling merupakan bagian paling inti dari bimbingan. Ahli lain, seperti Shertzer

dan Stone menyatakan bahwa konseling merupakan inti kegiatan professonal dari

seseorang yang disebut konselor. Artinya layanan konseling hany dapat diberikan

oleh orang yang telah memiliki kemampuan dan ketrampilan tertentu yang

diperoleh melalui pendidikan khusus. Dengan kata lain, konseling tidak bias

dilakukan oleh sembarang orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan

dan latihan yang di persiapkan sebelumnya.Sebaliknya, mereka yang

berpandangan optimistik, justru melihat didalam era globalisasi itu terdapat

demikian banyak kesempatan untuk menghadapkan perubahan-perubahan,

perbaikan dan peningkatan terhadap segala sesuatu yang selama ini dirasakan

Makalah “Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling”

Page 2: Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

2

Indah KarmilaNPM. 111100090

kurang berkembang. Mereka menganggap bahwa masa depan harus lebih baik,

masa depan adalah kemajuan.

B. Rumusan Masalah

Istilah bimbingan dan penyuluhan merupakan istilah yang umum digunakan

sehari-hari dimanapun kita sering mendengar orang mengucapkan bimbingan dan

penyuluhan antara lain bimbingan dan penyuluhan keluarga berencana, bimbingan

dan penyuluhan agama, bimbingan dan penyuluhan hukum, dan sebagainya.

Namun sayangnya sering istilah bimbingan dan penyuluhan yang digunakan itu

maksudnya tidak selalu persis dengan maksud bimbingan dan penyuluhan yang

sesungguhnya.

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, antara lain : Untuk

menjelaskan bimbingan dan konseling, Menjelaskan hubungan bimbingan dan

konseling, Untuk menjelaskan bimbingan dan konseling, Untuk menjelaskan

fungsi bimbingan dan konseling, Menjelaskan prinsip-prinsip bimbingan dan

konseling, Untuk menjelaskan azaz-azaz bimbingan dan konseling, dan

Menjelaskan kedudukan bimbingan dan konseling dalam keseluruhan upaya

pendidikan disekolah dasar.

D. Manfaat Penulisan Makalah

Manfaat Penulisan Makalah ini adalah untuk manambah pengetahuan

mengenai bimbingan konseling serta dapat kita aplikasikan pada saat melakukan

bimbingan konseling.

Makalah “Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling”

Page 3: Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

3

Indah KarmilaNPM. 111100090

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

1. Bimbingan

Banyak ahli yang telah merumuskan pengertian bimbingan. Diantaranya yang

cukup lama berkembang diAmerika Serikat serta banyak dikutip oleh para penulis

indonesia adalah sebagaimana dikemukakan oleh Crow & Crow (1960), Jones

(1963) dan Mortensen & Schmuller (1964) sebagai berikut :

a. Menurut Crow & Crow, 1960 Bimbingan adalah bantuan yang diberikan

sesesorang, baik pria maupun wanita yang telah terlatih dengan baik dan

memiliki kepribadian dan pendidikan yang memadai kepada seseorang

individu dari semua usia untuk membantunya mengatur kegiatan-kegiatan

hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, memuat

keputusan sendiri, dan menanggung bebannya sendiri (Crow & Crow,

dalam Erman Amti, 1991 : 2).

b. Menurut Jones, dalam djumhur dan M.Surya 1975 Bimbingan adalah

Bantuan yang diberikan kepada individu-individu dalam menentukan

pilihan-pilihan dan mengadakan berbagai penyesuaian secara bijaksana

dengan lingkungannya. Tujuan utama bimbingan adalah Untuk

mengembangkan setiap individu sesuai dengan kemampuannya (Jones,

Djumhur dan M. Surya, dalam Erman Amti, 1991 : 2).

c. Menurut Mortensen & Schmuller 1964 Bimbingan adalah Bagian dari

keseluruhan program pendidikan yang membantu menyediakan

kesempatan-kesempatan pribadi dan layanan-layanan petugas ahli dengan

mana setiap individu dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan

dan kecakapan-kecakapannya secara penuh sesuai yang diharapakan

(Mortensen & Schmuller, dalam Erman Amti, 1991 : 2).

Makalah “Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling”

Page 4: Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

4

Indah KarmilaNPM. 111100090

2. Konseling

Dalam Bahasa Latin, istilah Konseling disebut “Counsilium” yang berarti

“dengan” atau “bersama”. Dalam kamus Bahasa Indonesia, untuk istilah itu

mengandung pengertian kurang lebih sama dengan “penyuluhan”.

Menurut para ahli Konseling didefinisikan antara lain :

a. Menurut Glenn E. Smith dalam Shertzer and Stone

....proses dalam mana konselor membentuk klien membuat interpretasi-

interpretasi tentang fakta-fakta yang berkaitan dengan suatu pilihan

rencana atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya (Glenn E.

Smith, Shertzer and Stone, dalam Erman Amti, 1991 : 4).

b. Menurut Milton E. Hann dan Malcolm S.O Maclean, dalam Shertzer and

Stone

....proses yang terjadi dalam hubungan-hubungan seseorang dengan

seseorang antara individu yang berkesulitan karena masalah-masalah yang

tidak dapat diatasinya sendiri dengan seorang pekerja yang karena latihan

dan pengalaman yang dimilikinya mampu membantu orang lain

memperoleh pemecahan-pemecahan berbagai jenis masalah pribadi

(Milton E. Hann dan Malcolm S.O Maclean, Shertzer and Stone, dalam

Erman Amti, 1991 : 4).

c. Menurut Pepinsky dan Pepinsky, dalam Bruce and Shertzer

d. ....interaksi yang (a) terjadi antara dua individu yang masing-masing

disebut konselor dan klien, (b) diadakan dalam suasana profesional, (c)

diciptakan dan dikembangkan sebagai alat untuk memudahkan-

memudahkan dalam tingkah laku klien (Pepinsky dan Pepinsky, Bruce and

Shertzer, dalam Erman Amti, 1991 : 4)..

e. Menurut Patterson, dalam Bruce and Shertzer

....proses yang melibatkan hubungan –hubungan antar pribadi antara

seorang ahli terapi dan seorang atau beberapa klien dengan cara mana

yang pertama (ahli terapi) menggunakan metode-metode psikologis

berdasarkan atas pengetahuan yang sistematis tentang kepribadian manusia

Makalah “Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling”

Page 5: Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

5

Indah KarmilaNPM. 111100090

dalam upaya meningkatkan kesehatan mental orang kedua (klien)

(Patterson, Bruce and Shertzer, dalam Erman Amti, 1991 : 4).

.

f. Menurut Edwin C. Lewis, dalam Bruce and Shertzer

....proses dengan mana pribadi yang bermasalah (klien) dibantu untuk

merasa dan bertindak dalam cara-cara yang lebih matang melalui interaksi

pribadi yang tidak bermasalah atau konselor yang menyediakan informasi

dan reaksi-reaksi yang merangsang klien mengembangkan tingkah laku-

tingkah laku yang memungkinkannya menjadi lebih efektif dengan dirinya

dan dengan lingkungannya (Edwin C. Lewis, dalam Bruce and Shertzer.

dalam Erman Amti, 1991 : 5).

B. Persamaan dan Perbedaan antara Bimbingan dan Konseling

1. Persamaan

Bimbingan dan konseling pada dasarnya memiliki persamaan-persamaan

tertentu. Persamaan yang lebih jelas antara keduanya terletak pada tujuan yang

hendak dicapai, yaitu sama-sama berusaha untuk menghadirkan individu, sama-

sama diterapkan dalam program persekolahan, dan sama-sama mengikuti norma-

norma yang berlaku di lingkungan masyarakat tempat kedua kegiatan itu

diselenggarakan. Dengan kata lain, bimbingan itu merupakan satu kesatuan

dengan konseling yang mana konseling berada dalam kesatuan bimbingan

tersebut.

2. Perbedaan

Bimbingan dan konseling juga memiliki perbedaan antara yang satu dengan

yang lain, walaupun kedua istilah itu tetap merupakan kegiatan yang terpadu

dalam program pendidikan.Perbedaannya terletak pada segi isi kegiatan dan

tenaga yang menyelenggarakan.

Dari segi isi, bimbingan lebih banyak bersangkut-paut dengan usaha

pemberian informasi dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa, sedangkan

Makalah “Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling”

Page 6: Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

6

Indah KarmilaNPM. 111100090

konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara

dua orang manusia yaitu antara konselor dan klien.

Dilihat dari segi tenaga, bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali

kelas, kepala sekolah, dan orang dewasa lainnya kepada individu (siswa) yang

memerlukannya. Karena sifat dan bentuk kegiatannya yang khas, konseling hanya

dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang telah terdidik dan terlatih. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa konseling itu merupakan bentuk khusus dari

bimbingan, yaitu suatu layanan yang diberikan oleh konselor kepada klien secara

individu.

C.Tujuan Bimbingan dan Konseling

Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah memiliki tujuan tertentu.

Tujuan itu dapat dibedakan atas tujuan umun dan tujuan khusus.

1. Tujuan Umum

Secara umum pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah bertujuan

agar setelah mendapat pelayanan bimbingan dan konseling siswa dapat

mencapai perkembangannnya secara optimal sesuai dengan bakat,

kemampuan, dan nilai-nilai yang dimiliki. Tujuan ini dirumuskan

berdasarkan kenyataan adanya perbedaan antara siswa sesamanya. Setiap

siswa memiliki keunikan-keunikan tertentu.

2. Tujuan Khusus

a. Memahami dirinya dengan baik, yaitu mengenal segala kekuatan dan

kelemahan yang dimilikinya berkenaan dengan bakat, kemampuan,

minat, sikap dan perasaannya.

b. Memahami lingkungannya degan baik, yang meliputi lingkungan

pendidikan, lingkungan pekerjaan, dan lingkungan social masyarakat.

Dari segi lingkungan pendidikan siswa dapat memahami baik sekolah

yang diikutinya sekarang maupun sekolah lanjutan yang akan

dimasukinya kelak, seperti peraturan-peraturan sekolah, kemudahan-

Makalah “Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling”

Page 7: Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

7

Indah KarmilaNPM. 111100090

kemudahan yang tersedia, jenis-jenis sekolah lanjutan yang ada dan

sebagainya.

c. Membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana, yaitu keputusan-

keputusan yang dibuat atas pemahaman yang mendalam tentang diri

sendiri dan lingkungan.

d. Mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-

hari baik disekolah maupun dirumah. Dalam kehidupan sehari-hari

banyak kemungkinan masalah yang dapat terjadi.

E. Fungsi Bimbingan dan Konseling

Banyak ahli yang mengemukakan fungsi bimbingan dan konseling, dan

masing-masing ahli itu mengemukakannya dengan cara yang berbeda (lihat

Mortensen dan Schmuller, 1976; dan Moh. Surya, 1988). Dari sejumlah fungsi

bimbingan dan konseling yang telah dikemukakan oleh masing-masing ahli itu

dapat dikemukakan beberapa fungsi umum bimbingan dan konseling yaitu:

1. Fungsi Pemahaman

Yang pertama dan paling awal harus dilakukan oleh pembimbing adalah

mengetahui siapa dan bagaimana individu yang dibimbing itu. Mengetahui siapa

dan bagaimana individu siswa yang dibimbing itu berarti berusaha

mengungkapkan dan memahami apa masalah dan kesulitan yang dihadapinya, apa

dan bagaimana kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya.

Hal ini diperoleh melalui berbagai keterangan tentang diri siawa yang

bersangkutan, baik dengan menggunakan alat atau prosedur yang sudah baku

(standardized) maupun yang belum baku.

2. Fungsi pencegahan.

Bimbingan dan konseling harus memiliki fungsi pencegahan, yaitu

penciptaan suatu suasana agar pada diri siswa tidak timbul berbagai masalah yang

dapat menghambat proses belajar dan perkembangannya. Untuk menjalankan

fungsi ini kiranya atau program bimbingan pencapaian tujuan pendidikan, seperti

kesulitan belajar, kekurangan informasi, masalah-masalah ketertiban dan masalah

sosial lainnya.

Makalah “Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling”

Page 8: Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

8

Indah KarmilaNPM. 111100090

3. Fungsi pemecahan (pemberian bantuan)

Walaupun berbagai upaya telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya tetapi

masih terjadi juga masalah pada diri siswa, maka dalam hal ini diperlukan adanya

upaya pemberian bantuan diperlukan agar masalah-masalah yang dialami dapat

teratasi sesegera mungkin. Fungsi pemecahan merupakan usaha sekolah untuk

mengatasi berbagai masalah atau kesulitan yang dialami siswa dalam proses

belajar mengajar disekolah. Masalah-masalah yang dialami siswa itu dapat berupa

sikap dan kebiasaan yang buruk dalam belajar, kesulitan dalam menagkap isi

pelajaran, kurang motif dalam belajar. Fungsi pemecahan ini dapat

diselenggarakan oleh konselor atau guru sesuai dengan jenis dan sifat dan

kesulitan yang dialami oleh siswa.

4. Fungsi pengembangan

Pelayanan bimbingan dan konseling bukan sekedar mengatasi kesulitan

yang dialami siswa melainkan juga berupaya agar siswa dapat mengembangkan

segenap potensi yang dimilikinya. Funggsi ini dapat dilakukan antara lain dengan

menyalurkan bakat, kemampuan, dan minat, serta cita-cita siswa dengan

menyediakan berbagai kegiatan di sekolah seperti kegiatan olahraga, kesenian,

kelomok-kelompok studi tertentu, karyawisata, palang merah remaja, pramuka,

dan kelompok pecinta alam.

F. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling dilaksanakan hendaklah menurut prinsip-prinsip

tertentu. Berkenaan dengan ini, telah banyak ahli yang mengemukakan prinsip-

prinsip bimbingan dan konseling (lihat Crow & Crow, 1960; Depdikbud,

1975;Nelson,1972;Miller,Fruchling dan Lewis,1978).Dari prinsip-prinsip

bimbingan dan konseling yang ada itu dapat dikemukakan beberapa prinsip

bimbingan dan konseling seperti berikut ini.

Makalah “Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling”

Page 9: Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

9

Indah KarmilaNPM. 111100090

1. Bimbingan adalah untuk semua murid

Semua murid pada dasarnya memerlukan layanan bimbingan dan

konseling sesuai dengan jenis dan sifat masalah yang dihadapinya. Berdasarkan

atas pertimbangan waktu, tempat, tenaga dan dana; banyak sekolah yang

membatasi program bimbingan dan konseling untuk membantu murid yang

mengalami masalah tertentu saja, seperti potensial putus sekolah, kesulitan dalam

belajar, dan kesulitan dalam mengadakan penyesuaian diri disekolah. Untuk ini

perlu ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling.

2. Bimbingan dan konseling melayani murid-murid dari semua usia

Bimbingan dan konseling tidak hanya untuk siswa-siswi tingkat sekolah

atau kelas-kelas tertentu saja, tetapi adalah untuk semua siswa mulai dari taman

kanak-kanak sampai perguruan tinggi, bahkan juga untuk orang-orang dewasa.

Bimbingan diberikan mulai sejak anak memasuki sekolah dan dilanjutkan terus

sambil siswa mengalami tahap-tahap maju di sekolah sampai ia menamatkan

pendidikan yang bersangkutan.

3. Bimbingan dan konseling harus mencakup semua bidang pertumbuhan dan

perkembangan siswa.

Bimbingan dan konseling terkait dengan pribadi secara keseluruhan dan

terarah pada pertumbuhan dan perkembangan jasmaniah, mental, sosial, dan

emosional. Manusia pada hakikatnya adalah holistik, tingkah laku dan

pertumbuhannya tidak terpenggal-penggal dan dipisahkan. Dewasa ini bbanyak

kepala sekolah, guru, dan warga masyarakat lainnya yang menganggap bahwa

bimbingan adalah bimbingan karakter. Anggapan ini sudah tentu mengelirukan.

Walaupun perencanaan dan pemberian informasi tentang pekerjaan atau jabatan

layanan yang amat penting, tetapi layanan-layanan bimbingan lain pun sama

pentingnya.

4. Bimbingan mendorong penemuan dan pengembangan diri.

Ada kecenderungan dari guru yang lebih senang memberitahukan kepada

murid tentang apa yang harus dilakukannya. Siswa selalu dituntun untuk

melakukan apa yang harus dilakukan. Biasanya “apa yang harus dilakukan” itu

berada di dalam kepala guru. Siswa tidak pernah tahu tentang apa yang harus

Makalah “Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling”

Page 10: Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

10

Indah KarmilaNPM. 111100090

dilakukannya. Akibatnya, siswa selalu menunggu apa yang akan diperintahkan

oleh guru. Melalui bimbingan dan konseling dibantu untuk dapat memahami pola

tingkah lakunya dan dapat mempermudah perubahan tingkah laku. Keterlibatan

yang berkesinambungan tentang dirinya, dan pada gilirannya dapat diterapkan

dalam pengembangan kemampuan dan bakat yang dimiliknya.

5. Pelaksanaan bimbingan dan konseling menghendaki adanya kerja sama

dari murid, orang tua, kepala, dan konselor.

Sering dikatakan bahwa bimbingan dan konseling adalah usaha bersama.

Hal ini berarti bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling memerlukan adanya

kerjasama dari berbagai pihak yaitu murid, orang tua, guru, kepala sekolah,

konselor, dan petugas sekolah lainnya. Tanpa adanya dukungan dan kerjasama

dari pihak yang terkait, pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat menjadi

mandeg.

6. Bimbingan harus menjadi bagian yang terpadu dalam keselurahan program

pendidikan disekolah.

Bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak terpisah dari

program pendidikan secara keseluruhan. Program pendidikan yang baik adalah

program yang mengikutsertakan bimbingan dan konseling sebagai suatu bagian

dari pelayanannya. Dengan demikian program pendidikan yang tidak

mengikutsertakan bimbingan dan konseling didalamnya dalamnya dapat dikatakan

sebagai program pendidikan yang tidak lengkap.

7. Bimbingan dan konseling harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

individu dan masyarakat.

Pekerjaan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional.

Pengertian profesional di sini bukan saja karena bimbingan dan konseling itu

karena profesi membawa konsekuensi yang mendasar terhadap pekerjaan

bimbingan dan konseling itu sendiri. Salah satu diantaranya adalah berkenaan

dengan pertanggungjawaban (akontabilitas). Prinsip pertanggungjawaban

mengandung pengertian bahwa bimbingan dan konseling baik pelaksanaan

maupun hasilnya, hendaknya dapat diperrtanggungjawabkan kepada individu

yang dibimbing itu sendiri dan kepada masyarakat.

Makalah “Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling”

Page 11: Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

11

Indah KarmilaNPM. 111100090

G. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling

Yang dimaksud dengan asas adalah dasar atau landasan yang mendasari

penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Berdasarkan landasan yang ada, akan

terbangunlah berbagai konsep penyelenggaraan bimbingan dan konseling

(termasuk prinsip-prinsip bimbingan sebagaimana telah dikemukakan pada bagian

yang terdahulu). Para petugas bimbingan sangat diharapkan memperhatikan dan

menerapkan asas-asas bimbingan dan konseling dalam melakukan layanan

bimbingan dan konseling terhadap individu (murid) yang memerlukannya. Asas-

asas yang dimaksud adalah:

1. Asas kerahasiaan

Penerapan asas kerahasiaan dalam layanan bimbingan dan konseling

mengandung pengertian bahwa segala sesuatu yang dibicarakan individu

dalam proses bimbingan dan konseling tidak boleh disampaikkan kepada

orang lain yang tidak berkepentingan. Dengan demikian para petugas

bimbingan dan konseling (konselor,guru,wali kelas, dan petugas

bimbingan lainnya) harus menyimpan dan menjaga kerahasiaan segala

data dan tentang keterangan siswa lainnya, baik yang diperoleh langsung

dari murid itu sendiri maupun yang diperoleh dari orang lain.

2. Asas kesukarelaan

Asas kesukarelaan mengandung pengertian bahwa pelayanan bimbingan

dan konseling hendaknya berlangsung atas dasar kesukarelaan dann

ketulusan, baik dari piihak konselor maupun dari pihak klien.

3. Asas keterbukaan

Bimbingan dan keterbukaan akan memperoleh hasil yang besar bila

berlangsung dalam suasana saling terbuka. Diharapkan masing-masing

pihak bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahann masalah

yang dialami oleh klien. Siswa diharapkan menjadi klien diharapkan dapat

mmengungkapkan segala yang berkenaan dengan masalah-masalahnya

secara terbuka tanpa ada yang ditutup-tutupi, dan begitu pula pembimbing

hendaknya dapat menanggapi permasalahan tersebut secara terbuka.

Makalah “Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling”

Page 12: Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

12

Indah KarmilaNPM. 111100090

4. Asas kekinian

Masalah yang perlu dan langsung ditanggulangi dalam biimbingan dan

konseling adalah masalah yang sedang dialami atau sedang dirasakan oleh

klien pada saatt sekarang, bukan masalah yang dialami pada masa lampau,

dan juga bukan masalah yang mungkin terjadi pada masa yang akan

datang.

5. Asas kemandirian

Seperti yang dikemukakan terdahulu bahwa kemandirian merupakan

tujuan dari usaha bimbingan dan konseling. Asas kemandirian

mengandung pengertian bahwa pelayanan dan bimbingan konseling

bertujuan untuk membuat siswa menjadi mandiri, tidak tergantung pada

orang lain umumnya dan pada pembimbing khususnya.

6. Asas kegiatan

Asas kegiatan dalam bimbingan dan konseling mengharapkan siswa

melakukan kegiatan-kegiatan tertentu sehubungan dengan isi dan proses

layanan yang diterimanya. Oleh sebab itu guru hendaklah berusaha

membangkitkan semangat dan minat siswa untuk mau melaksanakan

kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang

dihadapinya.

7. Asas kedinamisan

Pelayanan bimbingan dan konseling menghendaki terjadinya perubahan

pada diri siswa yaitu perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik.

Perubahan yang menjadi tujuan dari bimbingan dan konseling tidak hanya

sekedar mengulang hal-hal lama yang bersifat monoton, melainkan

perubahan yang menuju ke sesuatu yang baru kreatif dan maju.

8. Asas keterpaduan

Pelayanan bimbingan dan konseling hendaknya dapat memandu berbagai

aspek kepribadian siswa, seperti keterpaduan antara cita-cita dengan

kemampuan bakat, minat, dan emosi dari siswa yang bersangkutan.

Masalah-masalah yang dialami murid dapat disebabkan karena tidak

Makalah “Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling”

Page 13: Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

13

Indah KarmilaNPM. 111100090

adanya saling kesesuaian dan keterpaduan dari berbagai segi yang ada

pada dirinya.

9. Asas kenormatifan

Bimbingan dan konseling disekolah dilaksanakan menurut norma-norma

yang berlaku baik norma agama, norma adat, norma hukum, maupun

kebiasaan sehari-hari.

10. Asas keahlian

Asas keahlian mengandung pengertian bahwa pelayanan bimbingan dan

konseling hendaklah dilakukan secara teratur, sistematik, dan

menggunakan teknik serta peralatan yang memadai. Agar dapat melakukan

kegiatan seperti itu para petugas bimbingan perlu mendapatkan latihan

yang memadai sehingga dengan demikian layanan tersebut mencapai hasil

yang sebaik-baiknya.

11. Asas Alih-Tangan

Jika guru telah mengerahkan segenap kemampuannya untuk membantu

siswa, tetapi siswa itu belum juga mampu menyelesaikan masalah yang

dihadapinya, maka guru harus mengalih tangankan kepada petugas atau

badan lain yang lebih ahli. Disamping itu, asas ini juga mengisyaratkan

bahwa guru melayani masalah-masalah sesuai dengan kewenangannya.

Jika masalah yang ditanganinya itu luar kewenangannya, petugas

bimbingan harus mengalih tangankan siswa diluar kewenangannya,

petugas bimbingan hraus mengalih tangankan siswa kepada petugas atau

badan yang lebih berwenang untuk mengatasi masalah tersebut.

Makalah “Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling”

Page 14: Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

14

Indah KarmilaNPM. 111100090

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan dan konseling merupakan usaha untuk memandirkan individu,

sama-sama diterapkan dalam program persekolahan, dan sama-sama mengikuti

norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat tempat kedua kegiatan itu

diselenggarakan. Dengan kata lain, bimbingan itu merupakan satu kesatuan

dengan konseling yang mana konseling berada dalam kesatuan bimbingan

tersebut.

Orang yang memberikan bimbingan dan konseling haruslah orang yang ahli

dalam bidang ini. Orang itu juga harus mampu menjaga kerahasiaan kliennya

karena dalam melakukan bimbingna dan konseling terdapat asas-asas yang harus

dipatuhi oleh pihak-pihak yang melakukan bimbingan konseling.

B. Saran

1. Sebagai seorang calon pengajar sebaiknya kita mengetahui cara-cara

dalam menghadapi masalah siswa dan mampu memberikan solusi yang

terbaik.

2. Kita harus bisa menjaga kerahasiaan masalah yang dihadapi siswa baik

dari luar maupun tahu dari siswa yang bersangkutan.

3. Selain memahami dan membimbing kita juga harus bisa mengarahkan dan

memberi contoh kepada siswa, bahwa dalam mengadapi suatu masalah

hendaklah menggunakan cara-cara yang benar dan jangan sampai

merugikan siswa pada khususnya dan orang lain pada umumnya.

Makalah “Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling”

Page 15: Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling (Indah Karmila)

15

Indah KarmilaNPM. 111100090

DAFTAR PUSTAKA

Prayitno dan Erman Amti.2004.Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta :

PT Mahasatya

Amti, Erman dan Marjohan.1991.Bimbingan dan Konseling.Jakarta : Dikti

Amti, E, dan marjohan. (1992). Bimbingan dan Konseling. Jakarta :

DEPDIKBUD.

DITJENDIKTI. PPTKP.

Asmani, JM. (2010). Pnaduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah.

Yogyakarta :

DIVA Press

Bernard, Harold W. (1977). Principles Of Guidance, New York : Harper & Raw

Publisers.

Bimo, Walgito. (2004). Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Andi offset

Chudori, Ni’mah, & Setiowati. (2007). Bimbingan dan Konseling. Bandung : UPI

PRESS

Darwis, A. (2006). Pengubahan Perilaku Menyiimpang Murid Sekolah Dasar.

Jakarta :

DEPDIKNAS. DITJENDIKTI. DITNAGA.

Makalah “Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling”