Makalah bimbingan konseling

40
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan pendidikan ini dapat terwujud jika peserta didik atau murid mengembangkan bakat atau potensi dalam dirinya secara utuh. Namun, tidak semua peserta didik memahami tentang dirinya sendiri, tentang potensi yang ia miliki ataupun kelemahan yang ia miliki. Pada umumnya dalam jenjang pendidikan peserta didik hanya diberikan materi-mataeri pelajaran secara umum. Hendaknya Sekolah tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, tetapi juga dapat mengembangkan keseluruan kepribadian anak. Karena itu, peserta didik tidak hanya memerlukan

Transcript of Makalah bimbingan konseling

Page 1: Makalah bimbingan konseling

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan,kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang

mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Tujuan pendidikan ini dapat terwujud jika peserta didik atau murid

mengembangkan bakat atau potensi dalam dirinya secara utuh. Namun, tidak semua

peserta didik memahami tentang dirinya sendiri, tentang potensi yang ia miliki

ataupun kelemahan yang ia miliki. Pada umumnya dalam jenjang pendidikan peserta

didik hanya diberikan materi-mataeri pelajaran secara umum.

Hendaknya Sekolah tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan dalam

kegiatan belajar mengajar di kelas, tetapi juga dapat mengembangkan keseluruan

kepribadian anak. Karena itu, peserta didik tidak hanya memerlukan materi – materi

pelajaran sekolah, materi bimbingan konseling pun perlu, Bimbingan Konseling yang

dilaksanakan atau dipraktekan sebagai upaya untuk membantu individu-individu yang

memerlukan bantuan diperlukan adanya berbagai persiapan-persiapan agar pelayanan

yang diberikan optimal. Persiapan yang dimaksud adalah meliputi perencanaan yang

merupakan fungsi dasar atau fundamental. Setelah dilaksanakan perencanaan

diperlukan pengorganisasian yang merupakan fungsi organik kedua. Kemudian

pengarahan atau penggerak yang merupakan fungsi fundamental sebagai tindak lanjut

fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Terakhir adalah pengawasan yang harus

Page 2: Makalah bimbingan konseling

2

dilaksanakan oleh seorang manajer dan merupakan fungsi yang terakhir. Dan

kesemuanya tersebut terangkum dalam manajemen bimbingan konseling.

Pada dasarnya setiap kehidupan pasti ada masalah. Memang sebagian orang

biasa mengatasi masalahnya sendiri, tetapi tidak sedikit juga orang yang memerlukan

bantuan orang lain untuk menyelesaikan masalah – masalah tersebut. Jadi apabila

peserta didik tetap dibiarkan memiliki masalah tanpa dibantu, bagaimana mungkin

peserta didik  bisa berkonsentrasi untuk memahami atau berfikir mengenai

pelajarannya. Kalau ia masih punya beban fikiran yang lain. Maka dari itu bimbingan

dan konseling disekolah sangatlah diperlukan. Apa pengertian serta bagaimana

Bimbingan Konseling yang terdapat di lembaga

pendidikan. Atas dasar inilah maka Makalah ini dibuat.

1.2. Rumusan Masalah.

Berdasarkan apa yang telah disampaikan pada latar belakang masalah, maka

yang menjadi rumusan masalah di sini adalah :

1. Apa pengertian bimbingan Konseling?

2. Bagaiman Peranan Bimbingan konseling dalam Pendidikan Sekolah?

3. Apa Tujuan konseling?

4. Bagaimana Peranan Bimbingan Konseling dalam pembelajaran Siswa?

1.3. Tujuan.

Sesuai dengan apa yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah dan

rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Memenuhi tugas mata kuliah Profesi Pendidikan.

2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana Bimbingan

konseling.

3. Mengetahui Peranan Bimbingan konseling dalam Pendidikan Sekolah

Page 3: Makalah bimbingan konseling

3

4. Mengetahui Peranan Bimbingan Konseling dalam pembelajaran Siswa

5. Mengetahui tujuan dan fungsi dari bimbingan konseling dalam kehidupan

sehari-hari.

1.4. Manfaat

Berdasarkan hal-hal yang terdapat dalam latar belakang masalah, rumusan

masalah dan tujuan, manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan laporan wawancara

ini adalah :

1. Pembaca atau pendengar dapat memperoleh informasi mengenai

Bimbingan konseling.

2. Pembaca dan pendengar mengetahui pengertian dari bimbingan,

pengertian konseling, pengertian Bimbingan dan konseling serta tujuan

dan manfaatnya

1.5 Metode

Dalam pembuatan makalah bimbingan konseling ini penulis menggunakan

metode studi kepustakaan, yakni teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi

penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-

laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan

Page 4: Makalah bimbingan konseling

4

BAB II

KAJIAN TEORI

Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari istilah

“guidance” dan “counseling” dalam bahasa inggris. Secara harfiah istilah

“guidance” berasal dari akar kata “guide” yang berarti :Mengarahkan (to

direct), Memandu (to pilot), mengelola (to manage. Pengertian Bimbingan

dan Konseling

2.1 Sejarah Bimbingan Konseling di Indonesia

Sejarah lahirnya Bimbingan dan Konseling di Indonesia diawali dari

dimasukkannya Bimbingan dan Konseling (dulunya Bimbingan dan

Penyuluhan) pada setting sekolah. Pemikiran ini diawali sejak tahun 1960.

Hal ini merupakan salah satu hasil Konferensi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (disingkat FKIP, yang kemudian menjadi IKIP) di Malang tanggal

20 – 24 Agustus 1960.

Perkembangan berikutnya tahun 1964 IKIP Bandung dan IKIP Malang

mendirikan jurusan Bimbingan dan Penyuluhan. Tahun 1971 beridiri Proyek

Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) pada delapan IKIP yaitu IKIP Padang,

IKIP Jakarta, IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta, IKIP Semarang, IKIP

Surabaya, IKIP Malang, dan IKIP Menado. Melalui proyek ini Bimbingan

dan Penyuluhan dikembangkan, juga berhasil disusun “Pola Dasar Rencana

dan Pengembangan Bimbingan dan Penyuluhan “pada PPSP. Lahirnya

Kurikulum 1975 untuk Sekolah Menengah Atas didalamnya

memuat Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan.

Page 5: Makalah bimbingan konseling

5

Tahun 1978 diselenggarakan program PGSLP dan PGSLA Bimbingan

dan Penyuluhan di IKIP (setingkat D2 atau D3) untuk mengisi jabatan Guru

Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah yang sampai saat itu belum ada jatah

pengangkatan guru BP dari tamatan S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan.

Pengangkatan Guru Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah mulai diadakan

sejak adanya PGSLP dan PGSLA Bimbingan dan Penyuluhan. Keberadaan

Bimbingan dan Penyuluhan secara legal formal diakui tahun 1989 dengan

lahirnya SK Menpan No 026/Menp an/1989 tentang Angka Kredit bagi

Jabatan Guru dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Di

dalam Kepmen tersebut ditetapkan secara resmi adanya kegiatan pelayanan

bimbingan dan penyuluhan di sekolah. Akan tetapi pelaksanaan di sekolah

masih belum jelas seperti pemikiran awal untuk mendukung misi sekolah dan

membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan mereka.

Sampai tahun 1993 pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan di

sekolah tidak jelas, parahnya lagi pengguna terutama orang tua murid

berpandangan kurang bersahabat dengan BP. Muncul anggapan bahwa anak

yang ke BP identik dengan anak yang bermasalah, kalau orang tua murid

diundang ke sekolah oleh guru BP dibenak orang tua terpikir bahwa anaknya

di sekolah mesti bermasalah atau ada masalah. Hingga lahirnya SK Menpan

No. 83/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang di

dalamnya termuat aturan tentang Bimbingan dan Konseling di sekolah.

Ketentuan pokok dalam SK Menpan itu dijabarkan lebih lanjut melalui SK

Mendikbud No 025/1995 sebagai petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional

Guru dan Angka Kreditnya. Di Dalam SK Mendikbud ini istilah Bimbingan

dan Penyuluhan diganti menjadi Bimbingan dan Konseling di sekolah dan

dilaksanakan oleh Guru Pembimbing. Di sinilah pola pelaksanaan Bimbingan

dan Konseling di sekolah mulai jelas. 

Page 6: Makalah bimbingan konseling

6

2.2 Pengertian Bimbingan

Terdapat beragam pengertian bimbingan yang dikemukakan para ahli.

Diantaranya adalah pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh Crow

& Crow yang menyatakan bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh

seseorang, laki-laki atau perempuan, yang memiliki kepribadian yang

memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia

untuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri,

mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri

dan menanggung bebannya sendiri.

Selanjutnya pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh Bimo

Walgito, bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang

diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari

atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu

atau sekumpulan individu ini dapat mencapai kesejahteraan hidup.

Menurut Prayitno dan Erman Amti yang mendefinisikan Bimbingan

adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang yang ahli

kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja,

maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan

kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan

individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangan berdasarkan norma-

norma yang berlaku.

Selanjutnya Pendapat Abu Ahmadi Bimbingan adalah bantuan yang

diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang

dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan

memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna

menentukan rencana masa depan yang lebih baik.

Menurut Moegiadi bimbingan berarti suatu proses pemberian bantuan

atau pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri;

menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan;

Page 7: Makalah bimbingan konseling

7

memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep

dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan.

Chiskolm dan McDaniel Bimbingan diadakan dalam rangka

membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai informasi

tentang dirinya sendiri. Menurut Frank  Parson, Bimbingan sebagai

bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat

memilih,mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan dan mendapat

kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya.

2.3 Pengertian Konseling

C. Patterson mengemukakan bahwa konseling adalah proses yang

melibatkan hubungan antar pribadi antara seorang terapis dengan satu atau

lebih konseli dimana terapis menggunakan metode-metode psikologis atas

dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia dalam upaya

meningkatkan kesehatan tentang kepribadian manusia dalam upaya

meningkatkan kesehatan mental konseli. Bila definisi ini dikaji lebih jauh,

maka beberapa ciri-cirinya yang menonjol akan terlihat : (1) merupakan

suatu proses, (2) bisa dilakukan dengan satu atau lebih konseli, (3)

konselor harus dipersiapkan secara professional, dan (4) hubungan antar

pribadi yang andalannya adalah upaya bersama.

Edwin C. Lewis (1970) mengemukakan bahwa konseling adalah suatu

proses dimana orang bermasalah (konseli) dibantu secara pribadi untuk

merasa dan berperilaku yang lebih memuaskan melalui interaksi dengan

seseorang yang tidak terlibat (konselor) yang menyediakan informasi dan

reaksi-reaksi yang merangsang konseli untuk mengembangkan perilaku-

perilaku yang memungkinkan berhubungan secara lebih efektif dengan

dirinya dan lingkungannya. Definisi ini juga melihat konseling sebagai

suatu proses yang melibatkan interaksi antara konselor dan konseli dalam

Page 8: Makalah bimbingan konseling

8

suatu upaya bersama agar lebih efektif dalam berhubungan dengna dirinya

dan lingkungannya.

Konseling, menurut Division of Conseling Psychologi merupakan

suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan

perkembangn dirinya,dan untuk mencapai perkembangan yang optimal

kemampuan pribadi yang dimilikinya ,proses tersebuat dapat terjadi setiap

waktu. 

Jones menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan

profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan

ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-

kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu

klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup

hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.

Dari pendapat para ahli saya simpulkan bahwa Konseling itu

merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh seorang Konselor yang

terlatih pada individu yang mengalami masalah (klien), secara tatap muka,

yang bertujuan agar individu tersebut dapat mengambil keputusan secara

mandiri atas permasalahan yang dihadapinya baik masalah psikologis,

social, dan lain-lain dengan harapan dapat memecahkan masalahnya,

memahami dirinya, mengarahkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan

potensinya sehingga mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya.

Konseling juga merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan

hubungan yang bersifat pribadi dan memerlukan tingkat keterampilan

yang tinggi. Oleh karena itu dalam kegiatannya konseling melibatkan

emosional dan intelektual untuk memiliki pengendalian perilaku yang

cermat, kepekaan terhadap manusia dan masalahnya, dan keterampilan-

keterampilan teknis yang memadai.

Page 9: Makalah bimbingan konseling

9

Sehingga pengertian dari Bimbingan dan Konseling, adalah Proses

interaksi antara konselor-konselor dengan klien atau konselee baik secara

langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu klien agar

dapat mengembangkan potensi dirinya atau pun memecahkan permasalahan

yang dialaminya.

Page 10: Makalah bimbingan konseling

10

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Peranan Bimbingan dan Konseling Dalam Pendidikan Sekolah

Pendidikan merupakan komponen utama dalam menentukan tingkat

kemajuan suatu bangsa. Pendidikan dapat mengarahkan kepada masa depan

bangsa, baik itu baik taupun buruk, itu ditentukan oleh

pendidikan kita saat ini. Jika pendidikan saat ini sudah teroptimalkan dan

dimanfaatkan fungsinya secara baik maka kemajuan bangsa, masa depan

bangsa yang cerah bukan lagi hanya sekedar impian belaka, tapi sudah

menjadi kepastian yang akan terwujud.

Seperti yang kita pahami bersama bahwa pendukung utama bagi

tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia yang bermutu adalah

pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu dalam

penyelenggaraannya tidak cukup hanya dilakukan melalui taranformasi ilmu

pengetahuan dan teknologi, teori-teori, taupun hal-hal yang bersifat kognitif

saja tetapi juga harus didukung oleh peningkatan profesionalitas dan sistem

manajemen tenaga pendidikan serta pengembangan kemampuan peserta didik

untuk menolong dirinya sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan

untuk pencapaian cita-cita dan harapan yang dimilikinya.

Kemampuan diatas tidak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat

akademis, tetapi juga menyangkut aspek perkembangan pribadi, sosial,

kematangan intelektual, dan sistem nilai peserta didik. Dari sana kita dapat

melihat bahwa pendidiakn yang bermutu adalah pendidiakn yang

mengahntarkan peserta didik pada pencapaian standar akademis yang

diharapakn dalam kondisi perkembnagan diri yang sehat dan optimal.

Page 11: Makalah bimbingan konseling

11

Didalam keseluruhan proses pendidikan setidaknya ada 3 (tiga)

komponen pokok yang paling menunjang dan harus dilaksanakan dalam

pendidikan yaitu: program yang baik, administrasi dan supervisi yang lancar,

serta pelayanan bimbingan yang terarah. Dari sini jelas bahwa bimbingan dan

konseling mempunyai peran yang cukup penting didalam proses pendidikan.

Sebagai salah satu komponen penunjang pendidikan, bimbingan dan

konseling mempunyai posisi kunci didalam kemajuan atau kemunduran

pendidikan. Mutu pendidikan ikut ditentukan oleh bagaimana bimbingan dan

konseling itu dimanfaatkan dan dioptimalkan fungsinya dalam pendidikan,

khususnya institusi sekolah.

Bila tujuan pendidikan pada akhirnya adalah pembentukan manusia

yang utuh, maka proses pendidikan harus dapat membantu siswa mencapai

kematangan emosional dan sosial, sebagai individu dan anggota masyarakat

selain mengembangkan kemampuan inteleknya. Bimbingan dan konseling

menangani masalah-masalah atau hal-hal di luar bidang garapan pengajaran,

tetapi secara tidak langsung menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan

pengajaran di sekolah itu. Kegiatan ini dilakukan melalui layanan secara

khusus terhadap semua siswa agar dapat mengembangkan dan memanfaatkan

kemampuannya secara penuh.

Kehadiran konselor di sekolah dapat meringangkan tugas guru.

Mereka menyatakan bahwa konselor ternyata sangat membantu guru, dalam

hal:

1. Mengembangkan dan memperluas pandangan guru tentang masalah

efektif yang mempunyai kaitan erat dengan profesinya sebagai guru

2. Mengembangkan wawasan guru bahwa keadaan emosionalnya akan

mempengaruhi proses belajar mengajar

Page 12: Makalah bimbingan konseling

12

3. Mengembangkan sikap yang lebih positif agar proses belajar siswa lebih

efektif

4. Mengatasi masalah-masalah yang ditemui guru dalam melaksanakan

tugasnya.

Peran bimbingan dan konseling dalam meningkatkan mutu pendidikan

seperti yang telah disebutkan sebelumnya,  tidak hanya terbatas pada

bimbingan yang bersifat akademik tetapi juga sosial, pribadi, intelektual dan

pemberian nilai. Dengan bantuan bimbingan dan konseling maka pendidikan

yang tercipta tidak hanya akan menciptakan manusia-manusia yang

berorientasi akademik tinggi, namun dalam kepribaian dan hubungan

sosialnya rendah serta tidak mempunyai sistem nilai yang mengontrol dirinya

sehingga yang dihasilkan pendidikan hanyalah robot-robot intelektual, dan

bukannya manusia seutuhnya. Dengan adanya bimbingan dan konseling maka

integrasi dari seluruh potensi ini dapat dimunculkan sehinga keseluruhan

aspek yang muncul, bukan hanya kognitif atau akademis saja tetapi juga

seluruh komponen dirinya baik itu kepribadian, hubungan sosial serta

memiliki niali-nilai yang dapatdijadiakn pegangan.

Jadi, dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa peran bimbingan dan

konseling didalam meningkatkan mutu pendidikan terletak pada bagaiaman

bimbingan dan konseling itu membangun manusai yang seutuhnya dari

dberbagai aspek yang ada didadalam diri peserta didik. Karena seperti diawal

telah dijelaskan bahwa pendidikan yang bermutu bukanlah pendidikan yang

hanya mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi saja tetapi juga

harus meningaktkan profesionalitas dan sistem manjemen, dimana

kesemuanya itu tidak hanya menyangkut aspek akademik tetapi juga aspek

pribadi, sosial, kematangan intelektual, dan sistem nilai. Peran BK dalam

keempat aspek inilah yang menjadikan bimbingan konseling ikut berperan

dalam peningkatan mutu pendidikan.

Page 13: Makalah bimbingan konseling

13

3.2 Tujuan Bimbingan Konseling di Sekolah

Tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu dalam mencapai:

1. kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan,

2. kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat,

3. hidup bersama dengan individu-individu lain,

4. harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya.

Tujuan layanan bimbingan ialah agar siswa dapat :

1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta

kehidupan-nya di masa yang akan datang.

2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik

secaraoptimal.

3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat

serta lingkungan kerjanya.

4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian

dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan

untuk :

1. Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas

perkembangannya.

2. Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya,

3. Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana

pencapaian tujuan tersebut

4. Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.

5. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan

lembaga tempat bekerja dan masyarakat.

6. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.

Page 14: Makalah bimbingan konseling

14

7. Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara

optimal. 

3.3 Peranan Bimbingan Koseling Dalam Pembelajaran Siswa

Dalam proses pembelajaran siswa setiap guru mempunyai

keinginan agar semua siswanya dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan

memuaskan. Harapan tersebut seringkali kandas dan tidak bisa terwujud,

karena banyak siswa tidak seperti yang diharapkan. Maka sering mengalami

berbagai macam kesulitan dalam belajar. Sebagai petanda bahwa siswa

mengalami kesulitan dalam belajar dapat diketahui dari berbagai jenis

gejalanya seperti dikemukakan Abu Ahmadi sebagai berikut :

1. Hasil belajarnya rendah, dibawah rata-rata kelas

2.  Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukannya.

3. Menunjukkan sikap yang kurang wajar, suka menentang, dusta, tidak mau

menyelesaikan tugas-tugas dan sebagainya.

4. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan seperti suka membolos, suka

mengganggu dan sebagainya.

Dalam kondisi sebagaimana dikemukakan diatas, maka bimbingan dan

konseling dapat memberikan layanan dalam (1) bimbingan belajar, (2) bimbingan

sosial, (3) bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi.

Bimbingan belajar

Bimbingan ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah yang

berhubungan dengan kegiatan belajar baik di sekolah maupun

di luar sekolah.Bimbingan ini antara lain meliputi:

1. Cara belajar, baik secara kelompok ataupun individual

2. Cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar

Page 15: Makalah bimbingan konseling

15

3. Efisiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran

4. Cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan mata pelajaran

tertentu

5. Cara, proses dan prosedur tentang mengikuti pelajaran

Di samping itu Winkel mengatakan bahwa layanan bimbingan dan konseling

mempunyai peranan penting untuk membantu siswa, antara lain dalam hal:

1. Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka

lagi mereka, baik sekarang maupun yang akan datang

2. Mengatasi masalah pribadi yang mengganggu belajarnya. Misalnya masalah

hubungan muda-mudi, masalah ekonomi, masalah hubungan dengan orang

tua/keluarga dan sebagainya.

Bimbingan sosial

Dalam proses belajar dikelas siswa juga harus mampu menyesuaikan diri

dengan kehidupan kelompok. Bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk membantu

siswa dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan

masalah sosial, sehingga terciptalah suasana belajar mengajar yang kondusif.

Menurut Abu Ahmadi (1977) bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk :

1. Memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai

2. Membantu memperoleh persahabatan yang sesuai

3. Membantu mendapatkan kelompok sosial untuk memecahkan masalah tertentu

Bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi

Bimbingan dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-

masalah pribadinya, yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Siswa yang

mempunyai masalah dan belum dapat diatasi/ dipecahkannya, akan cenderung

Page 16: Makalah bimbingan konseling

16

mengganggu konsentrasinya dalam belajar, akibatnya prestasi belajar yang dicapai

rendah.

Masalah-masalah pribadi ini juga sering ditimbulkan oleh hubungan muda-

mudi. Selanjutnya juga dikemukakan oleh Downing bahwa layanan bimbingan di

sekolah sangat bermanfaat, terutama membantu :

1. Menciptakan suasana hubungan sosial yang menyenangkan

2. Menstimulasi siswa agar mereka meningkatkan partisipasinya dalam

kegiatan belajar mengajar

3. Siswa agar dapat menciptakan atau mewujudkan pengalaman belajarnya

itu penuh arti

4. Meningkatkan motivasi belajar siswa

5. Menciptakan dan menstimulasi tumbuhnya minat belajar.

3.4 Landasan Bimbingan dan Konseling

Landasan bimbingan dan konseling ada 6, yaitu landasan filosofis,

landasan religius, landasan psikologis, landasan sosial budaya, landasan

ilmiah dan teknologis, landasan pedagogis. Dan dibawah ini akan di uraikan

lebih jelasnya

Landasan Filosofis

Kata filosofi atau filsafat berasal dari bahasa Yunani: philos berarti

cinta, dan shopos berarti bijaksana. Jadi filosofis berarti kecintaan terhadap

kebijaksanaan. Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat

memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi konselor dalam

melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih bisa

dipertanggungjawabkan secara logis, etis maupun estetis.

Page 17: Makalah bimbingan konseling

17

1. Hakikat Manusia

Dari berbagai aliran filsafat yang ada, para penulis Barat telah

mendeskripsikan tentang hakikat manusia sebagai berikut :

1. Manusia adalah makhluk rasional yang mampu berfikir dan mempergunakan

ilmu untuk meningkatkan   perkembangan dirinya.

2. Manusia dapat belajar mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya apabila

dia berusaha    memanfaatkan kemampuan-kemampuan yang ada pada

dirinya.

3. Manusia berusaha terus-menerus memperkembangkan dan menjadikan

dirinya sendiri khususnya melalui pendidikan.

4. Manusia dilahirkan dengan potensi untuk menjadi baik dan buruk dan hidup

berarti upaya untuk mewujudkan kebaikan dan menghindarkan atau setidak-

tidaknya mengontrol keburukan.

5. Manusia memiliki dimensi fisik, psikologis dan spritual yang harus dikaji

secara mendalam.

6. Manusia akan menjalani tugas-tugas kehidupannya dan kebahagiaan manusia

terwujud melalui pemenuhan tugas-tugas kehidupannya sendiri.

7. Manusia adalah unik dalam arti manusia itu mengarahkan kehidupannya

sendiri.

8. Manusia adalah bebas merdeka dalam berbagai keterbatasannya untuk

membuat pilihan-pilihan yang menyangkut perikehidupannya sendiri.

Kebebasan ini memungkinkan manusia berubah dan menentukan siapa

sebenarnya diri manusia itu adan akan menjadi apa manusia itu.

9. Manusia pada hakikatnya positif, yang pada setiap saat dan dalam suasana

apapun, manusia berada dalam keadaan terbaik untuk menjadi sadar dan

berkemampuan untuk melakukan sesuatu.

Landasan Religius

Page 18: Makalah bimbingan konseling

18

Dalam landasan religius Bimbingan dan Konseling diperlukan

penekanan pada 3 hal pokok, yaitu; (1) Keyakinan bahwa manusia dan

seluruh alam adalah mahluk tuhan, (2) Sikap yang mendorong perkembangan

dan perikehidupan manusia berjalan kearah dan sesuai dengan kaidah-kaidah

agama, dan (3) Upaya yang memungkinkan berkembang dan

dimanfaatkannya secara optimal suasana dan perangkat budaya serta

kemasyarakatan yang sesuai dengan kaidah-kaidah agama untuk membentuk

perkembangan dan pemecahan masalah individu.

1. Manusia sebagai Mahluk Tuhan

Manusia adalah makhluk Tuhan yang memiliki sisi-sisi kemanusiaan.

Sisi-sisi kemanusiaan tersebut tdiak boleh dibiarkan agar tidak

mengarah pada hal-hal negatif. Perlu adanya bimbingan yang akan

mengarahkan sisi-sisi kemanusiaan tersebut pada hal-hal positif.

2. Sikap Keberagamaan

Agama yang menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan

akhirat menjadi isi dari sikap keberagamaan. Sikap keberagamaan

tersebut pertama difokuskan pada agama itu sendiri, agama harus

dipandang sebagai pedoman penting dalam hidup, nilai-nilainya harus

diresapi dan diamalkan. Kedua, menyikapi peningkatan iptek sebagai

upaya lanjut dari penyeimbang kehidupan dunia dan akhirat.

3. Peranan Agama

Pemanfaatan unsur-unsur agama hendaknya dilakukan secara

wajar, tidak dipaksakan dan tepat menempatkan klien sebagai seorang

yang bebas dan berhak mengambil keputusan sendiri sehingga agama

dapat berperan positif dalam konseling yang dilakukan agama sebagai

Page 19: Makalah bimbingan konseling

19

pedoman hidup ia memiliki fungsi memelihara fitrah, memelihara

jiwa, memelihara akal dan memelihara keturunan.

Landasan Psikologis

Psikomotorik, bahasa dan kognitif/kecerdasan, moral dan

sosial. Beberapa teori tentang perkembangan individu yang dapat

dijadikan sebagai rujukan, diantaranya : (1) Teori dari McCandless

tentang pentingnya dorongan biologis dan kultural dalam

perkembangan individu; (2) Teori dari Freud tentang dorongan

seksual; (3) Teori dari Erickson tentang perkembangan psiko-sosial;

(4) Teori dari Piaget tentang perkembangan kognitif; (5) teori dari

Kohlberg tentang perkembangan moral; (6) teori dari Zunker tentang

perkembangan karier; (7) Teori dari Buhler tentang perkembangan

sosial; dan (8) Teori dari Havighurst tentang tugas-tugas

perkembangan individu

Landasan sosial budaya

Kebudayaan akan bimbingan timbul karena terdapat faktor

yang menambah rumitnya keadaan masyarakat dimana individu itu

hidup. Faktor-faktor tersebut seperti perubahan kontelasi keuangan,

perkembagan pendidikan, dunia-dunia kerja, perkembangan

komunikasi dll

Landasan Ilmiah dan Teknologis

Salah satu lembaga sosial yang universal dan berfungsi sebagai

sarana reproduksi social. Landasan paedagogis dalam layanan

bimbingan dan konseling ditinjau dari tiga segi, yaitu:

Page 20: Makalah bimbingan konseling

20

1. Pendidikan Sebagai Upaya Pengembangan Individu: Bimbingan

Merupakan Bentuk Upaya Pendidikan.

2. Pendidikan Sebagai Inti Proses Bimbingan Dan Konseling.

3. Pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan layanan bimbingan dan

konseling

Landasan Pedagogis

Landasan paedagogis dalam layanan bimbingan dan konseling

ditinjau dari tiga segi, yaitu: (a) pendidikan sebagai upaya

pengembangan individu dan bimbingan merupakan salah satu bentuk

kegiatan pendidikan; (b) pendidikan sebagai inti proses bimbingan dan

konseling; dan (c) pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan layanan

bimbingan dan konseling.

3.5 Asas Bimbingan dan Konseling

Betapa pentingnya asas-asas bimbingan konseling ini sehingga dikatakan

sebagai jiwa dan nafas dari seluruh kehidupan layanan bimbingan dan konseling.

Apabila asas-asas ini  tidak dijalankan dengan baik, maka penyelenggaraan

bimbingan dan konseling akan berjalan tersendat-sendat  atau bahkan terhenti

sama sekali.

Asas- asas   bimbingan dan konseling tersebut adalah   :

1. Asas Kerahasiaan (confidential) yaitu asas  yang menuntut dirahasiakannya

segenap data dan keterangan peserta didik  (klien) yang menjadi sasaran

layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui

orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing  (konselor) berkewajiban

memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga

kerahasiaanya benar-benar terjamin,

Page 21: Makalah bimbingan konseling

21

2. Asas Kesukarelaan yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan

kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang

diperuntukkan baginya. Guru Pembimbing (konselor) berkewajiban membina

dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu.

3. Asas Keterbukaan yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) 

yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-

pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun

dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi

pengembangan dirinya. Guru pembimbing (konselor) berkewajiban

mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien). Agar peserta didik (klien)

mau terbuka, guru  pembimbing (konselor) terlebih dahulu bersikap terbuka

dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan asas

kerahasiaan dan  dan kekarelaan.

4. Asas Kegiatan  yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang

menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam

penyelenggaraan/kegiatan bimbingan. Guru Pembimbing (konselor) perlu

mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap

layanan/kegiatan  yang diberikan kepadanya.

5. Asas Kemandirian  yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum

bimbingan dan konseling; yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran

layanan/kegiatan  bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-

individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan

lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta

mewujudkan diri sendiri. Guru Pembimbing (konselor)  hendaknya mampu

mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling bagi berkembangnya

kemandirian peserta didik.

6. Asas Kekinian yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan

bimbingan dan konseling  yakni permasalahan yang dihadapi peserta

didik/klien dalam kondisi sekarang. Kondisi masa lampau dan masa

Page 22: Makalah bimbingan konseling

22

depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada

dan diperbuat peserta didik (klien)  pada saat sekarang.

7. Asas Kedinamisan; yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap

sasaran layanan (peserta didik/klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak

monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan

dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.

8. Asas Keterpaduan yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan

kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru

pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan.

Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi  dengan berbagai pihak yang terkait

dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus

dilaksanakan sebaik-baiknya.

9. Asas Kenormatifan yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan

kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma

agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan,  dan kebiasaan –

kebiasaan yang berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui segenap

layanan/kegiatan  bimbingan dan konseling ini harus dapat meningkatkan

kemampuan peserta didik (klien) dalam memahami, menghayati dan

mengamalkan norma-norma tersebut.

10. Asas Keahlian yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan

bimbingan dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah

profesional.  Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan

dan konseling lainnya hendaknya tenaga yang benar-benar ahli dalam

bimbingan dan konseling. Profesionalitas guru pembimbing (konselor) harus

terwujud baik dalam penyelenggaraaan jenis-jenis layanan dan kegiatan

bimbingan dan konseling dan   dalam penegakan kode etik bimbingan dan

konseling.

11. Asas Alih Tangan Kasus yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang

tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara

Page 23: Makalah bimbingan konseling

23

tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien) kiranya dapat

mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing

(konselor)dapat menerima alih tangan  kasus dari orang tua, guru-guru lain,

atau ahli lain. Demikian pula, sebaliknya guru pembimbing (konselor),  dapat

mengalih-tangankan kasus kepada pihak yang lebih kompeten, baik yang

berada di dalam lembaga sekolah maupun diluar sekolah.

12. Asas Tut Wuri Handayani  yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan

bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana

mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan

memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya 

kepada peserta didik (klien) untuk maju.

Page 24: Makalah bimbingan konseling

24

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Bimbingan ialah suatu proses membantu individu melalui sendiri

untuk mengembangkan dan menemukan kemampuannya agar memperoleh

kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial. Konseling adalah serangkai

hubungan langsung dengan individual yang bertujuan untuk membantu dia

langsung dalam bersikap dan tingkah laku. Bimbingan dan Konseling, adalah

Proses interaksi antara konselor-konselor dengan klien atau konselee baik

secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu klien

agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau pun memecahkan

permasalahan yang dialaminya.

Sebagai individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat

dikembangkan.Kenyataan yang dihadapi, tidak semua siswa menyadari

potensi yang dimiliki untuk kemudian memahami dan mengembangkannya.

Disisi lain sebagai individu yang berinterksi dengan lingkungan, siswa juga

tidak dapat lepas dari masalah.

Sehingga Bimbingan konseling perlu diaplikasikan dalam sekolah

karena kesulitan-kesulitan praktisi pendidikan terutamadisiswa dapat

teratasi, selain itu juga dapat mengimprovisasikan potensi siswa sehingga

siswa mampu mengenal pribadinya dan dapat mengaktualisasi kan

potensi yang dimilikisecara tepat.

4.2 Saran

Suatu kemampuan dapat berkembang secara optimal apabila mendapat

bimbingan dan   konseling yang terarah. Karena itu untuk jenjang pendidikan

Page 25: Makalah bimbingan konseling

25

hendaknya terdapat tempat untuk melakukan bimbingan dan konseling agar

peserta didik bisa mngetahui potensi yang ia miliki.

Page 26: Makalah bimbingan konseling

26

DAFTAR PUSTAKA

Kosasi, Raflis dan Soetjipto. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta

http://belajarpsikologi.com/sejarah-lahirnya-bimbingan-dan-konseling/

http://belajarpsikologi.com/pengertian-bimbingan-dan-konseling/

http://makalahpendidikan-sudirman.blogspot.com/2012/02/fungsi-bimbingan-konseling.html

http://warnaa-warnii.blogspot.com/2012/12/pengertian-bimbingan-konseling-menurut.html