Dampak Dan Diagnosis Cerebral Palsy

8
5. Dampak Cerebral Palsy a. Gangguan Mental sepertiga anak cerebral palsy memiliki gangguan intelektual ringan, sepertiga dengan gangguan sedang hingga berat dan sepertiga lainnya normal. Gangguan mental sering dijumpai pada anak dengan klinis spastik quadriplegia. 1 b. Kejang atau Epilepsi setengah dari seluruh anak cerebral palsy menderita kejang. Selama kejang, aktivitas elektrik dengan pola normal dan teratur di otak mengalami gangguan karena letupan listrik yang tidak terkontrol. Pada penderita cerbral palsy dan epilepsi, gangguan tersebut akan tersebar ke seluruh otak dan menyebabkan gejala pada seluruh tubuh, seperi kejang tonik – klonik secara umum menyebabkan penderita menjerit dan diikuti dengan hilangnnya kesadaran, twitching kedua tungkai dan lengan, gerakan tubuh konvulsi dan hilangnya kontrol kandung kemih. Kejang parsial diklasifikasikan menjadi simpleks atau kompleks. Pada tipe simpleks, penderita menunjukkan gejala yang terlokalisir misalnya kejang otot, gerakan mengunyah, mati rasa atau rasa gatal. Pada tipe kompleks, penderita dapat mengalami halusinasi, berjalan sempoyongan, gerakan otomatisasi dan tanpa tujuan, atau mengalami gangguan kesadaran atau mengalami kebingungan. 1

description

cp

Transcript of Dampak Dan Diagnosis Cerebral Palsy

5. Dampak Cerebral Palsya. Gangguan Mentalsepertiga anak cerebral palsy memiliki gangguan intelektual ringan, sepertiga dengan gangguan sedang hingga berat dan sepertiga lainnya normal. Gangguan mental sering dijumpai pada anak dengan klinis spastik quadriplegia.1b. Kejang atau Epilepsisetengah dari seluruh anak cerebral palsy menderita kejang. Selama kejang, aktivitas elektrik dengan pola normal dan teratur di otak mengalami gangguan karena letupan listrik yang tidak terkontrol. Pada penderita cerbral palsy dan epilepsi, gangguan tersebut akan tersebar ke seluruh otak dan menyebabkan gejala pada seluruh tubuh, seperi kejang tonik klonik secara umum menyebabkan penderita menjerit dan diikuti dengan hilangnnya kesadaran, twitching kedua tungkai dan lengan, gerakan tubuh konvulsi dan hilangnya kontrol kandung kemih. Kejang parsial diklasifikasikan menjadi simpleks atau kompleks. Pada tipe simpleks, penderita menunjukkan gejala yang terlokalisir misalnya kejang otot, gerakan mengunyah, mati rasa atau rasa gatal. Pada tipe kompleks, penderita dapat mengalami halusinasi, berjalan sempoyongan, gerakan otomatisasi dan tanpa tujuan, atau mengalami gangguan kesadaran atau mengalami kebingungan.1c. Gangguan Pertumbuhansindroma gagal tumbuh sering terjadi pada cerebral palsy derajat sedang hingga berat, terutama tipe quadriparesis. Gagal tumbuh secara umum adalah istilah untuk mendeskripsikan anak anak yang terhambat pertumbuhan dan perkembangannya walaupun cukup mendapat asupan makanan. Pada bayi bayi, terhambatnya laju pertumbuhan terlihat dari kenaikan berat badan yang sangat kecil; pada anak kecil, dapat tampak terlalu pendek; pada remaja, tampak sebagai kombinasi antara terlalu pendek dan tidak tampak tanda maturasi seksual. Gagal tumbuh dapat disebabkan beberapa sebab, termasuk nutrisi yang buruk dan kerusakan otak yang berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan dan perkembangan. Sebagai tambahan, otot tungkai yang mengalami spastisitas mempunyai kecenderungan lebih kecil dibanding normal. Hal tersebut tampak nyata pada sebagian besar penderita dengan spastik hemiplegia, karena tungkai pada sisi yang sakit tidak dapat tumbuh secepat sisi yang normal. Kondisi tersebut juga mengenai tangan dan kaki karena gangguan penggunaan otot tungkai (disuse atrophy).1d. Gangguan Penglihatan dan PendengaranBanyak anak cerebral palsy yang menderita strabismus, di mana mata tidak tampak segaris karena ada perbedaan pada otot mata kanan dan kiri. Pada perkembangannya, hal ini akan menimbulkan gangguan penglihatan berat pada satu mata dan sebenarnya dapat diintevensi dengan kemampuan visus tertentu, misalnya membatasi jarak pandang. Pada beberapa kasus, terapi bedah direkomendasikan untuk koreksi strabismus. Anak dengan hemiparesis dapat mengalami hemianopia, di mana terjadi kecacatan visus atau kebutaan yang mengenai lapangan pandang normal pada satu sisi. Sebagai contoh, jika hemianopia mengenai mata kana, dengan melihat lurus ke depan akan mempunyai visus terbaik kecuali untuk melihat kanan jarak jauh. Pada hemianopia homonymous, kelainan akan mengenai sisi yang sama dari lapang pandang dari kedua mata. Gangguan pendengaran juga sering dijumpai diantara penderita cerebral palsy dibanding populasi umum.1e. Sensasi dan persepsi abnormalSebagian penderita cerebral palsy mengalami gangguan kemampuan untuk merasakan sensasi misalnya sentuhan dan nyeri. Mereka juga mengalami stereognosis, atau mengalami kesulitan merasakan dan mengidentifikasi obyek melalui sensasi raba.1

6. Diagnosis Cerebral Palsya. Gejala awalTanpa awal cerebral palsy biasanya tampak pada usia