Cth Studi Kasus
Transcript of Cth Studi Kasus
-
7/25/2019 Cth Studi Kasus
1/12
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN FARMASI PASIEN RAWAT
JALAN TERHADAP KEPUASAN DAN KEPUTUSAN BELI ULANG OBAT
DI IFRS JALA AMMARI MAKASSAR
RELATIONSHIP BETWEEN PHARMACEUTICAL SERVICE QUALITY OF
OUT PATIENTS ON SATISFACTION AND DECISION MAKING OF RE-
PURCHASING DRUGS IN PHARMACY INSTALATION IN JALA AMMARI
NAVY HOSPITAL MAKASSAR
Ni Luh Made Sulistyawati1, Nurdin Perdana
1, Alimin Maidin
1,
Muhammad Syafar2, Ridwan Amiruddin3, Nurhaedar Jafar4
1Jurusan Administrasi Rumah Sakit Fakultas FKM,Universitas Hasanudin Makassar
2Jurusan Promosi Kesehatan Fakultas FKM, Unversitas hasanuddin Makassar3JurusanEpidemiologi Fakultas FKM, Universitas Hasanuddin Makassar
4Jurusan Ilmu Gizi Fakultas FKM, Universitas Hasanuddin Makassar
Alamat Koresponden :
Ni Luh Made Sulistyawati
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Makassar, 90245
HP : 08123614166
Email : [email protected]
-
7/25/2019 Cth Studi Kasus
2/12
Abstrak
Kepuasan konsumen merupakan reaksi perilaku sesudah pembelian yang mempengaruhi pengambilan keputusan
pembelian ulang yang sifatnya terus menerus terhadap pembelian jasa yang sama. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis hubungan antara kualitas pelayanan farmasi dan kepuasan pasien terhadap keputusan membeli
ulang obat di Instalasi farmasi RSAL Jala Ammari Makassar.Jenis penelitian adalah observasional pendekatan
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien dengan dana pribadi yang berkunjung dan
berobat dengan mendapatkan resep dari dokter. Sampel adalah sebagian pasien rawat jalan yang berobat selama
waktu penelitian. Jumlah sampel sebanyak 100 orang. Analisis data yang digunakan adalah korelasi spearman
dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kenyamanan, ketersediaan obat, harga
obat, kecepatan pelayanan, pemberian informasi obat, dan kemudahan pelayanan dengan kepuasan pasien.
Sedangkan variabel yang paling berpengaruh adalah pemberian informasi obat. Kepuasan berhubungan dengan
keputusan membeli ulang obat di Instalasi Farmasi.
Kata kunci : Pelayanan farmasi, kepuasan pasien, minat membeli ulang obat
Abstract
Consumer satisfaction is a reaction to post-purchase behavior which is affects decision making repeat purchasesthat are ongoing to purchase the same services. The purpose of this study is to analyze the relationship betweenthe quality of pharmacy services to patient satisfaction and decision to repeteadly buying a medicine in
pharmaceutical Installation of RSAL Jala Ammari Makassar. This was an obsevational research using crosssectional design. The population in this study were all patients own expense who visited and treated with aprescription from a doctor. The sample is patients who get treatment more than twice. Amount of samples was
100 person. Analysis of the data used is the spearman correlation and logistic regression with SPSS program.
The results showed that there is a relationship of comfortness, availability of drugs, drug prices, speedliness,drug information, and access with patient satisfaction. While the most influential variable is drug information.Satisfaction associated with decision of repeteadly buying a medicine in the Installation of Pharmacy.
Keyword : Pharmacy service, patient satisfaction, decision of repeteadly buying a medicine.
-
7/25/2019 Cth Studi Kasus
3/12
PENDAHULUAN
Indikasi kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit dapat tercermin dari persepsi
pasien atas layanan kesehatan yang telah diterimanya. Persepsi pasien/pelanggan tentang
kualitas pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu jasa atau
pelayanan. (Tjiptono, 2004).
Salah satu indikasi adanya peningkatan profit dan perbaikan mutu pelayanan adalah
peningkatan jumlah lembar resep yang masuk ke IFRS. Pemasukan yang disumbangkan oleh
bagian Instalasi farmasi untuk rumah sakit sangat berguna untuk biaya operasional pelayanan
kesehatan di rumah sakit dan dalam hal melaksanakan fungsi sosioekonominya.
Rumah sakit Angkatan Laut Jala Ammari Makassar adalah rumah sakit tipe C milik
TNI Angkatan Laut. Instalasi Farmasi RS ( IFRS ) AL Jala Ammari Makassar merupakan
salah unit revenue center berasal dari pemasukan resep pasien rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat.
Berdasarkan studi pendahuluan, melakukan wawancara dengan Kepala Instalasi
Farmasi RSAL Jala Ammari Makassar diketahui bahwa manajemen famasi menargetkan 85%
pemasukan resep dari rawat jalan, yaitu poliklinik dan unit gawat darurat. Dari evaluasi data
laporan pendapatan instalasi farmasi distribusi periode tahun 2007-2010 ternyata jumlah
lembar resep yang masuk ke IFRS rata-rata hanya 66,8% dari seluruh lembar resep yang
dikeluarkan oleh unit rawat jalan, sedangkan sisanya 33,2% tidak masuk ke IFRS. Fakta ini
menunjukkan bahwa tidak semua pasien yang berobat di unit rawat jalan membeli obat di
IFRS atau tingkat pembelian obat di IFRS masie rendah, walaupun Instalasi Farmasi letaknya
bersebelahan dengan Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Gawat Darurat yang mudah
dijangkau oleh pasien, dan pelayanan dilakukan 24 jam termasuk hari minggu dan hari libur
nasional, dilengkapi ruang tunggu yang cukup nyaman, petugas melayani dengan cepat dan
ramah, tetapi jumlah pasien yang membeli obat di IFRS masih dibawah target yang
diharapkan. Hal ini tentu saja merupakan suatu kerugian mengingat sebagian besar
pemasukan RS berasal dari IFRS.
Untuk menjawab permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai
persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan farmasi. Minat membeli yang diwujudkan melalui
suatu tindakan atau perilaku membeli merupakan salah satu indikator kesuksesan suatu
produk atau jasa. Konsumen atau pelanggan yang puas akan melakukan kunjungan ulang
pada waktu yang akan datang dan memberitahukan kepada orang lain atas jasa yang
dirasakannya.
-
7/25/2019 Cth Studi Kasus
4/12
Penelitian tentang analisis faktor-faktor pelayanan farmasi yang memprediksi
keputusan beli obat ulang oleh Retno Purwastuti (2005) di RS Telogorejo Semarang bertujuan
mengantisipasi rendahnya pemasukan resep dari klinik umum ke IFRS. Faktor-faktor
pelayanan farmasi itu adalah lingkungan fisik IFRS, keramahan petugas, kelengkapan obat,
harga obat, kemudahan pelayanan, informasi keamanan obat. Dari analisis hubungan antara
faktor-faktor pelayanan farmasi dengan keputusan beli ulang obat diketahui adanya hubungan
bermakna antara lingkunagn fisik Instalasi farmasi, keramahan petugas, kelengkapan obat,
kemudahan pelayanan, informasi keamanan obat.
Penelitian lain dilakukan oleh Ifmaily (2006) dengan judul penelitian Analisis
Pengaruh Persepsi Layanan Farmasi Pasien Unit Rawat Jalan Terhadap Minat Beli Obat
Ulang Di Instalasi Farmasi RS Ibnu Sina Yarsi Padang. Adapun dimensi pelayanan
farmasinya adalah penampilan IFRS, kemudahan pelayanan, ketersediaan obat, kecepatan
pelayanan petugas, kompetensi, pemberian informasi obat, dan keramahan petugas.
Tujuan penelitian ini secara umum adalah menganalisis hubungan antara kualitas
pelayanan farmasi dan kepuasan pasien terhadap keputusan membeli ulang obat di Instalasi
farmasi RSAL Jala Ammari Makassar
BAHAN DAN METODE
Lokasi dan rancangan penelitian
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Farmasi RSAL Jala Ammari Makassar mulai
bulan Mei sampai Juli 2011. Rancangan penelitian yang digunakan adalah observational
dengan desain cross sectionalstudy.
Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien dengan dana pribadi yang
berkunjung dan berobat dengan mendapatkan resep dari dokter unit rawat jalan dan unit
Gawat Darurat RSAL Jala Ammari Makassar. Sampel sebanyak 100 pasien diambil dari
populasi pasien rawat jalan yang berobat selama waktu penelitian pada Mei - Juli tahun 2011.
Metode pengumpulan data
Data Primer berupa kuesioner yang berisikan pertanyaan yang ditujukan kepada
responden. Item kuesioner adalah tipe pilihan ganda dengan menggunakan skala likert.
Responden diminta untuk memilih salah satu jawaban dimana setiap pertanyaan disediakan
empat alternatif jawaban. Data sekunder diperoleh dari data dokumen dan arsip RSAL Jala
Ammari Makassar yang berupa berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian seperti data
-
7/25/2019 Cth Studi Kasus
5/12
kunjungan pasien rawat jalan, jumlah resep yang masuk ke Instalasi Farmasi dari unit rawat
jalan dan sebagainya
Analisis data
Semua data yang diperoleh dicatat dan dilakukan analisis univariat, bivariat
menggunakan uji Spearman Rho dan multivariat dengan metode analisis uji regresi logistik.
HASIL PENELITIAN
Tabel 1 memperlihatkan rangkuman hasil analisis Spearman Rho dari variabel
kenyamanan, ketersediaan obat, harga obat, kecepatan pelayanan, informasi pemberian obat,
kemudahan pelayanan terhadap kepuasan dan keputusan beli ulang obat di RSAL Jala
Ammari Makassar.
Tabel 2 memperlihatkan hubungan Kepuasan Pasien terhadap Keputusan MembeliUlang Obat di IFRS Angkatan Laut Jala Ammari Makassar Tahun 2011. Hasil uji statistik
dengan Spearman Rho di atas menunjukkan bahwa kenyamanan memiliki nilai p = 0,000,
ketersediaan obat p = 0,021, harga obat p = 0,000, kecepatan pelayanan p = 0,000, pemberian
informasi obat p = 0,000, kemudahan pelayanan p = 0,000. Semua variabel tersebut memiliki
nilai p
-
7/25/2019 Cth Studi Kasus
6/12
beli ulang. Pentingnya dilakukan pengukuran kepuasan terlebih dahulu karena pengukuran
kepuasan konsumen merupakan indikator subjektif untuk menilai kinerja unit bisnis. Selain
itu penggabungan kepuasan konsumen dengan pengetahuan terhadap sikap konsumen dalam
memutuskan pembelian ulang akan mempermudah kita menganalisis tentang konsumen,
apakah termasuk yang puas tapi akan membeli lagi, puas tapi tidak akan membeli lagi, tidak
puas tapi lakan membeli lagi, dan tidak puas dan tidak tidak akan membeli lagi. Kualitas
pelayanan meliputi kenyamanan, ketersediaan obat, harga obat, kecepatan pelayanan,
informasi pemberian obat dan kemudahan pelayanan.
Pada hubungan kenyamanan dengan kepuasan pasien hasil uji statistik dengan korelasi
spearman diperoleh nilai p 0,000 (p
-
7/25/2019 Cth Studi Kasus
7/12
dengan nilai r = 0,362 yang berarti kuat hubungan antara harga obat dengan kepuasan pasien
adalah lemah.
Berhubungan dengan faktor yang mempengaruhi harga obat menurut Putra (2008)
terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya sehingga sering kali pasien kesulitan untuk
melakukan efisiensi dalam investasi kesehatannya. Pasien sulit memprediksi biaya yang harus
dikeluarkan untuk melakukan pengobatan yang pada akhirnya dapat membuat pasien enggan
untuk mengakses layanan kesehatan karena kekhawatiran harus menanggung biaya yang
besar.
Pada hubungan kecepatan pelayanandengan kepuasan pasien hasil uji statistik dengan
korelasi Spearman diperoleh nilai p 0,000 (p
-
7/25/2019 Cth Studi Kasus
8/12
Pada hubungan kemudahan pelayanan dengan kepuasan pasien hasil uji statistik
dengan korelasi Spearman diperoleh nilai p 0,015 (p
-
7/25/2019 Cth Studi Kasus
9/12
yang kuat antara kepuasan pasien dengan keputusan membeli ulang obat di Instalasi Farmasi
RSAL Jala Ammari Makassar.
Oleh katena itu, untuk meningkatkan minat beli obat ulang di Instalasi Farmasi RSAL
Jala Ammari Makassar, perlu adanya perbaikan kualitas pelayanan kefarmasian serta
menindaklanjuti aspek-aspek yang dianggap belum memuaskan pasien seperti mengatasi
persediaan obat yang tidak lengkap, menurunkan limit persentase keuntungan sehingga biaya
obat bagi pasien tidak terlalu mahal, petugas terutama apoteker harus selalu berada di tempat
untuk selalu siap menjawab dan memberi penjelasan kepada pasien mengenai segala hal yang
berhubungan dengan obat yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Engel, James, F., Blackwell, Roger, D., Paul, W. (1994). Perilaku Konsumen. Edisi VI.Jakarta. Bina Rupa Aksara.
Fornell, Claes. (1992). A National Customer Satisfaction Barometer: The Swedish
Experience. Journal of Marketing. Vol 56.
Hellier, P.K., Geursen, G.M., Carr, R.A. (2002). Costumer Repurchase Intention, A General
Structural Equation Model. European Journal of Marketing,. Vol. 37. No. 11/12.
Hirzani, dkk. (2003). Analisis Kepuasan Pasien Rawat Inap terhadap Mutu Pelayanan dan
Hubungannya dengan Minat Beli Ulang di RS X di Jakarta tahun 2002. Jurnal
Manajemen dan Administrasi RS Indonesia. No.1. Vol IV.
Ifmaily. (2006). Analisis Pengaruh Persepsi Layanan Farmasi Pasien Unit Rawat Jalan
Terhadap Minat Beli Obat Ulang Di Instalasi Farmasi RSI Ibnu Sina Yarsi
Padang Pada Tahun 2006.
Kashmir. (2005). Etika Customer service. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Muninjaya. (2004). Peluang RS dalam Meraih Keunggulan Bersaing Melalui Strategi
pemasaran. Jurnal Manajemen dan Administrasi RS. Program Pasca Sarjana. UI.
Pudjaningsih. (2007). Pengembangan Indikator Efisiensi Pengelolaan Obat di Farmasi RumahSakit. UGM Press.
Pratiwi, E.N. (2007). Hubungan Kepuasan Pasien Bayar dengan Minat Kunjungan Ulang di
Puskesmas Wisma Jaya Kota Bekasi Tahun 2007. Makara Kesehatan. Vol.12.
Putera, F.R. (2008). Pengendalian Biaya Kesehata dengan Farmakoekonomi. GhaliaIndonesia. Jakarta.
Purwastuti, R. (2005). Analisis Faktor-Faktor Pelayanan Farmasi Yang Memprediksi
Keputusan Beli Obat Ulang dengan Pendekatan Persepsi Pasien Klinik Umum di
Unit Rawat JalanRS Tegolrejo Semarang.
-
7/25/2019 Cth Studi Kasus
10/12
Quick, J.D., Rankin, J.R., Laing, R.O., et al. (1997). Managing Drug Supply : The Selection,
Procurement, Distribution and Use of Pharmaceuticals. 2nd Ed. Revised and
Expand. Kumarian Press.
Supranto, J. (1997). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa
Pasar. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Tjiptono, Fandy. (2004).Manajemen Jasa. Andi Offset. Yogyakarta.
Wingjosoebroto. (2000). Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Jakarta. Kanisius.
-
7/25/2019 Cth Studi Kasus
11/12
Lampiran
Daftar Tabel
Tabel 1. Hasil analisis Spearman Rhovariabel kenyamanan, ketersediaan obat, harga
obat, kecepatan pelayanan, informasi pemberian obat, kemudahan pelayanan
terhadap kepuasan dan keputusan beli ulang obat di RSAL Jala AmmariMakassar.
Sumber : Data primer
Kualitas Pelayanan FarmasiKepuasan Pasien
Jumlah
p rPuas Kurang Puas
n % n % n %
KenyamananNyamanKurang nyaman
Total
6511
76
81,355,0
76,0
159
24
18,845,0
24,0
8020
100
100,00100,00
100,00
0,000 0,367
Ketersediaan ObatTersedia
Kurang tersedia
Total
43
33
76
86,0
66,0
76,0
7
17
24
14,0
34,0
24,0
50
50
100
100,0
100,0
100,0
0,021 0,231
Harga ObatTerjangkau
Kurang terjangkau
Total
11
65
76
91,7
73,9
76,0
1
23
24
8,3
26,1
24,0
12
88
100
100,0
100,0
100,0
0,000 0,362
Kecepatan PelayananCepatKurang Cepat
Total
4630
76
85,265,2
76,0
816
24
14,834,8
24,0
5446
100
100,0100,0
100,0
0,000 0,572
Informasi Pemberian ObatJelasKurang jelas
Total
5026
76
92,656,5
76,0
420
24
7,443,5
24,0
5446
100
100,0100,0
100,0
0,000 0,436
Kemudahan PelayananMudah
Kurang mudah
Total
50
26
76
92,6
56,5
76,0
4
20
24
7,4
43,5
24,0
54
46
100
100,0
100,0
100,0
0,000 0,436
-
7/25/2019 Cth Studi Kasus
12/12
Tabel 2. Hubungan Kepuasan Pasien terhadap Keputusan Membeli Ulang Obat di
IFRS Angkatan Laut Jala Ammari Makassar Tahun 2011.
Sumber : Data primer
Tabel 3. Pengaruh Kenyamanan, Ketersediaan Obat, Harga Obat, Kecepatan
Pelayanan, Informasi Pemberian Obat dan kemudahan pelayanan terhadap
Kepuasan Pasien di Instalasi Farmasi RSALJala Ammari Makassar Tahun2011
Sumber : Data primer
Kepuasan Pasien
Kepuasan PasienJumlah
p rPuas Kurang Puas
n % n % n %
NyamanKurang nyaman
Total
6511
76
81,355,0
76,0
159
24
18,845,0
24,0
8020
100
100,00100,00
100,00
0,000 0,367
Variabel B Wald p Exp (B)
Kenyamanan 0, 771 1,302 0,254 2.163
Ketersediaan Obat 0,001 0,000 0,999 1.001
Harga Obat 0,683 0,335 0,563 1.981
Kecepatan Pelayanan 0,998 3,140 0,076 2.714
Informasi Pemberian Obat 1,896 7,954 0,005 6.657
Kemudahan Pelayanan 0,822 0,912 0,340 2.274
Konstan -9,526 9,455 0,002 0.000