CSS - Efusi Pleura Karena Tuberculosis (Winda & Pevy)

23
CLINICAL SCIENCE SESSION DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA EFUSI PLEURA EC. TUBERCULOSIS DISUSUN OLEH : Pevy Astrie Pratista Winda Puspita Dewi PRESEPTOR : dr. Resno Hadiono Adela , Sp.PD. SMF ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUN RS. AL-ISLAM

description

css

Transcript of CSS - Efusi Pleura Karena Tuberculosis (Winda & Pevy)

TATA LAKSANA

Clinical science session diagnosis dan tatalaksana efusi pleura ec. tuberculosisDISUSUN OLEH :Pevy Astrie PratistaWinda Puspita Dewi

PRESEPTOR :dr. Resno Hadiono Adela , Sp.PD.

SMF ILMU PENYAKIT DALAMFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNGRS. AL-ISLAM

DIAGNOSISANAMNESISAnamnesisEfusi pleura berhubungan dengan tuberkulosisPemeriksaan fisikSecara umum, efusi pleura tidak dapat dideteksi apabila volume cairan kurang dari 300 ml. Apabila volume cairan lebih dari 300 ml, maka diperoleh pemeriksaan fisik sebagai berikut:Pemeriksaan fisikDullness pada perkusi toraksSuara nafas berkurang atau tidak dapat didengarVokal dan taktil fremitus menurunPergerakan dinding dada asimetrik, berkurang atau terhambat pada bagian yang sakitPergeseran mediastinum: Terlihat hanya jika terjadi efusi masif (>1000ml)

PEMERIKSAAN PENUNJANGFoto ToraksTepat, akurat dan murah.Tidak dapat membedakan jenis efusi pleura : transudat, eksudat, darah/ pusGambaran efusi pleura pada foto toraks lateral

Gambaran efusi pleura pada foto toraks lateral dekubitus

Gambaran efusi pleura pada foto toraks PA, menunjukkan efusi pleura terisolasi pada sisi kiri paru dan hilangnya sudut kostofrenikus

2. USGMendeteksi efusi pleura dengan jumlah cairan yg sedikit ( 5-50ml)

3. CT-ScanMendeteksi stadium awal dari abnormalitas pleuraMenentukan lokasi efusiMembedakan konsolidasi paru dan efusi pleura

4. TorakosentesisUntuk melihat komposisi cairan pleura dan membandingkan komposisi cairan pleura dengan darah.Dinilai secara makroskopis, mikroskopis, dan kimiawi.Algoritma Diagnosis

KOMPLIKASIEmpiemaPulmonary fibrosisSepsis

TATA LAKSANAPENATALAKSANAAN TBTujuan PengobatanPrinsip PengobatanOAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi berupa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. Jangan gunakan OAT tunggal (monoterapi). Pemakaian OAT-Kombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT) lebih menguntungkan dan sangat dianjurkan.Untuk menjaga kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan langsung (DOT = Directly Observed Treatment) oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutanPanduan OAT dan PeruntukannyaKategori-1 (2HRZE/4H3R3)Panduan OAT ini diberikan untuk pasien baru:Pasien baru TB paru BTA positifPasien TB paru BTA negatif foto toraks positifPasien TB ekstra paru

Berat BadanTahap Intensiftiap hari selama 56 hariRHZE (150/75/400/275)Tahap Lanjutan3 x seminggu selam 16 mingguRH (150/150)30-37 kg2 tablet 4KDT2 tablet 2KDT38-54 kg3 tablet 4KDT3 tablet 2KDT55-70 kg4 tablet 4KDT4 tablet 2KDT 71 kg5 tablet 4KDT5 tablet 2KDTTahap PengobatanLama PengobatanDosis perhari/kaliJumlah hari/kali menelan obatTablet Isoniazid @ 300 mgKaplet Rifampisin @ 450mgTablet Pirazinamid @ 500 mgTablet Etambutol @ 250 mgIntensif2 bulan113356Lanjutan4 bulan21--48TORAKOSENTESISTorakosentesis terapeutik dilakukan bila penderita mengeluh sesak saat istirahat.Pelaksanaan dilakukan pada posisi pasien duduk. Aspirasi dilakukan di bawah hilangnya vokal dan taktil fremitus serta ditemukan pekak pada perkusi. Pengeluaran cairan pleura sebaiknya tidak melebihi 1000-1500 cc pada setiap aspirasi untuk menghindari pleural shock atau edema paru.Komplikasi torakosentesis adalah pneumotoraks, hemotoraks dan emboli udara.

TERIMA KASIH