CRS Post Ileotomy
-
Upload
yasir-hady -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of CRS Post Ileotomy
CASE REPORT SESSION (CRS)POST-ILEOSTOMI DAN HEMIPARESE AKIBAT TRAUMA
Diajukan untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)SMF Ilmu Anestesi
Disusun oleh:Yasir Hady 12100114037Fithri Latifah Amrulloh 12100113070
Preseptor:
Undang Komarudin, dr., Sp.An., KIC
SMF ILMU ANESTESIPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER (P3D)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNGRSUD AL-IHSAN BANDUNG
2015
1
BAB I
KASUS
1.1. Identitas Pasien
Nama : Tn.S
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Baleendah
Agama : Islam
Pekerjaan : Kuli bangunan
Status Marital : Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 13 Agustus 2015
1.2. Anamnesa (Alloanamnesa)
Keluhan Utama: rencana tutup ileostomi
Pasien rencana tutup ileostomi. Ileostomi dilakukan 6 bulan yang lalu atas indikasi adanya riwayat trauma tertimpa tembok bangunan di bagian perut 6 bulan yang lalu. Pasien menyangkal terdapat luka kebiruan ataupun perdarahan pada bagian perut yang tertimpa. Kurang lebih7 jam setelah tertimpa tembok, pasien mengeluhkan nyeri di seluruh bagian perut dan langsung berobat ke rumah sakit. Gejala nyeri perut disertai dengan mual muntah.
Pasien mengatakan setelah kecelakaan pasien mengeluh adanya lemah pada kedua kaki yang lama kelamaan pasien tidak bisa berjalan, dan BAB hanya lewat kantung ileostomi, buang air kecil tidak ada keluhan, dan pasien mengaku berat badan menurun.
Pasien sudah dioperasi ileostomi 6 bulan yang lalu di RSHS dan sudah berobat ke poliklinik saraf untuk keluhan lemah di bagian kedua kaki.
2
1.3. Pemeriksaan Fisik
1.3.1. Status Generalis
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital :
TD : 120/80 mm/Hg
Nadi : 76 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,4 °C
Berat Badan : 45 Kg
Tinggi Badan : 156 kg
1.3.2. Kepala
Rambut : Tidak mudah rontok
Kulit wajah : Tidak tampak pucat
Mata : Konjunctiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Hidung : Tidak ada kelainan
Telinga : Tidak ada kelainan
Rongga Mulut : Tidak menggunakan gigi palsu dan tidak terdapat gigi yang goyang
1.3.3. Leher
JVP : 5 + 2 cmH2O
tidak ada pembesaran KGB
1.3.4. Thoraks Anterior
3
Gerak dan bentuk simetris
Iktus kordis tidak tampak
Jantung tidak membesar, Suara jantung S1 dan S2 normal regular
Paru VBS + kanan = kiri
1.3.6. Abdomen (satatus lokalis)
Inspeksi: Tampak luka post-ileostomi, luka post-op (+) di medial abdomen,
kemerahan(-), feses di kantung ileostomi, bentuk cekung
Auskultasi: bising usus (+) menurun
Perkusi: timpanic sound (+)
Palpasi: nyeri tekan (-),tidak teraba pembesaran hepar dan lien
1.3.7. Ekstremitas
Parese: ekstremitas atas -/-, ekstremitas bawah +/+
Atrofi otot: ekstremitas atas -/-, ekstremitas bawah +/+
ROM: ekstremitas atas 5/5, ekstremitas bawah 0/0
Akral dingin pada ektremitas bawah
Sensorik: ekstremitas atas +/+, ekstremitas bawah -/-
1.4. Hasil Pemeriksaan
Laboratorium
Darah Rutin Hasil
Hb
Leukosit
Ht
Platelet
10,5 g/dl
13000 sel/uL
31,4 %
367.000 sel/uL
Thoraks Foto PA
Kesan : Tak tampak Kp aktif atau pneumonia, tak tampak cardiomegaly
4
Rontgen foto AP-lateral lumbosacral V:
Kesan : Gb unstable pelvis, mencurigakan ankilosing spondilitis
1.3. Diagnosa Kerja
Post-ileostomi atas indikasi trauma tumpul abdomen + hemiparesis ekstremitas bawah
1.4. Tatalaksana
Rencana buka ileostomi
1.5. Manajemen Operasi
Tanggal Operasi : 13 Agustus 2015 jam 9.40 WIB
Persiapan Operasi : Puasa dari 13 Agustus 2015 jam 00.00 WIB
Diagnosis Prabedah : Post-ileostomi atas indikasi trauma tumpul abdomen
Jenis Pembedahan : buka ileostomi
Metode anesthesi : Umum
Premedikasi : Tidak dilakukan
Induksi :
a) Hipnotik : Propofol 100 mg
b) Analgesik : Noveron 25 mg
c) Muscle Relaxant : Fentanyl 50 mg
Maintenance : N2O + O2 + Sevoflurane
Waktu mulai induksi : Jam 9.40
Posisi penderita : Supine
Teknik Anestesi : ETT
Pengaturan Nafas : Ventilator
Medikasi (Selama Operasi) :
Propofol 100 mg Noveron 25 mg Fentanyl 50 mg Sulfas Atropin 1 amp
5
Ketesse 2 amp Tramadol 2 amp Prostigmin 1 amp
Terapi Cairan
Asering 8
Monitoring Operasi
Jam Inhalasi Pulse
(x/mnt)
TD
(mmHg)
9.40 O2+N2O+ Sevoflurane 94 75/52
9.45 O2+N2O+ Sevoflurane 122 112/100
9.55 O2+N2O+ Sevoflurane 90 86/60
10.00 O2+N2O+ Sevoflurane 75 80/54
10.05 O2+N2O+ Sevoflurane 78 90/54
10.10
10.15
10.20
10.25
10.30
10.35
10.40
10.45
10.50
10.55
11.00
11.05
11.10
11.15
11.20
11.25
11.30
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
100
82
100
90
87
90
84
78
75
72
72
72
72
72
70
72
78
120/80
120/80
90/57
80/50
86/53
100/60
100/60
98/62
100/68
100/60
100/68
96/64
92/64
92/62
100/68
102/64
106/70
6
11.35
11.40
11.45
11.50
11.55
12.00
12.05
12.10
12.15
12.20
12.25
12.30
12.35
12.40
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
O2+N2O+ Sevoflurane
84
82
82
90
90
92
90
92
82
92
85
85
82
90
110/72
110/70
110/70
105/65
106/68
102/60
100/68
118/70
115/68
118/70
108/70
102/72
100/68
105/68
Post-Operasi
Waktu selesai Operasi : 12.40 WIB
Lama Operasi : 3 jam
Monitoring Post Operasi
Observasi : Aldrete Score
Penilaian Tiba di RR 15 menit 30 menit
Motorik 1 1 1
Respirasi 2 2 2
Sirkulasi 2 2 2
Kesadaran 1 1 2
Warna 2 2 2
Skor 8 8 9
Kesimpulan : Pasien dapat kembali ke ruang perawatan
Instruksi Pasca bedah
- Monitoring vital sign (TD, N, R, S) setiap 15 menit
7
- Pasien disarankan untuk mempertahankan posisi dalam posisi terlentang
- Cairan : Asering + analgetik
- Analgetik: Tramadol 2 amp dalam Asering 15gtt/ menit
- Oksigen 2 liter/menit
- Mulai makan setelah bising usus normal
- Konsul dokter saraf
8