Critical Aprisial Deskriptig
-
Upload
ulfa-sulaema -
Category
Documents
-
view
235 -
download
0
Transcript of Critical Aprisial Deskriptig
CRITICAL APPRAISALJURNAL TIME SERIES
Oleh:Ulfa Sulaeman Nim 011517017316
S3 Ilmu KedokteranJUDUL JURNAL:Descriptive Study on Thalassemia
PENULIS:Dwi Sarwani Sri Rejeki, Nunung Nurhayati, Supriyanto dan Elva Kartikasari
SUMBER:Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol.7, No. 3, Oktober 2012Metode Penelitian: Deskriptif Dengan Desain Penelitian Cross Sectional
1. TELAAH KRITIS
NO ASPEK YA TIDAKTIDAK
RELEVANJUDUL1 Tidak terlalu panjang atau pendek 2 Menggambarkan isi utama penelitian 3 Cukup menarik 4 Tanpa singkatan selain yang baku
PENGARANG & INSTITUSI
5Nama-nama dituliskan sesuai dengan aturan jurnal
ABSTRAK
6Abstrak satu paragraf atau terstruktur (beri tanda yang sesuai)
7 Secara keseluruhan informatif 8 Tanpa singkatan, selain yang baku 9 Kurang dari 250 kata
PENDAHULUAN10 Ringkasan, terdiri dari 2-3 paragraf
11Paragraf pertama mengemukakan alasan dilakukannya penelitian
12Paragraf kelima menyatakan hipotesis atau tujuan penelitian
13 Didukung oleh pustaka yang relevan 14 Kurang dari 1 halaman METODE
NO ASPEK YA TIDAKTIDAK
RELEVAN
15 Disebutkan desain, tempat dan waktu penelitian
16 Disebutkan populasi sumber 17 Dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi
18Disebutkan cara pemilihan subyek (teknik sampling)
19
Disebutkan perkiraan besar sampel dan alasannya
20Besar sampel dihitung dengan rumus yang sesuai
21Komponen-komponen rumus besar sampel dan alasannya
22Observasi, pengukuran, serta intervensi dirinci sehingga orang lain dapat mengulanginya
23Ditulis rujukan bila teknik pengukuran tidak dirinci
24 Pengukuran dilakukan secara tersamar 25 Dilakukan uji keandalan pengukuran (kappa)
26Definisi istilah dan variabel penting dikemukakan
27 Ethical clearance diperoleh 28 Persetujuan subyek diperoleh
29Disebut rencana analisis, batas kemaknaan dan power penelitian
30 Disebutkan program komputer yang dipakai HASIL31 Disertakan tabel karakteristik subyek penelitian
32Karakteristik subyek sebelum intervensi dideskripsi
33Tidak dilakukan uji hipotesis untuk kesetaraan pra-intervensi
34 Disebutkan jumlah subyek yang diteliti
35Dijelaskan subyek yang drop out dengan alasannya
36 Ketepatan numerik dinyatakan dengan benar 37 Penulisan tabel dilakukan dengan tepat
38Grafik dan ilustrasi informatif dan memang diperlukan
39Tidak semua hasil di dalam tabel disebutkan pada naskah
40Semua outcome yang penting disebutkan dalam hasil
41 Subyek yang drop out diikutkan dalam analisis
NO ASPEK YA TIDAKTIDAK
RELEVAN
42 Analisis dilakukan dengan uji yang sesuai
43Ditulis hasil uji statistika, degree of freedom & nilai p
44Tidak dilakukan analisis yang semula tidak direncanakan
45 Disertakan interval kepercayaan
46Dalam hasil tidak disertakan komentar atau pendapat
DISKUSI47 Semua hal yang relevan dibahas
48Tidak sering diulang hal yang dikemukakan pada hasil
49Dibahas keterbatasan penelitian dan dampaknya terhadap hasil
50Disebut penyimpangan protokol dan dampaknya terhadap hasil
51Diskusi dihubungkan dengan pertanyaan penelitian
52Dibahas hubungan antara hasil dengan teori / penelitian terdahulu
53Dibahas hubungan antara hasil dengan praktek klinis
54 Efek samping dikemukakan dan dibahas 55 Disebutkan hasil tambahan selama observasi
56Hasil tambahan tersebut tidak dianalisis secara statistika
57 Disertakan simpulan utama penelitian 58 Simpulan didasarkan pada data penelitian 59 Simpulan tersebut sahih 60 Disebutkan generalisasi hasil penelitian 61 Disertakan saran penelitian selanjutnya UCAPAN TERIMA KASIH
62Ucapan terima kasih ditujukan kepada orang yang tepat
63 Ucapan terima kasih dinyatakan secara wajar
DAFTAR PUSTAKA
64Daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal
65Kesesuaian situasi pada naskah dan daftar pustaka
LAIN-LAIN
NO ASPEK YA TIDAKTIDAK
RELEVAN
66Bahasa yang baik dan benar, enak dibaca, informatif dan efektif
67 Makalah ditulis dengan ejaan yang taat azas
2. Telaah Kritis Penelitian Deskriptif
Dalam epidemiologi deskriptif akan membahas bagaimana frekuensi
penyakit menurut perubahan variabel epidemiologi. Variabel ini akan
dikelompokkan menurut :Orang, Tempat dan Waktu serta distribusi penyakit di
sesuaikan pada jurnal Studi Epidemiologi Deskriptif Talasemia. Variabel yang
diamati disini meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, asuransi
kesehatan, tempat tinggal dan tempat transfusi darah.
Variabel Orang :
Sampel yang merupakan penderita talasemia yang terpilih dengan teknik
pengambilan sampel proportionate stratified random sampling sebanyak 64
orang.
Usia rata-rata penderita talasemia adalah 12,28 tahun
Usia termudah adalah 1,3 tahun
Usia tertua adalah 49 tahun
64 responden (51,6%) berjenis kelamin perempuan
40,6% Sekolah Dasar
92,2% Tidak bekerja
90,6% menderita talasemia-β mayor
84,4% tidak melakukan splenektomi
73,4% menggunakan jamkesmas
90,4% memiliki kadar feritin ≥200ng/mL
81,2% menggunakan jenis kelasi zat besi deferioprone, vitamin C, dan
deferioksamin
Untuk karakteristik diatas dafat dilihat pada tabel di bawah ini:
Variabel Tempat :
Tempat tinggal yaitu alamat penderita talasemia yang tertera dalam kartu
identitas. Kategori yang digunakan adalah kecamatan dan kabupaten.
Penderita talasemia yang paling banyak tinggal di Kabupaten Banyumas
(79,7%) meliputi kecamatan Cilongok (13,7%), Pekuncen (11,8%) dan
Wangon (9,8%).
Tempat Transfusi Darah sebagian besar penderita talasemia melakukan
transfusi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas (95,3%). Untuk
variabel tempat dapat diliat pada tabel berikut ini
Karakteristik Yang diteliti
Karakteristik Yang Diteliti Dalam variabel meliputi usia terdiagnosis talasemia,
usia mulai transfusi darah, frekuensi transfusi darah, dan frekuensi terapi kelasi
zat besi. Usia rata-rata penderita terdiagnosis talasemia yaitu pada usia 3,7
tahun, usia termuda yaitu 0,16 tahun (2 bulan), dan usia tertua adalah 47 tahun.
Usia rata-rata penderita talasemia mulai melakukan transfusi darah yaitu pada
usia 3,78 tahun, usia termuda yaitu 0,16 tahun (2 bulan), dan usia tertua adalah
47 tahun. Terdapat 56 orang (87,5%) melakukan transfusi darah 1 kali dalam 1
bulan. Terdapat 61 orang (95,3%) mengonsumsi vitamin C sebanyak 30 kali
dalam 1 bulan dan 53 orang (82,8%)menggunakan deferioksamin sebanyak 1
kali dalam 1 bulan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Kesimpulan
Karakteristik penderita talasemia yang terdaftar di Yayasan Talasemia Indonesia
cabang Banyumas dapat dijelaskan sebagai berikut. Rata-rata penderita
talasemia berusia 12,28 tahun, berjenis kelamin perempuan (51,6%), sedang
sekolah SD (40,6%), bukan angkatan kerja (92,2%), talasemia β-mayor (90,6%),
tidak splenektomi (84,4%), Jamkesmas (73,4%), kadar feritin ≥ 2.000 ng/mL
(90,4%), kelasi deferioprone, vitamin C dan deferioksamin (81,2%), tinggal di
Kabupaten Banyumas (79,7%), transfusi darah di RSUD Banyumas (95,3%),
rata-rata terdiagnosis usia 3,7 tahun, usia rata-rata mulai transfusi darah adalah
3,78 tahun. Frekuensi transfusi darah 1 bulan 1 kali (87,5%), dan frekuensi terapi
kelasi zat besi dengan mengkonsumsi vitamin C sebanyak 30 kali dalam 1 bulan
(95,3%).
DAFTAR PUSTAKA
Budiarto, Eko. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran, Jakarta: Rineka Cipta
MN.Bustan. 2002. Pengantar epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sastroasmoro, S & Sofyan Ismael. 2010. Dasar - Dasar Metodologi Penelitian
Klinis. Jakarta: Sagung Seto.
Timmreck, Thomas C. 2004. Epidemiologi Suatu Pengantar. Jakarta: EGC.
Rejeki, Nurhayati, Supriyanto & Kartikasari. 2012. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional, Jurnal Vol. 7 No. 03. Jakarta
TUGAS EPIDEMIOLOGI
STUDI DESKRIPTIF
Dosen: Dr. Florentina Sustini, dr., MS.
Oleh:
Ulfa Sulaeman
NIM.011517017316
PROGRAM STUDI S3 ILMU KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOTERAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2015