Critical Chain PM

37
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN CRITICAL CHAIN PROJECT MANAGEMENT DAN LEAN CONSTRUCTION (Studi kasus : Pembangunan gedung BPPKB tahap 2) Dosen Pembimbing : 1. Putu Dana K S.T, M.Eng 2. H. Hari Suprianto Ir, M.SIE Diusulkan oleh : M. Busyral Karim (2507100044)

description

project management

Transcript of Critical Chain PM

Page 1: Critical Chain PM

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN CRITICAL CHAIN PROJECT MANAGEMENT DAN LEAN CONSTRUCTION (Studi kasus : Pembangunan gedung BPPKB tahap 2)

Dosen Pembimbing : 1. Putu Dana K S.T, M.Eng2. H. Hari Suprianto Ir, M.SIEDiusulkan oleh :M. Busyral Karim (2507100044)

Page 2: Critical Chain PM

Pendahuluan

Page 3: Critical Chain PM

Latar Belakang Perkembangan

Industri Konstruksidi Indonesia

Keterkaitanindustri konstruksidengan industrilainnya

Page 4: Critical Chain PM

GAPSemua Proyekterselesaikantepat waktu

Kondisi Eksisting Kondisi Ideal

Proyekterlambat,

30%Proyektepatwaktu, 70%

•Tingkat keterlambatan penyelesaian proyekyakni sekitar 30% dari total proyek yangdikerjakan oleh PT Kusuma Jaya Anugrah

Latar Belakang

Page 5: Critical Chain PM

Latar Belakang Terdapatnya non-value

added activity yang mengindikasikanterjadinya waste

Kebutuhan akanPerencanaan danPengendalian Proyek

Page 6: Critical Chain PM

Perumusan masalah

Bagaimana mengidentifikasidan mengeliminasi terjadinyaNon-value Added Activity ysngmengindikasikan terjadinyawaste

Bagaimana menjadwalkan danmengendalikan proyek untukmengakomodasi penerapanlean

Page 7: Critical Chain PM

Ruang LingkupBatasan :1. Penelitian dilakukan pada

proyek pembangunanGedung BPPKB.

2. Waste yang diidentifikasiadalah waste yang terjadiselama pengerjaan proyekpembangunan gedngkantor BPPKB.

3. Waste yang diamati adalahyang termasuk dalam 9 waste(E-DOWNTIME)

4. Risiko yang diidentifikasihanya berdasarkan waste kritis

Asumsi :Tidak terjadiperubahan detail proyek yang telahdisepakati dalamsurat kontrak

Page 8: Critical Chain PM

Tujuan

Mengidentifikasi dan mengeliminasiwaste yang mungkin terjadi selama

pengerjaan proyek konstruksisehingga proses pengerjaan proyekmenjadi lebih efisien dan proyek

dapat selesai tepat pada waktunya.

Perencanaan dan pengendalianproyek dengan penerapan metodeCritical Chain Project Management.

Page 9: Critical Chain PM

Tinjauan Pustaka

Tipe Aktivitas

Root Cause

Analysis

Failure Mode and

Effect Analysis

Critical Chain Project

Management

Critical Review

KonsepLean

WasteLean

Construction

Big Picture Mapping

Page 10: Critical Chain PM

Metodologi Penelitian

Page 11: Critical Chain PM

Metodologi Penelitian

Page 12: Critical Chain PM

Metodologi Penelitian

Page 13: Critical Chain PM

Metodologi Penelitian

Page 14: Critical Chain PM

Pengumpulan dan PengolahanData

Page 15: Critical Chain PM

Project Scope

LokasiProyek

Pembangunan gedung BPPKB tahap 2

SumberDana : APBD 2011

Owner : Pemprov

Jatim

Pelaksana : CV. Catur

Putra Utama

Page 16: Critical Chain PM

Work Breakdown Structure

1.1 Lantai 1

1.Proyek Renovasi Gedung Pemberdayaan

Perempuan

1.2 Lantai II

1.3Pekerjaan Pos Jaga 1

1.4Pekerjaan

Pagar

1.5Pekerjaan Kawasan

1.1.1 Pekerjaan

Sipil

1.1.2 Pekerjaan Arsitektur

1.1.3 Pekerjaan Sanitasi

1.1.4 Pekerjaan Mekanikal

Elektrikal

1.2.1 Pekerjaan

Sipil

1.2.2 Pekerjaan Arsitektur

1.2.3 Pekerjaan Sanitasi

1.2.4Pekerjaan

Mekanikal Elektrikal

1.3.1Pekerjaan

Sipil

1.3.2Pekerjaan Arsitektur

1.3.3Pekerjaan Sanitasi

1.3.4Pekerjaan Mekanikal

Elektrikal

1.4.1Pekerjaan Arsitektur

1.6Pekerjaan

Paving

1.7Pekerjaan

Paving

1.1.1.1 Pekerjaan Persiapan

1.1.1.2 Pekerjaan

Beton

1.1.2.1 Pekerjaan Pasangan

1.1.2.2 Pekerjaan Plesteran

1.1.2.3 Pekerjaan

Plafon

1.1.2.4 Pekerjaan

Kusen

1.1.2.5 Pekerjaan

lantai

1.1.2.6 Pekerjaan Pengecat

an

1.1.2.7 Pekerjaan Asesoris

1.1.2.8 Pekerjaan

dinding partisi

1.2.1.1Pekerjaan Persiapan

1.2.1.2 Pekerjaan

Beton

1.2.2.1Pekerjaan Pasangan

1.2.2.2 Pekerjaan Plesteran

1.2.2.3 Pekerjaan

Plafon

1.2.2.4 Pekerjaan

Kusen

1.2.2.5 Pekerjaan

lantai

1.2.2.6 Pekerjaan Pengecat

an

1.2.2.7 Pekerjaan Asesoris

1.2.2.8Pekerjaan

dinding partisi

1.3.1.1Pekerjaan Persiapan

1.3.1.2Pekerjaan

Tanah

1.3.1.3Pekerjaan

Beton

1.3.1.4Pekerjaan

Atap

1.3.2.4Pekerjaan

Kusen

1.3.2.1Pekerjaan Pasangan

1.3.2.2Pekerjaan Plesteran

1.3.2.3Pekerjaan Plafond

1.3.2.5Pekerjaan

Lantai

1.3.2.6Pekerjaan

Pengecatan

1.4.1.1Pekerjaan Plesteran

1.4.1.3Pekerjaan

Pengecatan

1.4.1.2Pekerjaan asesoris

Page 17: Critical Chain PM

Aliran Fisik

Supplier

Pekerjaan Persiapan

7 hari

Pekerjaan sipil lantai 1,2

dan pos satpam

14 hari

Pekerjaan arsitektur

21 hari

Pekerjaan Mekanikal Elektrikal lantai 1

42 Hari

Pekerjaan Mekanikal

Elektrikal lantai 2

28 hari

Pekerjaan Mekanikal

elektrikal pos jaga

7 Hari

Pekerjaan Sanitasi

28 hari

Pekerjaan Paving

14 Hari

PROJECT MANAGEMENTCustomerPROJECT

DELIVERY

PROJECT SCHEDULE

KEBUTUHAN BAHAN BAKU

Material receipt

7 hari1 hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari48 hari 28 Hari 7 Hari 28 Hari 14 Hari

FIFO

Page 18: Critical Chain PM

Aliran Informasi

SupervisorAdmin dan keuangan

Pencatat tagihan

Pengadaan Site manager

Kepala Proyek

Mengkoordinir tim proyek dalam perencanaaan dan

evaluasi

Mediator kepentingan customer &konsultan

perencana

Konsultan pengawas

Pendistribusian dana

Audit keuangan proyek :

kesesuaian antara perencanaan dan

realisasi

Pengadaan sumber daya

proyek

Record procurement

Transaksi

Penyusunan project plan

Evaluasi dan pengendalian

selama pengerjaan

Laporan prestasi fisik proyek

Mengkoordinir sumber daya

dalam pelaksanaan di

lapangan

Pelaporan kendala teknis dan membantu

perencanaan alternatif yang

lebih efektif dan efisien di lapangan

Owner

Page 19: Critical Chain PM

Tipe Aktivitas

Value adding activity 63%

Necessary Non Value adding activity 37%

No. Nama VA NNVA NVAA Perencanaan awal √B Pengadaan sumber daya √C Material Receipt √D Pekerjaan persiapan tanah

D.1 Pembersihan lapangan √D.2 Pengangkutan tanah √D.3 Pengurugan pasir √D.4 Pengurugan Sirtu √

E Pekerjaan sipilE.1 Pekerjaan beton √E.2 Pekerjaan atap √

F Pekerjaan arsitekturF.1 Pekerjaan pasangan √F.2 Pekerjaan plesteran √F.3 Pekerjaan plafond √F.4 Pekerjaan kusen √F.5 Pekerjaan asesoris √F.6 Pekerjaan dinding partisi √F.7 Pekerjaan pengecatan √

G Pekerjaan mekanikal elektrikal √H Pekerjaan sanitasi √I Pekerjaan kawasan √

Page 20: Critical Chain PM

Identifikasi Waste (E-DOWNTIME)

Environmental, health and safety

Excess Processing

Overproduction

Waiting

Not utilized employee knowledge and Skill

Transportation

Excess inventory

Motion

Defect

Page 21: Critical Chain PM

Pengukuran Waste yang paling berpengaruh

Responden :1. Bapak Devin Nuruddin, ST sebagai manajer

proyek

2. Bapak Isnaini Aji Waluyo, ST sebagai site manager.

3. Bapak Miftachul Maqna sebagai ketuapelaksana lapangan.

4. Bapak Faroji sebagai supervisor proyek

5. Bapak Eko Cahyono sebagai supervisor proyek

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Environmental health and safety 0 0 0 0 0 1 0 2 2 5 0.0277782 Defect 0 1 2 2 0 0 0 0 0 29 0.1611113 Overproduction 0 1 2 2 0 0 0 0 0 29 0.1611114 waiting 2 1 1 1 0 0 0 0 0 34 0.1888895 not utilizing employee knowledge and skill 0 0 0 0 2 2 1 0 0 16 0.0888896 transportation 0 0 0 0 1 2 1 1 0 13 0.0722227 Inventory 0 0 0 0 1 0 1 1 2 7 0.0388898 motion 0 0 0 0 1 0 2 1 1 9 0.059 excess processing 3 2 0 0 0 0 0 0 0 38 0.211111

Bobot 8 7 6 5 4 3 2 1 0 180

Peringkat Rangking BobotJenis WasteNo.

No. Waste Bobot1 excess processing 0.211112 waiting 0.188893 Defect 0.161114 Overproduction 0.161115 not utilizing employee knowledge and skill 0.088896 transportation 0.072227 motion 0.058 Inventory 0.038899 Environmental health and safety 0.02778

Page 22: Critical Chain PM

Identifikasi Waste1. Excess Processing :◦ Pembelian ulang material dikarenakan terjadi

perubahan detail proyek.◦ Redesain detail pekerjaan karena permintaan

customer.◦ Proses pengerjaan ulang (rework)

2. Waiting :◦ Menunggu kedatangan material◦ Menunggu instruksi dari pihak customer dan konsultan

perencana bersama dengan project manager◦ Menunggu ketersediaan sumber daya manusia◦ Menunggu proses pengerjaan ulang

Page 23: Critical Chain PM

Penjadwalan Awal Proyek

Page 24: Critical Chain PM

Penjadwalan menggunakan Critical Chain Project Management (CCPM)

Pemotongandurasi

menggunakanprobabilitas 50%

Menghilangkankonflik sumberdaya(Resource Leveling)

Page 25: Critical Chain PM

Identifikasi Rantai kritis

Critical Chain : Pekerjaan persiapan Pekerjaan beton Lt. 1 Pekerjaan Pasangan Lantai satu Pekerjaan Plesteran lantai 1 Pekerjaan Pengecatan lantai 2

Nama pekerjaan optimistic (A) Most likely (S) (S-A)/2 ((S-A)/2)^2Pekerjaan persiapan 3.5 7 1.75 3Pekerjaan beton lt 2 10.5 21 5.25 28Pekerjaan pasangan lt 2 21 42 10.5 110pekerjaan plesteran lt 2 33.5 35 0.75 1Pekerjaan kusen 14 28 7 49

Jumlah 190akar jumlah 14Project buffer 28

Nama pekerjaan optimistic (A) Most likely (S) (S-A)/2 ((S-A)/2)^2Pekerjaan beton 10.5 21 5.25 28Pekerjaan dinding partisi 17.5 35 8.75 77

Jumlah 104akar jumlah 10feeding buffer 20

Page 26: Critical Chain PM

Penyisipan Project Buffer dan Feeding Buffer

Page 27: Critical Chain PM

RCA Sub-Waste excessive processing

Analisa Data dan Pembahasan

Waste Sub waste Why 1 Why 2 Why 3 Why 4 Why 5

kesalahan pekerjaTidak ada jadwal briefing secara

pasti

Manajer proyek tidak menyusun jadwal briefing

Metode pengerjaan salah

Konsultan perencana salah memperkirakan

standard/metode pengerjaan

Penyelarasan detail pekerjaan antara konsultan

perencana, kontraktor dan

Pembelian ulang material

Kebutuhan akan material yang tidak

sesuai

penambahan detail pekerjaan karena

permintaan owner

detail pengerjaan tidak dapat

direalisasikan

Kesalahan dalam perancangan awal

Penyesuaian dengan perkembangan kondisi proyek

Perubahan keinginan customer

Proses pengerjaan ulang (rework)

desain ulang detail pekerjaan

Excess processing

Hasil pengerjaan tidak sesuai spesifikasi

Perubahan detail pekerjaan

Terjadi kesalahan pengerjaan

Page 28: Critical Chain PM

RCA Sub-Waste WaitingWaste Sub waste Why 1 Why 2 Why 3 Why 4

replacement material

material awal tidak sesuai spesifikasi

Kesalahan dalam memperkirakan

jadwal pemesanan

metode pengerjaan tidak sesuai dengan

realisasi

Kesalahan dalam perancangan awal

Kurangnya keterlibatan

kontraktor dalam perancangan awal

Penyesuaian dengan

perkembangan kondisi proyek

Perubahan keinginan customer

Menunggu ketersediaan sumber daya

manusia

Shortage tenaga kerja pada aktivitas-aktivitas tertentu

Kurangnya relasi dengan sumber

tenaga kerja

Menunggu proses pengerjaan ulang

Pengerjaan sebelumnya masih

dalam proses penyelesaian

Waiting

Terjadi kesalahan pengerjaan

Menunggu kedatangan

material

Menunggu instruksi detail proyek

pengiriman material

mengalami keterlambatan

Terjadi pengerjaan ulang pada aktivitas

sebelumnya

ketidaktepatan jadwal kedatangan

material

Perubahan detail pekerjaan setelah

proyek berjalan

Page 29: Critical Chain PM

Identifikasi Risiko berdasarkanWaste

No. Risk event Risk factor Risk effect

Kesalahan pekerja

Penyelarasan detail pekerjaan antara

konsultan perencana, kontraktor dan

konsumen kurang

Permintaan customer

Pembelian ulang material,

penambahan jam lembur

replacement material

Kesalahan dalam memperkirakan jadwal

pemesanan

4ketidaktersediaan

sumber daya

Kurangnya relasi dengan sumber tenaga

kerja

Durasi pengerjaan menjadi lebih dari yang diperkirakan

Perubahan pada detail pekerjaan

Kesalahan pengerjaan

desain dan pengerjaan ulang,

delay pada aktivitas, penambahan jam

kerja dan biaya

Keterlambatan kedatangan material

Delay dalam proses pengerjaan,

penambahan jam kerja

Desain ulang detail pekerjaan, penundaan pekerjaan,

pengerjaan ulang

1

2

3

Detail pekerjaan eksisting tidak dapat di

realisasikan

Page 30: Critical Chain PM

Penilaian RisikoNo. Risk event Risk factor Risk effect Likelihood Impact Nilai risiko

Kesalahan pekerja

Penyelarasan detail pekerjaan antara

konsultan perencana, kontraktor dan

konsumen kurang

Permintaan customer

Pembelian ulang material,

penambahan jam lembur

replacement material

Kesalahan dalam memperkirakan jadwal

pemesanan

4ketidaktersediaan

sumber daya

Kurangnya relasi dengan sumber tenaga

kerja

Durasi pengerjaan menjadi lebih dari yang diperkirakan

3 4 12

1

2Detail pekerjaan

eksisting tidak dapat di realisasikan

3

16

10

63

Perubahan pada detail pekerjaan

2

Kesalahan pengerjaan

desain dan pengerjaan ulang,

delay pada aktivitas, penambahan jam

kerja dan biaya

Keterlambatan kedatangan material

Delay dalam proses pengerjaan,

penambahan jam kerja

4

2

Desain ulang detail pekerjaan, penundaan pekerjaan,

pengerjaan ulang

4

5

5

4 1

3 4

2 3 2

1

1 2 3 4 5

Dampak

Kem

ungk

inan

Page 31: Critical Chain PM

Rencana kontingensiNo. Risk event Risk factor Rencana kontingensi

Kesalahan pekerja Daily Huddle Meeting

Penyelarasan detail pekerjaan antara

konsultan perencana, kontraktor dan

konsumen kurang

Penggunaan software Building Information management

Permintaan customerPenekanan kontrak dan penjelasan konsekuensi perubahan desain

Penekanan kontrak dan penjelasan konsekuensi perubahan desain

Penggunaan software Building Information management

Membangun long term relationship dengan supplier

Penereapan SOP baru dalam penyiapan material

4ketidaktersediaan

sumber daya

Kurangnya relasi dengan sumber

tenaga kerja

Pengembangan relasi sumber tenaga kerja

Penggunaan software Building Information management

1Kesalahan

pengerjaan

Replacement material karena perubahan

detail peerjaan

Keterlambatan kedatangan

material3

Kesalahan dalam memperkirakan

jadwal pemesanan

2Perubahan pada detail pekerjaan Detail pekerjaan

eksisting tidak dapat di realisasikan

Page 32: Critical Chain PM

Analisa Penjadwalan menggunakan CCPM

Durasi yang dapatdikurangi denganpenerapan metodepenjadwalan CCPM adalahsebesar 46 hari atau 6minggu tanpa konsumsiwaktu penyangga

PekerjaRata-rata kebutuhan per

mingguGaji per hari Gaji per minggu

Rata-rata biaya tenaga kerja per

mingguTukang Batu 5 Rp50,000.00 Rp350,000.00 Rp1,750,000.00Tukang Kayu 4 Rp37,500.00 Rp262,500.00 Rp1,050,000.00Tukang Besi 3 Rp35,000.00 Rp245,000.00 Rp735,000.00Tukang Cat 1 Rp50,000.00 Rp350,000.00 Rp350,000.00Tukang Listrik 1 Rp37,500.00 Rp262,500.00 Rp262,500.00Tukang Pipa 0.8 Rp35,000.00 Rp245,000.00 Rp196,000.00Tukang Las 1 Rp35,000.00 Rp245,000.00 Rp245,000.00Pekerja Terampil 12 Rp40,000.00 Rp280,000.00 Rp3,360,000.00Mandor 5 Rp60,000.00 Rp420,000.00 Rp2,100,000.00Kepala tukang kayu 1 Rp39,500.00 Rp276,500.00 Rp276,500.00Kepala tukang batu 1 Rp55,000.00 Rp385,000.00 Rp385,000.00kepala tukang besi 0.6 Rp37,000.00 Rp259,000.00 Rp155,400.00kepala tukang cat 0.25 Rp55,000.00 Rp385,000.00 Rp96,250.00kepala tukang listrik 1 Rp38,500.00 Rp269,500.00 Rp269,500.00kepala tukang pipa 0.6 Rp37,000.00 Rp259,000.00 Rp155,400.00kepala tukang las 0.8 Rp37,000.00 Rp259,000.00 Rp198,058.82Pekerja tak terampil 14 Rp37,200.00 Rp260,400.00 Rp3,645,600.00

Biaya tenaga kerja per minggu

Rp15,230,208.82

Page 33: Critical Chain PM

Lookahead

Page 34: Critical Chain PM

Buffer Management

Zona pemakaian buffer Project Buffer Durasi yang telah terpakai (hari)0%-33% 36 0-12

34%-66% 36 13-2467%-100% 36 25-36

Jenis waste waktu yang dibutuhkanMenunggu kedatangan material 1-2 hariMenunggu ketersediaan tenaga kerja 2-3 hariMenunggu pengerjaan ulang 4-6 hariMenunggu instruksi 1 hari

Page 35: Critical Chain PM

Kesimpulan1. Waste yang sering terjadi (waste kritis) pada proyek pembangunan

gedung BPPKB adalah menunggu kedatangan material, menunggu instruksi, menunggu ketersediaan tenaga kerja, menunggu proses pengerjaan ulang, Redesain detail pekerjaan, pembelian ulang material dan pengerjaan ulang.

2. Dalam pengaplikasian metode penjadwalan Critical Chain Project Management didapatkan percepatan durasi proyek menjadi 110 hari termasuk project buffer dan 76 hari apabila project buffer tidak digunakan. Dan penghematan biaya tenaga kerja dengan mempertimbangkan pemakaian tenaga kerja per hari adalah sebesar Rp 91.381.252,94

3. Berdasarkan perhitungan nilai risiko terhadap waste, didapatkan kejadian risiko yang termasuk kategori High Risk adalah perubahan detail pekerjaandan kesalahan pengerjaan. Risiko tersebut diprioritaskan untuk dilakukan mitigasi.

4. Rekomendasi solusi mitigasi yang dapat direkomendasikan untuk memitigasi masing-masing potensi risiko adalah penggunaan Building Information Modelling (BIM), penerapa daily huddle time, perubahan SOP perencanaan, pengembangan relasi sumber tenaga kerja dan membangun hubungan jangka panjang dengan supplier

Page 36: Critical Chain PM

Saran

1• Perusahaan diharapkan menerapkan filosofi Lean

dalam setiap pengerjaan proyek dan metode penjadwalan Critical Chain Project Management.

2

• Pada penelitian selanjutnya, diharapkan menggunakan studi kasus yang mempertimbangkan konstrain multi-project, sumber daya manusia per harinya dan identifikasi risiko secara keseluruhan.

Page 37: Critical Chain PM

Daftar PustakaAlves, T. dan Tsao, C. (2007), “Lean Construction 2000 to 2006”, Lean Construction Journal, Vol. 3, No. 1, ha l. 46-70Anggraeni, Nyoman. 2009. Penerapan metode penjadwalan Critical Chain dan Lean Construction Dalam

Perencanaan dan Pengendalian Proyek Konstruksi (Studi Kasus : PT.. Adhi Karya (Persero), Tbk, Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri ITS, Surabaya.

Ballard, G dan Pollat,G. (2004)” Waste in Turkish construction”, Lean construction Journal, Vol 3, no.1, ha l. 3-5Ballard, G. (1999). The Last Planner System of Production Control, Dessertation, University of Birmingham,

Birmingham.Bossink, B.A.G dan Brouwers, H.J.H., (1996). Construction Waste : Quantification and Source Evaluation.

Journal of Construction Engineering and Management. March, 55-60Carbone, A.T and Tippet, E. (2004), Project Risk Management Using Project Risk FMEA. Engineering Management

Journal.Gasperz, V. (2007), Lean six sigma for Manufacturing and Services Industries. PT..Gramedia Pustaka Utama,

JakartaGray, C. and Larson, E. 2006. The Managerial Process 3th Edition. McGraw-Hill Company, New York.Hines, P. dan Taylor, D. (2000), Going Lean. Lean Enterprise research Center Cardiff Business School, USA.S, Alwi dan K, Hampson dan S, Mohamed.(2002) “Waste In the Indonesian construction projects” proceeding

journal, 1st International Conference of CIB W107 – Creating sustainable Construction Industry in Developing Countries, South Africa

Saiful. 2008. Implementasi Lean Construction Pada Proyek Untuk Mereduksi Non Value Added Activity (studi kasus proyek rusunawa ITS), Thesis Master, Jurusan Teknik Industri ITS. Surabaya.

Sacks, R. Radosavljevic, M. Barak, R. (2010). Requirements for Building Information Modeling Based Lean Production Management System for Construction. Journal of Automation in Construction.

Salem, O. Solomon, J. Genaidy, A. Luegring, M. 2005. Site Implementation and Assesment of Lean Construction Techniques, Lean Construction Journal, Vol 4, no. 1.