COPD
-
Upload
sintia-destiana -
Category
Documents
-
view
59 -
download
0
description
Transcript of COPD
LAPORAN KASUS
COPD Eksaserbasi Akut Derajat Berat
OLEH :
SINTIA DESTIANA
H1A 007 054
PEMBIMBING
dr. H. Slamet Tjahjono, SpP
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRAAN KLINIK MADYA
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2012
1 | L a p o r a n K a s u s – C O P D
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Meninting, Batu Layar, Lombok Barat
Pekerjaan : Petani, Penggembala sapi
Bangsa : Indonesia
Suku : Sasak
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan terakhir : SD
No. RM : 07 06 58
Tanggal MRS : 15 Desember 2012
Tanggal Pemeriksaan : 17 Desember 2012-21 Desember 2012
I. SUBJECTIVE
a. Keluhan Utama
Sesak Nafas
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang sudah dialami
sejak 5 hari yang lalu, namun memberat sejak 2 hari terakhir.
Sesak dirasakan terus menerus dan semakin memberat sehingga
membuat pasien tidak bisa mengerjakan aktivitas seperti biasa dan
harus beristirahat di tempat tidur. Sesak tidak disertai bunyi ‘ngik’
dan tidak dipengaruhi perubahan posisi. Keluhan sesak juga
disertai dengan batuk yang semakin memberat sejak 5 hari yang
lalu. Batuk disertai dahak berwarna kuning kental dan tidak disertai
2 | L a p o r a n K a s u s – C O P D
darah. Setiap kali batuk dahak yang dikeluarkan sebanyak sekitar
dua sendok teh. Pasien tidak mengeluhkan adanya demam, mual,
muntah, pusing, nyeri ulu hati, nyeri perut, nyeri pinggang,
maupun berkeringat banyak terutama pada malam hari.
Keluhan sesak sudah dirasakan oleh pasien sejak kurang lebih 2
tahun yang lalu. Awalnya pasien mengaku sesak hanya dirasakan
bila pasien melakukan aktifitas yang berat. Tetapi keluhan sesak ini
semakin lama menjadi semakin bertambah berat dan menyebabkan
aktifitas pasien terganggu hingga sekarang pasien sudah tidak kuat
berjalan jauh dan harus berhenti sejenak untuk menarik napas
setiap berjalan sekitar 100 meter. Sesak biasanya hilang bila pasien
beristirahat. Selain keluhan sesak, pasien juga kadang-kadang
mengeluh batuk yang tidak terlalu sering dengan dahak berwarna
putih sekitar satu sendok teh setiap kali batuk.
Pasien menyampaikan bahwa sesak yang tiba-tiba memberat
disertai batuk berdahak yang lebih sering, sudah ia rasakan
sebanyak 2 kali dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini. Pada
serangan pertama pasien sudah berobat ke puskesmas dan
mendapatkan pengobatan hingga keluhan berkurang dan
diperbolehkan pulang. Namun, pada serangan yang terakhir,
keluhan tidak juga membaik setelah mendapatkan terapi sehingga
pasien dirujuk.
Pasien mengaku tidak ada penurunan berat badan, dan pasien
menyampaikan bahwa BAK pasien berwarna kuning, frekuensi
kencing sekitar 2-3 kali sehari, dengan jumlah ± 1/2 gelas setiap
kencing. Pasien menyangkal keluhan nyeri saat kencing.
3 | L a p o r a n K a s u s – C O P D
Pasien mengaku BAB pasien berwarna kuning kecoklatan,
konsistensi biasa, frekuensi 1-2 kali sehari, darah (-) dan lendir (-).
Pasien juga menyangkal keluhan nyeri pada saat BAB.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Medis :
Pasien pernah mengalami keluhan serupa. Keluhan ini sudah
dirasakan sebanyak 2 kali dalam kurun waktu satu tahun
terakhir ini.
Pada serangan sesak yang pertama, pasien berobat ke
puskesmas Gunung Sari dan diberikan obat minum dan
keluhan pasien membaik hingga diperbolehkan pulang. Dan
pada serangan sesak yang terakhir ini, pasien awalnya berobat
ke puskesmas Gunung Sari dan di uap, namun keluhan pasien
tidak membaik dan pasien merasa tidak kuat, sehingga dirujuk
ke RSUP NTB.
Pasien menyatakan tidak memiliki riwayat penyakit tekanan
darah tinggi, kencing manis, sakit kuning, maupun keganasan.
Riwayat Pembedahan : -
Riwayat Psikiatrik : -
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien menyangkal ada keluarga yang memiliki keluhan sesak
nafas, batuk, serta dahak kuning kental seperti yang dialami pasien
sekarang.
Pasien menyangkal ada keluarga pasien yang memiliki riwayat
penyakit tekanan darah tinggi, kencing manis, sakit kuning,
maupun keganasan.
4 | L a p o r a n K a s u s – C O P D
e. Riwayat Pengobatan
Pasien tidak pernah mengkonsumsi OAT selama 6 bulan.
f. Riwayat Alergi
Pasien menyangkal memiliki riwayat alergi terhadap makanan
maupun obat tertentu.
g. Riwayat Pribadi dan Sosial
Pekerjaan sehari-hari pasien dulu adalah seorang petani dan
penggembala sapi, namun sejak 2 tahun yang lalu pasien sudah
berhenti bekerja sebagai petani karena sesak yang semakin
memberat yang ia rasakan, pasien hanya sesekali menggembala
sapi. Pasien menyampaikan bahwa ia merokok sejak usia sekitar 16
tahun dan merokok sebanyak 1-2 bungkus setiap hari. Pasien
mengaku saat ini masih merokok namun dengan jumlah yang
semakin berkurang. Namun, bila sesak muncul, pasien mengaku
tidak merokok.
II. OBJECTIVE
a. Keadaan Umum
Keadaan Umum : Sedang
Kesan Sakit : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis / E4V5M6
BeratBadan : 60 kg
Tinggi badan : 165 cm
IMT : 22, 05 ( normal weight )
b. Tanda Vital
Tekanandarah : 130/ 80 mmHg
Nadi : 98 x / menit, kuat angkat, teratur
5 | L a p o r a n K a s u s – C O P D
Pernapasan : 24 x / menit, thorakoabdominal
Suhu : 36,1° C
c. Status Lokalis
Kepala Bentuk dan ukuran kepala : Normosefali.
Permukaan Kepala : tidak tampak benjolan, lesi, malar
rash, oedema, maupun hiperpigmentasi.
Ekspresi wajah normal : tidak tampak paralisis fasialis.
Rambut : normal, berwarna hitam
Nyeri tekan kepala : negatif
Mata Bentuk : dalam batas normal
Alis : dalam batas normal
Bola mata : kesan eksoftalmus - /- dan anoftalmus - / -
Palpebra : edema - / - , ptosis - / -
Konjungtiva : anemis - / - , hiperemi - / -
Sklera : ikterik - / -, perdarahan - / - , pterygium -/ -
Pupil : refleks cahaya + / +, isokor +
Lensa : tampak jernih
Telinga Bentuk aurikula : normal, nyeri tekan -/-
Lubang telinga : sekret (-)
Hidung Bentuk : normal, simetris, deviasi septum (-)
Mulut Bentuk : simetris
Bibir : sianosis (-), edema (-), perdarahan (-)
somatitis nagularis (-)
pursed lips breathing (-).
Lidah : leukoplakia (-), atropi papil lidah (-), lidah
berselaput (-), kemerahan di pinggir (-), tremor (-), lidah kotor
(-)
Leher Simetris (+)
Tidak tampak deviasi trakea
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening.
Tampak hipertrofi otot sternocleidomastoideus
6 | L a p o r a n K a s u s – C O P D
Tampak otot bantu nafas sternocleidomastoideus aktif
JVP : 5 ± 2 cm
Pembesaran tiroid (-)
Toraks Inspeksi:
1. Bentuk dan ukuran dinding dada simetris. Bentuk
dinding dada barrel chest (+)
2. Pergerakan dinding dada simetris.
3. Permukaan dinding dada tampak massa (-), jaringan
sikatrik (-), ginekomasti (-), spider naevi (-), pelebaran
vena (-), dan jejas (-).
4. Iga dan sela iga : Sela iga dinding dada kiri dan
kanan tampak melebar dan sela iga tampak lebih
horizontal.
5. Fossa supraklavikula dan infraklavikula cekung dan
simetris. Tampak otot sternocleidomastoideus
hipertrofi dan aktif.
6. Fossa jugularis : tidak tampak deviasi trakea.
7. Tipe pernafasan torako-abdominal dengan frekuensi
nafas 24 kali/ menit
Palpasi:
1. Pergerakan dinding dada simetris.
2. Vokal fremitus dinding dada kiri dan kanan teraba simetris.
3. Permukaan dinding dada : massa (-), nyeri takan
(-),krepitasi (-), thrill (-)
4. Posisi mediastinum : trakea ditengah dan ictus cordis
teraba di ICS V linea midklavikula sinistra
Perkusi:
1. Pada kedua lapangan paru sonor +/+.
2. Batas Paru – Hati :
7 | L a p o r a n K a s u s – C O P D
- Inspirasi : ICS IV kanan
- Ekspirasi : ICS V kanan
- Ekskursi : 1 ICS
3. Batas Paru-Jantung :
- Kanan: ICS II linea parasternalis dekstra
- Kiri: ICS V linea mid clavicula sinistra
Auskultasi:
Pulmo
1. Suara nafas paru vesikuler +/+, pada kedua lapangan
paru
2. Suara nafas tambahan : ronki -/-, wheezing +/+.
3. Suara bisik : Normal
4. Suara percakapan : Normal
Jantung
1. Bunyi jantung S1dan S2 tunggal, murmur (-), gallop (-).
Abdomen Inspeksi :
Dinding abdomen simetris, tampak massa (-), distensi (-), vena
kolateral (-), ptekie (-), purpura (-), jaringan sikatrik (-) pada
kuadran umbilikus.
Auskultasi :
Bising Usus (+), Metalic sound ( -), bising aorta (-)
Palpasi :
Turgor : Normal
Tonus : Normal
Nyeri tekan (-), distensi abdomen (-), defense muscular (-),
Nyeri tekan mac burney (-), rovsing sign (-), psoas sign (-),
obturator sign (-), murphy sign (-).
Hepar / Lien / Ren : tidak teraba
8 | L a p o r a n K a s u s – C O P D
+ + + +
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
Perkusi :
Timpani di seluruh lapangan abdomen
Punggung Tampak dalam batas normal.
Tidak terlihat kelainan bentuk tulang belakang.
Ekstremitas
atas dan bawah Akral hangat
Deformitas
Sianosis
Clubbing finger
Edema
Keterangan tambahan : Infus terpasang di tangan kiri
Genetalia Tidak dievaluasi
9 | L a p o r a n K a s u s – C O P D
- - -
- - -
- - -
d. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan DarahLengkap ( 15/12/2012 ):
Paramete
r
Hasil Normal
HGB 12,6 L : 13,0-18,0 g/dL
RBC 4,73 L : 4,5 – 5,8 [106/µL]
WBC ↑ 17,22 4,0 – 11,0 [103/ µL]
HCT 38,1 L : 40-50 [%]
MCV 80,5 82,0 – 92,0 [fL]
MCH 26,6 27,0-31,0 [pg]
MCHC 33,1 32,0-37,0 [g/dL]
PLT 371 150- 400 [103/ µL]
Hasil Pemeriksaan Kimia Klinik (18/12/2012) :
Parameter Hasil Normal
GDS 119 70 -106 mgl/dl
Creatinin 0,9 L : 0,9-1,3 mgl/dl
Urea N / BUN 39 10-50 mgl/dl
SGOT 26 < 40
SGPT 20 < 40
Total protein 7 6,4-8,3 gr%
Albumin 3,5 3,5-5 gr%
Globulin 3,5 2,9-3,3 gr%
Hasil Pemeriksaan Rontgen Thoraks (15/12/2012)
10 | L a p o r a n K a s u s – C O P D
Hasil Pemeriksaan EKG (15/12/2012)
11 | L a p o r a n K a s u s – C O P D
III. RESUME
SUBYEKTIF
Laki-laki, usia 61 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang
memberat sejak 3 hari yang lalu. Keluhan sesak juga disertai dengan batuk
yang semakin memberat disertai dahak berwarna kuning kental. Setiap kali
batuk dahak yang dikeluarkan sebanyak sekitar dua sendok teh. Keluhan
sesak sudah dirasakan oleh pasien sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya pasien
mengaku sesak hanya dirasakan bila pasien melakukan aktifitas yang
berat. Tetapi keluhan sesak ini semakin lama menjadi semakin bertambah
berat dan menyebabkan aktifitas pasien terganggu hingga sekarang pasien
sudah tidak kuat berjalan jauh dan harus berhenti sejenak untuk menarik
napas setiap berjalan sekitar 100 meter. Selain keluhan sesak, pasien juga
kadang-kadang mengeluh batuk yang tidak terlalu sering dengan dahak
berwarna putih sekitar satu sendok teh setiap kali batuk. Sesak biasanya
hilang bila pasien beristirahat. Pasien menyampaikan bahwa sesak yang
tiba-tiba memberat disertai batuk berdahak yang lebih sering, sudah ia
rasakan sebanyak 2 kali dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini.
12 | L a p o r a n K a s u s – C O P D
Pekerjaan sehari-hari pasien dulu adalah seorang petani dan
penggembala sapi, namun sejak 2 tahun yang lalu pasien sudah
berhenti bekerja sebagai petani karena sesak yang semakin
memberat yang ia rasakan, pasien hanya sesekali menggembala
sapi. Pasien menyampaikan bahwa ia merokok sejak usia sekitar 16
tahun dan merokok sebanyak 1-2 bungkus setiap hari. Pasien
mengaku saat ini masih merokok namun dengan jumlah yang
semakin berkurang. Namun, bila sesak muncul, pasien mengaku
tidak merokok.
OBYEKTIF
PEMERIKSAAN FISIK
Pernafasan 24 kali per menit, thoraxoabdominal
Pursed lips breathing (-)
Tampak hipertrofi otot sternocleidomastoideus
Tampak otot bantu nafas sternocleidomastoideus aktif
Suara nafas paru vesikuler +/+ pada kedua lapangan paru
Iga dan sela iga : Sela iga dinding dada kiri dan kanan tampak melebar
dan sela ga tampak lebih horizontal.
Tampak otot sternocleidomastoideus hipertrofi dan aktif.
Bentuk dinding dada barrel chest (+)
DARAH LENGKAP
WBC ↑ : 17,22 x 103/ µL
ROENTGEN THORAX
Kesan : Emfisema
IV. ASSESSMENT
Obs Dyspneu e.c COPD Eksaserbasi Akut Derajat Berat
13 | L a p o r a n K a s u s – C O P D
V. PLANNING
a. Diagnostik
1. Sputum: BTA SPS, pengecatan gram, pemeriksaan jamur,
kultur
2. Spirometri
b. Terapi
Medikamentosa
1. O2 1-2 Lpm (K/P)
2. IVFD RL 10 tetes/menit.
3. Nebulisasi combivent 1 vial/ 8jam
4. Levofloxacin 500mg inf/ 24jam.
5. Inj. Metilprednisolon 60 mg/ 8 jam
Non- Medikamentosa
1. Tirah baring.
2. Diet: TKTP, rendah karbohidrat
3. Pasien dan keluarga diberi edukasi mengenai penyakit yang
diderita pasien dan penatalaksanaannya serta pencegahannya.
c. Monitoring
Vital sign
Keluhan
VI. PROGNOSIS
Dubia
14 | L a p o r a n K a s u s – C O P D
Lampiran Foto Pasien
15 | L a p o r a n K a s u s – C O P D
Gambar 1 dan 2: Pengukuran Bentuk dinding dada : Barel Chest (+)
Tanggal Subjektive Objective Assessment Planning
17/12/2012 Sesak napas (+) berkurang,
batuk berdahak kental
kuning (+), demam (-),
mual (-), pusing (-). Nafsu
makan biasa
• TD: 130/80 mmHg.
• N: 98x/menit,
reguler,
• RR: 24x/menit,
• T: 36,1ᵒC.
• Pursed lips
breathing (-)
• Otot SCM aktif,
hipertrofi (+)
• Vocal Fremitus
normal
• Perkusi didapat
sonor di kedua
lapang paru,
• Suara napas
vesikuler +/+
Suara tambahan
Rhonki -/-,
wheezing +/+
• Hasil pemeriksaan
BTA : -
COPD
Eksaserbasi
Akut derajat
berat
O2 1-2 Lpm (K/P)
IVFD RL 10 tpm
Nebulisasi combivent 1
vial/ 8jam
Levofloxacin 500mg inf/
24jam.
Inj. Metilprednisolon 60
mg/ 8 jam
18/12/2012 Sesak napas berkurang
berdahak kuning kenatal
berkurang, demam (-)
• KU : sedang
• TD: 120/70 mmHg.
• Nadi: 86x/ menit
• RR : 22x/mnt
• Suhu : 36,5C.
• SCM aktif dan
hipertrofi
• Vesikular +/+
• Wheezing +/+
Hasil pemeriksaan
COPD
Eksaserbasi
Akut derajat
berat
Terapi lanjut
16 | L a p o r a n K a s u s – C O P D
BTA 1: -
19/12/2012 Sesak berkurang. Batuk
(+), dahak (-)
• KU : sedang
• TD: 120/80 mmHg.
• Nadi: 88x/ menit
• RR : 20x/mnt
• Suhu : 36,4C
• Wheezing +/+
COPD
Eksaserbasi
Akut derajat
berat +
fibrosis paru
kiri lobus
inferior
Terapi lanjut
20/12/12 Sesak berkurang, batuk
berkurang dan demam(-)
• KU : baik
• TD: 120/70 mmHg.
• Nadi: 86x/ menit
• RR : 20x/mnt
• Suhu : 36,6C
• Wheezing -/-
COPD
Eksaserbasi
Akut derajat
berat
Terapi Lanjut
21/ 12/ 12 BPL
17 | L a p o r a n K a s u s – C O P D