CONTOH-MAKALAH-KEPERAWATAN

5
 Makalah keluarga berencana Bahan Makalah keuarga berencana, Indonesia mewajibkan warga negaranya untuk ikut mendukung keluarga berencana, hal ini dikarenakan untuk menekan jumlah pertumbuhan yang kian pesat di waktu tahun order  baru, pada tahun terse but pemer intahan preside n soehar to diangga p berhasi l melaku kan  pembe nahan dalam program keluar ga berenca na serta mobilitas perekono mian yang baik  pula. Memiliki keluarga ideal adalah dambaan setiap orang dan dengan Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama  bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkat an dan perlu asan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya  jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode terte ntu mungkin tidak dapa t dite rima sehu bung an deng an kebi jaka n nas iona l KB, kese hata n ind ivid ual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998). Pel ayana n Kel uarg a Ber enca na yang mer upak an sal ah sat u dida lam pak et Pel ayan an Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan mut u pel ayana n Kel uarg a Ber enca na ber kual ita s diha rap kan aka n dap at men ingk atk an ti ngk at kes eha ta n dan kesejahteraan. De nga n telah be rubah nya pa ra dig ma dal am  pengel olaan masal ah kependud ukan dan pemba ngunan dari pendeka tan penge ndalian  popula si dan penuru nan ferti litas menjadi pendeka tan yang berfok us pada kesehat an reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan Keluarga Berencana harus menjadi lebih  berkual itas serta mempe rhatika n hak-hak dari klien/ masyar akat dalam memil ih metode kontrasepsi yang diinginkan (Prof. dr. Abdul Bari Saifuddin, 2003). Sebenarnya ada cara yang baik dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu. Sebelumnya ibu menc ari info rma si ter lebi h dahu lu tent ang cara -cara KB ber dasa rkan inf ormasi yang lengkap, akurat dan benar. Untuk itu dalam memutusk an suatu cara kontraseps i sebaiknya me mp ertimbangkan pe nggu naan kont rase ps i ya ng ra si onal , ef ektif da n ef is ie n (http:/psikis.bkkbn.go.id/gemopria.articles.php) KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak  pertama (post poning) , menjar angkan anak (spacing) atau membatasi (limiting) jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan keamanan medis serta kemungkinan kembalinya fase kesuburan (ferundity). (http:/psikis.bkkbn.go.id/gemapria/articles.php). Di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Tengah terutama di desa Pengkol, kecamatan Tanon dengan jumlah penduduk wanita 1802, orang yang mengalami kehamilan cukup tinggi pada umur 20 – 30 tahun adalah 70%, 25% umur 31 – 40 tahun, 5% umur 40 tahun keatas. Pad a ta hun 2006 pe ngg una an KB su nt ik me nur un di pe rkir aka n 10 -30 %, se hin gga me ni ngka tkan angk a ke ha mi la n di de sa Pe ngkol. Pe nggunaan KB pi l me nuru n diperkirakan 10-20%. Pada tahun 1960 angka kematian balita mencapai lebih dari 200 per 1000 orang, dua kali lebih besar dari angka kematian balita di Filipina atau Thailand. Pada tahun 2005 angka tersebut turun hingga kurang dari 50 per 1000 orang, yang merupakan salah satu penurunan tertinggi yang terjadi di kawasan ini. Seorang anak yang lahir pada tahun 1940 hanya Dipublikasikan oleh Azamku.Com didukung oleh kata-kata mutiara & naskah pidato

Transcript of CONTOH-MAKALAH-KEPERAWATAN

5/14/2018 CONTOH-MAKALAH-KEPERAWATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-makalah-keperawatan-55ab4ea758c0b 1/5

Makalah keluarga berencana

Bahan Makalah keuarga berencana,Indonesia mewajibkan warga negaranya untuk ikut mendukung keluarga berencana, hal ini

dikarenakan untuk menekan jumlah pertumbuhan yang kian pesat di waktu tahun order 

 baru, pada tahun tersebut pemerintahan presiden soeharto dianggap berhasil melakukan pembenahan dalam program keluarga berencana serta mobilitas perekonomian yang baik 

 pula.

Memiliki keluarga ideal adalah dambaan setiap orang dan dengan Keluarga Berencana(KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama

 bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan

keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan

kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya

 jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak 

dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan

seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998).Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket Pelayanan

Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena denganmutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan

tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma dalam

 pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan

reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan Keluarga Berencana harus menjadi lebih

 berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari klien/ masyarakat dalam memilih metode

kontrasepsi yang diinginkan (Prof. dr. Abdul Bari Saifuddin, 2003).Sebenarnya ada cara yang baik dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu. Sebelumnya ibu

mencari informasi terlebih dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yanglengkap, akurat dan benar. Untuk itu dalam memutuskan suatu cara kontrasepsi sebaiknyamempertimbangkan penggunaan kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien

(http:/psikis.bkkbn.go.id/gemopria.articles.php)

KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak  pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting) jumlah

anak yang diinginkan sesuai dengan keamanan medis serta kemungkinan kembalinya fase

kesuburan (ferundity). (http:/psikis.bkkbn.go.id/gemapria/articles.php).

Di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Tengah terutama di desa Pengkol, kecamatanTanon dengan jumlah penduduk wanita 1802, orang yang mengalami kehamilan cukup

tinggi pada umur 20 – 30 tahun adalah 70%, 25% umur 31 – 40 tahun, 5% umur 40 tahun

keatas.Pada tahun 2006 penggunaan KB suntik menurun diperkirakan 10-30%, sehingga

meningkatkan angka kehamilan di desa Pengkol. Penggunaan KB pil menurun

diperkirakan 10-20%.Pada tahun 1960 angka kematian balita mencapai lebih dari 200 per 1000 orang, dua kali

lebih besar dari angka kematian balita di Filipina atau Thailand. Pada tahun 2005 angka

tersebut turun hingga kurang dari 50 per 1000 orang, yang merupakan salah satu penurunan

tertinggi yang terjadi di kawasan ini. Seorang anak yang lahir pada tahun 1940 hanya

Dipublikasikan oleh Azamku.Com didukung oleh kata-kata mutiara & naskah pidato

5/14/2018 CONTOH-MAKALAH-KEPERAWATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-makalah-keperawatan-55ab4ea758c0b 2/5

memiliki sekitar 60% kesempatan untuk mengenyam pendidikan, 40% untuk menamatkan

sekolah dasar dan 15% untuk menamatkan pendidikan di sekolah menengah pertama.

Sebaliknya, lebih dari 90% anak-anak yang lahir sejak tahun 1980 berhasil menamatkan pendidikan sekolah menengah pertama.

Sebagian besar kemajuan yang diperoleh semata-mata berkaitan dengan peningkatan

 pendapatan. Pendapatan perkapita berlipat ganda antara tahun 1970 sampai dengan 1980dan berlipat ganda lagi pada akhir tahun 1990 (sebelum terjadi krisis ekonomi tahun 1997).

Salah satu analisis tentang program Keluarga Berencana Indonesia yang sangat luas

menunjukkan bahwa sebagian besar pengurangan fertilitas berkaitan dengan pertumbuhanekonomi yang pesat dan peningkatan jenjang pendidikan (Gertler dan Molyneaux).

Ada beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB diantaranya dipengaruhi oleh

tingkat pengetahuan ibu dan faktor pendukung lainnya. Untuk mempunyai sikap yang

 positif tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan

menjalani program KB berkurang (Notoatmojo, 2003).

Sehubungan dengan kondisi di atas penulis merasa perlu meneliti pengetahuan ibu terhadap

KB. Desa Pengkol dipilih sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan jumlah penduduk desa Pengkol tergolong cukup banyak dengan tingkat pendidikan yang sangat bervariasi

terutama pada ibu, mulai dari yang tidak lulus sekolah dasar sampai pada ibu yang pernah belajar dari perguruan tinggi.

Untuk meningkatkan efektivitas KB perlu dilakukan suatu sikap dan pengetahuan yang

menunjang dari ibu. Untuk mempelajari tentang pengetahuan ibu dan KB penting untuk dilakukan suatu penelitian tentang “Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan

 pemilihan alat kontrasepsi di Desa Pengkol Kabupaten Sragen”.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas, maka dapat diasumsikan

 permasalahan kurangnya pengetahuan ibu dalam KB, sehingga apalah ada hubungan antaratingkat pengetahuan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan UmumTujuan umum pada penelitian ini adalah mempelajari hubungan antara tingkat pengetahuan

ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah:a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan dengan pemilihan alat kontrasepsi.

 b. Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi.

c. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:1. Dengan adanya keikutsertaan dalam KB maka dapat mengurangi dampak kehamilan

yang ditimbulkan.

2. Dengan adanya tingkat pengetahuan ibu yang meningkat maka ibu akan mempunyai

 pengetahuan tentang KB.

Dipublikasikan oleh Azamku.Com didukung oleh kata-kata mutiara & naskah pidato

5/14/2018 CONTOH-MAKALAH-KEPERAWATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-makalah-keperawatan-55ab4ea758c0b 3/5

3. Sebagai bahan masukan yang digunakan untuk penerapan KB dapat meningkatkan mutu

 pelayanan kesehatan.

Bahan Makalah keuarga berencana,

Indonesia mewajibkan warga negaranya untuk ikut mendukung keluarga berencana, hal ini

dikarenakan untuk menekan jumlah pertumbuhan yang kian pesat di waktu tahun order  baru, pada tahun tersebut pemerintahan presiden soeharto dianggap berhasil melakukan

 pembenahan dalam program keluarga berencana serta mobilitas perekonomian yang baik 

 pula.Memiliki keluarga ideal adalah dambaan setiap orang dan dengan Keluarga Berencana

(KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama

 bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan

keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dankematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak 

wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya

 jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak 

dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual danseksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998).

Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket PelayananKesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan

mutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan

tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian

 populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan

reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan Keluarga Berencana harus menjadi lebih

 berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari klien/ masyarakat dalam memilih metodekontrasepsi yang diinginkan (Prof. dr. Abdul Bari Saifuddin, 2003).

Sebenarnya ada cara yang baik dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu. Sebelumnya ibumencari informasi terlebih dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yanglengkap, akurat dan benar. Untuk itu dalam memutuskan suatu cara kontrasepsi sebaiknya

mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien

(http:/psikis.bkkbn.go.id/gemopria.articles.php)KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak 

 pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting) jumlah

anak yang diinginkan sesuai dengan keamanan medis serta kemungkinan kembalinya fase

kesuburan (ferundity). (http:/psikis.bkkbn.go.id/gemapria/articles.php).Di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Tengah terutama di desa Pengkol, kecamatan

Tanon dengan jumlah penduduk wanita 1802, orang yang mengalami kehamilan cukup

tinggi pada umur 20 – 30 tahun adalah 70%, 25% umur 31 – 40 tahun, 5% umur 40 tahunkeatas.

Pada tahun 2006 penggunaan KB suntik menurun diperkirakan 10-30%, sehingga

meningkatkan angka kehamilan di desa Pengkol. Penggunaan KB pil menurundiperkirakan 10-20%.

Pada tahun 1960 angka kematian balita mencapai lebih dari 200 per 1000 orang, dua kali

lebih besar dari angka kematian balita di Filipina atau Thailand. Pada tahun 2005 angka

tersebut turun hingga kurang dari 50 per 1000 orang, yang merupakan salah satu penurunan

Dipublikasikan oleh Azamku.Com didukung oleh kata-kata mutiara & naskah pidato

5/14/2018 CONTOH-MAKALAH-KEPERAWATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-makalah-keperawatan-55ab4ea758c0b 4/5

tertinggi yang terjadi di kawasan ini. Seorang anak yang lahir pada tahun 1940 hanya

memiliki sekitar 60% kesempatan untuk mengenyam pendidikan, 40% untuk menamatkan

sekolah dasar dan 15% untuk menamatkan pendidikan di sekolah menengah pertama.Sebaliknya, lebih dari 90% anak-anak yang lahir sejak tahun 1980 berhasil menamatkan

 pendidikan sekolah menengah pertama.

Sebagian besar kemajuan yang diperoleh semata-mata berkaitan dengan peningkatan pendapatan. Pendapatan perkapita berlipat ganda antara tahun 1970 sampai dengan 1980

dan berlipat ganda lagi pada akhir tahun 1990 (sebelum terjadi krisis ekonomi tahun 1997).

Salah satu analisis tentang program Keluarga Berencana Indonesia yang sangat luasmenunjukkan bahwa sebagian besar pengurangan fertilitas berkaitan dengan pertumbuhan

ekonomi yang pesat dan peningkatan jenjang pendidikan (Gertler dan Molyneaux).

Ada beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB diantaranya dipengaruhi oleh

tingkat pengetahuan ibu dan faktor pendukung lainnya. Untuk mempunyai sikap yang positif tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila

 pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan

menjalani program KB berkurang (Notoatmojo, 2003).

Sehubungan dengan kondisi di atas penulis merasa perlu meneliti pengetahuan ibu terhadapKB. Desa Pengkol dipilih sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan jumlah penduduk 

desa Pengkol tergolong cukup banyak dengan tingkat pendidikan yang sangat bervariasiterutama pada ibu, mulai dari yang tidak lulus sekolah dasar sampai pada ibu yang pernah

 belajar dari perguruan tinggi.

Untuk meningkatkan efektivitas KB perlu dilakukan suatu sikap dan pengetahuan yangmenunjang dari ibu. Untuk mempelajari tentang pengetahuan ibu dan KB penting untuk 

dilakukan suatu penelitian tentang “Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan

 pemilihan alat kontrasepsi di Desa Pengkol Kabupaten Sragen”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas, maka dapat diasumsikan permasalahan kurangnya pengetahuan ibu dalam KB, sehingga apalah ada hubungan antaratingkat pengetahuan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi?

C. Tujuan Penelitian1. Tujuan Umum

Tujuan umum pada penelitian ini adalah mempelajari hubungan antara tingkat pengetahuan

ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi.

2. Tujuan KhususTujuan khusus pada penelitian ini adalah:

a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan dengan pemilihan alat kontrasepsi.

 b. Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi.c. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi.

D. Manfaat PenelitianHasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Dengan adanya keikutsertaan dalam KB maka dapat mengurangi dampak kehamilan

yang ditimbulkan.

Dipublikasikan oleh Azamku.Com didukung oleh kata-kata mutiara & naskah pidato

5/14/2018 CONTOH-MAKALAH-KEPERAWATAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-makalah-keperawatan-55ab4ea758c0b 5/5

2. Dengan adanya tingkat pengetahuan ibu yang meningkat maka ibu akan mempunyai

 pengetahuan tentang KB.

3. Sebagai bahan masukan yang digunakan untuk penerapan KB dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Dipublikasikan oleh Azamku.Com didukung oleh kata-kata mutiara & naskah pidato