Citarum factsheet

download Citarum factsheet

of 4

Transcript of Citarum factsheet

  • 7/30/2019 Citarum factsheet

    1/4

    C i t a r u m F a c t s h e e t

    Citarum Fact Sheet as of 10 June 2010 Page 1 of 4

    Sungai terbesar dan terpanjang diJawa barat.

    Luas Daerah Aliran Sungai (DAS):6.614 Km2

    Berawal dari mata air di GunungWayang, dan bermuara di TanjungKarawang (269 km)

    Total Area 12.000 Km Persegi Populasi yang dilayani 25 Juta (15

    Juta Jawa Barat, 10 Juta DKI) Populasi Penduduk sepanjang

    sungai (Data BPS 2009)15.303.758 (50% Urban)

    Curah hujan rata-rata 2.300mm/tahun

    Saat ini debit air rata-rata 5,7milyar/m3/th

    Terdapat 3 waduk buatan: Saguling(1986) 982 juta m3, Cirata (1988)2.165 juta m3 dan Jatiluhur(1963)3.000 juta m3. Ketiga wadukmenghasilkan daya listrik 1.400MW

    Sumber air areal irigasi pertanianseluas 300.000 hektar

    Sumber air minum pendudukBandung, Cimahi, Cianjur,Purwakarta, Bekasi, Karawang, dan80% penduduk Jakarta (16 m3/s)

    Data diolah dari Paparan Gubernur Jawa Barat pada Rakor

    Penanganan DAS Citarum dan Pasca Banjir di Jawa Barat, 6

    April 2010

    MENCAPAI SUNGAI CI TARUM YANG LEBI H BAI K MELALUI

    UPAYA PENGELOLAAN SUMBER DAYA A I R TERPADU

    Apa dan mengapa sungai Citarum, serta bagaimana upaya yang akan dilakukan terhadap

    sungai vital ini. Apa pula yang dim aksud dengan pengelolaan sumber daya air terpadu?

    (Integrated Water Resources Management). Tulisan ini mencoba mengemukakan latar

    belakang perm asalahan yang dihadapi sungai Citarum , serta bagaim ana konsepsi pengelolaan

    sumber daya air terpadu, yang diterapkan sebagai solusi untuk sungai Citarum.

    Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarummerupakan salah satu DAS utama di Jawa

    Barat dan bersifat strategis karena menjadipenyangga ibu kota Jakarta. DAS seluas6.614 kilometer persegi atau 22% luaswilayah Jawa Barat merupakan DASdengan jumlah penduduk terpadat di JawaBarat1.

    Sungai Citarum yang merupakan sungailintas Kabupaten/Kota dan terpanjang di

    Provinsi Jawa Barat, yaitu sekitar 269 km,memiliki berbagai pemanfaatan untukmenunjang kebutuhan air di Provinsi JawaBarat, juga menunjang kebutuhan air bakudi DKI Jakarta yang diambil dari SaluranTarum Barat untuk diolah di PDAM DKIJakarta. Untuk skala nasional, sungaiCitarum termasuk kategori sungai superprioritas2, dan wilayah sungai Citarummerupakan wilayah sungai lintas provinsi(Cidanau-Ciujung-Cidurian-Cisadane-Ciliwung-Citarum merupakan wilayahsungai lintas Provinsi Banten-DKI Jakarta-Jawa Barat) yang kewenangan

    pengelolaannya berada di PemerintahPusat3.

    Sungai Citarum bersumber dari GunungWayang di Desa Cibeureum, KecamatanKertasari Kabupaten Bandung yangmengalir melalui daerah Majalaya yangbanyak industri tekstilnya. Selanjutnyasungai ini mengalir ke bagian tengahProvinsi Jawa Barat dari selatan ke arahutara dan akhirnya bermuara di Laut Jawadi daerah Muara Gembong denganmelewati Kabupaten Bandung, KabupatenCianjur, Kabupaten Purwakarta dan

    Kabupaten Karawang.

    Citarum adalah DAS utama di Jawa Baratyang memiliki luasan lahan kritis yangtinggi. DAS Citarum telah rusak akibatpenggundulan lahan serta pencemaranindustri dan rumah tangga, yangberdampak terhadap banjir, kekeringandan terhambatnya pasokan listrik di JawaBali. Luas lahan yang perlu direhabilitasi

  • 7/30/2019 Citarum factsheet

    2/4

    C i t a r u m F a c t s h e e t

    Citarum Fact Sheet as of 10 June 2010 Page 2 of 4

    P er m as alahan d i Ci ta r um H u lu

    ( S egmen 1 , 2 , 3 : H u lu s unga i d i

    Gunung Way ang J emba t an Ma ja lay a J emb a tan D ay euh K o lo t U jung

    Sagu l ing) Banjir Berkurangnya areal hutan lindung

    (perambahan) Berkembangnya permukiman tanpa

    perencanaan yang baik Lahan Kritis, Erosi, Sedimentasi Limbah peternakan Budi daya pertanian tidak ramah

    lingkungan Limbah Industri, domestik, sampah Masalah Tata ruang

    Permasa lahan d i C i ta rum Tengah(Segm en 4 : Sagu l in g - Ci ra t a-

    J a t i l uhu r ) Sistem Operasi Waduk Cascade

    Belum Optimal Keberadaan jaring apung Pendangkalan waduk Pencemaran waduk sampah rumah

    tangga, sampah padat, industri,serta adanya penambangan pasir.

    Permasa lahan d i C i ta rum H i l i r

    ( S egmen 5 , 6 : J a t i l uhu r - Mua r a

    C i ta r um) Prasarana Jaringan Irigasi

    Menurun Fungsinya

    Degradasi Prasarana PengendaliBanjir

    Banjir pencemaran Sedimentasi Berkembangnya permukiman tanpa

    perencanaan yang baik Masalah konservasi di muara

    sungai Kurangnya prasarana pengendali

    banjir di daerah muara Abrasi pantai di muara sungai

    Data diolah dari bahan rapat Menteri PU dalam Rapat

    Koordinasi Bidang Kesra, 5 April 2010

    dalam kawasan hutan pada DAS CitarumHulu saat ini mencapai 1.197,78 hektar,sedangkan pada kawasan non-hutan padawilayah tangkapan (catchment area)seluas 22.326,12 hektar4.Beberapa permasalahan lain adalahkualitas air yang semakin menurun,

    kekeruhan air makin meningkat sehinggamengganggu instalasi pengolah air. Kadarkimia (BOD, COD, Zn, dll) meningkat,akibat tercemar limbah permukiman,industri dan pertanian. Sungai menjaditempat pembuangan air, akibatpengelolaan limbah padat belum tertatadengan baik. Aliran di musim hujan makinbesar mengakibatkan banjir, musimkemarau makin kecil menyebabkankekeringan. Kadar erosi semakin tinggimengakibatkan sedimentasi di palungsungai, waduk, bahkan masuk ke jaringanprasarana air. Terjadi tanah longsor,

    tanggul-tebing sungai longsor, dasarsungai tergerus, kerusakan bangunanpengendali/ pengatur aliran air.

    Citarum dominan akan genangan banjir,Sampah, dan limbah industri dandomestik, Berkurangnya fungsi kawasanlindung (hutan dan non-hutan),berkembangnya permukiman tanpaperencanaan yang baik, erosi, limbahpeternakan, dan pola pertanian yang tidaksesuai dengan kaidah konservasi. Polapemanfaatan lahan menimbulkan tingginyaerosi dan air larian, perilaku masyarakat,

    baik Industri ataupun rumah tanggamenyebabkan buruknya kualitas air, arealgenangan banjir semakin meluas kepermukiman, industri dan infrastrukturjalan. Kini setiap tahun, luapan SungaiCitarum menyebabkan banjir. Banjir-banjirbesar di Bandung dan sekitarnya tercatatpada tahun 1931, 1945, 1977, 1982, 1984,1986, 1998, 2005, 2010.

    Penge lo laan Sum ber Daya A i r

    Terpadu

    Ketika dunia dikejutkan dengan faktabahwa, setiap delapan detik seorang anakmeninggal dunia karena penyakit terkaitair dan 80% penyakit di negaraberkembang disebabkan karenakontaminasi air5. Kemudian, sekitar duajuta ton limbah dibuang ke sungai dandanau setiap harinya, satu liter limbahdapat mencemari delapan liter air bersih,dan jika pencemaran air terus berlanjut,dunia akan kehilangan 18.000 km3 air

    bersih pada 20506. Maka tercetus sebuahkonsep, pengelolaan sumber daya airterpadu/ integrated water resourcemanagement(IWRM).

    IWRM adalah proses yang mengutamakanfungsi koordinasi dan pengelolaan air,tanah dan sumber daya terkait gunamemaksimalkan hasil secara ekonomis dankesejahteraan sosial dalam pola yang tidakmengorbankan keberlangsungan ekosistemvital (Global Water Partnership-TechnicalAdvisory Committee, 2000)7. Konsep IWRMini membawa paradigma baru yaitu lebih

  • 7/30/2019 Citarum factsheet

    3/4

    C i t a r u m F a c t s h e e t

    Citarum Fact Sheet as of 10 June 2010 Page 3 of 4

    mengutamakan keterpaduan lintas sektor,keterpaduan pengelolaan, keterpaduanlingkungan dan keterpaduan antarindividu. Konsep ini memilih pendekatanbottom upketimbang top downdanmendorong pengelolaan sumber dayasecara multi sektor serta multi disiplin8.

    Pendekatan terpadu pada pengelolaansumber daya air akan mengedepankankemajuan penggunaan sumber daya air,dan memupuk keberlangsungan sumberdaya air dan kesetaraan sesama pemangkukepentingan. Dalam Agenda 21 UNConference on Environment andDevelopment, Rio de Janeiro, 1992,dicetuskan bahwa pengelolaan sumberdaya air secara menyeluruh dan terpadulintas sektor dalam kerangka kebijakansosial ekonomi nasional adalah sungguhpenting.

    Karena air adalah elemen vital yangmenunjang kehidupan dan pembangunan.Maka pengelolaan berkesinambunganharus mempertimbangkan faktor sosialekonomi dan lingkungan. IWRM adalahproses utama dimana berbagai faktorterhubung, sehingga memungkinkanpengambilan keputusan dari berbagai leveldalam kerangka koordinasi danperencanaan lintas sektor dari berbagaikalangan terkait.

    Prinsip utama IWRM, sesuai dengan prinsip

    Dublin 1991 adalah pembangunan danpengelolaan Sumber Daya Air harusberdasarkan pendekatan partisipatifmelibatkan berbagai pengguna, perencanadan pembuat kebijakan di semua tingkat.

    Konsep IWRM atau pengelolaan sumberdaya air terpadu kemudian diadopsipemerintah Indonesia dalam UU No. 7Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.Disebutkan dalam pasal 3 UU SDA bahwaSumber daya air dikelola secaramenyeluruh, terpadu dan berwawasanlingkungan hidup.... Lebih lanjut dalam

    pasal 85 ayat 1 UU SDA menyebutkan,Pengelolaan sumber daya air mencakupkepentingan lintas sektoral dan lintaswilayah yang memerlukan keterpaduantindak untuk menjaga kelangsungan fungsidan manfaat air dan sumber air.kemudian pasal 85 ayat 2 menyebukan,Pengelolaan sumber daya air dilakukanmelalui koordinasi denganmengintegrasikan kepentingan berbagai

    sektor, wilayah, dan para pemilikkepentingan dalam bidang sumber dayaair.

    Sesuai amanat undang-undang itu, makapendekatan pengelolaan sumber daya airterpadu dilakukan untuk membenahi

    permasalahan Citarum.

    Upaya M enye lu r uh un t u k

    M em ber s ihkan Ci t a r um

    Dengan keberadaan Citarum yangmelintasi sembilan Kabupaten (Bandung,Bandung Barat, Cianjur, Purwakarta,Kerawang, Bekasi, Subang, Indramayu danSumedang) dan tiga Kota (Bekasi,Bandung dan Cimahi), serta perannyayang sangat penting sebagai penyedia airbaku ibukota menjadikannya sebagaiwilayah sungai strategis nasional, sehingga

    kewenangan pengelolaannya juga beradadi pemerintah pusat. Banyak daerah dansektor yang terlibat dan mempunyaikepentingan dengan sungai ini. Untuk itumaka upaya penanganannya harusmelibatkan semua pemangku kepentingandari berbagai sektor dan daerah yangterlibat secara terintegrasi.

    Semuanya harus terintegrasi danterkoordinasi. Adalah mustahil dalammembersihkan sungai hanya di wilayahhilir saja tanpa membenahi wilayah hulu,atau komitmen satu kementerian

    /departemen tanpa kerjasama serupa darikementerian/departemen lainnya, jugatidak mungkin suatu kabupatenmendukung visi ini tanpa ada dukungankongkrit serupa dari kabupatendisebelahnya. Upaya ini juga tidak akanberhasil tanpa adanya partisipasimasyarakat, kalangan LSM dan kalanganbisnis/swasta.

    Sejak beberapa tahun lalu, sejumlahinstansi pemerintah dan lembaga swadayamasyarakat berpartisipasi dalamserangkaian dialog yang pada akhirnya

    dapat menghasilkan Citarum Roadmap9,yaitu suatu rancangan strategis berisi hasilidentifikasi program-program utama untukmeningkatkan sistem pengelolaan sumberdaya air dan memperbaiki kondisi disepanjang aliran Citarum.

    Hingga kini telah teridentifikasi sebanyak80 jenis program dengan perkiraankebutuhan pembiayaan mencapai Rp. 35

  • 7/30/2019 Citarum factsheet

    4/4

    C i t a r u m F a c t s h e e t

    Citarum Fact Sheet as of 10 June 2010 Page 4 of 4

    triliun (pada tahun 2007) yang berasal dariberbagai sumber pembiayaan, baik ituanggaran pemerintah, kontribusi pihakswasta maupun masyarakat, juga bantuandari lembaga keuangan internasional yangdilaksanakan secara bertahap dalam waktu15 tahun ke depan.

    Citarum Roadmap menggunakanpendekatan komprehensif, multi-sektordan terpadu untuk memahami danmemecahkan masalah kompleks seputarair dan lahan di sepanjang aliranCitarum. Pelaksanaan program inidilakukan melalui koordinasi dan konsultasiantar para pemangku kepentingan, sertamengutamakan partisipasi masyarakatdalam menentukan prioritas, rancanganhingga pelaksanaan.

    Koordinasi Program dilakukan oleh

    Bappenas, sedangkan lembaga pelaksanakegiatan dikordinasikan oleh DitjenSumber Daya Air, Kementerian PekerjaanUmum melalui Balai Besar Wilayah SungaiCitarum, dengan melibatkan berbagaiDepartemen dan Kementerian terkait baikdi tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kotamelalui Dinas-Dinas terkait.

    Adapun tahap pertama Citarum Roadmapterdiri dari sembilan kegiatan antara lain:Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Citarum,Peningkatan pengelolaan lahan dan air,Pengelolaan air dan sanitasi berbasis

    masyarakat, Rencana aksi peningkatankualitas air, Perlindungan lingkungan dankeanekaragaman hayati di hulu sungai,Penataan ruang, Pengelolaan banjir dikawasan hulu, Desain untuk peningkatansistem penyediaan air bersih KotaBandung, dan Strategi adaptasi terhadapperubahan iklim.

    1 BPLHD Jawa Barat, Annual State of Environment Report(ASER) 2009, hlm 12.2 Berdasarkan keputusan bersama Menteri Dalam NegeriNo.19/1984; Menteri Kehutanan No.059/1984 dan Menteri

    Pekerjaan Umum No.124/1984.3 Berdasarkan Permen PU No.11A Tahun 2006.4 BPLHD Jawa Barat, Annual State of Environment Report

    (ASER) 2009, hlm 12.5 United Nations Environment Programme (UNEP),

    http://water.org/learn-about-the-water-crisis/facts/6 United Nations World Water Development Report, 2009.

    http://www.unesco.org/water/wwap/wwdr/wwdr3/pdf/WWDR3_Water_in_a_Changing_World.pdf7 Global Water Partnership, Technical Assistance Committee,

    TAC Background papers No. 4, Integrated Water Resources

    Management, 2000,http://www.gwpforum.org/gwp/library/Tacno4.pdf8 United Nations Water Virtual Learning Center (WVLC),

    Introduction to IWRM, http://wvlc.uwaterloo.ca/9 Roadmap Citarum in English,http://citarum.org/knowledge_center/list-

    detail.php?action=listdetail&id_file=55 dan RoadmapCitarum in bahasa, http://citarum.org/knowledge_center/list-

    detail.php?action=listdetail&id_file=54

    Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi: :

    Roadmap Coordination and Management Unit (RCMU)Direktorat Pengairan dan Irigasi, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

    Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310 (p) + 62 21 3926186 (f) +62 21 314 9641

    Program Coordination and Management Unit (PCMU)Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan UmumJl. Inspeksi Cidurian Soekarno-Hatta STA 5600 Bandung 40292 (p) +62 22 7564073 (f) +62 22 7564073

    [email protected]://www.citarum.org