chf

download chf

of 3

description

chf

Transcript of chf

BAB III

BAB III

ANALISA KASUS

Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsijantungsehinggajantungtidakbisamemompadarahuntukmemenuhikebutuhan metabolisme jaringan. Gagal jantung terbagi menjadi gagal jantung kiri, gagal jantung kanan dan gagal jantung kongestif, yakni gabungan gagal jantung kiri dan kanan. Gagal jantung kiri ditandai oleh dispneu deffort, kelelahan, orthopnea, paroksismal nokturnal dispnea, batuk, pembesaran jantung, irama derap, bunyi derapS3 dan S4, pernapasan cheyne stokes, takikardi, ronki dan kongesti vena pulmonalis. Gagal jantung kanan ditandai oleh adanya kelelahan, pitting edema, ascites, peningkatantekanan vena jugularis, hepatomegali, pembesaran jantung kanan, irama derap atrium kanan, murmur danbunyi P2mengeras,sedangkan gagal jantung kongestif terjadi manifestasigejala gabungan keduanya. Diagnosis gagal jantung kongestif ditegakkan jika terdapat 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor kriteria framingham, ditambah dengan pemeriksaan penunjang. Kriteria framingham terbagi menjadi kriteria mayor dan kriteria minor. Yang termasuk kriteria mayor yakni: dispneu nokturnal paroksismal atau orthopneu, peningkatan tekanan vena jugularis, ronki basah tidak nyaring, kardiomegali, edema paru akut, irama derap S3, peningkatan vena > 16 cm H2O dan refluks hepatojugular. Sedangkan yang termasuk kriteria minor yakni : edema pergelangan kaki, batuk pada malam hari, dispneu deffort, hepatomegali,efusi pleura, kapisitas vital berkurang menjadi 1/3 maksimum dan takikardi (>120x/menit). Sedangkan pada pemeriksaan penunjang, dari hasil pemeriksaan fotorontgen toraks dapat mengarah kekardiomegali dengan corakan bronkovaskuler yang meningkat.

Pada pasien ini, dari hasil anamnesis didapatkan adanya sesak nafas, sesakdipengaruhi oleh aktifitas, pasien juga sering terbangun pada malam hari karena sesak, selain itu pasien juga lebih nyaman jika berada dalam posisi duduk. Tidakadanya keluhan-keluhan lain seperti sakit kepala, mual, muntah, bengkak pada kelopak mata mendukung bahwa sesak yang dialami oleh pasien berhubungan denganjantung bukan dari organ yang lain. Selain itu, pasien juga mengeluhkan adanya perut yang membesar. Dari hasilpemeriksaan fisik didapatkan adanya peningkatan tekanan vena jugularis, ronki basah halus pada kedua basal paru, adanya pelebaran, batas jantung, serta adanya ascites.

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaanfisikdiatas, dapat disimpulkan bahwa pada pasien ini dapat ditegakkan diagnosis gagal jantung kongestif, karena kriteria framingham sudah terpenuhi. Terapi yang diberikan adalah furosemid 1x 20 mg, pemberian diuretika inibertujuan untuk mengurangi ascites yang ada padapasien ini dengan mengurangi beban awal jantung tanpa mengurangi curah jantung. Selain itu, juga diberikan digoksin 2 x 0,125 mg untuk memperbaiki kontraktilitas jantung. Aspilet 80 mgdiberikan sebagai antiagrega sitrombus, untuk mencegah terjadinya tromboemboli. Sedangkan captopril 2 x 12,5 mg diberikan untuk menurunkan tekanan darahnya, karena pasien ini juga menderita hipertensi. Captopril = batuk?