Chapter III VI

download Chapter III VI

of 32

description

ff

Transcript of Chapter III VI

  • BAB III METODE PENELITIAN

    3.1. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian adalah survei yang bersifat deskriptif analitik dengan

    rancangan cross sectional yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap

    siswa SD di Kelurahan Harjosari I tentang Sanitasi Dasar dengan Perilaku Hidup

    Bersih dan Sehat (PHBS).

    3.2. Lokasi dan waktu penelitian

    3.2.1. Lokasi Penelitian

    Penelitian berlokasi di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

    Kota Medan. Alasan memilih lokasi ini karena sekolah dasar di Kelurahan Harjosari I

    belum pernah dilakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan dan sikap siswa

    SD tentang sanitasi dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

    3.2.2. Waktu Penelitian

    Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari s/d Mei 2011.

    3.3. Populasi dan Sampel

    3.3.1. Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD kelas 5 yang bersekolah di

    Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas. Alasan pemilihan siswa kelas 5

    merupakan kelompok umur yang mudah menerima inovasi baru dan mempunyai

    keinginan kuat untuk menyampaikan pengetahuan dan informasi yang di terimanya

    kepada orang lain (Sarwono, 1997)

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas 5 SD yang Bersekolah di Kelurahan Harjosari 1 Kecamatan Medan Amplas dengan Data Sebagai Berikut:

    No Nama SD Populasi 1 SDN 060923 45 siswa 2 SDN 060924 116 siswa 3 SDN 060925 45 siswa 4 SDN 064031 13 siswa 5 SDN 067257 63 siswa 6 SDN 064987 70 siswa 7 SDN 067691 51 siswa 8 SD Swasta Nur Hasanah 48 siswa 9 SD Swasta Alwasliyah 12 siswa 10 SD Swasta Islam Terpadu Al Fauzi 25 siswa 11 SD Washliyah 2P.Univa 39 siswa Jumlah 527 orang

    Maka seluruh populasi kelas 5 di SD Kelurahan Harjosari I adalah 527 siswa.

    3.2.2. Sampel

    Berdasarkan Arikunto (2009), Jika populasi kurang dari 100 maka di ambil

    total sampling dan jika populasi lebih dari 100 maka sampel diambil sebesar 25% -

    35% dari total populasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan 25% dari total

    populasi.

    Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagaian populasi yang diperoleh

    dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

    n = 131,75

    n = 132

    Maka sampel dalam penelitian ini untuk masing-masing sekolah dasar adalah

    seperti tabel di bawah ini :

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 3.2 Daftar Populasi dan Sampel Siswa SD Kelas 5 yang Bersekolah di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011 dengan Data Sebagai Berikut:

    No Nama SD Populasi Sampel 1 SDN 060923 45 siswa x 25% 11 siswa 2 SDN 060924 116 siswa x 25% 25 siswa 3 SDN 060925 45 siswa x 25% 11 siswa 4 SDN 064031 13 siswa x 25% 5 siswa 5 SDN 067257 63 siswa x 25% 16 siswa 6 SDN 064987 70 siswa x 25% 18 siswa 7 SDN 067691 51 siswa x 25% 13 siswa 8 SD Swasta Nur Hasanah 48 siswa x 25% 12 siswa 9 SD Swasta Alwasliyah 12 siswa x 25% 4 siswa 10 SD Swasta Islam Terpadu Al Fauzi 25 siswa x 25% 6 siswa 11 SD Washliyah 2P.Univa 39 siswa x 25% 10 siswa Jumlah 527 siswa 132 siswa

    Teknik pengambilan sampel menggunakan metode random sampling yang di

    ambil secara acak sesuai dengan nama siswa yang terlebih dahulu di beri penomoran,

    sehingga setiap sekolah dasar akan di wakili sebanyak 25% dari jumlah siswa yang

    ada.

    Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah sampel yang akan diambil dalam

    penelitian ini sebanyak 132 siswa.

    3.4. Metode Pengumpulan Data

    3.4.1. Data Primer

    Data primer diperoleh melalui wawancara kepada responden, berpedoman

    pada kuesioner yang telah disiapkan dari data observasi serta pengukuran terhadap

    variabel penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap responden tentang

    sanitasi dasar dengan PHBS di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

    Kota Medan.

    Universitas Sumatera Utara

  • 3.4.2. Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Kantor UPT Dinas Pendidikan

    cabang Medan Amplas, Kantor Camat Medan Amplas kota Medan, Puskesmas

    Pembantu Harjosari I, Kantor Kelurahan Harjosari I, Administrasi sekolah dan lain-

    lain.

    3.5. Definisi Operasional

    Sesuai dengan kerangka penelitian, maka defenisi operasional dari variabel

    adalah sebagai berikut :

    1. Jenis Kelamin adalah sesuatu yang melekat pada diri seseorang sejak dia

    dilahirkan yaitu laki-laki dan perempuan di SD Kelurahan Harjosari I

    Kecamatan Medan Amplas Kota Medan.

    2. Umur adalah usia responden sejak lahir hingga ulang tahun terakhir yang

    berada di SD Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan.

    3. Rangking adalah peringkat responden di dalam kelas yang berada di SD

    Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan

    4. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari tahu dari siswa SD tentang sanitasi

    dasar dengan PHBS di SD Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

    Kota Medan.

    5. Sikap (attitude) adalah reaksi atau respon dari siswa SD tentang sanitasi dasar

    dengan PHBS di SD Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota

    Medan.

    Universitas Sumatera Utara

  • 6. Sanitasi dasar adalah sarana kesehatan lingkungan yang digunakan siswa SD

    yang berada di Kelurahan Harjosari I sebagai pendukung untuk melakukan

    PHBS meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (wc/

    toilet), pembuangan air limbah dan pengelolaan sampah.

    7. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah adalah suatu program

    kesehatan yang diterapkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran

    yang menjadikan siswa sekolah dasar dapat menolong dirinya sendiri dan

    berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

    3.6. Aspek Pengukuran

    Skala pengukuran yang digunakan untuk mengetahui hubungan pengetahuan

    dan sikap tentang sanitasi dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

    siswa sekolah dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota medan

    Tahun 2011.

    Menurut Guttman, diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu:

    1. Baik, apabila skor yang diperoleh Median dari seluruh skor yang ada

    2. Buruk, apabila skor yang diperoleh Median dari seluruh skor yang ada

    3.6.1. Pengetahuan

    Pengetahuan responden diukur berdasarkan jawaban dari pertanyaan-

    pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Pertanyaan berjumlah 15 dengan total skor

    30. Adapun ketentuan pemberian skor adalah sebagai berikut:

    a. Skor jawaban untuk pertanyaan nomor 1,2,3,4,6,12-15 yaitu:

    - Jawaban (a) diberi skor = 2

    Universitas Sumatera Utara

  • - Jawaban (b) diberi skor = 1

    - Jawaban (c) diberi skor = 0

    b. Skor jawaban untuk pertanyaan nomor 9,10 dan 11 yaitu:

    - Jawaban (b) diberi skor = 2

    - Jawaban (a) diberi skor = 1

    - Jawaban (c) diberi skor = 0

    c. Skor jawaban untuk pertanyaan nomor 5,7,8 yaitu:

    - Jawaban (c) diberi skor = 2

    - Jawaban (a) diberi skor = 1

    - Jawaban (b) diberi skor = 0

    Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkat pengetahuan responden

    dikategorikan sebagai berikut :

    1. Baik, apabila skor yang diperoleh Median dari seluruh skor yang ada

    2. Buruk, apabila skor yang diperoleh Median dari seluruh skor yang ada

    3.6.2. Sikap

    Pengukuran sikap responden dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-

    pertanyaan dengan alternatif jawaban setuju dan tidak setuju. Pertanyaan

    berjumlah 15 dengan total skor 30.

    Adapun ketentuan pemberian skor yaitu jika responden menjawab setuju

    diberi skor = 2 dan jika menjawab tidak setuju diberi skor = 0

    Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkatan sikap responden

    dikategorikan sebagai berikut :

    Universitas Sumatera Utara

  • 1. Baik, apabila skor yang diperoleh Median dari seluruh skor yang ada

    2. Buruk, apabila skor yang diperoleh Median dari seluruh skor yang ada

    3.6.3 PHBS

    PHBS responden diukur berdasarkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan

    yang terdapat pada kuesioner. Pertanyaan berjumlah 10 dengan total skor 20. Adapun

    ketentuan pemberian skor adalah untuk jawaban Ya (a) diberi skor 2 dan jawaban

    Tidak (b) diberi skor 0

    Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkatan PHBS responden

    dikategorikan sebagai berikut :

    1. Baik, apabila skor yang diperoleh Median dari seluruh skor yang ada

    2. Buruk, apabila skor yang diperoleh Median dari seluruh skor yang ada

    3.7. Analisis Data

    Data yang diperoleh dari observasi dan wawancara langsung, diolah secara

    komputerisasi dan dianalisis dengan menggunakan uji Chi- Squre pada tingkat

    kepercayaan 95% atau 0,05. Hasil dari pengujian disajikan dalam bentuk tabel

    distribusi frekuensi dan narasi dipergunakan sebagai dasar pembahasan dan penarikan

    kesimpulan.

    Universitas Sumatera Utara

  • BAB IV HASIL PENELITIAN

    4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    4.1.1. Keadaan Geografis Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

    Kelurahan Harjosari I merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan

    Medan Amplas Kota Medan. Luas wilayah kelurahan ini adalah 4,5 km. Secara

    administratif, batas wilayah Kelurahan Harjosari I adalah sebagai berikut:

    a. Sebelah Timur : Kelurahan Rinjei Amplas Kecamatan Medan Denai

    b. Sebelah Utara : Kelurahan Siterejo II Kecamatan Medan amplas

    c. Sebelah Selatan : Kelurahan Harjosari II

    d. Sebelah Barat : Kelurahan Suka Maju Medan denai

    Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informatika tahun 2010, penduduk

    Kelurahan Harjosari I diperkirakan telah mencapai 37.334 jiwa, dengan jumlah

    penduduk usia 15-60 tahun 18.685 jiwa, Ibu rumah tangga 575 jiwa dan penduduk

    yang masih sekolah 11.151 jiwa yaitu jumlah murid TK sekitar 230 siswa, jumlah

    siswa SD sekitar 2.450 siswa, SLTP 500 siswa dan SLTA sekiitar 740 siswa. Sekolah

    Dasar yang berada di Kelurahan Harjosari I berjumlah 11 buah yaitu SDN 06092, SDN

    060924, SDN 060925, SDN 06403, SDN 067257, SDN 064987, SDN 067691, SD Swasta

    Nur Hasanah, SD Swasta Alwasliyah, SD Swasta Islam Terpadu Al Fauzi, SD Washliyah

    2P.Univa.

    Universitas Sumatera Utara

  • 4.2. Hasil Penelitian

    4.2.1. Karakteristik Responden

    Karakteristik responden siswa kelas V yang berada di Kelurahan Harjosari I

    Kecamatan Medan Amplas Kota Medan, seperti kelompok umur, jenis kelamin dan

    rangking dapat diketahui dari table di bawah ini :

    Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Asal SD dan Kelompok Umur di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

    No Nama SD Umur (Tahun) Total

    9 10 11 12 n % N % n % n % n %

    1. SDN 060923 0 0,0 5 3,8 4 3,0 2 1,5 11 8,3 2. SDN 060924 0 0,0 9 6,8 15 11,4 1 0,8 25 18,9 3. SDN 060925 0 0,0 3 2,3 6 4,5 2 1,5 11 8,3 4. SDN 064031 0 0,0 2 1,5 1 0,8 2 1,5 5 3,8 5. SDN 067257 0 0,0 5 3,8 8 6,1 4 3,0 17 12,9 6. SDN 064987 0 0,0 8 6,1 6 4,5 4 3,0 18 13,6 7. SDN 067691 0 0,0 3 2,3 9 6,8 1 0,8 13 9,8 8. SD Swasta Nur

    Hasanah 0 0,0 6 4,5 4 3,0 2 1,5 12 9,1

    9. SD Swasta Alwasliyah 0 0,0 1 0,8 2 1,5 1 0,8 4 3,0 10. SD Swasta Islam

    Terpadu Al Fauzi 2 1,5 2 1,5 1 0,8 1 0,8 6 4,5

    11. SD Washliyah 2P.Univa

    0 0,0 3 2,3 7 5,3 0 0,0 10 7,6

    Total 2 1,5 47 35,6 63 47,7 20 15,2 132 100

    Berdasarkan tabel 4.1 hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 132

    responden yang diambil dari 11 sekolah, 47,7% responden berada pada umur 11

    tahun, 35,6% responden berada pada umur 10 tahun, 15,2% responden berada pada

    umur 12 tahun dan 1,5% responden berada pada umur 9 tahun.

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 4.2. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

    No Nama SD Jenis Kelamin

    Laki-Laki Perempuan n % n %

    1. SDN 060923 0 0,0 11 8,3 2. SDN 060924 6 4,5 19 14,4 3. SDN 060925 6 4,5 5 3,8 4. SDN 064031 3 2,3 2 1,5 5. SDN 067257 11 8,3 6 4,5 6. SDN 064987 9 6,8 9 6,8 7. SDN 067691 1 0,8 12 9,1 8. SD Swasta Nur Hasanah 6 4,5 6 4,5 9. SD Swasta Alwasliyah 1 0,8 3 2,3 10. SD Swasta Islam Terpadu Al Fauzi 0 0,0 6 4,5 11. SD Washliyah 2P.Univa 6 6 4 3,0 Total 49 37,1 83 62,9

    Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 132 responden yang diambil dari

    11 sekolah, 62,9% adalah responden perempuan dan responden laki-laki ada sebesar

    37,1%.

    Tabel 4.3. Distribusi Karakteristik Responden Menurut Peringkat atau Rangking di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

    No Nama SD Rangking (Peringkat)

    Memiliki rangking

    (1-10)

    Tidak memiliki rangking

    n % n % 1. SDN 060923 6 4,5 5 3,8 2. SDN 060924 12 9,1 13 9,8 3. SDN 060925 6 4,5 5 3,8 4. SDN 064031 5 3,8 0 0,0 5. SDN 067257 8 6,1 9 6,8 6. SDN 064987 6 4,5 12 9,1 7. SDN 067691 4 3,0 9 6,8 8. SD Swasta Nur Hasanah 4 3,0 8 6,1 9. SD Swasta Alwasliyah 4 3,0 0 0,0 10. SD Swasta Islam Terpadu Al Fauzi 2 1,5 4 3,0 11. SD Washliyah 2P.Univa 7 5,3 3 2,3 Total 64 48,5 68 51,5

    Universitas Sumatera Utara

  • Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 132 responden yang diambil dari

    11 sekolah, 51,5% tidak memiliki rangking atau rangking diatas 10 besar dan 48,5%

    memiliki rangking (rangking 1-10).

    4.2.2. Pengetahuan Responden

    Pengetahuan terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang

    dapat memahami sesuatu gejala dan memecahkan masalah yang dihadapinya.

    Pengetahuan juga dapat diperoleh dari pengalaman orang lain yang disampaikan

    kepadanya, dari buku, teman, orang tua, guru, radio, televise, poster, majalah dan

    surat kabar.

    Berdasarkan kuesioner yang telah di jawab oleh responden (siswa sekolah dasar),

    dapat dipaparkan persentase jawaban dari responden atas 15 pertanyaan pengetahuan

    siswa tentang sanitasi dasar di lingkungan sekolah, yang dapat dilihat pada tabel

    sebagai berikut :

    Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Siswa Sekolah Dasar tentang Sanitasi Dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

    No Pengetahuan Responden Jumlah (%) 1 Syarat air bersih

    a. Tidak berwarna, jernih dan tidak bau b. Air yang tidak berwarna saja c. Tidak jernih

    110 21 1

    83,3 15,9

    8 2

    Air yang baik untuk kita minum a. Air PAM yang sudah dimasak b. Air PAM c. Air sumur

    102 15 15

    77,3 11,4 11,4

    3 Apa yang harus kita lakukan sebelum makan a. Cuci tangan pakai air bersih dan sabun b. Cuci tangan pakai air saja c. Langsung makan

    114 13 5

    86,4 9,8 3,8

    4 Penyakit apa yang timbul apabila kita minum air yang tidak di masak a. Diare, Kecacingan b. Kecacingan c. ISPA (sesak nafas)

    95 25 12

    72,0 18,9 9,1

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 4.4. Lanjutan ...

    No Pengetahuan Responden Jumlah (%) 6 Dimana kita harus membuang sampah

    a. Sembarang tempat b. Tong sampah terbuka c. Tong sampah tertutup dan tempatnya kuat

    8

    58 68

    6,1 42,4 51,5

    7 Penyakit apa yang timbul apabila kita membuang sampah sembarangan a. Sakit mata b. Kecacingan c. Diare

    17 14 101

    12,9 10,6 76,5

    8 Apa yang terjadi apabila kita membuang sampah di parit a. Di marahi ibu guru b. Menyebabkan kotoran dimana-mana c. Saluran Pembuangan tersumbat

    24 20 88

    18,2 15,2 66,7

    9 Pengertian Jamban/wc a. Cuma hiasan kamar mandi b. Tempat buang kotoran manusia (air besar dan air kecil) c. Tempat buang sampah

    16 95 21

    12,1 72,0 15,9

    10 Syarat Jamban/wc yang sehat a. Bersih tapi bau b. Tidak bau dan bersih c. Bersih saja

    21 89 22

    15,9 67,4 15,9

    11 Dimana seharusnya kita buang air besar a. Sungai b. WC tertutup c. WC terbuka

    21 66 45

    15,9 50,0 34,1

    12 Apa yang di lakukan setelah buang air besar di jamban/wc a. Tidak di siram b. Menyiram sampai bersih c. Menyiram seadanya

    15 103 14

    11,4 78,0 10,6

    13 Pengertian Air Limbah (air Kotoran) a. Air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung kuman b. Air limbah adalah air berwarna hitam dan kotor c. Air limbah adalah air kotor

    83 19 30

    62,9 14,4 22,7

    14 Untuk apakah saluran pembuangan air limbah a. Menghilangkan sarang lalat, nyamuk dan tikus, mencegah

    penyakit dan menciptakan lingkungan yang bersih b. Mencegah penyakit saja c. Memperindah pemandangan

    104 10 18

    78,8 7,6 13,6

    15 Apa akibatnya jika saluran pembuangan air limbah tersumbat a. Terjadi genangan air dan menimbulkan penyakit b. Becek dan berbau tidak sedap c. Berbau tidak sedap

    105 19 8

    79,5 14,4 6,1

    Universitas Sumatera Utara

  • Berdasarkan tabel di atas pengetahuan responden tentang air bersih sebagian

    besar menjawab dengan benar hal ini dapat dilihat dari salah satu pertanyaan seperti

    syarat air bersih 83,3% responden menjawab dengan baik. Pengetahuan responden

    tentang jamban juga dapat dilihat dari salah satu pertanyaan seperti syarat jamban

    yang sehat 67,4% responden menjawab dengan benar. Untuk pengelolaan sampah

    dan SPAL juga menunjukan hal yang sama yang dapat dilihat dari lebih dari 50%

    responden menjawab dengan benar dari setiap pertanyaan.

    Tabel 4.5. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Sanitasi Dasar Berdasarkan Asal Sekolah dengan Tingkat Pengetahuan di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan amplas Kota Medan Tahun 2011

    No Nama SD Pengetahuan

    Baik Buruk n % n %

    1. SDN 060923 8 6,1 3 2,3 2. SDN 060924 18 13,6 7 5,3 3. SDN 060925 6 4,5 5 3,8 4. SDN 064031 3 2,3 2 1,5 5. SDN 067257 9 6,8 8 6,1 6. SDN 064987 10 7,6 8 6,1 7. SDN 067691 7 5,3 6 4,5 8. SD Swasta Nur Hasanah 8 6,1 4 3,0 9. SD Swasta Alwasliyah 1 0,8 3 2,3 10. SD Swasta Islam Terpadu Al

    Fauzi 4 3,0 2 1,5

    11. SD Washliyah 2P.Univa 3 2,3 7 5,3 Total 77 58,3 55 41,7

    Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pengetahuan responden tentang sanitasi dasar

    di 11 sekolah, berpengetahuan baik terbanyak terdapat di sekolah SDN 060924

    dengan besaran 13,6%, SD 064987 dengan besaran 7,6%, SDN 067257 dengan

    Universitas Sumatera Utara

  • besaran 6,8%, berpengetahuan buruk seperti SD Swasta Alwasliyah dengan besaran

    2,3% dan SD Wasliyah 2P.univa dengan besaran 5,3%

    Berdasarkan hasil jawaban responden diatas maka pengetahuan secara total dapat

    dikategorikan menjadi dua kategori yakni, baik dan buruk. Dari masing-masing

    kategori tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 4.6. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Sanitasi Dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

    No Pengetahuan Jumlah %

    1. Baik 77 58,3 2. Buruk 55 41,7 Total 132 100,0

    Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pengetahuan responden secara umum

    tentang sanitasi dasar di lingkungan sekolah yaitu 77 responden (58,3%) sudah baik

    dan 55 responden (41,7%) masih kurang atau buruk.

    Tabel 4.7. Hasil Tabel Silang antara Tingkat Pengetahuan dengan Peringkat Responden di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

    No Peringkat Pengetahuan

    Total Baik Buruk

    n % n % n % 1. Tidak Memiliki Rangking 33 25,0 35 26,5 68 51,5 2. Memiliki Rangking 44 33,3 20 15,2 64 48,5 Total 77 58,3 55 41,7 132 100,0

    Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden yang

    tidak memilki rangking dengan pengetahuan baik sebanyak 33 responden (25,0%)

    dan berpengetahuan buruk sebanyak 35(26,5 %). Responden yang memiliki rangking

    Universitas Sumatera Utara

  • dengan pengetahuan baik sebesar 44 responden (33,3%) dan berpengetahuan buruk

    sebesar 20 responden (15,2%)

    4.2.3. Sikap Responden

    Sikap responden adalah persepsi atau pandangan tentang sanitasi dasar. Sikap

    juga merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu

    stimulus atau objek, kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan juga merupakan

    pelaksanaan motif tertentu.

    Berdasarkan kuesioner yang telah di jawab oleh responden (siswa sekolah dasar),

    dapat dipaparkan persentase jawaban dari responden atas ke-15 pertanyaan tentang

    sikap siswa terhadap sanitasi dasar di lingkungan sekolah, yang dapat dilihat pada

    tabel sebagai berikut :

    Tabel 4.8. Distribusi Sikap Responden tentang Sanitasi Dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

    No Sikap Responden Setuju Tidak

    Setuju Total

    n % N % N % 1 Syarat air bersih yang sehat itu tidak berwarna

    dan jernih 118 89,4 14 10,6 132 100

    2 Air yang baik untuk kita minum adalah air yang telah di masak

    131 99,2 1 0,8 132 100

    3 Yang harus kita lakukan sebelum makan adalah mencuci tangan pakai air bersih dan sabun

    131 99,2 1 0,8 132 100

    4 Penyakit yang timbul apabila kita minum air yang tidak di masak adalah diare dan kecacingan

    80 60,6 52 39,4 132 100

    5 Sampah adalah semua benda yang tidak terpakai lagi dan benda yang harus dibuang

    122 92,4 10 7,6 132 100

    6 kita harus membuang sampah di tong sampah tertutup

    89 67,4 43 32,6 132 100

    7 Penyakit yang timbul apabila kita membuang sampah sembarangan adalah salah satunya diare

    74 56,1 58 43,9 132 100

    Universitas Sumatera Utara

  • 8 Yang terjadi apabila kita membuang sampah di parit saluran pembuangan jadi tersumbat

    43 32,6 89 67,4 132 100

    9 Jamban/wc adalah Tempat buang kotoran manusia (air besar dan air kecil)

    121 91,7 11 8,3 132 100

    10 Syarat jamban/wc yang sehat adalah tidak berbau dan bersih

    120 90,9 12 9,1 132 100

    11 buang air besar dan air kecil di jamban/wc yang tertutup

    81 61,4 51 38,6 132 100

    12 Yang di lakukan setelah buang air besar di jamban adalah menyiramnya sampai bersih

    126 95,5 6 4,5 132 100

    13 yang tidak bersih dan mengandung kuman adalah air limbah/kotoran

    67 50,8 65 49,2 132 100

    14 Kegunaan air limbah adalah menghilangkan sarang lalat, nyamuk dan tikus, mencegah penyakit dan menciptakan lingkungan yang bersih

    93 70,5 39 29,5 132 100

    15 Akibat jika saluran pembuangan air limbah tersumbat adalah terjadi genangan air dan menimbulkan penyakit

    50 37,9 82 62,1 132 100

    Berdasarkan tabel di atas sikap responden tentang air bersih sebagian besar

    responden menjawab dengan baik, hal ini dalam dilihat dari pertanyaan tentang

    penyakit yang timbul apabila kita minum air yang tidak di masak adalah diare dan

    kecacingan yaitu 60,6% menjawab dengan baik, tetapi terkecuali untuk pertanyaan tentang

    SPAL seperti akibatnya jika saluran pembuangan air limbah tersumbat adalah terjadi

    genangan air dan menimbulkan penyakit sebagian besar responden menjawab dengan buruk

    yaitu 62,1%. Untuk pertanyaan tentang pengelolaan sampah dan jamban menunjukan hal

    yang baik yang dapat dilihat dari lebih dari 50% responden menjawab dengan benar

    dari setiap pertanyaan.

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 4.9. Distribusi Sikap Responden tentang Sanitasi Dasar Berdasarkan Asal Sekolah dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

    No Nama SD Sikap

    Baik Buruk Jumlah % Jumlah %

    1. SDN 060923 11 8,3 0 0,0 2. SDN 060924 14 10,6 11 8,3 3. SDN 060925 7 5,3 4 3,0 4. SDN 064031 3 2,3 2 1,5 5. SDN 067257 7 5,3 10 7,6 6. SDN 064987 10 7,6 8 6,1 7. SDN 067691 9 6,8 4 3,0 8. SD Swasta Nur Hasanah 6 4,5 6 4,5 9. SD Swasta Alwasliyah 3 2,3 1 0,8 10. SD Swasta Islam Terpadu Al

    Fauzi 4 3,0 2 1,5

    11. SD Washliyah 2P.Univa 7 5,3 3 2,3 Total 81 61,4 51 38,6

    Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sikap responden tentang sanitasi dasar di 11

    sekolah, Sikap baik terbanyak terdapat di sekolah SDN 060924 dengan besaran

    10,6%, SD 060923 dengan besaran 8,3%, SDN 064987 dengan besaran 7,6% dan

    sikap yang buruk seperti SDN 067257 dengan besaran 7,6% tetapi SDN 060923 tidak

    mempunyai responden yang bersikap buruk.

    Berdasarkan hasil jawaban responden diatas maka sikap secara total dapat

    dikategorikan menjadi dua kategori yakni, baik dan buruk. Dari masing-masing

    kategori tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 4.10. Distribusi Sikap Responden tentang Sanitasi Dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

    No Sikap Jumlah %

    1. Baik 81 61,4 2. Buruk 51 38,6 Total 132 100,0

    Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sikap responden secara umum tentang

    sanitasi dasar di lingkungan sekolah yaitu 81 responden (61,4%) dalam kategori baik

    dan 51 responden (38,6%) dalam kategori kurang atau buruk.

    Tabel 4.11. Hasil Tabel Silang antara Tingkat Sikap dengan Peringkat Responden di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

    No Peringkat Sikap

    Total Baik Buruk

    N % N % n % 1. Tidak Memiliki Rangking 30 22,7 38 28,8 68 68 2. Memiliki Rangking 51 38,6 13 9,8 64 64 Total 81 61,4 51 38,6 132 132

    Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sikap responden yang tidak

    memilki rangking dengan pengetahuan baik sebanyak 30 responden (22,7%) dan

    berpengetahuan buruk sebanyak 38 (28,8%). Responden yang memiliki rangking

    dengan pengetahuan baik sebesar 81 responden (61,4%) dan berpengetahuan buruk

    sebesar 51 responden (38,6%)

    Universitas Sumatera Utara

  • 4.2.4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Responden yang Berkaitan dengan Sanitasi Dasar

    Tabel 4.12. Distribusi PHBS Responden yang Berkaitan dengan Sanitasi Dasar

    di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan amplas Kota Medan Tahun 2011

    No PHBS Responden Ya Tidak Total

    n % n % n % 1 Apakah adik-adik mencuci tangan sebelum

    dan sesudah makan dengan air bersih 91 68,9 41 31,1 132 100,0

    2 Apakah adik-adik mandi 2x sehari dengan air bersih dan sabun

    81 61,4 51 38,6 132 100,0

    3 Apakah adik-adik mempunyai kebiasaaan menggosok gigi 2x sehari

    75 56,8 57 43,2 132 100,0

    4 Apakah adik-adik selalu mencuci tangan dengan air dan sabun setelah buang air besar

    84 63,6 48 36,4 132 100,0

    5 Apakah adik-adik meminum air yang telah di masak terlebih dahulu

    68 51,5 64 48,5 132 100,0

    6 Apakah adik-adik mencuci rambut dengan air bersih dan sampo minimal 2 hari sekali

    69 52,3 63 47,7 132 100,0

    7 Apakah adik-adik membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia di sekolah

    74 56,1 58 43,9 132 100,0

    8 Apakah adik-adik mempergunakan toilet sekolah untuk buang air besar dan kecil

    78 59,1 54 40,9 132 100,0

    9 Apakah adik-adik mencuci tangan setiap habis bermain di luar rumah dan sekolah dengan menggunakan air bersih dan sabun

    76 57,6 56 42,4 132 100,0

    10 Apakah adik-adik menyiram wc/toilet dengan air bersih setiap selesai menggunakannya

    82 62,1 50 37,9 132 100,0

    Berdasarkan tabel di atas PHBS responden tentang air bersih, SPAL,

    pengelolaan sampah dan jamban menunjukan hal yang baik yang dapat dilihat dari

    lebih dari 50% responden menjawab dengan benar dari setiap pertanyaan.

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 4.13. Distribusi PHBS Responden tentang Sanitasi Dasar berdasarkan Asal Sekolah Dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

    No Nama SD PHBS

    Baik Buruk Jumlah % Jumlah %

    1. SDN 060923 5 3,8 6 4,5 2. SDN 060924 7 5,3 18 13,6 3. SDN 060925 7 5,3 4 3,0 4. SDN 064031 3 2,3 2 1,5 5. SDN 067257 5 3,8 12 9,1 6. SDN 064987 10 7,6 8 6,1 7. SDN 067691 10 7,6 3 2,3 8. SD Swasta Nur Hasanah 7 5,3 5 3,8 9. SD Swasta Alwasliyah 2 1,5 2 1,5 10. SD Swasta Islam Terpadu Al

    Fauzi 4 3,0 2 1,5

    11. SD Washliyah 2P.Univa 6 4,5 4 3,0 Total 66 50,0 66 50,0

    Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa tindakan responden tentang sanitasi dasar di

    11 sekolah, tindakan baik terbanyak terdapat di sekolah SDN 064987 dengan besaran

    7,6 %, SD 067691 dengan besaran 7,6 %, SDN 064987 dan tindakan yang buruk

    seperti SDN 067257 dengan besaran 9,1 %.

    Berdasarkan hasil jawaban responden diatas maka tindakan secara total dapat

    dikategorikan menjadi dua kategori yakni, baik dan buruk. Dari masing-masing

    kategori tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 4.14. Distribusi PHBS Responden yang Berkaitan dengan Sanitasi Dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

    No PHBS Jumlah % 1. Baik 66 50,0 2. Buruk 66 50,0 Total 132 100,0

    Universitas Sumatera Utara

  • Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa tindakan responden secara umum

    tentang PHBS yang berkaitan dengan sanitasi dasar di lingkungan sekolah yaitu 66

    responden (50,0%) dalam kategori baik dan 66 responden (50%) dalam kategori

    buruk.

    Tabel 4.15. Hasil Tabel Silang antara Tingkat Sikap dengan Peringkat Responden di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

    No Peringkat PHBS

    Total Baik Buruk

    N % n % n % 1. Tidak Memiliki Rangking 27 20,5 41 31,1 68 51,5 2. Memiliki Rangking 39 29,5 25 18,9 64 48,5 Total 66 50,0 66 50,0 132 100,0

    Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa PHBS responden yang tidak

    memilki rangking dengan pengetahuan baik sebanyak 27 responden (20,5%) dan

    berpengetahuan buruk sebanyak 41 responden (31,1%). Responden yang memiliki

    rangking dengan pengetahuan baik sebesar 39 responden (29,5%) dan

    berpengetahuan buruk sebesar 25 responden (18,9%)

    4.2.5 Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa SD di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

    Tabel 4.16. Distribusi Hubungan Pengetahuan Responden tentang Sanitasi

    Dasar dengan PHBS di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

    No Tingkat

    Pengetahuan PHBS Siswa SD Total p Baik Buruk

    n % n % n % 1 Baik 48 36,4 29 22 77 58,4

    0,001 2 Buruk 18 13,6 37 28 55 41,6 Jumlah 66 50,0 66 50,0 132 100,0

    Universitas Sumatera Utara

  • Berdasarkan tabel di atas, dari 77 siswa yang memiliki PHBS baik sebanyak

    48 siswa (36,4%) memiliki pengetahuan baik dan 29 siswa (22%) berpengetahuan

    buruk. Dari 55 orang siswa yang memiliki PHBS buruk terdapat tingkat pengetahuan

    baik dan buruk masing-masing sebanyak 18 orang (13,6%) dan 37 orang (28%).

    Setelah dilakukan uji dengan menggunakan chi square dengan menggunakan

    =0,05 mengahasilkan nilai p =0,001. Sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan

    bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan terhadap PHBS siswa.

    4.2.6. Hubungan Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa SD di Kelurahan Harjosari Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

    Tabel 4.17. Distribusi Hubungan Sikap Responden tentang Sanitasi Dasar

    dengan PHBS di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

    No Tingkat Sikap PHBS Siswa SD Total p Baik Buruk

    n % n % n % 1 Baik 51 38,6 30 22,7 81 61,3

    0,000 2 Buruk 15 11,4 36 27,3 51 38,7 Jumlah 66 50,0 66 50,0 132 100,0

    Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa terdapat hubungan antara sikap

    tentang sanitasi dasar dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Sebanyak 81 siswa

    memiliki perilaku PHBS baik dan dari PHBS baik tersebut terdapat 51 siswa (38,6%)

    memilik sikap baik dan 30 siswa (22,7%) memiliki sikap buruk. Keseluruhan siswa

    yang memiliki PHBS buruk sebanyak 51 orang dengan rincian sikap baik dan buruk

    masingmasing sebanyak 15 siswa (11,4%) dan 36 siswa (27,3%).

    Universitas Sumatera Utara

  • Setelah dilakukan uji dengan menggunakan chi square dengan menggunakan

    =0,05 mengahasilkan nilai p =0,000. Sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan

    bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap PHBS siswa.

    4.2.7 Hasil Observasi Kondisi Sanitasi Dasar pada 11 Sekolah Dasar di

    Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011 Berdasarkan observasi terhadap kondisi sanitasi dasar yang di lakukan

    terhadap 11 sekolah dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun

    2011 terlihat pada tabel di bawah ini :

    Tabel 4.18. Kondisi Sanitasi Dasar pada 11 (sebelas) Sekolah Dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

    No Nama SD Penyediaan

    air bersih Jamban Pengelolaan

    Sampah SPAL

    1. SDN 060923 MS MS MS MS 2. SDN 060924 MS MS MS TMS 3. SDN 060925 MS MS MS MS 4. SDN 064031 TMS TMS MS TMS 5. SDN 067257 MS TMS TMS MS 6. SDN 064987 MS MS MS MS 7. SDN 067691 MS MS MS MS 8. SD Swasta Nur Hasanah TMS TMS MS TMS 9. SD Swasta Alwasliyah TMS MS MS MS 10. SD Swasta Islam Terpadu

    Al Fauzi MS MS MS MS

    11. SD Washliyah 2P.Univa TMS MS TMS TMS

    Keterangan : MS : Memenuhi Syarat TMS : Tidak Memenuhi Syarat

    Berdasarkan tabel 4.14 terlihat bahwa sebagian besar kondisi sanitasi dasar yang ada

    di 11 sekolah dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan

    Universitas Sumatera Utara

  • Tahun 2011 tergolong baik tetapi terdapat ada sebagian sekolah yang sarana sanitasi

    dasarnya tidak memenuhi syarat kesehatan.

    Berdasarkan observasi bahwa sumber air bersih yang digunakan berasal dari air

    PAM. Air PAM secara fisik sudah memenuhi syarat kesehatan walaupun masih ada

    sekolah yang airnya berwarna kekuning-kuningan dan menimbulkan jentik karena

    tidak sering di kuras. Jamban yang digunakan yaitu menggunakan jamban leher angsa

    tanpa tutup dan ada sebagian sekolah yang jamban nya tidak memenuhi syarat

    kesehatan seperti tidak bersih, menimbulkan bau dan j

    umlah jamban yang tidak sesuai jumlah siswa di sekolah. Pengelolaan sampah di

    sebagian sekolah sudah baik tapi ada sebagian sekolah yang pengelolaan sampahnya

    tidak memenuhi syarat kesehatan seperti tempat sampah yang tidak tertutup, tidak ada

    pemisahan sampah organik dan an-organik dan jumlah tempat sampah yang sedikit

    sehingga menyebabkan sampah bertumpuk dan menimbulkan bau dan tempat

    berkembangbiakan vektor yang dapat menyebabkan penyakit. Pembuangan air

    limbah di sebelas sekolah dasar menggunakan saluran terbuka dan tertutup. Saluran

    pembuangan air limbah yang tertutup sangat baik karena tidak akan menjadi tempat

    perkembangbiakan vektor dan tidak menimbulkan pencemaran, tetapi ada sebagian

    sekolah yang menggunakan saluran pembuangan air limbah terbuka sehingga

    memungkinkan tempat bersarang dan perkembangbiakan vektor.

    Universitas Sumatera Utara

  • BAB V PEMBAHASAN

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap hubungan pengetahuan

    dan sikap siswa Sekolah Dasar tentang sanitasi dasar dengan Perilaku Hidup Bersih

    dan Sehat (PHBS) pada 11 sekolah dasar di Kelurahan Harjosari I dapat dilihat

    sebagai berikut :

    5.1. Karakteristik Responden

    Responden dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan karakteristik

    umur, jenis kelamin dan rangking. Bila berdasarkan kelompok umur terlihat bahwa

    sebagian besar responden berada pada kelompok umur 11 tahun (47,7 %) dan

    menurut jenis kelamin terlihat bahwa sebagian besar adalah Perempuan (62,9%),

    sedangkan menurut rangking sebagian besar 51,5 % responden tidak memiliki

    rangking.

    Pada usia tersebut sangat perlu mendapat bimbingan dan arahan dari pihak

    sekolah terutama dari guru-guru sebagai bekal atau pengetahuan, setelah mereka

    menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar.

    5.2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

    Perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang

    berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa

    tindakan yaitu berfikir, berpendapat, bersikap maupun aktif yaitu dengan melakukan

    tindakan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan

    menggunakan kuesioner terhadap responden tentang PHBS yang berkaitan dengan

    Universitas Sumatera Utara

  • sanitasi dasar di lingkungan sekolah diperoleh nilai yaitu sebesar 66 responden (50,0%)

    dalam kategori baik dan 66 responden (50%) dalam kategori buruk.

    Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan suatu program untuk

    memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi siswa sekolah

    dasar khususnya dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan

    melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui

    pendekatan pimpinan, bina suasana dan pemberdayaan masyarakat (Notoadmodjo,

    2007).

    Penerepan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya

    berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6 12 tahun), yang

    ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS.

    5.3. Hubungan Pengetahuan Responden tentang Sanitasi Dasar dengan PHBS

    Perilaku seseorang merupakan suatu reaksi seseorang terhadap

    lingkungannnya baik dalam bentuk pengetahuan maupun sikap. Pengetahuan

    merupakan hasil tahu dari seseorang dan ini terjadi setelah orang tersebut melakukan

    penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Seseorang yang mempunyai pengetahuan

    baik akan sesuatu hal diharapkan akan mempunyai sikap yang baik terhadap

    pemeliharan lingkungan yang bersih dan sehat dalam hal ini berkaitan tentang

    sanitasi dasar dengan PHBS di sekolah dasar.

    Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan

    menggunakan kuesioner terhadap responden maka dapat dikatakan bahwa tingkat

    pengetahuan responden yaitu siswa sekolah dasar di Kelurahan Harjosari I tentang

    Universitas Sumatera Utara

  • sanitasi dasar dengan PHBS telah tergolong baik, dimana hasil aspek pengukuran

    yang dilakukan berjumlah 77 siswa yang memiliki PHBS baik sebanyak 48 siswa

    (36,4%) memiliki pengetahuan baik dan 29 siswa (22%) berpengetahuan buruk dan

    dari 55 orang siswa yang memiliki PHBS buruk terdapat tingkat pengetahuan baik

    dan buruk masing-masing sebanyak 18 orang (13,6%) dan 37 orang (28%). Setelah

    dilakukan uji dengan menggunakan chi square dengan menggunakan =0,05

    mengahasilkan nilai p =0,001. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara

    Sanitasi dasar dengan PHBS.

    Kesehatan lingkungan menurut WHO (World Health Organization) adalah

    suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar

    dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Berdasarkan hasil penelitian dapat

    digambarkan bahwa pengetahuan anak sekolah dasar termasuk dalam kategori baik,

    terlihat bahwa anak-anak sekolah dasar telah mendapatkan pengetahuan yang lebih

    baik mengenai sanitasi lingkungan dari guru-guru dan tingkat kedisplinan yang tegas

    terhadap peraturan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan, ini membuktikan

    bahwa sebagian besar responden sudah tahu dan mengerti tentang sanitasi dasar.

    Meskipun dalam sistem pendidikan kita tidak diajarkan secara terprogram mengenai

    pemeliharaan lingkungan yang sehat terutama pemeliharan tentang sanitasi dasar

    tetapi para peserta didik memiliki tanggung jawab yang sama terhadap pemeliharaan

    lingkungan karena lingkungan sekolah yang sehat merupakan suatu kondisi yang baik

    untuk tumbuh kembangnya perilaku hidup sehat.(Azwar, 1995).

    Universitas Sumatera Utara

  • 5.4. Hubungan Sikap Responden tentang Sanitasi Dasar dengan PHBS

    Sikap merupakan pendapat maupun pandangan seseorang tentang suatu objek

    yang mendahului tindakannya. Sikap tidak mungkin terbentuk sebelum mendapat

    informasi, melihat atau mengalami sendiri suatu objek.(Gerungan, 2002)

    Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan

    menggunakan kuesioner terhadap responden maka dapat dikatakan bahwa terdapat

    hubungan antara sikap tentang sanitasi dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan

    Sehat, dimana hasil aspek pengukuran yang dilakukan terhadap sikap responden

    tentang sanitasi dasar mempunyai hubungan dengan PHBS Sebanyak 81 siswa

    memiliki perilaku PHBS baik dan dari PHBS baik tersebut terdapat 51 siswa (38,6%)

    memilik sikap baik dan 30 siswa (22,7%) memiliki sikap buruk. Keseluruhan siswa

    yang memiliki PHBS buruk sebanyak 51 orang dengan rincian sikap baik dan buruk

    masingmasing sebanyak 15 siswa (11,4%) dan 36 siswa (27,3%). Setelah dilakukan

    uji dengan menggunakan chi square dengan menggunakan =0,05 mengahasilkan

    nilai p =0,000. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara sikap tentang

    sanitasi dasar dengan PHBS.

    Menurut Sari (2006), mengenai penelitiannya terhadap siswa sekolah dasar

    tentang PHBS menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap

    dengan PHBS. Hal ini menunjukan bahwa sikap positif responden yang ditunjukan

    oleh sikap menerima, merespon, menghargai dan bertanggung jawab terhadap PHBS

    akan memberi dampak yang positif juga bagi PHBS mereka.

    Universitas Sumatera Utara

  • Meskipun sebagian besar sikap responden sudah baik namun masih tetap

    perlu diberikan penyuluhan dan pengarahan secara terus-menerus bagi peserta didik

    tentang sanitasi dasar untuk lebih meningkatkan perubahan sikap yang lebih baik lagi

    sehingga tercipta suatu lingkungan yang sehat baik di lingkungan sekolah maupun di

    lingkungan keluarga.

    5.5. Sarana Sanitasi Dasar 11 (Sebelas) Sekolah Dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011.

    Berdasarkan observasi terhadap sarana sanitasi dasar yang berada di SD

    Kelurahan Harjosari I ternyata masih ada sebagian sekolah dasar yang sarana sanitasi

    dasarnya tidak memenuhi syarat kesehatan, seperti terlihat dari syarat kualitatif

    kebutuhan air yang tidak sesuai dengan jumlah murid di sekolah tersebut dan masih

    banyaknya sekolah yang tempat penampungan airnya terdapat jentik-jentik dan masih

    adanya sekolah yang airnya keruh.

    Berdasarkan observasi untuk jamban yang digunakan di sebelas sekolah dasar

    Kelurahan Harjosari I semuanya menggunakan jamban leher angsa dengan septi tank,

    kondisi ini sudah memenuhi syarat, hanya saja belum memenuhi syarat kualitas

    jamban yaitu keadaan jamban yang masih bau, tidak bersih, ventilasi kurang dan juga

    syarat kuantitas jamban yaitu jumlah jamban yang tidak sesuai dengan banyaknya

    siswa. Kondisi ini dimungkinkan karena kurangnya menjaga kebersihan sehingga

    jamban kotor dan bau. Oleh karena itu perlu dilakukan penggunaan jamban yang

    sehat baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

    Berdasarkan observasi terhadap pengelolaan sampah yang dilakukan di

    sebelas sekolah dasar Kelurahan Harjosari I terdapat sekolah dasar yang tempat

    Universitas Sumatera Utara

  • pembuangan sampahnya belum dipisahkan antara organik dan anorganik dan masih

    banyaknya tempat sampah yang tidak memenuhi syarat yaitu tempat sampah yang

    tidak di tutup serta pembuangan sampah yang tidak rutin sehingga sampah

    menumpuk. Pengelolaan sampah yang baik bukan saja untuk kepentingan kesehatan

    tetapi juga untuk keindahan lingkungan.

    Berdasarkan observasi terhadap pembuangan air limbah di sebelas sekolah

    dasar Kelurahan Harjosari I menggunakan saluran terbuka dan tertutup. Kondisi

    saluran air limbah tertutup sangat baik untuk kesehatan karena sistem pembuangan

    air limbah yang tertutup sehingga tidak akan menjadi tempat perkembangbiakan

    vektor dan tidak menimbulkan pencemaran. Sedangkan, sistem pembuangan air

    limbah terbuka memungkinkan tempat bersarang dan perkembangbiakan vektor.

    Universitas Sumatera Utara

  • BAB VI

    KESIMPULAN DAN SARAN

    6.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap siswa

    Sekolah dasar (SD) tentang Sanitasi Dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

    (PHBS) di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas dapat disimpulkan

    bahwa :

    1. Pengetahuan Siswa Sekolah Dasar (SD) tentang sanitasi dasar dengan PHBS

    diperoleh yaitu 77 responden (58,3 %) sudah baik dan 55 responden (41,7 %)

    masih kurang atau buruk.

    2. Sikap Siswa Sekolah Dasar (SD) tentang sanitasi dasar dengan PHBS

    diperoleh jawaban terbanyak 81 responden (61,4 %) dalam kategori baik dan

    51 responden (38,6 %) dalam kategori kurang atau buruk.

    3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Siswa SD di Kelurahan Harjosari I

    tentang sanitasi dasar dengan PHBS diperoleh 66 responden (50,0%) dalam

    kategori baik dan 66 responden (50%) dalam kategori buruk.

    4. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap tentang

    sanitasi dasar dengan PHBS, hal ini dapat terlihat dari nilai p yang dihasilkan

    yakni p=0,001 untuk pengetahuan dan p=0,000 untuk sikap.

    Universitas Sumatera Utara

  • 6.2 Saran

    1. Diharapkan kepada guruguru yang berada di sekolah dasar di kelurahan

    Harjosari I Kecamatan medan amplas untuk lebih meningkatkan pengetahuan,

    sikap peserta didik tentang sanitasi dasar dengan PHBS di lingkungan sekolah

    sehingga mereka mengerti dan tahu manfaatnya bagi mereka sendiri dan bagi

    lingkungannya. Kepada siswanya sendiri diharapkan dapat mengaplikasikan

    ilmu-ilmu yang diberikan tentang sanitasi dasar dan PHBS di tingkat sekolah

    maupun kehidupan sehari-hari.

    2. Diharapkan kepada institusi pendidikan lebih mengupayakan dan

    meningkatkan mutu fasilitas ataupun sarana sanitasi dasar yang ada di

    lingkungan sekolah yang meliputi sarana sumber air bersih, sarana jamban,

    tempat sampah dan saluran pembuangan air limbah.

    3. Kepada Instansi Dinas kesehatan dalam hal ini puskesmas pembantu

    Kelurahan harjosari I kecamatan medan amplas hendaknya memaksimalkan

    pembinaan dokter kecil di sekoslah dan mengadakan pelatihan- pelatihan

    kecil secara berkala pada guru dan Siswa SD di Kelurahan Harjosari I.

    Universitas Sumatera Utara