Chapter III V
Transcript of Chapter III V
-
Keterangan
PT. Berlian Unggas Sakti adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pakan ternak.Tetapi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
pakan ternak untuk Broiler saja. Departemen produksi bertugas untuk mengatur , mengawasi, mengendalikan seluruh biaya dan jalannya proses produksi
mulai dari bahan baku sampai dengan produk jadi.
Dan untuk mempermudah pengawasan dari biaya- biaya produksi tersebut maka diterapkan salah satu sistem biaya yang ditentukan dimuka yang
dikenal dengan sistem biaya standar sebagai dasar penyusunan anggaran.Dimana pada akhir periode akutansi ( 31 Desember) anggaran dibandingkan dengan
realisasinya. Selisih antara kedua biaya ini disebut dengan penyimpangan.Berbagai penyimpangan yang muncul baik yang bersifat favorable dan
unfavorable akan ditindaklanjut manajemen apabila melewati batas yang diperbolehkan untuk ditolerir, dalam hal ini adalah 10 % dari biaya yang
distandarkan.Dan tindak lanjut inilah yang dilakukan oleh pihak manajemen sebagai alat pengendalian biaya produksinya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penulis melakukan penelitian untuk mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan.metode penelitian adalah cara yang dilakukan untuk
mendapatkan keterangan tentang objek yang diteliti.Untuk mendapatkan data dan bahan yang dibutuhkan dalam rangka ini penulis menggunakan metode
Universitas Sumatera Utara
-
penelitian sebagai berikut:
A.Jenis penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode yang bersifat studi kasus yaitu menguraikan dan menjelaskan sifat-sifat dan keadaan yang
sebenarnya dari suatu objek penelitian pada saat penelitian berlangsung.
B.Jenis data
Jenis data yang dikumpulkan adalah data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang bersumber dari data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data yang diperoleh dari objek penelitian yang dimana data tersebut belum diolah oleh perusahaan.Misalnya hasil wawancara penulis dengan pihak-
pihak yang yang berhubungan langsung dengan penelitian ini Seperti bagian produksi, bagian akuntansi,personalia, pembelian.
2. Data sekunder
Data yang sudah diolah dan diperoleh langsung dari objek penelitian, seperti data biaya produksi, biaya standar,anggaran biaya tidak langsung dan
berbagai sumber buku-buku bacaan.
C.Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan
1.Teknik Observasi ( Pengamatan )
Teknik dengan melakukan pengamatan secara langsung pada bukti dan dokumen yang digunakan perusahaan yang menjadi objek penelitian PT.
Berlian Unggas Sakti
2.Wawancara
Melakukan tanya jawab dengan petugas perusahaan yang telah bersedia untuk memberikan informasi dengan penelitian yang dilakukan.
3.Teknik dokumentasi
Yaitu dengan mengumpulkan bahan yang terkait dengan skripsi ini bersumber dari buku-buku literature serta sumber lain yang mendukung
penelitian ini.
D.Metode Analisis Data
Dalam penulisan skripsi ini penulis nenggunakan metode deskriptif dimana data dikumpulkan, disusun ,diinteprestasikan, dan dianalisis sehingga
memberikan keterangan yang lengkap.
E.Jadwal dan Lokasi Penelitian
Penelitian untuk skripsi ini berlangsung dari bulan Januari 2008 sampai dengan Juli dan lokasi penelitian ini adalah pada PT Berlian Unggas Sakti
jalan Tanjong Morawa.TahapanPenelitian
Januari
Februari
Maret
April
mei
Juni
Juli
PengajuanJudul
Universitas Sumatera Utara
-
PenyusunanProposal Penumpulandata
SeminarProposal
PenulisanLaporan
PenyelesaianLaporan
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIANA.Data Penelitian 1. Gambaran Umum PT. Berlian Unggas Sakti a. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Berlian Unggas Sakti adalah merupakan suatu perusahaan industri dengan fasilitas PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri), yang bergerak
dibidang industri peternakan yang memproduksi makanan ternak atau lebih dikenal dengan pakan ternak. Perusahaan ini menghasilkan makanan ternak
seperti pakan ayam, ikan, babi, dan puyuh. Disamping memproduksi berbagai jenis pakan ternak pada pabrik pakan ternak (Feed Mill), perusahaan ini juga
bergerak dibidang pembibitan ayam Parent Stock untuk menghasilkan DOC Final pedaging dan petelur (Breeding Farm) yang didirikan pada tahun 1983
dan berlokasi di Tanjung Selamat kecamatan Medan Sunggal.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 1988 dengan nama PT. Gunung Windutama yang berlokasi di Padang Bulan Medan sebagai pengembangan dari
pabrik pakan ternak CV. Gunung Jaya. Karena pertimbangan lokasi perkotaan, permintaan kapasitas produksi yang semakin meningkat dan luas wilayah
perusahaan yang sempit maka pada tahun 1990 pabrik dialihkan ke desa Limau Manis Tanjung Morawa, 18 km dari pusat kota Medan. Unit produksi pakan
(Feed Mill) memperoleh legitimasi dari pemerintah dan telah diresmikan pada tanggal 2 Maret 1992 oleh Menteri Perindustrian, Ir. Hartarto. Kemudian
pada tanggal 1 Juni 2002, PT. Gunung Windutama berubah nama menjadi PT. Berlian Unggas Sakti, yang mempunyai kantor pusat di jalan Guru Patimpus
No. 1 E, F, G, dan H Medan.
PT. Berlian Unggas Sakti mempunyai relasi dengan perusahaan lain dalam hal pengadaan persediaan bahan baku seperti jagung, dedak padi, bungkil
kacang kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, tepung daging, dan sebagainya. Perusahaan lain tersebut ada yang berasal dari dalam dan luar negeri. PT.
Berlian Unggas Sakti juga bermitra dengan perusahaan lain dalam bidang perawatan mesin, perawatan gudang, serta perawatan sarana lainnya.
Karyawan umumnya berasal dari masyarakat daerah sekitar sehingga perusahaan ini juga berperan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Selain itu perusahaan ini juga berperan meningkatkan pendapatan daerah. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat Desa Limau Manis sangat menghargai
keberadaan perusahaan ini sebagai salah satu aset daerah.
b. Struktur Organisasi PerusahaanUniversitas Sumatera Utara
-
Sebelum menjalankan aktivitas perusahaan sangatlah penting membuat tata hubungan atas wewenang dan tugas masing-masing bagian pada
perusahaan. Hal ini sangat berguna agar pembagian tugas dan tanggung jawab dapat diketahui dengan jelas oleh masing-masing pihak dalam perusahaan,
sehingga tugas dari setiap bagian dapat diarahkan dan dipertanggungjawabkan sepenuhnya.
Struktur organisasi dari PT. Berlian Unggas Sakti adalah struktur organisasi garis dan staff, sesuai dengan laju perkembangan PT. Berlian Unggas
Sakti organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dengan menggunakan dana, alat dan teknologi serta terikat dengan peraturan-peraturan dan
lingkungan tertentu supaya dapat mengarahkan pada pencapaian tujuan yang diinginkan.
Untuk menggerakkan organisasi tersebut dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana masing-masing personil
diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya. Hubungan dan kerjasama dalam organisasi merupakan gambaran skematis tentang
hubungan kerjasama dari orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian bagian-bagian yang berbeda diperlukan
dalam suatu struktur organisasi yang dapat menyatukan sumber daya dengan cara teratur.
Struktur organisasi diharapkan dapat memberikan gambaran pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan pelaporan yang
menyangkut tingkat hierarki dan besarnya rentang kendali dari semua pimpinan disetiap tingkat organisasi tersebut.Struktur organisasi juga menetapkan
sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainya koordinasi dan pengintegrasian segenap kegiatan organisasi baik ke arah vertikal dan
horizontal. Pembagian tugas dan wewenang serta tanggung jawab dalam organisasi dilakukan menurut struktur organisasi yang telah ditetapkan, setiap
personil akan diberikan tugas atas kualifikasi dan tanggung jawabnya.
Dalam organisasi pembagian pekerjaan dilakukan menurut struktur yang telah ditetapkan, dimana masing-masing personil akan diberikan tugas atas
dasar kualifikasi dan tanggung jawabnya. Adapun tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian pada PT. Berlian Unggas Sakti adalah
sebagai berikut:
1. Direktur Utama
1) Bertanggung jawab kepada dewan komisaris atas kelanjutan perusahaan di dalam segala aktivitas dan objektivitas perusahaan.
2) Berwewenang mengangkat dan memberhentikan pegawai dalam tingkat staf, serta menetapkan besarnya gaji atau upah masing-masing pegawai
atau karyawan.
3) Menetapkan apa yang harus dilakukan oleh setiap bagian serta cara-cara pelaksanaannya.
4) Menentukan arah dan visi perusahaan kedepan.
2. Sekretaris
Sekretaris diangkat oleh direktur untuk membantu tugas-tugasnya terutama dalam menangani surat menyurat untuk pihak luar dan mengatur jadwal kerja
pimpinan.
3. Direktur Produksi
1) Bertanggung jawab kepada direktur utama atas seluruh kegiatan di pabrik.
2) Berwewenang memutuskan segala kebijaksanaan yang dianggap penting di dalam kegiatan di pabrik.
3) Mengawasi seluruh kegiatan pabrik produksi pakan ternak.
4) Merencanakan dan mengawasi pekerja bagian-bagian yang dibawahinya.
5) Melaksanakan pembelian bahan baku atas dasar persetujuan direktur.
4. Direktur Keuangan
1) Bertanggung jawab terhadap direktur utama atas hasil audit perusahaan.
2) Berwewenang untuk memberikan saran-saran bagi perkembangan /kemajuan perusahaan.
3) Melaksanakan audit manajemen dan keuangan sesuai dengan ketentuan operasional perusahaan.
4) Mengevaluasi laporan keuangan tahunan.
5. Bagian Finance ( Keuangan )Universitas Sumatera Utara
-
1) Memeriksa seluruh transaksi keuangan sesuai yang telah dibukukan.
2) Memeriksa kelengkapan dokumen suatu transaksi beserta bukti pendukung lainnya untuk dijadikan sebagai dasar pembukuan.
3) Melaksanakan konfirmasi data keuangan yang ada kepada bagian terkait.
4) Menghitung kembali nilai keuangan yang dikeluarkan untuk mengetahui benar tidaknya suatu perhitungan.
5) Melakukan pemeriksaan kas ke kasir (cash opname)
6) Membuat laporan hasil temuan yang ada dan disampaikan kepada bagian yang terkait untuk di follow up.
7) Membuat rekonsiliasi rekening antar kantor dan bank.
8) Koordinasi dengan bagian lainnya untuk memberikan bukti atas suatu perkiraan
6. Manager Produksi
1) Bertanggung jawab kepada direktur produksi atas pelaksanaan kegiatan produksi.
2) Berwewenang memberikan saran-saran kepada direktur produksi bagi kemajuan di bagian produksi.
3) Merencanakan dan mengawasi produksi agar sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah ditentukan.
4) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
7. Manager R & D
1) Penetapan dan pengawasan index (pedoman) proses produksi.
2) Mengadakan koordinasi dengan bagian yang terkait untuk penetapan dan pengawasan sistem dan prosedur.
3) Mengkoordinasikan semua kegiatan pengujian atau tes dan menganalisa secara kimia dan inspeksi fisika atas semua bahan baku, bahan setengah
jadi, bahan jadi, dan obat-obatan.
4) Menjamin dan memastikan pelaksanaan semua planning dan kegiatan secara sistematik untuk memenuhi kualitas hasil produksi yang dihasilkan.
5) Melaksanakan pengujian secara fisika dan mekanis atas semua bahan baku yang masuk dan memastikan setiap pengeluaran ke bagian produksi
dengan sistem FIFO (pertama masuk dan pertama keluar).
6) Pemeriksaaan dan penetapan standar mutu bahan baku, bahan penolong, bahan campuran, bahan pengepakan, barang setengah jadi, dan barang
jadi.
7) Membuat formula pakan yang efisien dan kompetitif.
8) Inovasi dalam rangka pengembangan produk pakan.
8. Manager Marketing
1) Mengidentifikasi dan menentukan sasaran pasar dan segmen pasar
2) Menyusun dan mengembangkan strategi pemasaran untuk mencapai sasaran penjualan.
3) Merencanakan dan mengadakan program transaksi penjualan, menyiapkan dokumen-dokumen penjualan sesuai ketentuan perusahaan.
4) Membina hubungan baik dengan pelanggan.
5) Melakukan aktivitas dan mengadakan transaksi penjualan.
6) Memantau dan mengikuti perkembangan harga produk di pasar.
7) Senantiasa mengikuti perkembangan dan bertanggung jawab atas omzet penjualan
9.Manager Technical Service
1) Bertanggung jawab atas tugas dan pelaksanaan di lapangan menyangkut technical service.
2) Membantu marketing dalam hal penjualan produk dan pencapaian omzet.
3) Mengawasi, mengontrol dan memberi saran terhadap mutu produk.
4) Melakukan koordinasi dengan seksi terkait dalam peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi.
5) Memberi penyuluhan dan saran terhadap cara-cara pemeliharaan ayam yang baik kepada pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
-
9. Manager Legal (Hukum)
1) Mengadakan atau membuat kontrak kerjasama dengan perbankan dan perusahaan lainnya termasuk kontraktor maupun instansi terkait yang ada
hubungannya dengan kepentingan perusahaan.
2) Mengurus surat akta perusahaan beserta legalisirnya di kantor notaris.
3) Mengurus perizinan hak merek/reklame dan hak paten beserta pengesahannya di Departemen Hukum, Perundang-undangan & HAM.
4) Menginventarisir surat-surat tanah milik perusahaan, surat tanah sitaan ataupun surat tanah jaminan, dll.
5) Mendaftarkan sertifikat tanah milik perusahaan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) serta mengurus bea balik nama.
6) Turut serta membantu kehumasan dan menyelesaikan permasalahan yang timbul akibat adanya perselisihan dengan masyarakat disekitar usaha
milik perusahaan dengan cara pendekatan melalui tokoh masyarakat setempat.
7) Menyelesaikan perkara-perkara yang ada hubungannya dengan kepentingan perusahaan di Pengadilan Negeri.
11.Manager HRD
1) Menyeleksi dan bertanggung jawab dalam proses penerimaan karyawan, interview, dll.
2) Menerbitkan surat mutasi, surat penghargaan/promosi, surat rekomendasi.
3) Memberikan surat teguran, surat peringatan kepada pekerja/SDM dengan mengacu kepada kesepakatan kerja bersama.
4) Penyusunan dan revisi job description (perincian kerja) personil.
5) Membuat persiapan dan koordinasi program sistem penilaian prestasi kerja.
6) Pengembangan sumber daya manusia dengan menyusun jenis-jenis pelatihan yang inovatif untuk memotivasi SDM
12.Manager Umum
1) Mengurus segala surat-surat ijin perusahaan seperti surat ijin HO, SIUP, SKITU, NPWP, tanda daftar perusahaan (TDP), restribusi air bawah
tanah, restribusi racun api, dan surat ijin lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2) Mengurus surat ijin penanaman modal di BKPMD ataupun BKPM beserta bentuk-bentuk laporannya.
3) Mengadakan hubungan baik dengan muspida setempat
4) Mengadakan hubungan baik dengan instansi terkait baik sipil, Militer/TNI maupun Polri untuk pengawasan atas keamanan asset harta benda
beserta data inventaris milik perusahaan.
5) Turut serta mengembangkan koperasi untuk kesejahteraan karyawan.
6) Memberikan pengarahan terhadap kehadiran wartawan ataupun media elektronik dengan berkoordinasi kepada pimpinan perusaha
10. Manager Purchasing (pembelian)
1) Perencanaan jadwal produksi berdasarkan order, pasaran, kondisi bahan baku, obat-obatan, jenis stock barang jadi dan ada tidaknya program
major overhaul.
2) Pembuatan order pembelian bahan baku, spare part, bahan bakar, bahan pengepakan, dan bahan penolong.
3) Mengurus dokumen-dokumen import serta pengeluaran barang-barang import.
4) Pengendalian proses, spesifikasi, standar-standar produksi, keseimbangan antara stock bahan baku dengan stock barang jadi, koordinasi kerja antar
bagian termasuk di feed mill
5) Inventory control bagi bahan baku, bahan bakar, bahan pengepakan, bahan penolong, dan barang jadi.
6) Pembuatan statistik dan analisa.
13.Manager Accounting
1) Membuat laporan setoran keuangan yang akan dikliring kr Bank dan memeriksa rekening harian Bank, melakukan penarikan uang ke Bank serta
memeriksa rekening koran dan giro yang telah jatuh tempo.
Universitas Sumatera Utara
-
2) Mengurus surat rekomendasi untuk laporan parent stock ke Kanwil Departemen Pertanian & Peternakan serta Dirjen Peternakan Jakarta.
3) Membuat laporan harian kas/Bank dan menerima setoran uang dari kolektor.
4) Memeriksa pembayaran rekening telepon, listrik, dan handphone.
5) Reklarifikasi semua perkiraan biaya yang berhubungan dengan harga pokok.
6) Membuat laporan pembibitan ayam, penjualan dan pemakaian bahan ke Dirjen Peternakan.
7) Membuat laporan stock setiap akhir bulan, laporan produktivitas telur, laporan pemakaian makanan.
14.Bagian MIS
1) Mengevaluasi permintaan pemakaian hardware dan software.
2) Menyediakan kepastian hasil mutu atau quality assurance (QA) untuk aplikasi yang akan digunakan.
3) Menyusun standart dokumentasi.
4) Mengkoordinasi pembelian hardware dan software untuk mengurangi duplikasi dan memastikan kompatibilitas serta memastikan pengeluaran
biaya ekonomis melalui pembelian.
5) Mengevaluasi kinerja baik yang ada maupun untuk keperluan peningkatannya.
11. Produksi
1) Memeriksa kualitas setiap bahan baku yang akan dituang dan mengambil sampel.
2) Minta informasi terbaru dan tepat kepada operator proses atau line atas untuk volume yang dibutuhkan.
3) Mengawasi karyawan untuk pembersihan intake setelah penuangan per bahan baku untuk mencegah kontaminasi
4) Memberikan informasi sesegera mungkin kepada departemen Maintenance untuk perbaikan-perbaikan listrik dan mekanik.
5) Berbuat dan bertindak progesif positif untuk kemajuan bersama.
12. Maintenance
1) Memonitor seluruh mesin-mesin produksi agar tidak terjadi kemacetan/breakdown atau kehilangan waktu produksi.
2) Membuat jadwal perawatan mesin-mesin.
3) Membuat laporan pembelian spare part.
4) Mengontrol seluruh kegiatan mesin listrik dan pneumatics.
5) Memonitor kebersihan lingkungan bengkel dan menata barang-barang yang ada di dalam bengkel supaya rapi.
13. Warehouse
1) Mengawasi dan mengontrol out loading.
2) Mengontrol dan mengatur armada.
3) Membuat surat jalan.
4) Membuat bon ongkos.
5) Menerima surat perintah muat.
6) Mengecek stock pakan.
14. Quality Control
1) Bertanggung jawab kepada Manager R & D atas mutu hasil produksi yang dihasilkan pabrik.
2) Berwewenang memberi masukan-masukan mengenai mutu hasil produksi.
3) Menseleksi hasil-hasil produksi yang dihasilkan agar sesuai dengan standar yang diinginkan. 2.Unsur-unsur Biaya Produksi
Biaya Produksi merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam mengolah bahan baku menjadi produk jadi. PT Berlian Unggas Sakti
Universitas Sumatera Utara
-
menggolongkan biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya bahan tidak langsung ( biaya bahan tambahan) ,biaya tenaga kerja
langsung,dan biaya overhead pabrik.
a.Bahan Baku Langsung
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dengan persentasi komposisi bahan yang tinggi dan merupakan bahan yang membentuk bagian
integral dari suatu produk jadi. Bahan baku yang digunakan pada PT. Berlian Unggas Sakti ini dalam pembuatan makanan ternak adalah:
1). Jagung
Jagung merupakan sumber energi yang baik karena kandungan energi metabolismenya besar dan mengandung karbohidrat.
2). Dedak padi halus
Dedak padi halus yang dimaksud adalah pecahan kulit padi dan sedikit pecahan beras. Dedak padi halus ini mengandung serat kasar dan lemak.
3). Kacang kedelai
Bahan ini mengandung sumber protein nabati bagi hewan dan merupakan bahan import yang berasal dari luar negeri.
4). Bungkil kelapa
Bahan ini mengandung sumber lemak bagi hewan.
5). Tepung daging
Tepung daging merupakan sumber protein hewani dan juga sebagai sumber kalsium dan fosfor bagi hewan. Bahan ini diimport dari luar negeri.
6). Tepung ikan
Bahan ini mengandung protein, lemak, dan kalsium.
7). Tepung batu
Tepung batu ini berasal dari batu gunung yang digiling. Tepung ini berfungsi sebagai alat pembantu pencernaan dan sumber kalsium.
b. Bahan Tambahan( Biaya Bahan Baku Tidak Langsung)
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam komposisi kecil tetapi cukup mempengaruhi produk dan dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
produk.
Bahan tambahan yang digunakan pada PT. Berlian Unggas Sakti adalah:
1). Minyak sawit (CPO)
2). Bahan kimia seperti DCP (Di-Calsium Phospat), methion, lysin, dan sebagainya.
3). Vitamin-vitamin dan mineral/garam.
Untuk pengadaan bahan-bahan penolong ini, perusahaan mendapatkannya dari daerah di sekitar Sumatera Utara.
c. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk tenaga kerja yang langsung melakukan pengolahan bahan baku menjadi
produk broiler .Tenaga kerja langsung harus mematuhi peraturan-peratuaran yang telah ditetapkan perusahaan.Dan sebelum pekerja diterima sudah
mengetahui tarif upah yang akan diterimanya.
d. Biaya Overhead Pabrik
PT. Berlian Unggas sakti dalam mengolongkan biaya overhead pabrik berbeda dengan teori.Biaya bahan baku tidak langsung tidak diklasifikasikan ke
dalam biaya overhead pabrik.Namun konsep dari biaya overhead pabrik dalam hal ini adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
mendukung proses produksi dan sangat sulit untuk ditelusuri selain bahan baku tidak langsung .Dan biaya ini dikelompokkan dalam biaya overhead tetap
dan biaya overhead variabel.
Universitas Sumatera Utara
-
Berikut ini merupakan unsur unsur biaya overhead pabrik
1). Biaya Overhead Pabrik Tetap 2). Biaya Overhead Variabel
- Biaya penyusutan - Biaya Pemeliharaan
- Biaya asuransi - Biaya Energi
- Biaya kantor - Biaya Kenderaan
- Biaya Gaji Kariawan - Biaya Bongkar
- Biaya Labolatorium
- Biaya Pajak
- Biaya Profesional - Biaya Pendidikan
3.Penentuan Biaya Standar
a. Penentuan Standar Biaya Bahan Baku Langsung
1). Penentuan Standar Kuantitas Bahan Baku Langsung
Standar kuantitas bahan baku adalah bahan baku yang seharusnya dipakai untuk memproduksi satu satuan produk. PT Berlian Unggas sakti dalam
memproduksi produknya menggunakan tujuh jenis bahan baku utama yang masih diperoleh dari supplier local. Dan penentuan standar kuantitas bahan baku
per unit didasarkan pada tahun sebelumnya (periode masa lalu).Standar pemakaian masing-masing bahan baku langsung untuk satu unit produk Broiler
yang terdiri dari 50 kg/ unit adalah :
Tabel 4.1
Standar Pemakaian Bahan Baku Per Unit Broiler
No Jenis Bahan Baku Persentase Pemakaian Kuantitas(kg)
1 Jagung 50 % 25 Kg
2 Dedak halus 15 % 7,5 Kg
3 Tepung daging 7,5 % 3,75 Kg
4 Tepung ikan 5 % 2,5 Kg
5 Tepung batu 7.5 % 3,75 Kg
6 Kacang kedelai 10 % 5 Kg
7 Bungil kelapa 2,5 % 1,25 Kg
8 Lain- lain 2,5 % 1.25 Kg
Sumber PT. Berlian Unggas Sakti
Tabel 4.2
Standar Pemakaian Bahan Baku Langsung Untuk 400.000 Unit
No Jenis Bahan baku Kuantitas pemakaian TOTAL
1 Jagung 400.000 @ 25 10.000.000 Kg
Universitas Sumatera Utara
-
2 Dedak halus 400.000 @ 7,5 3.000.000 Kg
3 Tepung daging 400.000 @ 3,75 1.500.000 Kg
4 tepung ikan 400.000 @ 2,5 1.000.000 Kg
5 Tepung batu 400.000 @ 3,75 1.500.000 Kg
6 Kacang kedelai 400.000@ 5 2.000.000 Kg
7 Bungil kelapa 400000 @ 1,25 500000 Kg
Sumber PT. Berlian Unggas sakti
2). Penentuan Standar Harga Bahan Baku
Dalam penentuan standar harga bahan baku utama ,Perusahaan ini sangat mempertimbangkan fluctuasi harga.Khususnya untuk harga bahan baku
jagung cenderung mengalami fluctuasi harga secara berulang kali naik turun dalam satu tahun sehingga sulit untuk ditentukan oleh manajemen khususnya
bagian pembelian
Karena alasan yang demikian maka standar yang cocok ditentukan oleh bagian pembelian adalah standar normal.Dimana Bagian pembelian
menentukan standar tersebut untuk semua jenis bahan baku langsung adalah menggunakan harga pasar rata-rata. Setelah ditetapkan standar harga maka
dapat dibuat standar biaya pemakaian bahan baku .
Tabel 4.3
Standar Biaya Pemakaian Bahan Baku
Per unit broiler
Bahan Kuantitas Standar harga Jumlah
( Kg) Per Kg ( Per Unit)
Jagung 25 Kg .50% Rp 2195 Rp 54 875
Dedak halus 7,5 Kg.15% Rp 1426 Rp 10 695
Tepung Daging 3,75Kg.7,5% Rp 3540 Rp 13275
Tepung Ikan 2,5 Kg .5% Rp 5331 Rp 13 328
Tepung Batu 3,75 Kg.7,5% Rp 198 Rp 743
Kacang Kedelai 5 Kg. 10 % Rp 2485 Rp 12 425
Bungil Kelapa 1,25 Kg. 2,5 % Rp 1125 Rp 1406
Lain lain 1,25 Kg. 2,5 %Universitas Sumatera Utara
-
Input 50 Kg. 100 % Rp 106. 747
Output 50 Kg
Sumber PT. Berlian Unggas Sakti
b. Penentuan Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung
PT.Berlian Unggas Sakti dalam menetukan standar biaya upah langsung ditentukan oleh dua faktor yakni upah standar dan jam kerja
standar.Perusahaan ini merupakan perusahaan yang padat modal yang menggunakan mesin- mesin untuk memproduksi bahan baku menjadi barang jadi (
pakan ternak ) Yang ditentukan terlebih dahulu kapasitas produksinya.
1). Penentuan Tarif Upah Langsung
Perusahaan memberikan upah yang layak kepada pekerja sesuai dengan kemampuan perusahaan dengan ketentuan upah terendah bagi pekerja harian
sesuai dengan ketentuan upah minimum sektoral regional yang berlaku di Propinsi tempat domisili perusahaan.Jadi sebelum sesorang bekerja Sudah
mengetahui berapa jumlah gaji yang diperolehnya.Pada Tahun 2007 Perusahan telah menetapkan tarif upah sebulan sebesar RP. 809000.
Maka tarif upah per jam = Rp 809. 000 = Rp 1532/
Jam
( 24 x 22)
2). Standar Jam Kerja Langsung
PT. Berlian Unggas Sakti dalam memproduksi berbagai jenis pakan dengan menggunakan mesin-mesin produksi.Dimana kapasitas mesin telah
ditetapkan terlebih dahulu.Pada tahun 2007 Perusahaan telah menetapkan kapasitas aktual yang diperkirakan sebesar 399.800 unit broiler dengan estimasi
jam kerja langsung sebesar 6336 jam.
Berarti satu unit broiler membutuhkan :
6336 / 399.800 unit= 0.016 Jam
Pada tahun 2007 perusahaan memproduksi sebesar 400.000 unit dan jam kerja sesungguhnya sebanyak 6291 jam. Sedangkan menurut standar
sesungguhnya sebesar(0.016 x 400000) =6400 Jam.Tenaga kerja bekerja 8 jam sehari ( senin- jumat), 22 hari sebulan, terdiri dari 3 shift. Maka standar jam
kerja lansung untuk 399.800 unit broiler 6336 jam
( 8 x 3 x 22 x12 bulan).
c. Penentuan Standar Biaya Overhead Pabrik
Biaya tidak langsung dalam perusahaan dibagi dalam beberapa jenis biaya.Dalam hal ini perusahaan menggolongkan biaya bahan baku tidak
langsung kedalam dua bagian yakni biaya variabel dan biaya tetap.Dalam hal ini anggaran biaya tidak langsung dibebankan ke setiap unit berdasarkan
volume ( kg ).
Adapun penentuan tarif biaya tidak langsung ditetapkan dengan rumusan sebagai berikut:
Tarif biaya tidak langsung = Anggaran Biaya tidak Langsung
Kapasitas yang diperkirakan
Anggaran Biaya TidakLangsung PT. Berlian Unggas sakti pada Tahun 2007 dengan kapasitas aktual yang diperkirakan sebesar 399.800 unit ( 399.800 x 50
kg)
Berdasarkan analisa penetapan biaya standar di atas maka dapat dilihat standar biaya per unit broiler ( 50) Kg
Universitas Sumatera Utara
-
Tabel 4.5
Anggaran Biaya Tidak Langsung
Tahun 2007
Kapasitas 399.800 unit atau 6336 Jam
Biaya Kenderaan ( V ) RP5.6927.000
Biaya bahan penolong ( V ) 592.527.000
Biaya insentif ( V ) 49.351.000
Biaya profesional ( V ) 11.251.000
Biaya bongkar muat ( V ) 81.447.000
Biaya pemeliharaan ( V ) 60.327.653
Biaya energi (V ) 294.844.515
Biaya Kantor Pabrik ( V ) 23.360.571
Biaya Personalia ( F ) 46.257.000
Biaya Penyusutan ( V ) 16.789.560
Biaya Asuransi ( F ) 8 600.000
Biaya Pajak dan Perizinan ( F ) 34.890.543
Biaya Iklan ( F ) 21.123.548
Biaya Overhead lainnya ( V ) 51.403.000
Total Biaya tidak langsung Variabel = Rp 127. 660.651
Total Biaya bahan baku tidak langsung variabel = Rp 1.221.438.739
Maka dapat dihitung :
Tarif biaya tidak langsung = 1.349.099.390
399800
= Rp 3374
Sehingga tarif biaya tidak langsung per unit = 67 x 50 =Rp 3350
Tarif Biaya Tidak Langsung variabel = 1221438739
399800
= Rp 3055
Tarif biaya tidak langsung tetap = 127.660.651
Universitas Sumatera Utara
-
399800
= Rp 31
Tabel 4.4
Standar Biaya Per Unit Broiler ( 50) kg
Input ( bahan baku = Rp 106 747
Standar biaya tenaga kerja langsung = 0,016 Jam@1532/ jam = Rp 24,50
Standar biaya overhead pabrik =0,016 @3374 / jam = Rp 53,98
Standar Biaya Per Unit Broiler = Rp 106 .826
Sumber PT. Berlian Unggas Sakti
4.Analisis Varians Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi
Perusahaan belum melakukan analisis varian sebagaimana yang ada pada teori.Melainkan perusahaan melakukan analisa varians dengan
membandingkan anggaran dengan realisasi dengan batas pengendalian biaya produksi ditetapkan sebesar 10 % dari biaya yang distandarkan terlebih dahulu.
B.Analisis Hasil Penelitian
1.Unsur-Unsur Biaya Produksi
Yang termasuk unsur-unsur biaya produksi Pada PT. Berlian Unggas sakti adalah
a. Biaya pemakain bahan baku langsung
b. Biya upah langsung
c. Biaya bahan penolong
d. Biaya Overhead Pabrik
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis terdapat perbedaan dalam mengklasifikasikan biaya produksi, karena pihak perusahaan telah
memisahkan antara biaya bahan baku penolong dengan biaya overhead pabrik. Dalam hal ini penulis menganggap ada kekeliruan dalam pihak
perusahaa.Menurut teori yang ada biaya bahan baku penolong termasuk dalam biaya overhead pabrik.Namun jika ditinjau dari perusahaan maka belum tentu
pihak perusahaan melakukan kekeliruan karena perusahaan berpedoman pada akuntansi yang ada.
2. Penetapan Biaya Standar
PT. Berlian Unggas sakti menetapkan biaya standar berdasarkan atas peiode masa lalu dan peramalan dimasa akan datang.Proses penentuan biaya
standar pertama ditentukan oleh bagian bagian tertentu yang bertanggung jawab atas standar tersebut ( bagian produksi, bagian administrasi, personalai,
pembelian dan bagian akauntansi).Setelah mempertimbangkan laporan biaya produksi satu periode. Proses penetuanbiaya standar didasarkan atas ketiga
unsur- unsur biaya produksi ( biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead)
3. Analisis Penyimpangan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi.
Perusahaan belum melakukan analisis varian sebagaimana yang ada pada teori.Namun perusahaan menetapkan biaya standar sebagai dasar penyusunan
anggaran, dan pada akhir periode perusahaan melakukan analisa varians dengan membandingkan anggaran dengan realisasi dengan batas pengendalian
biaya produksi ditetapkan sebesar 10 % dari biaya yang telah distandarkan terlebih dahulu.Namun jika analisa varians dilakukan berdasarkan dengan teori
Universitas Sumatera Utara
-
maka terdapat tiga varians biaya produksi yakni:
a. Varians Biaya Bahan Baku
Analisa varians bahan baku terdiri dari dua yakni varians kuantitas bahan baku dan varians harga bahan baku.Varians kuantitas bahan baku
disebabkan adanya perbedaan antara kuantitas bahan baku standar dan kuantitas bahan baku yang dipakai.Sedangkan varians harga bahan baku terjadi
karena adanya perbedaan antara harga bahan baku yang dibeli dengan harga bahan baku standarTABEL 4.5
1). Analisa Varians Kuantitas Bahan Baku (Campuran)
Bahan Kuantitasaktual(a)
KuantitasStandar(b)
VariansKuantitas(a-b)
StandarHarga
Varianskuantitas(a-b)c
Jagung 9 997 950Kg
10000000Kg
2050 Kg Rp2195 Rp4499750(F)
Dedakhalus
3 000 000Kg
3000000 Kg
0 Rp1426
Tepungdaging
1500 063 Kg
1500000 Kg
63 Kg Rp3540 Rp 223020(UF)
Tepungikan
999 850 Kg
1000000 Kg
150 Kg Rp5331 Rp799650 (F)
Tepungbatu
1 498 869Kg
1500000 Kg
1131 Kg Rp198 Rp223938 (F)
Kacangkedelai
1 999 825Kg
2000000 Kg
175 Kg Rp2485 Rp434875 (F)
Bungilkelapa
493 049 Kg
500000 Kg
695 Kg Rp1125 Rp7819875(F)
TABEL 4.6 2). Varians Harga Bahan Baku ( campuran)
Bahan Kuantitas Aktual(a)
HargaStandar(b)
HargaAktual(c)
Varians Harga( b-c ) a
Jagung 9997950 Kg Rp 2195 Rp2200 Rp 4999750 (UF)
Dedak halus
3000000 Kg Rp 1426 Rp 1421 Rp 15000000 (F)
Tepung daging 1500063 Kg Rp 3540 Rp 3567 Rp 40501701(UF)
Universitas Sumatera Utara
-
Tepung Ikan 999850 Kg Rp 5331 Rp 5319 Rp 11998200 (UF)
Tepung Batu 1498869 Kg Rp 198 Rp 172 Rp 38970594 (F)
KacangKederlai
1999825 Kg Rp 2485 Rp 2466 Rp 37996675(UF)
Bungil Kelapa 493049 Kg Rp 1125 Rp 2428 Rp 642443 ((UF)
b.Varians Biaya Upah Langsung
Seliish biaya tenaga kerja langsung terjadi apabila adanya perbedaan biaya tenaga kerja langsung yang sesungguhnya dengan baiay tenaga kerja
langsung menurut standar.Selisih ini terdiri dari 2 yakni:
1). Penyimpangan Tarif Upah Langsung
Selisih tarif upah langsung disebabkan adanya perbedaan tarif upah yang sesungguhnya dibayarkan dengan tarif upah standar.
Penyimpangan = ( Tarif sesungguhnya - Tarif standar )x Jam kerja sesungguhnya
= (1532 1532 ) x 6400jam = Rp 0
Tidak terdapat penyimpangan tarif upah langsung karena perusahaan telah menetapkan tarif upah seseorang sebelum mulai bekerja dan disesuaikan
dengan tarif upah minimum regional propinsi.
2). Analisis Penyimpangan Jam Kerja Langsung
Selisih jam kerja langsung terjadi jika adanya perbedaan antara jam kerja sesungguhnya yang dipakai dengan jam kerja standar.
( Jam kerja sesungguhnya jam kerja standar) x tarif upah standar
Jam kerja yang dibenarkan untuk memeproduksi 400000 unit produk broiler adalah 6400jam. Sedangkan jam kerja sesungguhnya sebanyak 6381 jam.Tarif
upah standar sebanyak 1532 per jam.
Besarnya penyimpangan jam kerja untuk periode 2007 adalah
Penyimpangan = ( 6291 - 6400) x 1532
= 109 x 1532 =Rp.166.988 ( menguntungkan)
3.Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik
Analisis biaya overhead vabrik dilakukan dengan analisis satu selisish :
Realisasi biaya bahan baku tidak langsung = 1.326.743.711
Biaya overhead pabrik yang diizinkan menurut Anggaran
Biaya variabel = 61 x 20.000.000 Kg = 1.220.000.000
Biaya tetap = 6 x 20.000.000 Kg = 120.000.000
Total = ( 1.340.000.000 )
Selisih biaya overhead pabrik Rp 13.256.286
Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis yang berpedoman menurut teori pada maka dapat dilihat beberapa varians yang terjadi, untuk harga
kebanyakan analisis yang dilakukan menghasilkan varians yang tidak menguntungkan ( unfavorable ).Hal ini terjadi karena perubahan situasi moneter yang
menyebabkan harga yang sering berfluktuasi naik / turun yang tidak diperhitungkan sebelumnya.Namun dari beberapa selisih harga hanya dua selisih yang
sudah melewati rentang kendali yang ditetapkan manajemen yakni selisih harga bungil kelapa dan selisih harga tepung batu..Sehingga manajemen harus
menindaklanjuti/melakukan investigasi atas selisih harga tersebut terhadap bagian yang bertanggung jawab atas selisih tersebut ( bagian pembelian).Untuk
analisis kuantitas bahan baku kebanyakan analisis menghasilkan varians yang menguntungkan (faforable) tetapi dalam jumlah yang relatif rendah.Hal ini
disebabkan kuantitas pemakain bahan baku bersifat controllable varians (varians yang selalu dapat dikendalikan oleh manajemen. Dan juga didukung oleh
bagian produksi telah bekerja secara efesien serta bahan baku yang berkualitas sehingga tidak ada bahan baku yang terbuang / tersisa.
Universitas Sumatera Utara
-
Untuk tarif tenaga kerja langsung tidak menghasilkan varians, karena perusahaan telah menetapkan tarif upah seseorang dengan jelas sebelum
seseorang diterima bekerja diperusahaan tersebut. Dan jam kerja langsung hanya menghasilkan selisih yang relatif kecil. Dan hal ini juaga disebabkan
mesin- mesinproduksi bekerja secara efesien.Dan selam setahun mesin dapat memprodiksi lebih cepat didukung oleh bahan baku ynag berkualitas sehinga
proses produksi tidak ada yan terhambat.
Untuk varians biaya overhead menghasilkan selisih yang bersifat ,menguntunkangkan dan masih dalam kendali manajeman. Sehingga belum
membutuhkan investigasi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah dianalisis dan dibahas dengan membandingkan dengan teori dapat diambil berbagai kesimpulan :
1. Dalam mengklasikfikasikan unsur-unsur biaya Produksinya PT. Berlian Unggas Sakti sedikit ada perbedaan dengan teori. Perusahaan tidak
menggolongkan biaya bahan baku penolong kedalam biaya overhead pabrik,Sedangkan berdasarkan teori yang ada biaya bahan baku penolong
dimasukkan kedalam biaya overhead karena biaya tersebut sulit ditelusuri secara langsung ke output tertentu.
2. Penentuan biaya standar sebagai dasar pembuatan anggaran terlebih dahulu diberikan wewenang pada masing- masing bagian yang bersangkutan
dalam perusahaan seperti bagian pembelian, bagian akuntansi, bagian personalia, an bagian produksi,Setelah ditetapkan , selanjutnya dibahas secara
bersama- sama.
3. PT. Belian Unggas sakti melakukan analisis varian belum sesuai dengan teori yang ada, perusahaan melakukan analisa varian hanya dengan
membandingkan antara anggaran dengan realisasi. Namun dasar dari penyusunan anggaran adalah biaya standar.
4. Perusahaan telah menetapkan batas toleransi pengendalian varians sebesar 10 % dari biaya yang telah distandarkan terlebih dahulu, Jika varians sudah
melampau batas toleransi yang ditetapkan maka varians tersebut harus dianalisis atau diinvestigasi.Sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan
Universitas Sumatera Utara
-
perbaikan untuk mengantisipasi penyimpangan yang muncul.
B. SARAN
Dalam penulisa skripsi ini penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan penulis, akan tetapi masih menyadari berbagai
kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis menyarankan beberapa hal demi kesempurnaan skripsi ini.
1. Dalam mengklasifikasikan biaya produksi PT. Berlian Ungas sakti sebaiknya menyamakam konsep dengan teori. Yakni memasukkan biaya bahan baku
tidak langsung sebagai bagian dari unsur biaya overhead.Karena biaya bahan baku tidak langsung merupakan biaya yang tidak dapat ditelusuri secara
langsung ke output tetentu.Sehingga perhitungan terhadap biaya produksi dapat lebih akurat lagi.
2. Sebaiknya perusahaan melakukan analisa varian sebagaiman yang ada pada pembahasan.Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengawasan terhadap
biaya produksi.Dan dengan meningkatnya pengawasan maka perusahaan dapat melakukan efesiensi.
3. Sebaiknya perusahaan melaporkan dan membuat prosedur akuntansi setiap varians yang berada diluar rentang yang ditetapkan oleh perusahaan.Karena
hal ini lebih memungkinkan para manajer untuk lebih bertanggung jawab untuk terhadap varians.Varian juga sebaiknya dilaporkan sesering mungkin
kepada manajemen selama hal tersebut ekonomis , dimana semakin dekat deteksi dan pelaporan ke titik terjadinya maka semakin efektif. Sehingga
pengendalaian terhadap biaya produksi dapat juga dilakukan secara efektif.
Universitas Sumatera Utara