Chapter Lll V

download Chapter Lll V

of 35

description

bab 4

Transcript of Chapter Lll V

  • 23

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis dan Sumber Data

    3.1.1 Jenis Data

    Dalam melaksanakan penelitian ini, jenis data yang dipergunakan adalah

    data sekunder. Menurut Sugiyono (2008:193), sumber sekunder adalah sumber

    data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya

    lewat orang lain atau lewat dokumen. Jenis data yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan dari

    bank bank Swasta Devisa di Indonesia yaitu dari 31 Desember 2007 sampai 31

    Desember 2010

    3.1.2 Sumber Data

    Data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

    historis, dimana data diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi masing masing

    bank yang telah diterbitkan oleh Bank Indonesia.

    3.2 Populasi dan Sampel

    3.2.1 Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

    mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:115). Populasi

    Universitas Sumatera Utara

  • 24

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Swasta Devisa yang

    terdaftar di direktori Bank Indonesia. Yaitu sebanyak 41 bank.

    3.2.2 Sampel

    Sampel penelitian diambil secara purposive sampling yaitu sampel ditarik

    sejumlah tertentu dari populasi emiten dengan menggunakan pertimbangan atau

    kriteria tertentu.

    Kriteria untuk pemilihan sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Bank Swasta Devisa yang terdaftar di Direktori bank Indonesia

    2. Bank Swasta Devisa yang menyajikan laporan keuangan dan rasio rasio

    yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu selama empat tahun berturut

    turut yaitu dari 31 Desember 2007 sampai 31 Desember 2010 (hanya

    pertumbuhan laba yang menggunakan data per 31 Desember 2007).

    3. Bank Swasta Devisa yang laporan keuangannya lengkap dan dapat di

    download.

    Tabel 3.1 Populasi dan Sample Penelitian

    NO POPULASI

    KRITERIA SAMPLE AKHIR

    1 2 3 1 BANK ARTAMEDIA

    2 BANK AGRONIAGA TBK

    3 BANK ANTAR DAERAH

    4 BANK ARTHA NIAGA KENCANA

    Universitas Sumatera Utara

  • 25

    Lanjutan NO POPULASI

    KRITERIA SAMPLE AKHIR 1 2 3

    5 BANK ARTHA GRAHA

    INTERNASIONAL

    6 BANK BUKOPIN

    7 BANK BUMI ARTA TBK

    8 BANK CENTRAL ASIA TBK

    9 BANK CIMB NIAGA TBK

    10 BANK DAGANG BALI

    11 BANK DANAMON INDONESIA TBK

    12 BANK EKONOMI RAHARJA TBK

    13 BANK GANESHA

    14 BANK HAGA

    15 BANK HAGAKITA

    16 BANK HANA

    17 BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 TBK

    18 BANK ICB BUMI PUTERA INDONESIA

    TBK

    19 BANK ICBC INDONESIA

    20 BANK IFI

    21 BANK INDEX

    22 BANK INTERNASIONAL INDONESIA

    Universitas Sumatera Utara

  • 26

    TBK

    23 BANK QNB KESAWAN

    24 BANK LIPPO

    25 BANK MASPION INDONESIA

    26 BANK MAYAPADA INTERNASIONAL

    TBK

    Lanjutan NO POPULASI

    KRITERIA SAMPLE AKHIR

    1 2 3 27 BANK MEGA TBK

    28 BANK MESTIKA DHARMA

    29 BANK METRO EXPRESS

    30 BANK MUTIARA TBK

    31 BANK NUSANTARA PARAHYANGAN

    TBK

    32 BANK OCBC NISP TBK

    33 BANK PERMATA TBK

    34 BANK PIKKO TBK

    35 BANK SINARMAS

    36 BANK SWADESI TBK

    37 BANK UNIVERSAL

    38 BANK UOB BUANA TBK

    39 BANK WINDU KENCANA

    Universitas Sumatera Utara

  • 27

    INTERNASIONAL TBK

    40 BANK PAN INDONESIA TBK

    41 PRIMA EXPRESS BANK

    3.3 Metode Pengumpulan Data

    Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu:

    a. Studi Pustaka

    Mengumpulkan data dan teori yang relevan terhadap permasalahan yang

    akan diteliti dengan melakukan studi pustaka terhadap literatur dan bahan

    pustaka lainnya seperti artikel, jurnal, buku, dan penelitian terdahulu.

    b. Studi Dokumenter

    Pengumpulan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan

    masing- masing Bank yang diperoleh dari Website Bank Indonesia dan

    Website Bursa Efek Indonesia.

    3.4 Defenisi Operasional Variabel

    3.4.1 Variabel Dependen (Y)

    Universitas Sumatera Utara

  • 28

    Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Laba (Y).

    Pertumbuhan laba berarti terjadi kenaikan atau penurunan dari aktiva dan

    kewajiban yang diolah dan berpengaruh terhadap modal perusahaan. Rumus

    pertumbuhan laba sebagai berikut:

    = 11

    Keterangan:

    Yn = Pertumbuhan laba tahun ke-n

    Yn-1 = Laba tahun sebelumnya

    N = tahun ke-n

    3.4.2. Variabel Independen (X)

    Berupa rasio-rasio keuangan antara lain CAR, NPL, OER, LDR. Masing-

    masing variable didefinisikan sebagai berikut :

    a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

    CAR adalah rasio untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank

    untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko,

    misalnya kredit yang diberikan. Rumus CAR:

    = 100%

    b. Non Performing Loan (NPL)

    Universitas Sumatera Utara

  • 29

    NPL adalah rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam

    mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. NPL dihitung

    dengan menggunakan rumus :

    = + 100%

    c. Operational Efficiency Ratio (OER)

    OER atau disebut juga dengan BOPO adalah perbandingan antara beban

    operasional dengan pendapatan operasional. Beban operasional dihitung

    berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban

    operasional lainnya. Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total

    pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya. Rasio ini

    digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank dalam melakukan

    kegiatan operasinya. OER dihitung dengan menggunakan rumus :

    = 100%

    d. Loan to deposit ratio (LDR)

    LDR adalah rasio antara jumlah seluruh kredit yang diberikan bank dengan

    total dana pihak ketiga bank. Rasio ini akan menunjukkan tingkat

    kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun

    oleh bank yang bersangkutan. LDR dihitung dengan menggunakan rumus :

    = + 100%

    Universitas Sumatera Utara

  • 30

    3.5 Skala Pengukuran Variabel

    Ringkasan skala pengukuran variabel dari penelitian ini dapat dilihat pada

    tabel 3.2 berikut ini:

    Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel

    No. Variabel

    Dependen (Y)

    Pengukuran Variabel Skala

    1 Pertumbuhan

    Laba

    11

    Rasio

    Lanjutan No. Variabel

    Independen (X) Pengukuran Skala

    1 CAR 100% Rasio

    2 NPL Kredit BermasalahTotal Kredit X 100%

    Rasio

    3 BOPO Biaya OperasionalPendapatan Operasional X 100% Rasio 4 LDR Total Kredit yang diberikanTotal dana pihak ketiga + modal X 100%

    Rasio

    3.6 Teknik Analisis Data

    Universitas Sumatera Utara

  • 31

    Teknik analisis data yang digunakan adalah Statistic desktiptif

    komparatif, yaitu suatu teknik analisis data dengan cara mendeskripsikan atau

    menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya dari nilai

    variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih kemudian membuat perbandingan

    atau menghubungkan antara variabel satu dan yang lainnya dilanjutkan dengan

    membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,

    2008). Analisis deskriptif dilakukan antara lain dengan menggunakan alat analisis.

    Adapun alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan

    melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.

    3.6.1 Uji Asumsi Klasik

    Sebelum data dianalisis dengan model regresi linear berganda yang akan

    digunakan pada penelitian ini harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliputi:

    a. Uji Normalitas

    Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan

    variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model

    regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji

    ini dilakukan dengan cara melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

    diagonal atau grafik. Apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan

    mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi

    normalitas. Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

    mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi

    normalitas (Ghozali, 2005:163). Pengujian normalitas ini dapat dilakukan

    melalui analisis grafik dan analisis statistik.

    Universitas Sumatera Utara

  • 32

    1. Analisis Grafik

    Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah

    dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data

    observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Namun

    demikian, hanya dengan melihat histogram, hal ini dapat

    membingungkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.

    Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat normal

    probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

    distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dari analisis

    normal probability plot adalah sebagai berikut :

    a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengiikuti

    arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal,

    maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

    b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

    mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola

    distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi

    asumsi normalitas.

    2. Analisis Statistik

    Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan pula melalui

    analisis statistik yang salah satunya dapat dilihat melalui

    Kolmogorov-Smirnov test (K-S). Uji K-S dilakukan dengan

    membuat hipotesis:

    Ho : data terdistribusi secara normal ( sig. > 0,05)

    Universitas Sumatera Utara

  • 33

    Ha : data tidak terdistribusi normal ( sig. < 0,05 )

    Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai

    berikut :

    a) Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara

    statistik, maka Ho ditolak, yang berarti data terdistribusi

    tidak normal.

    b) Apabila probabilitas nila Z uji K-S tidak signifikan secara

    statistik, maka Ho diterima, yang berarti data terdistribusi

    normal.

    b. Uji Multikolinearitas

    Menurut Ghozali (2005:105) uji ini bertujuan menguji apakah pada model

    regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model

    regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi

    kolerasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model

    regresi dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor

    (VIF). Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan:

    1. Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat

    disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel

    independen dalam model regresi.

    2. Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat

    disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen

    dalam model regresi.

    Universitas Sumatera Utara

  • 34

    c. Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

    regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

    pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

    pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda

    disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

    Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Untuk

    mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas menurut Ghozali (2005:139)

    dapat dilihat dari grafik scatterplot antara lain prediksi variabel dependen,

    yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar pengambilan

    keputusannya adalah :

    1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

    tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

    menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

    heteroskedastisitas.

    2. jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas

    dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

    heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas.

    d. Uji Autokorelasi

    Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat

    korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

    periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada

    problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas

    Universitas Sumatera Utara

  • 35

    autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan uji statistik

    melalui uji Durbin-Watson (DW test) (Ghozali, 2005:110). Dalam

    pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut :

    1. Bila nilai DW terletak diantara batas atau upper bound (du) dan (4-

    du) maka koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi.

    2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound

    (dl) maka koefisien autokorelasi > 0, berarti tidak ada autokorelasi

    positif.

    3. Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi <

    0, berarti ada autokorelasi negatif.

    4. Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara (4-

    du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

    3.6.2 Analisis Regresi Berganda

    Analisis regresi berganda adalah suatu analisis untuk mengetahui pengaruh

    variabel variabel independen yaitu capital adequacy ratio (CAR),Non

    performing loan (NPL), Operational Efficiency Ratio (OER), loan to deposit ratio

    (LDR) terhadap variabel dependen yaitu pertumbuhan laba dengan rumus:

    Y= a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

    Keterangan:

    Y = Pertumbuhan laba

    a = Konstanta dari persamaan regresi

    Universitas Sumatera Utara

  • 36

    b1-b4 = Koefisien regresi variabel independen

    X1 = Capital Adequacy Ratio (CAR)

    X2 = Non Perfoming Loan (NPL)

    X3 = Operational Efficiency Ratio (OER)

    X4 = Loan to Deposit Ratio (LDR)

    e = error

    3.6.3 Pengujian Hipotesis

    1. Uji t (Uji Parsial)

    Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing masing rasio

    keuangan secara individu terhadap minimalisasi resiko. langkah langkah

    pengujian yang dilakukan adalah dengan pengujian dua arah, sebagai

    berikut (Gujarati, 1999):

    a. Merumuskan hipotesis (Ha)

    Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

    independen terhadap variabel dependen secara parsial.

    b. Menentukan tingkat signifikansi (a) sebesar 0,05.

    c. Membandingkan t hitung dengan t tabel. Jika t hitung lebih besar dari t

    tabel maka Ha diterima.

    d. Berdasarkan probabilitas. Ha akan diterima jika nilai probabilitasnya

    kurang dari 0,05 (a).

    Universitas Sumatera Utara

  • 37

    e. Menentukan variabel independen mana yang mempunyai pengaruh

    paling dominan terhadap variabel dependen. Hubungan ini dapat

    dilihat dari koefisien regresinya.

    2. Uji signifikansi Simultan (uji F)

    Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara bersama

    sama terhadap variabel tidak bebas. Tahapan uji F sebagai berikut:

    a. Merumuskan hipotesis (Ha)

    Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

    independen terhadap variabel dependen secara simultan.

    b. Menentukan tingkat signifikansi sebesar 0,05

    c. Membandingkan t hitung dengan t tabel.

    d. Berdasarkan probabilitas. Ha akan diterima jika nilai probabilitasnya

    kurang dari 0,05 (a).

    e. Menentukan nilai koefisien determinasi, dimana koefisien

    menunjukkan seberapa besar variabel independen pada model yang

    digunakan mampu menjelaskan variabel dependennya.

    Universitas Sumatera Utara

  • 38

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum

    Obyek penelitian yang digunakan didalam penelitian ini adalah bank

    swasta devisa yang terdaftar di website Bank Indonesia (BI) periode 2008-2010,

    dimana jumlah seluruh bank tersebut adalah 20 bank. Data diambil dari laporan

    keuangan publikasi bank-bank tersebut, khususnya pada laporan perhitungan rasio

    keuangan.

    4.2 Hasil Penelitian

    4.2.1 Statistik Deskriptif

    Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang

    digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

    Universitas Sumatera Utara

  • 39

    minimum, nilai rata-rata serta standar deviasi dari masing-masing variabel.

    Variabel dalam penelitian ini meliputi variable CAR, NPL, OER, LDR, dan

    Pertumbuhan laba. Hasil olah data deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai

    berikut:

    Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CAR 60 -22.29 33.27 15.7785 7.31509

    NPL 60 .06 10.42 2.1703 2.02452

    OER 60 41.99 1226.28 102.3962 148.05277

    LDR 60 45.60 102.20 77.3078 13.55054

    PERTUMBUHAN_LABA 60 -3630.58 1025.21 -12.5275 496.48826

    Valid N (listwise) 60

    Sumber: Data sekunder yang diolah

    Pada tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa N atau jumlah data pada setiap

    variabel adalah 60 yang di teliti selama periode 2007 - 2010. Dari 60 sampel data

    CAR, nilai minimum sebesar -22,29 terdapat pada Bank Mutiara tahun 2008 dan

    nilai maksimum sebesar 33,27 terdapat pada Bank Swadesi tahun 2008.

    Berdasarkan hasil perhitungan diatas tampak bahwa standard deviasi CAR sebesar

    7,31 lebih kecil dibanding dengan nilai mean (rata rata) yaitu sebesar 15,77. Hal

    ini menunjukkan bahwa secara statistik, selama periode penelitian rasio CAR

    Universitas Sumatera Utara

  • 40

    telah memenuhi standar yang diberikan Bank Indonesia yaitu minimal 8%.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa rasio kecukupan modal yang dimiliki

    perbankan swasta devisa yang terdaftar di website BI dapat dikatakan relatif baik.

    Dari 60 sampel data NPL, nilai minimum sebesar 0,06 terdapat pada Bank

    Central Asia pada tahun 2008 dan 2010. Nilai maksimum sebesar 10,42 terdapat

    pada Bank Mutiara pada tahun 2008. Nilai mean (rata rata) NPL sebesar 2,17

    dan nilai standar deviasi sebesar 2,02. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik,

    selama periode penelitian tingkat rasio NPL perbankan swasta devisa yang

    terdaftar di website BI efisien karena nilai rata-rata rasio NPL tidak melebihi

    ketentuan yang ditetapkan oleh BI yaitu maksimal 5%.

    Dari 60 sampel data OER, nilai minimum sebesar 41,99 terdapat pada

    Bank Central Asia pada tahun 2008 dan maksimum sebesar 1226,28 terdapat

    pada Bank Mutiara tahun 2008. Nilai mean (rata rata) sebesar 102,39 dengan

    standar deviasi 148,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik, selama

    periode penelitian, tingkat efisiensi operasi perbankan swata devisa yang terdaftar

    di website BI tidak baik karena nilai mean (rata-rata) rasio BOPO diatas 100%.

    Dari 60 sampel data LDR, nilai minimum sebesar 45,60 terdapat pada

    Bank Ekonomi Raharja pada tahun 2009 dan nilai maksimum sebesar 102,20

    terdapat pada Bank Himpunan Saudara 1906 pada tahun 2008. Nilai mean (rata

    rata) sebesar 77,30 dengan standard deviasi sebesar 13,55. Secara statistik, dengan

    nilai mean (rata rata) 77,30 dapat disimpulkan bahwa tingkat likuiditas yang

    dicapai perbankan swasta devisa yang terdaftar di website BI rendah karena

    dibawah standar yang ditetapkan yaitu 85%.

    Universitas Sumatera Utara

  • 41

    Sama halnya dengan variabel pertumbuhan laba, dari 60 sampel data, nilai

    minimum sebesar -3630,58 terdapat pada Bank Mutiara pada tahun 2007-2008

    dan nilai maksimum sebesar 1025,21 terdapat pada Bank International Indonesia

    pada tahun 2009-2010. Nilai mean (rata rata) sebesar -12,52 dengan standar

    deviasi 496,48. Standar deviasi lebih besar dari mean (rata rata) pertumbuhan

    laba dan hal ini menunjukkan bahwa simpangan data pada variabel pertumbuhan

    laba dapat dikatakan tidak baik.

    Standar deviasi menunjukkan seberapa jauh kemungkinan nilai yang

    diperoleh menyimpang dari nilai yang diharapkan (dalam hal ini variabel

    Pertumbuhan Laba, CAR, NPL, OER, LDR). Semakin besar nilai standar deviasi

    maka semakin besar kemungkinan nilai riil menyimpang dari yang diharapkan

    (Gujarati 1995).

    4.2.2 Uji Asumsi Klasik

    a. Uji normalitas

    Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel

    terikat dan variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi normal atau

    tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

    mendekati normal, salah satu metode untuk mengetahui normalitas adalah

    dengan menggunakan metode analisis grafik dan uji statistik. Analisis

    grafik dapat dilihat dengan melihat grafik secara histogram ataupun

    dengan melihat secara Normal Probability Plot. Uji normalitas yang

    Universitas Sumatera Utara

  • 42

    pertama dengan melihat secara histogram sebagaimana terlihat dalam

    gambar 4.1 di bawah ini:

    Gambar 4.1 Grafik Histogram

    Sumber: Data sekunder yang diolah

    Dari gambar 4.1 terlihat bahwa pola distribusi mendekati normal, akan

    tetapi jika kesimpulan normal atau tidaknya data hanya dilihat dari grafik

    Universitas Sumatera Utara

  • 43

    histogram, maka hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah

    sampel yang kecil. Metode lain yang digunakan dalam analisis grafik

    adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

    distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residual

    normal, maka garis yang akan menggambarkan data sesungguhnya akan

    mengikuti garis diagonalnya. Uji normalitas dengan melihat Normal

    Probability Plot dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut:

    Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot

    Sumber: Data sekunder yang diolah

    Grafik probabilitas pada gambar 4.2 di atas menunjukkan data terdistribusi

    secara tidak normal karena distribusi data residualnya terlihat menjauhi

    Universitas Sumatera Utara

  • 44

    garis normalnya. Pengujian normalitas data secara analisis statistik dapat

    dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov Smirnov. Data yang

    berdistribusi normal ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas 0,05

    (Ghozali, 2009:165). Hasil pengujian normalitas terhadap 60 data terlihat

    dalam Tabel 4.2 berikut ini

    Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Unstandardized

    Residual

    N 60

    Normal Parametersa,b Mean .0000000

    Std. Deviation 151.57978358

    Most Extreme Differences Absolute .240

    Positive .240

    Negative -.157

    Kolmogorov-Smirnov Z 1.857

    Asymp. Sig. (2-tailed) .002

    a. Test distribution is Normal.

    b. Calculated from data.

    Sumber: Data sekunder yang diolah

    Universitas Sumatera Utara

  • 45

    Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa data belum terdistribusi

    secara normal. Hal ini ditunjukan nilai Kolmogorov-SmirnovZ sebesar

    1,857 dengan nilai signifikansi 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa data

    belum terdistribusi normal. Untuk memperoleh hasil terbaik maka

    dilakukan transformasi normal agar data menjadi lebih normal dengan

    menggunakan natural logaritma (Ln) (Ghozali, 2009:35). Hasil pengujian

    normalitas yang kedua tampak dalam Tabel 4.3 sebagai berikut:

    Tabel 4.3

    Data setelah transformasi Ln

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Unstandardized Residual

    N 39

    Normal Parametersa,b Mean .0000000

    Std. Deviation 1.35245379

    Most Extreme Differences Absolute .146

    Positive .099

    Negative -.146

    Kolmogorov-Smirnov Z .911

    Asymp. Sig. (2-tailed) .378

    a. Test distribution is Normal.

    b. Calculated from data.

    Dari pengujian kedua terlihat bahwa data telah terdistribusi normal dengan

    nilai signifikansi diatas 0,005 yaitu sebesar 0,378. Hasil terakhir di atas

    juga didukung hasil analisis grafiknya, yaitu grafik histogram maupun

    grafik Normal Probability Plot. Seperti gambar 4.3 dan 4.4 dibawah ini:

    Universitas Sumatera Utara

  • 46

    Gambar 4.3 Grafik Histogram setelah transformasi Ln

    Gambar 4.4 Normal probability plot (setelah transformasi Ln)

    Sumber: Data sekunder yang diolah

    Universitas Sumatera Utara

  • 47

    Dengan melihat tampilan grafik histogram dapat disimpulkan bahwa pola

    distribusi data mendekati normal. Kemudian pada grafik normal plot

    terlihat titik titik sebaran lebih mendekati garis normal jika dibandingkan

    dengan grafik normal plot saat sebelum dilakukan transformasi ke

    logaritma natural. Sehingga untuk uji asumsi klasik selanjutnya

    menggunakan persamaan regresi Ln_Pertumbuhan_laba = f(Ln_CAR,

    LnNPL, LnOER, Ln LDR).

    b. Uji Multikolineritas

    Uji ini bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya

    korelasi antar variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya

    multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Imflation Factor ( VIF )

    dan nilai Tolerance, apabila nilai VIF > 10 dan nilai Tolerance < 0,1 maka

    terjadi multikolinearitas dan apabila nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance >

    0,1 maka tidak terajadi multikolineraritas. Hasil uji mutikolinearitas dapat

    dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas

    Coefficientsa

    Model

    Collinearity Statistics

    Tolerance VIF

    1 Ln_CAR .912 1.096

    Ln_NPL .963 1.038

    Universitas Sumatera Utara

  • 48

    Ln_OER .917 1.091

    Ln_LDR .885 1.130

    a. Dependent Variable:

    Ln_PERTUMBUHAN_LABA

    Sumber: Data sekunder yang diolah

    Dari hasil pengujian diatas dapat dilihat bahwa angka Tolerance CAR,

    NPL, OER, dan LDR > 0,10 dan VIF- nya < 10 maka tidak ada

    multikolinearitas antar variabel independen tersebut.

    c. Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

    regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

    pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

    pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda

    disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

    Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Untuk

    mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas menurut Ghozali (2005:105)

    dapat dilihat dari grafik scatterplot antara lain prediksi variabel dependen,

    yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar pengambilan

    keputusannya adalah :

    1) jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

    tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

    maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

    Universitas Sumatera Utara

  • 49

    2) jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan

    di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

    heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas.

    Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik Scatterplot

    ditunjukkan pada Gambar 4.5 dibawah ini:

    Gambar 4.5

    Grafik Scatterplot

    Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta

    tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga

    dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

    regresi.

    Universitas Sumatera Utara

  • 50

    d. Uji Autokorelasi

    Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear

    ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

    pada periode t-1. Berikut ini merupakan hasil uji Durbin-Watson yang

    digunakan.

    Tabel 4.5 Uji Durbin-Watson

    Model Summaryb

    Model Durbin-Watson

    dimen

    sion0

    1 2.180a

    a. Predictors: (Constant), Ln_LDR, Ln_NPL, Ln_OER, Ln_CAR

    b. Dependent Variable: Ln_PERTUMBUHAN_LABA Sumber : Data sekunder yang diolah

    Dari hasil uji autokorelasi Durbin Watson dengan menggunakan spss 18

    maka diperoleh nilai DW sebesar 2,180. Dengan melihat kriteria Durbin

    Watson yaitu 1,65

  • 51

    Ln_OER 2.457 1.301 .309 1.888 .068

    Ln_LDR 1.110 1.177 .157 .943 .353

    a. Dependent Variable: Ln_PERTUMBUHAN_LABA

    Sumber: Data sekunder yang diolah Pada tabel coefficients yang diinterpretasikan adalah nilai dalam kolom B,

    baris pertama menunjukkan konstanta variabel independen. Dengan

    melihat tabel 4.6 diatas, dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:

    Ln_Pertumbuhan Laba = - 10,562 - 0,484 Ln_CAR - 0,102 Ln_NPL +

    2,457 Ln_OER+ 1,110 Ln_LDR

    Dari persamaan regresi tersebut diatas maka dapat dianalisis sebagai

    berikut:

    a. Konstanta sebesar - 10,562 menyatakan bahwa jika nilai CAR, NPL,

    OER, LDR adalah nol maka pertumbuhan laba yang terjadi adalah

    sebesar - 10,562.

    b. Koefisien regresi CAR sebesar - 0,484 menyatakan bahwa setiap

    penambahan CAR sebesar 1% maka akan menurunkan pertumbuhan

    laba sebesar 0,484%.

    c. Koefisien regresi NPL sebesar - 0,102 menyatakan bahwa setiap

    penambahan NPL sebesar 1% maka akan menurunkan pertumbuhan

    laba sebesar 0,102%.

    d. Koefisien regresi OER sebesar 2,457 menyatakan bahwa setiap

    penambahan OER sebesar 1% maka akan meningkatkan pertumbuhan

    laba sebesar 2,457%.

    Universitas Sumatera Utara

  • 52

    e. Koefisien regresi LDR sebesar 1,110 menyatakan bahwa setiap

    penambahan LDR sebesar 1% maka akan meningkatkan pertumbuhan

    laba sebesar 1,110%.

    4.3 Pengujian Hipotesis

    4.3.1 Hasil Uji -t(Uji Parsial)

    Uji t (Uji Parsial) dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas

    secara parsial atau terpisah mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial

    antara variabel CAR, NPL, BOPO dan LDR terhadap Pertumbuhan Laba selama

    periode 2008 2010. Hal ini dapat dibuktikan dengan tingkat signifikansi yang

    diperoleh variabel independen yang kurang dari 0.05.

    Pengaruh dari masing masing variabel CAR, NPL, OER, dan LDR

    terhadap pertumbuhan laba dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi

    (probabilitas). Variabel CAR dan NPL mempunyai arah yang negatif, sedangkan

    variabel OER dan LDR mempunyai arah yang positif.

    Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijelaskan

    sebagai berikut:

    1. Uji Hipotesis Pengaruh CAR terhadap Pertumbuhan Laba

    Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai signifikansi sebesar

    0,564 yang berada diatas 0,05. Hal ini berarti CAR berpengaruh signifikan negatif

    Universitas Sumatera Utara

  • 53

    terhadap pertumbuhan laba. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa

    CAR berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan laba ditolak.

    2. Uji Hipotesis Pengaruh NPL terhadap Pertumbuhan Laba

    Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai signifikansi sebesar

    0,691 yang berada diatas 0,05. Hal ini berarti NPL berpengaruh signifikan negatif

    terhadap pertumbuhan laba. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa

    NPL berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan laba ditolak.

    3. Uji Hipotesis Pengaruh OER terhadap Pertumbuhan Laba

    Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai signifikansi sebesar

    0,068 yang berada diatas 0,05. Hal ini berarti OER berpengaruh signifikan negatif

    terhadap pertumbuhan laba. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa

    OER berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan laba ditolak.

    4. Uji Hipotesis Pengaruh LDR terhadap Pertumbuhan Laba

    Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai signifikansi sebesar

    0,353 yang berada diatas 0,05. Hal ini berarti LDR berpengaruh signifikan negatif

    terhadap pertumbuhan laba. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa

    LDR berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan laba ditolak.

    4.3.2 Hasil Uji f (Uji Simultan)

    Universitas Sumatera Utara

  • 54

    Uji statistik F atau Analysis Of Variance (ANOVA) pada dasarnya

    menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model

    mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap variabel dependennya.

    Nilai F dalam tabel ANOVA juga untuk melihat apakah model yang digunakan

    sudah tepat atau tidak. Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada Tabel 4.7

    berikut.

    Tabel 4.7 Hasil uji F

    ANOVAb

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 13.953 4 3.488 1.706 .171a

    Residual 69.507 34 2.044

    Total 83.460 38

    a. Predictors: (Constant), Ln_LDR, Ln_NPL, Ln_OER, Ln_CAR

    b. Dependent Variable: Ln_PERTUMBUHAN_LABA

    Sumber: Data sekunder yang diolah

    Berdasarkan hasil tabel diatas diperoleh nilai signifikan sebesar 0,171

    yang lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel CAR,

    NPL, OER, dan LDR tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap

    pertumbuhan laba. Sehingga hipotesis yang menyatakan CAR, NPL, OER, dan

    LDR berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan laba ditolak.

    Universitas Sumatera Utara

  • 55

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil

    kesimpulan sebagai berikut :

    1. Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh secara parsial terhadap

    pertumbuhan laba pada Bank swata devisa periode penelitian 2008 2010.

    Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Teddy Rahman (2009) yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh

    terhadap perubahan laba.

    2. Non Performing Loan (NPL) tidak berpengaruh secara parsial terhadap

    pertumbuhan laba pada Bank swata devisa periode penelitian 2008 2010.

    Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Teddy

    Rahman (2009) yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh negatif

    terhadap perubahan laba. Tapi tidak sesuai dengan penelitian Aini (2006)

    Universitas Sumatera Utara

  • 56

    yang menyatakan NPL berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas

    perbankan.

    3. Operational Efficiency Ratio (OER) tidak berpengaruh secara parsial

    terhadap pertumbuhan laba pada Bank swata devisa periode penelitian

    2008 2010. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

    oleh Teddy Rahman (2009) yang menyatakan bahwa OER berpengaruh

    negatif terhadap perubahan laba.

    4. Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh secara parsial terhadap

    pertumbuhan laba pada Bank swata devisa periode penelitian 2008 2010.

    Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Teddy Rahman (2009) yang menyatakan bahwa LDR berpengaruh

    terhadap perubahan laba.

    5. Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Operational

    Efficiency Ratio (OER), Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh

    secara simultan terhadap pertumbuhan laba pada Bank swata devisa

    periode penelitian 2008 2010. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan

    penelitian yang dilakukan oleh Aini (2006) yang menyatakan bahwa CAR

    dan LDR berpengaruh secara simultan terhadap perubahan laba.

    5.2 Saran

    Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil peneltian ini adalah

    sebagai berikut :

    Universitas Sumatera Utara

  • 57

    1. Bagi investor, dapat berinvestasi pada Bank Swasta Devisa yang telah

    diteliti karena berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan Bank yang

    telah diteliti memiliki rata rata CAR yang cukup tinggi yaitu 16,77%.

    Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik, selama periode penelitian

    rasio CAR telah memenuhi standar yang diberikan Bank Indonesia yaitu

    minimal 8%.

    2. Bagi sektor perbankan, hendaknya memperhatikan nilai CAR, loan untuk

    menciptakan kredit yang tinggi dan diimbangi dengan kemampuan untuk

    memenuhi kredit tersebut dan berusaha menekan biaya operasional untuk

    meningkatkan efiensi operasional perusahaan.

    3. Bagi akademisi, saran untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya menambah

    sampel dan periode penelitian yang digunakan untuk lebih memperkuat

    hasil penelitian. Misalnya dengan menggunakan periode pengamatan yang

    lebih panjang. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel

    dependen di luar dari variabel CAR, NPL, OER, dan LDR.

    Universitas Sumatera Utara