Chapter III-V Usu
-
Upload
utty-damayanti -
Category
Documents
-
view
113 -
download
1
Transcript of Chapter III-V Usu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksplanatori. Eksplanatori adalah penelitian
bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan
menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada. Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa penelitian eksplanatori bertujuan untuk
menganalisis hubungan-hubungan antara satu variable dengan variable lainnya
atau bagaimana suatu variable mempengaruhi variable lainnya. Kemudian untuk
memberikan penjelasan pengaruh antara variable melalui pengujian hipotesis pada
judul penelitian “Pengaruh kebijakan promosi jabatan dan rotasi kerja terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. BANK RAKYAT INDONESIA Cabang Medan
Iskandar Muda”.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. BANK RAKYAT INDONESIA Cabang
medan Iskandar Muda. Penelitian ini dilakukan dari bulan juni 2011 sampai bulan
april 2012.
3.3 Batasan Operasional Variabel
Batasan operasional bertujuan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
penelitian. Penelitian dilakukan peneliti hanya untuk membahas mengenai
kebijakan promosi dan rotasi kerja karyawan dan pengaruhnya terhadap kinerja
Universitas Sumatera Utara
karyawan pada PT. BANK RAKYAT INDONESIA Cabang Medan Iskandar
Muda di Kota Medan.
3.4 Definisi Operasional Variabel
Defenisi operasional yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
Variabel bebas (X) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel
lain. Adapun yang menjadi variabel bebas dari penelitian ini adalah:
Promosi jabatan (X1) menurut Hasibuan (2002) Promosi adalah
perpindahan yang memperbesar wewenang dan tanggung jawab karyawan
kejabatan yang lebih tinggi sehingga kewajiban, hak, status, dan penghasilan
semakin besar”.
Rotasi kerja (X2) menurut mangkuprawira dalam blognya (wajah 2009)
adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan mengalami perubahan pada Job
Description mereka. Lebih lanjut Robbins (2006) menjelaskan bahwa kekuatan
dari rotasi pekerjaan adalah mampu mengurangi kebosanan dan meningkatkan
motivasi melalui penganekaragaman kegiatan karyawan.
Dalam hal ini variabelnya adalah kinerja karyawan (Y), Menurut Mathis
dan Jackson (2006), kinerja adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh
karyawan. Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi
elemen sebagai berikut : Kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil, ketepatan waktu
dari hasil, kehadiran, kemampuan bekerja sama.
Secara keseluruhan definisi operasional variabel dapat dilihat pada tabel
berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Sumber : Hasibuan(2002), Mangkuprawira(2009), Robbins(2006), Mathis&Jackson(2006)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan skala Likert, yaitu digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji,
setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2008:105).
Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini, maka peneliti
memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan
skala 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:
Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala
Promosi Jabatan
(X1)
Promosi adalah kenaikan jabatan yang disertai dengan peningkatan kompensasi dan tanggung jawab akibat adanya kepercayaan.
1. Prestasi kerja 2. Tingkat pendidikan 3. Pengalaman (senioritas) 4. Kecakapan kerja 5. RekomendasiAtasan
Likert
Rotasi kerja (X2)
Suatu keadaan dimana seorang karyawan mengalami perubahan pada Job Description mereka.
1. Lama waktu kerja 2. Tambahan
Pengalaman 3. Tingkat kejenuhan 4. Perbaikan kinerja 5. Kepentingan
perusahaan
Likert
Kinerja Karyawan
(Y)
Hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dalam kurun waktu tertentu berdasarkan standar kerja yang ditetapkan perusahaan.
1. Kuantitas dari Hasil 2. Kualitas dari Hasil 3. Ketepatan Waktu 4. Kehadiran 5. Kemampuan Bekerja
Sama
Likert
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Skor Pendapat Responden
No Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
3.6 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2008:72), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Bank Rakyat Indonesia cabang Iskandar Muda Medan hingga bulan November
2011 memiliki karyawan sebanyak 571 orang, yang terdiri dari 87 orang dikantor
cabang dan 484 orang di kantor-kantor unit.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Penarikan sampel menggunakan metode probabilty sampling dimana
pengambilan sampel dilakukan dengan memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilh menjadi anggota sampel. Pada
penelitian ini sampel adalah karyawan yang telah bekerja di PT. BANK
RAKYAT INDONESIA Cabang medan iskandar muda. Yang menjadi
Universitas Sumatera Utara
pertimbangannya adalah bahwa karyawan tersebut mengenali dan memahami
mengenai kebijakan promosi dan system rotasi yang ada dalam perusahaan itu
secara mendalam.
Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan berdasarkan teknik probability
sampling, menggunakan rumus slovin dengan tingkat kesalahan
10%(Umar,2008:108) sebagai berikut:
Dimana
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.
Bank Rakyat Indonesia cabang Iskandar Muda Medan sampai bulan
November 2011 memiliki karyawan berjumlah 571 orang, dan dengan
pertimbangan oleh peneliti mengingat keterbatasannya waktu untuk penelitian,
maka sampel yang diambil adalah dari 15 kantor unit (dari 52 kantor unit) dengan
karyawan terbanyak setelah peneliti melakukan ranking, kantor-kantor unit
tersebut diambil berdasarkan jumlah karyawan diatas sepuluh orang, uraiannya
sebagai berikut:
1. BRI unit Sei Sikambing 15 orang karyawan.
2. BRI unit Pancur Batu 14 orang karyawan.
3. BRI unit Deli Tua 13 orang karyawan.
Universitas Sumatera Utara
4. BRI unit Kapten Muslim 13 orang karyawan.
5. BRI unit Padang Bulan 13 orang karyawan.
6. BRI unit Pasar Sukaramai 13 orang karyawan.
7. BRI unit Simalingkar 13 orang karyawan.
8. BRI unit Sunggal 12 orang karyawan.
9. BRI unit Simpang Limun 12 orang karyawan.
10. BRI unit Willem Iskandar 12 orang karyawan.
11. BRI unit Titi Papan 12 orang karyawan.
12. BRI unit Marelan 11 orang karyawan.
13. BRI unit Mandala 11 orang karyawan.
14. BRI unit M.Yamin 11 orang karyawan.
15. BRI unit Tembung 11 orang karyawan.
Sehingga jumlah karyawan menjadi 186 orang dan sampel yang akan
diteliti adalah:
Sehingga sampel yang diperlukan dalam penelitian ini berjumlah 66 orang.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian untuk menarik sampel dari populasi digunakan tekhnik
Proporsional Random Sampling, yakni membagi populasi kedalam kelompok
yang homogen kemudian diambil secara acak.
Tabel 3.3
Tabel penyebaran sampel
Kantor Unit Jumlah karyawan(populasi) Perhitungan Jumlah
sampel
Sei Sikambing 15
6
Pancurbatu 14
5
Deli Tua 13
5
Kapten Muslim 13
5
Padang Bulan 13
5
Sukaramai 13
4
Simalingkar 13
4
Sunggal 12
4
Simp. Limun 12
4
Willem Iskdr 12
4
Titi Papan 12
4
Marelan 11
4
Universitas Sumatera Utara
Mandala 11
4
M. Yamin 11
4
Tembung 11
4
Jumlah 186 Total sampel 66
Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia (data diolah)
3.7 Jenis Data
Peneliti menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian untuk
membantu memecahkan masalah, yaitu :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung di
lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara mengenai variabel yang
diteliti.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang
digunakan untuk mendukung penelitian. Peneliti memperoleh data sekunder
dari literature, buku dan internet.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan daftar pertayaan mengenai variabel yang diteliti di
dalam penelitian ini yang akan diisi oleh responden.
Universitas Sumatera Utara
b. Wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung dengan pimpinan dan karyawan
untuk mendapatkan masukan yang berhubungan dengan bidang yang diteliti.
c. Studi dokumentasi / studi pustaka
Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara membaca, mempelajari
dokumen, buku-buku, literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Realibilitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin diukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Situmorang et al.,
2010:69).
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :
Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid
Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. (Situmorang et al., 2010:72).
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini dilakukan pada
karyawan PT. BANK RAKYAT INDONESIA cabang Medan iskandar muda
dengan menggunakan program SPSS 16 sebanyak 30 0rang yang diambil juga dari
karyawan Bank Rakyat Indonesia cabang Iskandar Muda Medan diluar sampel.
Universitas Sumatera Utara
3.9.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah
penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan
(kuesioner). Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
software SPSS (Statistic Package and Social Science) 16.0 for windows.
a. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin diukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk melihat validitas
maka kolom yang akan dilihat adalah corrected item total correlation dan
bandingkan dengan r tabel. Tabel r untuk jumlah sampel 30 sebesar 0,361 dan jika
nilai pada kolom corrected item total correlation lebih kecil dari 0,361 maka item
pertanyaan tersebut tidak valid.
Tabel 3.4
Uji Validitas 1
Pernyataan Corrected Item-TotalCorrelation
(rhitung)
rtabel Keterangan
Butir 1 0.773 0.361 VALID
Butir 2 0.712 0.361 VALID
Butir 3 0.054 0.361 TIDAK VALID
Butir 4 0.575 0.361 VALID
Butir 5 0.598 0.361 VALID
Butir 6 0.183 0.361 TIDAK VALID
Universitas Sumatera Utara
Butir 7 0.260 0.361 TIDAK VALID
Butir 8 0.431 0.361 VALID
Butir 9 0.547 0.361 VALID
Butir 10 -0.106 0.361 TIDAK VALID
Butir 11 0.476 0.361 VALID
Butir 12 0.432 0.361 VALID
Butir 13 0.657 0.361 VALID
Butir 14 0.725 0.361 VALID
Butir 15 0.598 0.361 VALID
Butir 16 0.277 0.361 TIDAK VALID
Butir 17 0.712 0.361 VALID
Butir 18 0.251 0.361 TIDAK VALID
Butir 19 0.773 0.361 VALID
Butir 20 0.613 0.361 VALID
Butir 21 0.329 0.361 TIDAK VALID
Butir 22 0.658 0.361 VALID
Butir 23 0.725 0.361 VALID
Butir 24 0.684 0.361 VALID
Butir 25 0.583 0.361 VALID
Butir 26 0.221 0.361 TIDAK VALID
Butir 27 0.441 0.361 VALID
Butir 28 0.359 0.361 TIDAK VALID
Butir 29 0.588 0.361 VALID
Butir 30 0.334 0.361 TIDAK VALID
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 3.4 variabel 3,6,7,10,16,18,21,26,28 dan 30 tidak valid karena
tabel r untuk sampel 30 sebesar 0,361, sedangkan nilai corrected item total
correlation variabel 3,6,7,10,16,18,21,26,28 dan 30 di bawah 0,361. Berarti data
variabel 3,6,7,10,16,18,21,26,28 dan 30 harus di buang. Setelah itu dilakukan
pengujian kembali.
Tabel 3.5
Uji Validitas 2
Pernyataan Corrected Item-TotalCorrelation
(rhitung)
rtabel Keterangan
Butir 1 0.773 0.361 VALID
Butir 2 0.712 0.361 VALID
Butir 4 0.575 0.361 VALID
Butir 5 0.598 0.361 VALID
Butir 8 0.431 0.361 VALID
Butir 9 0.547 0.361 VALID
Butir 11 0.476 0.361 VALID
Butir 12 0.432 0.361 VALID
Butir 13 0.657 0.361 VALID
Butir 14 0.725 0.361 VALID
Butir 15 0.598 0.361 VALID
Butir 17 0.712 0.361 VALID
Butir 19 0.773 0.361 VALID
Butir 20 0.613 0.361 VALID
Butir 22 0.658 0.361 VALID
Butir 23 0.725 0.361 VALID
Universitas Sumatera Utara
Butir 24 0.684 0.361 VALID
Butir 25 0.583 0.361 VALID
Butir 27 0.441 0.361 VALID
Butir 29 0.588 0.361 VALID
Pada Tabel 3.5 terlihat seluruh butir dinyatakan valid. Setelah semua butir
pertanyaan valid maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas data.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang, 2010:80) butir pernyataan
yang sudah dinyatakan valid dalm uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya
dengan kriteria sebagai berikut :
1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 maka pernyataan
reliabel.
2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.80 maka pernyataan
reliabel.
Reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil satu pengukuran dapat
dipercaya. Jika hasil pengukuran yang dilakukan berulang menghasilkan hasil
yang relatif sama, pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang
baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.6
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.933 20
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 (2012)
Nilai koefisien Cronbach's Alpha adalah sebesar 0,933. Instrumen dapat
dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach’s alpha > 0,6 atau nilai
Cronbach’s alpha > 0,80. Berdasarkan data diatas maka seluruh butir dinyatakan
andal (reliable).
3.10 Teknik Analisis
Analisis dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
3.10.1 Metode Penelitian Deskriptif
Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)
tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain.
Penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya,
selanjutnya menginterpretasikannya, sehingga diperoleh gambaran yang
sebenarnya mengenai kondisi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda, agar dapat perkiraan
yang tidak bias maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria
persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni:
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikut i atau mendekati distribusi normal (Situmorang et al., 2010:95).
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
histogram, grafik dan kolmogrov-smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan
5%.
b. Uji Homokedastitas dan Uji Heterokedastisitas
Uji homoskedastitas bertujuan untuk menguji apakan sebuah grup
mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama,
dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastitas, sedangkan
jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastitas (Situmorang et al.,
2010:95).
Uji heteroskedastitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan grafik dan statistik melalui uji glejser dengan menggunakan tingkat
signifikan 5%.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
linear yang sempurna di antara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk
Universitas Sumatera Utara
mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai
Tolerence dan VIF (Varians Inflation Factor) melalui program SPSS.
Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence>0,1 atau nilai VIF<5,
maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang et al., 2010:136).
3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel
dependen dapat diprediksi melalui variabel independen secara individual.
Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear
antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3 dan seterusnya
dengan variabel terikat yang disebut Y (Situmorang et al., 2010:141).
Untuk memperoleh hasil analisis data, peneliti menggunakan bantuan program
SPSS 16.
Model persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
X1 = Promosi Jabatan
X2 = Rotasi Kerja
b = Koefisien Regresi
e = Standar Error
Dalam analisis regresi linear berganda terdapat tiga jenis ketepatan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Uji Determinan (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel independen atau predictor-nya.
Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan
variabel independen menerangkan variabel dependen.
b. Uji F (Uji Secara Simultan)
Bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel
independen (Promosi Jabatan dan Rotasi Kerja) terhadap variabel dependen
(Kinerja Karyawan).
Kriteria pengujiannya sebagai berikut:
Ho : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh Xi terhadap kinerja karyawan.
Ho : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh Xi terhadap kinerja karyawan.
Dengan kriteria pangambilan keputusan:
Ho diterima jika t hitung < t table pada α = 5%
H1 diterima jika t hitung > t table pada α = 5%
c. Uji t (Uji secara parsial)
Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
Ho : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh X1 terhadap penilaian kinerja.
Dengan kriteria pangambilan keputusan:
Universitas Sumatera Utara
Ho diterima jika t hitung < t table pada α = 5%
H1 diterima jika t hitung > t table pada α = 5%
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Perusahaan
"De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden" (Bank
Penolong dan Tabungan bagi Priayi Purwokerto) didirikan pada tanggal 16
Desember 1895 oleh Raden Wiriatmadja dan kawan-kawan dengan akta otentik
yang di buat oleh E. Sieburgh, Asisten Residen pada waktu itu. Tahun 1896 W. P.
D. de Wolf Van Westenrode, yang menggantikan E.Sieburgh bersama Al. Schiff,
mendirikan "De Poerwokertosche Hulp Spaatr-en Spaarbank de Inlandsche
Hoofden".
Pada tahun 1898 dengan bantuan dari Pemerintah Hindia Belanda
didirikan Volksbanken (Bank Rakyat Daerah Kertajaya meliputi wilayah
administrasi kabupaten atau Afdelling), sehingga kemudian Volksbanken disebut
pula sebagai Afdelling Bank. Ternyata Voiksbanken saat itu mengalami kesulitan,
sehingga Pemerintah Hindia Belanda turut campur tangan dalam Perkreditan
Rakyat, dengan mendirikan Dienest de Volkskredietwesen (Dinas Perkreditan
Rakyat) pada tahun 1904 yang membantu Volksbanken secara materil dan
inmateril dengan tambahan modal, bimbingan, pengawasan dan pembinaan.
Dengan demikian Perkreditan Rakyat sejak tahun 1904 menjadi Regerngzrong
(Tugas Pemerintah).
Pada tahun 1912 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Central Kas yang
bertimgsi sebagai Bank Sentral bagi Volksbanken termasuk juga Bank Desa.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai akibat resesi dunia tahun 1929-1932 banyak Volksbanken yang tidak
dapat bejalan dengan baik. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka pada tahun
1934 didirikaniah Algemeene Volkscrediet Bank (AVB) yang berstatus badan
hukum Eropa. Modal pertama dari hasil likuidasi Central Kas ditambah dengan
kekayaan bersih dari Volksbanken. Pada zaman kedudukan Jepang, berdasarkan
Undang-Undang tanggal 3 Oktober 1942 AVB di Pulau Jawa diganti namanya
dengan Syoomin Ginko (Bank Rakyat).
Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus
1945 dengan Peraturan Pemerintah No.l tahun 1946 maka ditetapkan berdirinya
Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank pemerintah. Sementara itu, di pihak NICA
di Jakarta didirikan Kantor Besar AVB. Pada tahun 1948 ibukota Republik
Indonesia Yogyakarta diduduki oteh Belanda maka Kantor Besar Bank Rakyat
Indonesia dihapuskan oleh NICA. Pada saat itu kegiatan Bank Rakyat Indonesia
terhenti untuk sementara waktu.
Dengan tercapainya Room-Royen, maka Kantor Besar Bank Rakyat
Indonesia aktif kembali, tetapi wilayah kerjanya hanya daerah yang dikembalikan
kepada Republik Indonesia tahun 1945 (Daerah Renville). Sedangkan daerah
lainnya nama AVB diganti menjadi BARRIS (Bank Rakyat Republik Indonesia
Serikat). Kemudian Direksi Bank Rakyat Indonesia dipindahkan dari Yogyakarta
ke Jakarta untuk dijadikan Direksi BARRIS, sesuai surat keputusan Mentri
Kemakmuran Rakyat Indonesia Serikat tanggal 16 Maret 1959. Keputusan itu
mendapat protes dari federalis karena kantor BAKRIS belum ada sehinga diralat
dengan nama Direksi AVB/BRI.
Universitas Sumatera Utara
Meskipun pada tanggal 17 Agustus 1950 negara RIS dengan Undang
Undang Dasar Sementar 1950 negara Republik Indonesia dijadikan kesatuan,
tetapi AVB dibubarkan pada tanggal 29 Agustus 1951 berdasarkan Undang
Undang No. 12 tahun 1951. Selain itu, peraturan pemerintah No. 25 tanggal 20
April 1951 menjadikan Bank Rakyat Indonesia sebagai bank menengah.
Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden yang menyatakan kembali ke
UUD 1945, maka dengan PERPU No. 41 tahun 1960 tanggal 26 Oktober
lembaran negara No. 128-190 dibentuk BKTN (Bank Koperasi, Tani, dan
Nelayan). Pada integrasi ketiga bank pemerintah ini terlaksana, semua Bank
Umum Negara serta Bank Tabungan Pos disatukan dengan Bank Indonesia
berdasarkan PENPRES No. 8 tanggal 4 Januari 1965 sebagai kebijakan
pemerintah menuju pembentukan Bank Tunggal.
Pada PENPRES baru No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan Bank
Tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia (BNI). Dan BKTN diintegrasikan
dengan nama Bank Negara Indonesia Unit 11 Bidang Exim. Pada tahun 1968 UU
No. 14 tahun 1967 tentang UU Pokok Perbankan, dengan UU No. 13 Tahun 1968
tentang UU Bank Sentral fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral
dikemhalikan, dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Exim/Rural dijadikan
bank negara dengan nama :
a. Bank Rakyat Indonesia yang menampung segala hak dan kewajiban
serta kekayaan dan perlengkapan Bank Negara Indonesia bidang Rural
dengan UU No. 21 tahun 1968.
Universitas Sumatera Utara
b. Bank Ekspor Impor Indonesia menampung segala hak dan kewajiban
serta kekayaan, dan perlengkapan Bank Negara Unit II bidang Exim
dengan UU No. 22 tahun 1968.
Pada akhirnya berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Rakyat
Indonesia Kep:S.67-DR/12/1982 Direksi Bank Rakyat Indonesia menetapkan,
bahwa hari jadi Bank Rakyat Indonesia adalah tanggal 16 desember 1995. Bank
Rakyat Indonesia berkembang seiring dengan perkembangan dunia perbankan
yang semakin pesat, maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit
kerja yang berjumah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 kantor pusat, 12 kantor
wilayah,12 kantor inspeksi/SPI, 170 kantor cabang, 145 kantor cabang pembantu,
1 kantor cabang khusus, 1 New York Agency, 1 Cayman Island Agency, 1 kantor
perwakilan Hongkong, 40 kantor kas bayar, 6 kantor mobil bank, 193 P.Point,
3.705 BRI Unit dan 357 pos pelayanan desa.
Pada tahun 2003, pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30%
sahamnya di bank tersebut. Bank ini kemudian menjadi perusahaan publik dengan
nama yang dipakainya sekarang. Salah satu kantor cabang yang didirikan di
Indonesia adalah kantor cabang yang terletak di Jl. Iskandar Muda No. 173,
Medan, Sumatera Utara.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Bank Rakyat Indonesia mempunyai visi untuk menjadi bank komersial
terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.
2. Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Universitas Sumatera Utara
Bank Rakyat Indonesia mempunyai misi yakni:
a) Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah untuk
perkembangan ekonomi masyarakat.
b) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
c) Memberikan pelayanan prima kepada nasabah meialui jaringan kerja
yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang
profesional dengan melaksanakan praktik good coorperate governance.
4.1.3 Struktur Organisasi
Setiap organisasi baik berbentuk organisasi perusahaan maupun organisasi
perkumpulan biasa, pasti akan mempunyai struktur organisasi. Salah satu
tujuannya adalah untuk menggambarkan batas-batas tugas, wewenang, dan
tanggung jawab, serta bagaimana hubungan satu bagian dengan bagian lainnya
dalam organisasi tersebut guna mencapai tujuan bersama. Untuk menggerakkan
organisasi dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi
dimana masing-masing personil diberi wewenang dan tanggung jawab sesuai
dengan jabatannya. Hubungan dan kerjasama dalam organisasi dapat dilihat dalam
struktur organisasi.
Struktur organisasi adalah susunan sub-sub sistem dengan wewenang dan
tanggung jawab yang menggambarkan pola hubungan 2 orang atau lebih. Struktur
organisasi tersebut menjelaskan tentang apa yang dilakukan, siapa yang
melaksanakan, siapa yang memimpin dan mengawasi agar tujuan organisasi dapat
Universitas Sumatera Utara
dicapai sesuai dengan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Cabang Medan Iskandar Muda berbentuk organisasi garis
yang diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tugas dan tanggung
jawab serta hubungan pelaporan yang terdapat di dalam perusahaan.
Adapun struktur organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang
Medan Iskandar Muda adalah sebagai berikut:
1. Pemimpin Cabang (Pinca)
2. Manajer Pemasaran
Manajer pemasaran dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh:
a. Account Officer Komersial
b. Account Officer Konsumer
c. Account Officer Program
d. Account Officer Reskuntrukrisasi dan Penyelesaian Kredit Bermasalah
e. Funding Officer
3. Manajer Operasional
Manajer operasional dalam pelaksanaannya dibantu oleh:
a. Asisten Manajer Penunjang Bisnis (AMPB)
b. Asisten Manajer Operasional (AMO)
4. Manajer Bisnis Mikro
Manajer Bisnis Mikro dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh:
a. Asisten Manajer Bisnis Mikro (AMBM),
b. Penilik
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Produk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan
Iskandar Muda
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) saat ini memiliki 3 jenis produk,
yaitu:
1. Produk Dana, terdiri dari:
a. Deposito BRI (Depo BRI)
Deposito BRI adalah tabungan berjangka yang dikeluarkan oleh
Bank Rakyat Indonesia yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam
jangka waktu yang teah diperjanjikan antara nasabah penyimpan dengan
bank. Deposito BRI dapat dibagi atas: Deposito On Call, Deposito
Automatic Roal-Over (ARO), Deposito berjangka dan sertefikat deposito.
b. Tabungan Britama
Britama adalah salah satu jenis tabungan masyarakat di Bank
Rakyat Indonesia yang penyetorannya dapat diakukan setiap saat serta
frekuensi pengambilannya tidak dibatasi sepanjang saldonya mencukupi
dan memenuhi syarat yang ditentukan.
c. Tabungan Haji
Tabungan haji adalah salah satu simpanan di BRI yang
penyetorannya dapat dilakukan setiap saat yang bertujuan sebagai dana
untuk menunaikan ibadah haji. Tabungan haji dapat ditarik oleh nasabah
setelah dana yang dikumpulkan mencapai dana yang dibutuhkan dalam
menunaikan ibadah haji.
d. Giro
Universitas Sumatera Utara
Giro adalah simpanan yang ada pada BRI yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro dan sarana
lainnya.
2. Produk Kredit, terdiri dari:
a. Kredit Pegawai Tetap/Kredit kepada Golongan Berpenghasilan Tetap
(KRETAP), merupakan salah satu layanan kredit yang ditawarkan BRI
untuk para pegawai yang berpenghasilan tetap. Nasabah dapat
mempergunakan fasilitas KRETAP untuk memenuhi berbagai keperluan
baik produktif maupun konsumtif.
b. Kredit Pegawai Pensiunan (KRESUN) merupakan kredit yang diberikan
khusus kepada pegawai pensiunan.
c. KPR Griya Multi, digunakan untuk berbagai keperluan seperti renovasi
rumah, modal kerja, sekolah atau kebutuhan lainnya.
3. Produk Layanan dan Jasa, terdiri dari:
a. Western Union
Western Union adalah pengiriman uang secara cepat yang dilakukan
melalui lintas negara atau dalam satu negara.
b. Kiriman Uang
Kiriman uang (transfer) merupakan jasa pengiriman uang baik
dalam mata uang rupiah maupun valuta asing melalui jaringan on-line di
BRI seluruh Indonesia dan media elektronik untuk pengiriman uang keluar
negeri yang didukung oleh korespondensi di seluruh dunia.
Universitas Sumatera Utara
c. Kliring
Kliring adalah proses penyampaian surat berharga yang belum
merupakan suatu kewajiban bagi bank, dimana surat berharga tersebut
disampaikan oleh bank penarik, hingga adanya pengesahan oleh bank
tertarik, melalui lembaga kliring yang dinyatakan dalam mata uang rupiah.
d. Inkaso
Inkaso adalah penagihan yang dilakukan oleh pihak bank karena
bank mendapat kuasa dari suatu perusahaan atau perseorangan untuk
melakukan penagihan kepada pihak lain seperti cek dan bilyet giro.
e. Safe Deposit Box
Safe deposit box adalah pelayanan bank dalam bentuk
menyewakan box atau kotak dengan ukuran tertentu untuk menyimpan
barang-barang berharga dalam jangka waktu tertentu dan nasabah
memegang sendiri kunci kotak penyimapanan tersebut.
f. Money Changer
Money changer adalah layanan yang diberikan bank yaitu dengan
jual beli mata uang asing tertentu yang memiliki catatan kurs pada Bank
Indonesia.
g. Bank Garansi
Bank garansi merupakan jaminan pembayaran kepada pemilik
proyek dimana dengan jaminan tersebut bank akan menyatakan memenuhi
kewajiban debitur kepada pemilik proyek apabila debitur tidak daat
memenuhi kewajibannya.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan
data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,
menyusun, dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari
objek yang diteliti.
4.2.1 Karakteristik Responden
Responden penelitian ini adalah karyawan yang aktif bekerja
dalam operasional perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia cabang Medan
Iskandar Muda. Jumlah responden adalah 69 orang karyawan.
1. Jenis kelamin
Tabel 4.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Frekuensi(orang) Persentase Pria
Wanita 24 32
36.36% 63.64%
jumlah 66 100% Sumber: hasil pengolahan kuesioner
Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa jumlah responden Pria berjumlah 24 orang
dan Wanita 32 orang, sebaran responden antara pria dan wanita tidak begitu jauh
jumlahnya, dengan sebagian besar responden yang ditemui adalah wanita, karena
peneliti mengambil responden secara acak kekantor-kantor unit, maka lebih
banyak menemui karyawan wanita yang bertugas sebagai teller dan customer
services.
Universitas Sumatera Utara
2. Usia
Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Usia
Usia(tahun) Frekuensi(orang) Persentase 20-30 31-40 41-50 ≥51
26 21 19 0
39.39% 31.81% 28.8%
0% jumlah 66 100%
Sumber: hasil pengolahan kuesioner
Pada Tabel 4.2 terlihat jumlah responden yang berusia antara 20-30 tahun
berjumlah 26 orang, berusia 31-40 tahun berjumlah 21 orang, dan yang berusia
41-50 tahun berjumlah 19 orang, sedangkan responden yang berusia diatas 51
tahun tidak ditemukan di kantor-kantor unit karena umumnya mereka ditempatkan
dikantor-kantor cabang.
3. Lama Bekerja
Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Lama Bekerja
Lama bekerja(tahun) Frekuensi(orang) Persentase <5
6-10 11-15 ≥16
26 20 6 14
39.39% 30.3% 9.09%
21.22% Jumlah 66 100%
Sumber: hasil pengolahan kuesioner
Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa jumlah responden yang telah bekerja selama
kurang dari 5 tahun berjumlah paling banyak dengan 26 orang, kemudian 6-10
tahun berjumlah 20 orang, 11-15tahun berjumlah 6 orang, dan yang bekerja lebih
dari 16 tahun berjumlah 14 orang. Sedikitnya jumlah karyawan yang telah bekerja
selama 11-15 tahun yang dijadikan responden, karena mereka lebih banyak
Universitas Sumatera Utara
bertugas di lapangan ketimbang dikantor karena biasanya mereka ini berposisi
sebagai mantri yang bertugas mencari nasabah diluar.
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel
1. Variabel Promosi Jabatan
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi Jabatan
Item Pernyataan
STS TS KS S SS Total Responden
Total % F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 2 3.03 38 57.57 26 39.4 66 100 2 0 0 0 0 3 4.54 32 48.48 31 46.98 66 100 3 0 0 0 0 1 1.51 42 63.63 23 34.86 66 100 4 0 0 0 0 1 1.51 48 72.72 17 25.77 66 100 5 0 0 0 0 8 12.12 33 50 25 37.88 66 100 6 0 0 0 0 1 1.51 47 71.21 18 27.28 66 100 7 0 0 0 0 9 13.63 43 65.15 14 21.22 66 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuisioner
Tabel 4.4 menunjukkan hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 66
responden untuk variabel Promosi Jabatan yaitu:
a. Pada pernyataan 1 (prestasi kerja bapak/ibu menjadi pertimbangan
perusahaan dalam melakukan kebijakan promosi) dari 66 responden
terdapat 26 responden (39.4%) menjawab sangat setuju, 38 responden
(57.57%) menjawab setuju, 2 responden (3.03%) menjawab kurang setuju,
tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak
setuju.
Dua responden menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa
karyawan-karyawan tersebut beranggapan bahwa prestasi kerja belum
tentu dijadikan perusahaan sebagai pertimbangan untuk mempromosikan
mereka, hal ini menjelaskan bahwa karyawan yang merasa telah
berprestasi tidak mendapatkan promosi dari perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
b. Pada pernyataan 2 (Prestasi kerja Bapak/Ibu menjadi semakin meningkat
setelah perusahaan memberikan promosi jabatan.) dari 66 responden
terdapat 31 responden (46.98%) menjawab sangat setuju, 32 responden
(48.48%) menjawab setuju, 3 reponden (4.54%) menjawab kurang setuju,
dan tidak ada satupun reponden yang menjawab tidak setuju atau sangat
tidak setuju.
Tiga responden menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa
kebijakan promosi yang dilakukan oleh perusahaan belum tentu
meningkatkan prestasi kerja mereka.
c. Pada pernyataan 3 (Tingkat pendidikan yang Bapak/Ibu miliki sesuai
dengan jabatan sekarang) dari 66 responden terdapat 23 responden
(34.86%) menjawab sangat setuju, 42 responden (63.63%) menjawab
setuju, 1 responden (1.51%) menjawab kurang setuju dan tidak ada
satupun responden yang menjawab, tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Satu responden menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa dia
beranggapan jika tingkat pendidikannya tidak terlalu sesuai dengan
jabatannya saat ini.
d. Pada pernyataan 4 (Pengalaman kerja juga menjadi pertimbangan
perusahan untuk promosi jabatan) dari 66 responden terdapat 17 responden
(25.77%) menjawab sangat setuju, 48 reponden (72.72%) menjawab
setuju, 1 responden (1.51%) menjawab kurang setuju, dan tidak ada
satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
Satu responden menjawab kurang setuju menunjukkan karyawan
tersebut beranggapan bahwa pengalaman kerjanya tidak terlalu
dipertimbangkan oleh perusahaan untuk dipromosikan.
e. Pada pernyataan 5 (Promosi jabatan mempengaruhi kualitas kerja
Bapak/Ibu.) dari 66 responden terdapat 25 responden (37.88%) menjawab
sangat setuju, 33 responden (50%) menjawab setuju, 8 responden
(12.12%) menjawab kurang setuju, dan tidak ada satupun responden yang
menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Delapan orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa
kebijakan promosi yang dilakukan perusahaan belum tentu meningkatkan
kualitas kerja para karyawan, hal ini terjadi karena perusahaan biasanya
terlambat dalam mempromosikan karyawan, sehingga ketika mereka
dipromosikan mereka tidak terlalu merasakan pengaruh dari kebijakan
promosi itu sendiri.
f. Pada pernyataan 6 (Kebijakan promosi jabatan yang bapak/ibu dapatkan
merupakan rekomendasi dari atasan unit kerja Bapak/Ibu saat ini.) dari 66
reponden terdapat 18 responden (27.28%) menjawab sangat setuju, 47
responden (71.21%) menjawab setuju, 1 responden (1.51%) menjawab
kurang setuju tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju
dan sangat tidak setuju.
Satu orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa karyawan
tersebut kurang setuju jika promosi hanya didasarkan atas rekomendasi
atasan tetapi juga oleh faktor lain.
Universitas Sumatera Utara
g. Pada pernyataan 7 (Bapak/Ibu Merasa Puas Atas Rekomendasi Yang
Telah Dilakukan Oleh Atasan unit kerja Bapak/Ibu saat ini) dari 66
responden terdapat 14 responden (21.22%) menjawab sangat setuju, 43
responden (65.15%) menjawab setuju, 9 responden (13.63%) menjawab
kurang setuju, tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju
atau sangat tidak setuju.
Sembilan orang menjawab kurang setuju menunjukkan karyawan
tidak terlalu puas dengan kebijakan promosi yang dilakukan oleh
perusahaan yang berdasarkan atas rekomendasi dari atasan-atasan unit
kerja mereka.
2. Variabel Rotasi Kerja
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Rotasi Kerja
Item Pernyataan
STS TS KS S SS Total Responden
Total % F % F % F % F % F %
1 0 0 1 1.51 4 6.06 35 53.03 26 39.4 66 100 2 0 0 0 0 4 6.06 31 46.97 31 46.97 66 100 3 0 0 0 0 3 4.54 41 62.12 22 33.34 66 100 4 0 0 0 0 2 3.03 44 66.66 20 30.31 66 100 5 0 0 0 0 3 4.54 47 71.21 16 24.25 66 100 6 0 0 0 0 9 13.63 33 50 24 36.37 66 100 7 0 0 0 0 9 13.63 43 65.15 14 21.22 66 100 8 0 0 0 0 3 4.54 43 65.15 20 30.31 66 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuisioner
Tabel 4.5 menunjukkan hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 66
responden untuk variabel Rotasi Kerja yaitu:
a. Pada pernyataan 1 (Lamanya waktu Bapak/ibu bekerja ditempat
sebelumnya dijadikan pertimbagan perusahaan dalam melakukan
kebijakan rotasi) dari 66 responden terdapat 26 responden (39.4%)
Universitas Sumatera Utara
menjawab sangat setuju, 35 responden (53.03%) menjawab setuju, 4
responden (6.06%) menjawab kurang setuju, dan 1 (1.51%) responden
menjawab tidak setuju, dan tidak ada satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju.
Empat orang menjawab kurang setuju dan satu orang menjawab
tidak setuju menunjukkan bahwa perusahaan tidak terlalu
mempertimbangkan lama kerja karyawannya dalam merotasikan posisi
mereka.
b. Pada pernyataan 2 (Bapak/ibu merasa lama waktu bekerja di tempat-
tempat sebelumnya terlalu lama untuk dirotasi oleh perusahaan ke tempat
yang baru) dari 66 responden terdapat 31 responden (46.97%) menjawab
sangat setuju, 31 responden (46.97%) menjawab setuju, 4 responden
(6.06%) menjawab kurang setuju dan tidak ada satupun responden yang
menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Empat orang menjawab kurang setuju menunjukkan karyawan
tidak menganggap bahwa lama waktu bekerja ditempat sebelumnya
sebagai alasan bagi perusahaan untuk merotasikan mereka.
c. Pada pernyataan 3 (Kebijakan rotasi semakin menambah variasi
pengalaman Bapak/Ibu dalam bekerja diberbagai posisi.) dari 66
responden terdapat 22 reponden (33.34.0%) menjawab sangat setuju, 41
reponden (62.12%) menjawab setuju, 3 responden (4.54%) menjawab
kurang setuju, tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju
atau sangat tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
Tiga orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa karyawan
merasa jika rotasi kerja yang dilakukan perusahaan tidak terlalu
menambah pengalaman mereka, hal ini terjadi karena biasanya job
description para karyawan yang tidak jauh berbeda dengan yang lama.
d. Pada pernyataan 4 (Tambahan pengalaman kerja yang Bapak/Ibu dapatkan
setelah mendapatkan rotasi kerja membuat kinerja Bapak/Ibu lebih baik)
dari 66 responden terdapat 20 responden (30.31%) menjawab sangat
setuju, 44 reponden (66.66%) menjawab setuju, 2 responden(3.03%)
menjawab kurang setuju, dan tidak ada satupun responden yang menjawab
tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Dua orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa kinerja
karyawan belum tentu membaik dan tidak juga menambah pengalam kerja
mereka setelah karyawan dirotasikan oleh perusahaan.
e. Pada pernyataan 5 (Bapak/ibu merasakan adanya kejenuhan dalam bekerja
jika tidak dirotasi oleh perusahaan) dari 66 responden terdapat 16
reponden (24.25%) menjawab sangat setuju, 47 responden (71.21%)
menjawab setuju, 3 responden (4.54%) menjawab kurang setuju dan tidak
ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak
setuju.
Tiga orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa
kebijakan rotasi kerja yang dilakukan oleh perusahaan belum tentu bisa
mengatasi rasa jenuh para karyawannya dalam bekerja.
Universitas Sumatera Utara
f. Pada pernyataan 6 (Kebijakan rotasi kerja oleh perusahaan dapat
memperbaiki kinerja Bapak/ibu.) dari 66 responden terdapat 24 responden
(36.37%) menjawab sangat setuju, 33 responden (50.%) menjawab setuju,
9 responden (13.63%) menjawab kurang setuju dan tidak ada satupun
responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Sembilan orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa
karayawan tidak merasakan perbaikan kinerja setelah dirotasi oleh
perusahaan, karena karyawan biasanya sudah merasa nyaman dengan
lingkungan kerjanya yang lama, sehingga ketika dirotasi oleh perusahaan
merka harus kembali beradaptasi.
g. Pada pernyataan 7 (Bapak/ibu merasa bahwa kebijakan-kebijakan rotasi
diberbagai posisi yang dilakukan perusahaan telah sesuai.) dari 66
responden terdapat 14 responden (21.22%) menjawab sangat setuju, 43
responden (65.15%) menjawab setuju, 9 responden (13.63%) menjawab
kurang setuju, tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju
atau sangat tidak setuju.
Sembilan orang menjawab kurang setuju menunjukkan karyawan
tidak terlalu puas dengan kebijakan rotasi yang dilakukan oleh perusahaan.
h. Pada pernyataan 8 (Kebijakan Rotasi terhadap Bapak/ibu berdampak
kepada kinerja unit kerja secara keseluruhan) dari 66 responden terdapat
20 responden (30.31%) menjawab sangat setuju, 43 responden (65.15%)
menjawab setuju, 3 responden (4.54%) menjawab kurang setuju, tidak ada
satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
Tiga orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa rotasi
kerja yang dilakukan perusahaan terhadap seorang karyawan belum tentu
mempengaruhi kinerja satu unit kerja.
3. Variabel Kinerja Karyawan
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja
Karyawan Item
Pernyataan STS TS KS S SS Total
Responden Total
% F % F % F % F % F % 1 0 0 0 0 1 1.51 47 71.21 18 27.28 66 100 2 0 0 1 1.51 7 10.6 30 45.45 28 42.42 66 100 3 0 0 0 0 2 3.03 34 51.51 30 45.45 66 100 4 0 0 0 0 1 1.51 34 51.51 31 46.97 66 100 5 0 0 0 0 0 0 35 53.03 31 46.97 66 100 6 0 0 0 0 1 1.51 38 57.57 27 40.90 66 100
Sumber : Hasil Pengolahan Kuisioner
Tabel 4.6 menunjukkan hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 66
responden untuk variabel kineja karyawan yaitu:
a. Pada pernyataan 1 (Bapak/Ibu sanggup menangani pekerjaan yang sesuai
dengan beban kerja yang diberikan) dari 66 reponden terdapat 18
responden (27.28%) menjawab sangat setuju, 47 responden (71.21%)
menjawab setuju, 1 responden (1.51%) menjawab kurang setuju tidak ada
satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Satu orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa para
karyawan belum tentu sanggup menyelesaikan beban pekerjaan yang
diberikan oleh perusahaan.
b. Pada pernyataan 2 (Bapak/Ibu jarang melakukan kesalahan dalam
pekerjaan) dari 66 responden terdapat 28 responden (42.42%) menjawab
sangat setuju, 30 responden (51.51%) menjawab setuju, 7 responden
Universitas Sumatera Utara
(10.6%) menjawab kurang setuju, 1 responden (1.51%) menjawab tidak
setuju dan tidak ada satupun responden yang menjawab sangat tidak
setuju.
Tujuh orang menjawab kurang setuju dan satu orang menjawab
tidak setuju menunjukkan bahwa para karyawan tidak selalu benar dalam
menyelesaikan pekerjaan mereka yang diberikan oleh perusahaan.
c. Pada pernyataan 3 (Bapak/Ibu mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan standar yang ditetapkan perusahaan) dari 66 reponden terdapat 30
reponden (45.45%) menjawab sangat setuju, 34 reponden (51.51%)
menjawab setuju, 2 responden (3.63%) menjawab kurang setuju dan tidak
ada satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak
setuju.
Dua orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa para
karyawan belum tentu bisa mencapai standar kinerja yang ditetapkan oleh
perusahaan.
d. Pada pernyataan 4 (Bapak/Ibu mampu menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu) dari 66 reponden terdapat 31 responden (46.97%) menjawab sangat
setuju, 34 reponden (51.51%) menjawab setuju, 1 responden (1.51%)
menjawab kurang setuju dan tidak ada satupun responden yang menjawab
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Satu orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa para
karyawan tidak selalu bisa meneyelesaikan pekerjaannya tepat pada
waktunya.
Universitas Sumatera Utara
e. Pada pernyataan 5 (Kehadiran ditempat kerja merupakan hal yang sangat
bapak/ibu perhatikan sehingga harus diprioritaskan) dari 66 responden
terdapat 31 responden (46.97%) menjawab sangat setuju, 35 responden
(53.03%) menjawab setuju, tidak ada satupun responden yang menjawab
kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
f. Pada pernyataan 6 (Pekerjaan Bapak/Ibu tidak ada yang terbengkalai
karena adanya kerja sama yang baik antar pegawai) dari 66 reponden
terdapat 27 responden (40.9%) menjawab sangat setuju, 38 reponden
(57.57%) menjawab setuju, 1 responden (1.51%) menjawab kurang setuju
dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju.
Satu orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa
koordinasi antar karyawan dalam bekerja tidak selalu bagus.
4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu
dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual
peneliti menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga
menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif
dan distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
1. Pendekatan Grafik
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows Gambar 4.1: Histogram Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal, hal
ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng
ke kanan.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows Gambar 4.2: Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Berdasarkan Gambar 4.2 pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti
data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal.
2. Pendekatan Klomogorv-Smirnov
Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi
normal maka dilakukan uji Kolmogorv Smirnov (1 Sample KS) dengan melihat
data residual apakah berdistribusi normal atau tidak (Situmorang, dkk, 2010:95).
Apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan
distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 66
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.69891499
Most Extreme Differences Absolute .164
Positive .164
Negative -.097
Kolmogorov-Smirnov Z 1.329
Asymp. Sig. (2-tailed) .058
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows
Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0.058 dan diatas
nilai signifikan (0.05), dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan
lainnya. Jika varians dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya
tetap maka terjadi homoskedastisitas jika berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi
heteroskedastisitas (Situmorang dkk, 2010:100). Pemeriksaan terhadap gejala
heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pancar yaitu grafik yang
merupakan diagram pancar residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y
observasi.
Universitas Sumatera Utara
1. Model Grafik
Dasar analisis adalah jika diagram pancar yang ada membentuk pola-pola
tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Sebaliknya Jika diagram pancar yang ada tidak membentuk pola-pola tertentu
yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows Gambar 4.3: Scatterplot
Dari grafik Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara
acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas
maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.
2. Model Glejser
Menentukan kriteria keputusan:
Universitas Sumatera Utara
a. Jika nilai signifikan > 0.05 maka tidak mengalami gangguan
heteroskedastisitas.
b. Jika nilai signifikan < 0.05 maka mengalami gangguan
heteroskedastisitas.
Tabel 4.8 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.454 1.922 1.277 .206
promosi .021 .067 .040 .317 .752
rotasi -.048 .049 -.123 -.980 .331
a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows
Dari Tabel 4.8 terlihat bahwa dengan jelas tidak satupun variabel
independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen
absolute Ut (absut). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya di atas tingkat
kepercayaan 5%, jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas.
4.3.3 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara
variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya
masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antar independen. Cara mendeteksi multikolinearritas dengan
menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai
Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 15.450 3.104 4.977 .000
promosi .005 .108 .005 .046 .963 .984 1.016
rotasi .314 .079 .453 3.998 .000 .984 1.016
a. Dependent Variable: kinerja Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows
Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan
melihat Variance Inflation Factor (VIF) > 5 maka variabel ada masalah
multikolinieritas, dan jika VIF < 5 maka tidak terdapat masalah multikolinieritas,
dan jika tolerance > 0.1 maka variabel tidak terdapat masalah multikolinieritas.
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai VIF < 5 dan tolerance > 0.1 maka tidak
ditemukan masalah multikolinieritas dalam penelitian ini.
4.4 Analisis Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 for
windows dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas
yang terdiri dari deskripsi kerja dan penempatan karyawan terhadap variabel
terikat yaitu kinerja karyawan.
Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Penjelasan dari hasil pengolahan SPSS akan ditunjukkan pada tabel 4.13 berikut
ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 15.450 3.104 4.977 .000
promosi .005 .108 .005 .046 .963
rotasi .314 .079 .453 3.998 .000
a. Dependent Variable: kinerja Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 For Windows
Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.10,
maka diperoleh persamaan hasil regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = 15.450 + 0.05X1 + 0.314X2 + e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Konstanta (a) = 15.450 ini menunjukkan harga constant, dimana jika
variabel promosi jabatan (X1), rotasi kerja (X2) = 0, maka kinerja
karyawan = 15.450.
b. Koefisien X1 (b1) = 0.005 ini berarti bahwa variabel promosi jabatan
(X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan
kata lain jika promosi jabatan (X1) diperbaiki maka kinerja karyawan
akan meningkat.
c. Koefisien X2 (b2) = 0.314 ini menunjukkan bahwa variabel rotasi
kerja (X2) berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, atau dengan
kata lain jika rotasi kerja (X2) diperbaiki maka kinerja karyawan akan
meningkat.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Uji Hipotesis
4.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel
independen (promosi jabatan dan rotasi kerja) terhadap variabel dependen
(Kinerja Karyawan).
Kriteria pengujiannya sebagai berikut:
Ho: b1 = b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel deskripsi kerja dan penempatan karyawan
terhadap variabel kinerja karyawan.
Ho: b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel-variabel promosi jabatan dan rotasi kerja terhadap
variabel kinerja karyawan.
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang
dan penyebut dengan rumus sebagai berikut :
df (pembilang) = k-1
df (penyebut) = n-k
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 66 dan jumlah
keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh :
1. df (pembilang) = 3-1 = 2
2. df (penyebut) = 66-3 = 63
Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS
16.00 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat
α = 5%.
Universitas Sumatera Utara
Dengan kriteria pangambilan keputusan:
Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5%
H1 diterima jika F hitung > Ftabel pada α = 5%
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 48.511 2 24.255 8.145 .001a
Residual 187.610 63 2.978
Total 236.121 65
a. Predictors: (Constant), rotasi, promosi
b. Dependent Variable: kinerja Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F hitung pada kolom F
yakni sebesar 8.145 dengan tingkat signifikan = 0.001 lebih besar dari F tabel yakni
3.15 dengan α = 5%. Atau dengan kata lain F hitung > Ftabel (8.145 > 3.15).
Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F hitung > F tabel maka Ho
ditolak, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
promosi jabatan dan rotasi kerja terhadap variabel kinerja karyawan.
4.5.2 Uji Signifikan Variabel (Uji-t)
Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
Ho : b1 : b2 = 0, artinya variabel promosi jabatan dan rotasi kerja secara parsial
tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.
Ho : b1 : b2 ≠ 0, artinya variabel promosi jabatan dan rotasi kerja secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.
Dengan kriteria pangambilan keputusan:
Universitas Sumatera Utara
Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%
H1 diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%
Tabel 4.12 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 15.450 3.104 4.977 .000
promosi .005 .108 .005 .046 .963
rotasi .314 .079 .453 3.998 .000
a. Dependent Variable: kinerja Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows
Berdasarkan Tabel 4.12 terlihat bahwa:
1. Variabel Promosi Jabatan (X1)
Variabel Promosi jabatan berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.963) > (0.05)
dan nilai thitung (0.046) < ttabel (2.02) artinya jika ditingkatkan variabel bentuk
sebesar satu satuan maka kinerja karyawan (Y) tidak akan meningkat sebesar
0,005 satuan.
2. Variabel Rotasi Kerja (X2)
Variabel penempatan karyawan berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.000) < (0.05)
dan nilai thitung (3.998) > ttabel (2.02) artinya jika ditingkatkan variabel bentuk
sebesar satu satuan maka kinerja karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0.314
satuan.
Universitas Sumatera Utara
4.6 Koefisien Determinasi ( )
Koefisien Determinasi ( ) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi Promosi Jabatan dan Rotasi Kerja terhadap variabel kinerja karyawan.
Jika koefisien determinasi ( ) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan
semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 < < 1. Sebaliknya, jika
semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh
variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat.
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Koefesien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .453a .395 .380 1.72567
a. Predictors: (Constant), rotasi, promosi Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 For windows
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat:
1. R Square sebesar 0.395 berarti 39.5% faktor-faktor kinerja karyawan dapat
dijelaskan oleh Promosi Jabatan Dan Rotasi Kerja. Sedangkan sisanya
60.5% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh
penelitian ini.
2. R = 0.453 berarti hubungan (relation) antara deskripsi kerja dan
penempatan karyawan sebesar 45.3%. Ini menunjukkan bahwa antara
Promosi Jabatan dan Rotasi Kerja terhadap kinerja terdapat hubungan
yang cukup erat.
Universitas Sumatera Utara
3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang
diprediksi. Standard Error of Estimated juga bisa disebut standar deviasi.
Adapun Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 1,72567.
Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.7 Pembahasan
Operasional perusahaan yang baik sangat bergantung pada kualitas
karyawan yang bekerja di perusahaan. Untuk itu perusahaan sebaiknya memiliki
perencanaan sumber daya manusia yang baik pula, menjalankan langkah-langkah
tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa di perusahaan
tersedia karyawan yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan
pekerjaan yang tepat. Pengaruh Promosi Jabatan terhadap Kinerja Pegawai dapat
bersifat positif dan dapat bersifat negatif. Hal ini tergantung bagaimana pimpinan
dapat membuat sistem promosi jabatan diperusahaannya dengan efektif. Dampak
negatif dari sistem promosi jabatan yang tidak efektif adalah munculnya
ketidakpuasan dari para karyawan yang mengakibatkan kinerja yang dihasilkan
tidak optimal sehingga tujuan dari perusahaan tidak tercapai. Namun, promosi
jabatan dapat membawa pengaruh positif apabila dilakukan dengan efektif.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
Medan Iskandar Muda yang melakukan promosi jabatan terhadap karyawannya
mendapat tanggapan positif dari karyawannya tetapi belum tentu dapat menaikkan
kinerja karyawannya, hal ini terlihat dari penelitian hasil uji t yang menunjukkan
pengaruh langsung apakah kebijakan promosi dapat meningkatkan kinerja
karyawan, menunjukkan bahwa Variabel Promosi jabatan berpengaruh secara
Universitas Sumatera Utara
positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dari nilai
signifikan (0.963) > (0.05) dan nilai thitung (0.046) < ttabel (2.02) artinya jika pihak
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda melakukan promosi kepada
karyawannya, akan diterima dengan baik oleh karyawan tetapi belum tentu dapat
meningkatkan kinerja karyawannya, berarti hal ini merupakan suatu masalah bagi
pihak manajemen perusahaan karena menurut Hasibuan (2002:113) salah satu
tujuan dari dibuatnya promosi jabatan bagi karyawan adalah agar kinerjanya
meningkat.
Fenomena promosi jabatan tersebut terjadi karena perusahaan terlalu lama
dalam mempromosikan karyawannya, sehingga ketika karyawan tersbut
dipromosikan karyawan tersebut tidak merasakan pengaruh yang signifikan dari
kebijakan tersebut terhadap dirinya. Hal ini menunjukkan juga pimpinan
perusahaan kurang komunikatif dengan para karyawannya khususnya pimpinan
kantor unit dan kantor cabang karena kebijakan promosi di perusahaan ini
berdasarkan atas rekomendasi dari mereka.
Mempromosikan pegawai membutuhkan pertimbangan yang matang,
terutama untuk jabatan menengah keatas. Bila langkah yang dilakukan salah,
perusahaan akan terancam bahaya. Konsep utama untuk melaksanakan promosi
yang tepat adalah memilih yang terbaik dari mereka yang terbaik. Dengan konsep
ini diharapkan promosi tersebut akan berhasil. Promosi merupakan salah satu
unsur yang dapat menimbulkan kepuasan kerja karyawan, oleh karena itu dalam
pelaksanaannya diperlukan rencana yang matang, terarah dan terpadu dengan
unsur lainnya serta dengan pedoman yang jelas dan objektif. Sehingga kebijakan
Universitas Sumatera Utara
Promosi Jabatan akan dapat berjalan sesuai harapan jika perusahaan melakukan
kebijakan tersebut dengan tepat kepada karyawan yang memenuhi kriteria dan
pada waktu yang tepat.
Tetapi jika kebijakan promosi jabatan dilakukan selaras dengan kebijakan
rotasi kerja maka akan terlihat bahwa kinerja karyawan akan meningkat secara
positif dan siginfikan, sesuai hasil uji F yang menunjukkan bahwa hasil perolehan
F hitung pada kolom F yakni sebesar 8.145 dengan tingkat signifikan = 0.01 lebih
besar dari F tabel yakni 3.15 dengan α = 5%. Uji ini menerangkan jika kebijakan
Promosi jabatan dan Rotasi kerja dilakukan secara bersamaan kepada karyawan,
maka kinerja karyawan tersebut akan meningkat. Dari hasil penelitian juga
menunujukkan bahwa kebijakan rotasi yang dilakukan oleh perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan, terlihat dari hasil uji yang menunjukkan bahwa
nilai signifikan (0.000) < (0.05) dan nilai thitung (3.998) > ttabel (2.02) yang berarti
bahwa jika PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda melakukan
kebijakan rotasi terhadap karyawannya maka akan dapat menaikkan kinerja dari
karyawan tersebut.
Kekuatan rotasi pekerjaan adalah mampu mengurangi kebosanan dan
meningkatkan motivasi lewat penganekaragaman kegiatan karyawan, tentu saja
hal itu dapat juga mempunyai manfaat tidak langsung bagi perusahaan, karena
para karyawan dengan rentang ketrampilan yang lebih lebar memberi manajemen
lebih banyak kelenturan dalam menjadwalkan kerja, menyesuaikan diri dengan
perubahan, dan mengisi kekosongan personalia. Dalam melakukan kebijakan
rotasinya yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan kinerja para
Universitas Sumatera Utara
karyawannya, perusahaan telah cukup berhasil karena sesuai penelitian kinerja
karyawannya yang meningkat jika dirotasi, penelitian ini juga memperkuat
penelitian terdahulu oleh Tolkah Mansur (2009) yang dalam tesisnya menyatakan
bahwa rotasi kerja yang dilakukan oleh perusahaan dapat meningkatkan kinerja
karyawan secara postif dan signifikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan evaluasi terhadap data penelitian yang dilakukan,
maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara simultan ditunjukkan bahwa variabel independen Promosi Jabatan
dan Rotasi Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Medan Iskandar Muda.
2. Secara parsial ditunjukkan bahwa variabel Rotasi Kerja berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan Iskandar Muda, sedangkan
variabel Promosi Jabatan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan Iskandar Muda.
3. Berdasarkan nilai R Square sebesar 0.395 berarti 39.5% faktor-faktor
kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh Promosi Jabatan dan Rotasi Kerja.
Sedangkan sisanya 60.5% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diambil, maka penulis memberikan saran
sebagai berikut:
1. Pimpinan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan
Iskandar Muda harus memperbaiki sistem kebijakan Promosi Jabatan
terhadap karyawannya karena kinerja karyawan yang cenderung tidak
meningkat jika diberi kebijakan Promosi Jabatan, yaitu dengan
memberikan promosi kepada karyawan yang terbukti memiliki kinerja
baik sesuai hasil evaluasi kinerja dan bukan hanya dari rekomendasi dari
pimpinan-pimpinan dibawahnya.
2. Pimpinan harus mempertahankan sistem kebijakan rotasinya yang
dilakukan yaitu dengan merotasikan para karyawannya secara rutin setiap
minimal dua tahun dari satu unit kerja ke unit kerja lainnya. Karena
kebijakan tersebut terbukti dapat menolong karyawan untuk meningkatkan
kinerjanya.
3. Pimpinan dan bawahan harus dapat menjalin komunikasi dengan baik agar
kendala-kendala yang dihadapi dalam pekerjaan dapat diatasi secara
efektif, bisa dengan memberikan karyawan tersebut program pelatihan dan
pendidikan dimana para karyawan dapat berkonsultasi langsung dengan
pimpinan tertingginya.
Universitas Sumatera Utara
4. Bagi para peneliti selanjutnya yang akan mengkaji lebih dalam tentang
penelitian yang sama diharapkan agar hasil penelitian ini dapat
menjadi salah satu informasi yang dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara