Imunisasi USU Chapter I

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, semakin banyak orang maupun perusahaan yang menginvestasikan dana mereka dalam bentuk sekuritas. Investasi dalam bentuk sekuritas umumnya dilakukan dalam bentuk saham dan obligasi, namun yang lebih populer adalah dalam bentuk saham. Penjualan dan pembelian saham pada umumnya dapat dilakukan di pasar modal, yaitu tempat bertemunya pihak-pihak yang kelebihan dana dengan pihak- pihak yang kekurangan dana. Pihak-pihak yang membutuhkan dana dapat menerbitkan sahamnya ke pasar modal dengan tujuan untuk mendapatkan dana yang akan dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan atau untuk memperluas usaha. Pihak yang kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya dalam bentuk saham yang diterbitkan perusahaan penerbit dengan harapan bahwa dana yang diinvestasikan tersebut dapat menghasilkan pengembalian yang diharapkan. Investasi dalam saham terbagi menjadi investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi saham dalam jangka pendek biasanya dimaksudkan untuk dijual kembali dengan segera. Investasi saham dalam jangka panjang biasanya dimaksudkan untuk memiliki hak suara di perusahaan lain atau untuk menguasai perusahaan lain. Untuk memperkirakan harga saham, dapat digunakan analisa Universitas Sumatera Utara

description

Penjelasan imunisasi chapter 1.pfd - usu istitutional repository, pdf

Transcript of Imunisasi USU Chapter I

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Padasaatini,semakinbanyakorangmaupunperusahaanyang menginvestasikandanamerekadalambentuksekuritas.Investasidalambentuk sekuritas umumnya dilakukan dalam bentuk saham dan obligasi, namun yang lebih populer adalah dalam bentuk saham. Penjualandanpembeliansahampadaumumnyadapatdilakukandipasar modal,yaitutempatbertemunyapihak-pihakyangkelebihandanadenganpihak-pihakyangkekurangandana.Pihak-pihakyangmembutuhkandanadapat menerbitkan sahamnya ke pasar modal dengan tujuan untuk mendapatkan dana yang akan dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan atau untuk memperluasusaha.Pihakyangkelebihandanadapatmenginvestasikandananya dalambentuksahamyangditerbitkanperusahaanpenerbitdenganharapanbahwa danayangdiinvestasikantersebutdapatmenghasilkanpengembalianyang diharapkan. Investasi dalam saham terbagi menjadi investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi saham dalam jangka pendek biasanya dimaksudkan untuk dijualkembalidengansegera.Investasisahamdalamjangkapanjangbiasanya dimaksudkanuntukmemilikihaksuaradiperusahaanlainatauuntukmenguasai perusahaanlain.Untukmemperkirakanhargasaham,dapatdigunakananalisa Universitas Sumatera Utarafundamentalyangmenganalisakondisikeuangandanekonomiperusahaanyang menerbitkansaham.Analisafundamentalberhubungandenganpenilaiankinerja perusahaan tentang efektivitas dan efisiensi perusahaan mencapai tujuannya. Untuk menganalisa kinerja perusahaan dapat digunakan analisis rasio keuangan. Selamaduadekadeterakhir,sektorperbankanduniatelahmengalami transformasi yang signifikan dalam lingkungan operasionalnya (Athanasoglou, 2005). Transformasitersebuttidaklaindisebabkanolehduafaktorutama,yaitufaktor endogendanfaktoreksogen,yangmempengaruhistruktur(structure)dankinerja (performance) sektor perbankan dunia secara umum.Walaupuntelahdiadakanpengawasanperbankan,kenyataannyamasihada kinerja bank yang tidak sehat. Seperti kasus Bank Global yang telah masuk dalam SpecialSurveillanceUnit(SSU).Tanggal27Oktober2004,BImenetapkanBank Globaldalamstatuspengawasankhusus.Sebab,rasiokecukupanmodal(capital adequacyratioatauCAR)-nyadibawahstandaryangditetapkanBankIndonesia (8%).Adapun perkembangan rasio perbankan di Indonesia terdapat pada Tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1. Rasio Perbankan di Indonesia Tahun 2005-2009 Rasio (%)2005200620072008Nov 2009 Des2009 BOPO89.5086.9884.0588.5986.5586.63 ROA2.552.642.782.332.612.60 NIM5.635.805.705.665.545.56 NPL7.566.074.073.203.823.31 LDR59.6461.5666.3274.5873.6772.88 CAR19.3021.2719.3016.7817.0817.42 SBI/Kredit7.8022.6020.3512.7314.2714.75 EFF6.566.788.58.26.77.8 CIR20.322.123.2323.4524.2321.48 Sumber: www.bi.go.id (2010) Universitas Sumatera UtaraBerdasarkanTabel1.1,beberaparasiokinerjaperbankanmengalami peningkatan.BiayaOperasionalterhadapPendapatanOperasional(BOPO)yang merupakan salah satu indikator efisiensi menunjukkan perbaikan dan Return On Asset (ROA) juga mengalami peningkatan yang menunjukkan perbaikan kinerja perbankan yangrelatifmeningkat.Permodalanperbankanjugamenunjukkanperbaikanyaitu denganmeningkatnyaCapitalAdequacyRatio(CAR)menjadi17,4%walaupun belum dapat menyamai pencapaian di tahun 2006 sebesar 21,3%.Disampingrasioyangmembaik,beberapaindikatormenunjukkanadanya penurunan kinerja, diantaranya adalah LDR yang menurun dan Non Performing Loan (NPL)yangrelatifmengalamikenaikan.Penurunankualitaskredittersebut mempengaruhiperbankandalampenempatandanayangdimilikinya.Haltersebut dapattercermindarirasiopenempatanSBIdibandingkanpenyalurankredityang mengalami peningkatan pada 2009 menjadi sebesar 14,75%, dibandingkan 12,73% pada akhir tahun 2008. Di sisi lain, komponen biaya dari bank milik pemerintah juga terlihat lebih rendah yang tercermin dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang angkanya turun menjadi 85,72% dari setahun sebelumnya menembus 94,18%. Demikian juga dengan kelompok bank swasta non devisa, justru menaikkan pengambilan margin keuntungan bunga bersih (netinterestmargin) yang mencapai 9,46% dari sebelumnya sebesar 7,12% pada periode Mei secara tahunan.Margin tersebut, semakin tebal setelah komponen biaya dana dapat ditekan yang terlihat dari Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional turun menjadi Universitas Sumatera Utara90,11% pada Mei tahun ini dari realisasi pada periode yang sama dengan tahun lalu 93,07%. Seharusnya, pola pembentukan harga kredit itu bisa selaras seperti kelompok bankswastadevisayangmenurunkanmarginbungabersihmenjadi5,25%dari sebelumnya5,62%.HalitusesuaidenganarahanBI.Indikatorlainnyayang diharapkantercermindariefisiensibiayanyayangsedikitmembaikdenganBOPO turun dari 90% menjadi 88,22% pada periode tersebut.Bank juga dituntut untuk dapat menghasilkan laba (profitabilitas) yang terus meningkat melalui penjualan jasanya. Penjualan kredit akan menyebabkan aliran kas keluar yang dapat mengurangi cadangan kas yang ada. Semakin besar kemampuan bank untuk menciptakan kredit, semakin besar kesempatan bank untuk memperoleh laba tetapi perluasan kredit dapat mengurangi tingkat likuiditas bank. Hal inilah yang sulit dilakukan oleh para bankir untuk mengelola liquidity dan profitability yang sejak dahulumenjadidilemaduniaperbankankarenasifatnyayangselalubertentangan kepentingan (conflict of interest).Dalammenjalankanfungsinyasebagaifinancialintermediaryyang mempertemukansurplusunitoffunddengandefisitunitoffundbankjugaharus menjaga rasio kecukupan modalnya atau CAR (CapitalAdequacyRatio)(pasal 29 ayat2Undang-UndangRepublikIndonesiaNo.10tahun1998).Modaljuga merupakanaspekyangsangatpentinguntukmenilaikesehatanbankkarenaini berhubungandengansolvabilitasbank.Modaldigunakanuntukmenilaiseberapa besar kemampuan bank untuk menanggung risiko-risiko yang mungkin akan terjadi. Bank yang mempunyai tingkat risiko yang tinggi akan lebih solvabel. Begitu juga Universitas Sumatera Utarasebaliknyabankyangmempunyairisikoyangkecilmengidentifikasikanbank tersebut kurang solvabel.Tingkatmodalyangtinggiakanmeningkatkancadangankasyangdapat digunakanuntukmemperluaskreditnya,sehinggatingkatsolvabilitasyangtinggi akanmembukapeluangyanglebihbesarbagibankuntukmeningkatkan profitabilitas-nya.Sebaliknyabankyangtingkatsolvabilitasnyarendahakan mengurangi kemampuan bank untuk meningkatkan profitabilitas-nya, bahkan dapat mengurangikepercayaanmasyarakat,sehinggaakanberpengaruhburukterhadap kelangsungan usahanya.Berkaitan dengan penjelasan tersebut di atas dapat dipahami bahwa masih ada gapataupermasalahanantaraharapandengankenyataan.Pemerintahdengan Undang-UndangRepublikIndonesiaNo.7tahun1992tentangPerbankan sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun1998mengharapkanbanksebagailembagapenghimpundanpenyalurdana masyarakat dalam melakukan kegiatannya harus menggunakan prinsip kehati-hatian agarkesehatanbankdapatterjaga.Kesehataninimeliputiketentuankecukupan modal,kualitasaset,kualitasmanajemen,likuiditas,rentabilitas,solvabilitasdan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank.Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.31 tentang akuntansi perbankan pada pasal 2 menyebutkan; bahwa perhatian yang paling utama terhadap kesehatan bank adalah dengan mengetahui likuiditas dan rentabilitas serta tingkat risiko relatif yang melekat pada tipe usaha yang dijalankan bank yang bersangkutan. Kesehatan Universitas Sumatera Utaralikuiditassuatubankdidasarkanpadaintensitaspelanggaranterhadapketentuan-ketentuanpemeliharaanlikuiditasminimum(cashratio).Kesehatanrentabilitas didasarkanpadaposisilabarugimenurutpembukuan,sedangkansolvabilitas didasarkan pada perbandingan modal sendiri dengan kebutuhan modal berdasarkan perhitungan capital adequacy (Santoso, 2000:108).Perbankan yang tidak sehat secara ekonomimakro negara telah kehilangan kesempatanuntukmembangunperekonomiannya,bahkannegaraakanmengalami kerugian yang sangat besar. Demikian pula secara ekonomi mikro, pemilik, pengurus, karyawandanpihak-pihakyangterkaityangmemerlukanjasabankturutrugi. Namundalamkenyataannyamasihadabankyangkinerjanyajeleksehingga mengganggutingkatkesehatannyayangberdampakpadakesulitanlikuiditas, efisiensi operasional-nya dan mengganggu tingkat CAR-nya.Berdasarpadaketerangandanpermasalahandiatasdapatdiketahuibetapa pentingnyalababagisuatuperbankan.Lababersihmerupakankunciuntukeksistensi (kesehatan) suatu perbankan. Bank Indonesia selaku bank sentral telah menetapkan cara menilaikesehatansuatubankyangdisebutdenganCAMEL.CAMELiniterdiridari permodalan (Capital), struktur aktiva (Asset), Management, profitabilitas (Earning) dan Likuidity.PerbankanIndonesiamulaibangkitdarikrisisdenganmelakukan pembenahanmelaluikebijakan-kebijakanperbankanyangkondusif.J umlahbank mengalami penurunan dari 133 bank pada tahun 2004 menjadi sejumlah 124 bank padatahun2008,disebabkanada3bankyangdilikuidasipadatahun2004dan sejumlah bank melakukan merger dan akuisisi terhadap permodalannya. Universitas Sumatera UtaraPemulihantersebuttidakterlepasdaritargetoperasionalbankyangakan mendukungkelangsunganoperasionalperbankan.Penelitiansebelumnyatelah banyakdilakukanuntukmelihatprofitabilitasdenganmenggunakanvariabel dependen Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) dihubungkan dengan variabel independen melalui rasio keuangan bank dan faktor eksternal. PenelitiKuntdanHuizingan(1998)yangmenelitivariasifaktoryang mempengaruhitingkatprofitabilitasbank.Beberapafaktortersebutadalah Karakteristik Bank (Bank Characteristic), Indikator Makro (Macro Indicators), Pajak (Taxation), Penjaminan Simpanan (Deposit Insurance), Struktur Finansial (Financial Structure), Indikator Hukum dan Institusional (Legal and Institusional Indicator). Salahsatuvariasifaktor-faktoryangdigunakanadalahkombinasidari variabel-variabelyangtermasukdalamBankCharacteristicdanMacroIndicators diantaranya Ekuitas terhadap Total Asset (EquitytoTotalAssets), Kredit terhadap Total Aset (LoantoTotalAsset), Pendapatan Non Bunga terhadap Total Aset (Non InterestEarningtoTotalAsset),OverheadtoTotalAsset,KepemilikanAsing (ForeignOwnership),6variabellainnyayangmerupakanvariabeltersebut diinteraksikan dengan GDP Percapita, Pertumbuhan (Growth), Inflasi (Inflation), dan RealInterest(MacroIndicators).DengandependenvariabelnyaROA(beforetax profit/ TA). Werdaningtyas (2002) pernah melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank-bank dalam status BTO di Indonesia sebelummerger.VariabelyangdigunakanPangsaAsset,PangsaDana,Pangsa Universitas Sumatera UtaraKredit,CapitalAdequacyRatio(CAR)danLoantoDepositRatio(LDR).Rossy (2009) melakukan penelitian untuk melihat hubungan antara CAR, LDR, NPL, NIM, danBOPOterhadapprofitabiltiasbankumum.DenganIndependenvariabelCAR, LDR, NPL, NIM, dan BOPO dan dependen variabel ROA. Dari uraian di atas dan dengan melihat hasil penelitian yang lalu sebagaimana contoh di atas dimana penelitian tersebut menggunakan penggunaan rasio keuangan yangberbeda,makapenelititertarikuntukmelakukanpenelitiandenganjudul PengaruhFaktorFundamentalterhadapHargaSahamEmitenPerbankandiBursa EfekIndonesiadenganProfitabilitassebagaiVariabelModerating.Faktor-faktor fundamental tersebut meliputi unsur rasio CapitalAdequacyRatio (CAR), Loanto DepositRatio(LDR),NonPerformingLoan(NPL),NetInterestMargin(NIM), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Efficiency Ratio (EFF) danCostofIncomeRatio(CIR)danprofitabilitasdenganindikatorROAsebagai moderating variabel terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia. 1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah berdasarkan fenomena pada latar belakang tersebut adalah: ApakahCapitalAdequacyRatio(CAR),LoantoDepositRatio(LDR),Non PerformingLoan(NPL),NetInterestMargin(NIM),BiayaOperasionalterhadap Pendapatan Operasional (BOPO), EfficiencyRatio (EFF) dan CostofIncomeRatio Universitas Sumatera Utara(CIR) berpengaruh terhadap harga saham dengan ReturnOnAssets (ROA) sebagai moderating variabel ? 1.3.Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), NetInterestMargin(NIM),BiayaOperasionalterhadapPendapatanOperasional (BOPO),EfficiencyRatio(EFF)danCostofIncomeRatio(CIR)terhadapharga saham dengan Return On Assets (ROA) sebagai moderating variabel. 1.4.Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Bagiilmupengetahuanuntukmenambahwawasandanpengetahuantentang dunia perbankan nasional, khususnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bank. 2.Untukpemerintahdanpraktisiperbankansebagaibahanmasukanmenetapkan kebijakan pengawasan perbankan dan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pengelolaan bank pada masa yang akan datang. 3.Untuk peneliti berikutnya, diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi bagi mereka yang ingin melakukan penelitian sejenis serta memberikan gambaran mengenai kinerja lembaga perbankan khususnya bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara1.5.Originalitas Penelitianiniadalahreplikasidaribeberapapenelitiansebelumnya. Diantaranya,Guru(1999)dalampenelitiannyamengidentifikasikanfaktor-faktor tertentuprofitabilitassuatubankkomersialterdiridariinternaldeterminanyang merupakanfaktor-faktoryangmasihdapatdikendalikanmanajemendiantaranya Likuiditas,KecukupanModal,ManajemenPortofolioAsetdanKewajibandan Manajemen Biaya. Eksternal determinan merupakan faktor-faktor yang berada di luar kendali manajemen size, kepemilikan, dan faktor lingkungan yang berhubungan yang terdiri dari struktur pasar, regulasi.Penelitianlainyangmenelitivariabelinternaldaneksternalterhadap profitabilitas dilakukan oleh Bourke (1988), penelitiannya dilakukan terhadap bank-bank di Eropa, Amerika Utara dan Australia. Independent variabel yang digunakan:1.Biaya-biaya Staff (Staff Expenses/ Overhead Expenses) 2.Rasio Modal (Capital Ratio) 3.Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) 4.Rasio Konsentrasi (Concentration Ratio) 5.Kepemilikan Pemerintah (Government Ownership) 6.Tingkat Suku Bunga (Interest Rate) 7.Pertumbuhan Pasar (Market Growth) Dependen variabelnya:1.Return On Capital2.Return On AssetsUniversitas Sumatera Utara3.Nilai tambah ROA (Value added return on total assets)Kesimpulan penelitian Philip Bourke (1988) menyatakan bahwa rasio modal (capitalratio),rasiolikuiditas(liquidityratios)dantingkatsukubunga(interest rates) mempunyai hubungan positif dengan profitabilitas.Di Indonesia ada beberapa penelitian mengenai profitabilitas, antara lain yang dilakukanolehWerdaningtyas(2000)untukmengetahuifaktor-faktoryang mempengaruhiporfitabilitasbank-bankdalamstatusBTOdiIndonesiasebelum Merger.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwapangsapasaryangdiukurdengan pangsaasset,pangsadana,danpangsakredittidakmempunyaipengaruhyang signifikan terhadap profitabilitas secara parsial, sementara CAR (CapitalAdequacy Ratio) mempunyai hubungan positif dan LDR mempunyai hubungan negatif terhadap profitabilitas.AdapunmenurutPutri(2008)denganmengacupadamodelyangpernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya baik yang berasal dari dalam negeri ataupun luar negeri,variabelyangdigunakanyakni:EFF(efficiencyratio),P/L(profit/lossper employee), RDIBA (Return Difference of Interest Bearing Assets), NIM (Net Interest Margin), dengan dependen variabelnya ROA (ReturnOnAssets) dan ROE (Return OnEquity),analisapermasalahandilakukandenganmetodenonparametrikDEA terhadap17bankkomersialgopublicpada2002-2004denganujimultikolineritas menunjukkanterdapatkorelasiyangerat(coefficientofcorrelation)lebihtinggi terhadap ROA dari pada ROE. Universitas Sumatera UtaraMenurut Rosy (2009) dalam penelitiannya mengenai analisa hubungan CAR, LDR, NPL, NIM, dan BOPO terhadap profitabilitas Bank Umum yang listing di BEI darihasilpenelitianyangdilakukannyamenemukanbahwavariabelCARtidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kenaikan atau penurunan variabel ROA dan ROE, variabel LDR dan NPL memiliki hubungan yang signifikan terhadap ROE tetapitidakmemilikihubunganyangsignifikanterhadapROA,karenaterdapat komponennilaiassetyangdapatberubah-ubahsesuaidengankondisiperusahaan, NIM memiliki hubungan yang signifikan yang positif terhadap ROA dan hubungan signifikanyangnegatifterhadapROE,BOPOmemilikihubungannegatifyang signifikanterhadapROA.Penelitianiniberbedadenganpenelitiansebelumnya dengan menambah variabel CIR dan BOPO. Selain itu penelitian ini dilakukan pada periodetahun2005-2009.Risetinimereplikasirisetyangdilakukanoleh Werdaningtyas(2000). PerbedaannyapadapenelitiandilakukanpadaBankUmum bukan pada Bank yang BTO. Selain itu penelitian ini menambahkan variabel CIF dan EFF yang membedakan dari penelitian sebelumnya, dan penelitian ini dilakukan pada kondisi tahun 2005-2009 untuk melihat konsistensi hasil yang diperoleh dibanding dengan tahun sebelumnya. Universitas Sumatera Utara