Chapter 6 Buku The Health care Quality Book

12
Bab VI. Pengumpulan Data Penggolongan Data Pengukuran mutu dapat dikelompokkan dalam empat kategori: kualitas klinis (termasuk ukuran proses dan hasil), performa finansial, kepuasan pasien, dan status fungsional. Beberapa sumber data terpusat diperlukan untuk melaporkan masing- masing kategori tersebut. Tantangannya adalah mengumpulkan sebanyak mungkin data dari sesedikit mungkin sumber dengan maksud konsistensi dan kesinambungan. Pertimbangan dalam Pengumpulan Data Waktu dan Biaya Pengumpulan Data Biaya pengumpulan data dan nilai data untuk upaya-upaya peningkatan harus seimbang. Secara umum, peninjauan rekam medis dan koleksi data prospektif dianggap sebagai cara yang paling intensif dan menghabiskan waktu untuk mengoleksi informasi. Banyak yang mencadangkan metode ini untuk proyek-proyek peningkatan yang sangat tertentu atau menggunakannya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada tinjauan data administratif. Data administratif sering dianggap hemat biaya, khususnya karena kredibilitas basis data administratif telah meningkat dan terus membaik melalui upaya-upaya regulasi pengodean dan penagihan, prakarsa dan pengembangan peranti lunak menurut aturan. Selain itu, terdapat pihak ketiga yang dapat menyediakan pengelolaan data dan penyesuaian. Strategi koleksi data yang sukses kerap menggabungkan sumber-sumber berbasis kode dan diagram ke dalam wadah koleksi data yang menonjolkan kekuatan dan efektivitas biaya masing-masing. Contoh berikut menggambarkan kombinasi efektivitas biaya sistem administratif dengan informasi terperinci dalam tinjauan rekam medis. Seorang analis data,menggunakan sistem pendukung keputusan klinis (basis data administratif), menjumpai kejadian gagal ginjal (komplikasi serius) lebih tinggi dari yang diperkirakan setelah operasi bypassarteri koroner. Rata-ratanya berada di atas

Transcript of Chapter 6 Buku The Health care Quality Book

Page 1: Chapter 6 Buku The Health care Quality Book

Bab VI. Pengumpulan Data

Penggolongan Data

Pengukuran mutu dapat dikelompokkan dalam empat kategori: kualitas klinis

(termasuk ukuran proses dan hasil), performa finansial, kepuasan pasien, dan status

fungsional. Beberapa sumber data terpusat diperlukan untuk melaporkan masing-

masing kategori tersebut. Tantangannya adalah mengumpulkan sebanyak mungkin

data dari sesedikit mungkin sumber dengan maksud konsistensi dan kesinambungan.

Pertimbangan dalam Pengumpulan Data

Waktu dan Biaya Pengumpulan Data

Biaya pengumpulan data dan nilai data untuk upaya-upaya peningkatan

harus seimbang. Secara umum, peninjauan rekam medis dan koleksi data prospektif

dianggap sebagai cara yang paling intensif dan menghabiskan waktu untuk

mengoleksi informasi. Banyak yang mencadangkan metode ini untuk proyek-proyek

peningkatan yang sangat tertentu atau menggunakannya untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan pada tinjauan data administratif. Data administratif sering

dianggap hemat biaya, khususnya karena kredibilitas basis data administratif telah

meningkat dan terus membaik melalui upaya-upaya regulasi pengodean dan

penagihan, prakarsa dan pengembangan peranti lunak menurut aturan. Selain itu,

terdapat pihak ketiga yang dapat menyediakan pengelolaan data dan penyesuaian.

Strategi koleksi data yang sukses kerap menggabungkan sumber-sumber berbasis

kode dan diagram ke dalam wadah koleksi data yang menonjolkan kekuatan dan

efektivitas biaya masing-masing.

Contoh berikut menggambarkan kombinasi efektivitas biaya sistem

administratif dengan informasi terperinci dalam tinjauan rekam medis. Seorang

analis data,menggunakan sistem pendukung keputusan klinis (basis data

administratif), menjumpai kejadian gagal ginjal (komplikasi serius) lebih tinggi dari

yang diperkirakan setelah operasi bypassarteri koroner. Rata-ratanya berada di atas

Page 2: Chapter 6 Buku The Health care Quality Book

10% selama 12 bulan (lebih dari 800 pasien tercakup dalam data ini) dan naik

perlahan selama enam triwulan terakhir. Namun, sistem pendukung keputusan klinis

tidak mencakup detail yang cukup untuk mengetahui komplikasi tersebut muncul

dari prosedur pencangkokan bypassarteri koroner atau merupakan kondisi kronis

yang sudah ada saat masuk rumah sakit. Untuk mendapatkan jawabannya, analis

data meninjau diagram guna (1) memperjelas kebenaran tingkat gagal ginjal yang

ditunjukkan sistem data administratif, (2) mengisolasi kasus-kasusyang mewakili

kejadian pasca operasi, (3) mengidentifikasi akar penyebab, (4) menjawab

pertanyaan dari para dokter mengenai populasi pasien.

Pada contoh di atas, analis menggunakan sistem administratif untuk

mengenali komplikasi tak diinginkan dalam populasi pasienyang besar dan tinjauan

diagram yang terpola untuk populasi lebih kecil, tinjauan terfokus (80 diagram)

untuk memvalidasi kejadian dan mengetahui sebab pasien mengalami komplikasi

tersebut. Contoh ini memperlihatkan penggunaan efektif dua sumber data dan

menunjukkan bahwa analis tersebut mampu menonjolkan kekuatan masing-masing

sumber data dengan cara yang paling efisien.

Mengumpulkan Sedikit SeperlunyaDaripada Meraup Kelimpahan

Banyak tim peningkatan mutu yang mengumpulkan semua data yang

mungkin berpotensi.Ironisnya, pembenaran pendekatan ini sering berdasarkan

ekonomi waktu—jika diagram ditarik, pengumpulan harus menyeluruh; tim mungkin

akan memerlukan data di lapangan. Sindrom menimbun “untuk berjaga-jaga” ini,

dibandingkan dengan memenuhi kebutuhan “pada saatnya” telah diteliti dalam

kaitan manajemen persediaan dan ternyata memang tidak efektif dan tidak efisien;

juga menimbulkan persoalan kualitas (Denison, 2002). Pendekatan seperti ini

memberikan nilai kecil pada upaya pengumpulan data dan merupakan salah satu

kesalahan terbesar yang dilakukan tim peningkatan mutu. Pendekatan ini tidak kaya

informasi, namun justru mendongkrak biaya koleksi data, memperlambat proses

pengumpulan data, menimbulkan permasalahan manajemen dan membuat tim

kewalahan dengan informasi yang terlalu banyak.

Page 3: Chapter 6 Buku The Health care Quality Book

Dalam proyek-proyek peningkatan, tim harus mengumpulkan data yang

disyaratkan saja guna mengidentifikasi dan memperbaiki persoalan kualitas. Mereka

harus mampu mengaitkan setiap elemen data yang dikumpulkan dalam sebuah

laporan, sehingga menjamin bahwa mereka tidak mengumpulkan data yang sia-sia

(James, 2003).Pada proyek pelaporan proyek tersebut, tim rumah sakit dibatasi agar

memilih tidak lebih dari 15 pengukuran untuk setiap kondisi klinis. Tim juga memilih

indikator-indikator yang (1) literatur berbasis fakta telah memperlihatkan efek

terbesar pada perkembangan pasien; (2) mencerminkan daerah-daerah yang

memerlukan peningkatan; (3) akan dilaporkan pada wilayah publik; (4) menyediakan

pandangan yang seimbang mengenai proses perawatan, performa finansial dan

perkembangan pasien.

Data Pasien Rawat Inap Lawan Pasien Rawat Jalan

Perbedaan pada kedua jenis pasien tersebut penting dalam perencanaan

proses koleksi data, karena sumber dan pendekatan untuk koleksi datanya mungkin

berbeda.

Dalam kasus tim proyek penanganan penyakit, proyek ini cenderung fokus

pada kelangsungan perawatan secara menyeluruh, sehingga pertama-tama tim perlu

mengumpulkan data dari tatanan rawat inap dan rawat jalan. Selanjutnya, tim

mengidentifikasi apakah pasien lebih banyak menerima perawatan di salah satu

tatanan dan menentukan apakah prioritas akan dikenakan pada tatanan yang

bersangkutan. Ketiga, tim harus memilih ukuran-ukuran yang mewakili aspek-aspek

perawatan yang paling berpengaruh terhadap perkembangan pasien.Terakhir, tim

harus dapat mengetahui bahwa sumber-sumber data rawat jalan berbeda dengan

rawat inap.Sumber data pasien rawat jalan lebih terkotak-kotak dan lebih sulit

diperoleh.

Untuk mengenali sumber-sumber data pasien rawat jalan, tim harus

mempertimbangkan beberapa pertanyaan di bawah ini.

Apakah pada dokter di kelompok medis terorganisasi memiliki rekam medis

elektronik yang dapat menjadi sumber data? Apakah sistem finansial dan

Page 4: Chapter 6 Buku The Health care Quality Book

penagihan dapat mengidentifikasi semua pasien diabetes dalam praktik

mereka? Jika tidak, dapatkah fasilitas-fasilitas kesehatan dalam wilayah

tersebut menyediakan data di tempat praktik atau dokter secara individu?

Beberapa pengukuran diabetes terpenting berdasarkan pada uji

laboratorium. Apakah dokter memiliki laboratorium sendiri? Jika demikian,

apakah mereka mengarsipkan data selama 12-24 bulan? Jika mereka tidak

memiliki lab. sendiri, apakah mereka menggunakan referensi lab. umum yang

bersedia menyediakan data?

Sumber-Sumber Data

Di kebanyakan sistem rumah sakit dan kesehatan, sumber data meliputi

rekam medis, koleksi data prospektif, survei dalam berbagai jenis, wawancara

telepon, kelompok fokus, basis data administratif, basis data klaim fasilitas

kesehatan, sistem akuntansi pengeluaran, register pasien, basis data klinis mandiri,

dan basis data laboratorium dan apotek. Beberapa hal berikut penting bagi proyek

peningkatan mutu dan pengumpulan data.

1. Identifikasi tujuan pengukuran data

2. Identifikasi sumber data yang paling tepat

3. Identifikasi ukuran terpenting untuk dikoleksi

4. Rancang strategi koleksi data yang masuk akal yang menyediakan informasi

lengkap, akurat dan tepat waktu.

Peninjauan Rekam Medis (Retrospektif)

Koleksi data retrospektif melibatkan identifikasi dan seleksi rekam medis

seorang pasien atau sekelompok rekaman setelah pasien keluar dari rumah sakit

atau klinik. Secara umum, tinjauan tidak dapat muncul sebelum semua fungsi

pengkodean medis dan finansial lengkap, karena kriteria berkode ini digunakan

sebagai titik awal untuk mengidentifikasi kelompok studi. Banyak pendukung

tinjauan rekam medis yang meyakini bahwa sumber semacam ini memiliki metode

pengumpulan data yang paling akurat. Menurut mereka, karena basis data

administratif dirancang untuk tujuan-tujuan finansial dan pengelolaan, bukan

Page 5: Chapter 6 Buku The Health care Quality Book

peningkatan mutu, maka detailnya tidak mencukupi, terdapat banyak kesalahan dan

“data kotor”—yaitu data yang tidak masuk akal atau kemungkinan muncul dari

sumber yang lain.

Beberapa proyek basis data bergantung pada tinjauan rekam medis karena

banyak data yang tidak tersedia dalam basis data administratif. Contohnya antara

lain ukuran yang memerlukan ketepatan waktu seperti pemberian antibiotik dalam

satu jam sebelum pembedahan. Beberapa proyek basis data peningkatan mutu

nasional, termasuk National Quality Forum (NQF), bergantung pada tinjauan rekam

medis retrospektif untuk banyak data yang diperlukan. Rekaman-rekaman tersebut

tidak hanya memuat ukuran-ukuran yang memerlukan ketepatan waktu, tetapi juga

beberapa ukuran yang memerlukan pengumpul data untuk mencakup atau

mengabaikan pasien dengan dasar kriteria bahwa basis-basis data administratif tidak

selalu mengikursertakannya. Dokumen konsensus terbaru yang diajukan kepada NQF

menyatakan bahwa pengutamaan klinis harus menjadi kriteria efektivitas tertinggi

dan bahwa ukuran-ukuran yang bernilai kemungkinan rendah karena beban tinjauan

rekam medis tidak boleh diabaikan jika pengutamaan klinisnya tinggi (Anggota

Dewan Konsumen, Pembeli dan Riset NQF, 2002).

Tinjauan rekam medis terus menjadi komponen penting pada berbagai

proyek koleksi data, namun harus digunakan dengan benar karena waktu dan biaya

yang dikeluarkan. Pendekatan menuju tinjauan rekam medis melibatkan serangkaian

langkah teratur, dimulai dengan pengembangan perangkat koleksi data dan berakhir

dengan pencampuran elemen-elemen data yang dikoleksi ke dalam register atau

peranti basis data elektronik untuk peninjauan dan analisis.

Koleksi Data Prospektif, Formulir Koleksi Data dan Pemindai

Koleksi data prospektif juga bergantung pada tinjauan rekam medis, tetapi itu

diselesaikan selama pasien menginap atau berkunjung di rumah sakit, tidak secara

retrospektif. Ada baiknya jika menyewa asisten atau analis data yang dapat

menampilkan koleksi data dan bertanggung jawab atas entri data dan analisisnya

untuk memperbesar akurasi koleksi data. Metode ini jelas mahal, namun jika staf

Page 6: Chapter 6 Buku The Health care Quality Book

dapat meminimalisasi waktu yang dibutuhkan untuk entri data, metode ini dapat

fokus pada koleksi yang akurat dan fungsi-fungsi analisis/laporan. Mengonversi data

ke dalam formatyang dapat dipindai merupakan salah satu cara menghemat waktu.

Entri data dapat sesederhana memasukkan formulir-formulir ke dalam pemindai dan

menampilkan hasilnya di layar komputer. Desain formulir dan penyelesaiannya yang

teliti menjamin kesuksesan pemindai menangkap seluruh data.

Perangkat koleksi data paling efisien mengikuti aliran perawatan pasien dan

dokumentasi rekam medis yang sebenarnya, entah itu data retrospektif maupun

prospektif. Ada banyak manfaat pengumpulan data prospektif. Informasi lengkap

yang tidak tersedia secara rutin tersedia di basis-basis data administratif dapat

dikumpulkan. Melalui peninjauan diagram prospektif, staf koleksi data dapat melihat

kecenderungan pasien sesuai perkembangan mereka, bukan menerima informsi

setelah pasien tersebut keluar dari rumah sakit. Sayangnya, kelemahan pendekatan

koleksi data ini adalah biaya. Koleksi data prospektif sangat memakan biaya dan

waktu, dan sering kali memerlukan beberapa analis data secara penuh waktu.

Basis Data Administratif

Data administratif adalah informasi yang dikumpulkan, diproses dan

disimpan dalam sistem informasi otomatis. Data ini mencakup informasi pendaftaran

atau informasi pemenuhan syarat, informasi klaim dan pertemuan-pertemuan

pelayanan terjangkau (managed care). Contoh sumber-sumber data administratif

adalah sistem penagihan rumah sakit atau kantor praktik dokter, basis data klaim

fasilitas kesehatan, sistem tata kelola informasi kesehatan atau rekam medis, dan

sistem registrasi.

Basis data administratif merupakan sumber data untuk melaporkan mutu

klinis, performa finansial, dan perkembangan tertentu pada pasien. Basis data ini

bermanfaat karena:

1. Lebih murah daripada, misal, tinjauan diagram atau koleksi data prospektif

2. Menyatukan sistem transaksi yang sudah digunakan dalam pelaksanaan

bisnis organisasi pelayanan kesehatan (sering disebut sebagai sistem warisan)

Page 7: Chapter 6 Buku The Health care Quality Book

3. Sebagian besar rangkaian kode yang tersimpan dalam basis data administratif

telah berstandar

4. Sebagian besar basis data administratif dikerjakan oleh orang-orang terlatih

5. Para ahli basis data yang mengadministrasi departemen teknologi informasi

menyediakan perancangan dan pendukung basis data

6. Volume indikator yang tersedia 100 kali lebih besar daripada yang tersedia

dengan teknik pengumpulan data lainnya

7. Alat pelaporan data tersedia sebagai bagian sistem yang diperoleh atau

melalui tambahan atau jasa dari luar

8. Banyak basis data administratif, khususnya sistem finansial dan akuntansi

biaya yang dikelola dengan baik, berpokok pada rekonsiliasi, audit dan

prosedur pengelolaan data reguler, yang memperbesar integritas data

mereka.

Beberapa orang berpendapat bahwa data administratif kurang bisa

diandalkan daripada data yang dikumpulkan melalui tinjauan diagram (Iezzoni dkk.,

1994). Walau demikian, data administratif dapat seandal data tinjauan diagram jika

dirapikan dan divalidasi dengan tepat, definisi indikator-indikatornya jelas dan

ringkas, serta kekurangan-kekurangan datanya dipahami.

Survei Pasien: Kepuasan dan Status Fungsional

Survei Kepuasan Pasien

Survei kepuasan pasien merupakan perangkat favorit para profesional

peningkatan mutu, khususnya tim yang tertarik pada persepsi pasien, baik mengenai

kualitas pelayanan maupun kualitas layanan yang disediakan. Tim peningkatan mutu

dapat merancang survei sendiri, atau membeli survei terpercaya yang sudah ada

atau melalui jasa survei.

Frekuensi penyelenggaraan dan pelaporan survei kepada organisasi pun

penting. Jika survei kepuasan pasien diselenggarakan secara terus-menerus dengan

metodologi pengambilan sampel yang layak, organisasi memiliki kemampuan respon

cepat terhadap keinginan dan kebutuhan pasien. Survei ini juga cepat menanggapi

Page 8: Chapter 6 Buku The Health care Quality Book

celah yang muncul dalam pelayanan. Kemampuan melaporkan hasil survei sangatlah

penting. Lagipula, keterikatan penuh pada tingkat manajemen dan staf penting

untuk memastikan bahwa hasil-hasilnya ditinjau secara reguler dan rencana-rencana

tindakan telah dikembangkan.

Survei Status Fungsional

Secara umum, tujuan perawatan medis dan prosedur rumah sakit adalah

memperbaiki status fungsional pasien atau kualitas hidupnya. Sebagai contoh,

pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit karena gagal jantung seharusnya mampu

berjalan lebih jauh, lebih bertenaga dan jarang mengalami sesak nafas setelah

menjalani perawatan di rumah sakit. Pasien yang mengalami penggantian lutut

seharusnya merasakan sakit berkurang ketika berjalan; pergerakan sendi menjadi

lebih baik; dan mampu melakukan aktivitas-aktivitas sehari-hari seperti berjalan-

jalan, mengurus pekarangan dan melaksanakan pekerjaan rumah tangga.

Status fungsional biasanya diukur sebelum dan beberapa titik setelah

pelaksanaan perawatan atau prosedur. Kemudian, penilaian dilakukan pada selang

waktu yang biasa setelah operasi, umumnya pada 1, 3, 6 dan 12 bulan pasca operasi.

Survei dapat dikumpulkan dengan beberapa cara, termasuk surat, telepon dan

internet.

Basis Data Fasilitas Kesehatan

Basis data fasilitas kesehatan adalah sumber data proyek peningkatan mutu

yang bagus, khususnya untuk proyek-proyek yang memiliki fokus manajemen

kesehatan populasi. Selama bertahun-tahun, fasilitas-fasilitas kesehatan telah

menggunakan beragam cara untuk mengumpulkan data performa mereka, melacak

manajemen perawatan yang diterima para anggotanya, serta program-program

lansung dalam manajemen penyakit dan perawatan. Oleh karena itu, data fasilitas

kesehatan menjadi lebih dapat dipercaya. Saat ini, sebagian besar fasilitas kesehatan

memiliki gudang penyimpanan data yang canggih dan staf ahli analisis data.

Page 9: Chapter 6 Buku The Health care Quality Book

Basis data fasilitas kesehatan berguna karena memuatinformasi terperinci di

semua perawatan yang diterima para anggota fasilitas kesehatan. Mereka melacak

melalui tagihan-tagihan (klaim). Saat tagihan dimasukkan kepada fasilitas kesehatan

untuk pembayaran, itu termasuk dalam sistem pemrosesan klaim. Hasil proses ini

adalah semua perawatan yang diterima populasi pasien didokumentasikan dalam

basis data klaim fasilitas kesehatan.

Bagi manajemen populasi, basis data klaim sering menjadi satu-satunya

sumber untuk semua informasi perawatan yang diterima oleh seorang pasien dan

sekumpulan (populasi) pasien. Basis data ini menyimpan rekaman aktivitas pasien

dan dapat digunakan untuk mengidetifikasi dan menyeleksi pasien untuk didaftarkan

dalam program-program manajemen penyakit. Basis-basis data klaim merupakan

perangkat pelacak yang baik untuk memeriksa kesinambungan perawatan dan satu-

satunya sumber informasi eksternal yang tersedia tentang kantor praktik dokter.

Basis data fasilitas kesehatan pada umumnya digunakan untuk

mengidentifikasi pasien yang belum menerima layanan-layanan pencegahan seperti

mammogram, pemeriksaan kanker kolon, dan imunisasi. Mereka dapat mengenali

pasien-pasien yang belum menerima pengobatan untuk untuk kondisi-kondisi medis

kronis, seperti gagal jantung atau asma.

Beberapa kekurangan basis data fasilitas kesehatan di antaranya adalah basis

data ini melacak kejadian-kejadian, tipe prosedur yang dilaksanakan, atau uji

laboratorium. Basis data fasilitas kesehatan tidak mengandung informasi secara rinci

tentang hasil perawatan atau hasil tes. Meski begitu, data klaim fasilitas kesehatan

tidak mahal, tersedia secara elektornik dan mencakup populasi yang besar dalam

kelangsungan perawatan. Jika digunakan secara tepat, basis data fasilitas kesehatan

dapat menjadi sumber data yang kaya untuk tata kelola populasi, manajemen

penyakit dan proyek-proyek peningkatan mutu.

Register Pasien

Page 10: Chapter 6 Buku The Health care Quality Book

Karena desainnya yang detail dan terang-terangan, register pasien menjadi

sumber yang sangat berguna bagi data peningkatan mutu. Register biasanya bersifat

khusus atau spesifik pada prosedur. Register pasien sangat bermanfaat karena

1. Telah disesuaikan, sehingga kaya akan informasi

2. Dapat mengumpulkan semua data yang menurut para dokter atau sistem

kesehatan sangat penting

3. Dapat digunakan untuk tujuan peningkatan mutu dan riset

4. Tidak berpokok pada kelemahan basis-basis data administratif atau fasilitas

kesehatan

5. Sumber data yang begitu banyak dan teknik pengumpulan dapat

digabungkan agarterciptagambaran utuh mengenai pengalaman pasien,

termasuk mutu pelayanan yang disediakan dan perkembangan jangka

panjang pasien.

Register pasien rapuh dan fleksibel karena sumber data atau metodologi

pengumpulan apa pun dapat digunakan untuk mempopulasi register tersebut,

termasuk data administratif, pusat telepon lapangan, koleksi data prospektif,

tinjauan diagram retrospektif, dan bermacam-macam instrumen survei, khususnya

untuk kepuasan pasien dan status fungsional pasien. Namun, dengan banyaknya

proyek basis data yang disesuaikan, volume data yang dikumpulkan dan wawasan

yang akan diberikan oleh register atau perubahan yang akan mereka buat harus

ditimbang terhadap koleksi data. Tim yang mengatur sebuah proyek register harus

mengoleksi data yang diperlukan saja untuk kesuksesan proyek yang bersangkutan.

Studi Kasus dalam Pelaporan Klinis

Sistem Spectrum Health’s CRberisi banyak panduan menyangkut penyakit

(Tabel 6.2) yang melaporkan performa pada tingkat sistem, rumah sakit, dan dokter.

Gambar 6.3, papan pandu untuk penggantian tulang pinggang, memperlihatkan

contoh-contoh mutu klinisdan ukuran-ukuran performa finansial. Sistem CR juga

Page 11: Chapter 6 Buku The Health care Quality Book

menunjukkan kecenderungan untuk masing-masing pengukuran pada 24 bulan

terakhir (Gambar 6.4).

Untuk membuat sistem CR, Spectrum Health menggunakan bermacam-

macam sumber data, termasuk uraian dari sistem keuangan dan rekam medis.

Keputusan tersebut mendukung departemen yang memproses data dengan

memasangkan serangkaian algoritma pengelolaan data secara teliti,

menyederhanakan, dan menambah taraf industri. Laporan yang muncul berisi

ukuran-ukuran proses klinis, kinerja finansial dan hasil klinis. Lebih dari 200 indikator

tersedia dalam basis data. Tim peningkatan memilih ukuran-ukuran ini sesuai tingkat

kepentingan dalam penilaina kualitas dan biaya perawatan yang diberikan.

Untuk memperoleh informasi kepuasan pasien, tim menggunakan survey

kepuasan pasien rumah sakit. Pusat telepon lapangan mengatur survei ini melalui

telepon dalam waktu seminggu setelah pasien keluar dari rumah sakit/fasilitas.

Hasilnya dilaporkan oleh unit keperawatan atau dokter, diperbarui setiap bulan dan

dibuat diagram untuk enam hingga delapan triwulan terakhir.

Untuk melengkapi rangkaian pengukuran, tim memasukkan hasil-hasil status

fungsional pasien (menurut perawatan yang mereka terima). Sebagai contoh, pasien

yang menjalani penggantian lutut menyeluruh pasti mengalami penurunan rasa sakit

saat berjalan, seharusnya dapat melakukan gerakan persendian dengan baik, dan

semestinya dapat beraktivitas sehari-hari. Pada laporan ini, tim meneliti status

fungsional pasien sebelum dan sesudah dirawat di rumah sakit untuk menunjukkan

bahwa perawatan tersebut efektif.

Secara ringkas, koleksi data dalam empat golongan—kualitas klinis, performa

finansial, kepuasan pasien dan status fungsional—penting untuk mempertahankan

perspektif seimbang dalam proses perawatan. Tim peningkatan mutu yang gagal

mempertahankan keseimbangan ini akan mendapati hasil di luar dugaan. Misalnya,

sistem kesehatan di kawasan Barat Daya pada awalnya melaporkan serangkaian

proyek peningkatan mutu yang berhasil—perawatan klinis meningkat, kepuasan

pasien selalu tinggi, dan perkembangan pasien sangat baik. Namun, peninjauan

lanjutan atas proyek tersebut menemukan bahwa beberapa tindakan berefek negatif

terhadap hasil keuangan. Beberapa tindakan bahkan mengurangi pendapatan dan

Page 12: Chapter 6 Buku The Health care Quality Book

yang lainnya menaikkan biaya perawaran. Jika pengukuran-pengukuran finansial

dimasukkan dalam proses pelaporan, efek keuangan negatif dapat diminimalisasi

dan peningkatan mutu yang sama hebatnya dapat dicapai. Pada akhirnya, proyek-

proyek tersebut dianggap tidak benar-benar berhasil, karena lemah dalam hal

pendekatan yang seimbang untuk peningkatan dan pengukuran proses.

Kesimpulan

Ada banyak pendekatan sumber data dan koleksi data yang dapat dipilih.

Jarang satu metode dapat memenuhi semua tujuan, sehingga kita harus memahami

manfaat dan kelemahan dari semua metode. Karena alasan itulah, kasus di atas

menggunakan kombinasi data dan teknik koleksi data seperti upaya peningkatan

mutu sukses lainnya, menonjolkan kekuatan dan memperkecil kelemahan.

Pengetahuan mengenai sumber-sumber dan teknik yang berbeda akan membantu

penggunaan data secara lebih efektif dan efisien dalam upaya peningkatan mutu

klinis.

Sumber : Chapter 6 Buku The Health care Quality Book