CErpen

7
Ini bercerita tentang sebuah 1 keluarga yang sangat bahagia dan lengkap. Dan ada 1 anak kecil yang biasa mereka panggil dengan sebutan “CING” (nama sayang yang diberikan ibu dan ayahnya), Cing tumbuh di rumah kakek dan neneknya yang dari kecil dia di urus oleh kakek, nenek dan adik mamanya yang bernama “Ipong” kakeknya waktu itu masih Anggota DPR Kotamobagu Sulawesi Utara dan memulai pencalonan kembali. Waktu dia masih kelas 2 SD dia mengalami Broken Home akibat orangtuanya cerai, dia waktu itu belum mengerti apa-apa dan akhirnya dia diurus oleh kakek dan neneknya, dan yang paling dekat dengannya yang selalu ada untuknya yaitu Ipong (adik mamanya). Sesampai ujian akhir sekolah SD dia masuk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tahun 2010. Disaat itu Om yang paling dekat dengannya jatuh sakit hingga menjadi lumpuh dan neneknya kena stroke, sebelum neneknya pergi ke Manado untuk pemeriksaan dan pengobatan kami masih berkumpul di ruang keluarga dan bercanda tersenyum bersama. Pada malam Neneknya pergi ke Manado untuk pemeriksaan yang lebih lanjut neneknya pergi ke kamar omnya untuk pamitan mereka berdua berpelukan sambil menangis, setelah neneknya pergi jam 12.00 tengah malam omnya mengalami gangguan pernafasan dan dilarikan ke rumah sakit semua orang pergi terkecuali Cing bersama kakaknya yang bernama Nenen, mereka berdua tidur di kamar kakaknya, 04.00 subuh tiba-tiba terdengar suara orang panggil-panggil nama kakaknya dan ternyata itu tantenya. “nen… nenen… buka pintunya. Ipong sudah meninggal dunia”. Cing dan nenen langsung terbangun dan membuka pintunya dan banyak orang berkumpul di rumahnya tiba-tiba Ambulan datang dan cing langsung menangis histeris. Mamanya Cing yang PNS di Bolmut langsung datang ke Kotamobagu, tapi neneknya tidak tahu kalu anaknya yang hanya 1 laki- laki itu sudah meninggal. Cing masih syok dan terdiam dia tak mengatakan sepatah apapun. neneknya sudah dijemput oleh sudara-sudara dari manado dan datang bersama neneknya, setelah itu neneknya melihat tahlillan di rumahnya dan semua memakai baju putih dan pingsan dengan memanggil nama “Ipong”. Sehabis perkuburan keluarga Cing masih terselinap duka yang amat dalam dan belum bisa melupakan Alm. Ipong. Minggu-minggu telah berlalu Keluarga cing belum kehabisan Musibah

description

cerpen

Transcript of CErpen

Page 1: CErpen

Ini bercerita tentang sebuah 1 keluarga yang sangat bahagia dan lengkap.

Dan ada 1 anak kecil yang biasa mereka panggil dengan sebutan “CING” (nama sayang yang

diberikan ibu dan ayahnya), Cing tumbuh di rumah kakek dan neneknya yang dari kecil dia di

urus oleh kakek, nenek dan adik mamanya yang bernama “Ipong” kakeknya waktu itu masih

Anggota DPR Kotamobagu Sulawesi Utara dan memulai pencalonan kembali.

Waktu dia masih kelas 2 SD dia mengalami Broken Home akibat orangtuanya cerai, dia waktu

itu belum mengerti apa-apa dan akhirnya dia diurus oleh kakek dan neneknya, dan yang paling

dekat dengannya yang selalu ada untuknya yaitu Ipong (adik mamanya).

Sesampai ujian akhir sekolah SD dia masuk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tahun 2010.

Disaat itu Om yang paling dekat dengannya jatuh sakit hingga menjadi lumpuh dan neneknya

kena stroke, sebelum neneknya pergi ke Manado untuk pemeriksaan dan pengobatan kami

masih berkumpul di ruang keluarga dan bercanda tersenyum bersama. Pada malam Neneknya

pergi ke Manado untuk pemeriksaan yang lebih lanjut neneknya pergi ke kamar omnya untuk

pamitan mereka berdua berpelukan sambil menangis, setelah neneknya pergi jam 12.00 tengah

malam omnya mengalami gangguan pernafasan dan dilarikan ke rumah sakit semua orang pergi

terkecuali Cing bersama kakaknya yang bernama Nenen, mereka berdua tidur di kamar

kakaknya, 04.00 subuh tiba-tiba terdengar suara orang panggil-panggil nama kakaknya dan

ternyata itu tantenya.

“nen… nenen… buka pintunya. Ipong sudah meninggal dunia”.

Cing dan nenen langsung terbangun dan membuka pintunya dan banyak orang berkumpul di

rumahnya tiba-tiba Ambulan datang dan cing langsung menangis histeris. Mamanya Cing yang

PNS di Bolmut langsung datang ke Kotamobagu, tapi neneknya tidak tahu kalu anaknya yang

hanya 1 laki-laki itu sudah meninggal.

Cing masih syok dan terdiam dia tak mengatakan sepatah apapun. neneknya sudah dijemput

oleh sudara-sudara dari manado dan datang bersama neneknya, setelah itu neneknya melihat

tahlillan di rumahnya dan semua memakai baju putih dan pingsan dengan memanggil nama

“Ipong”.

Sehabis perkuburan keluarga Cing masih terselinap duka yang amat dalam dan belum bisa

melupakan Alm. Ipong.

Minggu-minggu telah berlalu Keluarga cing belum kehabisan Musibah setelah omnya cing

meninggal kemudian menyusul dengan tidak terpilihnya lagi kakek cing untuk menjadi Anggota

DPRD Kotamobagu.

Tahun-tahun berlalu semuanya berubah Mamanya Cing bertengkar dengan kakeknya, kemudian

mamanya pergi dari rumah untuk memiliki kehidupan baru bersama suaminya, kakeknya pergi

ke Bolmut tempat kelahirannnya dan tidak pernah pulang dan di rumah tersisa hanyalah Cing,

kakaknya dan neneknya.

Page 2: CErpen

Mereka hidup dengan gaji pensiun kakeknya dan gaji dari mamanya, mamanya hanya sering

datang ke rumah dan tidak pernah ada waktu untuk anak-anaknya termasuk cing, kakeknya

hanya datang untuk mengambil gaji pensiun kemudian balik lagi ke tempatnya.

Kehidupan Cing dan nenen yang sejak kecil selalu dimanjakan oleh kakeknya sekarang

semuanya berubah.

Setelah Cing kelas 3 SMP dan memasuki SMA dia pergi mendaftar di sekolah atas paksaan

mamanya yang hanya ingin dia bersekolah di SMK yang jurusannya sangat dia benci, dan

mamanya masukkan dia di asrama yang dia sekolahkan itu, 3 bulan selama di asrama dia

sangat cemburu dengan teman sekamarnya yang juga teman yang paling dekat dengannya

yang bernama Indah dan Tiwy yang kedua orangtuanya selalu menjenguk indah dan tiwy itu,

sedangkan mamanya Cing 1 bulan hanya 4 kali itu pun untuk mengasih uang saku atau

menjemputnya ketika neneknya kangen kepadanya.

5 bulan telah berlalu waktu itu sekolah telah libur karena perpisahan tahun sehabis perpisahan

tahun Neneknya Cing menarik untuk kembali ke rumahnya karena Cing selalu sakit-sakit dan

sering menangis di tempat tidurnya sendiri.

1 Tahun telah berlalu Cing naik kelas 2 SMK pada saat itu kakeknya cing pulang ke rumah tapi

suasana menjadi beda karena tidak pernah ada sapaan antara kakek dan nenek cing karena

urusan keluarga yang tidak boleh dibilang.

Setelah itu tingkah laku kakeknya cing sudah aneh dia meminta maaf atas kesalahannya kepada

neneknya cing, dan tiba-tiba kakeknya cing jatuh sakit kata dokter puskesmas kakeknya

mengidap penyakit Hepatitis B setelah selalu minum obat tapi sakitnya tak pernah sembuh

hingga akhirnya mamanya cing datang dan mereka berdua telah berbaikan, mamanya cing

bawa kakeknya pergi ke menado untuk pemeriksaan lebih lanjut ternyata sepulang dari Manado

mamanya langsung bilang kalau kakek telah terserang penyakit kanker hati Stadium Akhir dan

hanya akan bertahan selama 4 bulan setelah itu keluarganya cing mengurus kakeknya hingga

akhir hanyatnya setelah habis hari raya pas tahun 2013 lalu.

Setelah itu semuanya sudah merasa ada yang berbeda di rumah, biasanya ada yang ditakuti di

rumah yaitu kakeknya sekarang sudah tidak lagi. Semuanya telah berubah, belum lama lagi

setelah kakeknya cing meninggal keluarganya juga tertimpa musibah mamanya cing diduga

kasus Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) padahal keluarganya sisa bergantung kepada gaji

pensiun kakeknya yang sekarang sudah tidak seberapa dan gaji mamanya.

Dan saat itu Cing sedang di rumahnya Putri Beta kakak yang beda angkatannya itu dan Nia

Modeong yang seangkatannya yang selalu bersama dia dan selalu ada untuk cing di susah

maupun duka, mereka berdua selalu menjadi penyemangat Cing dan tidak pernah meninggalkan

cing susah maupun senang dan tiada hari tanpa mereka berdua, setelah sedang berbincang

bunyi telfon basuk di hpnya cing, dan ternyata itu mamanya cing.

“Hallo? kenapa ma?”

“Ini paman cing, bisa ke rumah mama sebentar ada yang penting paman mau bilang”.

“oh iya, cing segera kesana”.

Page 3: CErpen

Sesampainya di rumah mamanya, cing melihat koper yang berisi baju mamanya, dan juga cing

melihat ke kamar, dapur dan lantai atas tidak ada mamanya, cing berfikir mungkin mamanya

sedang pergi sidang.

Setelah itu kakaknya cing tiba dengan heran kenapa semua hening dan kemudian pamannya

cing angkat bicara.

“Begini paman mau ngasih kumpul disini pada kalian berdua agar kalian berdua dengar, mama

kalian sudah ditahan dan langsung jaksa bawa ke menado”.

Mendengar itu cing langsung menangis panggil-panggil mamanya. Uang sekolah cing sudah

papanya yang tanggung dan kakaknya uang gaji pensiun dari kakeknya.

Setelah menjenguk mamanya di menado mama hanya mengatakan “Sabar, Mungkin Tuhan

memberikan kita musibah, tapi suatu saat nanti akan datangnya kebahagiaan menimpah

keluarga kita”.

Setelah itu Cing dan keluarganya menjalani kehidupan yang penuh dengan kesabaran akibat

tertimpa musibah yang tidak ada hentinya ini, untung kerabat, sudara dan sahabat-sahabat cing

memberikan suport untuk keluarganya dan menjalani kehidupan dengan lapang dada.

Page 4: CErpen

Bacaan niat shalat jenazah untuk mayit laki-lakiUshallii alaa hadzal mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’alaa.Artinya:Aku niat shalat atas mayit ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah.

Bacaan niat shalat jenazah untuk mayit perempuanUshallii alaa haadzihil mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa.

Tata Cara Shalat JenazahSetelah membaca niat

2. Takbir PertamaSetelah takbiratul ihram, yakni setelah mengucapkan “Allahu akbar” sambil meletakan tangan kanan di atas tangan kiri di atas perut (sidekap), kemudian membaca Al-Fatihah,

Dan setelah membaca Al-Fatihah lalu takbir “Allahu akbar”

3. Setelah takbir kedua, lalu membaca shalawat:Allahumma shalli ‘alaa MuhammadArtinya:“Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad”Lebih sempurna lagi jika membaca shalawat sebagai berikut:Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin. Kamaa shallaita ‘alaa Ibrahim wa ‘allaa aali Ibrahim. Wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aalii Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa Ibrahim wa ‘alaa aali Ibrahim fil-‘aalamiina innaka hamiidummajid.

Artinya:“Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. DI seluruh ala mini Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia.”

4. Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca doa:Allahummaghfir lahuu warhamhu wa’aafihii wa’fu’anhu.Artinya:“Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dab sejahtera, maafkanlah dia.”

Lebih sempurna lagi jika membaca doa:

� ح�يم الر� ح�من� الر� �ه� الل � م �س� ب�ه� عن واع�ف� وعاف�ه� حم�ه� وار� ه� ل اغ�ف�ر� �ه�م� اللق�ه� ون د� ر �ب وال �ج� �ل والث �ماء� �ال ب �ه� ل واغ�س� ه� ل م�د�خ ع� �ووس ه� ل �ز� ن �ر�م� ك

وأس� الد�ن م�ن� ض �ي ب األ� �و�ب الث �ت ق�ي ن ما ك ا �خطاي ال م�ن�

  �ه� ه�ل أ م�ن� ا �ر7 ي خ ه�ال7 وأ دار�ه� م�ن� ا �ر7 ي خ ا دار7 �ه� �د�ل ب وأ  �ة ن �ج ال �ه� ل د�خ� وأ و�ج�ه� ز م�ن� ا �ر7 ي خ و�ج7ا وز  �ار الن عذاب� م�ن� و�

أ �ر� �قب ال عذاب� م�ن� ع�ذ�ه� وأAllahummaghfir lahu (lahaa) warhamhu (haa) wa’aafihii (haa) wa’fu ‘anhu (haa) wa akrim nuzulahu (haa) wawassa’madkhalahu (haa) waghsilhu (haa) bil-maa’I watstsalji wal-baradi wanaqqihi (haa) minal-khathaayaa kamaa yu-naqqatats-tsaubul-abyadhu minad-danasi

Page 5: CErpen

waabdilhu (haa) daaran khairan min daarihi (haa) wa ahlan khairan min ahlihi (haa) wa zaujan khairan min zaujihi (haa) wa adkhilhul jannata wa a’iduhu min ‘adabil qabri wa ‘adabin nar

Artinya:“Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluarganya yang dahulu, dan peliharalah ia dari siksa kubur dan azab api neraka.” (HR. Muslim)

Keterangan:Jika mayit perempuan kata lahu menjadi lahaa.

Jika mayit anak-anak doanya adalah:

ا وذ�خ�ر7 ف7ا ل وس �ه� وي ب ال� ط7ا فر �ه� عل اج� �ه�م� لل اه�ما �ن مواز�ي �ه� ب ق�ل� ث و �ع7ا ف�ي وش ا ار7 �ب واع�ت وع�ظة7

ع�ده� ب �ه�ما �ن ف�ت ت وال �ه�ما �و�ب ق�ل Jلىع �ر الص�ب ف�ر�غ� واه� ج�ر ا م�ه�ما ح�ر� ت وال

Allahummaj’alhu faratan li abawaihi wa salafan wa dzukhrowa’idhotaw wa’tibaaraw wa syafii’an wa tsaqqil bihii mawaa ziinahumawa-afri-ghish-shabra ‘alaa quluu bihimaa wa laa taf-tin-humaa ba’dahuwa laa tahrim humaa ajrahu

Artinya:“Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan, kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran ibarat serta syafa’at bagi orangtuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu-bapaknya karenanya, serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya. Dan janganlah menjadikan fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang tuanya.”

5. Selesai takbir keempat, lalu membaca:

ه� ول نا ل واغ�ف�ر� ع�ده� ب ا �ن ف�ت ت وال ه� ج�ر أ ح�ر�م�نا ت ال �ه�م� لل اAllahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu.

Artinya:“Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau member kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”

6. Kemudian setelah salam membaca:

As-sallamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.Artinya:“Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.”

Demikian informasi yang dapat ,KAI sampaikan mengenai bacaan shalat jenazah dan tata cara shalat jenazah diatas bermanfaat dunia akhirat.