Antologi Cerpen

21
Antologi Cerpen Bahasa Indonesia Nama : Syahda Rahma Hartanti Kelas : IX.1 Absen : 32

Transcript of Antologi Cerpen

Page 1: Antologi Cerpen

Antologi Cerpen

Bahasa Indonesia

Nama : Syahda Rahma Hartanti

Kelas : IX.1

Absen : 32

Page 2: Antologi Cerpen

Judul antologi Cerpen : Cowok Cantik itu

A. Cerpen 1 : Cowok Cantik itu

1. Tema : Persahabatan

2. Latar : - Tempat :

Sekolah

- Bukti faktual : Contohnya waktu pelajaran

olahraga. Anak-anak cowok berlari ke lapangan,

untuk segera main bola kaki, tetapi Uke Cuma

memandang saja. Ia yang sudah berseragam

olahraga, tidak bergerak untuk turut main bola kaki.

Pertandingan bola basket

- Bukti faktual : Suatu ketika saya ikut menonton

pertandingan bola basket antara SMP saya

dengan SMP lain.

- Suasana :

Sedih

- Bukti faktual : Uke tidak bisa membantah.

Berkata pun ia serba sulit. Dengan berlari

ditinggalkannya lapangan. Wajahnya merah.

Matanya berkaca-kaca.

Gembira

- Bukti faktual : ”Terima kasih ya,

Mindo atas nasihatmu dulu.

Sekarang aku tidak minder dan

takut lagi. Terima kasih ya!” kata

uke berulang kali dengan mata

berbinar-binar.

3. Karakter tokoh : - Uke : Sabar, baik hati, lemah gemulai.

- Mindo : Baik hati, penolong

4. Sudut pandang : - orang ke-1 : Mindo

Page 3: Antologi Cerpen

- orang ke-3 : Uke

B. Cerpen 2 : Napi Sahabatku

1. Tema : Persahabatan dan kekeluargaan

2. Latar : - Tempat :

Kamar

- Bukti faktual : Ia masuk ke kamarnya. Di atas

kasur air matanya menitik.

Tepi pantai

- Bukti faktual : Coba kau lihat laut di depanmu,

biru dengan ombaknya yang kecil.

- Waktu :

Malam

- Bukti faktual : Pukul Sembilan malam lebih

beberapa menit, ketika tanpa sadar Yasri

mendengar namanya disebut-sebut.

Siang

- Bukti faktual : Ketika itu sekitar pukul dua

belas siang, bang toro kebingungan.

- Suasana :

Sedih

- Bukti faktual : Wajah Yasri mendadak pucat

mendengar semua itu. Lekas-lekas ia masuk ke

kamarnya. Di atas kasur air matanya menitik.

Sungguh, ia tidak menduga kalau ia Cuma

seorang anak pungut.

Gembira

Page 4: Antologi Cerpen

- Bukti faktual : Bang Toro tersenyum senang.

Hatinya begitu bahagia bisa mendekap Yasri

kembali.

3. Karakter tokoh : - Yasri : Baik hati, setia kawan, penolong.

- Bang Toro : Baik hati, penolong.

4. Sudut pandang : - orang ke-1 : Penulis

- orang ke-3 : Yasri, Bang Toro

C. Cerpen 3 : Ibu

1. Tema : Keluarga

2. Latar : - Tempat :

Kamar

- Bukti faktual : Bergegas aku berlari

meninggalkan ayah dan tante sari. Lalu mengurung

diriku di kamar.

- Waktu :

Pagi

- Bukti faktual : Angin pagi berdesir menerobos

jendela kamarku.angin pagi yang lembut dan

sejuk membelai pori-poriku.

- Suasana :

Sedih

- Bukti faktual : Ibuku yang baik telah berpulang

tiga tahun yang lalu. Ketika itu usiaku baru enam

tahun. Aku masih ingat saat-saat terakhir

menjelang kepergiannya, ia mencium pipiku

dengan setulus hati.

3. Karakter tokoh : - Nita : Baik hati

Page 5: Antologi Cerpen

- Tante Sari : Baik hati, sabar

4. Sudut pandang : - orang ke-1 : Nita

- orang ke-3 : Tante Sari, ayah Nita

D. Cerpen 4 : Kembalikan aku ke hutan

1. Tema : kekeluargaan

2. Latar : - Tempat :

Hutan

- Bukti faktual : Seekor anak harimau tersesat di

hutan. Tadi ketika ia keluar gua tempat tinggalnya,

masih bersama induknya, kini induknya entah ke

mana.

- Waktu :

Pagi

- Bukti faktual : Ketika pagi hari, ia baru terjaga

dari tidurnya. Saat ia membuka matanya, rasanya

ia tak percaya melihat alam di depannya.

- Suasana :

Sedih

- Bukti faktual : Harimau kecil itu berjalan sambil

menangis. Sesekali dipanggilnya nama ibunya.

Tapi tak ada yang muncul.

Gembira

- Bukti faktual : Ia melompat memeluk

induknya. Kini, mereka bersatu lagi dan tak

ingin lagi terpisah.

3. Karakter tokoh : - Anak harimau : Sabar. baik

Page 6: Antologi Cerpen

- Pemburu : Jahat, kejam

4. Sudut pandang : - orang ke-1 : Penulis

- orang ke-3 : harimau, pemburu

E. Cerpen 5 : Sebening Telaga

1. Tema : Persahabatan

2. Latar : - Tempat :

Kamar

- Bukti faktual : Aku mendekati jendela kamarku.

Kacanya yang bening kini kusam berembun.

Jembatan

- Bukti faktual : Akhirnya kami sampai di

jembatan yang melintang di atas sungai berbatu

yang cukup lebar.

- Waktu :

Pagi

- Bukti faktual : Pagi hari hujan turun dengan

lebatnya. Matahari tak Nampak, tak ada kemuning

sinarnya yang tiap pag senantiasa menyinari bumi.

- Suasana :

Sedih

- Bukti faktual : Kakiku lumpuh dibuatnya,

sedangkan Adiet sahabatku, berpulang untuk

selamanya. Sungguh amat menyedihkan.

3. Karakter tokoh : - Irsan : Baik hati, setia kawan

- Adiet : Baik hati, setia kawan

4. Sudut pandang : - orang ke-1 : Irsan

- orang ke-3 : Adiet

F. Cerpen 6 : Dunia turut tersenyum

1. Tema : Kekeluargaan

Page 7: Antologi Cerpen

2. Latar : - Tempat :

Sekolah

- Bukti faktual : Ketika bel tanda masuk sekolah

berbunyi, aku sudah duduk dengan tenang di

dalam kelasku.

- Waktu :

Pagi

- Bukti faktual : Pagi hari terasa begitu indah.

Terlebih ketika ayah menyalami kami, kedua orang

anaknya.

- Suasana :

Gembira

- Bukti faktual : Kami semua tersenyum ketika

bernyanyi. Semua tersenyum. Dunia pun turut

tersenyum.

3. Karakter tokoh : - Mita : Baik hati.

- Bimo : Baik hati.

- Ayah dan Ibu Mita : Baik hati.

4. Sudut pandang : - orang ke-1 : Mita

- orang ke-3 : Bimo, ayah Mita, ibu Mita

G. Cerpen 7 : Ciuman terakhir

1. Tema : kekeluargaan

2. Latar : - Tempat :

Pohon

Page 8: Antologi Cerpen

- Bukti faktual : Matahari pagi mengintip lewat

sela-sela dahan. Kehangatan sinarnya dirasakan

oleh dua ekor burung Nuri, yang bertengger di atas

dahan.

- Waktu :

Pagi

- Bukti faktual : Matahari pagi mengintip lewat

sela-sela dahan. Kehangatan sinarnya dirasakan

oleh dua ekor burung Nuri, yang bertengger di atas

dahan.

- Suasana :

Sedih

- - Bukti faktual : Dengan berlumuran darah,

induk nuri itu kembali ke dahan.diciumnya

semua anaknya yang masih kecil-kecil. Ciuman

terakhir dari induk nuri yang akan pergi.

3. Karakter tokoh : - Induk nuri : Baik hati, sabar, penolong.

- Nuri jantan : Baik hati, penolong.

4. Sudut pandang : - orang ke-1 : Penulis

- orang ke-3 : Induk nuri, nuri jantan.

H. Cerpen 8 : Kebaya untuk Alin

1. Tema : Persahabatan

2. Latar : - Tempat :

Sekolah

- Bukti faktual : Bu Sita, wali kelas empat masih

berdiri di muka kelas.

- Suasana :

Page 9: Antologi Cerpen

Sedih

- Bukti faktual : Alin juga bingung. Tapi bukan

bingung kelak harus pakai sanggul atau tidak.

Melainkan bingung karena tidak punya kebaya.

Padahal ia ingin sekali memakai kebaya.

3. Karakter tokoh : -Alin: Baik hati, setia kawan, penolong.

- Riri : Baik hati, penolong, setia kawan

4. Sudut pandang : - orang ke-1 : Penulis

- orang ke-3 : Alin, Riri

I. Cerpen 9 : Kan kudekap laramu, Dinda

1. Tema : Persahabatan dan kekeluargaan

2. Latar : - Tempat :

Kamar

- Bukti faktual : Lebih satu minggu ayah terbaring

di dalam kamar.

- Waktu :

Malam

- Bukti faktual : Di tengah malam seperti ini,

tiba-tiba saja aku terkenang akan ayahku.

- Suasana :

Sedih

- Bukti faktual : Tiba-tiba tangis ibu meledak.

Ditutupnya wajahnya dengan dua belah telapak

tangannya.

3. Karakter tokoh : - Cakra : Baik hati, penolong., sabar

- Agil : Baik hati.

- Ibu Cakra : Baik hati, tabah, sabar.

4. Sudut pandang : - orang ke-1 : Cakra

Page 10: Antologi Cerpen

- orang ke-3 : Agil, Ibu Cakra

J. Cerpen 10 : Sebutir peluru seutas nyawa

1. Tema : kekeluargaan

2. Latar : - Tempat :

Padang Rumput

- Bukti faktual : Lima ekor rusa tengah merumput

di padang rumput.

- Waktu :

Pagi

- Bukti faktual : Matahari bersinar cerah dipagi

ini. Lima ekor rusa tengah merumput di padang

rumput.

- Suasana :

Sedih

- Bukti faktual : Mendengar itu ketiga anak rusa

langsung menangis. Betapa sangat

menyedihkan nasib yang mereka alami. Mereka

kehilangan ayah yang mereka cintai.

3. Karakter tokoh : - Ibu rusa: Baik hati, sabar, penolong.

- ayah rusa : Baik hati, penolong, sabar.

4. Sudut pandang : - orang ke-1 : Penulis

- orang ke-3 : Ibu rusa, ayah rusa

K. Cerpen 11 : Senyum September

1. Tema : kekeluargaan

2. Latar : - Tempat :

Panti Asuhan

Page 11: Antologi Cerpen

- Bukti faktual : “Sejak berumur satu tahun, kau

tinggal di panti asuhan ini. Seseorang

mengantarmu dan menitipkanmu disini.”

- Waktu :

Pagi

- Bukti faktual : pada suatu pagi yang cerah di

bulan September, Pak pendeta menerima

sepucuk surat dari penjara.

- Suasana :

Gembira

- Bukti faktual : Pagi di bulan September ini

telah menghadirkan senyum tulus dan abadi

bagi mereka.

3. Karakter tokoh : - Bagus : Baik hati, sabar, pemaaf.

- pak pendeta : Baik hati

- Ibu Bagus : sabar

4. Sudut pandang : - orang ke-1 : Penulis

- orang ke-3 :Bagus, Pak pendeta, Ibu

Bagus

L. Cerpen 12 : Di surga ada ondel-ondel

1. Tema : kekeluargaant6

2. Latar : - Tempat :

Rumah sakit

- Bukti faktual : Hari-harinya belakangan ini

hanya habis di atas kasur di kamar rumah sakit.

- Waktu :

Sore

Page 12: Antologi Cerpen

- Bukti faktual : “Selamat sore, Embi” sapa

Angga.

- Suasana :

Sedih

- Bukti faktual : Air bening tergulir dari kelopak

mata mama. Badannya bergetar kencang

menahan luapan perasaannya.

3. Karakter tokoh : - Angga : Baik hati, sabar.

- Embi: Baik hati, tabah.

- Ibu Embi : Baik hati, sabar.

4. Sudut pandang : - orang ke-1 : Penulis

- orang ke-3 : Embi, Angga, Ibu Embi

M. Cerpen 13 : Kecup penghabisan

1. Tema : kekeluargaan

2. Latar : - Tempat :

Hutan

- Bukti faktual : Aku hidup di hutan ini sejak

pertama kali aku dilahirkan.

- Suasana :

Sedih

- Bukti faktual : O, tuhan! Kini aku sebatang

kara. Tak ada ayah dan ibu, tak ada sanak

saudara. Ke mana sekarang aku harus pergi,

tuhan?

3. Karakter tokoh : - si Putih : Baik hati, sabar.

- ibu si Putih : Baik hati, penolong.

4. Sudut pandang : - orang ke-1 : si Putih

Page 13: Antologi Cerpen

- orang ke-3 : ibu si Putih

N. Cerpen 14 : Mestinya Nia tak menangis lagi

1. Tema : kekeluargaan

2. Latar : - Tempat :

Rumah

- Bukti faktual : Baru seminggu lalu Nia hadir di

rumah mewah ini.

- Suasana :

Sedih

- Bukti faktual : Mestinya aku tak perlu menangis

lagi. Bahkan seharusnya aku bersyukur.

Keluarga Broto amat menyayangiku, dan aku

haris juga menyayanginya walaupun mereka

bukan keluarga kandungku.

3. Karakter tokoh : - Nia : sabar

- Bu Mira : Baik hati, sabar

4. Sudut pandang : - orang ke-1 : Penulis

- orang ke-3 : Nia, Bu Mira

O. Cerpen 15 : Kepada Papa di surga

1. Tema : kekeluargaan

2. Latar : - Tempat :

Kamar

- Bukti faktual : Randu menyaksikan garis-garis

hujan yang turun dari kaca jendela kamarnya.

- Waktu :

Sore

- Bukti faktual : Sore ini, hujan turun rintik-rintik.

- Suasana :

Page 14: Antologi Cerpen

Sedih

- Bukti faktual : Entah mengapa, setiap hujan

turun selalu saja hatinya sedih. Dia teringat

papanya yang berpulang untuk selamanya enam

bulan yang lalu.

3. Karakter tokoh : - Randu : Sabar

- Ayah randu : Baik hati, penolong.

4. Sudut pandang : - orang ke-1 : Penulis

- orang ke-3 : Randu, ayah Randu

P. Cerpen 16 : Jangan sakiti diriku

1. Tema : Persahabatan

2. Latar : - Tempat :

Taman

- Bukti faktual : Aku tumbuh di taman kota di

dekat mesjid tua.

- Suasana :

Sedih

- Bukti faktual : Ia membawa aku pergi entah

mau ke mana. Di tengah jalan, satu-satu

kelopakku dicabutnya. Lalu dibuangnya begitu

saja. ”tolonglah aku. Jangan sakiti diriku ini” aku

memohon padanya.

3. Karakter tokoh : - mawar merah : Baik hati

4. Sudut pandang : - orang ke-1 : mawar merah

- orang ke-3 : mawar kuning, anak-anak.

Page 15: Antologi Cerpen