Cedera Kepala Maya Dilla

57
Cedera Kepala Brain Injury, Traumatic Brain Injury Oleh: Hurriya Nur Aldilla Maya Sari Putri

description

Cedera Kepala

Transcript of Cedera Kepala Maya Dilla

Cedera kepala

Cedera KepalaBrain Injury, Traumatic Brain InjuryOleh:Hurriya Nur AldillaMaya Sari PutriJennet & Mc Millan 1981:pasien dengan riwayat kesadaran terganggu setelah suatu kecelakaan/trauma disertai laserasi kulit kepala/dahi dan telah diperiksa dengan foto rontgen

Setiap 15 detik ada kasus cedera kepala, setiap 12 menit ada kematian ( ATLS, 1993 ) Anatomi Kulit Kepala/SCALP (Skin, Connective Tissue, Aponeurosis, Loose Areolar Tissue, Perikranium)

B. Tulang Tengkorak (Kalvaria dan Basis Kranii)

Anatomi

Vaskularisasi: arteri dan vena

AnatomiC. Meningen (Dura mater, Arakhnoid dan pia mater)

AnatomiD. Otak (Cerebrum, Cerebellum dan Batang Otak)

Anatomi E. Cairan Serebrospinalis

Anatomi F. Tentorium (membagi rongga tengkorak menjadi supratentorial dan infratentorial)

Fisiologi A. Tekanan Intra Kranial Normal = 10 mmHg, jika TIK > 20 mmHg, terutama bila menetap hasil akhir buruk

B. Doktrin Monro-Kellie (Volume intrakranial harus selalu konstan) segera setelah trauma, massa seperti gumpalan darah dpt terus bertambah, sementara TIK masih dalam batas normal (kompensasi).

Mekanisme herniasi

C. Aliran Darah ke Otak (ADO)N= 50-55 mL per 100 gr jaringan otak per menitCedera otak berat menurunkan 50% ADO dalam 6-12 jam pasca traumaADO yang rendah tidak dapat mencukupi kebutuhan otak segera pasca trauma iskemi otak fokal ataupun menyeluruh

KLASIFIKASI CEDERA KEPALAMEKANISMETUMPULKECEPATAN TINGGIKECEPATAN RENDAHTEMBUSLUKA TEMBAKLUKA TUSUKBERATNYARINGANGCS 14-15SEDANGGCS 9-13BERATGCS 3-8MORFOLOGIFRAKTUR CALVARIALINIER/STELLATEDEPRESSED/NON DEPRESSEDTERBUKA/TERTUTUPFRAKTUR BASIS CRANIIDENGAN/TANPA KEBOCORAN CSSDENGAN/TANPA PARESIS N.VIILESI INTRAKRANIAL FOKALEPIDURAL SUBDURAL INTRASEREBRALSUBARACHNOIDINTRAVENTRIKULARLESI INTRAKRANIAL DIFUSKONKUSIHIPOKSIA/ISKEMIADIFFUSE AXONAL INJURYKECEPATAN TINGGI (KECELAKAAN MOBIL)KECEPATAN RENDAH (DIPUKUL)

LUKA TEMBAKLUKA TUSUK

FRAKTUR CALVARIA

FRAKTUR BASIS CRANII

Ecchymosis Periorbital (Racoon eyes sign)Ecchymosis retroaurikuler (Battle sign) Kebocoran CSS (rhinorrhea, otorrhea)Pareses n.Fasialis dan kehilangan pendengaran

Normal CT scan

Epidural Hematome

Fraktur calvaria daerah temporal atau temporo-parietal robek a. meningea media hematoma

Bikonveks karena duramater melekat erat pada kranium mendesak parenkim otak mudah terjadi herniasi

Merupakan kasus paling emergensiDapat menjadi sangat fatal jika tidak ditangani dengan cepatKenaikan TIK sangat cepat karena berasal dari perdarahan arteriLucid interval (tidak sadar sadar tidak sadar)HerniasiPenekanan batang otakKematian

SUBDURAL HEMATOMA

Lebih sering terjadi daripada perdarahan epiduralPerdarahan subdural biasanya hampir menutupi seluruh permukaan hemisfer otak.Operasi segera sangat dianjurkan Prognosisnya lebih buruk dibanding pendarahan epidural

CT :Crescent / bulan sabitAkut hiperdenseSub Akut isodenseKronis hipodense

Contusio dan perdarahan intracerebralContusio sering terjadi Sebagian besar terjadi di lobus frontal dan lobus temporalCoup / contrecoup injuriesDalam waktu beberapa jam-hari kontusio bisa berubah menjadi perdarahan intraserebral Cara mendeteksi terbaik adalah dengan mengulang CT Scan dalam 12-24 jam setelah CT Scan pertama.

This is a scan of a patient who has sustained a severe head injury. There is extensive bruising of the right side of the brain, showing up as a large, diffuse grey area. You can also see that there are patches of white within the grey area. This represents bleeding. The grey area represents swelling (oedema). The area of the cortical contusion is outlined in purple. You will normally find a centimetre scale at the right hand side of a CT scan. This scan would be classified on the Early Outcome Form as "Cortical contusion - greater than 1cm in diameter.

Cedera otak difusPenderita biasanya kehilangan kesadaran dan mungkin mengalami amnesia retrogradGambaran CT scan dapat normal atau edema dengan batasan area putih dan abu-abu yang kabur, dapat juga ditemukan titik-titik perdarahan multipel di seluruh hemisfer otakPada penelitian mikroskopis terdapat kerusakan akson

The presence of petechial haemorrhages is usually an indication of a very severe primary brain injury. Petechial haemorrhages tend to occur at the interface of grey and white matter. It can also occur in the dorsolateral quadrant of the midbrain at the middle orange arrow, as well as elsewhere within the brain substance. Note on this scan, that the lateral ventricles and the third ventricle are visible and there is no midline shift. It is often a characteristic of diffuse axonal injury, in which there are numerous petechial haemorrhages that there is no evidence of brain swelling, or midline shift. This scan would be classified as showing one, or more, petechial haemorrhages within the brain.

Patofisiologi cedera kepalaTBI is a process, not an event!Cedera kepala sekunder lebih berbahaya daripada cedera kepala primer.

Kerusakan otak sekunder

Iskemia otakInfark otakEdema otakYang Dapat Menyebabkan Kerusakan Otak Sekunder

Hipovolemia hipoksia iskemiaHipoksiaHiperkarbia vasodilatasi edema serebriGangguan oksigenasi pe O2 pe suplai glukosa gangguan metabolisme oedem jaringan otak tekanan intrakranial

herniasiGejala peningkatan TIKNyeri kepalaMual dan muntah proyektilEdema papila N.OpticusPenurunan kesadaranAnisokor,diplopia,ggg motorik & sensorikKaku kudukHipertensi , bradikardi & nafas irregular (Cushing triad )Gejala herniasiGCS scorePupillary asymmetry Motor asymmetry Cardiopulmonary arrestApa yang harus dilakukan jika ada pasien cedera kepala?Primary surveyJika ada trauma berat sebatas clavicula ke atas atau multiple trauma kontrol servikal neck collarLanjutkan ABCDE!! A Airway B Breathing C Circulation D Disability GCS E Environment

Pada cedera kepala ringanSetelah kondisi stabil dan ABCDE clearPasien cedera kepala ringan diobservasi dan dirawat di RS jika:Pada cedera kepala sedang Pada pasien cedera kepala beratTATALAKSANA PEMBEDAHANKulit KepalaBersihkan luka sebelum melakukan penjahitanPerdarahan dari luka kulit kepala dapat diatasi dengan penekanan, kauterisasi atau ligasi pembuluh darah besar.Penjahitan, pemasangan klips atau staples dapat dilakukanInspeksi secara cermat untuk menemukan fraktur tengkorak atau benda asingB. Fraktur Depresi Tengkorak

Umumnya memerlukan koreksi secara operatif bila tebal depresi lebih dari ketebalan tulang di dekatnya.Fraktur kepala yang tidak significant dapat ditolong dengan menutup kulit kepala yang laserasiCT Scan menentukan: dalamnya depresi tulang, ada tidaknya perdarahan intrakranial atau kontusioC. Lesi Masa Inrakranial Pada perdarahan intrakranial yang membesar dan mengancam jiwa makadilakukan KRANIOTOMI

KOMPLIKASI PASCA CEDERA KEPALAGangguan neurologik :anosmiagangguan visus, diplopia, strabismusCedera N.FacialisGgg pendengaran atau keseimbanganDisfagia

50KOMPLIKASI PASCA CEDERA KEPALASindroma Pasca traumaNyeri kepala, kepala terasa beratMudah lupa, konsentrasi me, cemasMudah tersinggungSindroma psikisGangguan daya ingatKOMPLIKASI PASCA CEDERA KEPALAEnsefalopati pascatraumaDemensiaDemensia pugilistik (khas pd petinju)Epilepsi pascatraumaHidrosefalus pascatraumaKoma vigilBRAIN DEATH (MATI OTAK)Suatu bentuk kematian, disamping kematian karena henti nafas dan henti jantungDiagnosis Mati Batang Otak jika: Skor GCS = 3Pupil yang tidak reaktifTidak ada refleks batang otak (misalnya refleks pupil, refleks kornea, refleks batuk, refleks muntah)Tidak ada usaha nafas spontan

Faktor yang berpengaruh pada prognosisHipotensi 50% meningkatkan mortalitas dengan single episode dari hipotensiHypoxiaKeterlambatan penangananTransportasi yang lamaKeterlambatan pembedahan sehingga terjadi lateralizing signs present

Agelebih muda umur penderita akan mempunyai potensi lebih besar untuk survival dan kesembuhan61-75% mortalitas berumur lebih dari 65 tahun.90% mortalitas pada yang lebih tua dengan ICP > 20 dan koma untuk lebih dari 3 hari100% mortalitas jika GCS < 5, unilateral atau bilateral dilatasi pupils, dan umur lebih dari 75 tahun.Potentially controllable!!Contoh kasus 1 Seorang anak kecil mengalami cedera pada kepalanya dan beberapa saat kemudian anak tersebut mengeluh sakit kepala dan selalu mengantuk. Saat mendaftar ke Rumah Sakit, anak tersebut tidak sadar. Tanda-tanda vital stabil dan dari hasil foto x-ray tidak menunjukkan adanya tanda-tanda fraktur. Kemudian dilakukan pemeriksaan CT Scan Kepala non kontras.

Diagnosa: epidural hematome, daerah radioopak menunjukkan hematome dan daerah radiolusens menunjukkan perdarahan aktif

Contoh kasus 2 Seorang pria berusia 55 tahun di bawa ke Rumah Sakit dalam keadaan tidak sadar. Dia jatuh pingsan setelah mengeluh sakit mendadak pada kepalanya. Tensinya di ukur yaitu 190/120 mm Hg. Kemudian dibuat CT Scan kepala tanpa kontras.

Diagnosa: sub aracnoid hemorrhagic

Contoh kasus 3Seorang laki-laki dewasa mengalami sebuah kecelakaan sepeda motor, terdapat rhinorhea dan otorhea. Kemudian orang tersebut oleh dokter diharuskan menjalani pemeriksaan CT Scan kepala karena dokter meyakini adanya fraktur di kepala yang berimbas pada otaknya.

Diagnosis: fraktur basis cranii