Case

34
STATUS PSIKIATRI I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. D Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 28 Tahun T.T.L : Jakarta, 15 Desember 1987 Agama : Islam Pendidikan : Sarjana Ekonomi Pekerjaan : Mahasiswi S2 Status Kawin : Janda ditinggal cerai Alamat : Jakarta Timur Tanggal Masuk RSJIK : 14-02-15 Riwayat Perawatan Rawat Jalan Tahun 2002 (usia 15 tahun) os menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya selama 3 tahun. Tahun 2007-2008, os menjalani rawat jalan di RS Gatot Subroto setelah rawat inap di RS Gatot Subroto. Tahun 2008 hingga saat ini, pasien masih menjalani rawat jalan dengan psikiatri di salah satu rumah sakit daerah Penang Malaysia. Tahun 2009-2013, os rutin menjalani rawat jalan setelah rawat inap di RS Dharmawangsa dan 1

description

kasus

Transcript of Case

STATUS PSIKIATRI

STATUS PSIKIATRI

I.IDENTITAS PASIEN

Nama

: Ny. DJenis Kelamin

: Perempuan

Usia

: 28 TahunT.T.L

: Jakarta, 15 Desember 1987Agama

: Islam

Pendidikan

: Sarjana EkonomiPekerjaan

: Mahasiswi S2Status Kawin

: Janda ditinggal ceraiAlamat

: Jakarta Timur

Tanggal Masuk RSJIK: 14-02-15

Riwayat Perawatan

Rawat Jalan Tahun 2002 (usia 15 tahun) os menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya selama 3 tahun. Tahun 2007-2008, os menjalani rawat jalan di RS Gatot Subroto setelah rawat inap di RS Gatot Subroto. Tahun 2008 hingga saat ini, pasien masih menjalani rawat jalan dengan psikiatri di salah satu rumah sakit daerah Penang Malaysia. Tahun 2009-2013, os rutin menjalani rawat jalan setelah rawat inap di RS Dharmawangsa dan mengkombinasikan obat-obat yang diberikan dari dua rumah sakit yang berbeda. Tahun 2014 sampai awal tahun 2015, pasien mengikuti day care setiap hari (Senin sampai Jumat) di Rumah Sakit Jiwa Islam Klender. Rawat Inap

Sekitar tahun 2007 os menjalani rawat inap di RS Gatot Subroto selama 1 bulan. Tahun 2008-2009 os menjalani rawat inap di RS Dharmawangsa ( 1 tahun) Pada bulan Juni tahun 2014, os menjalani rawat inap di RS Jiwa Islam Klender selama 2 minggu. Pada bulan Agustus tahun 2014, os kembali dirawat di RS Jiwa Islam Klender selama 2 minggu. Pada bulan Januari tahun 2015, os kambuh lagi dan dirawat kembali di RS Jiwa Islam Klender selama 2 minggu. Dokter mendiagnosis Bipolar. Pada bulan Februari tahun 2015, os kambuh lagi karena tidak mau konsumsi obat dari RS Klender dan hanya mau konsumsi obat dari RS di Penang. Sehingga dirawat kembali di RS Jiwa Islam Klender sampai saat ini. II.RIWAYAT PSIKIATRI

Autoanamnesis: 09 Maret 2015, pukul 09.00 12.00 WIBAlloanamnesis: 10 Maret 2015 dengan ibu kandung os.A. Keluhan Utama / Alasan Perawatan / Alasan Berobat

Os menjadi sering marah-marah sejak 3 hari yang lalu.B. Riwayat Gangguan SekarangOs datang diantar oleh ibu pasien ke RS Jiwa Islam Klender dengan keluhan sering marah-marah sampai memecahkan barang-barang di rumahnya. Os juga menjadi kurang tidur daripada biasanya. Setiap mengemudikan motor, os selalu mengebut dan tidak mengikuti aturan lalu lintas, bahkan sering berbicara kasar jika ada yang menghalanginya. Setiap hari os menjadi sering belanja berlebihan sampai menghabiskan uangnya. Keluhan ini dirasakan sejak 2 minggu yang lalu namun memberat sejak 3 hari yang lalu.

Keluhan os dirasakan karena mengingat mantan suaminya yang telah membuatnya sangat sakit hati. Namun kadang-kadang juga os masih sering merindukan suaminya. Selama kambuh, orang tua os selalu membujuk os minum obat dari RS Klender, namun os selalu menolak, lantaran hanya ingin mengkonsumsi obat dari Penang, padahal os sudah lama tidak kontrol pada psikiatri di Penang, melainkan hanya ibunya saja yang berangkat untuk membeli obatnya.

Seminggu sebelum keluhan saat ini kambuh, os baru pulang dirawat di RS Klender, namun hasilnya tidak membaik karena os selalu menolak obat yang diberikan oleh dokter yang merawat. Os pun dipulangkan saat itu dengan alasan jangka waktu menggunakan BPJS telah habis.Delapan bulan sebelumnya, os menjalani rawat inap di RS Jiwa Islam Klender selama 2 minggu. Os dirawat karena sering marah-marah bahkan bisa sampai memukul ibunya, kurang tidur, bicara terus menerus sambil berteriak. Menurut ibunya, os selalu berbicara hal-hal yang tidak berhubungan, namun ibunya masih dapat mengerti maksudnya. Saat itu os baru saja bercerai dari suaminya. Keluhan itu dirasakan 1 minggu sebelum dirawat. Di rumah sakit, os didiagnosis bipolar oleh dokter yang merawatnya. Tapi os hanya mengkonsumsi obat dari Penang dan tidak mau mengkonsumsi obat dari dokter yang merawatnya saat itu. Ketika pulang, os tidak mengikuti rawat jalan melainkan mendatangkan ustadz ke rumahnya agar lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT. Os hanya mengikuti day care secara rutin.

Lima bulan sebelumnya, pasien dirawat lagi di RS Jiwa Islam Klender selama 2 minggu. Os dirawat dengan keluhan marah-marah karena uangnya habis untuk membayar guru ngajinya sehingga os sudah tidak mau mengaji lagi. Saat itu os tidak bisa berbelanja sesuai keinginannya sehingga os menjadi sangat sensitif, sering gelisah, kurang tidur. Os lupa juga jenis obat yang diberikan. Diagnosis saat itu masih sama dengan sebelumnya yaitu bipolar.Tiga bulan sebelumnya emosi os masih tidak stabil. Masih suka marah-marah namun tidak separah sebelumnya. Hanya os sadar bahwa sebenarnya os tidak perlu memikirkan laki-laki, sehingga os sudah dapat mengontrol dirinya dan dapat melakukan aktifitas lagi seperti kuliah. Sebulan sebelumnya, pasien memang dirawat di RS Jiwa Klender selama 2 minggu. Pasien dirawat karena emosi yang meningkat lagi, sehingga menimbulkan pertengkaran dengan kedua orang tuanya. Selama dirawat, os hanya mengkonsumsi obat dari Penang, dan tujuan dirawat hanya untuk menenangkan kondisi pasien sehingga tidak mengganggu anggota keluarga lainnya di rumah. Ibu os berangkat ke Penang dengan sengaja 3 bulan sekali untuk membeli obat anaknya karena merasa cocok. Dokter mendiagnosis bipolar, dan selama perawatan dokter hanya meresepkan obat injeksi. Os hanya mendapatkan 1 kali injeksi selama 2 minggu ini, namun os tidak tahu jenis obat injeksinya, itupun dilakukan dipaksa karena os ingin obat injeksi tersebut dikonsultasikan terlebih dahulu dengan psikiater di Penang. C. Riwayat Gangguan Sebelumnya

1. Gangguan PsikiatrikKetika os usia 3 tahun, os menganggap dirinya adalah anak terakhir. Ketika ibunya ternyata hamil lagi, os mulai sering marah-marah. Ketika adiknya telah lahir, os meminta ibunya untuk membuang adiknya di tengah jalan. Namun ibunya hanya menasihati os agar dapat menerima adiknya dengan lapang dada. Ketika os sudah masuk SD, ayah os bekerja PNS dan dinas di Ujung Pandang. Ketika os dan satu orang kakaknya bermain ke Ujung Pandang, os dan kakaknya mendapati ayahnya selingkuh dengan perempuan di panti pijat. Menurutnya, ayahnya memang sering ke panti pijat yang sama setiap akhir pekan, dan selalu bersama dengan perempuan yang sama. Ayah os dan perempuan itu sering pergi ke Mall dan berpacaran bahkan sampai berhubungan badan. Hal itu diketahui os karena perempuan tersebut hamil dan akan menggugurkan kandungannya. Saat itu os dan kakaknya menceritakan kejadian itu kepada ibunya, saat itu ibu os sedang berada di Medan karena nenek os meninggal dunia. Ketika ayahnya tahu bahwa anak-anaknya menceritakan kejadian ini pada ibunya, ayahnya mulai sering memukul os dan kakaknya setiap hari. Semenjak itu os mulai tertekan.Setelah kejadian itu, ibunya memutuskan untuk tinggal bersama ayahnya dan anak terakhirnya di Ujung Pandang, dan os tetap melanjutkan sekolah dasar di Surabaya bersama kakaknya. Ibu os menitipkan os pada kakaknya, akan tetapi kakaknya sudah mulai berpacaran, dan lebih mementingkan berpacaran daripada mengurusi os. Saat itu os bertemu dengan teman barunya, dan sama-sama berasal dari keluarga broken home. Os menyayangi teman barunya dan menjadikannya sahabat hingga saat ini.

Ketika sudah masuk SMP, os sekolah di MTS Muhammadiyah, os pernah tidak naik kelas karena tidak dapat membaca kitab. Di SMP juga, os mulai berkenalan dan berpacaran dengan laki-laki berinisial D. D adalah cinta pertama bagi os. Tapi os menjalaninya dengan sangat cuek, karena belum mengetahui cara berpacaran. Setiap didekati oleh pacarnya, os selalu memalingkan wajah. Tidak lama kemudian os diputuskan oleh D. Semenjak itu os mulai agresif pada laki-laki. Ketika kelas 1 SMA, os diantar ibunya ke RS Jiwa Menur karena os menjadi tidak semangat untuk bersekolah, merawat diri, sampai suka tiba-tiba menangis. Untuk lama keluhannya, ibu os lupa mengingatnya. Namun saat itu dokter mendiagnosis depresi dan memberikan 2 macam obat. Pasien rutin kontrol dan mengkonsumsi obat hingga kelas 3 SMA, dan os menghentikan konsumsi obatnya secara sepihak karena merasa sudah sembuh dan menganggap bahwa obat yang diberikan menyebabkan badannya gemuk. Namun ibunya mengatakan, ketika dia sudah tidak mau minum obat, ibunya masih sering menyelipkan obatnya di makanan atau minumannya. Namun ketika os mengetahuinya, os menjadi sering marah pada ibunya. Setelah os merasa obat depresinya berhenti di konsumsi, os mulai mengkonsumsi obat diet dari dokter. Ketika os sudah menginjak bangku kuliah, os kembali berpacaran dengan seniornya yang bernama Y. Ketika itu os sedang menjalani pendidikan di semester 3 dan Y sedang pendidikan D3 tetapi sudah mencapai semester ke 10. Os berpacaran dengan Y selama 2 tahun. Namun, ketika masih sebulan berpacaran os sudah mulai berciuman hingga berhubungan badan. Kemudian os hamil, dan menggugurkan kehamilannya di dokter ketika berusia 5 minggu. Pacar os marah karena kehamilannya digugurkan. Ketika itu Y keluar dari kuliahnya, dan bekerja menjadi office boy di Mall. Ketika Y sudah bekerja, akhirnya Y menikah siri dengan os tanpa modal apapun, usia pernikahannya hanya berjalan 1 tahun. Keluarga os mengetahui hubungan os dengan Y, namun tidak mengetahui kalau Y sudah nikah siri karna os dan Y masih tinggal bersama keluarga masing-masing. Selama masih menikah Y mendatangi os ke rumahnya hanya untuk berhubungan badan karena orang tuanya sering tidak ada dirumah alasan pekerjaan. Sehingga os merasa sangat sedih dan mulai stress. Jika Y tidak mendatangi os, os sering pergi ke rumah Y. Akan tetapi pada suatu hari, ayahnya melarang keras os untuk pergi menghampiri Y, dan os beradu fisik dengan ayahnya, bahkan os memukul kaca cermin hingga pecah dan tangannya robek sampai berdarah-darah. Os tetap memaksakan pergi ke rumah Y dengan kondisi berdarah-darah. Disana Y mempengaruhi os kalau orang tua os itu tidak baik. Salahnya os lebih mempercayai Y daripada orang tuanya. Padahal semenjak kenal dengan Roy, os menjadi sering tidak kenal dengan saudara-saudaranya. Ketika itu os sudah mulai menjalani rawat jalan di RS Gatot Subroto selama 1 tahun. Saat itu os dirawat karena mengeluh susah tidur, sering menyanyi, bicara terus menerus bahkan sampai teriak-teriak, dan sering melawan orang tuanya. Diagnosis dokter terhadap os adalah bipolar. Selama rawat jalan os mendapatkan 5 macam obat namun lupa jenisnya. Saat itu obatnya sering dibuang oleh Y sehingga minum obatnya tidak teratur.

Tahun 2008, os dirawat di RS Gatot Subroto selama 1 bulan. Emosinya sangat tidak stabil bahkan cenderung meningkat. Y sering menjenguk os, akan tetapi Y selalu diusir oleh dokter yang merawat os atas permintaan orang tuanya. Semenjak itu Y tidak pernah menemui os dan meninggalkan os.

Tahun 2008 hingga saat ini, pasien menjalani rawat jalan di Penang Malaysia, karena di RS Gatot Subroto emosinya sering tidak stabil. Os diberi 2 macam obat, salah satunya ziehl dox. Namun yang satu lagi pasien lupa jenis obatnya. Ziehl dox itu digunakan hanya 1 tahun.

Ketika tahun 2008-2009 os menjalani rawat inap di RS Dharmawangsa dengan tujuan dipisahkan dari Y dan agar Y tidak mengetahui keberadaan os. Saat itu ibu pasien mengeluhkan hal yang sama. Tidak mau berhenti berbicara, kalimatnya melompat-lompat, selalu menyebut nama Y dan mengatakan ingin berhubungan sex dengan Y. Namun ketika os dirawat, orang tua pasien berangkat umrah, sehingga orang tua os menitipkan os pada perawat dan office boy disana untuk memberikan perhatian lebih pada os. Os mengaku, saat itu sering berhubungan badan dengan office boy yang dititipi oleh orang tuanya, karena office boy tersebut merasa os adalah orang yang tidak waras, os pun mengaku mau karena saat itu sedang sakit jiwa. Office boy itu melakukannya karena istrinya adalah seorang TKW di negri seberang, tapi ketika istrinya pulang, office boy itu tidak pernah mengajaknya berhubungan lagi. Saat itu os diberi 3 macam obat, yaitu defakot 3x1, abidivai 25 mg, dan jhonson 0,75 mg. Namun emosi os masih sama, tidak membaik, bahkan terkadang sering meningkat. Ada satu obat lainnya dari Penang masih dilanjutkan lagi bersama dengan obat dari RS Dharmawangsa, sehingga emosi os menjadi naik kembali. Os tahu bahwa obat dari kedua rumah sakit tidak boleh dicampurkan, namun os masih mencampurkannya. Setelah menjalani rawat inap di RS Dharmawangsa, os sering mengikuti rawat jalan dengan rutin dan masih mengkombinasikan obat RS Dharmawangsa dengan RS Penang hingga tahun 2013. Namun sampai saat ini os hanya melanjutkan rawat jalan di RS Penang.Tahun 2009, os berpacaran dengan laki-laki berinisial S. Saat itu os sedang kuliah di UPN. Os mengaku, disebut seperti seorang primadona ekonomi oleh teman-temannya, sehingga banyak laki-laki yang mengejarnya. Ketika itu os berpacaran dengan S selama 3 tahun. Ketika usia pacarannya masih 1 minggu, os diputuskan oleh S karena os sering meledek pacarnya. Namun selang 1 bulan, os kembali berpacaran dengan S. Sejak itu, os mulai sering ditiduri oleh pacarnya sehingga os merasa terikat. Setelah 3 tahun berpacaran, akhirnya S memutuskan untuk menikahi os. Ketika sudah menikah, os dan suami sering bertengkar karena os sering menghina suaminya, karena suaminya berasal dari keluarga tidak berada. Disamping itu, suaminya juga sering melarang os untuk minum obat, karena jika minum obat os selalu mengantuk dan tertidur, sehingga tidak dapat melayani suaminya dengan baik. Ketika suaminya kesal, os sering dipukuli oleh suaminya. Suaminya sering mengadu pada orang tuanya sehingga terjadi pertengkaran antar dua keluarga, dan akhirnya mereka memutuskan untuk bercerai ketika usia pernikahannya baru menginjak 3 bulan. Selama menikah, os belum dikaruniai anak. Namun os dan mantan suami telah memeriksakan kesuburan pada dokter kandungan, namun hasilnya os subur sedangkan suaminya terancam tidak bisa mempunyai anak.

Tahun 2013, os mengaku ada laki-laki berinisial O yang jatuh cinta padanya. Os dan O berkenalan sebelum O nikah siri, dan sempat berciuman tanpa ada status antara keduanya karena O akan menikah siri dengan perempuan yang telah dihamilinya. Setelah O menikah, os masih mau berhubungan dengan O. Os merasa O mengejarnya karena ayah os adalah seseorang yang hebat dan berpendidikan, sehingga O tergila-gila dengan os. Os sering dihubungi oleh O ketika O akan makan, dan os selalu diminta untuk membayarnya, ketika itu os merasa dijadikan ATM berjalan oleh O.

2. Gangguan medik

Tidak ditemukan gangguan medik.3. Penggunaan Zat Psikoaktif dan AlkoholOs mengaku tidak pernah menggunakan zat psikoaktif dan alkoholD. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat Prenatal dan PerinatalMenurut keterangan dari ibunya, os tidak ada kelainan ketika dalam kandungan. Riwayat penggunaan obat-obatan ketika hamil os disangkal. Pasien dilahirkan dengan cara normal oleh dokter di rumah sakit, tanpa alat bantu dan tidak ada cacat serta sakit pada tubuh pasien. Pasien juga merupakan anak yang diharapkan oleh orang tuanya. 2. Masa Kanak-kanak (0-3 tahun)Pasien tumbuh dan berkembang sehat seperti anak lain sesuai dengan umurnya. Mendapatkan ASI hingga usia 1 tahun, dan dibantu oleh makanan tambahan sejak usia 4 bulan. Pola makan pasien cukup baik, selalu makan 3 kali sehari dengan porsi sedang. Pasien merupakan anak yang sangat baik, aktif dan sehat. Pasien sangat dekat dengan kakaknya. Saat umur ini pasien tidak mengalami suatu penyakit yang serius.3. Masa Usia 4-7 tahunOs berkembang dan tumbuh sama seperti anak seusianya, pasien aktif dan lincah serta mudah bergaul dengan teman-temannya. Usia 6 tahun os mengikuti TK Nurul Islam. Dan melanjutkan sekolah dasar usia 7 tahun. Pasien dapat mengikuti jadwal dan pelajaran sekolah dengan baik. Pasien merupakan salah satu murid berprestasi di sekolahnya.4. Masa usia 7-11 tahunPasien selalu mendapatkan peringkat di kelasnya. Pasien juga mudah bergaul dengan teman-teman sekelasnya. Pasien merupakan anak yang penurut dan mulai bisa mandiri. 5. Masa remajaPasien berkembang dan bersikap baik di bidang pendidikan, pergaulan dengan kawan, guru, serta di keluarga. Pasien hidup mandiri dalam mengurusi segala kebutuhannya serta dapat membantu pekerjaan dirumah sehari-hari. Pasien merupakan orang yang ramah terhadap lingkungan sekitar. Selama sekolah os selalu memasuki peringkat 10 besar, terutama ketika di bangku SMP.Ketika SMP kelas 3, os mulai mengenal cinta pertama dan mulai berpacaran. Namun dengan berpacaran, os masih termasuk salah satu orang yang berprestasi di kelasnya. Sikap os berpacaran saat itu masih cuek dan belum tahu apa-apa. Namun pacar os memutuskan os karena os tidak romantis. Semenjak itu os mulai merasa kehilangan dan berubah menjadi agresif.

Ketika di bangku SMA, os pernah sakit Demam Berdarah hingga terjadi syok. Ketika itu os mendapatkan tranfusi darah 6 kantung. 6. Masa dewasa

Os lulusan sarjana ekonomi dari Universitas Pembangunan Nasional. Selama kuliah, os mendapatkan IPK yang tidak terlalu bagus, karena os menjalani kuliahnya sambil berobat di RS Jiwa Menur. Namun walaupun begitu, os masih dapat mengikuti wisuda bersama teman-teman seangkatannya. Saat ini os melanjutkan kuliah S2 jurusan manajemen ekonomi . Os menikah ketika berusia 26 tahun. Os menjalani pernikahannya hanya 3 bulan setelah berpacaran 3 tahun, dan kemudian bercerai karena ketidak harmonisan dalam hubungan rumah tangganya. Saat itu pasien tidak bekerja karena masih rutin mengkonsumsi obat-obatan, dan berencana untuk melanjutkan sekolah S2 disalah satu Universitas Swasta di Jakarta.Os merasa sangat terpukul akan perceraiannya, sehingga membuat os sulit untuk mengontrol emosinya. Semenjak perceraian, ibu os mengatakan os mulai sering meninggalkan shalat lantaran malas.

Skema Perjalanan gangguan penyakit

=

2002 2005 2007 2008 2009 2012 2014 Maret 2015Tahun 2002 : Os mulai tidak semangat untuk bersekolah, merawat diri, sampai suka tiba-tiba menangis. Untuk lama keluhannya, ibu os lupa mengingatnya. Namun saat itu dokter mendiagnosis depresi dan memberikan 2 macam obat. Obatnya hanya berjalan 4 tahun. Keluhan ini dirasakan saat os putus dengan pacar pertamnya. Tahun 2007 : Os dirawat karena mengeluh susah tidur, sering menyanyi, bicara terus menerus tapi meloncat-loncat pembahasannya bahkan sambil teriak-teriak, dan sering melawan orang tuanya. Saat itu os sangat bangga pada ayahnya sehingga menyombongkan kepada teman-temannya sosok ayahnya adalah orang yang sangat hebat dan semua orang pasti tau ayahnya. Lama keluhannya ibu pasien lupa untuk mengingatnya. Diagnosis dokter terhadap os adalah bipolar. Selama rawat jalan os mendapatkan 5 macam obat namun lupa jenisnya.Tahun 2008-2009 : Tidak mau berhenti berbicara, kalimatnya melompat-lompat, selalu menyebut nama Y dan mengatakan ingin berhubungan sex dengan Y. Keluhan itu muncul 2 minggu sebelum berangkat ke RS. Ketika itu dokter masih mendiagnosis bipolar.Tahun 2014 : Os dirawat dengan keluhan marah-marah karena uangnya habis untuk membayar guru ngajinya sehingga os sudah tidak mau mengaji lagi. Saat itu os tidak bisa berbelanja sesuai keinginannya sehingga os menjadi sangat sensitif, sering gelisah, kurang tidur. Keluhan ini dirasakan baru 1 minggu sebelum masuk RS. Os lupa juga jenis obat yang diberikan. Diagnosis saat itu masih sama dengan sebelumnya yaitu bipolar.

Tahun 2015: Keluhan os datang ke RS karena marah-marah sampai memecahkan barang-barang di rumahnya. Os juga menjadi kurang tidur daripada biasanya. Setiap mengemudikan motor, os selalu mengebut dan tidak mengikuti aturan lalu lintas, bahkan sering berbicara kasar jika ada yang menghalanginya. Setiap hari os menjadi sering belanja berlebihan sampai menghabiskan uangnya. Keluhan ini dirasakan sejak 2 minggu yang lalu namun memberat sejak 3 hari yang lalu.

E. Riwayat PsikoseksualOs menarche ketika sedang menduduki kelas 2 SMP. Dan pasien mulai berpacaran kelas 3 SMP. Ketika berpacaran dengan cinta pertamanya, os tidak pernah melakukan hal diluar batas. Ketika os berusia 17 tahun, os berpacaran lagi dengan senior di sekolahnya, dan os mulai berciuman dan berani hingga berhubungan badan.

F. Latar Belakang AgamaOs beragama Islam. Os mendapatkan pendidikan agama sejak TK. Os rajin shalat 5 waktu ketika SMA di Muhammadiyah, sebelumnya os kadang-kadang masih meninggalkan shalatnya.G. Riwayat KeluargaPOHON KELUARGA

Pasien laki laki perempuan

Pasien adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara. Pasien sudah pernah menikah namun telah bercerai. Pasien mengatakan, pamannya juga mengalami hal yang dialami pasien namun tidak mengetahui nama penyakitnya.Sejak kecil, os sangat dekat dengan kakak dan adiknya. Os merasa hubungan dengan saudara kandung dan saudara dari orang tuanya sangat baik. sangat baik.F. Riwayat Sosial Ekonomi SekarangOs tinggal di lingkungan yang cukup asri, besrih dan rapih dengan ventilasi yang cukup. Os saat ini tinggal bersama orang tuanya. Os berasal dari keluarga baik-baik dan berekonomi cukup. Os mempunyai banyak teman di lingkungannya, karena os merupakan anak yang baik. G. Persepsi Pasien Tentang Dirinya dan Lingkungannya

Pasien sadar sedang berada di RS Jiwa Islam Klender dan ia tahu bahwa dirinya sakit. Os menikmati hari-harinya di bangsal lantaran ingin sembuh dan tidak mau mengganggu oang terdekatnya, akan tetapi pasien tidak mau mengkonsumsi obat dari dokter yang merawatnya di RS yang dia kunjungi. Sehingga os sulit untuk sembuh.III.STATUS MENTAL

Tanggal 9 Maret 2015

A. Deskripsi umum

1. Penampilan

Pasien seorang wanita berusia 28 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan usianya. Dengan wajah berias, rambut pendek lurus berwarna hitam, kulit sawo matang, berpakaian cukup rapi. Pada saat wawancara pasien memakai piyama lengan pendek dan celana panjang berwarna biru, dan menggunakan alas kaki sandal jepit warna hitam. Kebersihan diri dan kerapihan cukup. Pasien sudah mulai dapat mengontrol dirinya, namun cara berbicara pasien masih sangat cepat seperti terlalu bersemangat.Kesadaran

Kesadaran Neurologis : Compos mentis 2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor Pasien duduk tenang selama wawancara. Tanpa melakukan aktivitas apapun dan berfokus pada wawancara. 3. PembicaraanPasien menjawab pertanyaan yang diajukan pemeriksa secara tegas, cepat, dan bervolume keras, namun terkadang os tiba-tiba pergi ke temannya, dan kembali lagi jika dipanggil. Jumlah pembicaraan cukup. Pasien menjawab dengan baik, sopan, dan lengkap. 5. Sikap Terhadap Pemeriksa

Bersahabat, merayu, bercanda.B. Alam Perasaan 1. Mood: Iritable2. Afek :Tidak serasiC. Fungsi Intelektual

1. Taraf Pendidikan : Sarjana Ekonomi

Taraf Pengetahuan : Baik

Taraf kecerdasan : Baik2. Daya Atensi dan Kalkulasi : Cukup (bisa mengeja terbalik kata wahyu) 3. Registrasi: Baik (bisa menyebutkan meja, kursi, celana) 4. Daya Orientasi Waktu :Baik (bisa menyebutkan tahun, musim, bulan, tanggal, dan hari apa)

Daya Orientasi Tempat :Baik (bisa menyebutkan negara, propinsi, kota, rumah sakit, kamar dimana os berada)5. Bahasa Menyebutkan nama benda yang ditunjuk : baik

Diminta mengulang rangkaian kata

: baik

Melakukan perintah : baik

Menulis kalimat dengan spontan : baik

Meniru gambar : baik6. Pikiran Abstrak: Baik (tahu persamaan apel dan jeruk)7. Kemampuan menolong diri :Cukup

D. Gangguan Persepsi

1. Halusinasi :Tidak ada2. Ilusi :Tidak ada

3. Depersonalisasi:Tidak ada

4. Derealisasi :Tidak ada

E. Proses Pikir 1. Arus pikir

a. Produktivitas : banyakb. Kontinuitas : Flight of ideasc. Hendaya berbahasa : Tidak ada 2. Isi Pikiran

a. Preokupasi: Ada

b. Waham: Tidak adaF. Pengendalian Impuls : Cukup

G. Daya Nilai

1. Daya nilai sosial : Cukup

2. Uji daya nilai

:Cukup

3. Daya nilai realita :Tidak tergangguH. Tilikan :Derajat 2 I. Taraf dapat dipercaya :Dapat dipercayaIV. STATUS FISIKA. Status Internus

Keadaan umum :Baik

Kesadaran :Compos mentis

Tanda vital

> Tekanan Darah :110/70 mmHg

> Nadi :80 x/menit

> Suhu:36,50C

> Pernapasan: 18 x/menitKepala : Normocephali, rambut hitam, distribusi merata.Mata : Pupil bulat, isokor, refleks cahaya langsung +/+,

conjungtiva anemis -/-, Sklera Ikterik -/-.

Telinga : Normotia, membran timpani sulit dinilai, serumen -/-Hidung : Bentuk normal, sekret -/-

Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, T1T1 tenang

Thoraks : Cor : S1S2 Reguler, Murmur -/-, Gallop -/-

Pulmo : Suara nafas. Vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen : Datar, supel, nyeri tekan (-), H/L tidak membesar

Ekstremitas : Akral hangatB. Status Neurologik :

Tanda Rangsang Meningeal :Tidak ada

Refleks Fisiologis:Normal

Refleks Patologis

: Tidak adaV. RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium Hematologi :

Darah lengkap, Ureum Kreatinin, SGOT, SGPTVI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Pasien seorang wanita berusia 28 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan usianya. Merias diri. Rambut pendek bergelombang berwarna hitam dan berpakaian cukup rapi. Pada saat wawancara pasien memakai piyama lengan dan celana panjang berwarna biru, dan menggunakan alas kaki sandal jepit warna hitam. Kebersihan diri dan kerapihan cukup. Os ke RSIJK pada tanggal 14 Februari 2015 datang diantar oleh ibu pasien ke RS Jiwa Islam Klender dengan keluhan sering marah-marah sampai memecahkan barang-barang di rumahnya. Os juga menjadi kurang tidur daripada biasanya. Setiap mengemudikan motor, os selalu mengebut dan tidak mengikuti aturan lalu lintas, bahkan sering berbicara kasar jika ada yang menghalanginya. Setiap hari os menjadi sering belanja berlebihan sampai menghabiskan uangnya. Keluhan ini dirasakan sejak 2 minggu yang lalu namun memberat sejak 3 hari yang lalu. Os memang menyadari sejak kecil sudah mendapatkan banyak tekanan dalam keluarganya yang menyebabkan os mencari kasih sayang dari laki-laki. Tetapi os selalu menyalahkan laki-laki yang pernah dekat dengannya yang menyebabkan dia stress dan sakit hingga harus dirawat berkali-kali. Sebelumnya os pernah didiagnosis depresi dan bipolar oleh dokter. Dan sering pulang pergi untuk menjalani rawat jalan dan rawat inap. Os juga mempunyai riwayat masa lalu yang menurutnya buruk, sehingga os mudah terpengaruh perasaannya.

Os kurang mempercayai dokter yang merawatnya, sehingga os sulit untuk sembuh. Os merasa obat dari RS Penang itu sangat ampuh karena psikiatri disana lulus dari salah satu Universitas di Singapura.

Pada status mental didapatkan: 1. Kesadaran Neurologis:Compos mentis 2. Perilaku aktivitas motorik:Duduk tenang selama wawancara

3. Alam perasaan

Mood: Iritable

Afek:Tidak serasi4. Fungsi intelektual : Baik

5. Gangguan persepsi:Tidak ada6. Proses pikir : Produktivitas cukup, flight of ideas, hendaya berbahasa tidak ada, preokupasi ada, dan waham tidak ada.

7. Daya nilai realita:Tidak Terganggu

8. Tilikan:Derajat 29. Taraf dapat dipercaya:Dapat dipercaya

Pemeriksaan status internus, status neurologis, dan pemeriksaan penunjang dalam batas normalVII. FORMULASI DIAGNOSTIK

Aksis I :

Gangguan Klinis dan Kondisi Lainnya Yang Mungkin Merupakan Fokus Perhatian Klinis.

Gangguan jiwa karena adanya:

Gangguan fungsi (hendaya) : gangguan dalam melakukan aktifitas. Distres/penderitaan/ keluhan: Os sering marah-marah, menjadi terlalu bersemangat, terdapat gangguan tidur, tidak hati-hati dalam berkendara sehingga mempunyai risiko yang tinggi dengan akibat yang merugikan.Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna kasus ini dapat digolongkan ke dalam :

Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik tanpa Gejala Psikotik

Menurut PPDGJ III :

Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (sekurang-kurangnya dua episode) dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek diserti penambahan energi dan aktivitas (mania), dan pada waktu lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan aktifitas (depresi). Yang khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode. Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5 bulan.

Mania tanpa gejala psikotik

Pedoman diagnostik

Episode berlangsung sekurang-kurangnya 1 minggu, dan cukup berat sampai mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktifitas sosial yang biasa dilakukan.

Perubahan afek harus disertai dengan energi yang bertambah sehingga terjadi aktifitas berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur yang berkurang, ide-ide perihal kebesaran, dan terlalu optimistik.

F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik tanpa Gejala Psikotik

Pedoman Diagnostik

Untuk menegakkan diagnosis pasti :

(a) Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala psikotik (F30.1); dan

(b) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau.Aksis II :

Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental

F60.3 Ciri kepribadian Emosional Tak Stabil Pedoman Diagnostik

Terdapat kecenderungan yang mencolok untuk bertindak secara impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, bersamaan dengan ketidak-stabilan emocional;

Dua varian yang khas adalah berkaitan dengan impulsifitas dan kekurangan pengendalian diri.

Aksis III :Kondisi Medis UmumTidak ada diagnosisAksis IV : Problem Psikososial dan Lingkungan

Masalah support keluarga yang kurang dalam proses pengobatan os sehingga os sulit untuk sembuh, bahkan menjadi sering kambuh. Os juga kurang bergaul dengan lingkungannya karena os sulit sembuh sehingga mengharuskannya pulang pergi ke rumah sakit. Aksis V :

Penilaian Fungsi Secara Global

Skala GAF 70-61 : Gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum baik.VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Mania tanpa Psikotik

Aksis I : Ciri kepribadian Emosional tak stabil

Aksis III : Tidak ada diagnosisAksis IV : Kurangnya support keluarga dalam menjalani pengobatan os, os juga menjadi kurang bergaul dengan temannya karena os sering sakit.Aksis V : GAF scale 70-61IX. DAFTAR PROBLEM

1. Organobiologis : Ada

2. Psikologik: Ada

3. Sosiobudaya : AdaXI. PROGNOSIS

Dubia ad malam

Faktor yang memperberat : Mempunyai sistem support yang buruk Terdapat faktor herediter dalam keluarganya BerulangXII. RENCANA PENATALAKSANAAN

1. Farmakoterapi :Lithium Carbonate (Tab) 250 mg/hari 2. Psikoterapi :

a. Menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejalanya akan hilang dengan menganjurkan pasien untuk selalu minum obat dari dokter yang merawat secara teratur agar penyakitnya sembuh dan menjelaskan kepada pasien tentang akibat yang terjadi bila pasien tidak minum obat secara teratur. (Psikoterapi Sugesti)b. Meyakinkan kembali kemampuan pasien, bahwa pasien sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya. (Psikoterapi Reassurance)c. Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada pasien untuk mengemukakan isi hatinya agar pasien merasa lega serta keluhannya berkurang. (Psikoterapi Ventilasi)

3. Sosioterapi :

a. Melibatkan pasien secara aktif dalam kegiatan terapi aktivitas kelompok di RSJI Klender agar ia dapat beraktivitas dan berinteraksi dengan lingkungannya secara normal.

b. Memberikan pengertian kepada keluarga pasien agar dapat memahami keadaan pasien sekarang ini dan dapat memberikan dukungan kepada pasien

PAGE 22