Case Vertigo Helen

39
BAB I STATUS ILMU PENYAKIT SARAF KEPANITERAAN KLINIK FK UKRIDA SMF ILMU PENYAKIT SARAF RS BHAKTI YUDHA LAPORAN KASUS I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny.N Umur : 58 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Menikah Pendidikan : S1 Pekerjaan : Guru Alamat : Jl. Salam no.53 RT.02 RW.06 No RM : 184637 Dirawat Diruang : Catt B Tanggal Masuk : 03 Oktober 2012 II. SUBJEKTIF Dilakukan Autoanmnesis pada tanggal 04/10/2012 Jam 07.00 WIB di Bangsal Keluhan Utama: Pusing berputar sejak 1 hari SMRS 1

Transcript of Case Vertigo Helen

Page 1: Case Vertigo Helen

BAB I

STATUS ILMU PENYAKIT SARAF

KEPANITERAAN KLINIK FK UKRIDA

SMF ILMU PENYAKIT SARAF

RS BHAKTI YUDHA

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny.N

Umur : 58 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Menikah

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Guru

Alamat : Jl. Salam no.53 RT.02 RW.06

No RM : 184637

Dirawat Diruang : Catt B

Tanggal Masuk : 03 Oktober 2012

II. SUBJEKTIF

Dilakukan Autoanmnesis pada tanggal 04/10/2012 Jam 07.00 WIB di Bangsal

Keluhan Utama:

Pusing berputar sejak 1 hari SMRS

1

Page 2: Case Vertigo Helen

Riwayat Penyakit Sekarang:

Sejak ± 1hari SMRS Pasien mengeluh pusing berputar yang dirasakan hilang

timbul. Pusing dirasakan bertambah parah saat pasien berubah posisi dan melakukan aktifitas.

Pusing akan berkurang saat pasien berdiam diri dan menutup mata. Pusing terjadi tiba-tiba, tidak

dipengaruhi keramaian. Jika sedang pusing, pasien mengeluh mual sampai muntah, muntah ±3x

berisi makanan tanpa darah dan lendir juga keringat dingin. Pendengaran berkurang (-), telinga

berdenging (-), penglihatan ganda (-). Untuk mengurangi pusingnya pasien hanya beristirahat,

belum mengkonsumsi obat apapun.

Sejak 3 jam SMRS saat pasien bangun tidur, pasien merasakan pusing berputar,

seperti semua benda dalam ruangan pasien berada bergerak, pusing dirasakan lebih berat dari

kemarin. Pasien muntah ±4 kali, muntah berisi makanan. Pasien segera dibawa ke IGD

RS.Bhakti Yudha.

Keluhan serupa sudah pernah dirasakan pasien 1 tahun yang lalu, namun belum

separah ini. Riwayat hipertensi (-), riwayat trauma (-), riwayat dislipidemia (+).

Riwayat Penyakit Keluarga:

Hipertensi (-)

DM (-)

Stroke (-)

Riwayat Penyakit Dahulu: Keluhan seperti ini 1 tahun yang lalu

Riwayat Sosial, Ekonomi, Pribadi:

Kesan: Baik

2

Page 3: Case Vertigo Helen

III. OBJEKTIF

Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 04-10-2012 dibangsal

1. Status Generalis

a. Keadaan umum : Tampak sakit sedang

b. Kesadaran : CM GCS = E4M5V6= 15

c. TD : 110/80mmHg

d. Nadi : 84 x/menit

e. Pernapasan : 20 x/menit

f. Suhu : 36,5oC

g. Kepala : normosefali, tidak ada kelainan

h. Mata : OS : pupil bulat, ø 3mm, RCL(+), RCTL (+/+)

OD : Pupil bulat ø 3mm, RCL(+), RCTL (+/+)

i. Mulut : simetris, dbn

j. Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar

k. Paru : SN vesikuler, wheezing -/-, rhonki -/-

l. Jantung : batas jantng dbn, BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)

m. Abdomen : datar, supel, timpani, BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba,

nyeri tekan epigastrium (-)

n. Kelamin : tidak dilakukan pemeriksaan

o. Berat badan : 58kg

p. Tinggi badan : 160 cm

2. Status psikikus

a. Cara berpikir : realistik, sesuai umur

b. Perasaan hati : eutim

c. Tingkah laku : pasien sadar, aktif

d. Ingatan : baik, amnesia (-)

e. Kecerdasan : sesuai tingkat pendidikan

3

Page 4: Case Vertigo Helen

3. Status neurologikus

a. Kepala

i. Bentuk : normosefali

ii. Nyeri tekan : (-)

iii. Simetris : (+)

iv. Pulsasi : (-)

b. Leher

i. Sikap : simetris

ii. Pergerakan : bebas

c. Tanda-tanda perangsangan meningen

i. Kaku kuduk : negatif

ii. Kernig : negatif

iii. Brudzinski I : negatif

iv. Brudzinski II : negatif

d. Pemeriksaan saraf kranial

i. N. olfaktorius

Subjektif : Tidak dilakukan

Dengan bahan : Tidak dilakukan

ii. N. optikus

Kanan Kiri

Tajam penglihatan 1/60 bedside 1/60 bedside

Pengenalan warna Baik Baik

Lapang pandang Tidakdilakukan Tidak dilakukan

Fundus okuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan

iii. N. okulomotorius

Kanan Kiri

Kelopak mata Terbuka Terbuka

Gerakan mata:

Superior Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Inferior Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

4

Page 5: Case Vertigo Helen

Medial Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Endoftalmus Tidak ada Tidak ada

Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada

Pupil

Diameter 3mm 3mm

Bentuk Bulat Bulat

Posisi Sentral Sentral

Refleks cahaya langsung + +

Refleks cahaya tidak langsung + +

Strabismus - -

Nistagmus + +

iv. N. trochlearis

Gerak mata ke lateral

Bawah Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Strabismus - -

Diplopia - -

v. N. trigeminus

Membuka mulut tidak ada kelainan

Sensibilitas atas tidak dilakukan

Sensibilitas bawah tidak dilakukan

vi. N. abdusens

Gerak mata ke lateral tidak ada kelainan tidak ada kelainan

Strabismus divergen - -

Diplopia - -

vii. N. fasialis

Mengerutkan dahi tidak ada kelainan tidak ada kelainan

Menutup mata tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

5

Page 6: Case Vertigo Helen

Sudut mulut Simetris Simetris

Meringis tidak ada kelainan tidak ada kelainan

Memperlihatkan gigi tidak ada kelainan tidak ada kelainan

Bersiul tidak ada kelainan tidak ada kelainan

Perasaan lidah bagian 2/3 depan tidak dilakukan tidak dilakukan

viii. N. vestibulokoklearis

Mendengar suara berbisik tidak ada kelainan tidak ada kelainan

Test Rinne tidak dilakukan tidak dilakukan

Test Weber tidak dilakukan tidak dilakukan

Test Shwabach tidak dilakukan tidak dilakukan

ix. N. glosofaringeus

Arkus faring Simetris

Daya mengecap 1/3 belakang tidak dilakukan

Refleks muntah tidak ada kelainan

Sengau -

x. N. vagus

Arkus faring tidak dilakukan

Menelan tidak ada kelainan

xi. N. asesorius

Menoleh kanan, kiri, bawah tidak ada kelainan

Angkat bahu tidak ada kelainan

Trofi otot bahu tidak ada kelainan

xii. N. hipoglosus

Pergerakan lidah tidak ada kelainan

Julur lidah tidak ada kelainan

Tremor -

6

Page 7: Case Vertigo Helen

e. Badan dan anggota gerak

Ekstremitas atas

Kanan Kiri

Simetris Simetris simetris

Trofik Eutrofik eutrofik

Tonus Normotonus normotonus

Kekuatan 5555 5555

Refleks bisep + +

Refleks trisep + +

Refleks H.Trommer - -

Sensibilitas

Raba Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Nyeri Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Suhu Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Vibrasi tidak dilakukan tidak dilakukan

Badan

R. abdomen atas tidak dilakukan

R. abdomen bawah tidak dilakukan

R. anus tidak dilakukan

Ekstremitas bawah

Kanan Kiri

Bentuk Simetris Simetris

Trofik Eutrofik Eutrofik

Tonus Normotonus Normotonus

Kekuatan 5555 5555

Refleks patella + +

Refleks Achilles + +

7

Page 8: Case Vertigo Helen

Refleks patologis:

Babinski - -

Chaddock - -

Openheim - -

Gordon - -

Schaeffer - -

Sensibilitas:

Raba tidak ada kelainan tidak ada kelainan

Nyeri tidak ada kelainan tidak ada kelainan

Suhu tidak ada kelainan tidak ada kelainan

Vibrasi tidak dilakukan tidak dilakukan

f. Koordinasi, gait, dan keseimbangan

Cara berjalan : normal

Test Romberg dipertajam : (+)

Heel to knee : -/+

Past pointing : terdapat penyimpangan

Dix-Hallspike : Nigtagmus horizontal

Test kalori : Tidak dilakukan

g. Gerakan-gerakan abnormal

Tremor : (-)

Miokloni : (-)

Khorea : (-)

h. Alat vegetative

Miksi : dalam batas normal

Defekasi : dalam batas normal

8

Page 9: Case Vertigo Helen

Pemeriksaan Penunjang

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal 03/10/2012

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal

HEMATOLOGI

Hemoglobin

Leukosit

Hematokrit

Trombosit

LED

Basofil

Eusinofil

Neutrofil stab

Neutrofil segmen

Limfosit

Monosit

SGOT

SGPT

Ureum

Kreatinin

GDS

ELEKTROLIT

Na

K

Cl

13,8

5,2

42

201

15

0

2

3

60

30

5

32

23

23

1,2

122

140

3,8

101

g/dl

ribu/mm

%

Ribu/mm

mm/jam

%

%

%

%

%

%

u/L

u/L

mg/dL

mg/dL

mg/dL

MEQ/L

MEQ/L

MEQ/L

13 -18

5-10

38-47

150-450

<20

0-1

1-3

3-5

54-62

25-33

3-7

<35

<40

10-50

2,7-7

<180

135-146

3,5-5,0

98-107

9

Page 10: Case Vertigo Helen

EKG : Normal

EEG

RESUME

Subjektif:

Ny.N berusia 58 tahun datang ke IGD RS. Bhakti Yudha dengan keluhan pusing berputar

yang dirasakan hilang timbul, terjadi secara tiba-tiba, bertambah parah saat pasien berubah posisi

dan melakukan aktifitas. Pusing akan berkurang saat pasien berdiam diri dan menutup mata.

Muntah ±3x berisi makanan. Untuk mengurangi pusingnya pasien hanya beristirahat, belum

mengkonsumsi obat apapun. Keluhan serupa sudah pernah dirasakan pasien 1 tahun yang lalu,

riwayat dislipidemia (+).

Objektif:

Pada pemeriksaan fisik saat di bangsal, didapatkan kesadaran compos mentis dengan

tanda-tanda vital tekanan darah 120/70 mmHg, frekuensi nadi 84x/ menit, frekuensi nafas

20x/menit. Pada status generalis tidak didapatkan kelainan. Pemeriksaan status neurologis, GCS

E4M6V5, Pada pemeriksaan motorik diberi nilai 5, refleks fisiologis keempat ekstremitas (++),

refleks patologis negatif. Tanda rangsang meningeal (-). Pada pemeriksaan koordinasi dan

keseimbangan: Cara berjalan normal, test Romberg dipertajam (+), Heel to knee terdapat

10

Page 11: Case Vertigo Helen

penyimpangan, Past pointing -/+, Dix-Hallspike: Nigtagmus horizontal. Pemeriksaan

laboratorium dalam batas normal. Hasil EKG: normal. Hasil EEG: irama dasar dengan dominan

gelombang alpha.

IV. DIAGNOSIS

1. Klinis : Vertigo vestibular perifer

2. Topis : Sistem vestibular

3. Etiologi : BPPV

V. TATALAKSANA

Medikamentosa:

IVFD RL 20 tpm

Ondansetron 8mg 3 x 1 p.o

Neulin inj 3 x 250mg

Neurobion 500mg 3 x 1 p.o

Vastigo tab 6mg 3 x1 p.o

Non-medikamentosa:

Bedrest

Jika akan merubah posisi tubuh dilakukan pelan-pelan

VI. PROGNOSIS

Ad vitam : bonam

Ad functionam : bonam

Ad sanationam : dubia ad bonam

11

Page 12: Case Vertigo Helen

FOLLOW UP

4 oktober 2012 5 oktober 2012 6 oktober 2012

S: Pusing (kleyengan) bila berubah

posisi dari tidur ke berdiri. Leher

terasa tegang. Muntah (-). Nafsu

makan berkurang. Belum BAB.

BAK lancar.

S: Pusing (kleyengan) bila berubah

posisi dari tidur ke berdiri lebih

berkurang dari kemarin. Muntah

(-). Nafsu makan membaik.

Belum BAB 2 hari. BAK lancar.

S: Pusing (kleyengan)lebih

berkurang dari kemarin. Muntah

(-). Nafsu makan membaik. BAB

(+). BAK lancar.

O: CM, TSS

GCS: E4M6V5(15)

TD: 120/70 mmHg

N: 84 x/menit

RR: 20 x/menit

S: 36,5oC

Pupil: OS bulat ø 3mm

RCL +/+,

Kepala : normocephali

Mata: SI -/-, CA -/-

Leher:KGB dan tiroid tidak teraba

membesar

THT: dbn

Cor: BJ I-II reguler, gallop (-),

murmur (-)

Pulmo: SN vesikuler, whezing -/-,

ronki -/-

Ektremitas: akral hangat +

Saraf kranialis: parese (-)

Motorik

O: CM

GCS: E4M6V5(15)

TD: 110/80 mmHg

N: 88 x/menit

RR: 22 x/menit

S: 36,7oC

Pupil: OS bulat ø 3mm

RCL +/+

Saraf kranial: parese (-)

Rangsang meningeal: KK (-)

Motorik

RF:

RP:

O: CM

GCS: E4M6V5(15)

TD: 120/80 mmHg

N: 80 x/menit

RR: 20 x/menit

S: 36,3oC

Pupil: OS bulat ø 3mm/

RCL +/+

Saraf kranial: parese (-)

Rangsang meningeal: KK (-)

Motorik

RF:

RP:

12

5555

5555

5555

5555

++ ++ ++ ++

- - - -

5555

5555

5555

5555

++ ++ ++ ++

- - - -

Page 13: Case Vertigo Helen

RF:

RP:

Tanda rangsang meningeal :

Kaku kuduk (-)

Bruzinski I dan II (-)

Dix-Hallpike: nigtagmus (+)

Romberg dipertajam (+)

Past pointing : didapatkan

penyimpangan

Heel to knee: -/+

Laboratorium:

GDP: 80 mg/dl

G2PP: 83 mg/dl

As.urat : 5,8 mg/dl

Kolesterol:189 ng/dl

Trigliserida:183mg/dl

HDL: 36 mg/dl

LDL: 132 mg/dl

A: Vertigo vestibular perifer A: Vertigo vestibular perifer A: Vertigo vestibular perifer

P:

Pro EEG IVFD RL 20tpm Ondansetron 8mg 3 x 1 p.o Neulin inj 3 x 250mg Neurobion 500mg 3 x 1 p.o

P:

IVFD RL 20tpm Ondansetron 8mg 3 x 1 p.o

(k/p) Neulin inj 3 x 250mg Neurobion 500mg 3 x 1 p.o

P:

IVFD RL 20tpm Ondansetron 8mg 3 x 1 p.o

(k/p) Neulin inj 3 x 250mg Neurobion 500mg 3 x 1 p.o

13

5555

5555

5555

5555

++ ++ ++ ++

- - - -

Page 14: Case Vertigo Helen

Vastigo tab 6mg 3 x1 p.o Vastigo tab 6mg 3 x1 p.o Microlac supp Cek GDS, G2PP, profil lipid,

asam urat

Vastigo tab 6mg 3 x1 p.o Gemfibrozil 300mg 2 x 1

14

Page 15: Case Vertigo Helen

15

7 oktober 2012

S: Pusing(-). Pasien bisa ke kamar mandi sendiri.

Sakit kepala (-). BAB (+). BAK lancar.

O: O: CM

GCS: E4M6V5(15)

TD: 120/80 mmHg

N: 80 x/menit

RR: 20 x/menit

S: 36,3oC

Pupil: OS bulat ø 3mm/

RCL +/+

Saraf kranial: parese (-)

Rangsang meningeal: KK (-)

Motorik

RF:

RP:

A: vertigo vestibular perifer

P: IVFD RL 20tpmNeulin inj 3 x 250mgNeurobion 500mg 3 x 1 p.oVastigo tab 6mg 3 x1 p.oGemfibrozil 300mg 2 x 1

5555

5555

5555

5555

++ ++ ++ ++

- - - -

Page 16: Case Vertigo Helen

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Vertigo berasal dari bahasa Latin vertere yang artinya memutar. Merujuk pada sensasi

berputar sehingga mengganggu rasa keseimbangan seseorang, umumnya disebabkan oleh

gangguan pada sistim keseimbangan.

Vertigo adalah halusinasi gerakan lingkungan sekitar serasa berputar mengelilingi pasien

atau pasien serasa berputar mengelilingi lingkungan sekitar. Vertigo tidak selalu sama dengan

dizziness. 1

 

  EPIDEMIOLOGI

Vertigo merupakan keluhan yang sangat umum setelah nyeri kepala dan batuk. Vertigo

merupakan 15% penderita yang dikonsulkan ke ahli saraf atau ahli THT.

Pada oarang dewasa vertigo adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum. Di

Amerika Serikat, 4% orang mengalami vertigo setidak-tidaknya 1x pada masa hidupnya, Vertigo

mengenai perempuan sedikit lebih banyak dari laki-laki. Insiden dan pervalensi vertigo

meningkat dengan bertambahnya usia.1,3

ETIOLOGI

Vertigo merupakan suatu gejala,sederet penyebabnya antara lain akibat kecelakaan,stres,

gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu sedikit atau banyak aliran darah ke

otak dan lain-lain. Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ

keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam. Organ ini memiliki saraf yang

berhubungan dengan area tertentu di otak. Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam

telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak dan didalam otaknya sendiri.

Keseimbangan dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi tentang posisi tubuh dari

organ keseimbangan di telinga tengah dan mata.1

16

Page 17: Case Vertigo Helen

Penyebab umum dari vertigo:

1. Keadaan lingkungan : mabuk darat, mabuk laut

2. Obat-obatan : alkohol, gentamisin

3. Kelainan telinga : endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga

bagian dalam yang menyebabkan benign paroxysmal positional

4. Vertigo, infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, labirintis, penyakit maniere

5. Peradangan saraf vestibuler, herpes zoster.

6. Kelainan Neurologis : Tumor otak, tumor yang menekan saraf vestibularis, sklerosismultipel,

dan patah tulang otak yang disertai cedera pada labirin, persyarafannya atau keduanya

7. Kelainan sirkularis : Gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya alirandarah ke

salah satu bagian otak ( transient ischemic attack ) pada arteri vertebral dan arteri basiler.

Penyebab vertigo dapat berasal dari perifer yaitu dari organ vestibuler sampai ke inti

nervus VIII sedangkan kelainan sentral dari inti nervus VIII sampai ke korteks. Berbagai

penyakit atau kelainan dapat menyebabkan vertigo. Penyebab vertigo serta lokasi lesi :1

Labirin, telinga dalam:

vertigo posisional paroksisimal benigna

pasca trauma

penyakit menierre

labirinitis (viral, bakteri)

toksik (misalnya oleh aminoglikosid, streptomisin, gentamisin)

oklusi peredaran darah di labirin

fistula labirin

Saraf otak ke VIII:

neuritis iskemik (misalnya pada DM)

infeksi, inflamasi (misalnya pada sifilis, herpes zoster)

neuritis vestibular

neuroma akustikus

17

Page 18: Case Vertigo Helen

Telinga luar dan tengah:

Otitis media

Tumor

SENTRAL

Supratentorial:

Trauma

Epilepsi

Infratentorial:

Insufisiensi vertebrobasiler

Obat:

  Beberapa obat ototoksik dapat menyebabkan vertigo yang disertai tinitus dan hilangnya

pendengaran.Obat-obat itu antara lain aminoglikosida, diuretik loop, antiinflamasi nonsteroid,

derivat kina atau antineoplasitik yang mengandung platina. Streptomisin lebih bersifat

vestibulotoksik, demikian juga gentamisin; sedangkan kanamisin, amikasin dan netilmisin lebih

bersifat ototoksik. Antimikroba lain yang dikaitkan dengan gejala vestibuler antara lain

sulfonamid, asam nalidiksat, metronidaziol dan minosiklin. Obat penyekat alfa adrenergik,

vasodilatordan antiparkinson dapat menimbulkan keluhan rasa melayang yang dapat dikacaukan

dengan vertigo.

 KLASIFIKASI

Vertigo dapat berasal dari kelainan di sentral (serebrum, batang otak, serebelum) atau

diperifer (telinga dalam, atau saraf vestibular).

1. Fisiologik.

Vertigo fisiologik adalah keadaan vertigo yang ditimbulkan oleh stimulasi dari sekitar

penderita, dimana sistem vestibulum, mata, dan somatosensorik berfungsi baik.

18

Page 19: Case Vertigo Helen

Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain :

Mabuk gerakan (motion sickness)

Mabuk gerakan ini akan ditekan bila dari pandangan sekitar (visual

surround)berlawanan dengan gerakan tubuh yang sebenarnya. Mabuk gerakan akan sangat terasa

bila sekitar individu bergerak searah dengan gerakan badan.

Keadaan yang memperovokasi antara lain duduk di jok belakang mobil, atau membaca

waktu mobil bergerak.

Mabuk ruang angkasa (space sickness)

Mabuk ruang angkasa adalah fungsi dari keadaan tanpa berat (weightlessness).Pada

keadaan ini terdapat suatu gangguan dari keseimbangan antara kanalis semisirkularis dan

otolit.1,3

 

2. Patologis

Vertigo dapat diklasifikasikan menjadi : 

Sentral diakibatkan oleh kelainan pada batang batang otak atau cerebellum 

Perifer disebabkan oleh kelainan pada telinga dalam atau nervus cranialis vestibulocochlear (N. VIII)

 

Ciri-ciri Vertigo perifer Vertigo sentral

Lesi Sistem vestibular (telinga

dalam, saraf perfer)

Sistem vertebrobasiler dan

gangguan vaskular

(otak,batang otak dan

serebelum)

Penyebab Vertigo posisional

paroksismal jinak (BPPV),

penyakit maniere,neuronitis

vestibuler, labirintis,neuroma

akustik, trauma

Iskemik batang otak,

vertebrobasiler insufisiensi,

neoplasma, migren basiler

Gejala gangguan SSP Tidak ada Diantaranya :diplopia,

parestesi,gangguan sensibilitas

19

Page 20: Case Vertigo Helen

dan fungsi motorik, disartria

Masa laten 2-20 detik Tidak ada

Habituasi + -

Rasa capai + -

Intesitas berat ringan

Telinga berdenging ada Tidak ada

Pengaruh gerakana kepala + -

Gejala otonom

(mual, muntah, berkeringat)

+ -

Tabel 1: Perbedaan vertigo sentral dan perifer

  VERTIGO SENTRAL

Penyebab vertigo jenis sentral biasanya ada gangguan di batang otak atau diserebelum.

Untuk menentukan gangguan di batang otak, apakah terdapat gejala lain yang khas bagi

gangguan di batang otak, misalnya diplopia, parestesia, perubahan sensibilitas dan fungsi

motorik, rasa lemah.

VERTIGO PERIFER

Lamanya vertigo berlangsung:

a. Episode (serangan) vertigo yang berlangsung beberapa detik. Paling sering disebabkan oleh

vertigo posisional benigna. Dapat dicetuskan oleh perubahan posisi kepala. Berlangsung

beberapa detik dan kemudian mereda. Paling sering penyebabnya idiopatik (tidak diketahui),

namun dapat juga diakibatkan olehtrauma di kepala, pembedahan di telinga atau oleh neuronitis

vestibular. Prognosis umumnya baik, gejala menghilang secara spontan.

b. Episode vertigo yang berlangsung beberapa menit atau jam. Dapat dijumpai pada penyakit

meniere atau vestibulopati berulang. Penyakit meniere mempunyai trias gejala yaitu ketajaman

pendengaran menurun (tuli), vertigo dan tinitus.

20

Page 21: Case Vertigo Helen

c. Serangan vertigo yang berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu. Neuronitis

vestibular merupakan kelainan yang sering datang ke unit darurat. Pada penyakit ini, mulainya

vertigo dan nausea serta muntah yang menyertainya ialah mendadak, dan gejala ini dapat

berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu. Fungsi pendengaran tidak terganggu pada

neuronitis vestibular. Pada pemeriksaanfisik mungkin dijumpai nistagmus.

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan neurologis, pemeriksaan dan leher dan sistem

cardiovascular.1,2,3

 

Pemeriksaan Neurologik

Pemeriksaan neurologic meliputi :

- Pemeriksaan nervus cranialis untuk mencari tanda paralisis nervus, tuli sensorineural,

nistagmus.2

  Nistagmus vertical 80% sensitif untuk lesi nucleus vestibular atau vermis

cerebellar.Nistagmus horizontal yang spontan dengan atau tanpa nistagmus rotator

konsistendengan acute vestibular neuronitis.

 

- Gait test 

1. Romberg’s sign

  Pasien dengan vertigo perifer memiliki gangguan keseimbangan namun masih

dapat berjalan, sedangkan pasien dengan vertigo sentral memilki instabilitas yang parah

dan seringkali tidak dapat berjalan. walaupun Romberg’s sign konsisten dengan masalah

vestibular atau propioseptif, hal ini tidak dapat dgunakan dalam mendiagnosis vertigo.

Pada sebuah studi, hanya 19% sensitive untuk gangguan vestibular dan tidak

berhubungan dengan penyebab yang lebih serius dari dizzines.3

Penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula dengan kedua mata

terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada posisi demikian selama 20-30 detik.Harus

dipastikan bahwa penderita tidak dapat menentukan posisinya (misalnya dengan bantuan

titik cahaya atau suara tertentu). Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup badan

penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah kemudiankembali lagi, pada mata

21

Page 22: Case Vertigo Helen

terbuka badan penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita

akan bergoyang baik pada mata terbuka maupunpada mata tertutup.

Gambar 1. Uji Romberg

 

2. Past ponting

Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan, penderita disuruh mengangkat

lengannya ke atas, kemudian diturunkan sampai menyentuh telunjuk tangan pemeriksa.

Hal ini dilakukan berulang-ulang dengan mata terbuka dan tertutup.

Pada kelainan vestibuler akan terlihat penyimpangan lengan penderita ke arah lesi.

Gambar 3: Past pointing

22

Page 23: Case Vertigo Helen

3. Heel to knee

Penderita diminta untuk menggerakkan tumit kakinya ke lutut kontralateral,

kemudian diteruskan dengan mendorong tumit tersebut lurus ke jari-jari kakinya.

Gambar 4: Heel to knee

4. Dix-HallpikE

Pemeriksaan ini terutama untuk menentukan apakah letak lesinya di sentral atau

perifer.

Dari posisi duduk di atas tempat tidur, penderita dibaringkan ke belakang dengan

cepat, sehingga kepalanya menggantung 45º di bawah garis horisontal, kemudian

kepalanya dimiringkan 45º ke kanan lalu ke kiri. Perhatikan saat timbul dan hilangnya

vertigo dan nistagmus, dengan uji ini dapat dibedakan apakah lesinya perifer atau

sentral.

Perifer (benign positional vertigo): vertigo dan nistagmus timbul setelah periode

laten 2-20 detik, hilang dalam waktu kurang dari 1 menit, akan berkurang atau

menghilang bila tes diulang-ulang beberapa kali (fatigue).

Sentral: tidak ada periode laten, nistagmus dan vertigo berlangsung lebih dari 1

menit, bila diulang-ulang reaksi tetap seperti semula (non-fatigue).

23

Page 24: Case Vertigo Helen

Gambar 5: Dix-Hallpike

5. Tes Kalori

Penderita berbaring dengan kepala fleksi 30º, sehingga kanalis semisirkularis

lateralis dalam posisi vertikal. Kedua telinga diirigasi bergantian dengan air dingin

(30ºC) dan air hangat (44ºC) masing-masing selama 40 detik dan jarak setiap irigasi 5

menit. Nistagmus yang timbul dihitung lamanya sejak permulaan irigasi sampai

hilangnya nistagmus tersebut (normal 90-150 detik). Dengan tes ini dapat ditentukan

adanya canal paresis atau directional preponderance ke kiri atau ke kanan.Canal paresis

ialah jika abnormalitas ditemukan di satu telinga, baik setelah rangsang air hangat

maupun air dingin, sedangkan directional preponderance ialah jika abnormalitas

ditemukan pada arah nistagmus yang sama di masing-masing telinga.

Canal paresis menunjukkan lesi perifer di labirin atau n. VIII, sedangkan directional

preponderance menunjukkan lesi sentral.

24

Page 25: Case Vertigo Helen

Gambar 6: Tes Kalori

PENGOBATAN

Medikasi karena penyebab vertigo beragam, sementara penderita seringkali merasa

sangat terganggu dengan keluhan vertigo tersebut. Pengobatan untuk vertigo dilakukan secara

simptomatik.

Obat simpatomimetik vertigo mencakup:3

1. Anti histamin

Tidak semua antihistamin mempunyai sifat anti vertigo. Antihistamin yang dapat

meredakan vertigo: dimenhidrinat, difenhidramin.

Efek samping yang mungkin timbul adalah sedasi. Pada penderita vertigo yang berar,

efek samping ini memberikan dampak yang positif.

Betahistin: suatu analog histamin yang dapat meningkatkan sirkulasi di telinga dalam,

dapat diberikan untuk mengatasi gejala vertigo. Dosis 6mg 3 x1.

2. Antagonis kalsium

Dapat juga mengobati vertigo. Contoh: cinnarizine (stugeron) dan flunarizin

(sibelium) sering digunakan. Merupakan obat supresan vestibuler karena sel rambut

vestibuler mengandung banyak terowongan kalsium.

3. Obat simpatomimetik

Dapat juga mengurangi vertigo. Salah satunya adalah efedrin dengan dosis

10-25mg. Es: insomnia, palpitasi dan gelisah.

25

Page 26: Case Vertigo Helen

4. Obat penenang

Dapat diberikan untuk mengurangi kecemasan. Dapat diberikan: Lorazepam dosis

0,5-1mg atau diazepam 2-5mg. ES: mulut kering dan penglihyatan kabur.

5. Antikolinergik

Obat antikolinergik yang aktif disentral dapat menekan aktivitas sistem vestibular

dan dapat mengurangi gejala vertigo. Misalnya: scopolamin transdermal.

26

Page 27: Case Vertigo Helen

BAB III

ANALISIS KASUS

Diagnosis pada pasien ini:

Diagnosis Klinis : Vertigo vestibular perifer

Diagnosis Topis : Sistem vestibular

Diagnosis Etiologi : BPPV

Diagnosis banding : Vertigo vestibular sentral

Anamnesis

Pada anamnesis didapatkan Pasien mengeluh pusing berputar yang dirasakan

hilang timbul. Pusing dirasakan bertambah parah saat pasien berubah posisi dan

melakukan aktifitas. Pusing akan berkurang saat pasien berdiam diri dan menutup

mata. Pusing terjadi tiba-tiba, tidak dipengaruhi keramaian. Jika sedang pusing,

pasien mengeluh mual sampai muntah, muntah ±3x berisi makanan tanpa darah dan

lendir juga keringat dingin. Pendengaran berkurang (-), telinga berdenging (-),

penglihatan ganda (-). Untuk mengurangi pusingnya pasien hanya beristirahat, belum

mengkonsumsi obat apapun.

Kesimpulan: Dari anamnesis bisa di diagnosis pasien Ny.N menderita

Vertigo vestibular perifer. Tidak didiagnosis non-vestibular karena dari

anamnesis pasien pusing tidak berkaitan dengan keramaian/pada

lingkungan yang ramai.

27

Gejala Tipe perifer Tipe sentral

Bangkitan vertigo Mendadak Lambat

Pengaruh gerakan kepala + -

Gejala autonom (mual,

muntah, berkeringat)

+ -

Gangguan pendengaran

(tinitus, tuli)

+ -

Serangan episodik kontinu

Page 28: Case Vertigo Helen

Dari tabel dapat dilihat perbedaan tipe sentral dan perifer, pada kasus ini lebih mengarah

pada vertigo verstibular perifer. Maka diagnosis banding vertigo vestibuler sentral dapat

disingkirkan.

Pada pemeriksaan fisik:

1. Romberg’s sign

  Pasien dengan vertigo perifer memiliki gangguan keseimbangan namun masih

dapat berjalan, sedangkan pasien dengan vertigo sentral memilki instabilitas yang parah

dan seringkali tidak dapat berjalan.

Penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula dengan kedua mata

terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada posisi demikian selama 20-30 detik.Harus

dipastikan bahwa penderita tidak dapat menentukan posisinya (misalnya dengan bantuan

titik cahaya atau suara tertentu). Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup badan

penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah kemudiankembali lagi, pada mata

terbuka badan penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita

akan bergoyang baik pada mata terbuka maupunpada mata tertutup.

Kesimpulan: saat berdiri badan pasien bergoyang saat menutup mata.

2. Past ponting

Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan, penderita disuruh mengangkat

lengannya ke atas, kemudian diturunkan sampai menyentuh telunjuk tangan pemeriksa.

Hal ini dilakukan berulang-ulang dengan mata terbuka dan tertutup.

Pada kelainan vestibuler akan terlihat penyimpangan lengan penderita ke arah lesi.

Kesimpulan: didapatkan penyimpangan lengan penderita terhadap jari pemeriksa

28

Page 29: Case Vertigo Helen

3. Heel to knee

Penderita diminta untuk menggerakkan tumit kakinya ke lutut kontralateral,

kemudian diteruskan dengan mendorong tumit tersebut lurus ke jari-jari kakinya.

Kesimpulan: Kaki penderita ssat menelusuri lutut kontralateral nampak

menyimpang

4. Dix-HallpikE

Pemeriksaan ini terutama untuk menentukan apakah letak lesinya di sentral atau

perifer.

Dari posisi duduk di atas tempat tidur, penderita dibaringkan ke belakang dengan

cepat, sehingga kepalanya menggantung 45º di bawah garis horisontal, kemudian

kepalanya dimiringkan 45º ke kanan lalu ke kiri. Perhatikan saat timbul dan hilangnya

vertigo dan nistagmus, dengan uji ini dapat dibedakan apakah lesinya perifer atau

sentral.

Perifer (benign positional vertigo): vertigo dan nistagmus timbul setelah periode

laten 2-20 detik, hilang dalam waktu kurang dari 1 menit, akan berkurang atau

menghilang bila tes diulang-ulang beberapa kali (fatigue).

Sentral: tidak ada periode laten, nistagmus dan vertigo berlangsung lebih dari 1

menit, bila diulang-ulang reaksi tetap seperti semula (non-fatigue).

Kesimpulan: dari pemeriksaan ini timbul nigtamus (+) horinzontal pada 9 detik

dan saat diulang tidak terdapat lagi.

Pemeriksaan penunjang

EKG :Normal

EEG : Dominan gelombang alpha

Pemeriksaan Lab darah lengkap dalam batas normal

Pmeriksaan profil lipid: Trigliserida ↑

Dari anamnesis dan pemeriksaan dapat diberikan terapi pada pasien sesuai dengan diagnosis

yaitu: vertigo vestibular perifer. Terapi: Vastigo (mengandung betahistin) tab 6mg 3 x1 p.o.

29

Page 30: Case Vertigo Helen

DAFTAR PUSTAKA

1. Vertigo.Diunduh dari http://www.scribd.com/doc/59398952/Presentasi-Kasus-Vertigo.

2012

2. Lumbantobing SM. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Cetakan ke-14.

Balai penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta : 2011

3. Bintoro Aris Catur, Rahmawati Dani. Vertigo. Badan penerbit Universitas Diponegoro..

Semarang: 2006.

30