Case Report DHF Resti
description
Transcript of Case Report DHF Resti
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD EMBUNG FATIMAH
LAPORAN KASUS
Identitas Penderita
Nama lengkap anak : An.F
Umur : 3 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Kavling Lama RT 003/ RW 011
Agama : Islam
Identitas Orang tua
Nama ayah : Bpk. S
Pekerjaan : PNS
Usia : 36 tahun
Pendidikan : SMA
Nama ibu : Ny. W
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Usia : 35 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : 13 Mei 2012
Jam masuk RS : 23.00
Tanggal keluar RS : 16 Mei 2012
Lama perawatan : 3 Hari
I. Anamnesa
Dilakukan dengan alloanamnesa dan autoanamnesa
Tanggal : 13-05-2012, pkl 23.15 WIB
1. Keluhan Utama : Demam
2. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Demam yang
dirasakan mendadak tinggi. Ibu os meyangkal adanya demam yang meningkat
pada malam hari. Ibu os menyangkal adanya demam disertai menggigil dan
berkeringat banyak. Ibu os menyangkal adanya kejang saat demam.
Ibu os mengeluhkan adanya sakit perut. Sakit perut yang dirasakan os tidak
terlokalisir. Os menyangkal adanya nyeri perut kanan bawah. Adanya muntah
disangkal oleh ibu os. Ibu os mengatakan adanya bintik-bintik merah pada tangan
dan perut os. Os menyangkal adanya nyeri ataupun gatal pada bintik-bintik merah
tersebut.
Ibu os juga mengeluhkan adanya BAB berwarna coklat kehitaman. Adanya bab
cair/ mencret disangkal oleh ibu os. BAB disertai berlendir dan darah pun
disangkal. BAK os lancar, tidak ada keluhan, tidak sakit ketika kencing. Jumlah
volume air kemih cukup banyak, berwarna kuning jernih.
3. Riwayat Penyakit dahulu
Pasien sebelumnya tidak pernah menderita penyakit seperti ini.
4. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Pasien di lahirkan dari ibu G2P1A0 gemeli, merupakan anak kedua dari dua
bersaudara lahir dengan berat badan 3100 gram. Lahir pada usia cukup bulan
secara spontan dan ditolong bidan. Bayi langsung menangis setelah beberapa saat
dilahirkan, tidak ada kebiruan di mulut maupun ujung-ujung kuku. Tidak ada
kuning pada anak. Anak tidak ada sakit pada 1 bulan pertama kehidupan.
5. Riwayat Imunisasi
BCG :1x, umur 1 bulan
DPT :3x, umur 2,3,4 nulan
Polio :3x, umur 2,3,4 bulan
Campak :1x, umur 9 bulan
Hepatitis B :3x, umur 0,2,6 bulan
6. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Senyum dan mengenali ibu umur 2 bulan, miring umur 3 bulan, tengkurap umur
4 bulan, duduk umur 6 bulan, gigi keluar umur 7 bulan, merangkak 8 bulan,
berdiri 9 bulan, berjalan 11 bulan.
Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan umur
7. Riwayat Makanan
0-6 bulan : ASI
6-8 bulan : ASI + susu tambahan
8-10 bulan : ASI + susu tambahan + bubur
10-12 bulan : ASI+ susu tambahan + nasi tim
12-24 bulan : ASI+ susu tambahan + nasi
24 bulan – sekarang : Nasi+lauk pauk+buah
8. Data Antropometri
Berat Badan :15 kg
Tinggi Badan :90 cm
NCHS : BB = 15 = 18,5 ----------Status Gizi : Baik
(TB)2 m (0,9)2
II. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : compos mentis
Nadi : 130 kali/ menit
Respirasi : 33 kali/ menit
Suhu : 38,5 0C
Kepala : normocephal, rambut hitam tidak mudah dicabut.
Mata :
- kelopak mata tidak cekung, skera dextra/ sinistra tidak ikterik
- conjungtiva dextra/ sinistra ananemis
- reflex cahaya (+/+)
Telinga : Normal bentuk simetris, timpani intake, serumen -/-
Hidung : bentuk normal, septum deviasi -/-, nafas cuping hidung (-), mukosa tidak hiperemis
Telinga : bentuk normal dextra/ sinistra, membrane timpani intake dextra/ sinistra
Mulut : bibir sianosis (-), lidah kotor (-), faring hiperemis (-), caries dentis (-), perdarahan gusi (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax :
PARU
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris D/S, retraksi otot
(-).
Palpasi : Fremitus taktil simetris D/S normal
Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru D/S
Auskultasi : Vesikuler dextra dan sinistra, ronki (-), wheezing
(-)
JANTUNG
Inspeksi : Ictus Cordis tak terlihat
Palpasi : Ictus Cordis tak teraba
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : BJ I dan II (+) normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : cembung, distensi (-)
Auskultasi :bising usus (+) normal
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : redup di batas hepar dan lien
Ekstremitas:
Ekstremitas superior inferior
Tampak pucat -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Edema -/- -/-
Capillary refill time < 2” < 2”
Reflek fisiologis +N/+N +N/+N
Reflek patologis -/- -/-
Ptekhi +/+ -/-
Genital : laki-laki, dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang Tanggal 13-05-2012
Hemoglobin : 15,2 gr/dl (11-14 gr/dl)
Leukosit : 10.100 (5000-15.500 ul)
Hematokrit : 49 % (4 juta-5,5 juta/ul)
Eritrosit : 4,5 juta/ ml3 (150-450 ribu/ul)
Trombosit : 60.000 (37-48 %)
Diagnosa : DHF stadium 2
Prognosa : Dubia ad Bonam
Terapi : Ringer Laktat 20 tetes/menit (makro)
Paracetamol 3x 1,5 Cth
Cefotaxim inj 2x250mg
Diet MLTKTP
Usulan : Cek darah rutin tiap hari
Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan Apusan Darah tepi
FOLLOW UP
Tanggal 14 Mei 2012
Demam (+), akral dingin (-), Perdarahan gusi(-) , Mimisan (-), BAB (+) warna coklat kehitaman,
sakit perut (+) BAK (+) normal, makan (+), minum (+).
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : compos mentis
Nadi : 120 kali/ menit
Respirasi : 27 kali/ menit
Suhu : 38,3 0C
Kepala : Normochepali
Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorak : Simetris, Retraksi (-)
Cor : BJ I dan BJ II (+) normal, mur-mur (-), gallops (-)
Pulmo : Vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen : Bising Usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik
Pemeriksaan Penunjang : 14 Mei 2012
Hemoglobin : 12,5 gr/dl (11-14 gr/dl)
Leukosit : 9600 (5000-15.500 ul)
Hematokrit : 39 % (37-48 %)
Eritrosit : 5,5 juta/ ml3 (4-4,5 juta/ul)
Trombosit : 61.000 (150-450 ribu/ul)
Assesment : DHF grade II
Terapi : Ringer Laktat 20 tetes/menit (makro)
Paracetamol 3x 1,5 Cth
Cefotaxim inj 2x250mg
Diet MLTKTP
Program : Cek Ulang DR
FOLLOW UP Tanggal 15 Mei 2012
Demam (-), akral dingin (-), Perdarahan gusi(-) , Mimisan (-), BAB (+) warna coklat kehitaman,
sakit perut (+) BAK (+) normal, makan (+), minum (+).
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : compos mentis
Nadi : 120 kali/ menit
Respirasi : 30 kali/ menit
Suhu : 36,2 0C
Kepala : Normochepali
Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorak : Simetris, Retraksi (-)
Cor : BJ I dan BJ II (+) normal, mur-mur (-), gallops (-)
Pulmo : Vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen : Bising Usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik
Pemeriksaan Penunjang : 15 Mei 2012
Hemoglobin : 11 gr/dl (11-14 gr/dl)
Leukosit : 7800 (5000-15.500 ul)
Hematokrit : 35 % (37-48 %)
Eritrosit : 5 juta/ ml3 (4-4,5 juta/ul)
Trombosit : 60.000 (150-450 ribu/ul)
Assesment : DHF grade II
Terapi : Ringer Laktat 20 tetes/menit (makro)
Paracetamol 3x 1,5 Cth
Cefotaxim inj 2x250mg
Diet MLTKTP
Program : Cek Ulang DR
FOLLOW UP Tanggal 16 Mei 2012
Demam (-), akral dingin (-), Perdarahan gusi(-) , Mimisan (-), BAB (+) warna Kekuningan, sakit
perut (+) BAK (+) normal, makan (+), minum (+).
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : compos mentis
Nadi : 120 kali/ menit
Respirasi : 30 kali/ menit
Suhu : 36,6 0C
Kepala : Normochepali
Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorak : Simetris, Retraksi (-)
Cor : BJ I dan BJ II (+) normal, mur-mur (-), gallops (-)
Pulmo : Vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen : Bising Usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik
Pemeriksaan Penunjang : 16 Mei 2012
Hemoglobin : 12,6 gr/dl (11-14 gr/dl)
Leukosit : 8400 (5000-15.500 ul)
Hematokrit : 42 % (37-48 %)
Eritrosit : 5 juta/ ml3 (4-5,5 juta)
Trombosit : 60.000 (150-450 ribu/ul)
Assesment : DHF grade II
Terapi : Ringer Laktat 20 tetes/menit (makro)
Paracetamol 3x 1,5 Cth
Cefotaxim inj 2x250mg
Diet MLTKTP
Program : Cek Ulang DR
DISKUSI
Dari anamnesa di dapat demam os baru 3 hari. Demam timbul mendadak. Ditinjau dari
perjalanan penyakit demam berhenti pada hari ke 7. Demam seperti ini khas pada infeksi
virus.Demam terjadi berkisar 2-7 hari. Berbeda pada infeksi bakteri (Salmonella) dan parasit
(Plasmodium) biasanya demam sampai lebih dari 7 hari, dan pada infeksi parasit tipe demamnya
intermiten.
Demam terjadi karena adanya reaksi complex antigen dan antibody sehingga mengaktivasi
sistem komplemen dan merangsang hipotalamus untuk mengeluarkan PGE2 dan terjadilah
kenaikan suhu atau demam.
Pada pemeriksaan fisik, terdapat bintik-bintik merah (ptekie) pada tangan dan perutnya. Ptekie
terjadi karena adanya kelemahan dari dinding vaskuler akibat interaksi virus dengan endotel, dan
merupakan tanda dari perdarahan yang minimal. Pada os juga terjadi BAB yang berwarna coklat
kehitaman. Ini adalah bentuk dari manifestasi perdarahan yang terjadi pada saluran cerna bagian
atas. Hal ini disebabkan karena terjadinya trombositopenia.
Dari hasil pemeriksaan darah rutin di dapatkan :
Hemoglobin : 15,2 gr/dl (11-14 gr/dl)
Leukosit : 10.100 (5000-15.500 ul)
Hematokrit : 49 % (37-48 %)
Eritrosit : 4,5 juta/ ml3 (4-5,5 juta/ul)
Trombosit : 60.000 (150-450 ribu/ul)
Dari data di atas terjadi penurunan pada nilai trombosit. Trombositopenia pada infeksi dengue
terjadi melalui mekanisme adanya supresi sumsum tulang, dekstruksi dan pemendekan masa
hidup trombosit. Adanya kerusakan endotel yang disebabkan karena kebocoran plasma juga
menyebabkan terjadinya adhesi dan sumbat trombosit dan pada akhirnya terjadi agregasi
trombosit yang dapat juga menyebabkan trombositopenia sehingga os rentan sekali mengalami
perdarahan.
Walaupun tidak terlalu tinggi, dari hasil laboratorium, terdapat peningkatan dari nilai hematokrit.
Dari dari tersebut, dapat diperkirakan telah terjadi hemokonsentrasi karena terjadi pelepasan
histamine yang menyebabkan terjadinya peningkatan permeabilitas kapiler, dan terjadi
kebocoran plasma.
Pada pemeriksaan serologi dengue, hasil IgM dan IgG positif. Hasil IgM positif
menggambarkan adanya infeksi akut virus dengue yang sedang terjadi. IgM terdeteksi mulai hari
ke 3-5, meningkat sampai minggu ke 3 dan menghilang setelah 60-90 hari. Hasil IgG positif
pada infeksi primer terdeteksi pada hari ke 14, dan pada infeksi sekunder IgG mulai terdeteksi
pada hari ke 2-5. Pada kasus ini, IgG terdeteksi pada hari ke 5, sehingga dapat disimpulkan
infeksi dengue pada os merupakan infeksi sekunder.
Halstead pada tahun 1973, mengajukan hipotesis secondary heterogeus infection yang
menyatakan bahwa reinfeksi DHF dapat terjadi pada seseorang yang terinfeksi ulang virus
dengue pada tipe yang berbeda. Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN I, DEN II, DEN III, DEN
IV yang semuanya dapat menyebabkan demam dengue ataupun demam berdarah dengue.
Penatalaksaan pada kasus ini antara lain: