Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
-
Upload
cherlie-marsya-fisnata-pitra -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
![Page 1: Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082621/5695d02a1a28ab9b0291430b/html5/thumbnails/1.jpg)
7/23/2019 Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/case-penanganan-muntah-setelah-operasi-general-anestesi 1/15
Laporan Kasus
Penanganan Muntah Setelah The Treatmen Vomitus Cause
Operasi General Anestesi Post General anesthesi
Angeline Cynthia K W *, Wahyu Henarto **
Abstract
General anesthesia is the action losing of central pain with loss of
awareness that is reversible. Good general anesthesia is a combination between
anesthesia, analgesia, and muscle relaxation. Muscle relaxation is important to
facilitate surgery and intubation procedure.
There are several stages in the implementation of general anesthesia, among
premedication, anesthesia induction, and intubations. During premedication the
patient is given Ondansetron 4 mg iv as an anti emetic entanyl !" #g as an
analgetic and, Dexametason 4 mg iv combined with Difenhidramin $" mg iv as an
anti allergic. %induction of anesthesia is given &ropofol $!" mg iv and 'tracurium
(" mg iv as a muscle relaxant. )hile at the*,! si+ed endotracheal tube -T is
used during intubation.
The pathophyisiologies from vomitus are / impuls that induce the cortex
cerebri, chemoreceptor trigger +one, or the increasing of parayimpatheic nerve
system activity. The vomitus centre 0nown to be existed in medulla oblongata
reticularis formation consist of groups of various neuron. &ost operative nausea and
vomitus &O12 are the most common side e3ect after anasthesia administration
during operation.
* Co ass !K "ni#ersitas Tarumanagara Perioe $ %uni &'(' ) (' %uli &'('
** +oter Spesialis Anestesiologi -S"+ Kota Semarang Page (
![Page 2: Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082621/5695d02a1a28ab9b0291430b/html5/thumbnails/2.jpg)
7/23/2019 Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/case-penanganan-muntah-setelah-operasi-general-anestesi 2/15
Abstrak
Anestesi umum adalah tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai
hilangnya kesadaran yang bersifat reversible. Anestesi umum yang baik mencakup
tiga hal (Trias) yaitu hilangnya kesadaran (sedasi), hilangnya sensasi sakit
(analgesia), dan relaksasi otot. Relaksasi otot lurik penting dalam bidang anestesi
untuk mempermudah dilakukan pembedahan atau intubasi endotrakeal.
Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan anestesi umum, diantaranya
pramedikasi, induksi anestesi, dan intubasi. Pada tahap pramedikasi diberikan
Ondansetron mg i.v sebagai antiemetik, !entanyl "# $g i.v sebagai analgetik,
%e&ametason mg i.v dikombinasi dengan %ifenhidramin '# mg i.v sebagai
antialergi. ahap induksi anestesi diberikan Propofol '"# mg i.v dan Atracurium #
mg iv sebagai pelumpuh otot. edangkan pada tahap intubasi digunakan
endotrakeal tube (+) o -.
Patosiologi muntah bisa berasal dari impuls merangsang korteks cerebri,
/ona pemicu kemoreseptor atau sistem saraf parasimpatis yang meningkat. %imana
diketahui pusat muntah ada di formatio retikularis medula oblongata yang terdiri
dari beragam kelompok neuron. 0ual dan muntah sesudah operasi ( PO1 ) adalah
efek samping yang paling sering setelah pengguanaan anestesi pada operasi.
Kata kunci: general anestesi, muntah, PO1.
* Co ass !K "ni#ersitas Tarumanagara Perioe $ %uni &'(' ) (' %uli &'('
** +oter Spesialis Anestesiologi -S"+ Kota Semarang Page &
![Page 3: Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082621/5695d02a1a28ab9b0291430b/html5/thumbnails/3.jpg)
7/23/2019 Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/case-penanganan-muntah-setelah-operasi-general-anestesi 3/15
PENDAHULUAN ( ', 2, )
3eneral anestesi adalah tindakan menghilangkan nyeri secara sentral disertai
hilangnya kesadaran yang bersifat pulih kembali atau reversible. Persiapan pra 4
bedah yang kurang memadahi merupakan faktor ter5adinya kecelakaan dalam
anesthesia. ebelum pasien di bedah sebaiknya di lakukan kun5ungan pasien
terlebih dahulu, sehingga pada 6aktu pasien di bedah pasien dalam keadaan yang
baik. u5uan kun5ungan pra anestesi adalah untuk mengurangi angka kesakitan
operasi, mengurangi biaya operasi dan meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan.
Sebelum pasien dilakukan tindakan anestesi, sebaiknya dilakukan :
'. Pemeriksaan sik.0isalnya tindakan buka mulut, bentuk lidah, status mallampati untuk
menentukan kesulitan intubasi.2. Pemeriksaan laboratorium.
7b, 7t, leukosit, trombosit, 6aktu perdarahan, dan 6aktu pembekuan.. 8lasikasi status sik menurut The 'merican ociety of 'nesthesiologist
(AA).8elas 9 : pasien sehat organic, siologik, psikiatrik, biokimia8elas 99 : pasien dengan penyakit sistemik ringan atau sedang.8elas 999 : pasien dengan penyakit sistemuk berat, sehingga aktitas rutin
terbatas.8elas 91 : pasien dengan penyakit sistemik berat, tidak dapat melakukan
aktivitas rutin dan penyakitnya merupakan ancaman kehidupan setiap saat.8elas 1 : pasien sekarat yang diperkirakan dengan atau tanpa
pembedahan; hidupnya tidak akan bertahan lebih dari 2 5am.. 0asukan oral.
Pada pasien de6asa umumnya dipuasakan < 5am. edangkan pada anak
dipuasakan " 5am. 0engingat pada tindakan anetesi re=e& laring akan
menurun dan dikha6atirkan ter5adi aspirasi.". Premedikasi.
* Co ass !K "ni#ersitas Tarumanagara Perioe $ %uni &'(' ) (' %uli &'('
** +oter Spesialis Anestesiologi -S"+ Kota Semarang Page .
![Page 4: Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082621/5695d02a1a28ab9b0291430b/html5/thumbnails/4.jpg)
7/23/2019 Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/case-penanganan-muntah-setelah-operasi-general-anestesi 4/15
9alah pemberian obat ' 4 2 5am sebelum induksi anestesi dengan tu5uan untuk
melancarkan induksi, rumatan dan bangun dari anesthesia diantaranya:
• 0eredakan kecemasan dan ketakutan.
• 0emperlancar induksi anesthesia.
• 0engurangi sekresi kelen5ar ludah dan bronkus.
• 0eminimalkan 5mlah obat anestetik.
• 0engurangi mual pasca bedah.
• 0enciptakan amnesia.
• 0engurangi isi cairan lambung.
• 0engurangi re=e& yang membahayakan.
etelah dilakukan premedikasi, dilan5utkan dengan induksi. 9nduksi anestesi
adalah tindakan untuk membuat pasien dari sadar men5adi tidak sadar, sehingga
memungkinkan untuk dilakukan anesthesia dan pembedahan. 9nduksi dapat
dilakukan dengan cara intravena, inhalasi, intramuscular dan rectal.
Anestesi umum di indikasikan untuk :
• Pembedahan yang luas.
• Pembedahan yang berlangsung lama.
• Pembedahan dengan posisi tertentu, yang memerlukan pengendalian
pernapasan.
Pada tindakan anestesi umum biasanya dilakukan tindakan pembebasan 5alan
nafas berupa pemasangan + atau >0A. Anestesi umum menekan re=eks
tenggorokan normal untuk mencegah aspirasi, seperti menelan, batuk, atau
muntah. 0ual ? muntah pasca anestesi sering ter5adi setelah anestesi umum
terutama pada pasien penggunaan opioid, bedah intra abdomen, hipotensi dan
pada analgesia regional. Obat @ obat antimuntah yang sering digunakan pada
perianestesia adalah :
%ehydroben/peridol ( droperidol ) #,#" @ #,' mg kgBB ( ampul " mg ml ) Ci.m atau i.v.0etoclopramide ( primperan ) #,' mg kgBB C i.v, supp 2# mg.Ondansetron (/ofran, narfo/ ) #,#" @ #,' mg kgBB C i.v.Dycli/ine 2" @ "# mg.
* Co ass !K "ni#ersitas Tarumanagara Perioe $ %uni &'(' ) (' %uli &'('
** +oter Spesialis Anestesiologi -S"+ Kota Semarang Page /
![Page 5: Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082621/5695d02a1a28ab9b0291430b/html5/thumbnails/5.jpg)
7/23/2019 Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/case-penanganan-muntah-setelah-operasi-general-anestesi 5/15
KASUS
Identitas Pasien :
ama : n. R.
o. D0 : '<2'#.
Esia : ' ahun.
Fenis kelamin : laki @ laki.
Berat badan : "# kg
Alamat : ambung 7ar5o R # 9.
anggal masuk R : 22 Funi 2#'#.
%iagnosis : inus 0a&ilaris %uple& ? +ithmoiditis %uple&.
Ruang : Ruang Prabu 8resna.
indakan operasi : AG.
anggal operasi : 2 Funi 2#'#.
Anamnesa :
e5ak ' bulan lalu pasien mengeluh sering nyeri pada daerah hidung dan
dahi, pusing bila sedang =ue dan ' minggu lalu pasien sangat merasa sakit dan
pusing 6alaupun sudah berobat ke dokter 7. Pasien datang berobat ke rumah
sakit dan di sarankan mondok untuk operasi. Pasien tidak pernah sakit sampai
dira6at di rumah sakit.
Ri6ayat Penyakit dan Operasi :
0 Ri6ayat Operasi diakui.
0 Penyakit %arah inggi disangkal.
0 Penyakit 8encing 0anis disangakal.
0 Penyakit Fantung dan Paru4paru disangkal.
0 Penyakit Asma disangkal.
0 Alergi obat disangkal.
* Co ass !K "ni#ersitas Tarumanagara Perioe $ %uni &'(' ) (' %uli &'('
** +oter Spesialis Anestesiologi -S"+ Kota Semarang Page 1
![Page 6: Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082621/5695d02a1a28ab9b0291430b/html5/thumbnails/6.jpg)
7/23/2019 Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/case-penanganan-muntah-setelah-operasi-general-anestesi 6/15
Pemeriksaan Preoperasi :
8eadaan umum : Baik, D0.
anda @ tanda vital : ensi : ''# H# mm7g.
adi : H & menit.
>a5u nafas : 2# & menit.
uhu tubuh : <," #D.
ub5ektif : Ada nyeri ketok pada daerah eithmoid dan ma&ilaris.
0ata : Don5unctiva palpebra anemis ( 4 ).
klera ikterik ( 4 ).
7idung : ekret ( 4 ).
0ulut : Bibir sianosis ( 4 ).
Ekuran dan pergerakan lidah normal.
>eher : 8elen5ar tiroid tidak tampak membesar.
8elen5ar getah bening leher tidak teraba.
rakea di tengah.
!aring : onsil tidak membesar, tidak hiperemis.
Paru 4 paru : %alam batas normal, batuk ( 4 ), sesak ( 4 ), bising
paru ( 4 ).
Fantung : %alam batas normal
Abdomen : Bising usus ( I ) normal, perkusi : timpani.
Punggung : %eformitas ( 4 ), memar infeksi ( 4 ).
+kstremitas : Oedema ( 4 ), clubbing ( 4 ), sianosis ( 4 ).
Pemeriksaan laboratorium :
Pemeriksaan darah rutin :
7b : ', - g J (: '24'" gdl)
* Co ass !K "ni#ersitas Tarumanagara Perioe $ %uni &'(' ) (' %uli &'('
** +oter Spesialis Anestesiologi -S"+ Kota Semarang Page 2
![Page 7: Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082621/5695d02a1a28ab9b0291430b/html5/thumbnails/7.jpg)
7/23/2019 Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/case-penanganan-muntah-setelah-operasi-general-anestesi 7/15
7t : -, J (: "4- J)
>eukosit : "."<# mm (: 4'' ribu mm)
rombosit : 2K".### mm (: '"#4## ribumm)
D : H menit # detik.
B : ' menit 2" detik.
Status Anestesia :
55 6uni 5""7
Preoperasi
tatus sik : AA 9
anda vital :
L ekanan darah : ''# H# mm7g.L adi : H & menit.L RR : 2# & menit.L uhu : <,"# D
Premedikasi : arfo/ 2 mg 91.
%e&ametasone '# mg 91.
%ifenhidramine '# mg 91.
9nduksi : Propofol '## mg.
otri&um # mg. !entanyl "# mg.
eknik inhalasi : emi closed, Respiratory Dontrol dengan + no -
ventilator.
0aintenance : Devo=urane , 2O, O2.
Anestesia dimulai : pk. #H.2#.
Posisi pasien : idur dengan kepala digan5al kain ( di ekstensikan ).
eknik analgesia :
0 etelah dilakukan premedikasi, masukan obat induksi dengan propofol
'## mg.0 >akukan oksigenasi dengan sungkup.
* Co ass !K "ni#ersitas Tarumanagara Perioe $ %uni &'(' ) (' %uli &'('
** +oter Spesialis Anestesiologi -S"+ Kota Semarang Page $
![Page 8: Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082621/5695d02a1a28ab9b0291430b/html5/thumbnails/8.jpg)
7/23/2019 Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/case-penanganan-muntah-setelah-operasi-general-anestesi 8/15
0 etelah ventilasi dapat dikuasai, masukan pelumpuh otot otri&um #
mg.0 unggu otri&um beker5a sekitar @ " menit. >ihat apakah otot perut
sudah releks.
0 Bekali dengan oksigenasi O2 '##J sebelum dilakukan intubasi.0 9ntubasi, respirasi control dengan ventilator.0 0aintanace dengan O2 , 2O , Devo=urane.
Durante Operasi
Operasi dimulai : pk. #H.2"
8eadaan umum : Baik.
0onitoring anda vital ( per '# menit ).
ekanan darah : '## <# mm7g @ '# H" mm7g.adi : H# 4 ''# & menit.
aturasi O2 : KH J 4 '## J.
0aaintenace dengan : O2 sebanyak >menit.
2O sebanyak >menit.
Devo=urane #,- >menit.
elama operasi berlangsung : ketorolac #mg dan tramal '## mg, asam
trane&amat 2"# mg
I decynon 2"# mg I vit c '## mg I vit k '#
mg.
Dairan yang masuk : R> "## cc dan !ima 7+ "## cc.
Dairan yang keluar : perdarahan 2## ml, urine ( 4 ).
Operasi selesai : pk. K.'#
>ama operasi : " menit.
Anestesi selesai : pk. #K.2#
>ama anestesi : <# menit.
* Co ass !K "ni#ersitas Tarumanagara Perioe $ %uni &'(' ) (' %uli &'('
** +oter Spesialis Anestesiologi -S"+ Kota Semarang Page 3
![Page 9: Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082621/5695d02a1a28ab9b0291430b/html5/thumbnails/9.jpg)
7/23/2019 Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/case-penanganan-muntah-setelah-operasi-general-anestesi 9/15
etelah operasi selesai diberikan obat reverse pelumpuh otot eostigmin ',"
mg I ulfas Atropin #," mg I okoba #,H mg. 0asalah yang timbul selama
operasi ( 4 )
Postoperasi
0 etelah operasi, pasien tetap harus tidur dengan posisi miring untuk
mencegah aspirasi.
0 Pasien dira6at di 8ecovery 8oom sebelum dipindahkan kembali ke
bangsal.
0 elama berada di 8ecovery 8oom tekanan darah, 5umlah denyut nadi,
dan saturasi O2 harus selalu dimonitor. Pasien 5uga diberi O2 liter per
menit le6at nasal canule untuk mempertahankan saturasi O2 tetap
berkisar antara KK 4 '##J.
0 Bila Aldrete core M H tanpa nilai #, pasien boleh dipindahkan ke
ruangan.
0 Bila pasien sadar penuh, tidak mual dan muntah, serta telah terdengar
bising usus maka pasien boleh makan dan minum sedikit4sedikit.
0 ensi, nadi, dan pernafasan harus tetap dia6asi setiap setengah 5am.
0 Bila pasien merasa mual dan atau muntah, dapat diberi antiemetik
0etoclopramide " mg 91.
0 Bila pasien merasa kesakitan, dapat diberi analgetik ketorolac # mg
91 tiap H 5am.
0 Program cairan: berikan infuse Ringer >aktat 2# tetes per menit.
* Co ass !K "ni#ersitas Tarumanagara Perioe $ %uni &'(' ) (' %uli &'('
** +oter Spesialis Anestesiologi -S"+ Kota Semarang Page 4
![Page 10: Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082621/5695d02a1a28ab9b0291430b/html5/thumbnails/10.jpg)
7/23/2019 Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/case-penanganan-muntah-setelah-operasi-general-anestesi 10/15
PEMBAHASAN ( 2, , )
' minggu lalu pasien sangat merasa sakit dan pusing 6alaupun sudah
berobat ke dokter 7. Pasien datang berobat ke rumah sakit dan di sarankan
mondok untuk operasi. etelah di foto Ro di dapatkan gambaran suram pada
sinus ma&ilaris kanan @ kiri dan eithmoid kanan 4 kiri. 8emudian pasien
disarankan oleh dokter untuk AG. Penderita sebelumnya tidak mempunyai
ri6ayat asma, dan batuk lama, alergi, tekanan darah tinggi dan kencing
manis.
Pada premedikasi diberikan arfo/ mg i.v sebagai antiemetic ( untuk
mengurangi rasa mual sebelum dan sesudah operasi ), ebagai analgetik
digunakan analgetik golongan opioid !entanyl dengan dosis "# $g.
%e&amethasone mg i.v sebagai kortikosteroid dikombinasikan dengan
difenhidramin '# mg i.v sebagai antihistamin bertu5uan untuk mencegah
reaksi alergi atau mencegah ter5adinya hal4hal yang tidak dinginkan yang
* Co ass !K "ni#ersitas Tarumanagara Perioe $ %uni &'(' ) (' %uli &'('
** +oter Spesialis Anestesiologi -S"+ Kota Semarang Page ('
![Page 11: Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082621/5695d02a1a28ab9b0291430b/html5/thumbnails/11.jpg)
7/23/2019 Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/case-penanganan-muntah-setelah-operasi-general-anestesi 11/15
diakibatkan pemberian obat4obat anestesi (misal: ter5adinya odema,
hipotensi, dan gangguan aritmia).
Obat induksi yang digunakan adalah propofol '##mg karena propofol
relative aman dan beker5a cepat, efek yang didapat dalam 6aktu #detik.
ebagai pelumpuh otot untuk mempermudah intubasi digunakan otri&um
# mg dengan dosis #," 4 #,< mg kgBB. Atrakurium merupakan obat
pelumpuh otot non depolarisasi terpilih untuk pasien geriatri atau dengan
kelainan 5antung, hati, dan gin5al yang berat karena dimetabolisme secara
unik di darah sehingga tidak tergantung oleh fungsi hati dan gin5al.
0aintenance yaitu O2, : 2O N > menit : > menit dan Devo=uran
',H 0AD. apas pasien dikendalikan dengan menekan balon napas ( '2 4 '<
& menit ). etelah ada tanda4tanda napas spontan kembali dicoba untuk
membantu napas sa5a sampai pernapasan normal kuat kembali. Devo=uran
bukan sa5a untuk rumatan namun 5uga untuk induksi, Devo=uran selama
induksi pada kasus ini sangat membantu untuk mencapai kedalaman
anestesi yang optimal.
elama operasi, monitoring terhadap tanda4tanda vital sangat penting.
Apabila didapat hipotensi, bradikardi, bisa dikarenakan konsentrasi gas
anestetik terlalu besar. 8onsentrasinya dapat dikurangi untuk mendapatkan
tensi yang normal. Begitu 5uga apabila ter5adi lon5akan tensi, dan takikardi,
dapat dikarenakan kurangnya konsentrasi gas anestesi. 8onsentrasinya
dapat dibesarkan agar tensi bisa turun ke batas normal.
%alam operasi AG ini diperlukan pemberian cairan. 8ebutuhan cairan
untuk pasien dengan berat badan "# kg:
4 0aintenance : 2 cc kgBB 5am.
2 cc kgBB 5am & "# kg N '## cc 5am.
4 %esit Puasa : lama puasa ( 5am ) & 0aintanance.
< & '## cc N <## cc
* Co ass !K "ni#ersitas Tarumanagara Perioe $ %uni &'(' ) (' %uli &'('
** +oter Spesialis Anestesiologi -S"+ Kota Semarang Page ((
![Page 12: Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082621/5695d02a1a28ab9b0291430b/html5/thumbnails/12.jpg)
7/23/2019 Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/case-penanganan-muntah-setelah-operasi-general-anestesi 12/15
4 tress operasi : ml kgBB 5am ( operasi kecil ).
: & "# & ' N 2## ml 5am.
Total kebutuhan cairan untuk NAW ( operasi kecil ) : Fam 9
0 '## cc
%P <## cc
O
2##
cc
total
K##
cc
Perdarahan ( BB "# kg ).
+B1: H# ml kgBB N H# & "# N ### cc
otal perdarahan selama operasi : 2## cc
0aka kepada penderita boleh diberikan substitusi dengan penambahan
cairan kristaloid sa5a karena perdarahan hanya " J. ransfusi darah
belum perlu di lakukan karena 5umlah perdarahan M 2" J +B1.
Postoperasi
0 pasien dira6at di recovery room dengan pemantauan terhadap
tekanan darah, nadi, dan saturasi O2.
0 Pasien boleh pindah ke ruangan apabila Aldrete core M H.
0 Apabila pasien sudah sadar penuh, tidak mual mutah, peristaltic usus
baik, coba beri makan minum.
* Co ass !K "ni#ersitas Tarumanagara Perioe $ %uni &'(' ) (' %uli &'('
** +oter Spesialis Anestesiologi -S"+ Kota Semarang Page (&
![Page 13: Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082621/5695d02a1a28ab9b0291430b/html5/thumbnails/13.jpg)
7/23/2019 Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/case-penanganan-muntah-setelah-operasi-general-anestesi 13/15
KESIMPULAN
"ntu operasi paa aerah leher teni yang 5iasanya ipilih aalah 6ara GA +alam
general anestesi perlu memperhatian e7e o5at terhaap organ0organ #ital, seperti 8antung, paru,
hepar an gin8al
Pemantauan9 monitoring anestesi 5ertu8uan untu :
a Meniagnosa aa permasalahan 9 tia
5 Meniagnosa aa ega;atan9 tia
6 <#aluasi hasil ari suatu tinaan
Tahapan alam general anestesi meliputi :
• Persiapan praanestesi, seperti mempersiapan peralatan an premeiasi
* Co ass !K "ni#ersitas Tarumanagara Perioe $ %uni &'(' ) (' %uli &'('
** +oter Spesialis Anestesiologi -S"+ Kota Semarang Page (.
![Page 14: Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082621/5695d02a1a28ab9b0291430b/html5/thumbnails/14.jpg)
7/23/2019 Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/case-penanganan-muntah-setelah-operasi-general-anestesi 14/15
• =nusi anestesi
• -umatan 9 maintenan6e anestesi
• Pemulihan pas6a anestesi
"ntu menapatan 5alan6e anestesi 9 hasil yang optimal alam general anestesi perluom5inasi 5e5erapa 8enis o5at anestesi, seperti :
( Hipnoti : mia>olam HCL
& Analgeti : pethiin HCL, 7entanyl, etorola6, ?&O
Mus6le rela@ant : su66inyl6holine HCL, Atra6urium esylate
DA!A" PUS!AKA
'. >atief A, uryadi 8A, %achlan 0R.Anestesi Emum. Petun5uk Praktis
Anestesiologi. Fakarta: Bagian Anestesiologi dan erapi 9ntensif !akultas
8edokteran Eniversitas 9ndonesia 2##- : K# 4 2K.
2. 0uhiman 0, haib 0R, unatrio , %ahlan R. Anestesia Emum.
Anestesiologi. Fakarta: Bagian Anestesiologi dan erapi 9ntensif !8 E9.'KHK '#H @ -K.
. 0organ 3+, 0ikhail 0. Dlinical Anesthesiology. 2nd ed. Appleton ?
* Co ass !K "ni#ersitas Tarumanagara Perioe $ %uni &'(' ) (' %uli &'('
** +oter Spesialis Anestesiologi -S"+ Kota Semarang Page (/
![Page 15: Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082621/5695d02a1a28ab9b0291430b/html5/thumbnails/15.jpg)
7/23/2019 Case Penanganan Muntah Setelah Operasi General Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/case-penanganan-muntah-setelah-operasi-general-anestesi 15/15
>ange tamford 'KK< '#K:'2-.
. ulistio 8. 3eneral Anestesi. 8umpulan 8uliah Anestesiologi. Fakarta
Bursa 8edokteran enat 0ahasis6a !akultas 8edokteran Eniversitas
9ndonesia 'KH2 '": .'#- 4 ''H
* Co ass !K "ni#ersitas Tarumanagara Perioe $ %uni &'(' ) (' %uli &'('
** +oter Spesialis Anestesiologi -S"+ Kota Semarang Page (1