Case Neuro - Cephalgi Kronis e.c SOL
-
Upload
putri-yuliani-santoso -
Category
Documents
-
view
629 -
download
4
Transcript of Case Neuro - Cephalgi Kronis e.c SOL
LAPORAN KASUS
Pembimbing :
Prof. Dr.Soeharko Kasran, Sp.S, Sp.KJ
Penyusun :
Putri Yuliani
030.05.174
Kepaniteraan Klinik Neurologi
Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati
Periode 26 April – 29 Mei 2009
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
STATUS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. PA
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 21 tahun
Agama : Islam
Status Pernikahan : Belum menikah
Pekerjaan : Mahasiswa STAN
Pendidikan : SMA
Alamat : Ceger- Pondok Aren
Suku bangsa : Jawa
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 2 Mei 2010
B. AnamnesisDilakukan autoanamnesis terhadap pasien dan alloanamnesis terhadap kakek pasien pada tanggal 3 Mei 2010
Keluhan UtamaBerjalan mengangkang sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS)
Keluhan TambahanSakit kepala sejak 3 bulan SMRSKedua tungkai terasa kaku/sulit digerakkan sejak 3 hari SMRS
Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Fatmawati dengan
keluhan berjalan mengangkang sejak 3 hari SMRS. Pasien mengatakan dirinya berjalan mengangkang untuk menjaga keseimbangan karena pasien selalu merasa dirinya akan terjatuh bila berdiri dan berjalan. Saat berjalan, pasien harus berpegangan supaya tidak terjatuh. Pasien tidak mengeluhkan rasa baal dan kesemutan. Keluhan ini merupakan yang pertama kali terjadi. 5 hari SMRS, saat baru pulang kuliah, pasien merasa napasnya sesak, lalu merasa kaku pada lengan dan tungkai kemudian pasien hilang kesadaran. Teman pasien menyatakan bahwa pasien pingsan dan kaku selama ±30 menit, tidak kelojotan, mata tidak mendelik ke atas,
lidah tidak tergigit, tidak mengompol. Saat bangun, pasien sadar penuh. Pasien menyatakan hari itu dirinya hanya makan roti dan buah saja sejak pagi. Pasien juga mengeluhkan sakit kepala sejak 3 bulan SMRS. Sakit terutama dirasakan di bagian belakang kepala, rasanya seperti ditusuk-tusuk dan leher terasa tegang. Sakit kepala tidak berputar dan tidak diperberat dengan batuk atau mengedan. Pasien juga menyangkal pernah terbangun dari tidur karena sakit kepala namun mengatakan bila bangun pagi sakit kepala dirasa makin berat. Sakit kepala dirasakan hilang-timbul dan tidak dicetuskan oleh hal tertentu. Tidak ada muntah, kejang, telinga berdenging, atau keluhan kurang pendengaran. Selama 2 tahun terakhir ini pasien mengaku dirinya sering mengalami serangan pusing berputar. Frekuensi serangan ±1 kali tiap 1-2 minggu. Terakhir kali serangan adalah 1 bulan lalu, durasi ±15 menit. Pasien menyatakan bahwa durasi serangan cenderung makin lama dibanding dulu. Serangan vertigo bisa datang kapan saja, misalnya saat pasien sedang menonton TV.
Riwayat Penyakit DahuluRiwayat trauma : terjatuh dari tangga karena terpeleset ±1 tahun yang lalu, posisi jatuh terduduk, kepala tidak terbentur.Riwayat penyakit maag kronis.Riwayat penyakit jantung disangkal.Riwayat hipertensi disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama dengan pasien.
Riwayat KebiasaanPasien tidak merokok. Makan sering tidak teratur.
C. Pemeriksaan FisikTanggal 3 April 2010Status GeneralisKeadaan Umum : tampak sakit ringanKesadaran : compos mentisSikap : berbaring aktifKooperasi : kooperatifTanda vital :
Tek. Darah : 110/70 mmHgNadi : 100 kali/menitLaju Napas : 18 kali/ menitSuhu : 36,5ºCBB : ± 50 kg
Keadaan lokal : baikTrauma/stigmata : - Pulsasi Aa.Carotis : reguler, cukup, equal kanan dan kiriPemb. darah perifer : capillary refill time < 2 detik
Kel. Getah bening : tidak teraba membesarColumna vertebralis : lurus ditengahJantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V midklavikularis sinistraPerkusi :
Batas atas : ICS III linea parasternalis sinistraBatas kanan : ICS IV linea parasternalis dextraBatas kiri : ICS V midklavikularis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I normal, Bunyi jantung II normal, reguler, tidak terdengar murmur dan gallop
ParuInspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamisPalpasi : vocal fremitus simetris di kedua hemithoraksPerkusi : sonor pada kedua hemithoraksAuskultasi : suara napas vesikuler, tidak terdengar ronchi, tidak terdengar
wheezing.Abdomen
Inspeksi : datarAuskultasi : bising usus (+) normalPalpasi : supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), tidak teraba massa, tidak
teraba pembesaran hepar dan lienPerkusi : timpani, nyeri ketuk (-)
Ekstremitas : tidak ada deformitas, akral hangat, oedem (-)
Status NeurologisGCS : E4 M6 V5 =15Rangsang selaput otaka. Kaku kuduk : (-)b. Laseque : >70°/ >70°c. Laseque menyilang : -/-d. Kernig : >135°/ >135°e. Brudzinski I : -/-f. Brudzinski II : -/-
Peningkatan tekanan intrakranial :
a. Penurunan kesadaran : (+)b. Muntah proyektil : (-)c. Sakit kepala : (+)d. Edema papil : tidak dilakukan pemeriksaan
Saraf-saraf Kranialis
N. I : baik
N.II
Kanan Kiri
Ascies visus : 4/60 4/60
Campus visus : baik baik
Melihat warna : baik baikFunduskopi : tidak dilakukan tidak dilakukan
Pupil
Bentuk bulat, ø3mm bulat, ø3mm
RCL (+) (+)
RCTL (+) (+)
Akomodasi baik baik
Konvergensi baik baik
N. III, IV, dan VI
Kanan Kiri
Kedudukan bola mata : ortoforia
Kelopak mata : normal normal
Pergerakan bola mataNasal baik baikTemporal baik baikNasal atas baik baikTemporal atas baik baikTemporal bawah baik baik
Exophtalmus : (-) (-)Nistagmus : (-) (-)
N.V Kanan Kiri
Cabang motorik baik baikCabang sensorik Opthalmikus baik baik Maxillaris baik baik
Mandibularis baik baik
N.VII
Kanan KiriMotorik orbitofrontalis baik baikMotorik orbicularis oculi baik baikMotorik orbicularis oris baik baikPengecap 2/3 anterior lidah baik baik
N.VIIIKanan Kiri
Vestibular Vertigo (+) Nistagmus (-) (-)
Cochlearis
Tuli konduktif (-) (-) Tuli sensorineural (-) (-)
N.IX dan X
Motorik : arcus faring simetris
Sensorik : refleks muntah (+)
N.XI
kanan kiri
Mengangkat bahu baik baik
Menoleh baik baik
N.XII
Pergerakan lidah : baik
Atrofi : (-)
Fasikulasi : (-)
Tremor : (-)
Sistem MotorikKekuatan motorik 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4
Gerakan Involunter Tremor : (+) intention tremor Chorea : (-) Athetose : (-) Mioklonik : (-) Tics : (-)
Trofik : eutrofik
Tonus : normotonus
Sistem sensorik : sulit dinilai
Fungsi cerebellar dan koordinasi
Ataxia : (+) Tes Rhomberg : (+) Disdiadokinesia : (+) Jari-jari : (+) Jari-hidung : (+) Tumit-lutut : (+) Rebound phenomenon : ( ) Hipotoni :
Fungsi luhur : baik
Fungsi otonom
Miksi : baik Defekasi : baik Sekresi keringat : baik Ereksi : -
Refleks fisiologis
Kanan kiri
Kornea (+) (+) Berbangkis (+) (+) Pharing (+) (+) Bisep (+3) (+3) Trisep (+3) (+3) Radius (+) (+)
Dinding perut Otot perut Lutut (+3) (+3) Tumit (+3) (+3)
Refleks Patologis
Hoffman Tromer (-) (-)
Babinsky (+) (+)
Chaddock (-) (-)
Oppenheim (-) (-)
Gordon (-) (-)
Schaeffer (-) (-)
Klonus tumit (-) (-)
Klonus lutut (-) (-)
Keadaan Psikis
Intelegensia : baik Demensia : (-) Tanda regresi : (-)
D. PEMERIKSAAN LABORATORIUMa. Darah dan Kimia Darah
Hemoglobin : 14,2 gr/dL Hematokrit : 41% Treombosit : 331000/mm3
Eritrosit : 5.010.000/mm3
LED : 10 SGOT : 17 SGPT : 6 Ureum : 21 Creatinine : 0,7 Natrium : 139 mmol/L Kalium : 3,76 mmol/L Chlor : 109 mmol/L
E. PEMERIKSAAN PENCITRAANCT Scan kepalaKesan : tampak sumbatan parsial pada intraventrikuler III-IV
F. RESUMEPasien,laki-laki,21 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP
Fatmawati dengan keluhan berjalan mengangkang sejak 3 hari SMRS. Pasien mengatakan dirinya berjalan mengangkang untuk menjaga keseimbangan karena pasien selalu merasa dirinya akan terjatuh bila berdiri dan berjalan. Saat berjalan, pasien harus berpegangan supaya tidak terjatuh. Baal (-),kesemutan (-). 5 hari SMRS, pasien merasa napasnya sesak, lalu merasa kaku pada lengan dan tungkai kemudian pasien hilang kesadaran selama ±30 menit,pasien kaku, tidak kelojotan, mata tidak mendelik ke atas, lidah tidak tergigit, tidak mengompol. Saat bangun, pasien sadar penuh. Sakit kepala sejak 3 bulan SMRS terutama dirasakan di bagian belakang kepala, rasanya seperti ditusuk-tusuk dan leher terasa tegang. Sakit kepala tidak diperberat dengan batuk atau mengedan. Pasien juga menyangkal pernah terbangun dari tidur karena sakit kepala namun mengatakan bila bangun pagi sakit kepala dirasa makin berat. Tidak ada muntah, kejang, telinga berdenging, atau keluhan kurang pendengaran. Selama 2 tahun terakhir ini pasien mengaku dirinya sering mengalami serangan pusing berputar. Frekuensi serangan ±1 kali tiap 1-2 minggu. Terakhir kali serangan adalah 1 bulan lalu, durasi ±15 menit. Pasien menyatakan bahwa durasi serangan cenderung makin lama dibanding dulu. Serangan vertigo bisa datang kapan saja, misalnya saat pasien sedang menonton TV.
Riwayat trauma : terjatuh dari tangga karena terpeleset ±1 tahun yang lalu, posisi jatuh terduduk, kepala tidak terbentur. Riwayat penyakit maag kronis. Riwayat penyakit jantung dan hipertensi disangkal.
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan pasien sakit ringan dan kesadaran compos mentis. Tanda vital dan status generalis dalam batas normal. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan
GCS : E4M6V5 Pupil : bulat isokor, ø3mm/ø3mm, RCL +/+, RCTL +/+ TRM : kaku kuduk (-), laseq >70°/>70°, kernig >135°/>135° Nervus kranialis : parese (-) Motorik : 4 4 4 4 4 4 4 4 , Refleks fisiologis +3 +3
4 4 4 4 4 4 4 4 +3 +3 Refleks patologis -/-
Sensorik : baik Otonom : baik Fungsi luhur : baik Fungsi koordinasi dan cerebellar : terganggu
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal. Pada pemeriksaan pencitraan CT Scan Kepala didapatkan kesan sumbatan parsial intraventrikuler III-IV.
G. DIAGNOSA KERJADiagnosa Klinis : Riwayat penurunan kesadaran
Vertigo Cephalgia kronis Gangguan koordinasi Ataxia
Diagnosa Etiologi : Space occupying lesion
Diagnosa Topik : Cerebellum
H. PENATALAKSANAAN
Simtomatik :
Analgesik : Paracetamol 325 mg+ Tramadol 37.5mg (Zaldiar) 1 x1 Eperisone HCl (Forres) 2 x 1
I. ANJURAN PEMERIKSAANMRIEEG
J. PROGNOSISAd vitam : Dubia ad bonamAd functionam : Dubia ad bonamAd sanationam : Dubia ad bonam