Case Meningoensefalitis.doc

download Case Meningoensefalitis.doc

of 26

Transcript of Case Meningoensefalitis.doc

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    1/26

    PENDAHULUAN

    Infeksi otak adalah merupakan reaksi keradangan yang mengenai jaringan

    otak dan selaput otak. Jika proses radangnya terbatas pada jaringan otak maka

    disebut ensefalitis namun jika reaksi keradangan mengenai sebagian atau seluruh

    selaput otak (meningen) yang melapisi otak dan medulla spinalis maka disebut

    meningitis. Sedangkan jika proses radang mengenai selaput otak dan jaringan otak

    maka disebut meningoensefalitis. Penyebabnya adalah berbagai macam

    mikroorganisme bisa karena virus maupun bakteri. 1!"

    Pada ensefalitis penyebab yang terpenting dan tersering ialah virus.

    #alaupun juga bisa disebabkan oleh bakteri. $irus yang dapat menyebabkan

    ensefalitis adalah golongan arbovirus (%alifornia eastern e&uine 'estern e&uine

    St. ouise dan Japanese encephalitis) virus herpes simpleks (*S$) virus

    +pstein arr virus co,ackie echovirus virus polio rabies parotitis dan campak.

    Sedangkan bakteri penyebab ensefalitis adalah Staphylococcus aureus streptokok

    +. coli -. tuberculosa dan . palidum./0

    Insiden dari ensefalitis virus diabaikan oleh sistem pelaporan yang pasif.

    ari !2.222 kasus ensefalitis yang terjadi setiap tahun di 3merika Serikat dari

    tahun 14425144/ %% (Centers for Disease Control and Prevention) hanya

    menerima 6/2 sampai 1."/2 laporan tahunan pada pasien dengan ensefalitis.

    Sebuah penelitian di 7lmsted %ounty -innesota dari tahun 1402 sampai 1482

    melaporkan bah'a kejadian ensefalitis virus dua kali lipat di bandingkan yang

    dilaporkan pada %%. Sebuah penelitian multicenter di 9inlandia juga

    melaporkan hasil yang serupa yaitu insiden ensefalitis terjadi 12.0 per 122.222.:

    Sedangkan meningitis dibagi menjadi meningitis virus meningitis bakteri

    dan meningitis tuberkulosa. -eningitis yang cukup sering ditemukan adalah

    meningitis tuberkulosa. Penyakit ini dapat menyerang semua usia. Insidens

    tertinggi pada usia : bulan5: tahun. Jarang ditemukan pada usia di ba'ah : bulan

    hampir tidak pernah pada usia di ba'ah " bulan.10

    Prognosis pada infeksi otak biasanya buruk. Pada ensefalitis angka

    kematian masih tinggi berkisar antara "0502;. i antara pasien yang hidup !25

    1

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    2/26

    /2; mengalami sekuele berupa paresis

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    3/26

    LAPORAN KASUS

    IDENTITAS

    ?ama > 3n. -

    Jenis kelamin > Perempuan

    @mur > : tahun

    3lamat > Sangatta

    3nak ke > 1 dari ! bersaudara

    -AS 3. # Sjahranie > 2/ September !224 pukul 18.10 'ita

    ANAMNESA

    3lloanamnesa (oleh ayah dan ibu kandung pasien)

    Keluhan Utama> tidak sadar

    Riwayat Penyakit Sekarang

    idak sadar dialami pasien sejak ! minggu sebelum masuk rumah sakit 3.

    #. Sjahranie Samarinda. Pasien merupakan rujukan dari rumah sakit Sangatta

    dengan diagnosis Suspect +nsefalitis dan dira'at selama 10 hari di rumah sakit

    Sangatta di sana ayah pasien mengaku anaknya mendapatkan obat penurun panas

    dalam bentuk sirup dan antibiotik yang disuntikkan le'at infus tetapi selama

    per'atan tersebut pasien tidak mengalami perubahan sedikitpun sehingga pasien

    di rujuk ke Aumah Sakit Samarinda (selama di AS Sangatta pasien tidak pernah

    kejang lagi).

    Sebelum masuk rumah sakit Sangatta pasien mengalami demam selama

    empat hari dan disertai dengan batuk pilek terkadang pasien juga sering

    mengeluh adanya sakit kepala pada bagian seluruh kepalanya pasien tidak diba'a

    berobat ke Puskesmas maupun dokter setempat tapi hanya diberi obat bodre,in

    yang diminum jika panas dan sakit kepala timbul. Panas turun sebentar tetapi

    selang ! jam kemudian panas naik lagi terkadang disertai dengan nyeri kepala

    yang hebat hingga pasien tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. Pada saat panas

    hari ke empat pasien mengalami kejang 1 kali. Bejang pada seluruh tubuh tanpa

    disertai keluar busa dari mulut selama C "2 menit. Setelah kejang pasien langsung

    "

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    4/26

    menjadi tidak sadar sampai -AS. Sebelum kejang pasien mengalami muntah

    sebanyak 1 kali muntah berisi makanan tidak menyemprot disertai juga nyeri

    perut karena sudah dua hari nafsu makan pasien tidak ada.

    Saat di ra'at di rumah sakit Sangatta (pera'atan hari kedua) pasien

    sering mengalami muntah. -untah menyemprot namun saat itu pasien tetap tidak

    sadar. Baki dan tangan pasien juga menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan ini

    disadarai oleh orang tua pasien pada C 12 hari dira'at di rumah sakit Sangatta.

    3B dan 3 pasien normal.

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Pada umur " tahun pasien satu kali mengalami kejang dimana didahului demam

    tinggi. idak ada ri'ayat batuk lama dan tidak ada ri'ayat trauma kepala.

    Riwayat Penyakit Keluarga

    idak ada keluarga yang mengalami penyakit yang sama dan tidak ada keluarga

    yang memiliki ri'ayat batuk darah (5).

    Pertum!uhan Dan Perkem!angan Anak

    erat badan lahir > "222 gr

    Panjang badan lahir > ibu pasien lupa

    erat badan sekarang > !2 kg (saat -AS 2/ september !224)

    inggi badan sekarang > 112 cm

    Digi keluar > 12 bulan

    ersenyum > 1 bulan

    -iring > ! bulan

    engkurap > : bulan

    uduk > 8 bulan

    -erangkak > 4 bulan

    erdiri > 12 bulan

    erjalan > 1! bulan

    erbicara ! suku kata > 1! bulan

    /

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    5/26

    -akan -inum anak >

    3SI > 2 bulan E 1 tahun

    ihentikan > 5

    Susu sapi 5

    uah > 12 bulan

    ubur susu > : bulan

    im saring > 8 bulan

    -akanan padat dan lauknya > 1! bulan

    Pemeliharaan Prenatal > ", selama hamil

    Periksa di > Puskesmas

    7bat5obatan yang sering diminum > $itamin

    Riwayat Kelahiran

    ahir di > rumah ditolong oleh > bidan kampung

    erapa bulan dalam kandungan > 4 bulan

    Jenis partus > Spontan langsung menangis

    Pemeliharaan postnatal >

    Periksa di > posyandu

    Beadaan anak > sehat

    Beluarga berencana >=a

    -emakai sistem > Pil

    Sikap dan kepercayaan > Percaya

    0

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    6/26

    IMUNISASI

    Imunisasi @sia saat imunisasi

    I II III I$ ooster I ooster II

    %D 5

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    7/26

    Pembesaran Belenjar > (5)

    ada

    Inspeksi > Derakan simetris

    Palpasi > hrill (5)

    Perkusi > Sonor

    3uskultasi > $esikuler Aonkhi (G Soefl ?yeri tekan (5) *epar< lien tidak teraba

    Perkusi > impani

    3uskultasi > ising usus (G) normal

    Denitalia > alam batas normal

    +kstremitas > 3kral hangat +dema (5)

    Spastik fleksi pada ekstremitas atas de,tra

    Spastik ekstensi pada ekstremitas atas sinistra

    Spastik pada ektremitas ba'ah de,tra et sinistra

    ain5lain > Baku kuduk (5)

    rudHinski I (5)

    rudHinski II (5)

    Bernig (5)

    PEMERIKSAAN PENUNJAN#

    Pemeriksaan Laboratorium(tanggal 265125!224)

    6

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    8/26

    eukosit > 4.622

    *b > 11.4

    *t > "".4 ;

    rombosit > "4".222

    + > 1!

    Cairan Lumbal(tanggal 265245!224 di aboratorium ?ur 3sih)

    -IBA7SB7PIS

    Jumlah sel > ! sel !0; ?? K !0;

    -? > 60;

    BI-I3

    Protein > !0 mg ?+D3I9

    Pemeriksaan cairan otak: (tanggal 265245!224 di aboratorium 3. #. Sjahranie)

    3. -akroskopis

    Bejernihan > Jernih

    #arna > tidak ber'arna

    . -ikroskopis

    a. *itung sel > / (normal> 25:

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    9/26

    est ?onne (G)H

    Dlukosa > 0!Protein > c

    asil Pemeriksaan !oto Thora":(tanggal 1:5245!224)

    %or normal

    *ili ramai

    3lveoli infiltrate pada parenkim paru

    uberkulosis aktif

    Sinusitas baik

    asil #emeriksaan CT scan ke#ala(tanggal 215125!224)

    % scan kepala tanpa kontras irisan a,ial (5)

    Diagn$&i& Ker'a Sementara

    -eningoensefalitis G malnutrisi

    PENATALAKSANAAN

    4

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    10/26

    I$9 0M?S 1/ tpm

    3mpicilin /,022 mg iv

    Phenobarbital !,02 mg

    I?* !22 mg 1,1

    PN3 022 mg 1,1

    Aifampicin "22 mg1,1

    Streptomycin 022 mg 1,1

    Prednison ",1

    Piracetam ",1 cth

    Aanitidin "2 mg !,1

    3ntasida syrup ",1 cth

    Pr$gn$&a

    ubia et malam

    12

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    11/26

    "$ll$w(U)

    anggal S 7 3 P

    1"5125!224

    > 1: kg

    emam (5)

    muntah (G)

    batuk (G)

    +!-/$,

    > 122 112 ,

    !8 , "6!

    O%.

    Aeflek cahaya (5

    eukosit> 8.222

    -eningoensefalitis I$9 0M?S 1/ tpm3mpicilin /,022 mg iv

    Phenobarbital !,02 mg

    I?* !22 mg 1,1

    PN3 022 mg 1,1

    Aifampicin "22 mg1,1

    Streptomycin 022 mg 1,1

    Prednison ",1

    Piracetam ",1 cth

    Aanitidin "2 mg !,1

    3ntasida syrup ",1 cth

    11

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    12/26

    *b > 1!.2

    *t > "6.1 ;

    rombosit>/68.2223lbumin> "!

    105125!224 emam (5)

    muntah (G)

    batuk (G)

    +!-/$,> 122 4! ,

    !/ , "6!

    O%.

    Aeflek cahaya (5

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    13/26

    Aeflek cahaya (5

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    14/26

    Burva Suhu

    1/

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    15/26

    PEM*AHASAN

    Re&ume Ma&uk Rumah Sakit

    Pasien - umur : tahun masuk rumah sakit dengan keluhan tidak sadar.

    ari hasil anamnesa didapatkan tidak sadar dialami pasien sejak ! minggu

    sebelum masuk rumah sakit 3. #. Sjahranie Samarinda. Pasien merupakan

    rujukan dari rumah sakit Sangatta. Sebelum masuk rumah sakit Sangatta pasien

    mengalami demam selama empat hari dan disertai dengan batuk pilek dan sakit

    kepala. Pada saat panas hari ke empat pasien mengalami kejang 1 kali. Setelah

    kejang pasien langsung menjadi tidak sadar sampai -AS.

    ari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran +!-/$, (afasia) tanda vital>

    tekanan darah 122

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    16/26

    agak besar sering mengeluh nyeri kepala sebelum kesadarannya menurun ada

    kejang yang dapat bersifat umum fokal atau hanya t$itchingsaja.!

    Sedangkan pada meningitis gejala muncul terdiri dari beberapa stadium.

    Pada stadium I (prodromal) dapat diketahui dari anamnesaL tanpa

    demam

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    17/26

    deserebrasi kemunduran tanda5tanda vital dan akhirnya kematian. alam

    stadium ini suhu tidak teratur dan semakin tinggi yang disebabkan oleh

    terganggunya regulasi pada diensefalon. Pernapasan dan nadi juga tak teratur dan

    terdapat gangguan pernapasan dalam bentuk %heyne5Stokes atau Bussmaul.

    Dangguan miksi berupa retensi atau inkontinensia urin didapatkan pula adanya

    gangguan kesadaran makin menurun sampai koma yang dalam. Pada stadium ini

    penderita dapat meninggal dunia dalam 'aktu " minggu bila tidak memperoleh

    pengobatan sebagaimana mestinya.1!08412

    Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan pada pasien ini adalah lumbal

    punksi. Pemeriksaan cairan lumbal diperiksa di dua laboratorium yang berbeda

    dan diperoleh hasil yang berbeda. Pada cairan lumbal yang diperiksa di

    laboratorium ?ur 3sih> jumlah sel ! sel

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    18/26

    Pada pasien juga telah dilakukan pemeriksaan foto thora, dan di peroleh

    hasil adanya tuberculosis aktif. Sedangkan pada % scan kepala diperoleh

    kesimpulan%ctive Communicating &droce#halus'

    Pada ensefalitis pemeriksaan penunjang dengan %

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    19/26

    selanjutnya terjadi reaksi inflamasi dan timbul ateritis. Pada kasus dini

    pemeriksaan cairan serebrospinalis tidak selalu dapat membantu diagnosis. @ji

    kulit tuberkulin positif pada 60; kasus dan rontgen foto thora, menunjukkan lesi

    yang sugestif pada 82; kasus. Pengobatan ditujukan untuk mengatasi

    tuberkulosis dan dapat dimulai meskipun baru curiga ke arah meningitis

    tuberkulosis karena keterlambatan pengobatan dapat berbahaya.4 Barena

    pertimbangan tersebut pada pasien ini diberikan pengobatan tuberkulosis.

    alam teori pengobatan pada meningitis yaitu dengan tuberkulostatika>

    IsoniaHid atau I?* rifampisin piraHinamid etambutol dan streptomisin.1!

    IsoniaHida atau I?* adalah obat antituberkulosis yang sangat efektif saat

    ini bersifat bakterisid dan sangat efektif terhadap kuman dalam keadaan

    metabolik aktif (kuman yang sedang berkembang) dan bersifat bakteriostatik

    terhadap kuman yang diam. I?* diberikan secara oral dengan dosis harian biasa

    0510 mg

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    20/26

    mg

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    21/26

    Pada pasien ini juga didapatkan tanda5tanda klinis kurang giHi yaitu pasien

    kurus kulit kering dan berat badan pasien terakhir adalah 1" kg. Status giHi

    pasien ini dapat ditentukan menggunakan antropometri havard ataupun standar

    ?%*S

    pasien 1"

    Q 122; Q 122; :0;

    ideal !2

    Penentuan Status DiHi 3ntropometri *arvard

    ; terhadap standar Status DiHi

    82 E 122; aik

    62 E 82 ; Burang DiHi Aingan

    :2 E 62 ; Burang DiHi Sedang

    K :2 ; Burang DiHi erat

    erdasarkan antopometri havard untuk berat badan

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    22/26

    3dapun faktor5faktor penyebab dari B+P (kurang energi dan protein)

    antara lain faktor diet faktor sosial kepadatan penduduk infeksi kemiskinan dan

    lain5lain.16

    Pada pasien faktor penyebab terjadinya malnutrisi adalah faktor diet dan

    juga infeksi. imana diet yang diberikan 'alaupun sudah mencukupi kebutuhan

    namun pasien seringkali muntah saat pemberian makan sehingga jumlah yang

    semula mencukupi menjadi tidak sesuai lagi. Infeksi juga merupakan suatu

    interaksi sinergistis dengan malnutrisi. imana infeksi derajat apapun dapat

    memperburuk keadaan giHi.

    Pada kurang giHi berat diberikan antibiotik broads#ectrum secara rutin

    untuk mengobati atau mencegah infeksi yang pada anak. Pilihan antibiotik untuk

    kasus kurang giHi tergantung dari ada atau tidaknya komplikasi. ari literatur

    didapatkan bah'a jika pasien sakit berat (apatis letargi) atau terdapat komplikasi

    (hipoglikemia hipotermia infeksi kulit saluran pernapasan atau traktus urinarius)

    dapat diberikan ampicillin 02 mg

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    23/26

    -ikronutrien yang dapat diberikan setiap hari selama ! minggu adalah

    suplemen multivitamin asam folat 1 mg

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    24/26

    KESIMPULAN

    1. Pasien di diagnosa meningoensefalitis G malnutrisi. iagnosa

    meningoensefalitis ini dibuat dari hasil anamnesa pemeriksaan fisik dan

    pemeriksaan penunjang.

    !. Pasien mendapat terapi meningitis karena 'alaupun dari anamnesa dan

    pemeriksaan fisik tidak mendukung ke arah meningitis namun ditemukan

    foto rontgen adanya tuberculosis aktif dan % scan adanya hidrosefalus

    sehingga pengobatan tuberculosis menjadi pertimbangan.

    ". -alnutrisi pada pasien ini justru terjadi selama pera'atan di rumah sakit.

    Pada pasien faktor penyebab terjadinya malnutrisi adalah faktor diet dan juga

    infeksi. imana diet yang diberikan 'alaupun sudah mencukupi kebutuhan

    namun pasien seringkali muntah saat pemberian makan sehingga jumlah yang

    semula mencukupi menjadi tidak sesuai lagi. Infeksi juga merupakan suatu

    interaksi sinergistis dengan malnutrisi. imana infeksi derajat apapun dapat

    memperburuk keadaan giHi. Pada pasien ini juga perlu dilakukan pemantauan

    berat badan setiap hari serta kebutuhan giHinya agar tidak lebih memperburuk

    keadaan umumnya.

    !/

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    25/26

    DA"TAR PUSTAKA

    1. Aohim 3 Saharso udarmo S dkk. Ilmu Penyakit 3nak iagnosa dan

    Penatalaksanaan. Salemba -edika. Jakarta. !22!.

    !. I3I. Standar Pelayanan -edis Besehatan 3nak. Jakarta. !22/.

    ". -ardjono - Sidharta P. ?eurologi Blinis asar. ian Aakyat. Jakarta. !228

    /. Sch'artH #. Pedoman Blinis Pediatri. +D%. Jakarta !22/

    0. -ansjoer 3 Suprohaita #aedhani I dkk. Bapita Selekta Bedokteran. -edia

    3esculapius. Jakarta. !220.

    :. Dershon 3 *oteH P BatH S. BrugmanRs Infectious iseases of %hildren 11th

    edition. -osby. Philadelphia. !22/.

    6. Price S. #ilson . Patofisiologi Bonsep Blinis Proses5Proses Penyakit +disi :

    $olume !. +D%. Jakarta. !22:.

    8. avey P. 3t a Dlance -edicine. +rlangga. Jakarta. !22:.

    4. *ull Johnston . asar5asar Pediatri +disi ". +D%. Jakarta. !228.

    12. *arsonodkk. uku 3jar ?eurologi Blinis. Dadjah -ada @niversity Press>

    =ogyakarta. !220

    11. Starke J.A. 1444. uberkulosis. Ilmu Besehatan 3nak ?elson $olume II

    +disi 10. +D%> Jakarta.

    1!. Supriyanto . kk. !226. Pedoman ?asional uberkulosis 3nak. @BB

    Aespirologi PP I3I> Jakarta.

    1". =oes A. -eningitis uberkulosa. Bapita Selekta ?eurologi +disi Bedua.

    Dadjah -ada @niversity Press> =ogyakarta. !22"

    1/. 3sh'orth 3. Bhanum S. Jackson 3. Schofield %.Duideline 9or he

    Inpatient reatment of Severely -alnourished %hildren. #*7 Publication.

    Deneva !22".

    10. #orld *ealth 7rganiHation. -anagement of Severe -alnutrition> 3 -anual

    9or Physician and 7ther Senior *ealth #orkers. Publication. Deneva 1444.

    !0

  • 8/11/2019 Case Meningoensefalitis.doc

    26/26

    1:. epartemen Besehatan Aepublik Indonesia > uku agan ata aksana 3nak

    DiHi uruk. irektorat ina DiHi -asyarakat. !22:.

    16. Pudjiadi S. Ilmu DiHi Blinis Pada 3nak +disi Beempat. 9akultas Bedokteran

    @niversitas Indonesia. Jakarta. !222

    18. #orld *ealth 7rganiHation. -anagement of he %hild #ith a Serious

    Infection or Severe -alnutrition Duidelines for %are at he 9irst5Aeferral

    evel in eveloping %ountries. Integrated -anagement of %hildhood Illness.

    !222