Case Groupon

4
Groupon merupakan marketing services company yang mempromosikan bisnis-bisnis lokal dengan menjual voucher diskon pada layanan mereka. Didirikan oleh Andrew Mason pada November 2008 sebagai bagian dari online community platform The Point yang sudah lebih dulu berjalan sejak tahun 2007. Pada awal berdirinya, Groupon berfokus pada merchant lokal dan hanya menawarkan satu promosi setiap hari, hal ini dilakukan untuk mengatasi minimnya sumber daya yang dimiliki oleh Groupon. Bisnis model yang diterapkan oleh Groupon mendapatkan respon yang sangat baik dari pasar, ditandai dengan pertumbuhan perusahaan yang sangat signifikan. Pada tiga tahun pertama sejak Groupon didirikan, perusahaan ini telah beroperasi di 48 negara dan lebih dari 500 kota di seluruh dunia, serta memiliki lebih dari 143 juta pengguna. Sebagai perusahaan yang menyediakan layanan pemasaran secara online, Groupon sangat bergantung kepada divisi penjualan, sumber daya yang ada di divisi tersebut bertugas untuk mencari potensial pelanggan, yaitu pemilik bisnis (merchant) yang ingin menjalankan promosi produk atau jasa mereka. Ketika merchant telah menyetujui untuk menjalankan promosi produk atau jasa dengan Groupon, kedua belah pihak akan menentukan jumlah potongan harga yang akan diumumkan di website, potongan harga atau diskon yang diberikan biasanya sekurang-kurangnya 50 persen dari harga normal. Diskon dari produk atau jasa yang ditawarkan dapat digunakan oleh pengguna yang membeli produk atau jasa tersebut jika minimum tipping point yang telah ditentukan oleh merchant telah tercapai. Misalnya merchant akan memberikan diskon jika produk yang terjual sudah sama atau lebih dari jumlah minimum yang telah ditentukan. Groupon memiliki perjanjian dengan merchant untuk

description

tugas marketing

Transcript of Case Groupon

Groupon merupakan marketing services company yang mempromosikan bisnis-bisnis lokal dengan menjual voucher diskon pada layanan mereka. Didirikan oleh Andrew Mason pada November 2008 sebagai bagian dari online community platform The Point yang sudah lebih dulu berjalan sejak tahun 2007. Pada awal berdirinya, Groupon berfokus pada merchant lokal dan hanya menawarkan satu promosi setiap hari, hal ini dilakukan untuk mengatasi minimnya sumber daya yang dimiliki oleh Groupon. Bisnis model yang diterapkan oleh Groupon mendapatkan respon yang sangat baik dari pasar, ditandai dengan pertumbuhan perusahaan yang sangat signifikan. Pada tiga tahun pertama sejak Groupon didirikan, perusahaan ini telah beroperasi di 48 negara dan lebih dari 500 kota di seluruh dunia, serta memiliki lebih dari 143 juta pengguna. Sebagai perusahaan yang menyediakan layanan pemasaran secara online, Groupon sangat bergantung kepada divisi penjualan, sumber daya yang ada di divisi tersebut bertugas untuk mencari potensial pelanggan, yaitu pemilik bisnis (merchant) yang ingin menjalankan promosi produk atau jasa mereka. Ketika merchant telah menyetujui untuk menjalankan promosi produk atau jasa dengan Groupon, kedua belah pihak akan menentukan jumlah potongan harga yang akan diumumkan di website, potongan harga atau diskon yang diberikan biasanya sekurang-kurangnya 50 persen dari harga normal. Diskon dari produk atau jasa yang ditawarkan dapat digunakan oleh pengguna yang membeli produk atau jasa tersebut jika minimum tipping point yang telah ditentukan oleh merchant telah tercapai. Misalnya merchant akan memberikan diskon jika produk yang terjual sudah sama atau lebih dari jumlah minimum yang telah ditentukan. Groupon memiliki perjanjian dengan merchant untuk membagi dua pendapatan dari penjualan voucher, tetapi merchant masih bisa melakukan negosiasi mengenai proporsi pembagian pendapatan penjualan voucher tersebut. Sebagian besar merchants menggunakan Groupon sebagai media promosi bisnis mereka karena dapat meningkatkan awareness terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, meningkatkan transaksi penjualan, dan dapat digunakan untuk mendapatkan pelanggan baru. Groupon dianggap efektif dan menguntungkan bagi merchant dalam melakukan promosi online karena tidak memerlukan biaya ketika ingin menjalankan promosi dan jika dibandingkan dengan promosi konvensional, promosi dengan menggunakan Groupon lebih mudah untuk diukur. Meskipun dinilai memberikan banyak manfaat bagi para merchant, terdapat berbagai reaksi negatif dari beberapa merchant, misalnya perusahaan tidak mendapatkan kenaikan pendapatan yang signifikan setelah menggunakan Groupon sebagai media promosi, bahkan mengalami kerugian. Menanggapi reaksi negatif tersebut, Groupon melakukan survey yang mengatakan 95% merchant puas dengan layanan yang diberikan, dan 96% akan merekomendasikan Groupon sebagai media promosi kepada perusahaan lain. Meskipun memiliki pendapatan yang sangat besar, Groupon memiliki biaya operasi sangat besar yang menyebabkan kerugian. Groupon menghabiskan dana yang sangat besar pada layanan pelanggan (customer service), iklan, dan tenaga kerja di divisi penjualan yang berjumlah 45% dari jumlah seluruh karyawan. Tantangan lain yang harus dihadapi oleh Groupon adalah bisnis mereka yang relatif mudah untuk ditiru, sehingga banyak bermunculan bisnis yang menyerupai Groupon. Menurut Andrew Mason, pada saat itu terdapat lebih dari 2000 website yang meniru bisnis model yang diterapkan oleh Groupon. Salah satu kompetitor utama mereka adalah LivingSocial. LivingSocial merupakan salah satu perusahaan yang berkembang sangat cepat dan telah beroperasi di 22 negara sampai saat ini. Agar terus bertahan Groupon harus melakukan inovasi, hal ini ditandai dengan peluncuran produk baru yang disebut Groupon 2.0. Groupon memperluas jenis promosi yang ditawarkan pada platform mereka dengan melakukan pengkategorian, misalnya Groupon Getaways untuk promosi yang berkaitan dengan industri travel dan GrouponLive untuk promosi tiket konser dan pertunjukkan. Groupon juga berusaha untuk memonetisasi subscriber mereka dengan menawarkan VIP Program, sehingga subscriber akan mendapatkan akses yang lebih awal mengenai penawaran promosi dan proses pengembalian dana yang lebih fleksibel. Penggunaan layanan marketing yang ditawarkan oleh Groupon merupakan salah satu differentiated pricing yang dilakukan oleh pemilik bisnis. Konsumen akan membayar dengan harga yang berbeda jika mereka membeli melalui platform Groupon. Selain mencoba untuk melakukan price experiment, merchant juga berpotensi untuk mendapatkan pelanggan baru. Perjalanan konsumen dalam membeli (customer path) suatu produk atau jasa telah banyak berubah, jika sebelumnya kita mengenal 4A, yaitu Aware-Attitude-Act-ActAgain, kini telah berubah menjadi 5A, yang terdiri dari Aware-Appeal-Ask-Act-Advocates. Groupon dapat dijadikan sebagai media untuk meningkatkan awareness dari calon konsumen. Harga suatu produk atau jasa yang ditawarkan di website Groupon biasanya memberikan potongan yang cukup besar, hal ini akan menjadi stimulus konsumen untuk membeli produk atau jasa tersebut, karena setelah dilakukan perbandingan, konsumen akan mendapatkan harga yang jauh lebih murah. Konsumen yang telah membeli produk atau jasa tersebut diharapkan untuk memberikan advokasi kepada calon konsumen yang lain. Bagi beberapa merchant, khususnya merchant yang menawarkan novel experience sebagai value proposition utama, dapat melakukan eksperimen dengan menggunakan Groupon sebagai media, karena advokasi seorang konsumen terhadap konsumen lain tentu akan memberikan keuntungan yang sangat besar bagi pemilik bisnis, khususnya untuk jangka waktu yang panjang. Advokasi yang tinggi akan memperkuat brand dari produk tersebut yang secara tidak langsung akan mengurangi biaya promosi.