Case Ethic Business Law

10
Kasus 2 Pendahuluan Sejumlah orang merasa kecewa dengan penutupan Sea World, Ancol, Jakarta Utara.Hal ini dikarenakan banyak dari mereka ingin merayakan momen bersama keluarga untuk menikmati wahana yang ada di Sea World tetapi pada kenyataannya tempat rekreasi tersebut tutup. Menurut sejumlah pengunjung, kebanyakkan dari mereka bernasib sama atas kejadian ini. Kebanyakkan dari pengunjung tersebut tidak mengetahui bahwa kalau wahana Sea World tersebut sedang tidak beroperasi. Mereka mendapatkan tiket masuk Sea World tersebut dari membeli secara online dimana dalam web Sea World tidak terdapat pemberitahuan kalau Sea World sedang tidak beroperasi sementara waktu sampai batas yang tidak ditentukan. Seperti yang dialami oleh Yusac Wisnu Prabu, warga Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Yusac berniat merayakan ulang tahun pertama anaknya.Alih-alih menyenangkan anak di momen ulang tahun, Yusac terpaksa menelan kecewa karena ternyata tempat rekreasi itu tak buka.Padahal dia sudah membeli tiket secara online sebesar Rp 170.000,00. Dodi juga bernasib sama dengan Yusac. Warga asal Pamulang, Tangerang Selatan ini berniat mengunjungi Sea World untuk merayakan ulang tahun anak. Namun ia tidak mengetahui bahwa Sea World ditutup. Permasalahan ini sebenarnya berasal dari kontrak perjanjian bisnis antara PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dengan PT Sea World Indonesia yang terafiliasi dengan Grup Lippo.Sengketa tersebut

description

Sea World

Transcript of Case Ethic Business Law

Kasus 2

Pendahuluan

Sejumlah orang merasa kecewa dengan penutupan Sea World, Ancol, Jakarta Utara.Hal ini dikarenakan banyak dari mereka ingin merayakan momen bersama keluarga untuk menikmati wahana yang ada di Sea World tetapi pada kenyataannya tempat rekreasi tersebut tutup. Menurut sejumlah pengunjung, kebanyakkan dari mereka bernasib sama atas kejadian ini. Kebanyakkan dari pengunjung tersebut tidak mengetahui bahwa kalau wahana Sea World tersebut sedang tidak beroperasi. Mereka mendapatkan tiket masuk Sea World tersebut dari membeli secara online dimana dalam web Sea World tidak terdapat pemberitahuan kalau Sea World sedang tidak beroperasi sementara waktu sampai batas yang tidak ditentukan. Seperti yang dialami oleh Yusac Wisnu Prabu, warga Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Yusac berniat merayakan ulang tahun pertama anaknya.Alih-alih menyenangkan anak di momen ulang tahun, Yusac terpaksa menelan kecewa karena ternyata tempat rekreasi itu tak buka.Padahal dia sudah membeli tiket secara online sebesar Rp 170.000,00. Dodi juga bernasib sama dengan Yusac. Warga asal Pamulang, Tangerang Selatan ini berniat mengunjungi Sea World untuk merayakan ulang tahun anak. Namun ia tidak mengetahui bahwa Sea World ditutup.

Permasalahan ini sebenarnya berasal dari kontrak perjanjian bisnis antara PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dengan PT Sea World Indonesia yang terafiliasi dengan Grup Lippo.Sengketa tersebut bermula dari habisnya perjanjian built operation transfer (BOT) PT Sea World Indonesia selama 20 tahun antara kedua belah pihak pada Juni 2014.Dasar Hukum dan Moral

A. Dasar Hukum

Undang-undang nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Hak Konsumen

Pasal 4

Hak konsumen adalah:

a. hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsurnsi barang dan/atau jasa;

b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;

c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa;

d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan / atau jasa yang digunakan;

e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;

f. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

g. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;

h. hak untuk mendapatkan komnpensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;

i. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

Kewajiban Pelaku Usaha

Pasal 7

Kewajiban pelaku usaha adalah:

a. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;

b. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan pcnggunaan, perbaikan dan pemeliharaan;

c. memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;

d. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku;

e. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan;

f. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;

g. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

PENYELESAIAN SENGKETA

Pasal 451. Setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui lembaga yang bertugas menyelesaikan sengketa antara konsumen dan pelaku usaha atau melalui peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum.

2. Penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar pengadilan berdasarkan pilihan sukarela para pihak yang bersengketa.

3. Penyelesaian sengketa di luar pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tidak menghilangkan tanggung jawab pidana sebagaimana diatur dalam Undang-undang.

4. Apabila telah dipilih upaya penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan, gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya tersebut dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu pihak atau oleh para pihak yang, bersengketa.

Pasal 46

1. Gugatan atas pelanggaran pelaku usaha dapat dilakukan oleh:

a. seorang konsumen yang dirugikan atau ahli waris yang bersangkutan;

b. sekelompok konsumen yang mempunyai kepentinyan yang sama;

c. Lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat yang memenuhi syarat, yaitu berbentuk badan hukum atau yayasan, yang dalam anggaran dasarnya menyebutkan dengan tegas bahwa tujuan didirikannya organisasi tersebut adalah untuk kepentingan perlindungan konsumen dan telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran dasarnya;

d. pemerintah dan/atau instansi terkait apabila barang dan/atau jasa yang dikonsumsi atau dimanfaatkan mengakibatkan kerugian materi yang besar dan/atau korban yang tidak sedikit.

Penyelesaian Sengketa di luar Pengadilan

Pasal 47

Penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan diselenggarakan untuk mencapai kesepakatan mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi dan/atau mengenai tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terjadi kembali atau tidak akan terulang kembali kerugian yang diderita oleh konsumen.

B. MoralMenurut Velasquez (2005) menyebutkan ada 4 prinsip yang digunakan dalam berbisnis, yaitu:

(1) UtilitarianismePrinsip ini menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan perlu dievaluasi berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan kepada masyarakat.Sebuah prinsip moral yang mengklaim bahwa sesuatu dianggap benar apabila mampu menekan biaya sosial dan memberikan keuntungan sosial yang lebih besar.

(2) HakHak merupakan sebuah sarana atau cara yang penting dan bertujuan agar memungkinkan individu untuk memilih dengan bebas apapun kepentingan atau aktivitas mereka dan melindungi pilihan-pilihan mereka. Hak kebebasan dan kesejahteraan orang lain harus dihormati. Hak-hak moral semacam ini memiliki tiga karakteristik penting yang memberikan fungsi pemungkinan dan perlindungan, pertama: hak moral sangat erat kaitannya dengan kewajiban, dimana kewajiban secara umum merupakan sisi lain dari hak moral; kedua: hak moral memberikan otonomi dan kesetaraan bagi individu dalam mencari kepentingan-kepentingan mereka; ketiga: hak moral memberikan dasar untuk membenarkan tindakan yang dilakukan seseorang dan untuk melindungi orang lain.(3) KeadilanMengidentifikasi cara-cara yang adil dalam mendistribusikan keuntungan dan beban pada para anggota masyarakat. Biasanya masalah keadilan dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: keadilan distribute rberkaitan dengan distribusi yang adil atas keuntungan dan beban dalam masyarakat) dan keadilan retributif (pemberlakuan yang adil pada pihak-pihak yang melakukan kesalahan); keadilan kompensatif (cara yang adil dalam memberikan kompensasi pada seseorang atas kerugian yang mereka alami akibat perbuatan orang lain).(4) Perhatian (Caring)Pandangan ini menekankan bahwa kita mempunyai kewajiban untuk memberikan perhatian terhadap kesejahteraan orang-orang yang ada di sekitar kita, terutama yang mempunyai hubungan ketergantungan.

PembahasanBerdasarkan dasar hukum diatas PT Sea World telah melanggar aturan dalam UU nomor 8 Tahun 1999 pasal 4 (a, b, c) bahwa Konsumen mempunyai hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan atau jasa serta mendapatkan barang atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan dan mendapatkan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa. Hal ini bisa dilihat dari banyak pengunjung yang tidak dapat masuk menikmati wahana setelah pengunjung melaksanakan kewajibannya dikarenakan pengunjung tidak mendapatkan informasi yang sebenarnya tentang penutupan PT Sea World melalui Web atau pun pemberitaan media.PT Sea World juga melanggar UU nomor 8 Tahun 1999 pasal 7 (a, b, c) bahwa pelaku usaha harus beritikad baik dalam melakukan kegiatan usaha dan memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa dan memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. Ini dilihat dari cara PT Sea World tetap menjual tiket secara online kepada calon para pengunjung dan tidak memberikan informasi yang sebenarnya tentang masalah penutupan sementara akibat dari sengketa perjanjian.

Untuk itu cara penyelesaiannya permasalahan ini PT Sea World seharusnya mengganti rugi atas tindakan yang telah dilakukannya sehingga menyebabkan pengunjung mengalami kerugian serta berjanji menjamin tidak akan terjadi kembali atau tidak akan terulang kembali kerugian yang di derita oleh konsumen. Tetapi bila PT Sea World tidak mempunyai itikad baik pengunjung dapat melakukan gugatan sesuai dengan UU nomor 8 Tahun 1999 pasal 45 ke PT Sea World dalam hal ini sebagai pelaku usaha. Pengunjung dapat melakukan gugatan dengan cara mandiri atau kelompok sesuai pasal UU nomor 8 Tahun 1999 46 ayat 1. Jika dilihat dari moral melalui 4 perspektif, yaitu:

a. Utilitarian (Utilitarianisme)

Sangat tidak etis. Karena sangat merugikan masyarakat yang akan berkunjung atas apa yang telah dilakukan oleh PT Sea World dengan menjual tiket secara online di saat permasalahan sengketa ini muncul yang menyebabkan penutupan wahana PT Sea World. Masyarakat merasa di tipu oleh PT Sea World.b. Hak (Rights)

Jika dilihat dari hak, PT Sea world tidak memberikan hak kepada konsumen atau pengunjung yang telah melaksanakan kewajibannya atas informasi yang sebenarnya.

c. Kewajiban (Justice)

PT Sea World harus mendapatkan sanksi atas apa yang telah diperbuat kepada konsumen atau pengunjung yang sudah membeli tiket secara online. Ini sesuai keadilan retributive yang dimana pemberlakuan adil pada pihak-pihak yang melakukan kesalahan agar di hukum sesuai perbuatannya.

d. Perhatian (Caring)PT Sea World tidak memberikan perhatian kepada masyarakat karena tidak memberikan informasi yang sebenarnya atas apa yang sebenarnya terjadi. Sehingga menyebabkan banyak pengunjung mengalami kerugian atas apa yang telah dilakukan oleh PT Sea World.Referensi

Velasquez, Manuel G. 2012. Business Ethics, 7th Edition. USA: Pearson.http://www.tempo.co/read/news/2014/10/01/083611166/Sengketa-Sea-World-Pengunjung-Jadi-Korbanhttp://megapolitan.kompas.com/read/2014/10/01/13434851/Ancol.Tutup.Wahana.Rekreasi.Sea.World.Ini.Sebabnyahttp://megapolitan.kompas.com/read/2014/10/01/15221001/Sudah.Beli.Tiket.via.Online.Ternyata.Sea.World.Stop.Operasihttp://www.radioprssni.com/prssninew/internallink/legal/uu_8_99perlkonsum.htm