Case Bedah
description
Transcript of Case Bedah
STATUS PASIEN UJIAN BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOESELO SLAWI
Nama Mahasiswa : Dea Haykalsani Harahap
NIM : 03011065
Dokter Pembimbing : dr. Willy Yulianto, Sp. B
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap : Nn. Eko Aulia Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 21 tahun Suku Bangsa : Indonesia
Status Pernikahan : Belum menikah Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak bekerja Pendidikan : SMA
Alamat : Adiwerna, Tegal Tanggal MRS : 30 Agustus 2015
Asuransi : BPJS No. RM : 422705
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada hari Senin, tanggal 31 Agustus 2015 pukul
07.00 WIB di ruang rawat Bougenvil, RSUD DR. Soeselo Slawi.
1. Keluhan Utama
Benjolan di payudara kiri
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poliklinik bedah RSUD DR. Soeselo Slawi dengan keluhan
terdapat benjolan di payudara sebelah kiri yang tidak hilang timbul sejak kurang lebih
2 bulan SMRS. Benjolan berjumlah satu buah, berbentuk bulat, warna sama seperti
warna kulit sekitarnya, benjolan dapat digerakkan. Pada awalnya pasien merasa
benjolan berukuran seperti biji jagung, namun makin lama makin membesar. Pasien
juga merasakan nyeri pada payudara kirinya yang hilang timbul, nyeri dirasakan
terutama bila pasien sedang capek.
Pasien menyangkal adanya cairan yang keluar dari puting payudara kirinya.
Pasien juga menyangkal adanya benjolan di tempat lain. Riwayat datang bulan
pertama kali sekitar umur 13 tahun. Pasien mengatakan haid pasien tidak teratur
setiap bulannya dengan lama haid kira – kira 1 minggu. Pasien tidak merasa pusing,
demam, sesak, mual, muntah ataupun nyeri pada tulang. BAB dan BAK tidak ada
keluhan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
Riwayat batuk lama, hipertensi, diabetes melitus, asma dan jantung disangkal pasien
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tante pasien pernah mengalami keluhan yang sama dan
sudah dilakukan operasi. Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, asma, batuk – batuk
lama, kelainan jantung dan keganasan dalam keluarga disangkal oleh pasien.
5. Riwayat Pengobatan
Pasien tidak mengkonsumsi obat – obatan. Tidak ada alergi obat – obatan dan
pasien belum pernah berobat ke dokter untuk mengatasi keluhan saat ini.
6. Riwayat Kebiasaan, Sosial dan Lingkungan
Pasien mengatakan tidak pernah merokok ataupun mengkonsumsi minuman
beralkohol. Pasien juga mengaku jarang berolahraga. Pasien belum menikah dan tinggal
bersama kedua orangtuanuya.
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Keadaan : Compos Mentis
Kesadaran : Tampak sakit ringan
Kesan gizi : Cukup
2. Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit, regular, isi cukup, equal
Respirasi : 18 x/menit
Suhu aksila : 36,6 ºC
3. Status Generalis
Kepala : Normocephali, distribusi rambut merata, tidak mudah dicabut
Mata : Conjungtiva palpebra anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokhor,
refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung +/+
Telinga : Normotia, nyeri tekan (-), sekret (-)
Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), sekret (-)
Mulut : Bibir simetris, caries gigi (-), tonsil T1-T1 tidak hiperemis, uvula
ditengah, arkus faring simetris
Leher : Pembesaran tiroid (-), pembesaran KGB (-)
Thoraks
o Inspeksi : Bentuk normal, simetris, pergerakan dinding dada simetris,
tidak ada bagian yang tertinggal, tipe pernapasan thorakoabdominal, tidak ada
pelebaran sela iga, tidak ada retraksi sela iga, tidak ada penggunaan otot bantu
napas, areola mammae sepasang simetris
o Palpasi : Pergerakan napas kanan dan kiri simetris, tidak ada bagian
yang tertinggal, vocal fremitus kanan dan kiri simetris, iktus kordis teraba di
garis midklavikularis kiri setinggi ICS 5, tidak teraba thrill
o Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru, batas atas jantung ICS 3 garis
parasternal kiri, batas kanan jantung ICS 3 hingga ICS 5 garis sternalis kanan,
batas kiri jantung ICS 5 ± 1cm medial linea midklavikularis kiri
o Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-, bunyi jantung
I – II normal, regular, murmu (-), gallop (-)
Abdomen
o Inspeksi : Bentuk abdomen datar, gerak dinding perut simetris.
o Auskultasi : Bising usus 2x/menit
o Palpasi : Supel, tidak teraba massa, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba, ballotement (-), nyeri ketok costovertebra (-)
o Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomen
Genitalia : Dalam batas normal, tidak ada benjolan, tidak merah
Ekstremitas
o Ekstremitas atas : Simetris, proporsi ukuran terhadap tubuh sesuai,
deformitas -/-, edema -/-, akral hangat +/+, kekuatan otot 5/5
o Ekstremitas bawah : Simetris, proporsi ukuran terhadap tubuh sesuai,
deformitas -/-, edema -/-, akral hangat +/+, kekuatan otot 5/5
IV. STATUS LOKALIS
Regio Mammae Sinistra
Inspeksi
Warna kulit mammae sama seperti warna kulit sekitar, penebalan kulit mammae tidak
ada, tak tampak adanya massa, cekungan atau dimpling mammae tidak ada, retraksi atau
cekungan papilla mammae tidak ada, pengeluaran discharge secara spontan tidak ada
Palpasi
Teraba sebuah massa pada superolateral, bentuk bulat, ukuran 1x2 cm, konsistensi lunak
kenyal, mobile, berbatas jelas, nyeri tekan (-), papilla mammae elastis, pengeluaran discharge
tidak ada. Pembesaran KGB aksila dan supraclavicula tidak ada.
V. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hasil pemeriksaan tanggal 25 Agustus 2015
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN KETERANGAN
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Leukosit 6200/uL 3600 – 11000/uL Normal
Eritrosit 4,5 juta /uL 3,8 juta – 5,2 juta /uL Normal
Hemoglobin 12,5 g/dL 11,7 – 15,5 g/dL Normal
Hematokrit 38 % 35 – 47 % Normal
Trombosit 369.000/uL 150.000 – 400.000/uL Normal
APTT TEST 33,8 detik 25,5 – 42,1 detik Normal
PT TEST 10,0 detik 9,7 – 13,1 detik Normal
Golongan Darah O
Rhesus Faktor Positif
VI. RESUME
Nn. Eko Yuliani berusia 21 tahun datang ke poliklinik RSUD DR. Soeselo
Slawi dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kiri yang tidak hilang timbul
sejak kurang lebih 2 bulan SMRS. Benjolan berjumlah satu buah, berbentuk bulat,
warna sama seperti warna kulit sekitarnya, benjolan dapat digerakkan. Pada awalnya
pasien merasa benjolan berukuran seperti biji jagung, namun makin lama makin
membesar. Pasien juga merasakan nyeri pada payudara kirinya yang hilang timbul,
nyeri dirasakan terutama bila pasien sedang capek.
Pada pemeriksaan fisik berupa keadaan umum, tanda vital, dan status generalis
dalam batas normal. Status lokalis regio mammae sinistra didapatkan pada inspeksi
warna kulit mammae sama seperti warna kulit sekitar. Pada palpasi teraba sebuah
massa pada superolateral, bentuk bulat, ukuran 1x2 cm, konsistensi lunak kenyal,
mobile, berbatas jelas, papilla mammae elastis.
VII. DIAGNOSIS
Tumor Mammae Sinistra c/ Fibroadenoma Mammae
VIII. DIAGNOSIS BANDING
Fibrokistik Mammae Sinistra
IX. PENATALAKSANAAN
1. Edukasi Operatif
2. Pre Operatif
Rawat inap : Infus RL 20 tpm
3. Operatif
Eksisi biopsi
4. Post Operatif
Rawat inap : Infus RL 20 tpm
Injeksi Cefotaxim 1 gr/12 jam
Injeksi Ranitidin 50 mg/12 jam
Injeksi Ketorolac 30 mg/8 jam
LAPORAN OPERASI DAN TINDAKAN
Jenis operasi : Eksisi biopsi
Diagnosis Bedah : Tumor Mammae Sinistra c/ Fibroadenoma Mammae
Diagnosis Pasca Bedah : Tumor Mammae Sinistra c/ Fibroadenoma Mammae
Post Eksisi Biopsi
Operasi dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2015 jam 08.35 sampai dengan 08.55
WIB.
X. PROGNOSIS
Ad vitam : Ad bonam
Ad fungsionam : Ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam