PPT Case Bedah RSAL

50
Laporan Kasus Fraktur Tertutup Kolum Femoris Albertus Berfan/030.10.017 21 April 2015 Rumah Sakit Angkatan Laut DR Mintohardjo

description

fraktur femur

Transcript of PPT Case Bedah RSAL

Tuberkulosis Paru pada Penderita Diabetes Mellitus

Laporan KasusFraktur Tertutup Kolum FemorisAlbertus Berfan/030.10.01721 April 2015Rumah Sakit Angkatan Laut DR MintohardjoIdentitasNama: Ny. SUsia: 80 tahunPekerjaan: Ibu rumah tanggaTanggal masuk rumah sakit: 7 April 2015Keluhan UtamaNyeri pada paha sebelah kiri dan tidak bisa digerakanRiwayat Penyakit SekarangDiantar oleh keluarga menggunakan brangkar dalam posisi tertidur dengan keluhan nyeri (VAS 6) pada paha sebelah kiri dan tidak bisa digerakan sejak satu minggu yang lalu. Riwayat Penyakit SekarangRiwayat jatuh karena kehilangan keseimbangan yang diakibatkan oleh vertigo seminggu yang lalu.

Jatuh di halaman rumah, dasarnya lantai, menghantam lantai dengan posisi miring pada bagian kiri tubuh. Riwayat Penyakit SekarangBagian tubuh yang menyentuh lantai pertama kali adalah bagian paha sebelah kiri.

Tidak ada usaha menahan tubuh dengan bagian tubuh lain saat terjatuh.Riwayat Penyakit SekarangSetelah terjatuh OS tidak dapat berdiri karena kaki tidak dapat digerakan dan terasa nyeri. OS dibantu orang lain dengan cara digendong. Riwayat Penyakit SekarangNyeri terus menerus, terasa lebih berat bila kaki digerakan dan agak berkurang saat kaki diistirahatkan.Riwayat Penyakit SekarangMuncul memar di lutut kiri, kemudian berobat dan dilakukan foto articulatio genu namun tidak ada kelainan.Kemudian bagian lutut dipijat dan tidak ada perbaikan.Riwayat Penyakit SekarangSetelah satu minggu berlangsung, tidak ada perbaikan maupun progresitivitas pada keluhan ini OS datang kembali ke UGD dan dilakukan pemeriksaan ulang

Dilakukan foto rontgen di regio pelvis didapatkan gambaran diskontinuitas kolum femoris sinistra.

Riwayat Penyakit DahuluTidak ada riwayat hipertensi, diabetes melitus, alergi, maupun riwayat fraktur tulang sebelumnya.

Tidak pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit serius lainnya.

Sebelum terjatuh dapat berjalan dengan normal walaupun agak perlahan, tidak ada nyeri pada anggota tubuh, dan tidak ada gangguan atau nyeri maupun kekakuan pada pergerakan sendi.Primary SurveyAirway: Tidak ada sumbatan jalan nafas

Breathing: Spontan, tipe pernafasan torakoabdomilal, frekuensi 20x/menit

Circulation: Kuat, simetris pada ke empat ekstremitas

Disability: Tidak dapat menggerakan kaki sebelah kiri

Environment: Tidak ada jejas maupun luka terbukaPemeriksaan FisikKeadaan Umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Compos mentis (E4V5M6)TTV:Tekanan Darah: 130/90 mmHgNadi: 72 x/menitSuhu: 36.6 CPernafasaan: 20x/menit Edema umum: tidak ditemukanHabitus: AstenikusCara berjalan: tidak dapat berjalan (OS berbaring)Mobilitas: AktifPemeriksaan Fisik Lokalisa. Kulit Warna: putihPembuluh darah: normalEffloresensi: tidak adaTurgor: baikJaringan Parut: tidak adaPigmentasi: merataLembab/Kering: lembabLapisan Lemak:distribusi merataSuhu Raba: hangatKeringat: umumIkterus: tidak adaOedem: tidak adaPemeriksaan Fisik Lokalisb. Kelenjar Getah BeningSubmandibula: tidak teraba membesarSupraklavikula: tidak teraba membesarLipat paha: tidak teraba membesarLeher: tidak teraba membesarKetiak : tidak teraba membesar

c. KepalaEkspresi wajah: tampak sakit sedang Jejas: tidak tampak ada jejasDeformitas: tidak ada deformitasPemeriksaan Fisik Lokalisd. MataExophthalamus: tidak adaEnopthalamus: tidak adaKelopak: tidak oedemLensa: jernihKonjungtiva: tidak anemisVisus: tidak dinilaiSklera: tidak ikterikGerakan Mata: normal ke semua arahTekanan bola mata: normal/palpasipupil: isokhorPemeriksaan Fisik Lokalise. TelingaTuli: fungsi pendengaran agak menurunPenyumbatan : tidak adaLubang: lapangSerumen: tidak adaCairan: tidak adaPerdarahan: tidak adaf. HidungBentuk luar: deviasi septum (-)Abses/trauma/deformitas: -Perdarahan: tidak adaPemeriksaan Fisik Lokalisg. MulutBibir: kering Tonsil: T1 T1 tenagBau pernapasan: tidak adaFaring: normalLidah: normal

h. LeherTekanan Vena Jugularis (JVP): 5 - 1 cm H2O.Kelenjar Tiroid: tidak tampak membesar.Kelenjar Limfe: tidak tampak membesarPemeriksaan Fisik Lokalisg. MulutBibir: kering Tonsil: T1 T1 tenagBau pernapasan: tidak adaFaring: normalLidah: normal

h. LeherTekanan Vena Jugularis (JVP): 5 - 1 cm H2O.Kelenjar Tiroid: tidak tampak membesar.Kelenjar Limfe: tidak tampak membesarPemeriksaan Fisik LokalisPulmonalHasil pemeriksaanInspeksiKiriSimetris saat statis dan dinamisKananSimetris saat statis dan dinamisPalpasiKiri- Tidak ada benjolan- Fremitus taktil simetrisKanan- Tidak ada benjolan- Fremitus taktil simetrisPerkusiKiriSonor di seluruh lapang paruKananSonor di seluruh lapang paruAuskultasiKiri- Suara vesikuler- Wheezing (-), Ronki (-)Kanan- Suara vesikuler- Wheezing (-), Ronki (-)i. DadaJantungInspeksi: Tidak Tampak pulsasi iktus cordis.Palpasi: Teraba pulsasi iktus cordis di midklavikula kiri ICS V.Perkusi : Batas kanan: ICS III-V linea sternalis kanan. Batas bawah kiri: sela iga V linea midklavikula kiri. Batas atas kiri: sela iga III linea parasternal kiri.Auskultasi: Bunyi jantung I-II reguler, Gallop tidak ada, Murmur tidak ada.Pemeriksaan Fisik Lokalisj. Pembuluh DarahArteri Temporalis: teraba pulsasiArteri Karotis: teraba pulsasiArteri Brakhialis: teraba pulsasiArteri Radialis: teraba pulsasiArteri Femoralis: teraba pulsasiArteri Poplitea: teraba pulsasiArteri Dorsalis Pedis: teraba pulsasiPemeriksaan Fisik Lokalisk. PerutInspeksi: Datar, terdapat dilatasi vena, tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi, simetris, dan tidak ada smiling umbilicus.Palpasi Dinding perut: Supel Hati: tidak teraba membesar.Limpa: tidak teraba membesar.Ginjal: Balotement (-)Perkusi: timpani, Shifting dullness (-)Auskultasi : Bising usus 3x per menit

Pemeriksaan Fisik LokalisPemeriksaanKananKiriLookTidak ada kelainanTidak ada kelainanFeelTidak ada kelainanTidak ada kelainanMoveTidak ada kelainanTidak ada kelainanl. Anggota GerakEkstremitas atasPemeriksaanKananKiriLookJejas (-)pembengkakan (-) deformitas (-) sianosis (-)atrofi (-)hipertrofi (-)jaringan parut (-)Jejas (-)Pembengkakan (-)deformitas (-)shortening (+) 10cm diukur dari sias-malleolus eksternal sianosis (-)atrofi (-)hipertrofi (-) jaringan parut (-)posisi eksternal rotasi pada sendi panggulFeelAkral hangat (+)Suhu raba sama dengan suhu kulit sekitarNadi (+)Sensibilitas (+)Krepitasi (-)Nyeri tekan (-)Akral hangat (+)Suhu raba sama dengan suhu kulit sekitarNadi (+)Sensibilitas (+)Krepitasi (+)Nyeri tekan (+)MoveGerak aktif (+)ROM (tidak ada hambatan gerak)Gerak aktif (-)Gerak pasif (nyeri)ROM (terbatas karena nyeri)Ekstremitas bawah

Pemeriksaan penunjangFOTO RONTGENTanggal pengambilan foto: 1/4/15

Jenis Foto: Foto articulatio genu AP, LateralDeskripsi : Tidak tampak adanya fraktur, tidak tampak tissue swelling, tidak tampak dislokasiKesan : normal

Pemeriksaan penunjangFOTO RONTGENTanggal pengambilan foto: 7/4/15

Jenis Foto: Foto regio pelvisDeskripsi: tampak diskontinuitas pada kolum femur sinistra, tidak ada dislokasi sendi femur, tidak tampak tissue swelling.Kesan: fraktur kolum femoris sinistra.

DiagnosisFraktur kolum femoris tertutup grade III tipe 3 sinistraDasar DiagnosisRiwayat penderita

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan radiologisPenatalaksanaanMedikamentosa:1.IVFD Ringer Lactate 20tpm2.Ketorolac

Non-medikamentosa:1.Rawat inap2.Tirah baring3.Operasi (Austin-moore Prothesis)

PrognosisAd vitam: dubia ad bonam

Ad functionam: dubia ad bonam

Ad sanationam: dubia ad bonamFollow Up (8 april 2015)Subjektif :Sebelum dilakukan operasiNyeri (+)Kaki kiri tidak dapat digerakan (+)ObjektifTanda VitalTD : 130/90 mmHgNadi : 78 kali/menitSuhu : 36.6 oCPernapasan : 20 kali/menitKonjungtiva Anemis (-)/(-), Sklera ikterik -/-, leher: KGB tidak teraba membesarThoraks: Cardio: BJ1,BJ2 reguler, murmur (-) Gallop (-)Pulmo: SN Vesikuler +/+, wheezing (-), rhonki (-)Abdomen: supel, datar, nyeri tekan (-) di daerah epigstrium. Perkusi: Timpani, BU (+) normal.Ekstremitas: shortening pada kaki kiri, posisi eksternal rotasi pada sendi panggul, nyeri pada perabaan, tidak dapat digerakanFoto rongent: fraktur kolum femoris sinistra AssessmentFraktur kolum femoris tertutup grade III tipe 3 sinistra. Planning: Terapi IVFD RL 20tpmInjeksi ketorolac 3x1 ampulRencana operasi Austin-moore ProthesisFollow Up (9 april 2015)Subjektif :Nyeri pada luka bekas operasiKaki kiri belum dapat digerakanTelapak kaki kiri terasa seperti kesemutanObjektifTanda-tanda vitalTD : 120/80 mmHgNadi : 72 kali/menitSuhu : 36.5 oCPernapasan : 22 kali/menitStatus generalis dalam batas normal. Status lokalis: panjang tungkai kiri sama dengan kaki kanan, terdapat luka bekas operasi, nyeri pada perabaan, belum dapat digerakan.Foto rongent: tampak terpasang bipolar prosthesis AssessmentPost operasi fraktur kolum femoris tertutup grade III tipe 3 sinistra dengan teknik Austin-moore Prothesis Planning: Terapi IVFD RLCeftriaxone inj 1x2 Ketorolak inj 3x1Imobilisasi Follow Up (10 april 2015)Subjektif :Nyeri pada luka bekas operasiKaki kiri sudah dapat digerakan sedikitTelapak kaki kiri terasa seperti kesemutan Objektif :Tanda vital:TD : 130/90 mmHgNadi : 72 kali per menitSuhu 36.6oCPernapasan : 22 kali per menitStatus generalis dalam batas normalStatus lokalis: panjang tungkai kiri sama dengan kaki kanan, terdapat luka bekas operasi, nyeri pada perabaan, sudah dapat digerakan namun terbatas karena nyeri AssessmentPost operasi fraktur kolum femoris tertutup grade III tipe 3 sinistra dengan teknik Austin-moore Prothesis Planning: Terapi IVFD RLCeftriaxone inj 1x2 Ketorolak inj 3x1ImobilisasiFollow Up (11 april 2015)Subjektif :Nyeri pada luka bekas operasi sudah berkurangKaki kiri sudah dapat digerakan 450 pada sendi panggulObjektifTanda vitalTD : 140/80 mmHgNadi : 74 kali/menitSuhu : 36.2 oCPernapasan : 20 kali/menitStatus generalis dalam batas normalStatus lokalis: panjang tungkai kiri sama dengan kaki kanan, terdapat luka bekas operasi, nyeri pada perabaan, sudah dapat digerakan 450 AssessmentPost operasi fraktur kolum femoris tertutup grade III tipe 3 sinistra dengan teknik Austin-moore Planning: Terapi IVFD RLCeftriaxone inj 1x2 Ketorolak inj 3x1Follow Up (12 april 2015)Subjektif :Nyeri pada luka bekas operasi sudah berkurangKaki kiri sudah dapat digerakan > 450 pada sendi panggul ObjektifTanda vital:TD : 130/90 mmHgNadi : 74 kali/menitSuhu : 36.3 oCPernapasan : 22 kali/menitStatus generalis dalam batas normalStatus lokalis: panjang tungkai kiri sama dengan kaki kanan, terdapat luka bekas operasi, nyeri pada perabaan, sudah dapat digerakan >450 AssessmentPost operasi fraktur kolum femoris tertutup grade III tipe 3 sinistra dengan teknik Austin-moore Planning: Terapi IVFD RLCeftriaxone inj 1x2 Ketorolak inj 3x1Tinjauan PustakaFraktur Kolum Femorisfraktur intrakapsular yang terjadi pada bagian proksimal femur

yang termasuk kolum femur adalah mulai dari bagian distal permukaan kaput femoris sampai dengan bagian proksimal dari intertrokanter.Fraktur Kolum Femoris

EtiologiSering terjadi pada usia di atas 60 tahun dan disebabkan oleh kerapuhan tulang akibat kombinasi proses penuaan dan osteoporosis pasca menopause.

Disebabkan oleh trauma langsung ataupun oleh trauma tidak langsung.EtiologiCedera traumatik: benturan, pemukulan, penghancuran, penekukan atau terjatuh dengan posisi miring, pemuntiran, atau penarikan.

Fraktur Patologik: tumor tulang (jinak atau ganas), Infeksi (misalnya osteomielitis), Rakhitis.Klasifikasi (Gardens)Grade I : Fraktur inkomplit (abduksi dan terimpaksi)

Grade II: Fraktur lengkap tanpa pergeseran fragmen tulang

Grade III : Fraktur lengkap dengan pergeseran sebagian fragmen fraktur

Grade IV : Fraktur dengan pergeseran seluruh fragmen tanpa ada bagian segmen yang bersinggungan

Klasifikasi (Gardens)

Klasifikasi (Pauwels)Tipe I: Garis fraktur membentuk sudut 30 dengan bidang horizontal pada posisi tegak.

Tipe II: Garis fraktur membentuk sudut 30-50 dengan bidang horizontal pada posisi tegak.

Tipe III: Garis fraktur membentuk sudut >50 dengan bidang horizontal pada posisi tegak

Klasifikasi (Pauwels)

Manifestasi KlinikDeformitaspemendekan tulang;penekanan tulang.Bengkak (edema)Ekimosis dari perdarahan subculaneousSpasme otot (spasme involunters dekat fraktur)TendernessNyeriPergerakan abnormalSyok hipovolemikKrepitasiPemeriksaan PenunjangRadiologi

PenatalaksanaanTerapi KonservatifTerapi OperatifTerimakasih