cadangan

5
Sebelum dilakukannya perubahan atas Undang-Undang Dasar 1945, Majelis Permusywaratan Rakyat (MPR) dikonruksikan sebagai wadah penjelmaan seluruh rakyat yang berdaulat tanpa kemana Presiden harus tunduk dan mempertanggungjawaban segala pelaksanaan tugas-tugas konstitusionalnya. Dalam penjelasan UUD 1945 sebelum diadakan perubahan itu, diyatakan bahwa “persiden bertunduk dan bertanggungjawab kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat”. Dari kostitusi yang demikian maka Mejelis Permusyawaratan Rakyat di pahami sebagai lembaga tertinggi negara dimana kedaulatan seluruh rakyat Indonesia terjelma. Oleh karena itu, segala ketetapan yang dikeluarkannya mempunyai kedudukan lebih tinggi dari produk hukum yang di tetapkan oleh lembaga-lembaga tinggi negara yang lainya, seperti Presiden, DPR ataupun Mahkamah Agung. Dengan demikina ketetapan MPR/S lebih tinggi kedudukan hirarkinya dari pada Undang-undang ataupun peraturan lainya. Dengan demikian sistem sejarah perkembangan hirarki peraturan perundang-undangan di Indonesia mengalami berbagai perubahan dalam peraturan perundang-undangan dengan melihat dasar hukumnya dan Jenis-jenis peraturan-peraturan perundang-undangan ialah : Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 1. Undang-Undang Dasar 1945 . 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat . 3. Undang-Undang/Perpu . 4. Peraturan Pemerintah . 5. Keputusan Presiden .

description

pjpjdkskpcjadnklcnlkandlcjojdnc lcnonew

Transcript of cadangan

Page 1: cadangan

Sebelum dilakukannya perubahan atas Undang-Undang Dasar 1945, Majelis Permusywaratan Rakyat (MPR) dikonruksikan sebagai wadah penjelmaan seluruh rakyat yang berdaulat tanpa kemana Presiden harus tunduk dan mempertanggungjawaban segala pelaksanaan tugas-tugas konstitusionalnya. Dalam penjelasan UUD 1945 sebelum diadakan perubahan itu, diyatakan bahwa “persiden bertunduk dan bertanggungjawab kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat”. Dari kostitusi yang demikian maka Mejelis Permusyawaratan Rakyat di pahami sebagai lembaga tertinggi negara dimana kedaulatan seluruh rakyat Indonesia terjelma. Oleh karena itu, segala ketetapan yang dikeluarkannya mempunyai kedudukan lebih tinggi dari produk hukum yang di tetapkan oleh lembaga-lembaga tinggi negara yang lainya, seperti Presiden, DPR ataupun Mahkamah Agung. Dengan demikina ketetapan MPR/S lebih tinggi kedudukan hirarkinya dari pada Undang-undang ataupun peraturan lainya.

Dengan demikian sistem sejarah perkembangan hirarki peraturan perundang-

undangan di Indonesia mengalami berbagai perubahan dalam peraturan perundang-

undangan dengan melihat dasar hukumnya dan Jenis-jenis  peraturan-

peraturan perundang-undangan  ialah :

Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966

1. Undang-Undang Dasar 1945.

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat.

3. Undang-Undang/Perpu.

4. Peraturan Pemerintah.

5. Keputusan Presiden.

6. Peraturan Pelaksana lainnya; seperti Peraturan  Menteri, Instruksi Menteri dan lain-

lainnya.

TAP MPR No. III/MPR/2000 Pasal 2 Tata urutan Peraturan Perundang-

undangan merupakan pedoman dalam pembuatan aturan hukum di bawahnya.Tata

urutan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia adalah:

1. Undang-Undang Dasar 1945.

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.

3. Undang-Undang.

Page 2: cadangan

4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu).

5. Peraturan Pemerintah.

6. Keputusan Presiden.

7. Peraturan Daerah.

Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 Pasal yang mengatur tentang jenis dan

hierarki Peraturan Perundang-undangan terdapat pada pasal 7, yang dirumuskan

sebagai berikut :

a. Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Undang-Undang / Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang.

3. Peraturan Pemerintah.

4. Peraturan Presiden.

5. Peraturan Daerah.

b. Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 Peraturan Perundang-undangan saat ini, diatur

dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2011, yang terdiri dari :

1. Undang-Undang Dasar 1945.

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat.

3. Undang-Undang/peraturan Pemerintah Pengganti  Undang-Undang.

4. Peraturan Pemerintah.

5. Peraturan Presiden.

6. Peraturan daerah Provinsi.

7. Peraturan Daerah Kabupaten /Kota.

Namun pada tahun 2011, berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011, Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat kembali menjadi Peraturan Perundangan yang secara

Page 3: cadangan

Hierarki berada di bawah Undang-Undang Dasar 1945.

Pada tahun 1999, dengan dorongan yang besar dari berbagai daerah di Indonesia untuk mendapatkan otonomi yang lebih luas serta semakin kuatnya ancaman disintegrasi bangsa, pemerintah mulai mengubah konsep otonomi daerah. Maka lahirlah Undang Undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (telah diganti dengan UU No. 32 Tahun 2004) dan Undang-undang No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (telah diganti dengan UU No. 33 Tahun 2004). Perubahan ini tentu saja berimbas pada tuntutan perubahan terhadap tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Karena itulah, dibuat Ketetapan MPR No. III/MPR/2000 Tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang. Kalau selama ini Peraturan Daerah (Perda) tidak dimasukkan dalam tata urutan peraturan perundang-undangan, setelah lahirnya Ketetapan MPR No. II Tahun 2000, Perda ditempatkan dalam tata urutan tersebut setelah Keputusan Presiden.

Lengkapnya, tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia setelah tahun 2000 adalah sebagai berikut:

1.       Undang-undang Dasar 19452.       Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat3.       Undang-undang4.       Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang5.       Peraturan Pemerintah6.       Keputusan Presiden7.       Peraturan Daerah

 Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan Saat iniPada tanggal 24 Mei 2004 lalu, DPR telah menyetujui RUU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (PPP) menjadi UU No. 10 Tahun 2004, yang berlaku efektif pada bulan November 2004. Keberadaan undang-undang ini sekaligus menggantikan pengaturan tata urutan peraturan perundang-undangan yang ada dalam Ketetapan MPR No. III Tahun 2000. Tata urutan peraturan perundang-undangan dalam UU PPP ini diatur dalam Pasal 7 sebagai berikut.

1.       Undang-undang Dasar 19452.       Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang3.       Peraturan Pemerintah4.       Peraturan Presiden5.       Peraturan Daerah, yang meliputi:

-          Peraturan Daerah Provinsi-          Peraturan Daerah Kabupaten/Kota-          Peraturan Desa