Cadangan Tanah Liat.doc
Transcript of Cadangan Tanah Liat.doc
ESTIMASI CADANGAN BATUGAMPING DENGAN
METODE CROSS SECTION DAN METODE POLYGON
DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
JAWA TIMUR
Proposal Skripsi
Oleh :
ANOM HARIYATMONO
112.97.0071
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”YOGYAKARTA
2002
A. JUDUL
ESTIMASI CADANGAN BATUGAMPING DENGAN METODE
CROSS SECTION DAN METODE POLYGON DI PT. SEMEN
GRESIK (PERSERO) Tbk JAWA TIMUR
B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Perhitungan cadangan merupakan suatu kegiatan yang penting dilakukan
setelah tahap eksplorasi, sebelum tahap persiapan penambangan dalam suatu
proyek pertambangan. Seluruh keputusan baik teknis maupun ekonomis sangat
bergantung pada perhitungan cadangan. Perhitungan cadangan ditujukan untuk :
1. Memberikan taksiran kuantitas (tonase) dan kualitas dari cadangan sehingga
dapat diketahui ekonomis atau tidak untuk ditambang.
2. Menentukan umur tambang.
3. Dasar perencanaan suatu proyak pertambangan, seperti sebagai penentu
sasaran produksi dan cara penambangan yang akan dilakukan.
4. Menentukan batas-batas kegiatan penambangan.
Oleh karena itu, perhitungan cadangan sangat menentukan terus atau tidaknya
suatu usaha penambangan dan pengembangannya.
Dalam perhitungan cadangan terdapat berbagai metode. PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk, yang bergerak sebagai kontraktor pelaksana penambangan batu
gamping membutuhkan suatu metode perhitungan cadangan yang akurat untuk
menetukan study kelayakan selanjutnya. Untuk menentukan perhitungan
cadangan batu gamping yang akurat diperlukan metode perhitungan yang sesuai
dengan kondisi geologi, toporafi dan genesa daerah penelitian. Di sini penulis
tertarik untuk menghitung cadangan batu gamping dengan menggunakan metode
poligon dan metode penampang tegak standar dengan harapan hasil perhitungan
yang didapatkan lebih akurat dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di
lapangan.
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah cadangan dari
batugamping PT. Semen Gresik (Persero) Tbk pada suatu daerah tertentu dengan
menggunakan metode perhitungan cadangan yang sesuai dengan data yang ada.
D. PERUMUSAN MASALAH
PT. Semen Gresik adalah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
penambangan batugamping yang terletak di Tuban, Jawa Timur.
Dalam suatu studi kelayakan (feasibility study) faktor terpenting adalah
mengetahui kuantitas dan kualitas dari suatu endapan. Permasalahan yang timbul
adalah bagaimana menghitung suatu cadangan dengan hasil yang akurat, sesuai
dengan keadaan sebenarnya di lapangan dan dengan biaya yang relatif murah.
Dengan membandingkan metode polygon dan petode penampang tegak standar
dapat ditentukan besarnya cadangan yang diajukan untuk perencanaan tambang.
E. PENYELESAIAN MASALAH
1. Dasar Teori.
a. Pengertian cadangan.
Kegiatan perhitungan cadangan dilakukan setelah tahap eksplorasi,
sebelum tahap persiapan penambangan. Kegiatan ini dilakukan apabila batas
cadangan (reserves) dan batas sumberdaya (resource) diketahui. Dasarnya
adalah keadaan geologi, keadaan ekonomi, ketentuan hukum dan kebijakan
pemerintah.
Cadangan atau reserves adalah bagian dari sumberdaya yang
teridentifikasi dari komoditas mineral ekonomi. Cadangan dapat diperoleh
apabila tidak bertentangan dengan ketentuan hukum atau kebijakan pada saat
itu.
Klasifikasi cadangan berbeda-beda. Salah satunya yang telah dikenal secara
luas adalah klasifikasi cadangan menurut US Bereau of Mine and US
Geological Survey, yakni diklasifikasikan menjadi tiga kategori , yaitu :
Cadangan terukur.
Cadangan terukur yaitu cadangan yang kuantitasnya dihitung
berdasarkan hasil pengukuran nyata, misalnya dari data pemboran,
outcrop dan trenching. Kualitas dari hasil pengambilan conto dan
pengukuran relative dekat dan terperinci sehingga model geologi
endapan tersebut dapat diketahui dengan jelas. Begitu juga struktur,
jenis, komposisi, kualitas, ketebalan, kedudukan dan kelanjutan dari
longgokan serta batas-batasnya dapat ditentukan dengan tepat. Kesalahan
perhitungan , baik kuantitas maupun kualitasnya dibatasi tidak lebih dari
20%.
Cadangan terindikasi.
Cadangan terindikasi yaitu cadangan, tonase dan kualitasnya sebagian
berdasarkan perhitungan dari pengambilan conto atau dari data produksi.
Sebagian lainnya berdasarkan proyeksi keadaan geologi setempat dengan
jarak tertentu. Titik-titik pengambilan conto dan pengukurannya relative
tidak begitu dekat sehingga struktur, kualitas, ketebalan, kedudukan dan
kelanjutan dari longgokan (akumulasi) endapan serta batas-batasnya
belum dapat ditentukan dengan tepat. Batas kesalahan dari perhitungan
baik kualitas maupun kuantitasnya antara 20%-40%.
Cadangan Tereka.
Cadangan tereka yaitu cadangan yang diperhitungkan kuantitasnya
berdasarkan beberapa pengetahuan keadaan geologi. Begitu juga
kelanjutan longgokan (akumulasi) endapan serta batas-batas endapan
tersebut. Kualitas diperhitungkan berdasarkan beberapa titik
pengambilan conto dan hasilpengukuran,tetapi sebagian besar
berdasarkan ciri-ciri subzona geologi endapan. Batas kesalahan baik
kuantitas maupun kualitasnya adalah lebih dari 40%.
b. Metode Poligon.
Metoda poligon mempunyai luas daerah pengaruh dari titik-titik conto
terdekat, dengan demikian dari tiap-tiap titik akan merupakan suatu bentuk
poligon tertutup. Dalam metode ini, bagian endapan yang akan diestimasi
cadangannya diganti oleh beberapa prisma poligon, setiap prisma poligon
menggambarkan volume daerah pengaruh suatu titik conto
Gambar 1
Prisma Poligon Dan Penampangnya (1)
Metoda poligon berdasarkan pada suatu konsep yang menyatakan bahwa
semua nilai satuan pada suatu titik bor diperluas sampai setengah jarak ketitik
bor terdekat yang mengelilinginya, sehingga membentuk daerah pengaruh.
Daerah pengaruh suatu lubang bor mencakup setengah dari daerah yang
terletak antara lubang bor tersebut dengan lubang-lubang bor yang
berdekatan (Lihat Gambar2).
Untuk metoda poligon ketebalan dan kualitas untuk setiap poligon sama
dengan titik pengambilan conto. Prosedur perhitungannya :
Membuat daerah pengaruh
Daerah pengaruh di buat dengan menggunakan dua buah lubang bor dan
kemudian membagi dua jarak antarake ke dua lubang bor sama panjang.
Dari titik tengah jarak tersebut dibuat garis tegak lurus dengan garis jarak
ke dua lubang bor tadi. Kemudian dibuat juga hal yang sama pada lubang
bor lainnya yang mengelilingi satu lubang bor pertama sehingga didapat
S2
B
A
a.
S4
S3S1
S1
A
b.
S2
S4S3
c.
13 14
Keterangan :Luas Daerah Pengaruh (S)Prisma-prisma terbentuk dari titik conto (bor)Potongan tengah molekul titik conto (bor) A - B
titik temu antar garis-garis yang dibuat tegak lurus dengan jarak dua
lubang bor tersebut.
Gambar 2 Daerah Pengaruh Suatu Lubang Bor (1)
Garis-garis tersebut merupakan batas dari daerah pengaruh suatu lubang
bor. Hal ini dilakukan untuk setiap lubang bor sehingga didapat beberapa
daerah pengaruh.
Menghitung luas poligon
Luas poligon dihitung dengan menggunakan planimetri atau milimeter
blok sehingga diharapkan perhitungan yang didapat akan lebih akurat
khususnya untuk batas terluar dari endapan.
Menghitung volume
Volume poligon dapat dihitung dengan mengalikan luas poligon yang
telah didapat dengan ketebalan masing-masing blok yang dihitung.
Rumus umum untuk sekelompok prisma dinyatakan dengan :
Bor 1 Bor 2 Bor 3
Dp 2
Keterangan= Lapisan endapan tidak dihitung= Lapisan endapan dalam
perhitungan Dp 2 = Daerah pengaruh lubang Bor 2
V = V1 + V2 + V3 + … + Vn = t1S1 + t2S2 + t3S3 + … +tnSn
Dimana :
V = Volume cadangan seluruhnya, (m3)
V1,2,3 = Volume masing-masing blok poligon, (m3)
S1, S2, S3, Sn = Luas daerah pengaruh setiap blok poligon, (m3)
t1, t2, t3, tn = Tebal endapan batugamping, (m)
Untuk menghitung berat cadangan dipergunakan rumus sebagai berikut :
Q = Q1 + Q2 + Q3 + … + Qn = V1g + V2g + V3g + … + Vng
Dimana :
Q = Berat cadangan seluruhnya, ton
Q1, 2 , 3 = Berat masing-masing poligon.
g = Berat isi (density) batugamping
Menghitung kualitas rata-rata cadangan
Kav = k1V1 + k2V2 + k3V3 + … + knVn
V1 + V2 + V3 + … + Vn
Dimana : Kav = Kualitas rata-rata
k1 , k2 , k3 , kn = Kualitas rata-rata masing-masing blok poligon
c. Metode Penampang Tegak Standar.
Prinsip dari metode penampang tegak standar adalah dengan
membuat sayatan pada endapan tanahliat kemudian dihitung luas masing-
masing sayatan dan akhirnya menentukan volume dengan memakai jarak
antar sayatan.
Tahap pertama dari penggunaan metode penampang tegak standar ini
adalah membagi endapan mineral menjadi blok-blok menjadi interval tertentu
dengan jarak yang sama atau berbeda-beda sesuai dengan keadaan geologi
dan kebutuhan penambangan. Cara pembuatan blok pada metode penampang
standar adalah sebagai berikut :
Blok penambangan dibatasi oleh dua buah penampang dan sebuah bidang
permukaan yang tidak teratur dan masing-masing blok terakhir dibatasi oleh
bidang permukaan yang tidak teratur. Setiap penampang bias sejajar atau
tidak sejajar, vertikal, horizontal atau miring. Pada metode standar terdapat
prosedur-prosedur untuk menentukan volume endapan tersebut, yakni :
menentukan luas semua seksi, menentukan factor rata-rata, perhitungan
volume dan perhitungan cadangan (satuan berat raw material). Metode
penampang tegak standar dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3
Metoda Penampang Tagak Standar
Tabel perhitungan cadangan metode penampang standar dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1
Perhitungan Cadangan Metode Penampang Tegak Standar
Perhitungan Volume Metode Penampang Standar
Prosedur perhitungan cadangan pada metode penampang tegak
standar adalah sebagai berikut :
Untuk menentukan luas sayatan endapan yang bentuknya tidak teratur pada
proses perhitungan cadangan ini dilakukan dengan menggunakan suatu alat
menghitung luas yang disebut planimeter.
Untuk menentukan volume dalam proses perhitungan cadangan ini
menggunakan metode penampang tegak standar yang sejajar dengan
menggunakan rumus luas rata-rata (Mean Area Formulas) dan rumus frustum
sebagai pembanding.
c.1. Mean Area
Mean Area Formulas merupakan rumus yang paling sederhana untuk
menghitung volume yang terletak diantara dua buah penampang yang
sejajar dengan luas S1 dan S2 dengan jarak L seperti yang terlihat pada
gambar 4 dengan memenuhi kondisi S1 > 0,5S2.
Gambar 4
Penampang Tegak Dari Suatu Endapan Melintang
Pada metode penampang tegak standar dengan menggunakan rumus
Mean-Area Formulas adalah :
Dalam perhitungan cadangan ini menggunakan rumus di atas karena
perhitungan volume tanahliat dihitung perblok. Sedangkan rumus yang
digunakan seharusnya:
c.2. Frustum.
Rumus Frustum adalah perhitungan volume seperti kerucut
terpancung, perbedaannya dengan silindris terletak pada perbedaan
luas S1 dan S2, yaitu S1 < 0,5S2 seperti yang terlihat pada gambar 5.
(S1 + S2) (S2 + S3) (Sn-1 + Sn) V = L + L + …..+ L 2 2 2
L V = S1 + 2S2 + 2S3 +…..+ Sn 2
Gambar 5
Penampang Endapan Berbentuk Kerucut Terpancung
Rumus Frustum adalah sebagai berikut :
Dalam hal ini :
V = Volume
S1, S2, S3,……Sn = Luas setiap penampang
L1, L2, L3,……Ln = Jarak antar penampang
F. METODOLOGI PENELITIAN
Di dalam melaksanakan penelitian permasalahan ini, penulis menggabungkan
antara teori dengan data-data lapangan sehingga dari keduanya di dapat
pendekatan penyelesaian masalah.
Adapun urut-urutan pekerjaan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Studi literatur, brosur-brosur dari perpustakaan dan instansi terkait setara
laporan terdahulu dari perusahaan.
2. Orientasi dan penelitian lapangan, yaitu dengan cara peninjauan langsung ke
lapangan untuk mengadakan pengamatan dan penentuan obyek penelitian.
V=L/3(S1+S2)+√(S1xS2))+L/3(S2+S3+√(S2xS3))+…+L/3(Sn-1+Sn+√(Sn-1xSn))
3. Pengambilan data yang dilakukan dengan cara :
- Mencatat sampel dari hasil pemboran
- Melakukan penggabaran-penggambaran yang diperlukan
4. Akuisisi data, yang bertujuan untuk :
- Mengumpulkan dan mengelompokkan data
- Mengolah nilai karateristik data
- Mengetahui keakuratan data, sehingga penelitian lebih efisien.
5. Pengolahan data
Dari data yang telah ada, dilakukan penseketan dan penggambaran,
kemudian dilakukan perhitungan-perhitungan dengan rumus-rumus dari
masing-masing metode penyelesaian.
6. Analisis hasil pengolahan data, yang bertujuan untuk memperoleh
kesimpulan sementara, selanjutnya kesimpulan tersebut akan dibahas. Dari
hasil ini diharapkan sudah menghasilkan perhitungan yang mendekati
keadaan sebenarnya dari endapan tanahliat tersebut di lapangan.
7. Kesimpulan diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan data
dengan permasalahan yang diteliti. Kesimpulan hasil akhir penelitian.
G. RENCANA WAKTU KEGIATAAN PENELITIANJenis
KegiatanOktober
(minggu ke -)November
(minggu ke -)I II III IV I II III IV
1. Studi literature2. Pengamatan3. Pengambilan
data4. Pengolahan data5. Pembahasan6. Pembuatan draft
H. RENCANA DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul Rauf (1998), Perhitungan Cadangan Endapan Mineral, Jurusan
Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jogjakarta.
2. Totok Darijanto (1993), Perhitungan Cadangan, Direktorat Jenderal
Pertambangan Umum Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan.
3. Chairul Nas (1994), Estimasi Cadangan Mineral, Departemen Pertambangan
Dan Energi Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Pusat Pengembangan
Tenaga Pertambangan.
4. Howard, L Hartman, Introductory Mining Engineering, John Willey and
Sons.
5. Propoff, Constantine C, Computing Reserves of Mineral Deposit Principles
and Conventional Methodes, USA. Dept. Of The Interior, Bureau of Mines
1966.
I. RENCANA DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Bab.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Maksud dan Tujuan Penelitian
C. Perumusan Masalah
D. Metodologi Penelitian
E. Hasil yang Diharapkan.
II. TINJAUAN UMUM
A. Lokasi Dan Kesampaian Daerah
B. Keadaan Geologi
C. Genesa Endapan batugamping dari Daerah Penelitian
III. DASAR TEORI PERHITUNGAN CADANGAN
A. Pengertian Cadangan
B. Metode Poligon Metode Penampang Tegak Standar
C. Kualitas dan Ketebalan batugsmping
D. Perhitungan Kadar Rata-rata dan Koefisien Variansi
E. Hubungan Koefisien Variansi dengan Pemilihan Metode Perhitungan
Cadangan
F. Pemilihan Metode Perhitungan Cadangan.
G. Faktor-faktor Koreksi Perhitungan Cadangan
IV. PERHITUNGAN CADANGAN
A. Perhitungan Kualitas Rata-rata dan Koefisien Variansi
B. Prosedur Perhitungan Cadangan
C. Pengaruh Cadangan terhadap Umur Tambang
V. PEMBAHASAN
A. Kualitas batugamping (Penyebaran CaO dan MgO)
B. Batugamping sebagai bahan baku semen
C. Perbedaan estimasi cadangan
D. Penentuan hasil estimasi
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN