c_ad_9a BEDAH I

6
PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT Bab 9 – Masalah-masalah Bedah yang sering dijumpai Catatan fasilitator Uraian kasus Hamid adalah pembonceng sepeda motor dan tidak mengenakan helm. Kecepatan kendaraan diperkirakan 50 km/jam. Dia terlempar ke arah mobil dan meluncur di jalanan sepanjang beberapa meter sebelum akhirnya membentur bangunan yang ada di tepi jalan. Dia mengalami kehilangan kesadaran sementara. Dia kemudian dibawa menggunakan sepeda motor lainnya dan dibawa ke rumah sakit, tidak dilakukan stabilisasi leher. Pada saat sampai di RS dia masih sadar akan tetapi terlihat distres. Terdapat deformitas yang nyata pada kaki kirinya, abrasi di seluruh bagian punggung dan sisi badan. Dia mengeluh nyeri di leher, dada, dan paha kiri. Frekuensi napasnya mencapai 50 x/mnt dengan resesi intercostalis dan ketinggalan gerak pada dada bagian kanan. Denyut jantung 148 kali per menit, dengan tekanan darah sistolik 85 mmHg. Tujuan: Setelah menyelesaikan studi kasus ini, peserta diharapkan mampu untuk:

description

BEDAH ANAK I

Transcript of c_ad_9a BEDAH I

PERAWATAN RUMAH SAKIT UNTUK ANAK-ANAK

PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKITBab 9 Masalah-masalah Bedah yang sering dijumpai

Catatan fasilitatorUraian kasus

Hamid adalah pembonceng sepeda motor dan tidak mengenakan helm. Kecepatan kendaraan diperkirakan 50 km/jam. Dia terlempar ke arah mobil dan meluncur di jalanan sepanjang beberapa meter sebelum akhirnya membentur bangunan yang ada di tepi jalan. Dia mengalami kehilangan kesadaran sementara.

Dia kemudian dibawa menggunakan sepeda motor lainnya dan dibawa ke rumah sakit, tidak dilakukan stabilisasi leher.Pada saat sampai di RS dia masih sadar akan tetapi terlihat distres. Terdapat deformitas yang nyata pada kaki kirinya, abrasi di seluruh bagian punggung dan sisi badan. Dia mengeluh nyeri di leher, dada, dan paha kiri.

Frekuensi napasnya mencapai 50 x/mnt dengan resesi intercostalis dan ketinggalan gerak pada dada bagian kanan. Denyut jantung 148 kali per menit, dengan tekanan darah sistolik 85 mmHg.Tujuan:

Setelah menyelesaikan studi kasus ini, peserta diharapkan mampu untuk:

_ Melakukan pengkajian triase kedaruratan dan menentukan tanda prioritas anak dengan trauma kecelakaan._ Memahami prioritas penilaian anak dengan trauma kritis dan melakukan pengamatan pada anak pasca trauma.

_ Melakukan penanganan segera dan memberikan penanganan yang tepat terhadap cedera/ luka yang ditemukan._ Melakukan penilaian ulang setelah pasien dalam keadaan stabil.

_ Melakukan palacakan yang tepat pad anak yang terlibat trauma.PemeriksaanSejumlah pemeriksaan foto Ro dilakukan, meliputi:

Foto dada - supine

Foto tulang servikalis Abdomen - normal

Pelvis - normal

Femur kiriPemeriksaan laboratorium darah _ Uji silang darah (cross-match)_ Hemoglobin _ Glukosa Tatalaksana yang diberikan:_ Oksigen dengan sungkup 10 L/mnt_ Akses intravena; pemasangan kanul vena perifer (Rujuk hal 334 ) dan bolus IV Ringers Lactate (atau garam fisiologis / NaCl) 20ml per kgBB.

_ Insersi drainase dada kanan, posisi anterior ( Rujuk hal 344-5)

_ Imobilisasi kaki (Rujuk hal 271)

Perawatan pendukung:

Analgesik (Rujuk hal 246)

Kateter Urin Transfusi darah tidak dibutuhkan selama syok dapat teratasi dengan pemberian cairan IV dan drainase pneumothoraks, serta Hb pasien 9g/dL (Rujuk hal 296)

Nutrisi dimulai jika tidak didapatkan trauma abdomen dan kondisi pasien stabilPemantauan:

_ Pantau setiap 15-30 menit_ Nilai ulang ABC_ Pantau status neurologis (skor AVPU)_ Cek ulang Hemoglobin

_ Ulang foto Ro dada setiap hari _ Pantau respon terhadap pengobatan setidaknya setiap jam. Observasi rutin terhadap :_ Nadi _ TD_ Produk drainase_ Sensasi, kekuatan, nadi, dan pengisian kapiler pada kaki_ Pantau mengenai nyeri abdomen Catatan Peserta Studi kasus 2

Masalah :

Hamid adalah anak laki-laki 14 th yang mengalami kecelakaan sepeda motor. Dia kemudian dibonceng menggunakan sepeda motor lainnya dan dibawa ke rumah sakit.

Pada saat sampai di RS dia masih sadar akan tetapi terlihat distres. Terdapat deformitas yang nyata pada kaki kirinya, abrasi di seluruh bagian punggung dan sisi badan. Dia mengeluh nyeri di leher, dada, dan paha kiri. Kecepatan kendaraan diperkirakan 50 km/jam. Dia terlempar ke arah mobil dan meluncur di jalanan sepanjang beberapa meter sebelum akhirnya membentur bangunan yang ada di tepi jalan. Dia mengalami kehilangan kesadaran sementara.

Frekuensi napasnya mencapai 50 x/mnt dengan resesi intercostalis dan ketinggalan gerak pada dada bagian kanan. Denyut jantung 148 kali per menit, dengan tekanan darah sistolik 85 mmHg, pengisian kapiler 3 dt._ Apakah langkah-langkah atau tahapan Anda dalam menangani anak dengan trauma ini?

_ Buat daftar masalah dari kasus di atas

_ Apakah tanda-tanda kedaruratan atau prioritas yang Anda dapatkan dari anamnesis dan dari gambar? (Rujuk hal 2-3)

_ Daftar kemungkinan cedera_ Pemeriksaan apa yang perlu dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis Anda?_ Apakah diagnosis akhir Anda?

_ Penanganan kedaruratan apakah yang dibutuhkan?

_ Perawatan suportif apakah yang akan Hamid butuhkan?

_ Bagaimana Anda memantau apakah pasien berespon terhadap penanganan yang diberikan?Kesimpulan:

Hamid adalah seorang anak laki-laki berusia 14 tahun korban kecelakaan. Dia mengalami pneumothoraks, fraktur femur, dan abrasi. Ia mengalami cedera kepala ringan.Nyeri servikalnya berasal dari cedera jaringan lunak saja.Tidak ada komplikasi abdomen yang dilaporkan.

Penanganan awal dimulai dengan stabiliasi yang meliputi melindungi lehernya dengan hard collar, pemasangan drainase dada untuk mengatasi pneumothoraksnya dan pemberian cairan resusitasi untuk mengoreksi hipovolemianya.Kemudiandilakukan stabilisasi lanjut untuk frakturnya dan pemasangan kateter urin. Analgesik diberikan untuk mengurangi nyeri akibat dari fraktur femur dan klavikula serta nyeri yang timbul akibat pemasanagan drainase dada. Dia dimonitor ketat selama beberapa jam untuk menyingkirkan kemungkinan timbulnya kelainan yang muncul kemudian dan belum teramati pada saat penilaian awal. Pemberian nutrisi secara enteral dimulai ketika didapatkan bukti bahwa tidak terjadi trauma intra-abdomen yang membutuhkan pembedahan.Penting dipahami bahwa penanganan anak dengan trauma meliputi penilaian awal yang cepat, pemberian resusitasi untuk live safing dan pemahaman mengenai manajemen khusus terkait penanganan fraktur, cedera kepala dan dada.