CA Nasofaring

28
Karsinoma Nasofaring

Transcript of CA Nasofaring

Karsinoma Nasofaring

• Tumor ganas derah leher & kepala

• Karsinoma nasofaring tumor ganas yg tumbuh di daerah nasofaring dg predileksi di fosa rossenmuller dan atap nasofaring.

• Etiologi :– masih belum diketahui dengan pasti, tetapi

kemungkinan besar penyebabnya adalah virus Epstein Barr ditambah pengaruh lingkungan dan faktor genetik

Anatomi Nasofaring

Faktor Predisposisi

• Jenis kelamin lebih sering ditemukan pd laki2

• Faktor lingkungan iritasi bhn kimia, asap sejenis kayu ttt.

• Faktor genetik

• Golongan sosial ekonomi rendah ini jg menyangkut keadaan lingkungan & kebiasaan hdp.

Gejala & Tanda

• Terdiri dari 4 gejala & tanda :– 1. Gejala nasofaring

– 2. gejala telinga

– 3. Gejala saraf & mata

– 4. Gejala ato metastasis leher

• Gejala nasofaring :– Epistaksis ringan – Pilek – Sumbatan hidung

• Gejala telinga karna tmpnya dkt tuba eustachius :– Tinitus– Rasa tdk nyaman di telinga sampai nyeri di

telinga (otalgia).

• Gejala saraf & mata :– Penjalaran ke foramen laserum NK III, IV,

VI, & V yg dapat menyebabkan :• Diplopia• Parestesia daerah pipi• Neuralgia trigerminal• Paralisis arkus faring

• Gejala & metastasis leher :– Benjolan di leher

Diagnosis

ANAMNESIS1. Telinga• Oklusi tuba, tuli konduksi• Otitis media serosa s/d perforasi2. Hidung• Epistaksis ringan• Hidung tersumbat• Pilek3. Neurologi• Diplopia, rasa baal di pipi N III,IV,V,VI (Sindroma

petrosfenoid)• N IX,X,XI,XII (Sindroma retroparotidian)4. Pembesaran kelenjar limfe leher• Tampak benjolan pembesaran getah bening leher

Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi

• Palpasi

• Pemeriksaan Neurologi

• Diagnosis pasti– Biopsi dari hidung– Biopsi dari mulut– Biopdi eksplorasi

Diagnosa

• Px.Lab darah, fungsi hati n ginjal u/ tahu apa ada metastasis apa tdk.

• Px penunjang– Foto tengkorak anteroposterior, lateral

menunjukan massa jar lunak di daerah nasofaring.

– CT-Scan kepala & leher shg tumor yg t’sembunyi pun tdk sulit di lihat.

– Px serologi IgA anti EA dan IgA anti VCA u/ infeksi virus E-B.

– Biopsi nasofaring dari hidung

dari mulut– Pengerokan dg kuret daerah lateral nasofaring

dlm narkosis.

Histopatologi

• Disetujui o/ WHO ada 3 bentuk karsinoma yaitu :– Karsinoma sel skuamosa (berkeratinisasi)– Karsinoma tdk berkeratinisasi– Karsinoma tdk berdiferensiasi

Klasifikasi

• WHO 1978– 1. Tipe 1 : Karsinoma sel skuamosa dengan

berkeratinisasi– 2. Tipe 2 : Karsinoma sel skuamosa tanpa

keratinisasi– 3. Tipe 3 : Karsinoma tanpa diferensiasi

Stadium

• Dipakai sistem TNM (2002) :

• T : tumor primer– T0 : tidak tampak tumor – T1 : tumor t’batas di nasofaring– T2 : Tumor meluas ke jar lunak

• T2a : perluasan ke orofaring &/ r.hidung tanpa perluasan ke parafaring

• T2b : Disertai perluasan ke parafaring

– T 3 : Tumor m’invasi struktur tulang &/ sinus paranasal

– T4 : Tumor dg perluasan intrakranial &/ t’dpt keterlibatan saraf kranial, fossa infratemporal, hipofaring, orbita, ato ruang mastikator.

• N : Pembesaran KGB regional– NX : Pembesaran KGB tdk dpt dinilai.– N0 : tdk ada pembesaran– N1 : metastasis KGB unilateral, dg ukuran

t’bsr krg ato sama dg 6 cm, di atas fossa supraklavikula.

– N2 : Metastasis KGB bilateral, dg ukuran t’besar < / = 6cm, di atas supraklavikula

– N3 : Metastasis KGB bilateral dg ukuran > 6cm, ato t’letak didlm fossa supraklavikula• N3a : ukuran lbh dari 6 cm• N3b : di dlm fossa supraklavikula

• M : metastasis jauh– Mx : metastasis jauh tdk dapat dinilai– M0 : Tdk ada metastasis jauh– M1 : t’dpt metastasis jauh

Stadium 0 T1s N0 M0

Stadium I T1 N0 M0

StadiumIIA T2a N0 M0

StadiumIIB T1

T2a

T2b

N1

N1

N0,N1

M0

M0

M0

StadiumIII T1

T2a,T2b

T3

T4

N2

N2

N2

N2

M0

M0

M0

M0

StadiumIVa

T4 N0,N1,N2 MO

StadiumIVb

Semua T N3 MO

StadiumIVc

Semua T Semua N M1

Ca Nasofaring

Penatalaksanaan

• Radioterapi

• Kemoterapi

• Pembedahan

• Kombinasi dengan radioterapi

- Radioterapi dan Operasi

- Radioterapi dan kemoterapi/sitostatik

Penatalaksanaan

• Stadium I radioterapi

• Stadium II & III kemoradiasi

• Stadium IV dg N<6cm : kemoradiasi

• Stadium IV dgn N > 6cm : kemoterapi dosis penuh dilanjutkan kemoradiasi

Terapi

• Radioterapi msh merupakan p’obatan utama & ditekankan dg p’gunaan megavoltage & p’aturan dg komputer.

• P’obatan diseksi leher radikal dilakukan thd benjolan di leher yg tdk m’hilang pd penyinaran ato timbul kembali setelah penyinaran selesai, ttp dg syarat tumor induknya sdh hilang yg telah d’buktikan dg Px serologi n radiologik serta tdk ada metastasis jauh.

Perawatan Paliatif

• Pd p’obatan radiasi – Mulut rasa kering mkn byk kuah, m’bw

minum, makan yg asam u/m’ransang keluarnya liur.

• Diindikasikan thdp pengurangan rasa nyeri, mengontrol gejala n perpanjangan usia.

Follow Up

• Kekambuhan tersering dari 5 tahun, 5 – 15% kekambuhan seringkali tjd antara 5 – 10 th.

• Sehingga pasien perlu follow up setidknya 10 th setelah terapi.

Prognosa

• Prognosa ditentukan dari Dx dininya

• Stadium I 76,9%

• Stadium II 56%

• Stadium III 38,4%

• Stadium IV 16,4%

Pencegahan

• Vaksinasi pd penduduk yg tinggal di tmp risiko tinggi

• Migrasi dari tmp yg risiko tgg ke tmp lain

• Penerangan akan kebiasaan hidup.

• Terima kasih