CA Laring
-
Upload
bangunazhariyusuf -
Category
Documents
-
view
92 -
download
1
description
Transcript of CA Laring
Pendahuluan
Tumor ganas laring bukanlah hal yang jarang ditemukan di bidang
THT
Menurut data statistic dari WHO yang meliputi 35 negara, rata-rata 12 orang per 100.000 penduduk meninggal oleh karsinoma laring
Untuk menegakkan diagnosa tumor ganas laring masih belum memuaskan, hal ini disebabkan antara lain karena letaknya dan sulit untuk dicapai sehingga dijumpai bukan pada stadium awal lagi. Biasanya pasien datang dalam keadaan yang sudah berat sehingga hasil pengobatan yang diberikan kurang memuaskan
Anatomi Laring
• Laring merupakan bagian yang terbawah dari saluran napas bagian atas bentuknya menyerupai limas segitiga, dengan bagian atas lebih besar daripada bagian bawah. Laring terletak setinggi vertebra servicalis IV – VI.
Batas-batas laring yaitu:• Sebelah kranial terdapat aditus laringeus yang
berhubungan dengan hipofaring,• Sebelah kaudal dibentuk oleh sisi inferior kartilago
krikoid dan berhubungan dengan trakea, • Sebelah lateral ditutupi oleh otot-otot
sternokleidomastoideus, infrahyoid dan lobus kelenjar tiroid.
• Posterior dipisahkan dari vertebra servikalis oleh otot-otot prevertebral, dinding dan cavum laringofaring
• Anterior ditutupi oleh fascia, jaringan lemak, dan kulit.
• Secara keseluruhan laring dibentuk oleh sejumlah kartilago, ligamentum dan otot-otot.
Tulang dan kartilago
• Os hyoid• Kartilago epiglottis• Kartilago tiroid • Kartilago krikoid• Kartilago aritenoid• Kartilago kornikulata• Kartilago kuneiformis• Kartilago tritisea
Otot-otot laring terbagi menjadi otot ekstrinsik dan otot intrinsik.
Otot-otot ekstrinsik
a. Otot-otot suprahioid / otot-otot elevator laring, yaitu :
- m. stilohioideus
- m. milohioideus
- m. geniohioideus
- m. digastrikus
- m. genioglosus
- m. hioglosus
b. Otot-otot infrahioid / otot-otot depresor laring, yaitu :
- m. omohioideus
- m. sternokleidomastoideus
- m. tirohioideus
Yang termasuk dalam kelompok otot intrinsik yaitu:
1. Otot-otot aduktor
- mm. interaritenoideus transversal dan oblik
- m. krikotiroideus
- m. krikotiroideus lateral
Otot-otot ini berfungsi untuk merapatkan/menggerakkan pita suara ke medial.
2. Otot-otot abduktor
M. krikoaritenoideus posterior (m. posticus) yang berfungsi untuk menggerakan pita suara ke lateral.
3. Otot-otot tensor
- Tensor internus : m. tiroaritenoideus dan m. vokalis
- Tensor eksternus : m. krikotiroideus
Definisi• Karsinoma yang mengenai laring (supraglotik, glotik,
subglotik)
Etiologi• Belum diketahui dengan pasti. • Perokok dan peminum alcohol merupakan kelompok resiko
tinggi• Tersering 40-50 tahun dan lebih banyak pada laki-laki
Histopatologi
• Karsinoma sel skuamosa meliputi 95% sampai 98% dari semua tumor ganas laring.
• Dibagi menjadi 3 diferensiasi :• Berdiferensiasi baik (grade 1)• Berdiferensiasi sedang (grade 2)• Berdiferensiasi buruk (grade 3)
Klasifikasi
Letak
Supraglotik
dari tepi atas epiglotis sampai batas atas glotis
Glotik
mengenai pita suara asli, Batas inferior :10 mm di
bawah tepi bebas pita suara dan Batas
superior : ventrikel laring
Subglotik
lebih dari 10 mm di bawah tepi bebas pita
suara asli sampai batas inferior krikoid.
Klasifikasi Tumor Ganas Laring (UICC)
Supraglotik Glotik Subglotik
Tis Karsinoma insitu Karsinoma insitu Karsinoma insitu
T1 Terbatas di supraglotik, pita suara normal
Terbatas di korda vokalis, gerakan normal
Terbatas di daerah subglotik
T2 Keluar dari supraglotik, fiksasi (-)
Meluas ke supraglotik/subglotik dg gerakan normal/sedikit terganggu
Mengenai korda vokalis, gerakan normal atau sedikit terganggu
T3 Terbatas di laring, fiksasi (+) dan atau ekstensi ke postkrikoid, medial sinus piriformis & epiglotis
Terbatas di laring dg fiksasi korda vokalis
Terbatas pada laring dg fiksasi korda vokalis
T4 Sudah keluar laring, mengenai orofaring, jar. Lunak leher atau merusak tulang rawan tiroid
Tumor masif dg kerusakan tulang rawan tiroid dan atau meluas keluar laring
Tumor masif dg kerusakan tulang rawan atau meluas keluar laring
• Penjalaran ke kelenjar limfa (N)• Nx Kel. Limfa tidak teraba.• N0 Secara klinis tidak teraba.• N1 Secara klinis teraba 1 Ø 3 cm.• N2 Teraba kel.limfa tunggal ipsilateral Ø 3-6
cm.• N2a 1 kelenjar Ø > 3cm dan tidak lebih dari 6 cm.• N2b Multipel kelenjar limfa Ø tidak lebih dari 6 cm.• N2c Metastasis bilateral atau kontralateral, Ø tidak
lebih dari 6 cm.• N3 metastasis kelenjar limfa lebih dari 6 cm.
• Metastasis Jauh (M)• Mx Tidak terdapat/terdeteksi• M0 Tidak ada metastasis jauh• M1 Terdapat metastasis jauh.
Staging (Stadium)
• St.I T1 N0 M0• St.II T2 N0 M0• St.III T3 N0 M0
T1-3 N1 M0• St.IV T4 N0 M0
T1-4 N2-3 M0
T1-4 N0-3 M0
T1-4 N0-3 M1
Gejala
• Suara serak, tapi tergantung lokasi tumor.• Dispnea & stridor.• Nyeri tenggorok yang bervariasi.• Disfagia & odinofagia.• Batuk & hemoptisis.• Nyeri alih ke telinga ipsilateral• Halitosis.• Penurunan BB.• Nyeri tekan laring.
• Gejala klinis : suara serak, rasa mengganjal, dispnea, nyeri tenggorok,hemoptisis, nyeri alih, penurunan berat badan, pembesaran KGB, dan nyeri tekan laring
• Faktor resiko : rokok, alkohol
anamnesis
• Laringoskop indirek : menilai ada nya tumor dan lokasinya• Laringoskop serat optik : melihat bagian yg sulit dilihat
dengan dengan laringoskop indirek, dan dapat didokumentasikan
Pemeriksaan fisik
• Rontgen laring : menilai lokasi, lingkup tumor, kondisi saluran nafas, ada dan tidaknya desktrusi kartilago tiroid.
• Rontgen thorax : menilai keadaan paru, metastasis ke paru• CT Scan : lokasi dan invasi tumor, serta meningkaktkan
akurasi penentuan stadium klinis
Pemeriksaan radiologi
• Karsinoma sel squamosa : 95-98%. Kebanyakan tumor ganas laring berdiferensiasi baik. Lesi yang mengenai hipofaring, sinus piriformis dan plika arieglotika kurang berdiferensiasi baik
Pemeriksaan histopatologi
Penatalaksanaan
• kanker laring stadium dini, kanker berdiferensiasi buruk, terapi kombinasi dengan operasi, tumor rekuren pasca operasi, terapi paliatif satadim lanjut. Radioterapi
• Laringektomi : total dan partial (stadium I dan II) • Diseksi leher : metastase KGB leherPembedahan
• Stadium lanjut : addjuvant/ paliatif
Kemoterapi
rehabilitasi
Progno sis
• Tergantung dari stadium tumor, pilihan pengobatan, lokasi
tumor dan kecakapan tenaga ahli.
• stadium dini 70 – 80%, dan kasus dengan dan tanpa
metastasis kelenjar getah bening memiliki survival 5 tahun
masing-masing 38,5% dan 55,6%.
IDENTITAS PASIEN
• Nama : HS• Umur : 71 tahun• Jenis Kelamin : Laki-laki• Alamat : Pegambiran, Padang• No. MR : 003692
ANAMNESIS
Keluhan Utama :• Suara serak sejak 1 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang :• Suara serak sejak 1 tahun yang lalu, dan semakin
memberat, suara menjadi kasar dan volume suara semakin lama semakin kecil.
• Sesak nafas sejak 2 bulan yang lalu, sesak tidak dipengaruhi aktivitas, cuaca dan makanan
• Pasien sudah dikenal tumor laring dan telah dianjurkan untuk dilakukan operasi sejak 1 tahun yang lalu tetapi pasien menolak
• Bengkak pada leher tidak ada • Nyeri menelan dan sukar menelan tidak ada • Suara bergumam tidak ada • Riwayat batuk-batuk lama tidak ada • Penurunan berat badan dalam 3 bulan ini 10 kg • Rasa mengganjal di tenggorok tidak ada • Riwayat trauma pada leher tidak ada • Riwayat merokok sejak usia 20 tahun, 1-2 bungkus sehari
Riwayat Penyakit Dahulu :• Pasien sudah dikenal tumor laring dan telah dianjurkan untuk
dilakukan operasi sejak 1 tahun yang lalu tetapi pasien menolak
Riwayat Penyakit Keluarga :• Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit dengan
keluhan seperti ini• Tida ada anggota keluarga yang menderita penyakit keganasan• Tidak ada riwayat kontak dengan penderita TB atau batuk-
batuk lama.
Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, dan Kebiasaan:• Pasien seorang pensiunan ABRI
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis• Keadaan Umum : Tampak sakit berat• Kesadaran : CMC• Tekanan darah : 120/80 mmHg• Frekuensi nadi : 80x/menit• Frekuensi nafas : 24x/menit• Suhu : 36,70C
Pemeriksaan sistemik • Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik• Paru : normochest, fremitus kanan=kiri, sonor, suara nafas
vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-• Jantung : iktus teraba 2 jari medial midclavicula sinistra
RIC V, batas jantung dalam batas normal, irama teratur, bunyi jantung murni, bising (-)
• Abdomen : tidak membuncit, supel, hepar dan lien tidak teraba, timpani, bising usus (+) normal
• Extremitas : akral hangat, perfusi baik
Status Lokalis THTPemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
DaunTelinga Kel. Kongenital - -
Trauma - -
Radang - -
Kel. Metabolik - -
Nyeri Tarik - -
Nyeri Tarik tragus - -
Dinding liang telinga Cukup lapang (N) + +
Sempit - -
Hiperemis - -
Edema - -
Massa - -
Serumen Bau - -
Warna Kekuningan Kekuningan
Jumlah Sedikit Sedikit
Jenis Basah Basah
Membran timpaniUtuh Warna Putih mutiara Putih mutiara
Reflekcahaya + (arah jam 5) + (arah jam 7)
Bulging - -
Retraksi - -
Atrofi - -
Perforasi Jumlah perforasi - -
Jenis - -
Kwadran - -
Pinggir - -
Gambar
Mastoid Tanda radang - -
Fistel - -
Sikatrik - -
Nyeri tekan - -
Nyeri ketok - -
Tes garpu tala Rinne + +
Scwabach Sama dgn pemeriksa Sama dgn pemeriksa
Weber Tidak ada lateralisasi Tidak ada lateralisasi
Kesimpulan Normal Normal
Audiometri
Pemeriksaan Kelainan Dektra Sinistra
Hidung luar Deformitas Tidak ada Tidak ada
Kelainan kongenital
Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Sinus paranasal
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Vestibulum Vibrise Ada Ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Cavum nasi Cukup lapang (N) Cukup lapang (N) Cukup lapang (N)
Sempit Tidak ada Tidak ada
Lapang Tidak ada Tidak ada
Sekret Lokasi Tidak ada Tidak ada
Jenis Tidak ada Tidak ada
Jumlah Tidak ada Tidak ada
Bau Tidak ada Tidak ada
Konka inferior Ukuran Eutrofi Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Edema Tidak ada Tidak ada
Konka media Ukuran Eutrofi Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Edema Tidak ada Tidak ada
Septum
Cukup lupus/deviasi Cukup lurus Cukup lurus
Permukaan Licin Licin
Warna Merah muda Merah muda
Spina Tidak ada Tidak ada
Krista Tidak ada Tidak ada
Abses Tidak ada Tidak ada
Perforasi Tidak ada Tidak ada
Massa
Lokasi Tidak ada Tidak ada
Bentuk Tidak ada Tidak ada
Ukuran Tidak ada Tidak ada
Permukaan Tidak ada Tidak ada
Warna Tidak ada Tidak ada
Konsistensi Tidak ada Tidak ada
Mudah digoyang Tidak ada Tidak ada
Pengaruh vasokonstriktor
Tidak ada Tidak ada
Gambar
Rinoskopi Posterior
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Koana Cukup lapang (N)SempitLapang
Cukup lapang
Cukup lapang
Mukosa Warna Merah muda Merah muda
Edem Tidak ada Tidak ada
Jaringan granulasi
Tidak ada Tidak ada
Konka inferior Ukuran Eutrofi Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Rata Rata
Edem Rata Rata
Adenoid Ada/tidak Tidak ada Tidak ada
Muara tuba eustachius
Tertutup sekret
Edem mukosa
Massa Lokasi Tidak ada Tidak ada
Ukuran - -
Bentuk - -
Permukaan - -
Post Nasal Drip
Ada/tidak Tidak ada Tidak ada
Jenis - -
Gambar
Orofaring dan mulut
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Palatum mole + Arkus Faring
Simetris/tidak Simetris Simetris
Warna Merah muda Merah muda
Edem Tidak ada Tidak ada
Bercak/eksudat Tidak ada Tidak ada
Dinding faring Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Tonsil
Ukuran T1 T1
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Rata Rata
Muara kripti Tidak melebar Tidak Melebar
Detritus Tidak ada Tidak ada
Eksudat Tidak ada Tidak ada
Perlengketan dengan pilar
Tidak ada Tidak ada
Peritonsil Warna Merah muda Merah muda
Edema Tidak ada Tidak ada
Abses Tidak ada Tidak ada
Tumor
Lokasi Tidak ada Tidak ada
Bentuk Tidak ada Tidak ada
Ukuran Tidak ada Tidak ada
Permukaan Tidak ada Tidak ada
Konsistensi Tidak ada Tidak ada
Gigi Karies/Radiks Tidak ada Tidak ada
Kesan Higienis mulut baik
Lidah Warna Merah muda Merah muda
Bentuk Normal Normal
Deviasi Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Gambar
Laringoskop indirekPemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Epiglotis Bentuk Seperti kubah
Warna Merah muda
Edema Tidak ada
Pinggir rata/ tidak Tidak Rata
Massa Tidak ada
Aritenoid Warna Merah muda Merah muda
Edema Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Gerakan Simetris Simetris
Ventrikular band dan Plika vokalis Tampak massa pada kiri dan kanan pergerakan (+/+), permukaan berbenjol-
benjol pada 2/3 anterior, rima glotis tertutup sebagian oleh massa
Subglotis/ trakea Massa Sulit diperkirakan Sulit diperkirakan
Sekret ada / tidak Sulit dinilai Sulit dinilai
Sinus piriformis Massa Tidak ada Tidak ada
Sekret Tidak ada Tidak ada
Valekulae Massa Tidak ada Tidak ada
Sekret (jenisnya) Tidak ada Tidak ada
Pemeriksaan Kelenjar getah bening leher : tidak ada pembesaran KGB
Massa Tidak ada Tidak ada
Sekret ada / tidak Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Sekret Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Sekret (jenisnya) Tidak ada Tidak ada
Plika vokalis Warna Putih Putih
Gerakan Simetris Simetris
Pinggir medial rata Rata
Massa Tidak ada Tidak ada
Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening Leher• Tidak teraba pembesaran kelenjar getah benih.• Diagnosis Kerja : Tumor laring suspect ganas
Pemeriksaan Anjuran : laboratorium, foto polos thorax, biopsi, CT-Scan
Terapi : trakeostomi
Terapi anjuran : bergantung pada hasil biopsi
Prognosis• Quo ad vitam : dubia ad malam• Quo ad sanam : dubia ad malam• Quo ad fungsionam : dubia ad malam
FOLLOW UP
20 februari 2015
S/ suara serak (+) sesak(+), nyeri tenggorok (-), demam (-), mual (-), muntah (-)
O/KU Kes TD Nd suhu Nfs
berat cmc 110/70 75 36,4 24
stridor(+), retraksi pada supraklavikula, suprasternal, epigastrium, dan sela iga
A/tumor laring suspek ganas
P/ trakeostomi
21 februari 2015
S/ sesak (-), batuk (-) nyeri tenggorok (-), demam (-), mual (-), muntah (-)
O/KU Kes TD Nd Suhu Nfs
berat cmc 110/70 80 36 20
Pasase udara lancar, tanda radang sekitar kanul trakeostomi tidak ada
A/tumor laring suspek ganas post trakeostomi hari I
22 februari 2015
S/ sesak (-), batuk (-) nyeri tenggorok (-), demam (-), mual (-), muntah (-)
O/ KU Kes TD Nd Suhu Nfs
berat cmc 110/70 80 36 20
Pasase udara lancar, tanda radang sekitar kanul trakeostomi tidak ada
A/ tumor laring suspek ganas post trakeostomi hari II
23 februari 2015
S/ sesak (-), batuk (-) nyeri tenggorok (-), demam (-), mual (-), muntah (-)
O/ KU Kes TD Nd Suhu Nfs
berat cmc 110/70 80 36 20
Pasase udara lancar, tanda radang sekitar kanul trakeostomi tidak ada
A/ tumor laring suspek ganas post trakeostomi hari III
RESUME
Anamnesis : • sesak nafas• suara serak• berat badan menurun dalam 2 bulan ini
Pemeriksaan Laringoskopi indirek :• Tampak massa berbenjol menutupi 2/3 plika vokalis dan
ventikularis, rima glotis tertutup sebagian oleh massa
Diagnosis Kerja: Tumor laring suspek ganas
Pemeriksaan Anjuran : laboratorium, foto polos thorax, biopsi, CT-Scan
Terapi : trakeostomi
Terapi anjuran : bergantung pada hasil biopsi
Prognosis :• Quo ad Vitam : dubia ad malam• Quo ad Sanam: dubia ad malam• Quo ad fungsionam : dubia ad malam
DISKUSI
Telah dilaporkan seorang laki-laki berusia 71 tahun yang di diagnosis dengan tumor laring suspect ganas. Sesuai dengan literatur pada pasien ini ditemukan suara serak merupakan keluhan yang pertama kali timbul, sehingga bisa diperkirakan letak tumor pada glotis. Keluhan diikuti dengan sesak napas menunjukkan sudah terjadi penekanan pada jalan napas sehingga memerlukan tindakan life saving dengan melakukan trakeostomi.
Faktor predisposisi pada pasien ini adalah kebiasaan merokok yang sudah ada sejak muda. Hal ini sesuai dengan literatur bahwa rokok dapat merupakan predisposisi terjadinya karsinoma laring. Terdapatnya penurunan berat badan yang drastis, perjalanan penyakit yang cepat menunjukkan secara klinis terjadinya keganasan pada pasien,
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesan tidak ada gangguan pada hidung, telinga, maupun tenggorok. Pada pemeriksaan laringoskop indirek tampak massa berbenjol menutupi 2/3 plika vokalis dan ventikularis rima glotis tertutup sebagian oleh massa. Pada pemeriksaan kelenjar getah bening leher tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening
Pada pasien dilakukan biopsy untuk pemeriksaan histopatologi dengan tujuan untuk mengetahui jenis sel sehingga dapat ditentukan terapi pada pasien, serta dapat menetukan prognosis pada pasien. Pada pasien juga direncanakan untuk dilakukan CT-Scan.
Penatalaksanaan pada pasien ini berupa dilakukannya tindakan life saving trakeostomi yang dilanjutkan dengan biopsi.