CA Laring

54
Laring Oleh: Nadia Ventiani Dwi Amelisa Edwina Preseptor: Dr. Dolly Irfandy, Sp.THT-KL

description

Ca Laring

Transcript of CA Laring

Karsinoma Laring

Oleh:

Nadia Ventiani

Dwi Amelisa Edwina

Preseptor:

Dr. Dolly Irfandy, Sp.THT-KL

Pendahuluan

Tumor ganas laring bukanlah hal yang jarang ditemukan di bidang

THT

Menurut data statistic dari WHO yang meliputi 35 negara, rata-rata 12 orang per 100.000 penduduk meninggal oleh karsinoma laring

Untuk menegakkan diagnosa tumor ganas laring masih belum memuaskan, hal ini disebabkan antara lain karena letaknya dan sulit untuk dicapai sehingga dijumpai bukan pada stadium awal lagi. Biasanya pasien datang dalam keadaan yang sudah berat sehingga hasil pengobatan yang diberikan kurang memuaskan

Anatomi Laring

• Laring merupakan bagian yang terbawah dari saluran napas bagian atas bentuknya menyerupai limas segitiga, dengan bagian atas lebih besar daripada bagian bawah. Laring terletak setinggi vertebra servicalis IV – VI.

Anatomi

Batas-batas laring yaitu:• Sebelah kranial terdapat aditus laringeus yang

berhubungan dengan hipofaring,• Sebelah kaudal dibentuk oleh sisi inferior kartilago

krikoid dan berhubungan dengan trakea, • Sebelah lateral ditutupi oleh otot-otot

sternokleidomastoideus, infrahyoid dan lobus kelenjar tiroid.

• Posterior dipisahkan dari vertebra servikalis oleh otot-otot prevertebral, dinding dan cavum laringofaring

• Anterior ditutupi oleh fascia, jaringan lemak, dan kulit.

• Secara keseluruhan laring dibentuk oleh sejumlah kartilago, ligamentum dan otot-otot.

Tulang dan kartilago

• Os hyoid• Kartilago epiglottis• Kartilago tiroid • Kartilago krikoid• Kartilago aritenoid• Kartilago kornikulata• Kartilago kuneiformis• Kartilago tritisea

Otot-otot laring terbagi menjadi otot ekstrinsik dan otot intrinsik.

Otot-otot ekstrinsik

a. Otot-otot suprahioid / otot-otot elevator laring, yaitu :

- m. stilohioideus

- m. milohioideus

- m. geniohioideus

- m. digastrikus

- m. genioglosus

- m. hioglosus

b. Otot-otot infrahioid / otot-otot depresor laring, yaitu :

- m. omohioideus

- m. sternokleidomastoideus

- m. tirohioideus

Otot-otot ekstrinsik laring

Yang termasuk dalam kelompok otot intrinsik yaitu:

1. Otot-otot aduktor

- mm. interaritenoideus transversal dan oblik

- m. krikotiroideus

- m. krikotiroideus lateral

Otot-otot ini berfungsi untuk merapatkan/menggerakkan pita suara ke medial.

2. Otot-otot abduktor

M. krikoaritenoideus posterior (m. posticus) yang berfungsi untuk menggerakan pita suara ke lateral.

3. Otot-otot tensor

- Tensor internus : m. tiroaritenoideus dan m. vokalis

- Tensor eksternus : m. krikotiroideus

Otot-otot instrinsik laring

Fisiologi Laring

• Fonasi• Proteksi• Respirasi

Anatomi

Definisi• Karsinoma yang mengenai laring (supraglotik, glotik,

subglotik)

Etiologi• Belum diketahui dengan pasti. • Perokok dan peminum alcohol merupakan kelompok resiko

tinggi• Tersering 40-50 tahun dan lebih banyak pada laki-laki

Histopatologi

• Karsinoma sel skuamosa meliputi 95% sampai 98% dari semua tumor ganas laring.

• Dibagi menjadi 3 diferensiasi :• Berdiferensiasi baik (grade 1)• Berdiferensiasi sedang (grade 2)• Berdiferensiasi buruk (grade 3)

Klasifikasi

Letak

Supraglotik

dari tepi atas epiglotis sampai batas atas glotis

Glotik

mengenai pita suara asli, Batas inferior :10 mm di

bawah tepi bebas pita suara dan Batas

superior : ventrikel laring

Subglotik

lebih dari 10 mm di bawah tepi bebas pita

suara asli sampai batas inferior krikoid.

Klasifikasi Tumor Ganas Laring (UICC)

Supraglotik Glotik Subglotik

Tis Karsinoma insitu Karsinoma insitu Karsinoma insitu

T1 Terbatas di supraglotik, pita suara normal

Terbatas di korda vokalis, gerakan normal

Terbatas di daerah subglotik

T2 Keluar dari supraglotik, fiksasi (-)

Meluas ke supraglotik/subglotik dg gerakan normal/sedikit terganggu

Mengenai korda vokalis, gerakan normal atau sedikit terganggu

T3 Terbatas di laring, fiksasi (+) dan atau ekstensi ke postkrikoid, medial sinus piriformis & epiglotis

Terbatas di laring dg fiksasi korda vokalis

Terbatas pada laring dg fiksasi korda vokalis

T4 Sudah keluar laring, mengenai orofaring, jar. Lunak leher atau merusak tulang rawan tiroid

Tumor masif dg kerusakan tulang rawan tiroid dan atau meluas keluar laring

Tumor masif dg kerusakan tulang rawan atau meluas keluar laring

• Penjalaran ke kelenjar limfa (N)• Nx Kel. Limfa tidak teraba.• N0 Secara klinis tidak teraba.• N1 Secara klinis teraba 1 Ø 3 cm.• N2 Teraba kel.limfa tunggal ipsilateral Ø 3-6

cm.• N2a 1 kelenjar Ø > 3cm dan tidak lebih dari 6 cm.• N2b Multipel kelenjar limfa Ø tidak lebih dari 6 cm.• N2c Metastasis bilateral atau kontralateral, Ø tidak

lebih dari 6 cm.• N3 metastasis kelenjar limfa lebih dari 6 cm.

• Metastasis Jauh (M)• Mx Tidak terdapat/terdeteksi• M0 Tidak ada metastasis jauh• M1 Terdapat metastasis jauh.

Staging (Stadium)

• St.I T1 N0 M0• St.II T2 N0 M0• St.III T3 N0 M0

T1-3 N1 M0• St.IV T4 N0 M0

T1-4 N2-3 M0

T1-4 N0-3 M0

T1-4 N0-3 M1

Gejala

• Suara serak, tapi tergantung lokasi tumor.• Dispnea & stridor.• Nyeri tenggorok yang bervariasi.• Disfagia & odinofagia.• Batuk & hemoptisis.• Nyeri alih ke telinga ipsilateral• Halitosis.• Penurunan BB.• Nyeri tekan laring.

Diagnosis

• Gejala klinis : suara serak, rasa mengganjal, dispnea, nyeri tenggorok,hemoptisis, nyeri alih, penurunan berat badan, pembesaran KGB, dan nyeri tekan laring

• Faktor resiko : rokok, alkohol

anamnesis

• Laringoskop indirek : menilai ada nya tumor dan lokasinya• Laringoskop serat optik : melihat bagian yg sulit dilihat

dengan dengan laringoskop indirek, dan dapat didokumentasikan

Pemeriksaan fisik

• Rontgen laring : menilai lokasi, lingkup tumor, kondisi saluran nafas, ada dan tidaknya desktrusi kartilago tiroid.

• Rontgen thorax : menilai keadaan paru, metastasis ke paru• CT Scan : lokasi dan invasi tumor, serta meningkaktkan

akurasi penentuan stadium klinis

Pemeriksaan radiologi

• Karsinoma sel squamosa : 95-98%. Kebanyakan tumor ganas laring berdiferensiasi baik. Lesi yang mengenai hipofaring, sinus piriformis dan plika arieglotika kurang berdiferensiasi baik

Pemeriksaan histopatologi

Penatalaksanaan

• kanker laring stadium dini, kanker berdiferensiasi buruk, terapi kombinasi dengan operasi, tumor rekuren pasca operasi, terapi paliatif satadim lanjut. Radioterapi

• Laringektomi : total dan partial (stadium I dan II) • Diseksi leher : metastase KGB leherPembedahan

• Stadium lanjut : addjuvant/ paliatif

Kemoterapi

rehabilitasi

Progno sis

• Tergantung dari stadium tumor, pilihan pengobatan, lokasi

tumor dan kecakapan tenaga ahli.

• stadium dini 70 – 80%, dan kasus dengan dan tanpa

metastasis kelenjar getah bening memiliki survival 5 tahun

masing-masing 38,5% dan 55,6%.

ILUSTRASI KASUS

IDENTITAS PASIEN

• Nama : HS• Umur : 71 tahun• Jenis Kelamin : Laki-laki• Alamat : Pegambiran, Padang• No. MR : 003692

ANAMNESIS

Keluhan Utama :• Suara serak sejak 1 tahun yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang :• Suara serak sejak 1 tahun yang lalu, dan semakin

memberat, suara menjadi kasar dan volume suara semakin lama semakin kecil.

• Sesak nafas sejak 2 bulan yang lalu, sesak tidak dipengaruhi aktivitas, cuaca dan makanan

• Pasien sudah dikenal tumor laring dan telah dianjurkan untuk dilakukan operasi sejak 1 tahun yang lalu tetapi pasien menolak

• Bengkak pada leher tidak ada • Nyeri menelan dan sukar menelan tidak ada • Suara bergumam tidak ada • Riwayat batuk-batuk lama tidak ada • Penurunan berat badan dalam 3 bulan ini 10 kg • Rasa mengganjal di tenggorok tidak ada • Riwayat trauma pada leher tidak ada • Riwayat merokok sejak usia 20 tahun, 1-2 bungkus sehari

Riwayat Penyakit Dahulu :• Pasien sudah dikenal tumor laring dan telah dianjurkan untuk

dilakukan operasi sejak 1 tahun yang lalu tetapi pasien menolak

Riwayat Penyakit Keluarga :• Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit dengan

keluhan seperti ini• Tida ada anggota keluarga yang menderita penyakit keganasan• Tidak ada riwayat kontak dengan penderita TB atau batuk-

batuk lama.

Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, dan Kebiasaan:• Pasien seorang pensiunan ABRI

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis• Keadaan Umum : Tampak sakit berat• Kesadaran : CMC• Tekanan darah : 120/80 mmHg• Frekuensi nadi : 80x/menit• Frekuensi nafas : 24x/menit• Suhu : 36,70C

Pemeriksaan sistemik • Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak

ikterik• Paru : normochest, fremitus kanan=kiri, sonor, suara nafas

vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-• Jantung : iktus teraba 2 jari medial midclavicula sinistra

RIC V, batas jantung dalam batas normal, irama teratur, bunyi jantung murni, bising (-)

• Abdomen : tidak membuncit, supel, hepar dan lien tidak teraba, timpani, bising usus (+) normal

• Extremitas : akral hangat, perfusi baik

Status Lokalis THTPemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

DaunTelinga Kel. Kongenital - -

Trauma - -

Radang - -

Kel. Metabolik - -

Nyeri Tarik - -

Nyeri Tarik tragus - -

Dinding liang telinga Cukup lapang (N) + +

Sempit - -

Hiperemis - -

Edema - -

Massa - -

Serumen Bau - -

Warna Kekuningan Kekuningan

Jumlah Sedikit Sedikit

Jenis Basah Basah

Membran timpaniUtuh Warna Putih mutiara Putih mutiara

Reflekcahaya + (arah jam 5) + (arah jam 7)

Bulging - -

Retraksi - -

Atrofi - -

Perforasi Jumlah perforasi - -

Jenis - -

Kwadran - -

Pinggir - -

Gambar

Mastoid Tanda radang - -

Fistel - -

Sikatrik - -

Nyeri tekan - -

Nyeri ketok - -

Tes garpu tala Rinne + +

Scwabach Sama dgn pemeriksa Sama dgn pemeriksa

Weber Tidak ada lateralisasi Tidak ada lateralisasi

Kesimpulan Normal Normal

Audiometri

Pemeriksaan Kelainan Dektra Sinistra

Hidung luar Deformitas Tidak ada Tidak ada

Kelainan kongenital

Tidak ada Tidak ada

Trauma Tidak ada Tidak ada

Radang Tidak ada Tidak ada

Massa Tidak ada Tidak ada

Sinus paranasal

Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada

Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

Vestibulum Vibrise Ada Ada

Radang Tidak ada Tidak ada

Cavum nasi Cukup lapang (N) Cukup lapang (N) Cukup lapang (N)

Sempit Tidak ada Tidak ada

Lapang Tidak ada Tidak ada

Sekret Lokasi Tidak ada Tidak ada

Jenis Tidak ada Tidak ada

Jumlah Tidak ada Tidak ada

Bau Tidak ada Tidak ada

Konka inferior Ukuran Eutrofi Eutrofi

Warna Merah muda Merah muda

Permukaan Licin Licin

Edema Tidak ada Tidak ada

Konka media Ukuran Eutrofi Eutrofi

Warna Merah muda Merah muda

Permukaan Licin Licin

Edema Tidak ada Tidak ada

Septum

Cukup lupus/deviasi Cukup lurus Cukup lurus

Permukaan Licin Licin

Warna Merah muda Merah muda

Spina Tidak ada Tidak ada

Krista Tidak ada Tidak ada

Abses Tidak ada Tidak ada

Perforasi Tidak ada Tidak ada

Massa

Lokasi Tidak ada Tidak ada

Bentuk Tidak ada Tidak ada

Ukuran Tidak ada Tidak ada

Permukaan Tidak ada Tidak ada

Warna Tidak ada Tidak ada

Konsistensi Tidak ada Tidak ada

Mudah digoyang Tidak ada Tidak ada

Pengaruh vasokonstriktor

Tidak ada Tidak ada

Gambar

Rinoskopi Posterior

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

Koana Cukup lapang (N)SempitLapang

Cukup lapang

Cukup lapang

Mukosa Warna Merah muda Merah muda

Edem Tidak ada Tidak ada

Jaringan granulasi

Tidak ada Tidak ada

Konka inferior Ukuran Eutrofi Eutrofi

Warna Merah muda Merah muda

Permukaan Rata Rata

Edem Rata Rata

Adenoid Ada/tidak Tidak ada Tidak ada

Muara tuba eustachius

Tertutup sekret

Edem mukosa

Massa Lokasi Tidak ada Tidak ada

Ukuran - -

Bentuk - -

Permukaan - -

Post Nasal Drip

Ada/tidak Tidak ada Tidak ada

Jenis - -

Gambar

Orofaring dan mulut

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

Palatum mole + Arkus Faring

Simetris/tidak Simetris Simetris

Warna Merah muda Merah muda

Edem Tidak ada Tidak ada

Bercak/eksudat Tidak ada Tidak ada

Dinding faring Warna Merah muda Merah muda

Permukaan Licin Licin

Tonsil

Ukuran T1 T1

Warna Merah muda Merah muda

Permukaan Rata Rata

Muara kripti Tidak melebar Tidak Melebar

Detritus Tidak ada Tidak ada

Eksudat Tidak ada Tidak ada

Perlengketan dengan pilar

Tidak ada Tidak ada

Peritonsil Warna Merah muda Merah muda

Edema Tidak ada Tidak ada

Abses Tidak ada Tidak ada

Tumor

Lokasi Tidak ada Tidak ada

Bentuk Tidak ada Tidak ada

Ukuran Tidak ada Tidak ada

Permukaan Tidak ada Tidak ada

Konsistensi Tidak ada Tidak ada

Gigi Karies/Radiks Tidak ada Tidak ada

Kesan Higienis mulut baik

Lidah Warna Merah muda Merah muda

Bentuk Normal Normal

Deviasi Tidak ada Tidak ada

Massa Tidak ada Tidak ada

Gambar

Laringoskop indirekPemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

Epiglotis Bentuk Seperti kubah

Warna Merah muda

Edema Tidak ada

Pinggir rata/ tidak Tidak Rata

Massa Tidak ada

Aritenoid Warna Merah muda Merah muda

Edema Tidak ada Tidak ada

Massa Tidak ada Tidak ada

Gerakan Simetris Simetris

Ventrikular band dan Plika vokalis Tampak massa pada kiri dan kanan pergerakan (+/+), permukaan berbenjol-

benjol pada 2/3 anterior, rima glotis tertutup sebagian oleh massa

Subglotis/ trakea Massa Sulit diperkirakan Sulit diperkirakan

Sekret ada / tidak Sulit dinilai Sulit dinilai

Sinus piriformis Massa Tidak ada Tidak ada

Sekret Tidak ada Tidak ada

Valekulae Massa Tidak ada Tidak ada

Sekret (jenisnya) Tidak ada Tidak ada

Pemeriksaan Kelenjar getah bening leher : tidak ada pembesaran KGB

Massa Tidak ada Tidak ada

Sekret ada / tidak Tidak ada Tidak ada

Massa Tidak ada Tidak ada

Sekret Tidak ada Tidak ada

Massa Tidak ada Tidak ada

Sekret (jenisnya) Tidak ada Tidak ada

Plika vokalis Warna Putih Putih

  Gerakan Simetris Simetris

  Pinggir medial rata Rata

  Massa Tidak ada Tidak ada

Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening Leher• Tidak teraba pembesaran kelenjar getah benih.• Diagnosis Kerja : Tumor laring suspect ganas

Pemeriksaan Anjuran : laboratorium, foto polos thorax, biopsi, CT-Scan

Terapi : trakeostomi

Terapi anjuran : bergantung pada hasil biopsi

Prognosis• Quo ad vitam : dubia ad malam• Quo ad sanam : dubia ad malam• Quo ad fungsionam : dubia ad malam

FOLLOW UP

20 februari 2015

S/ suara serak (+) sesak(+), nyeri tenggorok (-), demam (-), mual (-), muntah (-)

O/KU Kes TD Nd suhu Nfs

berat cmc 110/70 75 36,4 24

stridor(+), retraksi pada supraklavikula, suprasternal, epigastrium, dan sela iga

A/tumor laring suspek ganas

P/ trakeostomi

21 februari 2015

S/ sesak (-), batuk (-) nyeri tenggorok (-), demam (-), mual (-), muntah (-)

O/KU Kes TD Nd Suhu Nfs

berat cmc 110/70 80 36 20

Pasase udara lancar, tanda radang sekitar kanul trakeostomi tidak ada

A/tumor laring suspek ganas post trakeostomi hari I

22 februari 2015

S/ sesak (-), batuk (-) nyeri tenggorok (-), demam (-), mual (-), muntah (-)

O/ KU Kes TD Nd Suhu Nfs

berat cmc 110/70 80 36 20

Pasase udara lancar, tanda radang sekitar kanul trakeostomi tidak ada

A/ tumor laring suspek ganas post trakeostomi hari II

 23 februari 2015

S/ sesak (-), batuk (-) nyeri tenggorok (-), demam (-), mual (-), muntah (-)

O/ KU Kes TD Nd Suhu Nfs

berat cmc 110/70 80 36 20

Pasase udara lancar, tanda radang sekitar kanul trakeostomi tidak ada

A/ tumor laring suspek ganas post trakeostomi hari III

Foto pasien

RESUME

Anamnesis : • sesak nafas• suara serak• berat badan menurun dalam 2 bulan ini

Pemeriksaan Laringoskopi indirek :• Tampak massa berbenjol menutupi 2/3 plika vokalis dan

ventikularis, rima glotis tertutup sebagian oleh massa

Diagnosis Kerja: Tumor laring suspek ganas

Pemeriksaan Anjuran : laboratorium, foto polos thorax, biopsi, CT-Scan

Terapi : trakeostomi

Terapi anjuran : bergantung pada hasil biopsi

 

Prognosis :• Quo ad Vitam : dubia ad malam• Quo ad Sanam: dubia ad malam• Quo ad fungsionam : dubia ad malam

DISKUSI

Telah dilaporkan seorang laki-laki berusia 71 tahun yang di diagnosis dengan tumor laring suspect ganas. Sesuai dengan literatur pada pasien ini ditemukan suara serak merupakan keluhan yang pertama kali timbul, sehingga bisa diperkirakan letak tumor pada glotis. Keluhan diikuti dengan sesak napas menunjukkan sudah terjadi penekanan pada jalan napas sehingga memerlukan tindakan life saving dengan melakukan trakeostomi.

Faktor predisposisi pada pasien ini adalah kebiasaan merokok yang sudah ada sejak muda. Hal ini sesuai dengan literatur bahwa rokok dapat merupakan predisposisi terjadinya karsinoma laring. Terdapatnya penurunan berat badan yang drastis, perjalanan penyakit yang cepat menunjukkan secara klinis terjadinya keganasan pada pasien,

Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesan tidak ada gangguan pada hidung, telinga, maupun tenggorok. Pada pemeriksaan laringoskop indirek tampak massa berbenjol menutupi 2/3 plika vokalis dan ventikularis rima glotis tertutup sebagian oleh massa. Pada pemeriksaan kelenjar getah bening leher tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening

Pada pasien dilakukan biopsy untuk pemeriksaan histopatologi dengan tujuan untuk mengetahui jenis sel sehingga dapat ditentukan terapi pada pasien, serta dapat menetukan prognosis pada pasien. Pada pasien juga direncanakan untuk dilakukan CT-Scan.

Penatalaksanaan pada pasien ini berupa dilakukannya tindakan life saving trakeostomi yang dilanjutkan dengan biopsi.

TERIMA KASIH