Askep CA LAring--STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN
-
Upload
nira-laras-ayu-ii -
Category
Documents
-
view
629 -
download
10
Transcript of Askep CA LAring--STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN
STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN “G”
DENGAN CA. LARING DI RUANG RC
ASUHAN KEPERAWATAN
DI RSMH PALEMBANG
DISUSUN
DESY ARISANDY
Nomor Induk Mahasiswa: 07.1020
AKADEMI KEPERAWATAN PEMBINA
PALEMBANG
2009
DEFINISI
Kanker Laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara (laring) atau
daerah lainnya di tenggorokan.
PENYEBAB
Kanker laring lebih banyak ditemukan pada pria dan berhubungan dengan
rokok serta pemakaian alkohol, serta paparan bahan kimia. Makanan panas juga
diperkirakan menjadi salah satu faktor pemicu.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala awal kanker ini berupa serak selama lebih dua minggu.Umumnya
disusul batuk berkepanjangan dan sesak nafas. Lama-kelamaan suara penderita akan
makin menghilang.
Kanker bagian laring lainnya menyebabkan nyeri dan kesulitan menelan. Kadang
sebuah benjolan di leher yang merupakan penyebaran kanker ke kelenjar getah
bening, muncul terlebih dulu sebelum gejala lainnya timbul.
Gejala lainnya yang mungkin terjadi adalah :
- nyeri tenggorokan - batuk darah
- bunyi pernafasan yang abnormal - nyeri leher
- penurunan barat badan
- batuk
PATOFISIOLOGI
EDEMA
Penekanan pada dinding laring / vita suara
Penurunan fungsi vita suara
Penurunan intonasi
Suara parau
Sumbatan pada jalan napas
Disterss pernapasan gangguan pertukaran O2 dan CO2
Hipoxia, anafasia
Metabolisme An Aerob
Peningkatan Asam Laktat
Peningkatan hormon stressor
NYERI
Sakit untuk menelan
Intake nutrisi/cairan menurun
BB menurun
MALAISE (badan lesu)
DIAGNOSA
Untuk menegakkan diagnosis dilakukan pemeriksaan laringoskop dan biopsi.
CT scan dan MRI kepala atau leher juga bisa menunjukkan adanya kanker laring.
PENCEGAHAN
Kurangi atau hindari rokok dan alkohol.
Karena yang diserang pita suara, maka bagian itu harus diangkat supaya tidak terjadi
penyebaran. Sebelumnya pada pangkal leher pasien harus dibuat lubang (ostomi)
secara permanen untuk jalur pernapasan.
Lubang terbuka yang jaraknya hanya sekitar tiga sentimeter dari paru-paru ini
harus selalu ditutup kain yang agak tebal dan dijaga kebersihannya, agar tidak
kemasukan partikel debu dan terhindari dari infeksi.
“Tracheostoma memerlukan perawatan dan penyesuaian. Misalnya, pasien
harus menyesuaikan diri dengan udara kering yang langsung masuk ke paru tanpa
melewati proses pelembaban di hidung, mulut, dan faring. Stoma juga harus dirawat
untuk mencegah pengerasan, pembentukan sumbatan lendir, dan dilindungi saat
mandi”.
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien dan Penanggung Jawab
1. Identitas Klien
- Inisial klien : Ny “G”
- Umur : 50 tahun
- Jenis kelamin : Perempuan
- Status : Sudah menikah
- Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
- Tgl. Masuk RS : 13 Juli 2009
- Tgl. Pengkajian : 15 Juli 2009
- No.Ned/Reg : 271030
- No. Register : 09012200
- Pendidikan : SLTP
- Diagnosa Medis : CA.LARING
- Dr.Penanggung Jawab : Dr. Mery
- Alamat : Muara Neru Kec.Palembang 120
- Agama : Islam
2. Identitas Penanggung Jawab
- Inisial : Tn “S”
- Umur : 35 tahun
- Jenis kelamin : laki-laki
- Agama : Islam
- Pendidikan : SMA
- Suku : Jawa
- Bangsa : Indonesia
- Pekerjaan : Wiraswasta
- Hub dengan klien : Adik klien
- Alamat : Muara Neru, Kec.Palembang 120
B. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengatakan sesak napas
b. Riwayat kesehatan sekarang
± 2 minggu yang lalu klien merasakan suara serak lalu disusul dengan
batuk yang berkepanjangan dan akhirnya merasa sesak nafas. Pernapasan
bersifat dalam dan lambat. Klien mengatakan sulit menghirup napas. Sesak
napas dirasakan seperti ada batu yang mengganjal di tenggorokan.
c. Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat kesehatan masa lalu disangkal.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit yang
diderita oleh klien.
C. Riwayat Klien
Riwayat Psikologis
- Perasaan klien setelah mengalami masalah ini : cemas
- Cara mengatasi masalah tersebut : memberitahukan tentang penyakit
- Kurangnya pengetahuan klien/keluarga tentang penyakit yang dialami
Riwayat Sosial
- Aktivitas klien di masyarakat kurang baik dan dalam bersosialisasinya
pun kurang baik
- Pandangan klien tentang aktivitas sosial kurang baik
- Hubungan klien dengan yang lain tidak baik
Riwayat Psikososial
- Aktivitas ibadah yang biasa dilakukan : kadang-kadang sholat
- Kegiatan agama yang dilakukan : tidak ada
D. Pola Aktivitas
No Kegiatan Sebelum MRS Sesudah MRS
1 Pola Makan
- Frekuen
si
- Jenis
- Jumlah
- Masalah
2 x sehari
Makanan biasa
1 porsi
Ada masalah
2 x sehari
Makanan bubur
½ porsi
Ada masalah
2 Pola Minum
- Frekuensi
- Jenis
- Jumlah
- Masalah
3 – 4 gelas/hari
Air putih
1000 – 1250ml/hari
Ada masalah
3 -4 gelas/hari
Air putih
1000 – 1250ml/hari
Ada masalah
3 Pola Eliminasi
BAB
- Frekuensi
- Konsistensi
- Warna
- Masalah
BAK
- Frekuensi
- Warna
- Jumlah
- Masalah
2 x sehari
Keras
Kuning
Tidak ada masalah
2 -3 x sehari
Kuning
± 300 ml
Tidak ada masalah
1 x sehari
Lunak
Kuning
Tidak ada masalah
2 -3 x sehari
Kuning
± 300 ml
Tidak ada masalah
4 Personal Hygiene
- Mandi
- Keramas
- Gosok gigi
- Potong kuku
- Ganti pakaian
2 x sehari
2 x sehari
1 x sehari
2 x seminggu
2 x sehari
2 x sehari
2 x sehari
1 x sehari
2 x seminggu
2 x sehari
5 Pola Aktivitas dan Pola Tidur
- Lama tidur siang
- Lama tidur malam
- Gangguan tidur
1 - 2 jam
5 - 6 jam
Ada masalah
1 jam
4 – 5 jam
Ada masalah
E. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum : klien tampak lemah
- Kesadaran : compos mentis
- N : 70x/menit
- T : 20x/menit
- TD : 100/70 mmHG
- TB : 158 cm
- BB : 46 kg
2. Pemeriksaan Khusus
1) Kulit
- Warna : sawo matang
- Turgor : elastis
- Tekstur : kasar
- Kelembaban : cukup
- Lesi : tidak ada
- Kebersihan : bersih
2) Kepala
- Bentuk : simetris
- Nyeri : tidak ada
- Kebersihan : bersih
3) Rambut
- Warna : hitam
- Kebersihan : bersih
4) Mata
- Bentuk : simetris
- Conjungtiva : anemis
- Pupil : isokor
- Sklera : tidak ikterik
- Fungsi penglihatan : normal
- Reaksi terhadap cahaya : berkedip
- Kebersihan : bersih
5) Telinga
- Bentuk : simetris
- Fungsi pendengaran : dapat mendengar
- Kebersihan : bersih
6) Hidung
- Bentuk : simetris
- Fungsi penciuman : dapat membedakan bau
- Kebersihan : bersih
7) Mulut
o Bibir
- Bentuk : simetris
- Kelembaban : kering
- Lesi : tidak ada
- Kebersihan : kotor
o Lidah
- Fungsi pengecapan : dapat membedakan rasa
- Kemampuan mengunyah: tidak baik
- Kebersihan : kotor
o Gigi
- Caries : ada
- Kebersihan : kotor
8) Leher
- Bentuk : tidak simetris
- Pergerakan : sulit
- Pembesaran : ada
9) Dada
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : tidak teraba pembengkakan
- Perkusi : nyaring
- Auskultasi : suara tampak kasar
10) Abdomen
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : tidak teraba massa
- Perkusi : nyaring
- Auskultasi : bising usus normal
11) Genetalia
- Kebersihan : ada
- Masalah : tidak ada
12) Ekstermitas atas dan bawah
- Rentang gerak : terbatas karena terpasang infus
- Kekuatan : skala 5
- Nyeri sendi : tidak ada
- Edema : tidak ada
F. Prioritas Masalah
Tidak efektifnya jalan napas.
II. ANALISA DATA
Inisial : Ny ”G” No. Register : 09012200
Umur : 50 tahun Diagnosa Medis : Ca.Laring
Ruang dirawat : PDL/RC Alamat : Muara Neru Kec. Plg 120
No Tgl/jam Analisa Data Etiologi Masalah1 01-08-2007
13-07-09DS :- Klien mengatakan
sesak napas- Klien mengatakan
sulit dalam menghirup napas
- Klien mengatakan adanya sumbatan di tenggorokan
DO :- Klien tampak lemah- Klien tampak susah
dalam mengambil nafas
- RR : 20x/menit- N : 70x/menit
Ca Laring
↓Edema
↓Sumbatan pada jalan napas
↓Tidak efektifnya jalan napas
Tidak efektifnya jalan napas
2 01-08-200713-07-09
DS :- Klien mengatakan
sakit pada saat menelan dan bernapas
DO :- Klien tampak
Adanya benjolan pada daerah leher
↓Edema
↓Peningkatan asam
Nyeri
meringis- Klien tampak
memegang leher
laktat
↓Peningkatan hormon stressor
III. RENCANA KEPERAWATAN
No Tgl/Jam Diagnosa KeperawatanRencana Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
1 13-07-200908.30
Tidak efektifnya jalan napas b/d adanya sumbatan pada jalan napas yang ditandai dengan :
DS :- Klien mengatakan sesak
napas- Klien mengatakan sulit
dalam menghirup napas- Klien mengatakan
adanya sumbatan di tenggorokan
DO :- Klien tampak lemah - Klien tampak susah
dalam mengambil napas- RR : 20x/menit- N : 70x/menit
Tujuan jangka panjang : - Jalan napas kembali
efektif
Tujuan jangka pendek : - Setelah dilakukan
tindakan keperawatan dalam waktu 2 x 24 jam sumbatan pada jalan napas dapat teratasi
Dengan kriteria hasil - Pernapasan kembali
normal- Sumbatan dirasakan
hilang - KU baik- Tanda-tanda vital
kembali normal
1. Berikan posisi yang nyaman
2. Kaji frekuensi kedalaman napas
3. Kaji tanda-tanda vital
4. Kolaborasi dalam pemberian therapy O2 dan pemberian obat
5. Kol
1. Agar jalan napas kembali efektif
2. Untuk mengetahui frekuensi kedalaman napas sejauh mana klien mampu untuk menarik napas
3. Untuk mengetahui keadaan klien
4. Untuk mencukupi kebutuhan O2 dan obat.
Inisial : Ny. “G”Umur : 50 tahunRuang dirawat : PDL/RC
No. Register : 09012200Diagnosa Medis : Ca. Laring Alamat : Muara Neru Kec.
Palembang 120
aborasi dalam pembedahan dan penyinaran
5. Untuk mengembalikan keefektifan jalan
2 13-07-0911.00
Nyeri b/d adanya benjolan pada daerah leher yang di tandai denganDS : - Klien mengatakan sakit
pada saat menelan dan bernapas
DO :- Klien tampak meringis- Klien tampak memegang
leher
Tujuan jangka panjang: - Nyeri dapat teratasi
Tujuan jangka pendek:- Setelah dilakukan
tindakan keperawatan dalam waktu ± 2 bulan diharapkan benjolan di leher hilang dengan dilakukan pembedahan oleh tim medis.
Dengan kriteria hasil- Saat menelan dan
bernapas tidak terasa sakit
- Klien tampak tenang
1. Kaji tingkat nyeri
2. Ciptakan lingkungan yang terapeutik
3. Atur posisi tidur dengan kepala lebih tinggi dari pada badan
4. Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik
1. Diharapkan dapat menentukan tingkat nyeri klien agar perawatan lebih optimal.
2. Dengan lingkungan yang nyaman dapat memberikan rasa nyaman kien.
3. Posisi kepala lebih tinggi dari pada badan karena meningkatkan aliran balik vena dari kepala sehingga dapat mengurangi rasa sakit.
4. Pemberian analgetik akan menekan pusat sakit pada ujung-ujung syaraf sehingga rasa sakit
berkurang/hilang dan menghilangkan benjolan
IV. CATATAN PERKEMBANGAN
Inisial : Ny. “G” No. Register : 09012200
Umur : 50 tahun Diagnosa Medis : Ca Laring
Ruang dirawat : PDL/RC Alamat: Muara Neru, Kec.Palembang 120
No Implementasi Evaluasi
1 1. Memberikan
posisi yang nyaman seperti semi powler.
2. Mengkaji
frekuensi kedalaman napas dengan cara
inspeksi dada klien saat inspirasi dan
ekspirasi
3. Mengkaji
tanda-tanda vital berupa : T, TD, RR, N.
4. Berkolaborasi
dalam pemberian therapy O2 dan
pemberian obat-obatan dalam
memperlancar jalan napas.
5. Berkolaborasi
dengan tim medis dalam pembedahan
dan penyinaran
S : Klien mengatakan sesak
napas berkurang
O: Klien tampak sedikit
tenang, RR : 24x/menit,
N : 88x/menit, TD :
120/70 mmHg, T : 370C.
A : Intervensi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan no.
1, 4, 5.